Tugas Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
AUTO 2000 Bumi Serpong Damai maupun di AUTO 2000 di seluruh Indonesia.
Walaupun tidak semua jenis pekerjaan dapat dilakukan oleh teknisi THS namun
semua pekerjaan service berkala dan kelipatannya mampu dilakukan oleh THS,
beberapa pekerjaan lain yang dapat dilakukan oleh THS yaitu Tune Up, ganti oli,
tersebut, baik dari hal koordinasi ( pada ruang koordinator THS ) maupun dari
mendapati beberapa kendala yang menghambat proses pekerjaan pada divisi THS,
hal-hal tesebut juga telah dikeluhkan sebelumnya oleh para teknisi THS maupun
koordinator THS.
Salah satu dari permasalahan tersebut adalah pada saat terdapat pekerjaan
yang sempit seperti Yaris, New Avanza, Altis, Camry, dan Soluna para teknisi
THS mengalami kesulitan dalam melakukan pembuangan oli mesin melalui baut
pembuangan yang terdapat pada bagian bawah oil pan mesin karena celah antara
kendaraan dengan permukaan jalan yang sempit, terkadang ada beberapa teknisi
yang sampai mendongkrak bagian depan dari kendaraan tersebut agar terdapat
2
Tugas Akhir
Fortuner dan Land Cruiser terdapat penutup plat yang menutupi bagian bawah
dari oil pan-nya, hal tersebut akan menyulitkan para teknisi THS dalam
membuang oli mesin selain itu oli mesin yang sudah keluar sebagian akan jatuh
pada bagian penutupnya tersebut, hal itu tentunya akan mengurangi tingkat
kebersihan dari pekerjaannya. Pada beberapa order pekerjaan sering pula terdapat
pekerjaan yang dilakukan di tempat yang sempit maupun pada tempat yang
permukaannya masih tanah dan tidak rata, hal tersebut akan menggangu pekerjaan
para teknisi THS khususnya pada pekerjaan penggantian oli mesin yang memang
lapangan yang berasal dari sempitnya ground clereance pada beberapa kendaraan
bawah kendaraan.
3
Tugas Akhir
Bertolak pada latar belakang diatas, maka akan sangat luas jika dibahas secara
masalah yang sudah dituliskan diatas. Penulis akan membatasi tugas akhir ini
hanya pada :
oli mesin pada divisi THS (Toyota Home Service) di AUTO 2000 Bumi
kendaraan Toyota non CBU dan kendaraan yang masuk dalam jangkauan
pekerjaan penggantian oli mesin pada kendaraan Toyota mesin bensin saja,
rutin.
Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan
• Kemudahan Pekerjaan
diidentifikasikan sebelumnya.
• Waktu Pekerjaan
menjadi efektif dalam hal waktu pengerjaannya, sesuai dengan target yang
telah diberikan.
1.5.1 Tujuan
pada divisi THS AUTO 2000 Bumi Serpong Damai yaitu saat melakukan
1.5.2 Manfaat
• Manfaat dari penelitian dan pembuatan alat bantu ini diharapkan mampu
mesin, sehingga efisiensi waktu pekerjaannya pun akan lebih baik dan
5
Tugas Akhir
1.6 Metodologi
data-data yang ada dan dianalisa lebih lanjut untuk kemudian diambil
kesimpulan.
berikut:
tersebut.
6
Tugas Akhir
1.6.2 Riset
tepat guna dan Trial and Error. Metode tepat guna yaitu cara pembuatan alat
komponen tersebut di antaranya adalah motor starter, rotak, vane pump, dan
beberapa gauge meter sebagai indikatornya. Metode Trial and Error yaitu
komponen rotak dan vane pump lalu dilakukan analisa hasil dari penggunaan
hisapnya, dan lain sebagainya. Sehingga dari metode tersebut dapat dihasilkan
kesimpulan yang terbaik mengenai komponen apa yang tepat untuk digunakan
Diagram 1.1
Flow Chart pemecahan masalah
8
Tugas Akhir
Secara garis besar tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub bab
dan setiap sub bab mempunyai pembahasan masing-masing yang saling berkaitan
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini membahas proses riset alat bantu yang dibuat serta
diimplementasikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang melandasi dari
penyelesaian masalah pada penelitian ini juga akan dituliskan dalam bab ini.
Teori-teori yang dituliskan dalam bab ini berdasarkan referensi dari buku-buku
Teori-teori yang dibahas dalam bab ini diantaranya adalah teori Efisiensi,
2.1 Efisiensi
Untuk itu dengan adanya pembahasan tentang efisiensi maka ada beberapa
1.Hasil
Suatu kegiatan dapat disebut efisien, jika suatu usaha memberikan hasil
yang maksimum. Maksimum dari segi mutu atau jumlah satuan hasil itu.
2.Usaha
Suatu kegiatan dapat disebut efisien, jika suatu hasil tertentu tercapai dengan
usaha yang minimum, mencakup lima unsur: pikiran, tenaga jasmani, waktu,
The term efficiency has a very exact definition. It is expressed as the ratio of
output to input (E.E Ghiselli & C.W. Brown, 1955, hlm 251)
Jadi, menurut Ghiselli & Brown, istilah efisiensi mempunyai pengertian yang
sudah pasti, yaitu menunjukkan adanya perbandingan antara keluaran (output) dan
masukkan (input).
tenaga dan waktu yang tersedia, mencapai suatu hasil. Kalau hasilnya baik
maka termasuk efisien, tetapi kalau hasilnya tidak baik, maka termasuk
tidak efisien.
12
Tugas Akhir
2. Batasan efisien dari The Liang Gie dan M. Thoha dilihat dari segi output
right).
yang setepat-tepatnya.
- Pengarahan organisasi
dapat diukur maka tidak akan dapat diketahui apakah suatu cara
pemborosan.
misalnya saja :
- Tidak efisien
- Kurang efisien
- Efisien
untuk mengetahui apakah suatu kegiatan atau cara kerja itu efisien atau tidak, dan
menentukan suatu kegiatan atau cara kerja itu efisien atau tidak adalah sebagai
berikut :
Jam terpakai
Jam tersedia
15
Tugas Akhir
Menurut pendapat penulis mengenai efisiensi, hal yang akan diangkat sebagai
panduan bagaimana ukuran suatu efisiensi telah dicapai atau belum dari suatu
adalah suatu perbandingan terbaik antara suatu hasil dna usahanya yang dapat
Penulis berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari alat yang akan
dibuat dengan menghasilkan usaha yang minimum baik dari segi pikiran, tenaga,
waktu, jasmani, ruang, dan benda tetapi menghasilkan efisiensi dan hasil yang
penyimpangan waktu.
Penulis berpendapat bahwa jika suatu efisiensi telah dicapai maka efek
Dalam sistem kerja mesin bensin campuran udara dan bahan bakar dihisap
ke dalam silinder, kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik. Bila
campuran tersebut terbakar oleh adanya percikan api dari busi yang panas
sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar di dalam
yang menggerakkan torak bergerak bebas turun naik di dalam silinder. Dari
gerak lurus (naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol
melalui batang torak. Gerak putar inilah yang menghasilkan tenaga pada mobil.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak didalam silinder disebut titik mati
atas (TMA), dan posisi terendah yang dicapai torak disebut titik mati
16
Tugas Akhir
bawah(TMB). Jarak bergeraknya torak antara TMA dan TMB disebut langkah
torak (stroke).
Campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder dan gas yang telah
terbakar harus keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini
dilakukan dengan adanya gerakan torak yang turun naik di dalam silinder.
Ada juga mesin yang tiap siklusnya terdiri dari dua langkah torak. Mesin
ini di sebut mesin dua langkah (two stroke engine). Poros engkolnya berputar
tiap siklusnya terdiri dari empat langjkah torak. Mesin ini di sebut mesin empat
langkah (four strouke engine). Poros engkol berputar dua putaran penuh selama
LANGKAH HISAP
Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder.
Katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak ke
dan bensin kedalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric
pressure)
LANGKAH KOMPRESI
hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari titik mati
17
Tugas Akhir
bawah(TMB) kle titik mati atas (TMA) campuran yang dihisap tadi
akan mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali, ketrika torak menjadi
TMA.
LANGKAH USAHA
kendaran. Seaat sebelum torak mencapai TMA pada sat langkah kompresi, busi
mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine
power).
LANGKAH BUANG
Dalam langkah ini, gas yang terbakar di buang dari dalam silinder. Katup
buang terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekas keluar
dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai lagi untuk persiapan
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh
dalam 1 siklus terdiri dari 4 langkah, hisap, kompresi, usaha, buang yang
Toyota Home Service atau THS adalah suatu divisi pada bengkel AUTO
2000 yang khusus menangani dan melayani pelanggan di luar area bengkel.
Divisi ini dibuat sebagai wujud totalitas pelayanan pelanggan oleh AUTO
teknisi THS seperti standard tools kit, special tools, jack, jack stand, creeper,
bahan-bahan dan spare parts pun disiapkan pada kendaraan tersebut seperti,
saringan oli,saringan uidara, oli mesin, oli gardan, minyak rem, dan lain
sebagainya.
yang dapat menangani seluruh pekerjaan yang ada, THS hanya menangani
engine, ganti oli, tune up, IT diagnosis dan lain sebagainya. Hal tersebut
2.4.1 Definisi
dan penggantian oli). Perwatan ini berdasarkan petunjuk buku servis yang
kendaraan.
2.4.2 Tujuan
Kendaraan dibuat dari begitu banyak part, yang dapat menjadi rusak,
kendaraan menurun, perlu dirawat secara berkala, disetel atau diganti guna
pelumasan mobil termasuk oli mesin untuk mesin bensin dan oli diesel untuk
mesin diesel, oli roda gigi (gear oil), gemuk dan lain-lain. Minyak transmisi
ada pada transmisi otomatis dan power steering tersebut. Umumnya pelumas
mobil paling banyak dibuat dari minyak dasar ( base oil) dengan berbagai macam
bahan tanbahan (additive). Dan beberapa diantaranya terbuat dari synthetic base.
Perbedaan yang besar sekali antara oli mesin dengan pelumas lainnya, oli
mesin menjadi kotor dengan adanya karbon, asam dan zat kotoran lainnya dari
dibentuk dari hasil pembakaran. bahan baker yang harus dinetralisir. Bahan
bakar yang tidak terbakar, kotoran dan karbon juga harus dilarutkan atau
dibawa oleh oli mesin sehingga tidak mengumpul dalam mesin itu sendiri.
1. Sebagai Pelumasan
mesin dengan cara membentuk lapisan oil film. Lapisan oli (oil film)
2. Bersifat Pendingin
panas sekali. Hal ini akan menyebabkan keausan yang cepat, bila tidak
3. Sebagai Perapat
torak dan masuk kedalam bak engkol dan ini berasti akan kehilangan
tenaga.
4. Sebagai Pembersih
mesin. Ini menambah pergesekan dan menyumbat saluran oli. Oli mesin
Oli mesin menyerap dan menekan tekanan lokal yang beraksi pada
2. Apabila terlalu rendah lapisan oli ini akan mudah rusak dan akan
dalam temperatur
23
Tugas Akhir
1. Klasifikasi Kekentalan
penjelasan tentang oli mesin). Oli cenderung menjadi encer dan mudah
mengalir ketika panas dan cenderung menjadi kental dan tidak mudah
tidak sama untuk semua oli. Ada tingkatan permulaan besar (kental) dan
Kekentalan atau berat dari oli dinyatakan dengan angka yang disebut
maka semakin kental pula olinya dan begitu pula sebaliknya. Suatu
digunakan. Tapi memilih oli harus hati-hati, tidak hanya yang sesuai
Tabel 2.1
Oil Viscosity Index
40, dll) disebut oli multi grade. Kekentalannya tidak terpengaruh oleh
30 maksudnya bahwa oli mesin standar olinya SAE 10 pada -20°C dan
Diagram 2.1
Contoh Viscosity Index
Viscosity Index
3. Klasifikasi Kualitas
Tabel 2.2
KLASIFIKASI OLI MESIN UNTUK MESIN BENSIN
Klasifikasi
PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
API
Oleh karena itu oli mesin untuk mesin diesel harus memiliki lapisan
didalam mesin.
Tabel 2.3
KLASIFIKASI OLI MESIN UNTUK MESIN DIESEL
Klasifikasi
PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
API
Digunakan untuk mesin diesel operasi beban ringan yang
CA
mengandung detergent-dispersent,anti-oxidant,dll
Digunakan untuk mesin diesel operasi beban sedang
CB dengan bahan bakar kualitas rendah, yang mengandung
detergent-dispersant, anti-oxidant, dll
Mengandung sejumlah besar detergent-dispersant, anti-
oxidant, dll. Dapat digunakan dalam mesin diesel turbo
CC
charged dan mesin bensin dengan kerja mesin operasi
temperatur sedang
Digunakan untuk mesin diesel turbo charged dengan
CD kandungan sulfur solar kecil. Sedangkan kandungan
detergent-dispersant dalam jumlah besar
Sumber : Toyota New Step 1
2.5.2 Gear Oil (Oli Roda Gigi)
Oli roda gigi adalah untuk melumasi transmisi manual, differential, dan
steering gear.
Gesekan disertai tenaga interaksi fisik antara objek, dan gesekan selalu
yang kasar, dan kecepatan meluncur menghasilkan gesekan yang besar dan
28
Tugas Akhir
menghasilkan panas yang ditimbulkan. Untuk alas an tersebut oli roda gigi
1. Kekentalannya Sesuai
yang tinggi sangat efektif untuk mencegah kerusakan pada roda gigi dan
mempunyai efek pada saat start mesin, dan feeling perpindahan tuas
Oleh sebab itu harus digunakan oli roda gigi yang mempunyai
temperatur turun dan kemudian sifat fluidanya menjadi lemah. Oli yang
Saat gigi berhubungan antara satu dengan yang lainnya, tekanan dan
beban goncangan yang timbul besar. Jadi fungsi utama oli roda gigi yang
roda gigi bersinggungan dan mencegah panas dari pemakaian roda gigi
Saat oli roda gigi memburuk karena panas atau oksidasi, kotoran
mengatasi hal itu diperlukan oli pelumas roda gigi yang baik, stabil
kemampuan dalam menahan beban. Seperti oli mesin , oli roda gigi juga
Oli pelumas gigi mempunyai angka dibelakang SAE seperti pada oli
mesin. 6 indek kekentalan SAE (75W, 80W, 85W, 140, 250) adalah
yang ada saat ini. Transmisi dan differential umumnya memakai oli
oli roda gigi, yang pembagiannya tergantung pada penggunaan. Oli roda
gigi diklasifikasikan oleh tipe gigi yang akan dipakai seperti hypoid,
Tabel 2.4
KLASIFIKASI OLI RODA GIGI
Klasifikasi
API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
Mineral oli murni untuk roda gigi, jarang digunakan
GL 1 untuk mobil
Untuk worm gear, mengandung minyak hewani dan
GL 2 tumbuh-tumbuhan
Untuk manual transmisi dan steering gear
mengandung bahan tambahan extreme-pressure
GL 3 resisting, dll
Untuk hypoid gear digunakan untuk melayani diatas
GL 3 mengandung bahan tambahan extreme-pressure
GL 4 resisting tapi lebih besar jumlahnya dibanding GL 3
Digunakan untuk hypoid gear dengan pelayanan lebih
sedikit dari GL 4. Kandungan extreme-pressure
resisting lebih besar dibanding GL 4 dan kondisi kerja
lebih berat karena untuk menahan beban kejutan yang
GL 5 lebih besar dan mnerima kecepatan luncur yang tinggi
Sumber : Toyota New Step 1
31
Tugas Akhir
beberapa diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu sama
lainnya. Termasuk poros engkol, batang torak dan bagian mekanisme katup.
Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin
mencegah keausan tersebut. Oli pelumasan ini diatur oleh sistem pelumasan di
dalam mesin.
panas.
Oli pada sistem pelumasan dialirkan oleh pompa oli yang berada pada
oil pan lalu dialirkan melewati bagian-bagian mesin dan kembali lagi ke oil
pan.
32
Tugas Akhir
Diagram 2.2
Diagram sistem pelumasan
CAMSHAFT
DRIVE &
DRIVEN GEAR
VALVE
LIFTERS &
VALVE STEMS
PISTONS &
CYLINDERS CAMS
CAMSHAFT
CONNECTING JOURNALS
RODS
CYLINDER
HEAD
CRANKSHAFT
RELIEF VALVE
OIL PUMP
OIL STRAINER
OIL PAN
33
Tugas Akhir
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non
diklasifikasikan menjadi :
1. Pompa Reciprocating
penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari cairan yang dipompa
Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat berupa piston atau plunger.
Ketika volume silinder membesar akibat gerakan piston atau plunyer maka
tekanan dalam silinder akan turun dan relatif lebih kecil daripada tekanan
pada sisi isap, sehingga fluida pada sisi isap akan masuk ke dalam pompa.
plunyer maka tekanan dalam silinder akan naik sehingga fluida akan
kekuatan bahan. Pompa ini juga dapat bekerja pada pengisapan kering.
(berpulsa) dan tidak steady yang disebabkan adanya gaya enersia akibat
2. Pompa Rotari
elemen yang berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pada waktu
a. Pompa roda gigi luar, rotornya berupa sepasang roda gigi yang
berputar di dalam rumah pompa. Roda gigi itu dapat berupa gigi
c. Pompa kam dan piston, disebut juga pompa plunyer rotari, terdiri dari
Gambar 2.7 Dari kiri ke kanan pompa rotari dua cuping, tiga cuping, empat
cuping
Sumber : Tyler G. Hicks, 1996
e. Pompa sekrup, mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar dalam
Gambar 2.8 Dari kiri ke kanan pompa sekrup tunggal, pompa sekrup ganda
Sumber : Tyler G. Hicks, 1996
37
Tugas Akhir
yang diisi bilah-bilah sudu yang dapat bergerak bebas. Ketika rotor
sehingga salah satu ujung sudu selalu kontak dengan permukaan dalam
BAB III
dalam penelitian ini dan juga penjelasan mengenai tolak ukur keberhasilan dari
latar belakang permasalahan dalam penelitian ini juga akan dijelaskan disini.
3.1 Metodologi
pencarian masalah yang terjadi di bengkel agar tercapai suatu hasil yang baik
Tabel 3.1
Activity Plan
3.1.2.1 Observasi
Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian adalah peningkatan efisiensi
3.1.2.2 Survei
Dalam hal ini subjek penelitiannya adalah para tehnisi THS dan
koordinator THS.
Pekerjaan Pengurasan dan Pengisian Oli Mesin di THS AUTO 2000 Bumi
Serpong Damai.
3.1.3.1 Pareto
Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan
hasilnya akan lebih besar dibanding bila menyelesaikan masalah yang kecil.
Biarpun maslah besar hanya terselesaikan 50%, tapi umumnya masil lebih
ditangani
berarti.
3.1.3.2 FishBone
dan Material. Namun dalam penelitian ini penulis hanya akan menggunakan
hasil. Dengan demikian diagram dapat dibagi menjadi 2 sisi, yaitu sisi
faktor-faktor yang berpengaruh atau sisi sebab dan sisi yang menjadi
meganalisis data yang ada. Bila analisis data tidak dapat dilakukan, maka
Data berupa tabel mengenai unit enty pekerjaan penggantian oli mesin yang
dilakukan oleh para tehnisi THS diambil untuk mengetahui kendaraan apa saja
Data unit entry THS bulan Maret 2009 sebanyak 274 unit
Sumber : Data unit entry THS AUTO 2000 Bumi Serpong Damai, Suharno
Jumlah kendaraan yang melakukan penggantian oli mesin dari unit entry bulan
Maret tersebut ( servis berkala dan ganti oli saja ) sebanyak 166 unit
Sumber : Data unit entry THS AUTO 2000 Bumi Serpong Damai, Suharno
43
Tugas Akhir
Tabel 3.2
Data Unit Entry THS Bulan Maret 2009
Pekerjaan
Servis Berkala Non Servis Berkala
Tanggal (unit) (unit)
1 2 5
2 7 3
3 7 4
4 6 4
5 7 3
6 5 3
7 5 3
8 2 4
9 5 3
10 5 3
11 5 4
12 7 3
13 5 3
14 5 4
15 2 3
16 8 4
17 8 4
18 7 3
19 6 3
20 6 3
21 6 3
22 2 4
23 7 4
24 6 3
25 7 3
26 6 3
27 5 5
28 4 3
29 1 4
30 5 3
31 7 4
Total 166 108
274
Sumber : Data unit entry THS AUTO 2000 Bumi Serpong Damai, Suharno
44
Tugas Akhir
Dari tabel 3.2 ternyata diketahui bahwa unit entry yang melakukan servis
penggantian oli mesin dan oil filter karena didalam servis berkala tersebut
yang melakukan servis bekala dengan yang non-servis berkala setiap harinya.
Diagram 3.1
Grafik jumlah unit entry per hari pada bulan Maret 2009
9
8
7
6
Unit .
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1314 15 1617 1819 2021 2223 2425 26 2728 293031
Tanggal
Pada grafik 3.1 garis biru menunjukkan unit entry kendaraan yang
jumlah unit entry setiap harinya selama bulan Maret 2009 pada divisi THS
3.3 Proses Urutan Pekerjaan Penggantian Oli Mesin dan Oil Filter
Secara urutan dan standar target waktu pekerjaan pengganatian oli mesin
dan oil filter memang memungkinkan untuk memenuhi standar waktu flat rate
faktor penghambat yang terjadi (dapat dilihat pada bab 4). Untuk lebih memahami
berikut ini adalah detail urutan proses pekerjaan penggantian oli mesin dan oil
di THS.
Diagram 3.2
Flow pekerjaan penggantian oli mesin
Mulai
Alat Membuang
Oli Mesin
Persiapan
Bahan
Administrasi
dan
Penyerahan
46
Tugas Akhir
penyimpangan yang terjadi pada aktualnya mulai dari proses pembuangan oli
mendapatkan celah yang luas pada bagian bawah kendaraan, melepas gasket
oli dan membersihkan sisanya karena jika baut oli sudah dilepas maka
ceceran oli yang tumpah saat melepas oil filter, juga berbagai hambatan-
Tabel 3.3
Detail uraian waktu pekerjaan penggantian oli mesin
Waktu
No. Pekerjaan Uraian
(menit)
menyiapkan fender cover, kunci-kunci,
Alat 1,5
1 Persiapan bak penampungan, creeper, corong
Bahan Oli mesin, OF, Gasket Ring 1,5
Buka baut pembuangan oil pan 1
2
Membuang oli mesin Tunggu sampai oli keluar semua 3
Pasang kembali bautnya 1
Buka OF 1
3 Mengganti OF
Pasang yang baru 1
4 Isi kembali oli mesin 1.5
5 Selesai Merapihkan peralatan 1.5
Membuat PKB manual
6 Administrasi Menyelesaikan pembayaran 5
Costumer, dan Penyerahan
Total 18
47
Tugas Akhir
Di bawah ini terdapat data penyimpangan waktu berupa tabel 3.4 yang
mesin selama 3 minggu pada bulan Maret sebelum menggunakan alat bantu.
unit entry terbanyak dan 4 variabel tehnisi THS, diantaranya adalah tehnisi A, B,
Tabel 3.4
Dari tabel 3.4 diatas terlihat telah terjadi penyimpangan waktu pengerjaan
penggantian oli mesin pada setiap pekerjaan tehnisi THS, jika di rata-rata
maka aktual waktu pekerjaan mereka adalah 28.75 menit dan telah terjadi
penyimpangan sebesar 10.75 menit hal tersebut tentu saja akan mengurangi
Diagram 3.3
Grafik besar penyimpangan waktu yang terjadi
50
40
30
20
10
0
teknisi 1 teknisi 2 teknisi 3 teknisi 4
Avanza Innova Yaris
flat rate sebesar 18 menit (garis merah pada diagram). Hal itu tentu saja akan
Dari metode pengurasan oli mesin yang sudah ada ternyata sering kali terdapat
kesulitan dalam pelaksanaanya, karena metode tersebut adalah metode yang lebih
tepat untuk dilakukan di bengkel, sedangkan untuk THS masih sering kali terdapat
proses pengurasan dan penggantian oli mesin menjadi lama dan dan tidak efektif.
Untuk memperbaiki metode yang sudah ada maka penulis membuat suatu
metode yang lebih efisien dengan menggunakan suatu alat bantu dalam
pengurasan oli mesin tersebut. Metode yang akan dibuat akan disesuaikan dengan
kondisi perlengkapan THS sehingga akan memudahkan para tehnisi THS dalam
Proses riset pembuatan alat bantu pengurasan ini menggunakan metode tepat
guna dan Trial and Error. Metode tepat guna yaitu cara pembuatan alat bantu
antaranya adalah motor starter, vane pump, dan beberapa gauge meter sebagai
indikatornya. Metode Trial and Error yaitu dimana percobaan dilakukan dengan
ketepatan daya hisapnya, dan lain sebagainya. Sehingga dari metode tersebut
dapat dihasilkan kesimpulan yang terbaik mengenai komponen apa yang tepat
BAB IV
Damai, penulis melakukan observasi pada divisi THS dan menemukan beberapa
• Tidak adanya alat untuk membantu melepas tromol rem kendaraan Rush
• Perlu penambahan main power pada setiap armada THS menjadi dua
pekerjaan servis berkala berat yang membutuhkan lebih dari satu orang
main power dalam melekukan pekerjaan tersebut. Dan juga demi menjaga
diluar.
tema berdasarkan poin nomor satu pada hasil observasi diatas, yaitu
mesin di Toyota Home Service pada AUTO 2000 Bumi Serpong Damai .
Tema tersebut akan disajikan dan di pilih dalam tiga parameter pembahasan
yang diukur, yaitu parameter alat, parameter manusia dan parameter metode.
masalah mengenai proses pekerjaan penggantian oli mesin yang tidak efisien.
53
Tugas Akhir
Diagram 4.1
Banyak fishbone parameter permasalahan
terdapat
hambatan
Alat Metode
Tehnisi
Manual kesulitan
membuang
oli Proses
Pengurasan
Oli Mesin di
Tidak memiliki THS Lama
improvement
Kurang proaktif
Manusia
Penyebab proses pembuangan oli mesin oleh tehnisi THS menjadi lama
dipengaruhi oleh faktor alat. Faktor alat yang berpengaruh pada proses
bantuan tenaga mekanis tangan dengan bantuan kunci ring, creeper, kape
dan dongkrak. Tidak adanya alat khusus yang dapat mempermudah proses
oleh faktor manusia. Faktor manusia yang akan dibahas adalah mengenai
para tehnisi THS, faktor penyebab utama dari tehnisi ialah kurangnya
kelelahan yang terjadi dalam proses pekerjaan juga menjadi faktor penyebab
sangat riskan dalam hal pekerjaannya dan sering kali terdapat hambatan
menjadi lama. Lemahnya metode yang ada juga berakibat tidak tercapainya
bersangkutan yaitu tehnisi THS dengan cara model skala likert lalu di jabarkan
55
Tugas Akhir
dalam bentuk skala pareto. Sehingga didapatkan data hasil kuisioner tersebut
Tabel 4.1
Hasil persentase kuisioner THS mengenai parameter yang diukur
Keterangan:
1-3 = Kurang Setuju
4-6 = Setuju
7-9 = Sangat Setuju
Diagram 4.2
Grafik persentase parameter masalah dominan
Persentase masalah .....
20 120
Akumulatif ....
100
15
80
10 60
40
5
20
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8
masalah
Masalah Akumulatif
56
Tugas Akhir
Dari tabel 4.1 dan diagram 4.2, penulis menarik kesimpulan bahwa
adalah belum adanya metode yang tepat bagi tehnisi untuk mempercepat
tidak mencapai efisiensinya. Hal ini dapat terlihat dari jumlah jawaban
penyebab dominan pada faktor metode dan uji coba dari alat baru tersebut
Tabel 4.2
Rencana perbaikan
what why how where when who
Faktor Rencana
Masalah Alasan Tempat Waktu Pelaksana
Perbaikan
Menggunaakan Tidak Selama Penulis
Bengkel
dongkrak adanya Pembuatan magang dan THS
AUTO
untuk 2000
membuang oli Metode alat bantu Bumi
Metode
mesin alternatif sebagai Serpong
yang metode Damai
Lebih
baik
57
Tugas Akhir
membuat alat bantu pengurasan oli mesin sehingga nantinya didapatkan sebuah
metode penggantian oli mesin kendaraan yang lebih efisien pada divisi THS.
Penulis membuat target yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu, bagai
manakah proses waktu pekerjaan penggantian oli mesin di THS tersebut tidak
Seperti yang telah dibahas pada bab tiga tentang konsep pembuatan alat, maka
untuk melengkapi metode pengurasan oli mesin yang akan diperbaiki, yaitu pada
Konsep dari alat bantu penghisap oli ini adalah dengan memanfaatkan pompa
power steering yang digerakkan (diputar) oleh electric motor sebagai alat
penghisap oli mesin. Kedua komponen tersebut akan disatukan sedemikian rupa
58
Tugas Akhir
pada sebuah rangka dasar yang berfungsi sebagai mounting. Beberapa komponen
pendukung juga dipasang pada perakitannya agar mendukung fungsi dari alat
bantu tersebut.
Komponen utama yang digunakan dalam pembuatan alat bantu ini yaitu
vane pump dan electric motor (ac). Vane pump yang fungsi dasarnya
digunakan sebagai pompa fluida untuk power steering akan digunakan sebagai
alat penghisap oli mesin. Sadangkan electric motor sendiri akan digunakan
hidrolik pada lift. Electric motor tersebut nantinya akan mendapatkan suplai
arus listrik dari inverter yang ada pada kendaraan THS itu sendiri. Komponen
bantu ini.
59
Tugas Akhir
THS.
Rangka tersebut terbuat dari plat besi siku dengan ketebalan 2mm, lalu
A. Cooling Fan
B. Selang Hisap
Selang hisap yang digunakan yaitu selang berdiameter 4mm merek J.H.
PU TUBE 4x6mm, selang tersebut memiliki ukuran diameter luar lebih kecil
dari pipa oil stick sehingga dapat masuk ke dalam ruang oil pan.
61
Tugas Akhir
pada kendaraan THS dan menghasilkan output 12 volt sesuai dengan yang
D. Spline
(4.11)
(4.10)
putaran dari electric motor kepada vane pump. Spline dibuat dengan tingkat
presisi run out yang baik sehingga memungkinkan untuk tidak terjadinya
Tabel 4.3
Uraian metode dan waktu pengerjaan penggantian oli mesin dengan alat bantu
No. Pekerjaan Uraian Waktu (menit)
Menyiapkan alat bantu
penguras oli,
1 Persiapan peralatan 3
kabel rol, selang-selang,
bak penampungan
2 Persiapan bahan Oli mesin, OF 1.5
Menguras oli mesin
Membuang oli mesin dan
3 Buka OF 4
mengganti OF
Pasang yang baru
4 Isi kembali oli mesin
1.5
yang baru
5 Selesai Merapihkan Peralatan 3
Membuat PKB manual,
menyelesaikan
6 Administrasi 5
pembayaran oleh
costumer
Total 18
Pada tabel 4.3 tertera bahwa SOP penggunaan alat bantu tersebut dapat
menghasilkan proses pekerjaan penggantian oli mesin sesuai target flat rate
63
Tugas Akhir
dan tentu saja sesuai pula dengan target yang diharapkan dalam penelitian ini.
Oleh karena itu penulis pun melakukan uji coba penggunaan alat tersebut dan
dilakukan pada tiga jenis kendaraan Toyota, dan ternyata dapat menghasilkan
Hasil dari perbaikan dengan alat bantu tersebut dijabarkan dalam bentuk
Tabel 4.4
Data waktu aktual pengerjaan setelah menggunakan alat
Lama Pengerjaannya
Tanggal
Dari tabel diatas terlihat perbedaan waktu pengerjaan antara sebelum dan
waktu sebelum perbaikan, hal ini bisa disebut efisien karena waktu
pengerjaan tersebut sudah bisa lebih cepat atau sama dengan waktu standar
pengerjaan yang tersedia dalam flat rate, yang mana hal tersebut merupakan
target dari penelitian ini. Untuk lebih memahami detail besar efisiensi yang
tercapai penulis membuat tabel (4.5, 4.6, 4.7) hasil perbaikan yang lebih
yang terjadi.
Tabel 4.5
Selisih waktu setelah perbaikan untuk kendaraan Avanza
Waktu Pengerjaan (menit)
Tanggal
Kendaraan Tehnisi Flate Rate Sebelum Sesudah Selisih
Pengnerjaan
0,3 = 18
Avanza A 15 Maret 2009 23 15 menit 8
Menit
0,3 = 18
B 17 Maret 2009 30 15 menit 15
Menit
65
Tugas Akhir
0,3 = 18
C 21 Maret 2009 28 16 menit 12
Menit
0,3 = 18
D 25 Maret 2009 27 16 menit 11
Menit
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa rata-rata tehnisi dapat mengurangi waktu
Tabel 4.6
Selisih waktu setelah perbaikan untuk kendaraan Innova
Tanggal Flate
Kendaraan Tehnisi Sebelum Sesudah Selisih
Pengnerjaan Rate
0,3 = 18
A
15 Maret 2009 Menit 35 17 menit 19
0,3 = 18
B
19 Maret 2009 Menit 35 17 menit 18
Innova
0,3 = 18
C
21 Maret 2009 Menit 40 18 menit 22
0,3 = 18
D
27 Maret 2009 Menit 33 18 menit 15
Rata-
35.75 17.50 18
Rata
66
Tugas Akhir
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa rata-rata tehnisi dapat mengurangi waktu
Tabel 4.7
Selisih waktu setelah perbaikan untuk kendaraan Yaris
Waktu Pengerjaan (menit)
Tanggal
Kendaraan Tehnisi Flate Rate Sebelum Sesudah Selisih
Pengnerjaan
0,3 = 18
A 17 Maret 2009 20 15 menit 5
Menit
0,3 = 18
B 19 Maret 2009 25 15 menit 10
Menit
Yaris
0,3 = 18
C 21 Maret 2009 24 15 menit 9
Menit
0,3 = 18
D 26 Maret 2009 25 15 menit 10
Menit
Dari tabel 4.7 terlihat bahwa rata-rata tehnisi dapat mengurangi waktu
berikut ini.
Diagram 4.3
Grafik perbandingan waktu pengerjaan sebelum dan
sesudah
Standar
40 FlateRate 18
5
.7
35 menit
35
30
27
25
5
menit.
.
23
20 Sebelum
.5
17
.5
.5
Sesudah
15
15
15
10
5
0
Avanza Innova Yaris
waktu pengerjaan setelah perbaikan selalu berada dibawah garis merah yang
tersebut adalah ;
Assets (ROA)
telah terjadi pencapaian target pada penelitian ini. Dimana flate rate pekerjaan
penggantian oli mesin dan oil filter sebesar 0,3 atau 18 menit telah tercapai.
Hal tersebut terlihat dari data-data waktu pekerjaan diatas dimana rata-rata
Tingkat efisiensi waktu yang tercapai adalah persentase dari selisih rata-
rata waktu sesudah perbaikan dengan flat rate standar-nya lalu dibagi dengan
Rumus Efisiensi :
Ef = x 100%
28.75 –- 16.17
Ef = x 100% = 43.76 %
28.75
69
Tugas Akhir
FR = 0.3 = 18 menit
= Rp. 1.011
= Rp 2.111.251
= Rp 2.111.251 X 12
= Rp 25.335.013
70
Tugas Akhir
Return of assets adalah biaya yang harus dibayar agar dapat kembali
modal dalam pembuatan suatu alat bantu. Dalam penelitian ini metode yang
tersebut yakni alat bantu pengurasan oli mesin. Sehingga ROA yang dibahas
disini adalah mengenai pembuatan alat bantu tersebut. Berikut ini adalah
• Adaptor AC ke DC = Rp 25.000
2. Roda = Rp 20.000
3. Spline = Rp 50.000
Total = Rp 959.000
alat bantu tersebut dengan jumlah penghematan yang dapat tercapai pada
sub-bab 4.4.3 maka tidak akan terjadi masalah pada biaya balik modal,
71
Tugas Akhir
maka biaya balik modal untuk alat tersebut sudah pasti didapatkan dalam
959.000
X 30 hari = 13.62 hari atau mendekati 14 hari
2.111.251
A. Persiapan
4. Buka kap mesin mobil costumer dan lepas oil stick indicator (letakkan pada
meja kerja)
B. Membuang Oli
3. Putar kunci kontak mobil THS ke posisi “ON” untuk menyalakan inverter
(jika baterai mobil THS sedang dalam kondisi tidak baik hidupkan mesin
tempat lain gunakan kabel rol yang tersedia untuk menjangkau kontak).
menghubungkan kabel.
C. Setelah seluruh oli dipastikan terhisap*, maka mesin dapat di isi oleh oli yang
baru
liter tersisa pada oil filter dan sekat pad oil pan).
D. Rapihkan kembali alat bantu tersebut. Jangan melipat selang, cukup gulung
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain adalah :
target flate rate sebesar 14 menit, hal tersebut tentu saja tidak efisien dan
rata hanya membutuhkan waktu 16.17 menit lebih sedikit dari target
efisiensi pada pekerjaan tersebut terhadap standar flate rate pekerjaan itu
sendiri sebesar 10.16%. dengan begitu target pada penelitian ini pun
telah tercapai.
5.2 Saran
Penulis memberikan saran kepada pengguna metode atau alat bantu ini
khususnya pada divisi THS yang menggunakan metode atau alat bantu ini.
A. Agar metode pengurasan oli mesin dengan alat bantu ini dapat berjalan
mengoperasikan alat bantu ini sesuai dengan SOP yang telah disediakan.
74
Tugas Akhir
B. Disarankan pula agar tidak menggunakan alat bantu ini tidak lebih dari
motor electric-nya.
C. Disarankan pula agar tidak menggunakan alat bantu ini untuk keperluan
lain atau untuk menyedot zat selain oli mesin, karena dikhawatirkan
selang hisap sebelum menuju vane pump ,agar kotoran dan gram-gam