Anda di halaman 1dari 3

1

Cintaku di SMK Pius X Magelang




Seusiaku
Ketika SMK Pius X Magelang lahir, aku berumur empat tahun.
Aku mengenalnya setelah dia (SMK Pius X) berumur 20 tahun. Waktu
itu tahun 1973 1975 aku sebagai guru baru di SMP Tarakanita
Magelang. Pucuk dicinta ulam tiba. Aku ingin mendekat kepadanya,
justru aku ditawari untuk bergabung dengannyatahun 1976. Tentu saja
tawaran itu kuterima dengan senang hati. Meskipun sudah lebih dari 36
tahun aku hidup bersamanya, rasaku seperti baru kemarin. Aku tetap
merasa dekat denggannya. Kenangan indah selalu muncul dalam diriku.
Peristiwa ulang tahunnya yang ke-60 sungguh mampu menyegarkan
cintaku kepadanya. Dia sebaya dengan usiaku.

Memperoleh banyak bekal kehidupan
Awal aku hidup menyatu dengannya, aku mendapat gemblengan dari Sr. Christera C.B
(alm). Aku dilatih disiplin, kerja keras, kerja sama, tanggung jawab dan peduli terhadap sesama.
Semula dalam bimbingan Sr.Christera C.B yang menjabat kepala sekolah, aku merasa berat
karena dalam melaksanakan tugas, aku merasa berat karena dalam melaksanakan tugas aku
merasa ada banyak tuntutan. Semua itu kujalani. Baru setelah beberapa tahun aku merasakan
manisnya buah yang ditanam Sr.Christera C.B. Ternyata buah itu dapat kugunakan juga untuk
bekalku dalam menggereja dan memasyarakat. Terima kasih Sr.Chistera C.B.
Tugas Sr.Christera C.B di SMK Pius X Magelang dilanjutkan oleh Sr.Mariam C.B
(alumnus SMK Pius X). Dalam pendampingan Sr.Mariam C.B aku diajak untuk mendalami
spiritualitas Santo Carolus Borromeus dan Bunda Elisabeth serta mendalami Visi dan Misi
Yayasan Tarakanita yang semuanya itu menjadi rohnya. Visi Misi SMK Pius X Magelang. Aku
semakin menyadari dan semakin berusaha untuk dapat melaksanakan peranku sebagai karyawan
dalam naungan Yayasan Tarakanita. Lagi-lagi aku merasa diperkaya dalam bekal kehidupan.
Dalam perkembangannya SMK Pius X, termasuk diriku, dituntut harus mampu mengikuti
dan memenuhi tuntutan perkembangan jaman. Semasa pendampingan Sr.Elsa C.B. (kepsek yang
sebelumnya pernah menjadi guru SMK Pius X), SMK Pius X memperluas jaringan kerja sama
dengan beberapa dunia usaha/ industri, bahkan sampai mancanegara. Dari situlah SMK Pius X
banyak mendapat masukan. Aku pun banyak mendapat pengalaman untuk menambah bekal
kehidupan.

Orang awam pertama
Tugas pokokku di SMK Pius X Magelang adalah guru. Di samping itu aku pernah
mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas, wakil kepsek bagian kesiswaan dan beberapa tahun
menjadi wakil kepsek bagian kurikulum. Pada tahun ajaran 2000/2001 s.d 2006/2007 aku diberi
kepercayaan untuk melaksanakan tugas pelayanan kepsek. Berkat Rahmat Tuhan serta
bimbingan dari pengurus yayasan, para kepsek sebelum itu dan dukungan kerja sama dari para
guru dan karyawan SMK Pius X serta dukungan dari keluargaku aku dapat melaksanakan tugas
itu. Aku merupakan orang awam pertama yang diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas itu
di SMK Pius X Magelang. Aku tidak dapat menilai diriku sendiri. Hal yang kurasakan adanya


2

tambahan dalam diriku yaitu tensi (tekanan darahku) tambah tinggi. Sekarang sudah kembali
normal.

Mendapat perlakuan khusus
Aku diberi kesempatan dan dibiayai oleh yayasan untuk melanjutkan kuliah guna
mendapatkan ijazah S1 sebagai syarat bagi guru SMK. Sewaktu kuliah aku dibimbing oleh para
dosen yang salah satunya pernah menjadi muridku di SMK Pius X Magelang. Aku merasa
mendapat perlakuan khusus darinya.
Demikian pula setelah masa jabatanku sebagai kepsek berakhir dan kembali menjadi
guru, aku dibimbing oleh Sr.Lidwiana C.B. yang dulu pernah menjadi muridku pula. Lagi-lagi
aku mendapat perlakuan khusus. Hal itu sesuai dengan ungkapan dalam bahasa Jawa Kebo
Nyusu Gudel. Sungguh mengesankan.

Kesetiaanku teruji
Aku berstatus ganda. Pertama sebagai guru tetap yayasan dengan SK per tahun 1974 dan
kedua sebagai guru DpK (PNS) dengan SK per tahun 1986. Banyak orang mengira aku
mendapat gaji double/ rangkap. Hal itu tidak benar karena yang dibantu pemerintah bukan
gurunya tetapi yayasannya. Aku digaji menurut perhitungan gaji yang lebih tinggi. Sampai akhir
masa tugasku, perhitungan gaji menurut yayasan tetap lebih tinggi.
Sebagai karyawan yang mempunyai dua atasan langsung dalam keadaan tertentu aku
harus dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Pernah pada suatu waktu aku mendapat
tugas sebagai panitia LKS (lomba ketrampilan siswa) tingkat provinsi mengantar / mendampingi
peserta LKS dari Jateng ke LKS Nasional di Jakarta. Dalam perjalanan aku mendapat telepon
dari yayasan untuk ikut rapat kepala sekolah se yayasan. Aku memberi tahukan permasalahan
yang sedang kuhadapi kepada kepala yayasan. Kepala yayasan menyerahkan kembali kepadaku
untuk mengambil keputusan. Dalam hal ini aku merasa kesetiaanku teruji. Aku mau terus ke
Jakarta atau kembali ke Magelang. Dalam hati aku mohon pertolongan kepada Tuhan. Timbullah
bisikan dalam hatiku, lebih baik kembali ke Magelang. Hal itu kusampaikan kepada teman-
teman panitia LKS. Teman-temanku dapat memahami permasalahanku. Aku kembali ke
Magelang.

Setelah aku pensiun
Lama sebelum aku pensiun, aku pernah mencoba memelihara ayam untuk mengisi waktu
luang dan untuk mencari tambahan penghasilan yang dapat kukembangkan pada waktu aku
pensiun. Anak-anakku dan isteriku mendukung usahaku. Ayam-ayam peliharanku mulai bertelur,
tetapi anak-anakku tidak mau mengonsumsi telur itu, bahkan ketika aku menyembelih ayam itu
untuk tambahan lauk, mereka menangisinya. Dijualpun tidak boleh. Mereka merasa kasihan pada
ayam-ayam itu. Terpaksa aku tidak melanjutkan usaha itu.
Setelah aku dan isteriku ( mantan guru SD Kanisius Pendowo Magelang) pensiun, ada
beberapa tetanggaku yang minta bantuan kepada isteriku untuk memberi bimbingan belajar
(bimbel) kepada anak-anaknya. Anak-anak yang dibimbing oleh isteriku mengalami banyak
kemajuan dalam meraih hasil belajar. Hal itu diketahui oleh banyak orang. Tahun berikutnya
semakin banyak yang minta untuk dibimbing dalam belajar. Aku senang membantu isteriku,
berkumpul bersama anak-anak dari tingkat TK s.d kelas VI SD. Senang mendengarkan celotehan
anak-anak dan menghadapi kepolosan anak-anak. Aku merasa tidak ada waktu luang yang lama.


3

Aku dan isteriku termotivasi untuk mencari, membeli, dan mempelajari semua buku pelajaran
yang digunakan di TK maupun SD. Sungguh menyenangkan. Alu merasa sepeti belum pensiun.
Dalam masa pendampingan dari Sr. Lidwiana C.B, para pensiunan guru dan karyawan
SMK Pius X banyak mendapatkan perhatian. Para pensiunan sering diundang dan diajak dalam
berbagai pertemuan kekeluargaan.
Sampai sekarang, meskipun aku sudah pensiun, aku masih diminta menjadi pengurus
komite sekolah dan diminta membantu dalam penerimaan peserta didik baru.

Semoga jaya selamanya dan menjadi pilihan utama
Sampai dengan usianya 60 tahun SMK Pius X Magelang telah memberikan
pendampingan kepada 3 generasi. Generasi I yaitu siswa angkatan pertama, generasi II adalah
anak-anaknya, generasi III adalah cucu-cucunya. Semoga SMK Pius X Magelang jaya dan
menjadi pilihan utama bagi generasi-generasi berikutnya (buyut,canggah,wareng,uthek-
uthek,gantung,siwur,dst.)

SELAMAT ULANG TAHUN KE-60. PROFECIAT.



Magelang, 3 September 2013

Salamku

Rob. Djumadi K.
abdi SMK Pius X Magelang
dari tahun 1976 sampai sekarang dst.

Anda mungkin juga menyukai