Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional untuk
mendapatkan hubungan antara variabel.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Pontianak. Waktu pelaksanaan
dimulai pada bulan Maret Oktober 2013.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
a. Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah siswi SMA Negeri di
Kota Pontianak.
b. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswi SMA Negeri
1 Pontianak.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah siswi dari SMA Negeri 1
Pontianak yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu siswi kelas X, XI dan XII
dari SMA Negeri 1 Kota Pontianak.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu:
a. Siswi SMA Negeri 1 yang tidak hadir saat pengisian kuesioner.
b. Siswi SMA Negeri 1 yang menolak untuk mengisi kuesioner
c. Siswi SMA Negeri 1 yang belum menarche.
3.5 Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil dengan teknik probability sampling, yaitu dengan cara
simple random sampling. Simple random sampling berarti menghitung terlebih
dahulu jumlah subjek dalam populasi terjangkau yang akan dipilih sampelnya.
Kemudian tiap subjek diberi nomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan
bantuan tabel random (Sastroasmoro, 2002).
3.6 Besar Sampel
Rumus menghitung besar sampel untuk desain penelitian cross sectional
adalah sebagai berikut:



Keterangan :
n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada tertentu (untuk =0,05
nilai Z = 1,96)
N = jumlah populasi
p = harga proporsi di populasi, jika tidak diketahui maka p=0,5
q = 1-p
d = kesalahan yang dapat ditolerir, pada penelitian ini dipakai d = 0,1

Perhitungan Sampel :
n = 478.(1,96)
2
.0,5.0,5
(0,1)
2
.(478-1) + (1,96)
2
.0,5.0,5
n = 478.0,9604
4,77 + 0,9604
n = 459,0712
5,7304
n = 80, 112 80 orang
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa besar sampel
minimum berjumlah 80 orang siswi.
3.7 Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan kebersihan organ
genitalia eksterna saat menstruasi sedangkan variabel terikat pada penelitian ini
adalah pemeliharaan kebersihan organ genitalia eksterna yang diperoleh dari hasil
pengisian kuesioner. Variabel diukur dengan skala ordinal.
3.8 Definisi Operasional
1. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan salah satu
pedoman dalam membentuk perilaku seseorang (overt behavior).
Pengetahuan pemeliharaan kebersihan organ genitalia eksterna saat
menstruasi remaja perempuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan
diyakini oleh responden terkait dengan pemeliharaan kebersihan organ
genitalia eksterna pada saat menstruasi yang diukur menggunakan
kuesioner. Penilaian pengetahuan siswi dapat dilihat melalui kemampuan
siswi dalam menjawab dengan benar setiap pertanyaan pada kuesioner
yang telah disiapkan.
2. Perilaku pemeliharaan kebersihan organ genitalia eksterna saat
menstruasi remaja perempuan adalah segala perilaku nyata remaja
perempuan sehubungan dengan pemeliharaan kebersihan organ genitalia
eksterna pada saat menstruasi yang diukur melalui kuesioner. Penilaian
perilaku siswi dapat dilihat melalui kemampuan siswi dalam menjawab
dengan benar setiap pertanyaan pada kuesioner yang telah disiapkan.



3.9 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kebersihan organ genitalia
eksterna saat menstruasi dengan pemeliharaan kebersihan organ genitalia eksterna
pada siswi SMA Negeri 1 Pontianak.
3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
3.10.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur yang
digunakan benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui
apakah kuesioner yang digunakan mampu mengukur apa yang hendak kita
ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item
(pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut, untuk mengetahui bahwa
semua pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang bermakna (construct
validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk,
berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur
konsep yang kita ukur. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi
product moment, yang rumusnya sebagai berikut (Notoadmodjo, 2010):





Keterangan :
X = pertanyaan nomor 1
Y = skors total
XY = skors pertanyaan nomor 1 dikalikan skors total

Keputusan Uji:
Bila r hitung (r pearson) > r tabel; maka Ho ditolak, artinya pertanyaan
valid.
Bila r hitung (r pearson) < r tabel; maka Ho gagal ditolak artinya pertanyaan
tidak valid.

3.10.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya dengan menunjukkan hasil pengukuran itu tetap
konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan alat ukur yang sama, demikian juga dengan kuesioner
sebagai alat ukur harus memiliki reliabilitas yang tinggi. Untuk itu, sebelum
digunakan untuk penelitian kuesioner harus diuji coba terlebih dahulu, uji
coba kemudian diuji dengan tes menggunakan rumus korelasi product
moment. Perhitungan reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan-
pertanyaan yang sudah memiliki validitas (Notoadmodjo, 2010). Dalam
Penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)
versi 20.
3.11 Pengolahan dan Analisis Data
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dengan skala
kategorik ordinal. Uji yang dilakukan adalah uji Chi Square. Data disajikan dalam
tabel 2x2, kemudian diolah dengan program SPSS 20. Jika tidak memenuhi
syarat, maka dilakukan uji Fisher.
Penilaian pada pengetahuan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
dari 11 pertanyaan mengenai pengetahuan dan 11 pertanyaan tentang perilaku,
setiap jawaban benar akan mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0.
Total skor keseluruhan untuk pertanyaan pengetahuan adalah 11 dan perilaku
adalah 11. Kemudian masing-masing dihitung persentase nilai jawaban
pengetahuan sampel terhadap nilai total jawaban benar dengan rumus (Wawan
dan Dewi, 2010):
P = X/N x 100%
Keterangan :
P= persentase jawaban.
X= nilai jawaban.
N= nilai total jawaban benar, yaitu 11 dan 11.
Sampel dikategorikan dalam 2 kelompok berdasarkan total skor jawaban
responden dari pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan dan perilaku dalam
kuesioner, responden yang tingkat pengetahuan serta perilaku yang baik bila skor
masing-masing 75% dan buruk bila skor <75% (Ayuningtyas, 2011).
3.12 Etika Penelitian
3.12.1 Meminta persetujuan dari responden untuk mengisi kuesioner.
3.12.2 Menjaga kerahasiaan hasil dari kuesioner.
3.12.3 Semua calon responden maupun responden mendapat perlakuan
yang sama dalam penelitian ini.





















Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


Bulan
Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Penyusunan Proposal

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisa Data

Penyelesaian Skripsi

Anda mungkin juga menyukai