Keterangan : X
1
=konversi massa
M =berat katoda setelah elektrolisa
M
0
=berat katoda sebelum elektrolisa
MCu =berat tembaga dalam cairan mula-mula
2. 2 =
..
.
=
Keterangan : Vo =Volume larutan Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O sebelum elektrolisis
V =Volume larutan Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O setelah elektrolisis
N =Normalitas larutan Na
2
S
2
O
3
. 5H
2
O
7
ELEKTROKIMIA
10
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
BAB IV
HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN
IV. 1. Hasil Percobaan
Variabel Arus
Tabel 1. Variabel arus pada I=60mA ; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,63 8,6 0 0
5 2,71 10,3 0,0123 -0,197
10 2,73 11,7 0,0154 -0,36
15 2,74 11 0,0169 -0279
Tabel 2. Variabel arus pada I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,66 11 0 0
5 2,73 9,7 8,439x10
-3
0,1181
10 2,69 10,2 3,61689x10
-3
0,0727
15 2,71 10,5 6,028x10
-3
0,045
Variabel Pengadukan
Tabel 3. Variabel pengadukan pada I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,43 10,5 0 0
4 0,40 10,2 -3.978x10
-3
0,028
8 0,47 9,9 5,3x10
-3
0,0371
12 0,45 9,6 2,65x10
-3
0,0857
8
ELEKTROKIMIA
11
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Tabel 4. Variabel pengadukan pada I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,38 9,6 0 0
4 0,40 9,1 2,76x10
-3
0,052
8 0,39 10,3 1,38x10
-3
-0,0729
12 0,42 9,7 5,52x10
-3
-0,0104
Variabel waktu
Tabel 5. Variabel waktu pada I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
3 1,46 10,2 4,1014x10
-3
-0,103
6 1,48 9,7 -0,142 0
9 1,50 9,2 -0,138 0,0515
Tabel 6. Variabel waktu pada I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
5 1,48 9,8 6,835x10
-3
-0,0103
10 1,50 11,1 9,57x10
-3
-0,1443
15 1,51 9,4 0,0109 0,309
9
ELEKTROKIMIA
12
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
IV. 2. Pembahasan
IV.2.1. Hubungan Konversi Massa Terhadap Waktu
1. Variabel Arus
Berdasarkan grafik, diperoleh hasil konversi massa pada arus 60mA lebih
besar daripada dengan arus 80mA. Seharusnya, semakin besar arus, penghantaran
ion-ion dalam larutan katoda lebih cepat, sehingga semakin banyak Cu yang
menempel di katoda dan konversi massa lebih besar. Namun penyimpangan yang
terjadi disebabkan arus yang dapat berfluktuasi apabila menggunakan arus yang
besar. Meskipun arus dapat disesuaikan kembali dengan amperemeter sesegera
mungkin, tapi tetap saja ada jeda waktu dimana fluktuasi arus mempengaruhi
hasil. Selain itu juga disebabkan karena terjadinya overpotensial, sehingga
konversi massa yang didapat pada arus 80mA lebih kecil daripada arus 60mA.
(http://www.123helpme.com/view.asp?id=122540)
2. Variabel Pengadukan
y = 0.0011x + 0.0031
R = 0.8187
y = 0.0003x + 0.0025
R = 0.2262
0
0.01
0.02
0.03
0 10 20
x
m
(
k
o
n
v
e
r
s
i
m
a
s
s
a
)
t (menit)
Gambar 3. Hubungan konversi massa vs waktu pada
variabel arus
I = 60 mA
I = 80 mA
y = 0.0004x - 0.0016
R = 0.3158
y = 0.0004x + 0.0001
R = 0.6914
-0.005
0
0.005
0.01
0 5 10 15
x
m
(
k
o
n
v
e
r
s
i
m
a
s
s
a
)
t ( menit)
Gambar 4. Hubungan konversi massa vs waktu pada
variabel pengadukan
250 rpm
300 rpm
10
ELEKTROKIMIA
13
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Berdasarkan grafik, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan pada
pengadukan 300 rpm konversi massa lebih besar, karena pengadukan dapat
mengarahkan ion Cu
2+
ke katoda sehingga mempercepat proses elektrokimia.
Semakin cepat pengadukan, semakin banyak kation yang menempel. Namun,
pada menit ke-8, konversi massa pada pengadukan 300 rpm lebih rendah dari
konversi massa pada pengadukan 250 rpm. Hal ini disebabkan karena pengadukan
yang terlalu cepat, sehingga terdapat kation yang jatuh kembali (rontok) dari
katoda sehingga mengurangi massa yang tertimbang.
(www.essaymania.com/52017/the_electrolysis_of_chopper_sulphate/soluti
on_using_copper_electrode)
3. Variabel Waktu
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa konversi massa pada
interval waktu 5 menit lebih besar dari konversi massa pada interval waktu 3
menit. Hal ini sesuai dengan rumus hukum Faraday I, yaitu :
=
. .
96500
Pada Hukum tersebut, dinyatakan bahwa semakin lama waktu elektrolisis,
semakin besar massa ion Cu
2+
yang menempel pada katoda, sehinga konversi
massa juga lebih besar.
(www.scribd.com/doc/23178504/55095478/VOLTAMETER_TEMBAGA)
y = 0.001x + 0.0004
R = 0.9888
y = 0.0007x + 0.0015
R = 0.8877
0
0.005
0.01
0.015
0 5 10 15 20
x
m
(
k
o
n
v
e
r
s
i
m
a
s
s
a
)
t (menit)
Gambar 5. Hubungan konversi massa vs waktu pada variabel
waktu
interval 3 menit
interval 5 menit
Linear (interval 3
menit)
Linear (interval 5
menit)
11
ELEKTROKIMIA
14
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
IV.2.2. Hubungan Konversi Volume Terhadap Waktu
1. Variabel Arus
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa konversi volume pada arus
80mA lebih besar dibanding pada arus 60mA. Pada rumus Hukum Faraday I:
=
..
96500
Semakin besar arus, penghantaran ion-ion dalam larutan ke katoda lebih
cepat, sehingga semakin banyak Cu yang menempel pada katoda. Banyaknya Cu
yang menempel di katoda menyebabkan kandungan Cu
2+
pada larutan
CuSO
4
.5H
2
O berkurang. Sehingga volume titran yang dibutuhkan sedikit. Sesuai
dengan rumus : =
Pada arus 80mA, Cu
2+
yang tereduksi semakin banyak sehingga volume
titran yang dibutuhkan kecil dan konversi volume semakin besar.
(www.scribd.com/doc/73178504/5905478-VOLTAMETER_TEMBAGA)
( www.lab.tekim.undip.ac.id/dtk2/2013/04/12/elektrokimia)
y = -0.0198x - 0.0596
R = 0.6905
y = 0.0018x + 0.0455
R = 0.0546
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0 5 10 15 20
x
v
(
k
o
n
v
e
r
s
i
v
o
l
u
m
e
)
t (menit)
Gambar 6. Hubungan konversi volume vs waktu pada
variabel arus
I = 60 mA
I = 80 mA
Linear (I =
60 mA)
Linear (I =
80 mA)
Reaksi : CuSO
4
Cu
2+
+SO
4
2-
2 H
2
O 2H
+
+2OH
-
Anoda : 2OH
-
H
2
O +
1
2
O
2
+2e-
Katoda : Cu
2+
+2e
-
Cu
CuSO
4(l)
+H
2
O
(l)
Cu
(s)
+2H
(g)
+SO
4
2-
(g)
+
1
2
O
2(g)
12
ELEKTROKIMIA
15
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
2. Variabel Pengadukan
Pada grafik di atas, dapat diperoleh bahwa seberapa besar konversi volume
pada pengadukan 250 rpm lebih besar daripada pengadukan 300 rpm. Seharusnya
dengan adanya pengadukan yang lebih cepat, Cu
2+
lebih mudah diarahkan ke
katoda sehingga Cu yang menempel di katoda semakin banyak. Banyaknya Cu
yang menempel di katoda menyebabkan kandungan Cu
2+
pada larutan
CuSO
4
.5H
2
O berkurang. Sehingga volume titran yang dibutuhkan sedikit dan
konversi volume besar. Pada rumus :
=
Namun, pada percobaan kami dengan pengadukan yang lebih besar,
konversi volumenya lebih kecil.Pengadukan yang terlalu cepat dapat merontokkan
kembali Cu yang sudah menempel di katoda, sehingga konsentrasi Cu
2+
dalam
larutan elektolisa tetap tinggi, dan didapat konversi volume yang kecil. Penyebab
lainnya adalah oksidasi ion iodide pada KI oleh oksigen menjadi I
2
, pada reaksi :
Selain penyebab di atas, fenomena yang terjadi juga disebabkan karena sifat
larutan Na
2
S
2
O
3
yang tidak stabil, sesuai dengan reaksi:
y = 0.0072x - 0.0002
R = 0.9999
y = -0.0039x + 0.0156
R = 0.1546
-0.1
-0.05
0
0.05
0.1
0 5 10 15
x
v
(
k
o
n
v
e
r
s
i
v
o
l
u
m
e
)
t (menit)
Gambar 7. Hubungan konversi volume vs waktu pada
variabel pengadukan
250 rpm
300 rpm
Linear (250
rpm)
O
2
+4I
-
+4H
+
2I
2
+2H
2
O
2Cu
2+
+4I
-
2CuI +I
2
13
ELEKTROKIMIA
16
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Pada proses iodometri , perlu dihindari konsentrasi asam yang terlalu
tinggi karena asam tiosulfat dibebaskan akan mengendap dengan pemisahan
belerang, sesuai dengan reaksi :
Larutan tiosulfat tidak stabil dalam waktu lama. Bakteri yang memakan
belerang akan masuk ke dalam larutan ini dan proses metabolitiknya akan
mengakibatkan pembentukan SO
4
2-
, SO
3
2-
, dan belerang Kjeldahl. Dengan
demikian volume yang digunakan kurang akurat. Namun, pada dasarnya pada
menit ke-4 dengan pengadukan 300 rpm, nilai konversi volume lebih besar
daripada 250 rpm, dan hal ini telah sesuai dengan teori yang sebenarnya.
(www.scribd.com/doc/73178504/5905478-VOLTAMETER_TEMBAGA)
( www.nurirjawati.wordpress.com/2012/02/06/iodo-iodimetri)
3. Variabel Waktu
Berdasarkan grafik di atas, secara keseluruhan konversi volume pada
interval waktu 5 menit lebih besar dari konversi volume pada interval 3 menit
sesuai dengan Hukum Faraday. Akan tetapi, pada menit ke-10, konversi volume
S
2
O
3
2-
2H
+
+H
2
S
2
O
3
8H
2
S
2
O
3
8 H
2
O +8SO
2
+8S
y = 0.0086x - 0.0515
R = 0.2632
y = 0.0159x - 0.0804
R = 0.2847
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0 10 20
x
v
(
k
o
n
v
e
r
s
i
v
o
l
u
m
e
)
t (menit)
Gambar 8. Hubungan konversi volume vs
waktu pada variabel waktu
t = 0, 3, 6, 9
t = 0, 5, 10, 15
Linear (t = 0, 3, 6,
9)
Linear (t = 0, 5, 10,
15)
S
2
O
3
2-
+H
+
HS
2
O
3
2-
+HSO
3
-
+S
-
14
ELEKTROKIMIA
17
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
pada interval 5 menit lebih rendah dari konversi volume pada interval 3 menit.
Hal ini disebabkan oleh larutan Na
2
S
2
O
3
yang tidak stabil.
Pada proses iodometri, perlu dihindari konsentrasi asam yang tinggi,
karena asam tiosulfat dibebaskan akan mengendap dengan pemisahan belerang
sesuai reaksi :
Larutan tiosulfat tidak stabil dalam waktu lama. Bakteri yang memakan
belerang akan masuk ke dalam larutan ini dan proses metabolitiknya akan
mengakibatkan pembentukan SO
4
2-
, SO
3
2-
, dan belerang Kjeldahl. Dengan
demikian volume yang digunakan kurang akurat.
( www.graciez_pharmacy.blogspot.com)
IV.2.3. Titrasi Iodometri
Merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan
senyawa-senyawa yang mempunyai oksidasi lebih tinggi dari sistem iodium-
iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO
4
.5H
2
O. Pada
iodometri, sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan barium iodide
berlebih dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan iod
yang dihasilkan dan setara dengan banyaknya sampel. Prinsip penetapannya yaitu
bila zat uji (oksidator) mula-mula direaksikan dengan iodide berlebih, kemudian
iodium yang terjadi dititrasi dengan larutan tiosulfat.
S
2
O
3
2-
2H
+
+H
2
S
2
O
3
8H
2
S
2
O
3
8 H
2
O +8SO
2
+8S
Reaksinya : Oksidator +KI I
2
I
2
+2Na
2
S
2
O
3
2NaI +Na
2
S
4
O
6
15
ELEKTROKIMIA
18
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Larutan harus dijaga supaya pH lebih kecil dari 8 karena dalam larutan
alkali, iodium bersifat bereaksi dengan hidroksida (OH
-
) menghasilkan ion
hipoiodit yang pada akhirnya menghasilkan ion iodat menurut reaksi :
Sehingga potensial oksidasinya lebih besar dari iodium dan mengoksidasi
tiosulfat (S
2
O
3
2-
), tapi juga menghasilkan (SO
4
2-
) sehingga menyulitkan
perhitungan stoikiometri (reaksi berjalan tidak kuantitatif). Oleh karena itu pada
metode iodometri tidak pernah dilakukan dalam larutan basa kuat.
Indikator
Amilum kanji dapat digunakan sebagai indikator dalam titrasi iodo-
iodimetri karena dapat membentuk kompleks yang dalam air berwarna biru.
Larutan kanji lebih umum dipergunakan karena warna biru gelap dari
iodine bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitive untuk iodine. Mekanisme
pembentukan kompleks yang berwarna ini tidak diketahui, namun ada pemikiran
bahwa molekul-molekul iodium tertahan di permukaan amilopektin dan lapisan
yang digunakan sebagai indikator dalam percobaan ini lapisan beta amilosa.
Lapisan lain dari kanji yaitu alfa amilosa dan amilopektin. Keduanya tidak dapat
digunakan sebab membentuk kompleks kemerahan, dimana warna tersebut tidak
mudah dihilangkan.
(www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrument_analisis/iodometri/indikator/ )
(www.graciez_pharmacy.blogspot.com/2012/11/titrasi-iodo-iodimetri.html)
I
2
+OH
-
HI +IO
-
3IO
-
IO
3-
+2I
-
Amilum +I
3
-
Amilum I
3
-
(biru)
16
ELEKTROKIMIA
19
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
IV.2.4. KatodaPraktis VS Katoda Teoritis
y = 0.007x + 0.02
R = 0.8194
y = 0.0012x - 4E-07
R = 1
-0.05
0
0.05
0.1
0.15
0 10 20 m
a
s
s
a
k
a
t
o
d
a
(
g
r
a
m
)
t (menit)
Gambar 9. massa katoda praktis vs
teoritis pada variabel arus I = 60 mA
katoda praktis
katoda teoritis
Linear (katoda
praktis )
Linear (katoda
teoritis)
y = 0.0022x + 0.021
R = 0.2262
y = 0.0016x + 1E-05
R = 1 0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 10 20 m
a
s
s
a
k
a
t
o
d
a
(
g
r
a
m
)
t (menit)
Gambar 10. massa katoda praktis vs
teoritis pada variabel arus I = 80 mA
katoda praktis
katoda teoritis
Linear (katoda
praktis)
Linear (katoda
teoritis)
y = 0.0048x - 0.016
R = 0.5194
y = 0.0012x - 2E-05
R = 1
-0.04
-0.02
0
0.02
0.04
0.06
0 10 20
m
a
s
s
a
k
a
t
o
d
a
(
g
r
a
m
)
t (menit)
Gambar 11. massa katoda praktis vs
teoritis pada variabel arus 250 rpm
katoda
praktis
katoda
teoritis
Linear
(katoda
praktis)
17
ELEKTROKIMIA
20
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
y = 0.0028x + 0.001
R = 0.6914
y = 0.0012x - 1E-06
R = 1
-0.01
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0 5 10 15
m
a
s
s
a
k
a
t
o
d
a
(
g
r
a
m
)
t (menit)
Gambar 12. massa katoda praktis vs
teoritis pada variabel arus 300 rpm
katoda
praktis
katoda
teoritis
Linear
(katoda
praktis)
y = 0.0077x + 0.003
R = 0.9888
y = 0.0012x - 2E-06
R = 1
-0.02
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 5 10
m
a
s
s
a
k
a
t
o
d
a
(
g
r
a
m
)
t (menit)
Gambar 13. massa katoda praktis vs teoritis
pada variabel waktu interval 3 menit
katoda praktis
katoda teoritis
Linear (katoda
praktis)
Linear (katoda
teoritis)
y = 0.0052x + 0.011
R = 0.8895
y = 0.0012x + 1E-05
R = 1
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0 10 20
m
a
s
s
a
k
a
t
o
d
a
(
g
r
a
m
)
t (menit)
Gambar 14. massa katoda praktis vs teoritis
pada variabel waktu interval 5 menit
katoda praktis
katoda teoritis
Linear (katoda
praktis)
Linear (katoda
teoritis)
18
ELEKTROKIMIA
21
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Berdasarkan grafik-grafik tersebut, dapat dilihat bahwa massa katoda
praktis yang lebih besar dari massa katoda teoritis dan terdapat pula massa katoda
praktis yang lebih kecil. Massa katoda praktis yang lebih besar disebabkan oleh
pengadukan yang membantu mengerahkan kation-kation dalam melapisi katoda.
Sedangkan pada Hukum Faraday I, ( =
..
96500
) pengadukan tidak berpengaruh.
Kemudian jarak antar elektroda yang berubah-ubah juga berpengaruh terhadap
perbedaan hasil. Massa katoda praktis lebih kecil pada massa katoda teoritis yang
ditunjukkan pada grafik 9 menit ke-4 dapat disebabkan oleh pengadukan yang
terlalu cepat, sehingga kation yang menempel di katoda rontok kembali.
(www.essaymania.com/52017/the_electrolysis_of_copper_sulphate_soluti
on_using_choppers_electrode)
19
ELEKTROKIMIA
22
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
BAB V
PENUTUP
V. 1. Kesimpulan
1. Semakin besar arus yang digunakan, maka semakin besar jumlah kation
yang menempel pada katoda, akan tetapi apabila arus terlalu besar, tidak
semua kation dapat menempel pada katoda dan bisa menimbulkan
fluktuasi, sehingga massa katoda justru kecil. Pada arus yang terlalu besar
terkadang terjadi penyimpangan berupa overpotensial.
2. Semakin cepat pengadukan, semakin banyak kation yang menempel pada
katoda. Namun apabila pengadukan terlalu cepat, kation bisa rontok
kembali.
3. Semakin lama elektrolisis, semakin besar massa katoda.
4. Semakin besar arus, waktu, dan pengadukan, semakin besar konversi
volumenya. Namun terkadang terjadi penyimpangan karena Cu pada
katoda yang rontok kembali akibat pengadukan yang terlalu cepat
sehingga membuat konsentrasi Cu
2+
pada larutan elektrolit tetap tinggi dan
didapat konversi volume yang kecil, serta sifat Na
4
S
4
O
3
yang tidak stabil
sebagai titran.
V. 2. Saran
1. Melakukan penimbangan katoda dengan hati-hati
2. Menjaga larutan tiosulfat dengan baik.
3. Indikator amilum harus terlindung dari cahaya.
4. Mengamati amperemeter dengan seksama untuk menghindari fluktuasi.
5. Memperhatikan TAT saat titrasi dengan cermat.
20
ELEKTROKIMIA
23
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
DAFTAR PUSTAKA
Badger, W. Z. and Bachero, J . F. Introduction to Chemical Engineering,
International Student Edition, Mc Graw Hill Book Co. Kogakusha. Tokyo
Daniels, f. 1961. Experimental Physical Chemistry. 6
th
ed. Mc Graw Hill Book ,
Kogakusha. Tokyo.
www.123helpme.com/view.asp?id=122540
www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analysis/iodometri/indikator/
www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_industri/utilitas_pabrik/dasar_teori_
elektroplatting/
www.essaymania.com/52017/the_electrolysis_of_copper_sulphate_solution_usin
g_copper_electrodes/
www.graciez-pharmacy.blogspot.com/
www.lab.tekim.undip.ac.id/dtk2/2013/04/12/elektrokimia/
www.scribd.com/doc/73178504/55095478-VOLTAMETER_TEMBAGA/
21
ELEKTROKIMIA
24
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LAMPIRAN A
ELEKTROKIMIA
25
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Variabel Arus
a) I = 60mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
(V.N) CuSO
4
.5H
2
O =(V.N) Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O
5 .N = 8,6 . 0,25
N = 0,43
M = 0,215 N
=
1000
0,215 =
249,5
1000
475
gr =25,48 gram
=
63,5
249,5
25,48
m Cu =6,48 gram
t =0 menit
=
2,63 2,63
6,48
= 0
=
8,6 8,6
8,6
= 0
t =5 menit
=
2,71 2,63
6,48
= 0,0123
=
8,6 10,3
8,6
= 0,197
t =10 menit
=
2,73 2,63
6,48
= 0,0154
=
8,610,7
8,6
= 0,36
A-1
ELEKTROKIMIA
26
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t =15 menit
=
2,74 2,63
6,48
= 0,0169
=
8,6 11
8,6
= 0,279
b) I = 80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
(V.N) CuSO
4
.5H
2
O =(V.N) Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O
5 .N = 11 . 0,25
N = 0,55
M = 0,275 N
=
1000
0,275 =
249,5
1000
475
gr =32,59 gram
=
63,5
249,5
32,59
m Cu =8,9244 gram
t =0 menit
=
2,66 2,66
8,2944
= 0
=
11 11
11
= 0
t =5 menit
=
2,73 2,66
8,2944
= 0,008439
=
11 9,7
11
= 0,1181
t =10 menit
=
2,692,66
8,2944
= 0,00361689
A-2
ELEKTROKIMIA
27
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
=
11 10,2
11
= 0,0727
t =15 menit
=
2,71 2,66
8,2944
= 0,006028
=
11 10,5
11
= 0,045
2. Variabel Pengadukan
a) I = 60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
(V.N) CuSO
4
.5H
2
O =(V.N) Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O
5 .N = 10,5 . 0,25
N = 0,5
M = 0,25 N
=
1000
0,25 =
249,5
1000
475
gr =29,628 gram
=
63,5
249,5
29,628
m Cu =7,54 gram
t =0 menit
=
0,43 0,43
7,54
= 0
=
10,5 10,5
10,5
= 0
t =4 menit
=
0,4 0,43
7,54
= 0,003978
=
10,510,2
10,5
= 0,028
A-3
ELEKTROKIMIA
28
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t =8 menit
=
0,47 0,43
7,54
= 0,0053
=
10,5 9,9
10,5
= 0,0571
t =12 menit
=
0,45 0,43
7,54
= 0,00265
=
10,5 9,6
10,5
= 0,0857
b) I = 60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
(V.N) CuSO
4
.5H
2
O =(V.N) Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O
5 .N = 9,6 . 0,25
N = 0,48
M = 0,24 N
=
1000
0,24 =
249,5
1000
475
gr =28,443 gram
=
63,5
249,5
28,443
m Cu =7,239 gram
t =0 menit
=
0,38 0,38
7,239
= 0
=
9,6 9,6
9,6
= 0
t =4 menit
A-4
ELEKTROKIMIA
29
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
=
0,4 0,38
7,239
= 0,00276
=
9,6 9,1
9,6
= 0,052
t =8 menit
=
0,39 0,38
7,239
= 0,00138
=
9,6 10,3
9,6
= 0,0729
t =12 menit
=
0,42 0,38
7,239
= 0,005525
=
9,6 9,7
9,6
= 0,0104
3. Variabel Waktu
a) I = 60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
(V.N) CuSO
4
.5H
2
O =(V.N) Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O
5 .N = 9,7 . 0,25
N = 0,485
M = 0,2425 N
=
1000
0,2425 =
249,5
1000
475
gr =28,739 gram
=
63,5
249,5
29,628
m Cu =7,3144 gram
t =0 menit
A-5
ELEKTROKIMIA
30
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
=
1,43 1,43
7,3144
= 0
=
9,7 9,7
9,7
= 0
t =3 menit
=
1,46 1,43
7,3144
= 0,0041014
=
9,7 10,2
9,7
= 0,0103
t =6 menit
=
1,48 1,43
7,3144
= 0,006835
=
9,7 9,7
9,7
= 0
t =9 menit
=
1,5 1,43
7,3144
= 0,00957
=
9,7 9,2
9,7
= 0,0515
b) I = 60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
(V.N) CuSO
4
.5H
2
O =(V.N) Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O
5 .N = 9,7 . 0,25
N = 0,485
M = 0,2425 N
=
1000
0,2425 =
249,5
1000
475
gr =28,739 gram
=
63,5
249,5
29,628
m Cu =7,3144 gram
A-6
ELEKTROKIMIA
31
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t =0 menit
=
1,43 1,43
7,3144
= 0
=
9,7 9,7
9,7
= 0
t =5 menit
=
1,48 1,43
7,3144
= 0,006835
=
9,7 9,8
9,7
= 0,0103
t =10 menit
=
1,5 1,43
7,3144
= 0,00957
=
9,7 11,1
9,7
= 0,1443
t =15 menit
=
1,51 1,43
7,3144
= 0,0109
=
9,7 9,4
9,7
= 0,309
4. Perbandingan Massa Katoda Praktis dan Teoritis
Massa Praktis
1. I=60mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t = 0 menit
W=W-Wo =2,63-2,63 =0 gram
t = 5 menit
W=W-Wo =2,71-2,63 =0,08 gram
t = 10 menit
W=W-Wo =2,73-2,63 =0,10 gram
t = 15 menit
W=W-Wo =2,74-2,63 =0,11 gram
A-7
ELEKTROKIMIA
32
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
2. I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t = 0 menit
W=W-Wo =2,66-2,66 =0 gram
t = 5 menit
W=W-Wo =2,73-2,66 =0,07 gram
t = 10 menit
W=W-Wo =2,69-2,66 =0,03 gram
t = 15 menit
W=W-Wo =2,71-2,66 =0,05 gram
3. I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
t = 0 menit
W=W-Wo =0,43-0,43 =0 gram
t = 4 menit
W=W-Wo =0,40-0,43 =-0,03 gram
t = 8 menit
W=W-Wo =0,47-0,43 =0,04 gram
t = 12 menit
W=W-Wo =0,45-0,43 =0,04 gram
4. I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
t = 0 menit
W=W-Wo =0,38-0,38 =0 gram
t = 4 menit
W=W-Wo =0,40-0,38 =0,02 gram
t = 8 menit
W=W-Wo =0,39-0,38 =0,01 gram
t = 12 menit
W=W-Wo =0,42-0,38 =0,04 gram
A-8
ELEKTROKIMIA
33
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
5. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu; interval 3 menit
t = 0 menit
W=W-Wo =1,43-1,43 =0 gram
t = 3 menit
W=W-Wo =1,46-1,43 =0,03 gram
t = 6 menit
W=W-Wo =1,48-1,43 =0,05 gram
t = 9 menit
W=W-Wo =1,50-1,43 =0,07 gram
6. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu; interval 5 menit
t = 0 menit
W=W-Wo =1,43-1,43 =0 gram
t = 5 menit
W=W-Wo =1,48-1,43 =0,05 gram
t = 10 menit
W=W-Wo =1,50-1,43 =0,07 gram
t = 15 menit
W=W-Wo =1,51-1,43 =0,08 gram
Massa Teoritis
1. I=60mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
=
96500
t =0 menit
=
63,5
2
0,06 0
96500
= 0
t =5 menit
=
63,5
2
0,06 300
96500
= 0,005922
A-9
ELEKTROKIMIA
34
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t =10 menit
=
63,5
2
0,06 600
96500
= 0,011844
t =15 menit
=
63,5
2
0,06 900
96500
= 0,017766
2. I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
=
96500
t =0 menit
=
63,5
2
0,08 0
96500
= 0
t =5 menit
=
63,5
2
0,08 300
96500
= 0, ,00789
t =10 menit
=
63,5
2
0,08 600
96500
= 0,01579
t =15 menit
=
63,5
2
0,08 900
96500
= 0,0236
3. I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
=
96500
t =0 menit
=
63,5
2
0,06 0
96500
= 0
t =4 menit
=
63,5
2
0,06 240
96500
= 0,0047
A-10
ELEKTROKIMIA
35
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
t =8 menit
=
63,5
2
0,06 480
96500
= 0,0094
t =12 menit
=
63,5
2
0,06 720
96500
= 0,0142
4. I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
=
96500
t =0 menit
=
63,5
2
0,06 0
96500
= 0
t =4 menit
=
63,5
2
0,06 240
96500
= 0,00473
t =8 menit
=
63,5
2
0,06 480
96500
= 0,00947
t =12 menit
=
63,5
2
0,06 720
96500
= 0,0142
5. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu, 3 menit
=
96500
t =0 menit
=
63,5
2
0,06 0
96500
= 0
t =3 menit
=
63,5
2
0,06 180
96500
= 0,00355
t =6 menit
A-11
ELEKTROKIMIA
36
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
=
63,5
2
0,06 360
96500
= 0,0071
t =9 menit
=
63,5
2
0,06 540
96500
= 0,01066
6. I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu, 5 menit
=
96500
t =0 menit
=
63,5
2
0,06 0
96500
= 0
t =5 menit
=
63,5
2
0,06 300
96500
= 0,005922
t =10 menit
=
63,5
2
0,06 600
96500
= 0,011844
t =15 menit
=
63,5
2
0,06 900
96500
= 0,0177
A-12
ELEKTROKIMIA
37
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LAMPIRAN B
ELEKTROKIMIA
38
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
MATERI : Elektrokimia
I. VARIABEL
Variabel I : K=Cu; A=C; I=60mA dan 80mA; 250 rpm; t=0,5,10,15
menit
Variabel II : K=C; A=Cu; I=60mA; 250 rpm dan 300 rpm; t=0,4,8,12
menit
Variabel III : K=Fe; A=Cu; I=60mA; tidak ada pengadukan; t=0,3,6,9
menit dan t=0,5,10,15 menit
II. BAHAN DAN ALAT
CuSO4.5H2O
KI
Na2S2O3.5H2O
Amilum
Aquadest
Tangki elektrokimia
Batang tembaga
Batang Grafit
Batang besi
voltmeter/amperemeter
adaptor
magnetic stirrer dan magnetic bar
DATA HASIL PERCOBAAN
LABORATURIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
B-1
ELEKTROKIMIA
39
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
III. CARA KERJA
1. Isi tangki elektrolisis dengan 475ml larutan CuSO
4
. 5H
2
O.
2. Letakkan katoda dan anoda pada tangki dengan posisi yang permanen.
Hubungkan anoda dengan kutub positif dan katoda dengan kutub negatif
penyearah arus.
3. Alirkan arus bertegangan rendah (besar arus bisa divariasi) dan jalankan
pengadukan dengan perlahan-lahan.
4.Ketika mencapai waktu yang ditentukan, hentikan pengadukan dan arus
listrik dan ambil katoda. Selanjutnya keringkan dan timbang. Analisa
cairan bekas elektrolisa dengan metode titrasi iodometri untuk
mengetahui kandungan Cu
2+
yang tersisa.
Keterangan : Variabel berubah : arus listrik, kecepatan pengadukan, waktu
elektrolisis.
Analisa Hasil
1. Ambil 5ml cairan sisa hasil elektrolisis, masukkan dalam Erlenmeyer
dan selanjutnya tambahkan 3ml KI 10% berat.
2. Tutup mulut labu Erlenmeyer dengan gelas arloji kecil dan biarkan 5
menit di tempat gelap agar reaksi berlangsung sempurna. Selanjutnya
cuci tutup gelas arloji dengan aquadest dan masukkan air cucian dalam
Erlenmeyer.
3. Titrasi larutan tersebut dengan larutan Na
2
S
2
O
3
. 5H
2
O sampai warna
larutan berubah menjadi kuning.
4. Selanjutnya tambahkan 3 tetes amylum ke dalam campuran dan titrasi
lagi Na
2
S
2
O
3
. 5H
2
O sampai warna biru tepat hilang (putih susu)
Cara Perhitungan
1. 1 =
Keterangan : X
1
=konversi massa
M =berat katoda setelah elektrolisa
B-2
ELEKTROKIMIA
40
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
M
0
=berat katoda sebelum elektrolisa
MCu =berat tembaga dalam cairan mula-mula
2. 2 =
..
.
=
Keterangan : Vo =Volume larutan Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O sebelum elektrolisis
V =Volume larutan Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O setelah elektrolisis
N =Normalitas larutan Na
2
S
2
O
3
. 5H
2
O
IV. HASIL PERCOBAAN
Variabel 1 I=60mA ; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,63 8,6 0 0
5 2,71 10,3 0,0123 -0,197
10 2,73 11,7 0,0154 -0,36
15 2,74 11 0,0169 -0279
Variabel 2 I=80mA; 250 rpm; K=Cu; A=C
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 2,66 11 0 0
5 2,73 9,7 8,439x10
-3
0,1181
10 2,69 10,2 3,61689x10
-3
0,0727
15 2,71 10,5 6,028x10
-3
0,045
Variabel 3 I=60mA; 250 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,43 10,5 0 0
4 0,40 10,2 -3.978x10
-3
0,028
8 0,47 9,9 5,3x10
-3
0,0371
12 0,45 9,6 2,65x10
-3
0,0857
B-3
ELEKTROKIMIA
41
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
Variabel 4 I=60mA; 300 rpm; K=C; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 0,38 9,6 0 0
4 0,40 9,1 2,76x10
-3
0,052
8 0,39 10,3 1,38x10
-3
-0,0729
12 0,42 9,7 5,52x10
-3
-0,0104
Variabel 5 I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
3 1,46 10,2 4,1014x10
-3
-0,103
6 1,48 9,7 -0,142 0
9 1,50 9,2 -0,138 0,0515
Variabel 6 I=60mA; tanpa pengadukan; K=Fe; A=Cu
t(menit) m(gram) v(ml) Xm Xv
0 1,43 9,7 0 0
5 1,48 9,8 6,835x10
-3
-0,0103
10 1,50 11,1 9,57x10
-3
-0,1443
15 1,51 9,4 0,0109 0,309
MENGETAHUI
ASISTEN
Supriyandi
NIM. L2C009060
B-4
ELEKTROKIMIA
42
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LAMPIRAN C
ELEKTROKIMIA
43
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
PRAKTIKUM KE : 4
MATERI : ELEKTROKIMIA
HARI/TANGGAL : 16 APRIL 2013
KELOMPOK : 4/RABU SIANG
NAMA : 1. AFIN NURDIANSYAH
2. ABRAR HARIST
3. KUSUMA BETHA CAHAYA IMANI
ASISTEN : SUPRIYANDI
KUANTITAS REAGEN
NO J ENIS REAGEN KUANTITAS
1.
2.
3.
4.
5.
CuSO4.5H2O
Na2S2O3.5H2O
KI
Amylum
Aquadest
0,45N 475ml
0,25N 250ml
10% W 50ml
secukupnya
secukupnya
TUGAS TAMBAHAN
CATATAN
Semarang, 16 April 2013
ASISTEN
NIM L2C009060
LEMBAR KUANTITAS REAGEN
LABORATURIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
J urnal Aplikasi Elektrokimia
MSDS setiap Reagen
1. Variabel 1 : K=Cu;A=C;;250 rpm;
I=60 & 80mA;t=0,5,10,15 menit
2. Variabel 2 : K=C;A=Cu;I=60mA;250
rpm & 300 rpm;t=0,4,8,12 menit
3. Variabel 3 :
K=Fe;A=Cu;I=60mA;tanpa pengadukan
t=0,5,10,15 menit & t=0,3,6,9 menit
C-1
ELEKTROKIMIA
44
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
LAMPIRAN D
ELEKTROKIMIA
45
Laboraturium Dasar Teknik Kimia II
bgnhqwAw cff*
DIPERIKSA
NO TANGGAL
KETERANGAN
TANDA
TANGAN
1 3 Juni 2013 P1
- Hal. Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Intisari
- Lengkapi Bab II
- Perbaiki BAB IV dan
BAB V
2 4 Juni 2013 - Hal 2. Daftar Isi
(jangan di bold)
- Intisari
- Aplikasi Bab II
- ganti arus dengan
over
- Hal 19
- Penutup
3 5 Juni 2013 - Lembar Pengesahan
- Halaman 4
- Bab V
- Intisari dan Summary
1 spasi