=
=
=
..........(2)
Dengan :
f 2 = = frekuensi Sudut
t = Waktu (detik)
f = Frekuensi (Hz)
kecepatan gerak getaran dituliskan sebagai
)
2
(
) cos(
+ =
=
=
t Sin A v
t A v
dt
dy
v
............... (3)
Sedangkan untuk percepatan ditulis-
kan
) (
) (
2
2
+ =
=
=
=
t Sin A a
t Sin A a
dt
y d
a
dt
dv
a
.............................(4)
38 Analisis Tingkat Getaran yang Diakibatkan oleh Kegiatan Pemadatan Lahan dan Mobilisasi Peralatan di Pekalongan
(Agus Margiantono)
Catatan: frekuensi sudut ( = 2f)
dengan satuan radian per detik
kerap kali digunakan dalam
persamaan karena menyeder-
hanakan persamaan, namun
besaran ini biasanya diubah ke
dalam frekuensi "standar" (satuan
Hz) ketika menyatakan frekuensi
sistem. Bila massa dan kekakuan
(tetapan k) diketahui frekuensi
getaran sistem akan dapat
ditentukan menggunakan rumus
di atas sedangkan (Sutrisno,
1984).
Percepatan Getar = 2f2.A .....................5)
Kecepatan Getar = 2f2.A .....................6)
Dengan :
A = Amplitudo getar/simpangan (m)
= 3,14
2.Metode Pengukuran
Berdasarkan Kep-49/MENLH/11/1996,
dampak getaran ada 2 yaitu : dampak
getaran untuk kenyamanan dan kesehatan
serta dampak getaran mekanik untuk
struktur dan bangunan. Dampak getaran
kesehatan dan kenyamanan diukur
simpang getaran (satuan mikron) pada
frekuensi 4 Hz, 5 Hz, 6.3 Hz, 8Hz, 10 Hz,
12.5 Hz, 16 Hz, 20 Hz, 25 Hz, 31.5 Hz, 40
Hz, 50 Hz dan 63 Hz yang kemudian
dipaparkan pada grafik dan dianalisis untuk
mendapatkan kriteria dampak. Untuk
dampak getaran mekanik yang diukur
adalah kecepatan getaran ( satuan mm/det)
pada frekuensi 4 Hz, 5 Hz, 6.3 Hz, 8Hz, 10
Hz, 12.5 Hz, 16 Hz, 20 Hz, 25 Hz, 31.5 Hz,
40 Hz dan 50 Hz yang kemudian
dipaparkan pada grafik dan dianalisis untuk
mendapatkan kategori dampak.
Dampak terjadinya gangguan getaran
bersumber pada pengoperasian alat berat,
yang digunakan dalam pematangan lahan
ini yang akan menghasilkan getaran pada
tanah disekitarnya. Diperkirakan dampak
getaran yang ditimbulkan akan melebihi
dan Baku Tingkat Getaran untuk Kenyaman
dan Kesehatan sebagaimana dimuat dalam
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Kep-49/MENLH/11/1996 tentang
Baku Tingkat Getaran.
3. Hasil Pengukuran dan
Pembahasan
Dari pengukuran yang telah dilakukan
di daerah pekalongan dengan koordinat
S.06
0
53,399 dan E.109
0
39,565 pada
tanggal 22-5-2010 yaitu pada saat
pembagunan jalan hantar proyek double
track Tegal Pekalongan, pada saat
pemadatan getaran yang dihasilkan alat
berat yang diukr pada jarak 9,3m dari
sumber telah melampaui Baku Tingkat
Getaran untuk Kenyaman dan Kesehatan
sebagaimana dimuat dalam Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-
49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran.
Pemadatan Lahan
Sedang getaran yang diakibatkan
Pemadatan pada lokasi dengan koordinat
S.06
0
53,399 dan E.109
0
39,565 telah
melampaui melampaui Baku Tingkat
Getaran untuk kerusakan bangunan
sebagaimana dimuat dalam Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-
49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran.
Tabel pengukuran getaran di Pekalongan
dengan koordinat S.06
0
53,399 dan
E.109
0
39,565 pada tanggal 22-5-2010
pada saat pemadatan
No Frekuensi
(Hz)
Simpangan
Getaran
(mkron)
Kecepatan
Getaran
(mm/det)
1 5 92,21 7,62
2 10 41,25 4,35
3 50 6,81 2,21
Grafik Hasil pengukuran getaran
tersaji pada gambar berikut ini ;
J. PENGEMB. REK & TEK Volume 12 No 2, Desember 2010: 37 - 40 39
Gambar. Grafik Tingkat Getaran Untuk
Kenyamanan dan Kesehatan di
Pekalongan (keterangan ; dari grafik
diatas didapatkan getaran dikate-
gorikan mengganggu)
Grafik Tingkat Getaran Mekanik di Pekalongan
(warna merah)
Keterangan : Grafik yang dihasilkan termasuk
kategori B artinya dapat
menimbulkan kerusakan.
Mobilisasi
Sedang getaran yang diakibatkan
mobilisasi (pada saat pengukuran hanya
ada sebuah dump truk kosong yang
melintas) pada lokasi yang sama belum
melampaui melampaui Baku Tingkat
Getaran untuk Kenyaman dan Kesehatan
sebagaimana dimuat dalam Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Kep-
49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran.
Tabel pengukuran getaran di Pekalongan
dengan koordinat S.06
0
53,399 dan
E.109
0
39,565 pada tanggal 22-5-2010
pada saat Mobilisasi (pada saat
pengukuran hanya ada sebuah dump
truk kosong yang melintas)
No Frekuensi
(Hz)
Simpangan
Getaran
(mkron)
Kecepatan
Getaran
(mm/det)
1 5 42,55 3,39
2 10 15,22 3,17
3 50 3,42 1,45
Grafik Hasil pengukuran getaran
tersaji pada gambar berikut ini ;
Gambar. Grafik Tingkat Getaran Untuk
Kenyamanan dan Kesehatan di
Pekalongan
(Keterangan : grafik masih berada di areal masih
diizinkan, artinya termasuk kriteria
tidak mengganggu)
Grafik Tingkat Getaran Mekanik di Pekalongan
(warna merah)
40 Analisis Tingkat Getaran yang Diakibatkan oleh Kegiatan Pemadatan Lahan dan Mobilisasi Peralatan di Pekalongan
(Agus Margiantono)
Keterangan : Grafik yang dihasilkan termasuk
kategori B artinya dapat
menimbulkan kerusakan.
4. Simpulan
Getaran yang diakibatkan Pemadatan
pada lokasi dengan koordinat S.06
0
53,399 dan E.109
0
39,565 telah
melampaui melampaui Baku Tingkat
Getaran untuk kerusakan bangunan
sebagaimana dimuat dalam
Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Kep-
49/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Getaran.
Getaran yang diakibatkan mobilisasi
(pada saat pengukuran hanya ada
sebuah dump truk kosong yang
melintas) pada lokasi yang sama
belum melampaui melampaui Baku
Tingkat Getaran untuk Kenyaman dan
Kesehatan sebagaimana dimuat
dalam Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Kep-
49/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Getaran.
DAFTA P!STA"A
Danusaputro H, dkk, 1997, Pengukuran
frekuensi diri dan dampak langsung
dari suara speaker pada besaran
dinamis Candi Borobudur, Laporan
Penelitian
Danusaputro, H, 2000,Dampak Pada
Bising dan Getaran, Makalah Diklat
Propinsi Jawa Tengah.
David Halliday, 1985, Physics, 3nd
edition, John Wiley Sons
F.E. Richard, Jr, 1994, Vibrations of soils
and fondations, Prentice Hall, Inc,
Englewood Cliffs, New Jersey.
Himpunan Peraturan di Bidang Pengen-
dalian Dampak Lingkungan, Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan,
1996
Sutimin, 1999, Masalah Vibrasi pada
Struktur Elastis, makalah seminar
Sutrisno, 1984, Fisika Dasar, Penerbit
ITB.
Team, 1999, ANDAL Pembangunan Jalur
Ganda KA Lintas Cirebon-Kroya, PT
Insan Mandiri, Jakarta