a. Lycopene Tanaman asal : Tomat (Solanum lycopersicumL.) Likopen adalah anggota dari family karotenoid phytochemical dan merupakan pigmen alami yang bertanggung jawab untuk warna merah tua beberapa buah-buahan, terutama buah tomat
Rumus struktur
Lycopene
Khasiat empiris Tomat biasanya digunakan untuk mengobati sariawan, dengan cara dimakan mentah. Selain itu, tomat juga mengandung flavonoid likopen sebagai antioksidan sehingga diyakini dapat mengencangkan kulit dan sebagai obat awet muda.
Khasiat farmakologis Antioksidan: Likopen dipercaya mengandung antioksidan dan antiproliferative. Antioksidan bermanfaat untuk melawan radikal bebas. Lycopene juga mengurangi oksidasi LDL (low-density lipoprotein) dan mengurangi tingkat kolesterol dalam darah. Mencegah penyakit jantung: likopen menghambat kerusakan radikal bebas kolesterol LDL. Sebelum kolesterol bisa disimpan dalam plak yang arteri mengeras dan sempit, harus teroksidasi oleh radikal bebas. Dengan aktivitas antioksidan yang kuat, likopen dapat mencegah kolesterol LDL dari yang teroksidasi. Anti Kanker: Lycopene dapat digunakan sebagai anti-karsinogen, yang dapat mengurangi resiko beberapa kanker.
b. Kuersetin Tanaman asal: Bawang Bombay (Allium Cepa Linnaeus)
Rumus struktur
Khasiat empiris Bawang merupakan bahan makanan yang mengandung banyak quercetin, masyarakat tradisional banyak menggunakan bawang untuk mengobati asma dan alergi.
Khasiat farmakologis Bawang bombai mengandung kuersetin (quercetin) dan senyawa flavonoid lainnya yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Flavanoid merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kuersetin telah diketahui dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tumor dan melindungi sel-sel dari ancaman kanker, terutama kanker usus besar.
c. Luteolin Tanaman asal: Seledri (Apium graveolens L.) Rumus struktur
Khasiat empiris Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh kencing, anti reumatik serta pembangkit nafsu makan.
Khasiat farmakologis Seledri mengandung senyawa luteolin. Luteolin, mirip dengan quercetin, adalah sebuah flavonoid, yang bisa melawan proses penuaan pada semua sel tubuh kita, dan berhubungan dengan rendahnya risiko kanker dan penyakit jantung. Di otak, flavonoid melindungi sel dari proses penuaan dengan mengurangi peradangan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa senyawa luteolin yang ditemukan pada sayuran tersebut efektif memperlambat penurunan kognitif pada tikus tua. Dalam penelitian itu, tikus yang diberi makanan yang diperkaya luteolin, ternyata memiliki otak yang berfungsi sama dengan tikus-tikus yang lebih muda.
d. Apigenin Tanaman asal: kemangi (Ocimum citriodorum)
Rumus Struktur
Khasiat empiris Tanaman kemangi memiliki manfaat untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan, mual, infeksi usus, radang lambung, serta gas dalam usus.
Khasiat farmakologis Daun kemangi mengandung berbagai komponen bioaktif nongizi. Komponen 1-8 sineol-nya diduga dapat membantu mengatasi ejakulasi dini pada pria. Komponen apigenin fenkhona dan eugenol dapat meningkatkan kualitas ereksi penis.
e. Hesperidin Tanaman asal: jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Rumus struktur
Khasiat empiris Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambien, haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyalit ayang-ayangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya.
Khasiat farmakologis Jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin, tangeretin, naringin, ericitrin, eriocitrocide. Senyawa aktif hesperidin dikenal bermanfaat sebagai bahan antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada kolon kelinci, dan juga menghambat B-butil-N-(4-hidroksi- butil) nitrosamine yang menginduksi karsinogenesis pada kemih tikus. Bersama naringin hesperidin juga menunjukkan aktivitas menghambat proliferasi sel kanker, menunda tumorigenesis, dan agen kemopreventif karsinogenesis dengan jalan menghambat enzim peransang zat karsinogenik.