I. No.

Praktikum : 05
II. Hari/Tgl Praktikum : Senin, 30 November 2009
III. Juul Praktikum : Pemerik!aan "e!i Jumla# Sebagai $e
I%. &etoe : $enantrolin
%. Tu'uan
Untuk mengetahui kadar ppm Besi Jumlah sebagai Fe dalam air sesuai
dengan syarat kualitas mutu air.
%I. Prin!i(
Larutan besi yang dipanaskan dalam suasana asam dan dengan adanya
hidroksilamin direduksi menjadi ion Ferro. Ferro dengan 1,10 fenantrolin pada
pH ! ," membentuk senya#a khelat ferro fenantrolin yang ber#arna merah
jingga. $arna yang terbentuk dibandingkan terhadap #arna baku yang telah
diketahui kadarnya se%ara spektrofotometri pada panjang gelombang &10 nm.
%II. )a!ar Teori
Besi terdapat dalam air alam, dengan kadar sangat rendah. 'ir permukaan
yang alkalis dan disaring jarang mengandung besi lebih dari 1 mg(l. Beberapa air
tanah dan air permukaan yang asam, kadang ! kadang mengandung besi lebih
banyak. )alam keadaan tereduksi sebagai ferro, besi ini larut dalam adanya ion !
ion pembentuk kompleks, ion ferro hanya larut pada pH kurang dari &. )i udara
terbuka(karena dioksidasi akan terbentuk ferri dan dapat dihidrolisa menjadi
ferrioksida hidrat yang tidak larut. Bentuk ini banyak terdapat dalam sampel !
sampel yang sampai di laboratirium bila tadak di%egah terjdinya oksidasi.
*embentukan besi dapat pula karena hasil pertumbuhan kuman selama
penyimpanan maupun pengiriman. *ada air limbah yang asam pH kurang dari ,&
besi akan larut dalam bentuk ferri. Jadi dalam air, besi dapat sebagai larutan
1
maupun bentuk koloidal yang mengikat bahan organik dalam bentuk ferri maupun
ferro.
*engganggu +
1. ,ksidator kuat + sianida, nitrit, fosfat, krom
". -eng yang kadarnya 10. daripada besi
. Bi, /d, Hg, 'g, 0olibdat akan mengendapkan
fenantrolin
-emua alat gelas di%u%i dengan H/l pekat dan dibilas dengan a1uadest untuk
menghilangkan lapisan tipis dari besi oksida yang menempel pada gelas tersebut.
%III. Peralatan
1. -pektrofotometer
". *ipet 2olume
. *ipet ukur
3. Labu 4rlenmeyer
&. Labu ukur "& ml
5. 6elas kimia
7. ku2et
I*. +eagen
1. '1uadest bebas besi
". H/L pekat, mengandung besi kurang dari 0,0000&8
. Larutan hidroksilamin
3. Larutan buffer ammonium asetat
&. Larutan fenantrolin
5. Larutan induk besi "00 mg(1 ml
7. 9H
3
,H 1+1 dan H/L 1+1
"
*. ,ara -er'a
1. )ipipet masing:masing pada+
6elas ;imia
-ampel
< << <<< <= =
-tandar Fe, ml >&ppm
-ampel, ml
'1uadest, ml
H/l pekat, ml
Hidroksilamin, ml
0 1 " 3 :
: : : : : "&
"& "3 " "" "1 :
1 1 1 1 1 1
0,& 0,& 0,& 0,& 0,& 0,&
". )itambah batu didih, dipanaskan sampai 2olume 10:1& ml, didinginkan, pH
dibuat :," dengan 9H
3
,H 1+ 1, dipindahkan kedalam labu ukur "& ml
. 0asing ! masing tabung ditambahkan +
'mmonuim
a%etat, ml
& & & & & &
Fenantrolin,ml " " " " " "
*pm Fe yang
terjadi
0,0 0," 0,3 0,5 0,?
3. )itambahkan a1uadest bebas besi sampai tanda batas, di%ampur baik ! baik,
didiamkan 10 ! 1& menit diba%a absorbansinya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang &10 nm.
&. )ihitung Fe sampel pada kur2a kalibrasi yang sudah dibuat @ dalam mg(l atau
ppm A
*I. Per#itungan an Ha!il
Larutan induk "00 ppm

-tandar menengah &0 ppm, "& ml+

=
1
. 9
1
> =
" .
9
"
=
1 .
"00 > "& . &0
=
1
> 5,"& ml
-tandar menengah & ppm, "& ml+
=
1
. 9
1
> =
" .
9
"
=
1 .
&0 > "& . &
=
1
> ",& ml
)ata hasil -pektrofotometer +
Labu takar < + 0 @blankoA
Labu takar << + 0,07"
Labu takar <<< + 0,1&?
Labu takar <=+ 0,0B0
Labu takar = + 0,00
Labu takar =< + 0,0" @sampelA
-eterangan : 'bsorbans standar pada Labu takar <<< tidak sesuai dengan yang lainnya,
sehingga diabaikan.
9o
C
@;onsentrasi stdA
D
@'bsA
C
"
D
"
CD
3
1
"

3
:
0,"
0,5
0,?
:
0,07"
0,0B0
0,00
:
0,03
0,5
0,53
:
0,00&1?3
0,00?100
0,0B0000
:
0,0133
0,0&30
0,"300
E 1,5 0,35" 1,03 0,10"?3 0,0?3
-ampel + 0,0"
( )
( )

=
"
"
A . @
. A . @
y y n
y x xy n
m

( )
"
35" , 0 A 10"?3 , 0 . @
A 35" , 0 . 5 , 1 @ A 0?3 , 0 . @

=

"1333 , 0 0B?&" , 0
7B" , 0 B"&" , 0

=


0B5 , 0
1?5 , 0
=
= 1,B7&
( ) ( )
( ) ( )
"
"
"
.
. .

=
y y n
xy y x y
b

( )
( ) ( )
"
35" , 0 10"?3 , 0 .
0?3 , 0 . 35" , 0 A 5 , 1 . 10"?3 , 0 @

=

"1333 , 0 0B?&" , 0
13"3?0? , 0 15&"&33 , 0

=

0B53 , 0
0""? , 0
=
> 0,"5&
( ) [ ] ( ) ( )

=
"
"
"
"
. . . . .
. .
y y n x x n
y x xy n
R

( ) [ ] ( ) ( )
" "
35" , 0 . 10"?3 , 0 . . 5 , 1 03 , 1 .
35" , 0 . 5 , 1 0?3 , 0 .

=
&

( )( ) "1333 , 0 . 0B?&" , 0 &5 , " 1" ,
7B , 0 B"&" , 0

=

0B530? , 0 . &5 , 0
1?&B , 0
=

0&B , 0
1?&B , 0
=

""3 , 0
1?&B , 0
=
> 0,7BBB
> 0,?
+
2
. 0,/000
Konsentrasi sampel > my F b
> 1,B7&.0,0"F 0,"5&
> 0,0335 F 0,"5&
. 0,"?11 ppm
Konsentrasi Fe yang sebenarnya terjadi :
1abu takar I I
C
"
> my
"
F b
> 1,B7&.0,07"F 0,"5&
5
> 0,1B& F 0,"5&
. 0,75 ppm
1abu takar I %
C

> my

F b
> 1,B7&.0,0B0F 0,"5&
> 0,1733F0,"5&
. 0,310B ppm
1abu takar %
C
3
> my
3
F b
> 1,B7&.0,00F 0,"5&
> 0,&?1F0,"5&
. 0,?17? ppm

KURVA KONSENTRASI DAN ABSORBANS
STANDART BESI (FE)
0,2; 0,072
0,6; 0,09
0,8; 0,3
y = 0,3321x - 0,0231
R
2
= 0,6408
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
KONSENTRASI
A
B
S
O
R
B
A
N
S
-
Linear (-)

*II. Pemba#a!an
7
1. *ada pemeriksaan besi ini, semua alat yang digunakan harus di%u%i dengan H/L
pekat dan dibilas dengan a1uadest, karena untuk menghilangkan lapisan tipis dari
besi oksida yang menempel pada gelas tersebut.
". *ada saat pemanasan 2olume harus berkurang sampai 2olume antara10:1& ml dan
pada saat pendinginan larutan harus benar:benar dingin, agar tidak berpengaruh
pada hasil akhir.
. pH harus dibuat :," dengan penambahan 9H
3
,H 1+1 apabila terlalu kelebihan
maka ditambahkan dengan H/L 1+1 untuk membuat pH :,".
3. *ada saat melakukan penipisan larutan standart induk menggunakan buret.
'pabila menggunakan pipet ukur atau pipet 2olume maka hasil yang didapatkan
tidak sesuai.
*III. -e!im(ulan
)ari praktikum yang dilakukan, praktikan dapat mengetahui kadar ppm besi
jumlah sebagai Fe dalam air sesui dengan syarat kualitas mutu air, sampel air kran yang
diperiksa mengandung besi sebanyak 0,"?11 ppm.

Dogyakarta, )esember "00B
*embimbing
@..............................................A
?
)2T2 -314&P4-
No. N2&2 NI& TT)
1. 9i ;etut Duliana -ari 0?BB
". 0ita 'rumsari 0?B?
. 0eiGi *or#anto 0?B7
3. 0aria 'ngelina $eka 0?B5
B