Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah pada
wanita maupun pria, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, dan
penularannya biasanya melalui hubungan seksual. Trichomonas vaginalis
pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19 September
1886 pada saat Academy of Science di Paris. Pada saat itu dikatakan
bahwa ia menemukan suatu organisme yang ia namakan sebagai animal
cules dari sekret segar vagina. Dan disepakati waktu itu juga organisme itu
dinamakan Trico-monas vaginale, oleh karena mirip dengan organisme dari
genus Monas dan Trichodina. Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan
penemuan Donne dan memberikan nama pada protozoa ini Trichomonas
vaginalis. Pada tahun 1884 Marchan menemukan Trichomonas vaginalis pada
traktus urinarius pria. Penelitian tentang protozoa ini terus berkembang hingga
pada tahun 1943 oleh Allinso. Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah
satu penyebab penting penyakit yangditularkan melalui hubungan seksual.
1,2

Trikomoniasis adalah jangkitan penyakit menular seksual yang dapat diatasi dan
s er i ng t er j adi pada wani t a dan l aki - l aki , namun gej al anya l ebi h
menonj ol pada wanita. Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa
patogenik yaitu T. vaginalis. Sel ai n melalui hubungan seksual,
trikomoniasis juga dapat ditularkan melalui penggunaan pakaian seperti
pakaian dalam atau handuk yang mempunyai trofozoitnya yang masih
viabel.
2
Gejala infeksi muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan
setelah infeksi. Pada wanita sering salah didiagnosis sebagai urethritis
sehingga trikomoniasi stidak diobati dengan tepat lalu menimbulkan
komplikasi yang lanjut. Laki-laki dengan infeksi ini sering asimptomatik maka
resiko transmisi meningkat pada wanita. Perhatian medik yang sesuai dapat
menurunkan insidens terjadinya trikomoniasis dan komplikasinya. Pada wanita,
lokasi infeksi biasanya pada vagina sedangkan pada laki-laki di prostat. Gejala
yang timbul pada laki -laki yang terinfeksi adalah iritasi
penis, pengeluaran cairan, atau perasaan terbakar setelah berkemih atau ejakulasi.
Gejala yang timbul pada wanita berupa pengeluaran sekret tubuh
berwarna kuning kehijauan dan berbau, menimbulkan iritasi atau rasa gatal,
dispareunia dan disuria.
3
Menurut Centre for Disease Control and
Prevention (2007), diperkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 7.4 juta kasus
infeksi menular seksual akibat t r i komoni as i s t er j adi pada wani t a dan
l aki - l aki . Sel ai n i t u, s ur ve y sex global oleh perusahaan Durex (2005)
menyatakan bahwa hanya 7% dari rakyat Indonesia yang memiliki pengetahuan
tentang adanya infeksi menular seksual akibat trikomoniasis. Angka kej adi an
penyaki t menul ar s eks ual dan AI DS t ur ut meni ngkat di dunia
walaupun terdapat campaign dari pihak WHO, UNAIDS atau instansi lokal sama
ada dari pemerintah atau bukan pemerintah (non-govermental organization) di
indonesia yang memberi pendidikan seksual kepada masyarakat.
1

1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari trichomoniasis?
2. Bagaimana etiologi dari trichomoniasis?
3. Bagaimana pathogenesis dari trichomoniasis?
4. Bagaimana gejala klinis dari trichomoniasis?
5. Bagaimana pemeriksaan dari trichomoniasis?
6. Bagaimana penatalaksanaan dari trichomoniasis?
7. Bagaimana cara pencegahan dari trichomoniasis?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui definisi dari trichomoniasis
2. Mengetahui etiologi dari trichomoniasis
3. Mengetahui pathogenesis dari trichomoniasis
4. Mengetahui gejala klinis dari trichomoniasis
5. Mengetahui pemeriksaan dari trichomoniasis
6. Mengetahui penatalaksanaan dari trichomoniasis
7. Mengetahui cara pencegahan dari trichomoniasis



1.4.Manfaat
Dengan r ef er at i ni di har apkan dapat menj el as kan bagai mana
mendi agnos i s , faktor yang mempengaruhi terjadinya Trikomoniasis
dan penatalaksanaan yang sebaik mungkin untuk Trikomoniasis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Definisi.
2

Trikomoniasis merupakan penyakit m e n u l a r s e k s u a l y a n g
d i s e b a b k a n o l e h parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering
menyerang wanita, namun pria d a p a t t e r i n f e k s i d a n
m e n u l a r k a n k e pasangannya lewat kontak seksual. Vagina
merupakan tempat infeksi paling sering pada wani t a, s edangkan ur et r a
( s al ur an kemi h) merupakan tempat infeksi paling sering pada pria.
Tr i komoni as i s di s ebabkan ol eh par as i t Tr i chomonas vagi nal i s .
Par as i t i ni menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang
sudah terkena penyakit ini. Tr i komoni as i s menyer ang ( ur et r a)
s al ur an kemi h pada pr i a, namun bi as anya t anpa gejala,
sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina.
Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut.
Pada wani t a, yang di s er ang t er ut ama di ndi ng vagi na, dapat
ber s i f at akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh
kental berwarna kekuning-kuni ngan, kuni ng hi j au, ber bau t i dak enak
dan ber bus a. Di ndi ng vagi na t ampak kemerahan dan sembab. Selain itu
didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan
seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan
trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan
pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar,
dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus
yangkronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa. Berbeda
dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada
umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain
iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak banyak, rasa panas dan
nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.
2.2. Etiologi
Etiologi dari penyakit trikomoniasis ini adalah Trichomoniasis vaginalis.
Trichomoniasis adalah suatu organisme eukariotik yang termasuk kelompok
mastigophora, mempunyai flagel, dengan ordo trichomonadida. Terdapat lebih
dari 100 spesies, sebagian besar trikomonas merupakan organisme komensal pada
usus mamaliadan burung. Trichomonas vaginalis masuk dalam golongan
protozoa patogen pada penyakit menular seksual.
5,6

Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya dijumpai di
t r akt us geni t our i nar i a manus i a yang t er i nf eks i . Dar i beber apa
j eni s t r i komonas (Trichomonas vaginalis, Trichomonas tenax,
Trichomonas hominis) , n a mu n y a n g patogen pada manusia hanya
Trichomonas vaginalis. Pr ot oz oa i ni ber bent uk oval , panjang 4-32 m
dan lebar 2,4 sampai 14,4 m, memiliki flagella dan membran undulasi yang
panjangnya hanya setengah panjang tubuhnya. Intinya berbentuk
oval,dan terletak di bagian atas tubuhnya. Di belakang inti terdapat
blepharoblast sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai
bebas dan melengkung di ujungnya sebagai alat gerak yang maju mundur.
Flagela ke lima melekat ke membran undulasidan menjuntai ke belakang
setengah panjang tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri d a r i s u a t u
s t r u k t u r y a n g b e r f u n g s i s e p e r t i t u l a n g y a n g d i s e b u t
s e b a g a i axostyle. Trichomonas vaginalis tumbuh di lingkungan yang basah
dengan suhu 35-37 C dengan pH antara 4,9-7,5 . Trichomonas vaginalis tidak
menyerang jaringan di sebelah bawahdinding vagina, ia hanya ada di rongga
vagina; sangat jarang ditemukan di tempat lain.Lingkungan vagina sangat disukai
oleh organisme ini.
2,5





Sejumlah faktor telah dikaitkan dengan peningkatan risiko tertular trikomoniasis,
antara lain :
a. Multiple sex partner (pasangan sex lebih dari satu)
b. Merupakan keturunan Afrika
c. Sebelumnya atau sedang terinfeksi PMS lain
d. Bakterial vaginosis
e. (derajat keasaman) PH vagina yang tinggi
Organisme T. vaginalis ada di dalam epitel skuamosa dan sangat
sedikit yang berasal dari endoserviks, sedangkan T. vaginalis yang
terdapat di dalam uretra di t emukan 90% dar i kas us
Tr i komoni as i s . Dan s angat s edi ki t pul a di t emukan pada
epi di di mi s dan pr os t at pada pr i a. I nf eks i T. vagi nal i s
di s er t ai ol eh s ej uml ah bes ar polymorphonuclear neutrofil
(PMNs) yaitu mekanisme pertahanan diri tubuh yang bersama-sama
dengan makrofag, membunuh organisme tersebut yang disertai atau
ditunjukkan dengan keluarnya cairan dari vagina. Organisme T. vaginalis
tidak invasif,ada yang hidup bebas di dalam rongga vagina atau di
dalam epitelnya. Sekitar 50%kasus trikomoniasis terjadi perdarahan
mikroskopis (menggunakan teknik yang sesuai).IgA lokal biasanya
terdeteksi, tetapi konsentrasi serum antibodi tersebut masih rendah.
4
.

Morfologi dan Daur HidupT. Vaginalis.2
Habitat T.vaginalis adalah pada vagina wanita, prostat dan vesikel seminal
laki-laki serta urethra wanita dan laki -laki. Ia hanya hidup pada
fase trofozoit yaitu bentuk infektifnya. Trofozoit
T.vaginalis berbentuk oval dengan panjang 7 m hingga 23 dan
memiliki 5 flagella dan undulating membrane. Intinya berbentuk
oval dan terletak di bagian atas tubuhnya, dan di bagian belakang ada
blepharoblast sebagai tempat kel uar nya e mpat buah f l agel l a
yang ber j unt ai bebas dan mel engkung di uj ungnya sebagai
alat geraknya yang maju-mundur. Flagella kelimanya melekat
ke undulating membrane dan menjuntai ke belakang. Bawah
membrannya terdapat costa yaitu suatu cord yang mantap, berfilamen
dan berfungsi untuk menjaga undulating membrane. Jugamempunyai
axostyle yang terdapat pada sitoplasmanya yang berfungsi sebagai tulang.
2
T. Vaginalis a d a l a h o r g a n i s me a n a e r o b i k ma k a e n e r g i
d i p r o d u k s i me l a l u i fermentasi gula dalam strukturnya yang
dikenal sebagai hydrogenosome. T. Vaginalis memperoleh
makanan melalui osmosis dan fagositosis. Perkembang
biakannya adalahmel al ui pembel ahan di r i ( binary fision) dan
i nt i nya membel ah s ecar a mi t os i s yang dilakukan dalam 8
hingga 12 jam pada kondisi yang optimum. Trichomanas ini
cepatmati pada suhu 50C dan jika pada 0C ia boleh bertahan sampai 5
hari. Masa inkubasi4 28 hari serta pertumbuhannya baik pada pH 4,9
7,5.Siklus hidup T.vaginalis boleh dilengkapkan dengan single host yaitu
sama ada wanita atau laki-laki. Transmisi infeksi yang sering adalah
melalui hubungan seksual dimana wanita menjadi reservoir infeksi dari
laki-laki. Pada wanita, parasit tersebut akan mendapat nutrisinya dari
permukaan mukosa vagina, serta dari bakteri dan eritrosit yangdiingesti.
Setelah itu ia berkembang biak melalui longitudinal binary
fission di manadimulai dengan pembahagian nukleus diikuti apparatus
neuromotor dan terakhir adalah pemisahan sitoplasma kepada dua anak
trofozoit. Trofozoit merupakan fase infektif parasit ini. Dan semasa
kontak seksual, trofozoit ini akan ditransmisikan kepada laki-laki dan
terlokasir pada urethra atau kelenjar prostat dan mengalami replikasi yang
sama seperti di vagina.
2.3 Patofisiologi
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding
saluranu r o g e n i t a l d e n g a n c a r a i n v a s i s a mp a i me n c a p a i
j a r i n g a n e p i t e l d a n s u b e p i t e l . Trichomonas vaginalis dapat
meni mbul kan r eaks i r adang pada r ongga vagi na yang didominasi
oleh sel lekosit polymorphonuclear (PMN). Trichomonas vaginalis dan
e k s t r a k n y a d a p a t m e r a n g s a n g k e m o t a k t i k s e l
l e k o s i t P MN , y a n g m u n g k i n mempengaruhi perkembangan
gejalanya. Mekanisme lengkap penghancuran sel epitel vagina yang
diserang oleh Trichomonas vaginalis belum diketahui dengan pasti 1,5.
Ter dapat 3 kemungki nan unt uk t i mbul nya s pekt r um kl i ni s yang
l uas pada penyakit ini:
1. Terdapat variasi virulensi intrinsik di antara strain trikomonas yang
berbeda
2. Perbedaan kerentanan epitel vagina di antara penderita dan juga
pada penderitayang sama pada waktu yang lama
3. T e r d a p a t p e r b e d a a n l i n g k u n g a n mi k r o v a g i n a y a n g
me mp e n g a r u h i g e j a l a klinisnya.
5

Pria yang mengandung Trichomonas vaginalis sebagian besar asimtomatik
danrespon radang pada uretra pria biasanya tidak ditemukan. Hal ini
berhubungan dengan epitel kuboid pada uretra. Trichomonas vaginalis
dapat menginfeksi epitel skuamosa pada vagina tetapi hanya yang rentan
saja.
2

Cara menghilangkan Trichomonas vaginalis dari saluran urogenital pria
belum diketahui pasti, tetapi mungkin organisme hilang secara mekanik pada
waktu buang air kecil dan adanya seng di dalam cairan normal prostat
dapat dengan cepat membunuh trikomonas.
2
Mas a i nkubas i t er j adi
s ebel um t i mbul nya gej al a i nf eks i , bi as anya ant ar a 4 hingga 28
hari. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi
yang j el as . Nekr os i s dapat di t emukan di l api s an s ubepi t el yang
menj al ar s ampai di permukaan epitel. Di dalam vagina dan uretra parasit
hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat di dalam
sekret.
1,3
Secara garis besar terdapat beberapa mekanisme T.Vaginalis
menyerang tubuhyaitu :
5
Adhesi
Hemolisis & Evasi Sistem Imun oleh Sistein Proteinase
Mekanisme patogenesitas kontakindependen (Virulensi)
hemolisis,sitotoksisitas, pH
2.4 Gejala Klinis
Mani f es t as i kl i ni s dar i i nf eks i t r i chomoni as i s pada wani t a
ber var i as i dar i asymptomatis sampai vaginitis berat. Dischargenvagina
didapatkan pada wanita yangt erinfeksi tanpa gejala klinis lain. Wanita
terinfeksi yang menunjukkan gejala adalah20-50%.
2
Wanita yang terinfeksi
biasanya mengeluhkan adanya bau yang tidak sedap pada o r g a n
k e wa n i t a a n n y a , d u h v a g i n a y a n g b e r wa r n a k u n i n g
k e h i j a u a n , g a t a l d a n kemerahan pada daerah vulva, dispareunia, rasa
tidak nyaman pada perut bagian bagian bawah, dan nyeri saat berkemih. Infeksi
biasa di terjadi pada wanita dan pria yang aktif s e c a r a s e k s u a l . P a d a
p r i a b i a s a n y a b e r s i f a t a s i mp t o ma t i s , b e b e r a p a
d i a n t a r a n y a mengeluhkan adanya duh urethra dan rasa panas seperti
terbakar dan peningkatanfrekuensi berkemih. Baik pria maupun wanita dapat
menjadi carrier asimptomatik. Bayi yang bar u l ahi r pun dapat
t er i nf eks i s aat per s al i nan mel al ui j al an l ahi r i bu yang terinfeksi.
Infeksi pada anak dapat menjadi tanda adanya kekerasan seksual.
3

Biasanya yang diserang utamanya dinding vagina, dapat bersifat akut
maupun kr oni k. Pada kas us akut t er l i hat s ecr et vagi na
s er opur ul en ber war na kekuni ng - kuningan, kuning-hijau, berbau tidak
enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan
sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan
serviks, yang tampak sebagai granulasi yang berwarna merah daan
dikenalsebagai strawberry appearance
dan disertai gejala dispareunia, perdarahan pascakoitus, dan perdarahan
intermenstrual. Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat paha
atau di sekitar genitalia eksterna. Selain vaginitis, dapat pula terjadi
uretritis, bartholinitis, skenitis, dan sistitis yang pada umumnya tanpa keluhan.
Pada kasus yang kronik, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak
berbusa. Selain duh vagina yang purulen, vulva dan serviks juga bisa
tampak eritematous dan edema. Perdarahan servikal yang berbentuk
punctat dengan ulserasi mengacu pada kolpitis makularis dan strawberry
cervix. Ny e r i a b d o me n y a n g d i t e mu k a n p a d a l e b i h d a r i
1 2 % wa n i t a mengindikasikan adanya vaginitis berat, limfadenopati regional,
atau endometritis atau salpingitis oleh karena Trichomonas vaginalis.
2,6

Pada pemeriksaan fisis, tampak punctate hemorrhage pada dinding vagina
dan cervix. Keadaan ini dihubungkan dengan perdarahan yang ada pada kolpitis
makularis atau strawberry cervix. Hal ini merupakan tanda yang spesifik
pada trikomoniasis, s ampai s aat i ni di t emukan 1 hi ngga 2% pada
wani t a yang mel akukan pemer i ks aan gi nekol ogi yang ber kal a.
I ni dapat t er l i hat hi ngga 45 % kas us yang menggunakan
kolposkopi
2
S e d a n g k a n p a d a p r i a , o r g a n i s m e d i t e m u k a n
d i d a e r a h g e n i t a l b a g i a n luar,epididimis, prostat, dan semen.
Pada umumnya gambaran klinis pada pria lebih ringan daripada wanita.
Bentuk akut gejalanya mirip urethritis nongonore , misalnya disuria,
poliuria, dan secret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya
jernih. Tetapi kadang-kadang ada benang halus. Pada bentuk kronik,
gejalanya tidak khas, gatal pada urethra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari.
1

Wanita dengan trikomoniasis diketahui menjadi berisiko untuk
terjadinya ko-i nf eks i ol eh kuman ur ogeni t al pat ogen l ai nnya.
Ol eh kar ena i t u, kegagal an dal am mengidentifikasi karakteristik
manifestasi klinis dari trikomoniasis dalam beberapa penelitian
menyatakan bahwa hal inilah yang menyebabkan kegagalan untuk membedakan
antara temuan klinis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis danyang
disebabkan oleh mikroorganisme lain yang secara simultan
menginfeksi traktusgenital bawah.
7

Secara umum gejala umum ditimbulkan oleh trikomoniasis ini antara lain:
Peradangan Pada wani t a, t r i komoni as i s dapat menyebabkan
vagi ni t i s ( per adangan pada vagina), sedangkan pada pria
dapat menyebabkan urethritis (peradangan padasaluran kencing) di
dalam penis.
Keluarnya nanah berwarna kuning kehijau-hijauan atau abu-abu
dari vagina(bahkan terkadang berbusa).
Bau yang kuat dan rasa sakit pada saat kencing ataupun berhubungan
seksual
Iritasi atau gatal-gatal di sekitar vagina.
Sakit perut bagian bawah (jarang ditemukan).
Pada pria biasanya keluar nanah dari penis.
Gejala Klinis Pada Wanita
Sekr et vagi na s er opur ul en, kuni ng kuni ng hi j au
mer ah, bau t i dak enak, berbusa
Dinding vagina merah, sembab, ada jaringan granulasi (strawberry
apperance)
Dispareunia, perdarahan pascacoital, perdarahan intermenstrual.
Iritasi lipat paha dan sekitar genital
Uretritis, bartholinitis, skenitis, sistisis

Gejala Klinis Pada Pria
Menyerang uretra, prostat, preputium, vesikula seminalis, epididimitis
sakit saat buang air kecil
Pada urine dijumpai benang-benang halus
sakit dan pembengkakan dalam skrotum
2.5 Pemeriksaan Pada Trikomoniasis
Pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis pada trikomoniasis, yaitu:
Pemeriksaan mikroskopis
Pemer i ks aan mi kr os kopi k s ecar a l angs ung di l akukan
dengan car a membuat sediaan dari sekret dinding vagina
dicampur dengan satu tetes garam fisiologis diatas gelas objek
dan langsung dapat dibaca dibawah mikroskop. Protozoa yang
berbentuk oval dapat divisualisasikan secara mikroskopis dengan
pemeriksaan lapangan pandang gelap. Atau apabila tidak dapat
langsung dibaca, dapat mengirimkan gelas objek yangtelah
dioleskan secret vagina tersebut dalam tabung yang telah berisi garam
fisiologis.
2,3
Pemberian beberapa tetes KOH 10-20% pada cairan vagina
yang diperiksa dapat menimbulkan bau yang tajam dan amis pada
75% wanita yang positif trichomoniasisdan infeksi bakterial
vaginosis, tetapi tidak pada mereka yang menderita vulvovaginal
kandidiasis. Untuk menyingkirkan bakterial vaginosis dari infeksi
trichomoniasis dapat diketahui dengan memeriksa konsentrasi
laktobasillus yang j el as ber kur ang pada trichomoniasis dan pH
vagina yang lebih basa.
2
Dar i pemer i ks aan s ekr et s ecar a
mi kr os kopi s pada mer eka yang t er i nf eks trichomoniasis,
dapat dijumpai sel-sel PMN yang sangat banyak, coccobacillus,
sertaorganisme Trichomonas vaginalis. Dengan sediaan basah, dapat
ditemukan protozoadengan 4-5 flagel dan ukuran 10-20 m yang
motil2,3,5
Kultur
T e k n i k k u l t u r me n g g u n a k a n b e r b a g a i c a i r a n d a n
me d i a s e mi - s o l i d y a n g merupakan baku emas untuk
diagnosis. Terutama pada mereka yang sedikit jumlahorganisme
Trichomonas vaginalis- nya, s eper t i pada pr i a at aupun
wani t a pender i t a trichomoniasis kronik. Biasanya
menggunakan medium Feinberg-Whittington yang memberikan hasil
yang dapat dipercaya. Pemeriksaan yang lebih sensitif adalah
teknik kultur anaerobik, yang biasanya menunjukkan hasil yang
positif dalam 48 jam, danmetode ini sangat baik digunakan untuk
mendiagnosis trichomoniasis pada pria. Teknik kultur ini memiliki
sensitivitas 97%.
2,3,4,5

Wet mount

Wet Mount adalah metode yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosistrikomoniasis. Metode ini menujukkan sensitivitas
sebesar 60%. Untuk metode ini,spesimen ditempatkan dalam
medium kultur selama 2-7 hari sebelum diperiksa. Jikat
r i chomona s hadi r dal am s pes i men as l i , mer eka akan
ber kembang bi ak dan untuk dideteksi. Hal ini baik sangat sensitif
dan sangat spesifik.
3

VPIII Tes Identifikasi Mikroba (BD)



VPI I I Tes I dent i f i kas i mi kr oba ( BD) adal ah uj i yang
mengi dent i f i kas i DNA mi kr oba yang ada pada kompl eks
penyaki t vagi ni t i s . I dent i f i kas i s pes i es Candi da,
Gardnerella vaginalis, dan Trichomonas vaginalis dapat
ditemukan dari sampel vagina tunggal. Sensitivitas tes untuk
mendeteksi T. vaginalis tinggi, dan dapat memberikanhasil hanya
dalam 45 menit.

Trichomonas Rapid Test



Trichomonas Rapid Test adalah tes diagnostik yang mendeteksi
antigen untuk trikomoniasis. Dengan memasukkan sampel usap vagina
ke dalam tabung reaksi dengan0,5 ml buffer khusus dengan beberapa
perlakuan dan kemudian hasilnya dapat dibacadalam waktu 10
menit. Uji ini lebih sensitif dibandingkan uji wet mount.

Polymerase Chain Reaction



Dalam Polymerase Chain Reaction (PCR), sampel diperlakukan
dengan enzimyang memperkuat daerah tertentu dari DNA T.
vaginalis. PCR telah terbukti sebagaimetode diagnostik yang
paling akurat dalam studi baru-baru ini. Namun, PCR saat
inihanya digunakan dalam penelitian, bukan pengaturan klinis.

Test pH vagina Tr i chomonas t umbuh t er bai k di l i ngkungan


as am kur ang, dan pH vagi na meni ngkat mungki n
mer upakan i ndi kas i t r i komoni as i s . Sebuah penyedi a
l a yanan kesehatan melakukan tes dengan menyentuhkan kertas
pH pada dinding vagina atau s pes i men us ap vagi na,
kemudi an membandi ngkann ya dengan s kal a war na
unt uk menentukan pH.

Pap Smear

Uji Pap Smear adalah pemeriksaan mikroskopis dari spesimen. Hal ini
terutama digunakan sebagai tes diagnostik untuk screening berbagai
kelainan serviks dan infeksi kelamin. Meskipun kadang-kadang
dapat mendeteksi trichomonads, uji diagnosa inimemiliki tingkat
kesalahan tinggi dan tidak cocok untuk screening kecuali
digunakan bersamaan dengan tes yang lebih sensitif.


Diagnosis Banding Trikomoniasis:
1. Servisitis gonore.
1

D a p a t b e r s i f a t a s i m p t o m a t i k , k a d a n g -
k a d a n g m e n i m b u l k a n r a s a n y e r i pada punggung
bawah.
P a d a p e m e r i k s a a n , s e r v i k s t a m p a k
m e r a h d e n g a n e r o s i d a n
s e k r e t mukopurulen.
Duh t ubuh akan t er l i hat l ebi h banyak, bi l a t er j adi
s er vi s i t i s akut at au disertai vaginitis yang disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis
P a d a p e m e r i k s a a n G r a m , a k a n
d i t e m u k a n g o n o k o k n e g a t i v e -
G r a m intraseluler dan ekstraseluler.
2 . Ka n d i d i a s i s v u l v o v a g i n a l

Keluhan utama berupa gatal di daerah vulva.


1,2

Pada yang berat, terasa panas, disuria, dan dispaneuria.


1,2

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan labia minora yang tampak


hiperemis,sering pula terdapat kelainan yang khas ialah bercak-bercak
putih kekuningan.Pada kasus berat bisa didapatkan edema pada
labia minora dan ulkus-ulkusyang dangkal pada labia minora dan
sekitar introitus vaginal.
1,2

Fluor albus berupa cottage cheese appearance, dan berbau seperti


susuasam. Tanda yang khas adalah disertai gumpalan-gumpalan sebagai
kepala susu berwarna putih kekuningan.

Pada kultur dan smear, didapatkan hifa jamur dan pembentukan


yeast budding.
4
3 . B a k t e r i a l v a g i n o s i s
Ke l u h a n u t a ma b e r u p a d u h t u b u h v a g i n a y a n g
b e r b a u a mi s , y a n g memberat setelah senggama dan pada saat
menstruasi. Berwarna abu-abu danhomogen1,3,7
pH vagina 4,5
1,7

Pada s edi aan bas ah s ekr et vagi na t er l i hat kokobas i l


keci l - keci l yang berkelompok. Adanya cl ue cel l , yai t u s el
epi t el gr anul ar ya ng di l i put i ol eh kokobasil sehingga batas
sel tidak jelas, merupakan tanda patognomonik pada bakterial
vaginosis.
1,3,7
2.6. Penatalaksanaan
Metronidazole merupakan antibiotik pilihan pertama dan yang paling baik
untuk k a s u s - k a s u s t r i c h o mo n i a s i s , me s k i p u n t e l a h h a d i r
s e j u ml a h t u r u n a n n y a , s e p e r t i tinidazole, ornidazole, dll
2,5.
Me t r o n i d a z o l e b e k e r j a d e n g a n c a r a m e n g h a m b a t
s i n t e s i s D N A p a d a Trichomonas vaginalis dan menyebabkan
degradasi DNA yang berakibat putusnyaunt ai an DNA dan t i dak
s t abi l nya hel i x dengan car a mer eduks i ferredixin-
depleted extract pada Trichomonas vaginalis melalui pyrrovat ferredoxin
oxidoreductase dan diduga hasil reduksi ini yang bertanggung jawab pada
kematian sel
5
. Metronidazole hampir sempurna diserap melalui usus,
berpresentasi dengan baik ke dalam jaringan dan cairan tubuh (vagina,
semen, saliva dan ASI) serta diekskresi sebagian besar melalui urin.
5

Dosis Sistemik:
a. Metronidazol
Wanita : diberikan 3 kali 250 mg selama 7 hari atau 2 gr dosis tunggal
tanpa Diberikanmalam hari peroral, untuk pengobatan lokal
diberikan tablet Vagina sebanyak 500 mgsehari selama 7 hari.
Pria : pemberian peroral 2 kali 250 mg sehari selama 7 hari atau
2 gr dosis Tunggaldiberikan malam hari.
b. Tinidazol
Baik pada wanita maupun pria diberikan dengan takaran 2 gr dosis tunggal
peroral
c. Seknidazol
Diberikan untuk Trichomoniasis pada wanita maupun pria dengan takaran
2 gr dosistunggal peroral
d. Nimorazol
Diberikan pada wanita maupun pria dengan takaran 2 kali 250
mg selama 6 hari ataudiberikan 2 gr dosis tunggal.
e. Ornidazol
Di ber i kan dal am dos i s t unggal 1500 mg at au 2 kal i l i pat
750 mg pengobat an l okal dengan tablet vagina persarin ataupun
krim vagina yang digunakan pada waktu malamhari.
Secara topikal:
Bahan cai r an ber upa i r i gas i , mi s al nya hydr oge n
per oks i da 1- 2% danlarutan asam laktat 4%1
Klotrimazol, dosis 100 mg intravagina selama 7 hari dilaporkan
dapatme n y e mb u h k a n 4 8 - 6 6 % p e n d e r i t a y a n g
d i t e n t u k a n d e n g a n k u l t u r . Pengobatan ini dipakai untuk
kehamilan trimester pertama.
5

Bahan berupa supositoria, bubuk yang bersifat trikomoniasidal.
1

gel dan krim yang berisi zat trikomoniasidal.
1

Anjuran penggunaan regimen metronidazole telah berhasil rata-rata
sekitar 90-95%. Pada kasus-kasus gagal terapi dapat diberikan dosis 2 gram
metronidazole sehari sekali selama 3-5 hari. Pemberian metronidazole
pada wanita hamil tidak disarankankarena diketahui bahwa
metronidazole dapat melewati plasenta barrier, walaupun
efek terratogeniknya masih dipertanyakan.
2,5,7

Pemberian metronidazole topikal dapat mengurangi gejala-gejala
klinis, tapitidak dapat menyembuhkan infeksi ini karena Trichomonas
vaginalis juga menginfeks urethtra dan kelenjar periurethral, sehingga pemberian
obat topikal saja tidak akan dapat me mb u n u h s e mu a o r g a n i s me i n i
y a n g n a n t i n y a a k a n me n y e b a b k a n r e - i n f e k s i . Pemberian secara
topikal dianjurkan pada kehamilan yang kurang dari 20 minggu atau pada
penderita yang peka terhadap metronidazole.
2
I nf eks i pada neonat us
bi as anya akan hi l a ng s ecar a s pont an dal am beber ap a minggu.
Jika gejala menetap hingga 4 minggu setelah lahir, maka bayi harus
diberimetronodazole dengan dosis 5 mg/kgBB, 3 kali sehari selama 5 hari
peroral
5
.
Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita :
1

1.Pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk
mencegah janganterjadi infeksi pingpong.
2 . J a n g a n m e l a k u k a n h u b u n g a n s e k s u a l s e l a m a
p e n g o b a t a n d a n s e b e l u m dinyatakan sembuh
3. Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi.
1,3

2.7 Pencegahan
Kar ena t r i komoni as i s mer upakan penyaki t menul ar s eks ual ,
car a t er bai k menghi ndar i nya adal ah t i dak mel akukan hubungan
s eks ual . Beber apa car a unt uk mengurangi tertularnya penyakit ini antara
lain:
Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.
Tidak pinjam meminjam alat -alat pribadi seperti handuk karena
parasitini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
Ber s i hkan di r i s endi r i s eger a s et el ah ber enang di t empat
pemandi anumum.
Mel akukan ANC s el ama mas a kehami l an ut uk s kr i ni ng
I MS ( I nf eks i Menular Seksual)
Meningkatkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan
Seks yang aman dan dengan satu pasangan
Peningkatan status sosial ekonomi
Tidak berhubungan seksual dengan penderita
Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
Memakai kondom
Jika merasa ada gejala, segera konsultasi ke dokter







BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit Trichomonas vaginalis tersebar
melaluihubungan seksual yaitu hubungan penis dengan vagina atau vulva dengan
vulva (daerahkelamin luar vagina) jika kontak dengan pasangan yang terinfeksi.
Baik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan
pemeriksaan fisik dan uji laboratoriumuntuk mendiagnosis
trikomoniasis.Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan
dan pendidikank e p a d a ma s y a r a k a t y a n g d i mu l a i p a d a t a h a p
p e r s e k o l a h a n . Me n d i a g n o s i s d a n menangani penyakit ini dengan
benar. Pencegahan primer dan sekunder trikomoni asistermasuk dalam
pencegahan penyakit menular seksual.

3.2 Saran
Mengi ngat t r i komoni as i s mer upakan s al ah s at u penyaki t
menul ar s eks ual , maka kami sebagai penyusun menyarankan agar
pemerintah senantiasa memberikan penyuluhan guna menambah
pengetahuan masyarakat terhadap bahaya dari penyakit ini.Selain itu, kesadaran
dari masyarakat terhadap perilaku seks menyimpang punsangat diperlukan guna
memutus mata rantai penularan penyakit ini.








DAFTAR PUSTAKA


1. Alonemisery. 2011.Trikomoniasis. Available On http://kesmas
unsoed.blogspot.com/2011/05/makalahtrikomoniasistrichomoniasis.html
Access On: 7 Januari 2013
2. Dai l i , Sj ai f ul Fahmi . 2009. Tr i komoni as i s . Dal am: Adhi
Dj uanda ( edi t or ) , Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUI. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin .Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hal. 384-385.
3. E v a n H a m s a f i r . 2 0 1 0 . Diagnosis dan Penatalaksanaan
Penyakit Trikomoniasis Available
On: http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-
penatalaksanaan-penyakit-trikomoniasis.htmlAccess On: 7 Januari 2013
4. Go l d ma n & Au s i e l l o : I n t r o d u c t i o n t o S e x u a l l y
T r a n s mi t e d Di s e a s e s a n d Common Syndr omes : Lower
Geni t al I nf ect i ons i n Woman, Ceci l Text book of Medicine
Ed.23nd, USA, 2004, Saunders
5. Pet r i n, D, K Del gat y, R Bhat t , dan G Gar ber . Cl i ni ca l
and Mi cr obi ol ogi cal Aspects of Trichomonas vaginalis. Clin
Microbiol Rev.2 (11): 300-317.
6. Schwebke, J . MD. 2007. Tr i chomoni as i s . Cur r ent
Di agnos i s and Tr eat ment Sexual Transmited Disease. Mc Graww
Hill. Chapter 18. Hal 116-118
7. Yusuf B, dkk. 2007. Flour Albus. Trikomonasis vaginalis. Atlas
Penyakit Kulitdan Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press. Hal
232-233

Anda mungkin juga menyukai