Anda di halaman 1dari 28

STRATEGI TRAUMA HEALING

Oleh:
Ns. Nana Rochana, MN
TRAUMA HEALING
TERAPI MODALITAS
Berbagai pendekatan penanganan klien dengan
gangguan jiwa atau masalah kesehatan jiwa
yang bervariasi

Tujuan:
Mengubah perilaku maladaptif klien menjadi
perilaku yang adaptif


Jenis terapi modalitas
1. Terapi individu
2. Terapi lingkungan (milieu therapy)
3. Terapi biologi atau somatik
4. Terapi kognitif
5. Terapi keluarga
6. Terapi kelompok
7. Terapi perilaku
8. Terapi bermain
Contoh terapi modalitas pada
bencana
SEFT (Spiritual Emotional Freedom Therapy)
Terapi aktivitas kelompok (memasak, tertawa)
Terapi modalitas komplementer (yoga,
meditasi, dsb)
CBT
terapi bermain


Intervensi krisis
Krisis psikologi???
Suatu krisis yang muncul ketika kejadian
traumatis melebihi kemampuan koping
seseorang menghadapi masalah (kejadian
traumatis)
Intervensi krisis
Bencana


Krisis psikologi


Intervensi krisis
Intervensi krisis
Suatu upaya yang dilakukan untuk mengatasi
krisis psikologi setelah kejadian traumatis

Tujuan:
1. Membantu pasien menghadapi trauma
2. Membantu pasien menyesuaikan diri dengan
situasi yang baru
3. Mengembalikan pasien ke tingkat fungsi
sebelum terjadinya kejadian traumatis
Intervensi krisis
Dewasa
Berkomunikasi, berbicara
mengekspresikan perasaan

Anak
Terapi bermain mengekspresikan
perasaan
Konselor / terapis korban bencana
Perlu diingat:
1. Menjaga diri sendiri dan orang lain secara fisik dan
emosional
2. Berfikir jernih
3. Menetapkan prioritas
4. Berkolaborasi dan mencari supervisi dengan orang
lain
5. Berbeda dengan setting pribadi atau klinik
6. Menyesuaikan diri dengan krisis (kreatif dan
inovatif)

Cara mencapai tujuan intervensi krisis
Mendorong pasien berbicara tentang
pengalaman traumatisnya
Membantu pasien mendapatkan beberapa
perspektif tentang kejadian traumatis
Membantu mengatasi respon terkait yang
muncul
Mengembangkan kemampuan pasien untuk
menghadapi masalahnya (menyelesaikan
masalah)
Langkah intervensi krisis
1. Kontak awal
2. Penetapan tujuan jangka pendek dan
panjang
3. Pembuatan rencana
4. Mendorong pasien bercerita dan
express feeling
5. Terminasi
Kontak awal
Dapatkan informasi tentang pasien terlebih
dahulu
Membina hubungan saling percaya
Berinteraksi secara efektif tetapi dalam jangka
waktu pendek
Menjadi pendengar yang baik
Berkolaborasi dengan pihak medis ketika gejala
yang muncul tidak memungkinkan intervensi
krisis dilakukan

Tujuan
1. Jangka pendek
Menenangkan pasien, menghadapi
ketakutan, berbicara tentang apa yang telah
terjadi, mendapatkan tempat berlindung,
mendapatkan makanan
2. Jangka panjang
Mendapatkan terapi jangka panjang, mencari
pekerjaan, mencari/ membangun tempat
tinggal
Menetapkan rencana
Menetapkan rencana untuk dilakukan pasien tiap akhir sesi
intervensi
Mencatat hal penting selama sesi intervensi
Melibatkan pasien dalam pembuatan rencana
Co:
1. Jika saya marah saya akan berbicara dengan konselor/
terapis
2. Saya akan menghubungi paman saya untuk membantu
saya dalam 2 minggu ke depan
3. Saya akan mulai membersihkan rumah setelah
pemerintah mengizinkan saya untuk kembali
4. Saya akan mengikuti sesi terapi kelompok tiap hari, dst
Bercerita dan mengekspresikan
perasaan
Membantu pasien bercerita tentang
traumanya
Mencoba memahami apa yang telah terjadi
pada pasien
Berfokus pada pengalaman dan perasaan
Melakukan focusing saat terjadi distraksi
Terminasi
Intervensi krisis umumnya sangat singkat dan
dilakukan dalam satu kali sesi
Diakhiri dengan rencana yang konkrit untuk
dilakukan pasien
Memberikan sentuhan terapeutik atau
pelukan

Terapi bermain pada anak
Draw pictures kertas dan crayon
Story telling mainan dan boneka

Dorong anak untuk menceritakan apa yang
digambarnya kalimat eksplorasi
Apa yang dapat diceritakan dari gambar ini?
lebih baik daripada Gambar apa ini?
Terapi kelompok
Suatu modalitas penyembuhan yang melibatkan
sekelompok kecil orang dan satu atau lebih
terapis yang berpengalaman di bidang terapi
kelompok

Bertujuan mendorong pertumbuhan psikologis
dan mengatasi masalah psikologis dengan
eksplorasi kognitif dan afektif melalui interaksi
antar anggota dan antar anggota dengan terapis
Membangun kelompok terapi
Seleksi anggota:
1. Kriteria inklusi
Sesuai dengan tujuan
Mampu menggunakan proses kelompok
2. Kriteria eksklusi
Tidak mau, motivasi rendah untuk berpartisipasi
Tingkat distress yang tinggi
Tidak patuh pada peraturan
Tidak mampu berhubungan dengan orang lain
Membangun kelompok terapi
Metode seleksi anggota:
1. Wawancara
2. Observasi dalam kelompok
3. Pengkajian psikologis
Langkah Terapi Kelompok
Melakukan seleksi anggota
Menentukan tujuan (jangka panjang dan
pendek)
Membuat SAP (satuan acara pembelajaran)
Memberikan informasi kepada calon anggota
(waktu, durasi, frekuensi, tempat, jumlah
peserta, aturan terapi kelompok)
Fase kerja
Fase terminasi


Faktor Terapeutik Dalam Terapi
Kelompok
1. Faktor pendukung
2. Membuka diri
3. Belajar dari orang lain
4. Faktor kerja psikologis

Faktor pendukung
1. Instillation of hope
Penetapan tujuan, cara mencapai tujuan,
mempertahankan usaha mencapai tujuan
2. Acceptance
Perasaan diterima secara positif oleh anggota
yang lain
3. Altruism
Berespon untuk membantu orang lain
Faktor pendukung
4. Universality
Mengenali bahwa seseorang tidak
sendirian dengan masalahnya
5. Cohesion
Memiliki rasa kebersamaan dalam
kelompok

Membuka diri
1. Self disclosure
Membuka diri secara kognitif kepada
kelompok
2. Catharsis
Membuka diri secara afektif disertai
dengan perasaan lega
Belajar dari orang lain
1. Modeling
Meniru perilaku tertentu yang ditunjukkan oleh
anggota yang lain
2. Vicarious learning
Menerapkan pengetahuan dari hasil sintesa
interaksi perilaku anggota (identifikasi-internalisasi)
3. Guidance
Saran yang diberikan oleh terapis atau anggota
lain
4. Education
Informasi yang diberikan kepada anggota klp

Faktor kerja psikologis
1. Pembelajaran interpersonal
Mencapai kepedulian afektif dan kognitif
dari hasil interaksi interpersonal antar anggota
2. Pemahaman diri
Pandangan atau pendapat berasal dari
proses internal dan psikologis yang
mempengaruhi interpersonal individu

Anda mungkin juga menyukai