Anda di halaman 1dari 7

BIRRUL WALIDAIN

A.TUJUAN
1.Peserta memahami kewajiban berbakti kepada orang tua.
2.Peserta meneladani para sahabat dalam berbakti kepada orang tua
B.METODE : Ceramah (Taujih)
C.WAKTU : 60 menit efektif
D.Proses
1.Asisten menjelaskan kewajiban menghormati orang tua.
a.Adalah perintah Allah SWT (17:23-24, 2:83, 4:36, 29:8).
b.Ibu yang telah begitu bersusah payah mengandung (31:14, 46:15).
c. Kedua orang tua yang begitu banyak berkorban tiada banding membesarkan anaknya
2.Asisten menjelaskan keutamaan berbakti kepada orang tua
3.Asisten menjelaskan bagaimana seharusnya akhlaq terhadap orang tua dan uququl
walidain.
4.Asisten mengajak diskusi dengan peserta kasus-kasus yang sering terjadi di masyarakat
belakangan ini menyangkut hubungan anak dan orang tua, seperti anak yang tidak
menghormati orang tua, bayi yang dibuang oleh orang tuanya (aborsi), dll.
E.Maraji
a.Ahmad Isa Asyur, Birrul Waidail (Berbakti kepada Ibu Bapak),
b.Said Hawwa, Al Islam: Sistem Akhlak
c. Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf Annawawy, Tarjamah Riadhus Shalihin
F.RINGKASAN MATERI
BIRRUL WALIDAIN ( BERBAKTI KEPADA IBU BAPAK)
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Materi AAI UNS Semester 2/2013 1
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah :Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil.(QS. Al Isra :23-24).
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan
berbuat baiklah terhadap kedua ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnus sabil, dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri. (an Nisaa 4:36)
Dari ayat diatas terlihat jelas bagaimana penting dan besarnya arti diri orang tua di sisi
Allah Subhanahu Wa Ta ala. Jika beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala wajib maka
berbakti kepada kedua orang tua juga wajib. Sebaliknya, kalau ingkar kepada-Nya adalah
dosa besar, begitu pula durhaka kepada orang tua. Dan berbuat baik kepada orang tua
bukan hanya semasa hidupnya akan tetapi sampai matipun si anak tetap wajib berbakti
kepada mereka.
Sungguh sayang bahwa orang tua masih ada, apalagi sudah tua yang seharusnya dapat
memasukkan dia kedalam surga, tetapi ternyata tidak dapat memasukkan dia ke dalam
surga dikarenakan durhaka kepada mereka dan tidak berbakti kepada mereka. Betapa
banyak manusia-manusia yang sampai begitu tega tidak menghormati orang tuanya bahkan
memperlakukan mereka dengan perlakuan yang kasar dan menganggap mereka bagaikan
pembantu rumah tangga yang siap melayani tuannya. Sungguh ironis sekali orang tua yang
telah mendidik dan mengasuh anaknya dengan sekuat tenaga, ternyata sesudah besar begitu
saja balas budinya.
Memperlakukan orang tua dengan baik termasuk amalan besar dan yang paling dicintai
oleh Allah. Dari Abdullah bin Masud : Aku pernah bertanya kepada nabi Salallahu Alaihi
Wa Salam: Amal yang manakah yang paling dicintai oleh Allah ? Jawab beliau :Shalat
pada waktunya. Aku bertanya lagi:Kemudian amal apa ? Jawab beliau :Berbuat baik
pada orang tua. Aku bertanya kagi:Sesudah itu amal apa? Jawab beliau :Jihad di jalan
Alla(HR Bukhari Muslim).
Dalam hal berbuat kebaikan kepada orang tua, memang sepantasnya ibu lebih banyak
dicurahkan. Ini mengingat kerja payahnya semenjak ia mengandung sampai melahirkan
ditambah lagi memenuhi semua keperluannya tidak pernah merasa bosan dan lelah. Dari
Abu Hurairah : Telah datang seorang laki-laki menghadap Rasulullah Salallahu Alaihi Wa
Salam lalu bertanya :Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan
cara bagus ? Jawab beliau :Ibumu!. Kemudian ia bertanya lagi Sesudah itu siapa? Jawab
beliau :Ibumu!. ia bertanya lagi:Sesudah itu siapa ? Jawab beliau :Ibumu!. Ia bertanya
lagi :Sesudah itu siapa? Jawab beliau :Bapakmu!(HR Bukhari Muslim).
Dan termasuk dosa besar bila seorang anak berbuat durhaka kepada orang tuanya.
Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda : Termasuk dosa besar ialah seorang yang
mencaci maki orang tuanya. Seseorang lalu bertanya:Mungkinkah ada seseorang mencaci
maki orang tuanya? Jawab beliau :Ada! Dia mencaci maki bapak seseorang lalu orang itu
membalas memaki bapaknya. Dia mencaci maki ibu seseorang lalu orang itu membalas
memaki ibunya(HR Bukhari Muslim).
Namun bagaiman bila orang tua kita bermaksiat dan musyrik kepada Allah, apakah kita
tetap harus berbuat baik terhadap mereka ? Islam memang menganjurkan untuk berbuat
baik kepada orang tua secara umum, tetapi perlu diingat jika orang tua memaksakan
kehendaknya untuk bermaksiat kepada Allah, maka hendaknya ditolak dengan lemah
lembut dan penuh kesopanan. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
Materi AAI UNS Semester 2/2013 2
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kamu kembali, maka Ku-
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Luqman : 15).
Mendengar dan mentaati itu wajib bagi seorang muslim, menyangkut apa yang ia cintai
maupun apa yang ia benci, selagi tidak disuruh untuk urusan maksiat. Kalau diperintah
untuk maksiat maka tidak boleh mendengar dan tidak ada ketaatan(HR Bukhari Muslim).
Fadhail Berbakti Kepada Ibu Bapak :
a.Berbakti kepada ibu-bapak termasuk perbuatan yang diutamakan
Abdullah bin Masud ra. berkata: Saya bertanya pada Rasulullah saw.: Apakah Amal
perbuatan yang paling utama? Nabi: Berbakti pada kedua ayah bunda. Saya bertanya,
kemudian apalagi? Jawabnya: Jihad (berjuang dalam jalan Allah) (HR. Bukhari, Muslim)
b.Berbakti kepada ibu-bapak, penebus dosa besar
Ibnu Umar berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad Saw dan
berkata: Saya telah melakukan suatu dosa besar, apakah mungkin dosa itu diampuni?
Rasul bertanya:Apakah kedua ibu-bapakmu masih hidup? Lelaki itu dengan sedih
menjawab:Keduanya telah meninggal dunia. Rasulullah bertanya lagi: Apakah kau
punya saudara ibu? Ya, punya, jawab lelaki itu. Maka kembali Rasul bersabda:
Baktikanlah dirimu kepadanya. (HR. At Turmudzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
c. Dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rezekinya
Siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rejekinya, hendaklah ia
berbakti kepada kedua ibu-bapaknya dan memelihara silaturahmi. (HR. Ahmad)
d.Keridhaan Allah dalam keridhaan ibu-bapak
Siapa yang membuat kedua ibu-bapaknya senang dan ridha, maka ia telah membuat
Allah senang dan ridha padanya. Dan barangsiapa membuat marah orang tuanya, maka
berarti ia telah membuat murka Allah. (HR. Ibnu Najjar)
e.Doa seorang hamba mustajab karena baktinya kepada ibu-bapak
Hal-Hal Yang Dapat Membangkitkan Bakti Anak
Renungkanlah betapa besar pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Dan Kami
wasiatkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah
mengan-dungnya dalam keadaan susah yang bertambah-tambah dan melahirkannya dengan
susah payah juga. (QS. Al-Ahqaf 46:15). Dan Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat
baik kepada ibu-bapaknya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah. (QS. Luqman 31:14)
Materi AAI UNS Semester 2/2013 3
Bentuk-Bentuk Birrul Walidain
a. Memandang orangtua dengan pandangan cinta, penuh kasih dan gembira : Seorang anak
yang memandang kepada orangtuanya dengan pandangan cinta, akan dicatat Allah
seperti amalan orang yang naik Haji Mabrur (HR Ar-Rafi dan Al-Baihaqi)
b.Bersikap lemah lembut
Dan ucapkanlah kepada ibu bapakmu perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan doakanlah: Wahai Robb-ku,
kasihanilah keduanya seperti keduanya telah mendidik aku di waktu kecil. (QS. Al-Isra;
17:23-24)
Imam Al-Bukhari menjelaskan tentang frman Allah diatas. Katanya:
Tunduklah kepada ibu-bapakmu seperti seorang hamba kepada majikannya yang keras
dan ganas.
Janganlah kau berjalan di depannya, jangan duduk sebelum dia duduk, jangan kau
panggil dengan namanya, dan jangan kau memancing amarahnya. (HR. At-Thabarni)
c. Minta izin sebelum masuk ke kamarnya
Dan apabila anak-anakmu sudah mencapai usia baligh, maka haruslah mereka
meminta izin padamu (untuk masuk), seperti halnya orang-orang sebelum mereka. (QS.
An Nur 24:59)
d.Berdiri menyambut ibu-bapak
Siti Fatimah binti Rasul apabila ia datang mengunjungi Rasulullah saw beliau bangkit
menyongsongnya, mencium dan mempersilahkan sang puteri duduk di tempat duduk
beliau. Begitu juga jika Nabi Saw datang mengunjungi buah hatinya, Fatimah bangun
menyongsong beliau, mencium dan mempersilahkan duduk di tempat duduknya. (HR.
Abu Daud dan At-Turmudhi)
Ini adalah bentuk pengagungan, perendahan diri dan kepatuhan kepada
keduanya atau penampilan kasih sayang kepada keduanya.
e.Mendoakan ibu-bapak (17:23-24)
Betapa baiknya kalau engkau mendoakan kedua orangtua setiap selesai
membaca shahadat dalam shalat.
Hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-
Kulah semuanya akan kembali. (QS. Luqman 31:14)
Materi AAI UNS Semester 2/2013 4
Sungguh seorang hamba ditinggal pergi oleh salah seorang atau oleh kedua ibu-
bapaknya, sedang dia dalam keadaan durhaka. Namun sang anak senantiasa berdoa dan
memo-honkan ampun bagi keduanya, sehingga Allah menetapkan-nya sebagai anak yang
berbakti kepada orangtuanya. (HR. Al-Baihaqi)
f. Berziarah ke kubur ibu-bapak
Barangsiapa yang berziarah ke kubur orangtuanya atau salah seorang dari keduanya
pada tiap hari Jumat, maka dosanya akan diampuni Allah dan ia dinyatakan sebagai
seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. At-Thabrani)
g.Membina hubungan baik dengan kawan ibu-bapak
Rasulullah Saw. bersabda, Siapa yang ingin berhubungan dengan ayahnya yang telah
wafat, hendaklah dia menghubu-ngi kenalan dan saudara-saudara ayahnya, sesudah
ayahnya meninggal.(HR. Abdur Razzaq)
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya bakti anak yang paling utama adalah hubungan
baik si anak dengan keluarga kawan baik ayahnya. (HR. Muslim)
h.Melunasi hutang keduanya sesudah keduanya meninggal dunia
i. Menepati nazarnya
Seorang dari Bani Salamah bertanya Ya Rasulullah, apakah sesudah ibu bapakku
meninggal dunia, masih ada sisa bakti yang dapat aku persembahkan kepada keduanya
? Rasulullah Saw. mengangguk dan bersabda: Ya dengan jalan mengirimkan doa
untuk keduanya, memohonkan ampun, menepati janji dan nadzar yang pernah
diikrarkan ibu-bapakmu, memelihara hubungan silaturahmi dan memuliakan sahabat
keduanya. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
j. Tidak menyebabkan orang memaki-maki kepada keduanya
Bahwasanya Nabi saw. bersabda: Daripada dosa-dosa besar ialah seseorang yang
memaki kedua ayah-bundanya. Sahabat bertanya: Ya Rasulullah adakah seorang yang
memaki ayah-bundanya? Jawab Nabi: Ya. Dia memaki ayah orang lain, maka dibalas
memaki pada ayahnya atau dia memaki ibu orang lain, lalu dibalas memaki pada ibunya
(HR. Bukhari, Muslim)
KETELADANAN
Bakti Nabi Ismail terhadap Sayyidina Ibrahim
Materi AAI UNS Semester 2/2013 5
UQUQUL WALIDAIN
uququl walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang anak terhadap keduanya, baik
berupa perkataan maupun perbuatan. Durhaka kepada ibu-bapak termasuk dosa besar Salah
satu dosa kabir yang terbesar disisi Allah pada hari Kiamat ialah : menyekutukan Allah,
membunuh seorang Mukmin secara tidak menurut syariat, melarikan diri dari medan jihad f
sabilillah pada waktu penyerbuan, mendur-hakai keduaorangtua, menuduh wanita suci
melakukan perbuatan keji, belajar ilmu sihir, makan uang riba dan makan harta anak-anak
yatim. (HR. Ibnu Hibban)
Bentuk-bentuk uququl Walidain
tidak patuh
mengabaikan
menyakiti
mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan
meremehkan
memandang dengan pandangan hina
membuat sedih
Tangis kedua orangtua karena anaknya termasuk kedurhakaan. (HR. Al-
Bukhari)
membelalakkan mata kepada keduanya
Seorang anak yang membelalakkan matanya kepada kedua orangtua termasuk
anak yang tidak berbakti. (HR. Al Baihaqi dan Ibnu Mardawih)
menghindari dari keduanya
Ada segolongan hamba yang tidak diajak bicara oleh Allah di hari Kiamat, tidak
dilihat, tidak dibersihkan dan tidak pula disucikan. Para sahabat bertanya,
Siapakah mereka, ya Rasulullah? Dijawab oleh Nabi, Yaitu orang yang
menjauh-kan diri dari ibu-bapaknya dan orang yang mendapat limpahan
kebajikan dari suatu kaum lalu ia memungkiri kebajikan mereka malah ia
menjauhkan diri dari mereka. (HR. Ahmad)
tidak senang kepada ibu-bapak
Tiga jenis manusia yang dikutuk Allah Swt adalah, laku-laku yang tidak senang
kepada kedua ibu-bapaknya, laki-laki yang berusaha memecah belah kehidupan
Materi AAI UNS Semester 2/2013 6
suami istri kemudian wanita itu ia kawini dan laki-laki yang suka membumbui
kata-kata antara kaum Mukminin agar mereka saling benci membenci. (HR. Ad
Dailami)
memukul
Tujuh golongan orang yang tidak akan dilihat oleh Allah Swt di hari kiamat,
tidak dibersihkan dan tidak dicampur dengan penghuni alam lainnya, mereka
dimasukkan ke dalam api yang pertama, kecuali mereka bertaubat, maka Allah
berke-nan mengampuni mereka, orang yang kawin dengan tangan-nya (onani)
yang berbuat dan yang diperbuat, pecandu minuman keras, orang yang memukul
ibu-bapaknya hingga keduanya minta tolong dan orang yang berzina dengan istri
tetangganya (HR. Al-Baihaqi)
mendurhakai sahabat ibu-bapaknya
Peliharalah kekasih ayahmu, jangan kau putuskan, jangan sampai Allah
memadamkan cahayamu. (HR. Al-Bukhari)
Amal perbuatan anak durhaka tidak akan diterima
Tiga kelompok orang yang tidak diterima amal perbuatan-nya, ialah: orang yang
menyekutukan Allah, anak yang mendurhakai kedua orangtua dan mujahid yang
melarikan diri dari medan perang. (HR. At-Thabarani)
Haram durhaka kepada kedua orangtua meskipun zalim kepadanya
Seorang Muslim yang mempunyai kedua orangtua yang Muslim, kemudian ia
senantiasa berlaku ihsan terhadap keduanya, maka Allah berkenan membukakan
dua pintu sorga untuknya. Kalau ia memiliki seorang saja, maka ia akan
mendapatkan satu pintu saja, kalau ia menggusarkan kedua orangtuanya, maka
Allah tidak akan ridho padanya. Ada seseorang yang bertanya, Meskipun
keduanya menzaliminya?. Nabi menjawab, Ya, meskipun keduanya
menzaliminya. (HR. Al-Bukhari)
Materi AAI UNS Semester 2/2013 7

Anda mungkin juga menyukai