Anda di halaman 1dari 24

i ii i

P PR RO OG GR RA AM M K KR RE EA AT TI IV VI IT TA AS S M MA AH HA AS SI IS SW WA A


PEMANFAATAN TANAMAN KELOR (Moringa oleifera)
SEBAGAI BAHAN PANGAN DALAM PENINGKATAN
STATUS GIZI DI INDONESIA

P PK KM M- -G GT T

D Di iu us su ul lk ka an n o ol le eh h: :

R Ri iz zu ul li i A Ak kb ba ar r ( (2 20 00 08 8) )
S Se ep pt ti ia ar ra a P Pu ut tr ri i ( (2 20 00 08 8) )
I Iw wa an n S Se et ti ia aw wa an n ( (2 20 00 08 8) )

0 08 80 06 64 45 58 85 55 55 5
0 08 80 06 63 31 16 65 58 81 1
0 08 80 06 63 33 36 63 36 62 2






UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2010


HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT

Judul Penulisan : Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa
oleifera) sebagai Bahan Pangan dalam
Peningkatan Status Gizi di Indonesia


Bidang Penulisan : PKM-GT
Ketua Penulisan
a. Nama Lengkap : Rizuli Akbar
b. NPM : 0806458555
c. Jurusan : Kesehatan Masyarakat
d. Universitas : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah :Jl. H. Yahya Nuih No.21
Kel. Pondok Cina, Beji,
Depok
f. No. Tel./Hp : 085714205711
g. Alamat email : akbar.boyz116@ymail.com
Anggota Penulisan : 2 Orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Ahmad Syafiq Msc.,PhD
b. NIP : 1969080420081210001
c. Alamat Rumah : Mawar Residence B5
d. No. Tel./Hp : 08129602420

Depok, 22 Agustus 2010

Ketua Penulisan




( Rizuli Akbar )
NPM:0806458555
Mengetahui,


Kepala Unit Mahalum




( Nisfarwati Volini, SKM, MKM)
NUP: 100013011

Dosen Pendamping




( Ir. Ahmad Syafiq Msc.,PhD )
NIP: 1969080420081210001






KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba Program
Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis Olimpiade Ilmiah Mahasiswa yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Keilmuan Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Indonesia 2010. Tujuan utama penulis adalah ingin
memberikan masukan berupa alternatif solusi atas permasalahan gizi buruk di
Indonesia.
Judul karya tulis ini adalah Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa
oleifera) sebagai Bahan Pangan dalam Peningkatan Status Gizi di Indonesia.
Dalam karya tulis ini penulis ingin mencoba menggambarkan masalah gizi buruk
yang terjadi di Indonesia yang berkaitan erat dengan permasalahan ekonomi
Indonesia. Tanaman kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi menjadi solusi
dalam rumitnya permasalahan gizi yang diikat oleh permasalahan ekonomi ini.
Penulis meyakini bahwa manusia bukanlah makhluk yang benar-benar
sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun terhadap karya tulis ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu sehingga karya tulis ini dapat berjalan dengan lancer dan selesai tepat
waktu. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.


Depok, 22 Agustus 2010


Penulis















DAFTAR ISI
I. Bagian Awal
a. Halaman Judul............................................................................i
b. Lembar Pengesahan....................................................................ii
c. Kata Pengantar...........................................................................iii
d. Daftar Isi.....................................................................................iv
e. Daftar Gambar............................................................................v
f. DaftaTabel..................................................................................vi
g. Daftar Lampiran.........................................................................vii
h. Ringkasan...................................................................................viii

II. Bagian Inti
a. PENDAHULUAN.....................................................................1
b. GAGASAN................................................................................2
c. KESIMPULAN...................................................................
.......10

III. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka............................................................................11
b. Riwayat Hidup...........................................................................13
























DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Pohon Kelor.....................................................................................4
Gambar 2. Alur Pemanfaatan Kelor sebagai Bahan Pangan Kaya Nutrisi
untuk Solusi Permasalahan Gizi Buruk di Indonesia......................9











































DAFTAR TABEL


Tabel 1 Nilai Nutrisi Bagian Pohon Kelor yang Dapat Dimakan
Langsung per 100 gram Bahan........................................................5
Tabel 2 Perbandingan Kandungan Nutrisi Kelor dengan Sumber
Nutrisi Nabati Lainnya (per 100gr bagian dimakan).......................6
Tabel 3 Hasil Analisis Laboratorium Kandungan Nutrien Daun
Kelor Kering....................................................................................6
Tabel 4 Perbandingan Biaya Harga Nutrisi dari Beberapa Jenis
Sumber di Malawi, Afrika...............................................................8


DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1 Riwayat Hidup...13



RINGKASAN

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang
mempunyai permasalahan dalam bidang kesehatan, khususnya permasalahan gizi
buruk. Tingginya status gizi buruk di Indonesia memiliki kolerasi dengan
tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia. Kondisi ini menuntut para kritisi,
cendikia, dan penentu kebijakan untuk menemukan solusi atas permasalahan
tersebut. melalui penulisan ini diharapkan bisa memberi satu solusi atas
permasalahan gizi buruk di Indonesia.
Memanfaatkan tanaman kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dan
murah menjadi solusi atas permasalahan gizi buruk. Pemilihan tanaman kelor
sebagai bahan pagan kaya nutrisi berdasarkan dari hasil penelitian Lowell Fuglie
pada akhir tahun 1990-an tentang kandungan nutrisi daun kelor. Hasil penelitian
tersebut menjadi landasan pemanfaatan tanaman kelor untuk bahan pangan kaya
nutrisi.
Solusi yang ditawarkan dalam tulisan ini yang berupa pemanfaatan
tanaman kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dan murah untuk penyelesaian
permasalahan gizi buruk di Indonesia dilakukan dengan pengelolaan secara
sistematis terhadap tanaman kelor tersebut. Pengelolaan tanaman kelor menjadi
bahan pangan pertama kali dilakukan adalah melakukan perubahan paradigm
masyarakat mengenai tanaman kelor itu sendiri yang awalnya sebagai tanaman
pagar menjadi tanaman pangan. Kemudian dilakukan penyebaran informasi
mengenai tanaman kelor lebih banyak, terus melakukan pembudidayaan tanaman
kelor, dan terakhir dilakukan pengolahan tanaman kelor menjadi bahan pangan.
Pemanfaatan ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan gizi buruk di Indonesia
di tengah peliknya permasalahan ekonomi Indonesia.



PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memilki 17.508 pulau.
Jumlah pulau yang banyak ini secara geografis terletak di kawasan strategis yang
memberikan kekayaan tersendiri untuk negara Indonesia. Apabila dilihat secara
keseluruhan, hampir semua negara di dunia sepakat mengatakan bahwa Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya. Kekayaan yang diakui dunia dari Indonesia
ini tidak begitu membuat Indonesia terdepan di mata dunia. Hal ini disebabkan
karena kekayaan yang dimiliki Indonesia belum sempurna. Kekayaan belum
sempurna maksudnya adalah Indonesia kaya akan sumberdaya alam, namun
dalam hal sumberdaya manusia masih kurang. Kurangnya sumberdaya manusia
ini menimbulkan efek samping bagi Indonesia sendiri, seperti mengganggu
pertumbuhan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Kurang kayanya Indonesia akan sumber daya manusia terlihat dari
peringkat Indonesia yang berada pada posisi ke 111 dari 182 negara dalam Human
Development Indeks (HDI)
1
yang merupakan salah satu indikator kualitas suatu
negara. Untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam penilaian HDI, maka
factor-faktor yang mempengaruhi HDI tersebut harus ditingkatkan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi peringkat HDI adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi,
dimana ketiga faktor ini di Indonesia masih tergolong kurang karena efek samping
dari kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di Indonesia.
Tiga faktor kunci untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
memiliki hubungan yang sangat erat, yaitu hubungan triadic. Hubungan ini
mebuat satu faktor saling terikat dengan dua factor lainnya. Dalam hubungan ini,
jika salah satu faktor memiliki kualitas rendah, maka dua faktornya lagi akan
secara cepat ikut merosot kualitasnya. Kondisi inilah yang terjadi di negara
Indonesia saat ini. Pendidikan yang tidak merata di Indonesia mengakibatkan
kurangnya pengetahuan akan kesehatan (gizi) sehingga banyaknya penyakit yang
diderita masyarakat karena ketidaktahuan itu. Masyarakat jatuh sakit memberikan
dampak kurangnya income yang mereka peroleh dan status ekonomipun ikut
merosot sehingga banyak masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Kondisi
kemiskinan ini akan mengakibatkan rendahnya pendidikan lagi, dan begitulah
seterusnya.
Keterkaitan hubungan dampak antara kemiskinan dan kesehatan semakin
nyata dengan data hasil survey mengenai kemiskinan dan kesehatan. Pada tahun
2007, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) ditemukan di Indonesia terdapat
16.58% masyarakat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Pada tahun
yang sama dijumpai kasus gizi buruk di Indonesia berdasarkan perhitungan
antropometri BB/U sebesar 22.8%, dengan perhitungan TB/U sebesar 36.8%, dan
dengan perhitungan BB/TB sebesar 22.8% (Riskesdas 2007).

1
Negara-negara terbagi dalam empat kategori berdasarkan IPM-nya: sangat tinggi (kategori baru
yang ditambahkan pada laporan untuk tahun 2007), tinggi, menengah dan rendah. Mulai dari
laporan untuk tahun 2007, kategori pembanguan manusia yang sangat tinggi dirujuk sebagai
negara maju, sedangkan sisanya dikelompokkan sebagai negara berkembang.(Wikipedia, 2009)
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangunan_Manusia


Gambaran kondisi Indonesia tersebut harus diperhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan gizi yang ada di Indonesia. Karena keterkaitan
antara faktor satu dengan yang lainnya akan memungkinkan efek timbal-balik
akan muncul dalam penyelesaian masalah gizi buruk tersebut. Dalam mengambil
solusi permaslahan gizi, menimbangi permasalahan ekonomi dan pendidikan
sangat penting untuk dilakukan. Dengan kondisi Indonesia yang seperti ini, maka
yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah gizi buruk adalah dengan
penggunaan bahan pangan kaya nutrisi yang murah.

GAGASAN

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sebagai negara berkembang
memberikan dampak merosotnya derajat perekonomian Indonesia. Merosotnya
perekonomian akan memberikan dampak secara tidak langsung pada aspek
kesehatan Indonesia, karena antara kesehatan dan ekonomi memiliki suatu
hubungan yang erat. Pemerosotan perekonomian di Indonesia sangat jelas dengan
banyaknya dijumpai masyarakat dengan derajat kemiskinan di bawah standar
kemiskinan. Sampai tahun 2007 dijumpai sebesar 16.58% dari penduduk
Indonesia berada di bawah garis kemiskinan (PBS 2007) dan 22.8% masyarakat
indonesia mengalami gizi buruk dengan perhitungan antropometri (Riskesdas
2007).
K Ko on nd di is si i i in ni i m me em mb be er ri ik ka an n t ta an nt ta an ng ga an n b be es sa ar r k ke ep pa ad da a p pa ar ra a p pe en ne en nt tu u k ke eb bi ij ja ak ka an n d di i
I In nd do on ne es si ia a u un nt tu uk k b bi is sa a m me en ny ye el le es sa ai ik ka an n m ma as sa al la ah h k ke es se eh ha at ta an n, , k kh hu us su us sn ny ya a g gi iz zi i b bu ur ru uk k i in ni i. .
S Se el la am ma a i in ni i p pr ro og gr ra am m u un nt tu uk k m me em me er ra an ng gi i m ma as sa al la ah h g gi iz zi i d di i I In nd do on ne es si ia a m ma as si ih h t te er rf fo ok ku us s
p pa ad da a p pr ro og gr ra am m p pr ro om mo os si i h hi id du up p s se eh ha at t k ke ep pa ad da a m ma as sy ya ar ra ak ka at t I In nd do on ne es si ia a. . D Da al la am m s sa al la ah h
s sa at tu u j je ej ja ar ri in ng g s so os si ia al l d da an n s sa al la ah h s sa at tu u f fo or ru um m d di is sk ku us si i o on nl li in ne e a ad da a y ya an ng g m me em mb be er ri ik ka an n
p pe en nd da ap pa at t p pe em mb be er ra an nt ta as sa an n m ma as sa al la ah h g gi iz zi i d di i I In nd do on ne es si ia a b be el lu um m m me er ra at ta a . . M Me en ng ga ap pa a
p pe en nd da ap pa at t i in ni i k ke el lu ua ar r? ? P Pa ad da ah ha al l p pe em me er ri in nt ta ah h t te el la ah h m me en nj ja al la an nk ka an n b ba an ny ya ak k p pr ro og gr ra am m
p pe em mb be er ra an nt ta as sa an n g gi iz zi i b bu ur ru uk k, , s se ep pe er rt ti i p pe en ny yu ul lu uh ha an n d da an n p pr ro om mo os si i g gi iz zi i. . S Se el la ai in n p pr ro og gr ra am m
p pe en ny yu ul lu uh ha an n d da an n p pr ro om mo os si i, , p pe em me er ri in nt ta ah h j ju ug ga a m me en nj ja al la an nk ka an n p pr ro og gr ra am m y ya an ng g b be er ru up pa ay ya a
m me en nc ce eg ga ah h m ma as sa al la ah h g gi iz zi i s se ec ca ar ra a t ti id da ak k l la an ng gs su un ng g s se ep pe er rt ti i p pe em mb ba ag gi ia an n g ga ar ra am m
b be er ry yo od di iu um m, , p pe em mb ba ag gi ia an n p pi il l p pe en na am mb ba ah h d da ar ra ah h, , d da an n p pe em mb ba ag gi ia an n v vi it ta am mi in n A A y ya an ng g
d di ib ba ag gi ik ka an n s se ec ca ar ra a g gr ra at ti is s m me el la al lu ui i p po os sy ya an nd du u a ag ga ar r t te er rp pe en nu uh hi in ny ya a g gi iz zi i m mi ik kr ro o
m ma as sy ya ar ra ak ka at t I In nd do on ne es si ia a. .
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah adanya suatu hal yang membuat
jalannya program pemerintah tidak lancar. Untuk itulah dibutuhkan evaluasi
program yang dijalankan pemerintah untuk membantah pendapat di jejaring sosial
tersebut. Pada dasarnya program pemerintah selama ini baik, namun kurang
berjalan dengan tepat. Pada program penyuluhan dan promosi, selama ini pakar
kesehatan yang ditugaskan pemerintah (pegawai posyandu) hanya menyampaikan
saja secara satu arah. Hal ini yang menghambat pemahaman masyarakat akan
permasalahan yang mereka hadapi sekarang. Pada program pembagian suplemen
untuk pemenuhan kebutuhan gizi mikro tidak cukup apabila tidak dilakukan
secara berkelanjutan. Hal ini mengingat kebutuhan akan gizi merupakan
kebutuhan kontinyu yang harus dipenuhi. Akan tetapi, pemerintah tidak mungkin


untuk memberikan suplemen tersebut secara terus menerus, sehingga masyarakat
dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan gizinya sendiri.
Memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri untuk penyelesaian
permasalahan gizi buruk di tengah gemelutnya permasalahan ekonomi, maka
solusi yang tepat untuk Indonesia adalah dengan penggunaan atau penyediaan
bahan pangan yang kaya gizi dan murah. Dengan bahan pangan yang kaya gizi
dan murah ini, masyarakat dapat menjangkau kehidupan sejahtera dengan
terjangkau dan pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan negara yang besar
ini. Bahan pangan yang kaya nutrisi sebenarnya banyak dijumpai disekeliling
masyarakat. Akan tetapi, bahan pangan yang murah agar semua masyarakat dapat
menikmati gizi cukup belum banyak masyarakat yang mengetahuinya. Bahan
pangan kaya nutrisi yang tidak disadari masyarakat adalah tanaman kelor.
Tanaman kelor merupakan tanaman berkayu yang sangat mudah tumbuh
dengan tinggi mencapai 7-12 meter dan diameter batangnya mencapai 20-40
centimeter. Tanaman kelor ini tersebar di daerah tropis dan subtropis dan tidak
memilih-milih tanah untuk ia tumbuh, baik itu tanah lembung berpasir yang
miskin akan unsur hara maupun tanah yang kaya akan unsur hara. Tanaman ini
tersebar dalam skala besar di Asia, Amerika, dan Afrika. Di Indonesia sendiri,
kelor sekarang sudah termasuk kedalam tanaman langka yang sulit untuk
ditemukan. Secara morfologi, tanaman kelor dapat dikenali dengan cirri-ciri
sebagai berikut:
- Batang : Lunak dan berwarna putih dengan kulit yang bergetah.
- Daun : formasi sirip ganda atau sirip tiga, bentuknya kerucut dengan
ujung bercabang, panjangnya 20-70 cm dengan anak daun berbentuk
bulat telur dan berwarna hijau.
- Bunga : berwarna putih agak krem dengan titik kuning di
pangkalnya, lebar 2.5 cm, terletak di ketiak daun dengan posisi
menggantung, panjang tangkai sekitar 10-25 cm, dan mengeluarkan
aroma.
- Buah : menggantung pada bekas ketiak daun, panjangnya 20-60 cm,
berisi tiga, jika kering akan pecah tiga, kulit biji berwarna coklat
dengan berat 0.3 gram.




















Gambar 1
Pohon Kelor



Tanaman kelor memang belum diketahui masyarakat secara umum akan
kandungan gizinya. Meskipun sebagian kecil masyarakat mengenal kelor sebagai
tanaman obat, kebanyakan dari masyarakat mengenal kelor hanya dalam pepatah
dan sebagai tanaman pagar. Di balik itu semua, dari hasil penelitian Lowell Fuglie
(peneliti dari negara Prancis yang tinggal dan bekerja di Senegal) pada akhir tahun
1990-an tentang kandungan nutrisi dari daun kelor menunjukan bahwa daun kelor
memiliki banyak kandungan gizi dan terbukti bisa menyelamatkan bayi dari
seorang ibu yang kurang mampu di Afrika. Perkembangan penelitian berikutnya
menunjukan tidak hanya daun kelor yang kaya unsur nutrisi, melainkan seluruh
bagian dari tanaman kelor kaya akan unsur nutrisi yang sampai sekarang belum
diberdayagunakan dengan optimal di Indonesia khususnya.











a. Pohon kelor
b. Daun kelor
c. Buah kelor



Tabel 1. Nilai Nutrisi Bagian Pohon Kelor yang Dapat Dimakan Langsung
per 100 gram Bahan
Unsur Nutrisi
Buah
Muda
Daun
Tepung
Daun
Kandungan Air (%)
Kalori (joul)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohydrat (g)
Serat (g)
Mineral (g)
Ca (mg)
Mg (mg)
P (mg)
K (mg)
Cu (mg)
Fe (mg)
S (mg)
Asam oksalat (mg)
Vitamin A-B karoten (mg)
Vitamin B Kholin (mg)
Vitamin B1 thiamin (mg)
Vitamin B2 riboflafin (mg)
Vitamin B3 asam-nikotinat (mg)
Vitamin C asam askrobat (mg)
Vitamin E tokoperol acetat (mg)
Arginine (g/16g N)
Histidine (g/16g N)
Lysine (g/16g N)
Trypyofan (g/16g N)
Fenilalanine (g/16g N)
Methionine (g/16g N)
Threonine (g/16g N)
Leucine (g/16g N)
Isoleucine (g/16g N)
Valine (g/16g N)
86.9
26.0
2.5
0.1
3.7
4.8
2.0
30.0
24.0
110.0
259.0
3.1
5.3
137.0
10.0
0.1
423.0
0.05
0.07
0.2
120.0
0.0
3.6
1.1
1.5
0.8
4.3
1.4
3.9
6.5
4.4
5.4
75.0
92.0
6.7
1.7
13.4
0.9
2.3
440.0
24.0
70.0
259.0
1.1
7.0
137.0
101.0
6.8
423.0
0.21
0.05
0.8
220.0
0.0
6.0
2.1
4.3
1.9
6.4
2.0
4.9
9.3
6.3
7.1
7.5
205.0
27.1
2.3
38.2
19.2
0.0
2003.0
368.0
204.0
1324.0
0.6
28.2
870.0
0.0
16.3
0.0
2.6
20.5
8.2
17.3
113.0
1.33
0.61
1.32
0.43
1.39
2.0
1.19
1.95
0.83
1.06
Sumber: Natural Nutrition for the Tropics oleh Lowell Fuglie

Kandungan gizi tanaman kelor lebih unggul dibandingkan dengan bahan
gizi yang biasa di konsumsi masyarakat selama ini. Dari suatu penelitian
menunjukan bahwa kandungan gizi daun kelor segar (lalapan), setara dengan; 4x
vitamin A yang dikandung wortel, 7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x
mineral Calsium dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada
bayam, dan 2x protein dariyogurt. Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang
dikeringkan setara dengan; 10x vitamin A yang dikandung wortel, 1/2x vitamin C
yang terkandung pada jeruk, 17x mineral Calsium dari susu, 15x mineral


Potassium pada pisang, 25x zat besi pada bayam, dan 9x protein dari yogurt
(www.tfljournal.org).
Tabel 2. Perbandingan Kandungan Nutrisi Kelor dengan Sumber Nutrisi
Nabati Lainnya (per 100gr bagian dimakan)
Nutrien
Kacang-
kacangan
Daun
Kacang
panjang
Daun
Lobak
(Turnip)
Daun
Singkong
Daun
Waloh
Daun
Kelor
Energi (Kcal)
Protein (g)
Vitamin A (i.u)
Vitamin C (mg)
Calsium (mg)
320
22
85
25
22
45
4.7
389
56
225
35
2.9
708
62
160
90
7.0
1278
50
410
25
4.0
556
80
475
95
6.7
3767
220
440
Sumber: Untung Suwahyono dalam Khasiat Ajaib si Pohon Gaib (2008)

Kandungan nutrisi daun kelor yang tergambar dari Tabel 1 tidak diragukan
lagi. Hal ini karena telah dilakukannya analisis kandungan nutrisi daun kelor
kering yang dilakukan di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil analisis kandungan nutrisi daun kelor kering yang telah di publikasikan di
plantamor.com tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Analisis Laboratorium Kandungan Nutrien Daun Kelor
Kering
No Parameter Unit Test I Test II
1. Beta Carotene mg/100 12,988 12,932
2. Choline mg/100 95,715 96,989
3. Vitamin B1, Thiamine mg/100 0,575 0,572
4. Vitamin B2, Riboflavin mg/100 0,794 0,807
5. Vitamin B3, Niacin mg/100 3,684 3,670
6. Vitamin C, Ascorbic Acid mg/100 57,964 59,732
7. Protein g/100 29,722 29,487
8. Fat g/100 2,180 2,186
9. Carbohydrate g/100 47,461 47,377
10. Energi calori 328,359 327,126
11. Fiber g/100 16,857 16,883
12. Calsium (Ca) mg/100 2683,312 2663,205
13. Magnesium (Mg) mg/100 1076,115 1077,083
14. Phosphor (P) mg/100 352,417 354,787
15. Potassium (K) mg/100 2401,160 2402,360
16. Copper (Cu) mg/100 0,751 0,725
17. Iron (Fe) mg/100 41,890 42,075


18. Isoleucine g/100 21310,75 21030,87
19. Leucine g/100 36189,89 36890,82
20. Lysine g/100 25618,09 25544,17
21. Methionine g/100 5405,58 5431,86
22. Phenylalanine g/100 21639,97 21739,24
23. Threonine g/100 18186,58 18594,36
24. Valine g/100 27269,38 27384,32
25. Tryptophan g/100 5984,33 6166,47
Sumber: Kelor. www.plantamor.com. 2008

Tingginya kandungan gizi dalan tanaman kelor memberikan kecerahan
dalam permasalahan gizi yang sangat pelik di Indonesia. Melalui tanaman kelor
yang dalam suatu buku karangan Untung Suwahyono disebut dengan nama
tanaman gaib ini, solusi secara preventif dapat diterapkan dalam kehidupan
masyarakat. Masyarakat dapat mengelola tanaman kelor ini menjadi bahan pangan
yang tinggi kandungan gizi.
Bahan pangan tinggi nutrisi dari kelor merupakan sulusi masalah gizi
ditengah gonjang-ganjing masalah perekonomian negara. Hal ini karena kelor
jauh lebih terjangkau harganya dibandingkan dengan sumber gizi nabati lainnya
yang juga memiliki kandungan gizi cukup. Dilihat dari data kemiskinan Indonesia
dan data gizi buruk di Indonesia, ada tali penghubung antara dua pekerjaan rumah
pemerintah untuk menyelesaikannya. Masyarakat miskin di Indonesia sampai
sekarang masih menganggap bahwa gizi adalah mahal, sehingga tidak heran jika
masih banyak ditemukan malnutrisi ditengah-tengah masyarakat miskin. Dengan
kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi, semua masyarakat Indonesia dapat
memperoleh pangan kaya nutrisi tanpa biaya besar. Semua ini dilakukan dengan
menjadikan bahan pangan kelor sebagai bahan pangan yang mudah dijangkau
semua masyarakat. Dengan bahasa gampangnya, menjadikan kelor seperti bahan
sayuran di pasaran yang mudah dijangkau semua masyarakat.


















Tabel 4. Perbandingan Biaya Harga Nutrisi dari Beberapa Jenis Sumber di
Malawi, Afrika
Sumber Nutrisi
Vitamin A Vitamin C Kalsium
Cost/1000i.u Cost
ratio
Cost/1000mg Cost
ratio
Cost/1000mg Cost
ratio
Daun kelor
Daun kacang Daun
sawi
Daun singkong
Daun bayam
Daun labu
Kacang-kacangan
Telor
Susu
Hati sapi
0,08
1,25
0,70
0,30
0,63
1,44
12,04
1,19
5,65
0,71
1:1
1:16
1:9
1:54
1:8
1:18
1:150
1:15
1:75
1:9
0,13
0,89
0,81
0,16
1,60
1,00
4,00
-
80,00
13,33
1:1
1:7
1:6
1:12
1:12
1:8
1:31
-
1:615
1:103
0,07
0,22
0,31
0,17
0,20
0,14
4,55
1,78
0,55
25,00
1:1
1:3
1:5
1:2
1:3
1:2
1:65
1:25
1:8
1:36
(Perhitungan di atas berdasarkan pada harga per 100 gram, yaitu 1 MK (Malawi Kwaca), kalau
dirupiahkan setara dengan Rp. 180,-)
Sumber: Laporan Suresh, CB (2002) dari Malawi, Afrika (Untung Suwahyono
dalam Khasiat Ajaib si Pohon Gaib (2008))

Dipilihnya tanaman kelor sebagai bahan makanan penyuplai gizi untuk
masyarakat Indonesia tidak hanya melihat dari sudut pandang manfaatnya saja.
Dari sudut pandang manfaatnya, kelor memang cocok untuk penyelesaian
masalah gizi buruk di Indonesia. Dari sudut pandang efek samping, kelor pun
menjadi pilihan tepat untuk penyelesaian permasalahan gizi buruk tersebut. Hal
ini karena tanaman kelor tidak menimbulkan efek samping jika dikonsumsi
manusia. Sebagai contoh, masyarakat di daerah Pasuruan, Jawa Timur telah
mengkonsumsi tanaman kelor sebagai sayuran mereka sejak dulu dan ternyata
sampai sekarang tidak pernah ditemukan keluhan, penyakit, atupun keracunan
yang disebabkan oleh tanaman kelor (plantamor.com).
Pengelolaan tanaman kelor sebagai makanan dapat disajikan dengan
banyak cara. Daun kelor yang paling sering digunakan sebagai bahan makanan
dapat dikomsumsi sebagai lalapan, rebus buah dan daun kelor, gulai daun kelor,
soup udang daun kelor, tumis daun kelor, tumis buah kelor muda, dan lain
sebagainya. Selain itu, kelor juga dapat dikonsumsi dalam bentuk biskuit dengan
menambahkan tepung daun kelor dalam adonan biskuit. Untuk makanan bayi,
tanaman kelor dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat bubur bayi.
Kelor sebagai suatu pangan tinggi gizi tidak semata-mata dilimpahkan
kepada masyarakat. Peran semua pihak sangat diperlukan dalam perubahan ini.
Hal ini mengingat posisi kelor dalam paradigma masyarakat yang masih aneh
ketika menggunakan kelor sebagai bahan pangan. Membangun paradigma baru
kepada masyarakan akan kualitas gizi yang dimiliki tanaman kelor ini
membutuhkan penyebaran informasi yang merata dari pemerintah. Informasi
mengenai manfaat daun kelor ini bisa disampaikan melalui program pemerataan
informasi yang dijalankan pemerintah Indonesia. Selain pemerintah, peran
akademika juga sangat membantu dalam pemerataan informasi ini. Para
akademika dapat menyampaikan informasi ini melalui sistem pembelajaran. Guru-
guru dapat membagikan informasi mengenai manfaat daun kelor kepada orang tua


murid melalui rapat orang tua murid, atau melalui komite sekolah, atau juga
melalui muridnya sendiri. Kemudian mahasiswa dapat menyebarkan informasi ini
melalui kegiatan pengmas (pengabdian masyarakat) dengan program penyuluhan
gizi dan melalui tulisan-tulisan kritis mahasiswa. Tak terkecuali para dosen yang
juga bisa menyebar luaskan iformasi mengenai manfaat kelor ini melalui media-
media yang bisa mereka jangkau.
Selain informasi manfaat daun kelor yang disebar luaskan, informasi
mengenai pengelolaan tanaman kelor untuk menjadi bahan pangan juga harus
disebar luaskan. Informasi pengelolaan ini mencakup informasi penanaman kelor,
bagian tanaman yang bisa langsung menjadi bahan pangan tanpa proses industri,
dan informasi lainnya yang terkait dengan pembuatan tanaman kelor sebagai
bahan pangan kaya nutrisi.
Terbentuknya paradigma baru tentang tanaman kelor di masyarakat
Indonesia akan menjadi awalan dari pemanfaatan kelor untuk menyelesaikan
pekerjaan rumah pemerintah mengenai gizi buruk. Tahapan berikutnya yang harus
diimplementasikan adalah membudidayakan tanaman kelor itu sendiri. Target
utama dalam budidaya ini adalah masyarakat bisa menjangkau tanaman kelor
alami dengan mudah. Target berikutnya adalah adanya tempat-tempat budidaya
tanaman kelor di setiap daerah di Indonesia. Target ini memiliki tujuan jangka
panjang, mengingat potensi kelor yang cukup bagus untuk perekonomian.

Gambar 2.
Alur Pemanfaatan Kelor sebagai Bahan Pangan Kaya Nutrisi untuk Solusi
Permasalahan Gizi Buruk di Indonesia





KESIMPULAN

Kelor yang selama ini dikenal sebagai tanaman pagar ternyata menyimpan
rahasia yang begitu besar. Tanaman kelor ternyata mengandung banyak unsur
gizi. Permasalahan gizi yang sangat rumit dan berkaitan dengan masalah ekonomi
menjadi suatu masalah yang sulit di atasi. Kehadiran kelor sebagai tanaman kaya
nutrisi dan terjangkau memberikan kecerahan terhadap masalah tersebut. Kelor
yang kaya dengan nutrisi dijadikan sebagai bahan pangan untuk masyarakat
Indonesia. Menjadikan kelor sebagai bahan bangan karena pertimbangan ekonomi
Indonesia yang bersahabat dengan harga tanaman kelor.
Menjadikan kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dilakukan dengan
memberikan informasi kepada masyarakat akan manfaat kelor. Kemudian
dilanjutkan dengan membudayakan kelor sebagai bahan pangan masyarakat
Indonesia. Itu semua dilakukan dengan kerjasama semua aspek dalam negara
Indonesia, baik itu pemerintah, akademisi, maupun masyarakat.
Dengan pemanfaatan kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi ini,
permasalahan gizi buruk di Indonesia kedepannya dapat terselesaikan. Anak-anak
terpenuhi gizinya, dan orang tua juga terpenuhi. Terpenuhinya gizi masyarakat
dengan bahan pangan kelor ini akan membantu perekonomian Indonesia juga.
Pemerintah tidak harus mengeluarkan cost yang besar untuk menyelesaikan
permasalahan gizi buruk.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007.Data Prevalensi Status Gizi di Indonesia. dinkes.demakkab.go.id .
http://dinkes.demakkab.go.id/v2010/dokumen/Renstra_Dinkes_Demak.doc
Anonim.2007.Prevalensi Status Gizi Balita.
http://www.scribd.com/doc/14348015/statgiziriskesdas2007
Anonim.2008.Moringa Oleifera. www.dolcas-biotech.com . http://www.dolcas-
biotech.com/pdf/Moringa.pdf
Anonim.2008. Kelor. www.plantamor.com.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=866
Anonim.2009. Kelor, The Miracle Tree. www. opini-x.blogspot.com. http://opini-
x.blogspot.com/2009/05/kelor-miracle-tree.html
Anonim.2009. Data Prevalensi Status Gizi di Indonesia.
www.persagintb.wordpress.com.
http://persagintb.wordpress.com/2009/04/17/data-status-gizi-di-indonesia/
Anonim.2009. Kemiskinan di Indonesia. www.permodalanbmt.com.
http://permodalanbmt.com/?p=54
Anonim.2010.Daftar Negara Menurut Indeks Pembangunan Manusia.
www.wikipedia.com.
http://www.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangun
an_Manusia
Anonim.2010.Moringa Oleifera. http://www.moringaoleifera.com/
Donovan, Patty. 2007. Moringa Oleifera: The Miracle Tree.
www.naturalnews.com. http://www.naturalnews.com/022272.html
Fahey, Jed W.. 2005. Moringa oleifera: A Review of the Medical Evidence for Its
Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part 1.
www.tfljournal.org .
http://www.tfljournal.org/article.php/20051201124931586
Firsonigosa.2008. Kelor (Moringa oleifera), Tanaman Bermanfaat untuk Berantas
Gizi Buruk...!. www.blogster.com.
http://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-untuk-berantas-gizi-
buruk
Muslihudin.2010. Kelor di Jaman Kuno, Kelor di Jaman Modern, Tetap Sama
Ampuhnya. www.plantamor.com.
http://www.plantamor.com/index.php?n=81&articles=yes


Parrotta, Jhon A.. 2009. Moringa Oleifera Lam.,1785. www.wiley-vch.de.
http://www.wiley-vch.de/books/sample/3527321411_kap1.pdf
Suwahyono, Untung. 2008. Khasiat Ajaib si Pohon Gaib. Yogyakarta: Andi
Offset




LAMPIRAN

Nama : RIZULI AKBAR
NPM : 0806458555
Tempat/Tanggal Lahir : Payakumbuh / 11 Juni 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Riwayat Pendidikan : SDN 61 Bukit Sikumpar (1997-2003)
MTsN Bunga Setangkai (2003-2006)
SMAN 1 Payakumbuh (2006-2008)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia (2008)
Alamat : Bukit Sikumpar, Kec. Lareh Sago Halaban
Telp/ Hp : 085714205711
E-mail : rizuli.akbar@ui.ac.id
zoul_mate116@yahoo.com
akbar.boyz116@ymail.com

Karya Tulis : - Budaya mencuci tangan di kalangan siswa-siswi
SDN 04 Bojong, Bogor
- Pengalihan Potensi Tembakau sebagai Solusi
atas Ketergantungan Petani Tembakau terhadap
Industri Rokok

Penghargaan Ilmiah : - Juara III Biologi SMA se-Payakumbuh tahun
2008
- Finalis lomba Kimia se-Sumatera Barat- Riau-
jambi
- Juara III lomba debat agama islam SMAN 1
Payakumbuh
- Finalis lomba karya tulis ilmiah SMA kota
Payakumbuh
- Peserta terbaik 1 FKM UI Olimpiade Ilmiah
Mahasiswa Universitas Indonesia (2009)
- Juara I PKM-GT OIM UI 2009 tingkat
Fakultas






Nama : SEPTIARA PUTRI
NPM : 0806316581
Tempat dan tanggal lahir : Bandar Lampung, 20 September 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Riwayat Pendidikan : TK Gajah Mada (1995-1996)
SD Negeri 3 Rawa Laut (1996-2002)
SMP Negeri 1 Bandar Lampung (2002-2005)
SMA Negeri 3 Bandar Lampung (2005-2008)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia (2008)
Alamat tempat tinggal : Jl. Palakali Raya No.40 Kukusan Beji Depok
HP : 081369048893
E-mail : septiara.p@gmail.com
septiara.putri81.ui.edu

Karya Tulis : - Pengaruh Kultur Kebudayaan Transmigran
Terhadap Kebudayaan Asli Lampung di SMA
Negeri 3 Bandar Lampung (2008)
- Pemanfaatan Sambung Nyawa (Gynura
procumbens) sebagai Alternatif untuk
Mengatasi Hipertensi (2006)
- Si keranjang pasar (artikel ilmiah)
- Pengalihan Potensi Tembakau sebagai Solusi
atas Ketergantungan Petani Tembakau
terhadap Industri Rokok

Penghargaan Ilmiah :


- Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat
Siswa se Provinsi Lampung yang
diselenggarakan oleh Bapedalda Lampung
(2006)
- Finalis 25 besar Lomba Karya Tulis siswa
SMA se-Indonesia Olimpiade Ilmiah
Mahasiswa(OIS) Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia (2008)
- Peserta terbaik 1 FKM UI Olimpiade Ilmiah
Mahasiswa Universitas Indonesia (2009)







Nama : IWAN SETIAWAN
NPM : 0806336362
Tempat dan tanggal lahir : Depok, 28 Desember 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Riwayat Pendidikan : SD Negeri Mekarjaya 21 (1996-2002)
SMP Negeri 3Depok (2002-2005)
SMA Negeri 1Depok (2005-2008)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia (2008)
Alamat tempat tinggal : Jl. Warujaya Gg Madrasyah No 6 Rt 02/22 Depok
II Tengah
HP : 085716162997



Karya Tulis



Penghargaan Ilmiah
:


:



:
iwan.setiawan2811@yahoo.com
iwan.setiawan82.ui.edu

- Pengalihan Potensi Tembakau sebagai Solusi
atas Ketergantungan Petani Tembakau
terhadap Industri Rokok

- Juara I PKM-GT OIM UI 2009 tingkat
Fakultas

Anda mungkin juga menyukai