Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Prokem

Author: wikan.pribadi
3 May
Masih ingat dengan bahasa prokem? Bahasa yang pernah populer digunakan dalam pergaulan
anak muda Jakarta pada era tahun 80-an hingga awal 90-an. Coba baca dialog berikut ini:
Bedul : Kenokap lu sendokiran di lokur?
Jaki : Lagi nunguin bokin.
Bedul : Emang kemoken doi?
Jaki : Doi bilang sih jokal-jokal ke snokay sama sedokurnya.
Bagi pembaca yang lahir tahun 90-an kemungkinan tidak paham dengan dialog diatas, atau
justru malah jadi geli membacanya. Tapi ada baiknya kita menelusuri sedikit mengenai
bahasa yang kadang disingkat okem ini.
Bahasa ini kemungkinan dahulu muncul dari kalangan preman* jalanan yang berusaha agar
pembicaraan mereka tidak mudah dimengerti orang lain (lebih-lebih terhadap aparat
kepolisian). Dengan cara itu para preman dapat lebih mudah berkomunikasi dengan
kelompoknya untuk melakukan setiap kegiatan. Tidak diketahui dari siapa dan dari mana
bahasa ini berawal.
Bahasa ini akhirnya berkembang menjadi bahasa yang sering dipergunakan kalangan remaja
pada tahun 80-an. Bagi kalangan remaja pada saat itu, bahasa prokem cenderung dipakai
untuk menunjukkan ekpresi rasa kebersamaan dan juga untuk menyatakan diri sebagai
anggota kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok masyarakat yang lain.
Bahasa prokem sebenarnya bisa disebut juga bahasa OK, karena sesudah huruf awal sebelum
huruf vokal selalu disisipkan ok dan suku kata atau satu huruf akhir dihilangkan. Misalnya
seperti ini:
Prokem (Preman)
Awalannya Pr-, disisipkan -ok-, dilanjutkan -em, -an dihilangkan.
Rokum (Rumah)
Awalannya R-, disisipkan -ok-, dilanjutkan -um, -h dihilangkan.
Doku (Duit)
Awalannya D-, disisipkan -ok-, dilanjutkan -u, -it dihilangkan.
Mokat (Mati)
Awalannya M-, disisipkan -ok-, dilanjutkan -at, -i dihilangkan.
Mokal (Malu)
Awalannya M-, disisipkan -ok-, dilanjutkan -al, -u dihilangkan.
Namun tidak selalu mengikuti aturan seperti contoh di atas, kadang malah menyimpang dari
arti yang sebenarnya. Seperti contoh dibawah ini:
Rokar (Rokok)
Awalannya R-, disisipkan -ok-, -okok diganti -ar.
Sedokur (Saudara)
Awalannya Sed[Saud]-, disisipkan -ok-, -ara diganti -ur.
Atau pengembangan dari bahasa lain, seperti:
Bokep (BF=Blue Film atau film porno)
Awalannya B-, disisipkan -ok-, ditambah -ep [dialek dari konsonan "f"]
Ada juga yang malah membingungkan jika diartikan ke Bahasa Indonesia dengan
menggunakan metode OK tadi. Ada kemungkinan kata itu diambil dari bahasa daerah.
Dibawah ini adalah daftar beberapa kosakata bahasa prokem yang berhasil terhimpun:

Kehadiran bahasa prokem itu dapat dianggap wajar karena sesuai dengan tuntutan
perkembangan nurani anak usia remaja. Masa hidupnya terbatas sesuai dengan
perkembangan usia remaja. Selain itu, pemakainnya pun terbatas pula di kalangan remaja
kelompok usia tertentu dan bersifat tidak resmi. Jika berada di luar lingkungan kelompoknya,
bahasa yang digunakannya beralih ke bahasa lain yang berlaku secara umum di lingkungan
masyarakat tempat mereka berada. Jadi, kehadirannya di dalam pertumbuhan bahasa
Indonesia ataupun bahasa daerah tidak perlu dirisaukan karena bahasa itu masing-masing
akan tumbuh dan berkembang sendiri sesuai dengan fungsi dan keperluannya masing-masing.
Hingga saat ini bahasa Prokem sudah jarang sekali digunakan oleh kalangan anak muda
sekarang. Sisa-sisanya mungkin seperti : nyokap, bokap, bokep, toket, gokil, boke yang
kadang masih kita dengar dari dialog remaja sekarang. Itupun juga hanya tinggal menunggu
kepunahannya saja seiring dengan berkembangnya bahasa pergaulan baru atau lebih disebut
juga bahasa gaul.
Semoga artikel ini dapat sedikit mewakili kerinduan akan masa-masa ketika bahasa prokem
pernah mewarnai pergaulan.*XAT
XAT
Sumber: http://danielsns.wordpress.com/2009/01/28/bahasa-prokem/
Bahasa prokem atau Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim
digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut
sebagai bahasa gaul. Bahasa prokem ditandai oleh kata-kata Indonesia atau kata dialek
Betawi yang dipotong dua fonemnya yang paling akhir kemudian disisipi bentuk -ok- di
depan fonem terakhir yang tersisa. Misalnya, kata bapak dipotong menjadi bap, kemudian
disisipi -ok- menjadi bokap. Diperkirakan ragam ini berasal dari bahasa khusus yang
digunakan oleh para narapidana. Seperti bahasa gaul, sintaksis dan morfologi ragam ini
memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.
Bahasa prokem Indonesia atau bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan
jarang dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas-komunitas Indonesia. Bahasa
prokem yang berkembang di Indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh bahasa Betawi yang
mengalami penyimpangan/ pengubahsuaian pemakaian kata oleh kaum remaja Indonesia
yang menetap di Jakarta.
Kata prokem sendiri merupakan bahasa pergaulan dari preman. Bahasa ini awalnya
digunakan oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama lain secara rahasia. Agar
kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru
dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan
angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau
akhiran. Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya
bahasa ini untuk memberkan kode kepada lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga
menggunakan).
Contoh yang sangat mudah dikenali adalah dagadu yang artinya matamu. Perubahan kata ini
menggunakan rumusan penggantian fonem, dimana huruf M diganti dengan huruf D,
sedangkan huruf T diubah menjadi G. Sementara huruf vokal sama sekali tidak mengalami
perubahan. Rumusan ini didasarkan pada susunan huruf pada aksara jawa yang dibalik
dengan melompati satu baris untuk masing-masing huruf. Bahasa ini dapat kita jumpai di
daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Belakangan ini bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi
bahasa pergaulan anak-anak remaja. Dalam konteks kekinian, bahasa pergaulan anak-anak
remaja ini merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu
daerah atau komunitas tertentu (kalangan homo seksual atau waria). Penggunaan bahasa gaul
menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata
yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus
Bahasa Gaul pada tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai