Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mesin pendingin merupakan suatu bagian yang tidak dapat dilepaskan dari
kemajuan teknologi saat ini. Mesin pendingin merupakan suatu bagian dari penerapan
ilmu-ilmu termodinamika yang digunakan dalam berbagai bidang. Tidak hanya dalam
kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam berbagai industri, seperti refrigerator (kulkas),
pendingin air ataupun pendingin udara dalam mobil.
Bagi seorang mahasiswa teknik Mesin sangat perlu untuk mempelajari masalah
yang berkenaan dengan mesin pendingin khususnya mengenai prinsip kerja mesin
pendingin, macam macam mesin pendingin, beban pendinginan, kapasitas pendinginan
dan menghitung Coeficient of Performance (!"#) mesin pendingin.
$ntuk membantu mahasiswa mempelajari sistem pendingin dan pengondisian
udara, maka buku panduan ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk melakukan
praktikum mesin pendingin (Air Conditioning Test Bench) pada laboratorium Mesin
#endingin. %engan pelaksanaa praktikum akan dapat memahami aplikasi ilmu yang telah
dipelajari diperkuliahan.
1.2 Rumusan Masalah
#ada laporan ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah &
a Berapa besar kapasitas mesin pendingin, kapasitas kondensor, beban e'aporator, daya
kompresor dan Coeficient of Performance (!"#).
b Berapa besar losses yang terjadi selama proses percobaan. (eperti faktor lingkungan
sekitar, faktor mesin, dll.
1.3 Batasan Masalah
#engambilan dan perhitungan data praktikum dilakukan pada peralatan AC Bench
dimana pengaruh konduksi, kon'eksi dan radiasi udara diabaikan. Mesin pendingin ini
diasumsikan berjalan normal dan aliran diasumsikan steady.
1.4 Maksud dan u!uan Prakt"kum
a. %ari Air Flow Duct, dengan prinsip-prinsip psychrometri dan keseimbangan energi
dapat ditentukan &
1. #erubahan sifat-sifat udara sepanjang duct dalarn diagram psychrometri

2. Coeficient of Performance (!"#) total dari seluruh instalasi mesin pendingin.
. )nergi yang hilang dari setiap potongan duct.
!. )fisiensi ketel sebagai komponen pelengkap instalasi #.*. +,-T"..
b. %ari siklus refrigerant didapat&
1. (iklus refrigerasi /-00 yang aktual.
2. 1apasitas pendinginan "refrigerating capacity#.
. !"# berdasarkan siklus refrigerant.
!. 2abungan data dari Air Flow Ducts dapat mengetahui efisiensi e'aporator yang
merupakan kornponen utama dalam proses $eat %&changer.
1.# Man$aat Prakt"kum
%engan melaksanakan praktikum mesin pendingin ini, akan dapat memahami dan
mengenal proses serta siklus-siklus termodinamika yang terjadi dan dapat mengetahui
komponen yang terlibat di dalamnya sehingga praktikan dapat mengetahui pengaruh-
pengaruhnya dalam unjuk kerja mesin.

BAB II
DA%AR E&RI
2.1 De$"n"s" Mes"n Pend"ng"n
Mesin pendingin adalah mesin kon'ersi energi yang dipakai untuk memindahkan
kalor dari reser'oir panas bertemperatur tinggi menuju reser'oir panas bertemperatur lebih
tinggi dengan menambahkan kerja kalor dari luar
2.2 Mes"n Pend"ng"n
2.2.1 %e!arah Mes"n Pend"ng"n
#erkembangan siklus refrigerant dan mesin pendingin merintis jalan bagi
pertambahan dan penggunaan mesin penyegar udara (air conditioning). Teknologi ini
dimulai oleh !agnicered %e -a Tour (3450) kemudian dilanjutkan oleh +urprey %ay dan
asistennya M.6araday (3407) lalu 8osep M.!.!redy (3449) yang pertama membuat
instalasi mesin pendingin yang dinamakan mesin pencuci udara (air washer) yaitu sistem
pendingin yang menggunakan gerakan air, sedangkan :illis +oulan !arrier (3;<=)
membuat alat pengukur temperatur dengan kelembapan udara yang kemudian dipatenkan
pada tahun 3;33.
#ada peralihan abad 3; 0<, kompresor digerakkan oleh uap dengan kecepatan
maksimal serpid. ,ndustri refrigerasi di tahun 3;;< kental diwarnai peralihan dari konsumsi
es alami ke es buatan dan persaingan antara kedua produk tersebut sekitar 3> tahun.
Air conditioning dngan kapasitas 7>< ton untuk pertama kalinya dipasang di .ew
?ork )@change dan sistem yang sama pada waktu yang hampir sama dipasang di sebuah
gedung teater di 8erman. Tahun 3;<> 2arder T 6orness mempatenkan kompresor
temuannya dimana gas refrigerant dari 0 buah e'aporator dengan tekanan berbeda bisa
ditarik dan ditekan dalam satu silinder tunggal. Menariknya, penemuan itu baru
dikembangkan 7< tahun kemudian. Memasuki tahun 3;33 kecepatan kompresor meningkat
menjadi 3<<-5<< rpm dan pada tahun 3;3> untuk pertama kalinya kompresor dua tingkat
dioperasikan. (istem ini masih belum bisa sempurna dan dipakai pada tahun 3;7<. (etelah
perang dunia pertama biro standar *merika membuat rumusan yang akurat untuk panas
laten es sehingga sistem perancangan jet mulai digunakan pada industri minyak.
2.2.2 Ma'am Mes"n Pend"ng"n

a. Mesin pendingin dengan siklus kompresi uap
Mesin ini menggunakan kompresor untuk menaikkan tekanan uap Aat pendingin
dari e'aporator kemudian mendorongnya ke dalam kondensor agar mudah diembunkan.
(iklus pada mesin ini hampir menggunakan kebalikan dari siklus rankine,
perbandingannya adalah siklus ini menggunakan klep yang menghasilkan penurunan
tekanan secara isoenthalpy.
2ambar 0.3 (istem pendinginan kompresi uap
(umber & (toecker (3;;=&349)
b. Mesin pendingin dengan siklus pendinginan absorbsi
Mesin pendingin ini menggunakan dua jenis refrigerant yaitu refrigerant primer
sebagai Aat pendingin danrefrigerant sekunder sebagai Aat pengikat kalor B yang
membawa refrigerant primer sampai di generator. $ntuk siklusnya bisa dilihat pada
gambar 0.0.
(iklusnya dimulai dari e'aporator yang menyerap panas dari sistem dan ditangkap
oleh refrigerant primer berbentuk uap bertekanan rendah. (elanjutnya refrigerant primer
diserap ke absorber yang di dalamnya sudah ada refrigerant sekunder yang memiliki
'iskositas lebih, ini bertujuan untuk mengikat refrigerant primer yang berfase uap agar
dapat dialirkan oleh pompa ke generator. #ada generator menghasilkan energi untuk
menghidupkan komponen pemanas (seperti heater) agar menghasilkan panas yang
digunakan untuk melepas refrigerant primer dengan refrigerant sekunder. /efrigerant
primer dapat terlepas dari refrigerant sekunder karena sifat dari refrigerant primer yang
mudah menguap, selanjutnya refrigerant primer melanjutkan siklusnya ke kondensor
melepaskan kalornya ke lingkungan. (elepas dari kondensor fase cair dari refrigerant
melewati katup ekspansi, disini refrigerant diturunkan tekanan dan temperaturnya
hingga mencapai temperatur dan tekanan e'aporasi dengan cara dikabutkan.
(edangkan pada refrigerant sekunder yang memiliki 'iskositas yang lebih
dibanding refrigerant primer setelah dari generator turun bersikulasi ke katup trotel yang
kemudian kembali ke absorber.

#ada absorber refrigerant sekunder masih memiliki temperatur yang tinggi. %i
dalam absorber terdapat proses pelepasan kalor yang berfungsi untuk menyerap uap
refrigerant primer yang keluar dari e'aporator karena adanya perbedaan tekanan yang
mana di absorber lebih rendah dari tekanan e'aporator.
2ambar 0.0 (istem pendinginan absorbsi
(umber & (toecker (3;;=&5<;)
2.2.3 (ungs" Mes"n Pend"ng"n
6ungsi utama mesin pendingin adalah menyerap kalor dari sistem bertemperatur
rendah ke lingkungan bertemperatur tinggi guna mencapai efek pendinginan. 6ungsinya
dibagi menjadi &
3. Air Conditioner (*!)
*! digunakan untuk mempertahankan kelembaban relatif di dalam suatu ruangan
sehingga diperoleh kenyamanan. Mesin ini banyak digunakan di kantor, kendaraan, dan
lain-lain.
2. Free'er
Berfungsi untuk mendapatkan temperatur yang sangat rendah dan biasanya
mencapai <
o
! (50
o
6). %igunakan pada pembuatan es, pengawetan daging, dan lain-lain.
. Cold (torage
Berfungsi untuk menstabilkan temperatur nisbi sehingga sering digunakan untuk
menyimpan alat-alat kedokteran.
2.2.4 Bag"an Utama Mes"n Pend"ng"n )*m+res" Ua+
3. 1ompresor
6ungsi 1ompresor & berfungsi menekan refrigeran hingga terjadi kenaikan tekanan di
kondensor dan berfungsi mensirkulasikan refrigeran dalam system
8enis 1ompresor berdasarkan cara kerja kompresi &
a. 1ompresor torak (/eciprocating)

b. 1ompresor putar (/otary)
c. 1ompresor heliks atau sekrup (heli@ or screw)
d. 1ompresor skrol ((croll)
e. 1ompresor sentrifugal (centrifugal).
0. )'aporator
6ungsi )'aporator & Tempat perpindahan kalor antara refrigeran dan ruang atau
bahan yang akan didinginkan dan refrigeran akan mengalami perubahan fasa dari
cair menjadi uap.
8enis e'aporator berdasarkan konstruksinya
a. )'aporator Tabung dan !oil
b. )'aporator Tabung dan #ipa 8enis )kspansi 1ering
c. )'aporator 1ecil %engan #endingin $dara
5. 1atup )kspansi
6ungsi 1atup )kspansi & Menurunkan dan Menjaga beda tekanan refrigerant cair
antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah dengan cara dikabutkan, sehingga
terjaga tekanan yang diinginkan
8enis katup ekspansi, yaitu &
a. 1atup )kspansi "tomatik Termostatik 8enis #engaman
b. 1atup )kspansi Manual
c. 1atup )kspansi Tekanan 1onstan
7. 1ondensor
6ungsi 1ondensor & Melepaskan kalor dari refrigeran, sehingga refrigeran berubah
fasa dari uap menjadi cair. 1alor dilepas di kondensor berasal dari kalor yang diserap
di e'aporator dan kalor akibat kerja kompresi.
8enis 1ondensor &
a. 1ondensor tabung dan pipa horiAontal
b. 1ondensor tabung dan pipa coil
c. 1ondensor jenis pipa ganda
d. 1ondensor #endingin $dara 1oil Bersirip #elat
2.2.# %"klus Mes"n Pend"ng"n
(iklus thermodinamika mesin pendingin yang ideal adalah siklus mesin carnot
terbalik, tetapi siklus ini sulit untuk dicapai karena siklus carnot terdapat atau terdiri dari
proses-proses re'ersibel yang menjadikan efisiensinya lebih tinggi dari pada yang dapat
dicapai oleh siklus secara aktual. (iklus refrigerasi carnot dapat dilihat pada gambar 0.5.
%an refrigerasi bermanfaat dan kerja bersih siklus carnot dapat dilihat pada gambar 0.7.

2ambar 0.5 (iklus /efrigerasi !arnot
(umber & (toecker (3;;=&03>)
1eterangan &
3 0 & #roses kompresi adiabatis re'ersibel
0 5 & #roses pelepasan panas pada suhu dan tekanan konstan
5 7 & #roses isentropik ekspansi secara isentropik
7 3 & #roses pemasukan panas pada suhu dan tekanan konstan
2ambar 0.7 /efrigerasi bermanfaat dan kerja bersih siklus carnot
(umber & (toecker (3;;=&0>>)
%aerah yang ada di bawah garis re'ersibel pada diagram suhu-enthropi
menyatakan perpindahan kalor. %aerah-daerah yang digambarkan dalam gambar 0.7 dapat
menyatakan jumlah refrigerasi bermanfaat (useful refrigeration) dan kerja bersih (net
wor)). /efrigerasi bermanfaat sama dengan perpindahan kalor pada proses 7 3 atau
daerah di bawah garis 7 3. %aerah di bawah garis 0 5 menyatakan kalor yang
dikeluarkan dari daur, perbedaan antara kalor yang dikeluarkan dari daur dan kalor yang
ditambahkan ke dalam daur adalah kalor bersih (net heat).
(iklus carnot bias diperbaiki atau ditingkatkan prestasi kerjanya yaitu dengan cara
memberikan tambahan kerja agar tercapai kompresi kering, hal ini dilakukan dengan
memberikan super heating yaitu pemanasan lanjut sebelum refrigerant memasuki
kompresor. +al ini akan mengakibatkan kinerja kompresor menjadi lebih ringan sehingga
lifetime komponen kompresor menjadi lebih panjang. (kema perbaikan daur refrigerasi
carnot dapat dilihat pada gambar 0.>.

2ambar 0.> #erbaikan %aur /efrigerasi !arnot
(umber & (toecker (3;;=&33>)
(elain hal di atas, secara aktual diagram T-( secara aktual pada siklus 5 -7 tidak
ideal terjadi secara isentropis, nyatanya pada sikuls 5 7 pada katup ekspansi setelah
adanya proses pelepasan kalor pada kondensor, katup ekspansi menurunkan lagi
temperatur refrigerant cair secara mendadak hal ini mengakibatkan adanya proses secara
konduksi maupun kon'eksi yang meliputi pipa katup ekspansi sehingga siklus ideal 5 7
secara isentropis, secara aktualnya akan bergeser dan tidak terjadi secara isentropis lagi.
(kema daur kompresi uap standar dapat dilihat pada gambar 0.= dan 0.9.
2ambar 0.= %aur 1ompresi $ap (tandar
(umber & (toecker (3;;=&33>)
1eterangan &
3 0 & #roses 1ompresi uap refrigerant
0 5 & #roses merubah uap refrigerant menjadi cair
5 7 & #roses penurunan tekanan
7 3 & #roses pengambilan kalor oleh uap refrigerant

2ambar 0.9 %aur 1ompresi $ap (tandar
(umber & (toecker (3;;=&33=)
1eterangan &
3 0 & #roses kompresi adiabatik re'ersibel di kompresor
0 5 & #roses pelepasan panas pada tekanan konstan
5 7 & #roses ekspansi pada ekspantion 'al'e secara isoentalphi
7 3 & #roses penyerapan panas secara isobaris dan penguapan refrigerant
(iklus dimulai dari titik 7 3 dimana kalor dari sistem diserap oleh refrigerant
yang ada pada e'aporator. /efrigerant lalu berubah wujud menjadi fase uap kering lalu
dialirkan ke kompresor. %i kompresor terjadi proses kompresi pada refrigerant untuk
meningkatkan tekanan refrigerant sehingga refrigerant bias mencapai tekanan dan
temperature kondensasi, selanjutnya dialikan ke kondensor. #rinsip kerja utama dari
kondensor adalah melepas kalor refrigerant, hal ini dilakukan dengan cara mendinginkan
refrigerant hingga berubah wujud mencajid cair, kalor yang dilepas oleh refrigerant
dibuang ke lingkungan.
(etelah melewati kondensor refrigerant yang telah berbentuk cair dialirkan ke
katup ekspansi, di katup ekspansi terjadi proses penurunan tekanan refrigerant dengan cara
dikabutkan. #roses ini bertujuan untuk mendapatkan refrigerant yang berwujud uap jenuh
sebelum memasuki e'aporator untuk menjalani siklus kembali.
Tabel 0.3 #roses Terjadinya (iklus /efrigerasi
#roses *lat # T ( h
)fek
#erubahan 6ase
C :
3-0 (1ompresi
,sentropik)
1ompresor D D c D - h0-h3 $81 E $#-
0-5 (#embuangan
1alor ,sobarik)
1ondensor c F F F h0-h5 - $#- E cair

5-7 ()kspansi
,soentalpi)
1atup
)kspansi
F F D c - - !air E $#
7-3 (#enyerapan
1alor)
)'aporator c ! D D h3-h7 - $# E $#1
#ada komponen-komponen mesin pendingin terjadi perubahan-perubahan, yaitu &
3. #ada kompresor (3 0)
)ntalphi, tekanan, dan termperatur naik
)ntrophi konstan
#erubahan fase dari uap kering ke uap panas lanjut butuh kerja dari luar
0. #ada kondensor (0 5)
)ntalphi dan temperatur turun
Tekanan konstan
#erubahan fase dari uap panas lanjut ke fase cair
Terjadi pelepasan kalor
5. #ada e@pantion 'al'e (5 7)
)ntalphi konstan
Tekanan dan temperatur turun
)ntrophi naik
#erubahan fase dari cair ke uap jenuh
7. #ada e'aporator (7 3)
Tekanan dan temperatur konstan
)ntalphi dan entrophi naik
#erubahan fase dari uap jenuh menjadi uap kering
2ambar 0.4 2ambar daur kompresi uap nyata dibanding daur standar
(umber & (toecker (3;;=&339)
#ada siklus aktualnya yang ditunjukkan pada gambar 0.4, terjadi modifikasi pada
siklus ideal siklus kompresi uap antara lain &
(u*+Cooling, kondisi dimana refrigerant cair lebih dingin dari suhu minimum idealnya,
su*+cooling bertujuan memaksimalkan preubahan fase embun ke cair pada kondensor
agar kerja kondensor menjadi lebih ringan. (u*+cooling bermanfaat karena kerja

kondensor lebih ringan. (u*+cooling dapat dilakukan dengan penambahan coil ganda
pada pipa kondensor yang berisi air pendingin sehingga didapat efek su*+cooling.
(uper $eating, tujuan super heating memaksimalkan penguapan agar fase refrigerasi
seluruhnya berfase uap ketika memasuki kompresor. (uper heating merupakan hal yang
positif pada siklus kompresi uap karena meringankan kerja kompresor. (uper heating
dilakukan dengan cara menambahkan heater pada pipa dari e'aporator ke kompresor.
Pressure Drop, terjadi karena uap refrigerant memasuki penampang yang berubah-ubah
pada pipa sehingga menimbulkan losses akibat gesekan fluida dengan dinding pipa,
belokan dan kebocoran pada saluran sehingga proses tidak isobarik.
2.2., A- Central
*! Central adalah (istem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau
tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang
sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udaraBducting ac.
(kema *! central dapat dilihat pada gambar 0.;

2ambar 0.; (kema instalasi *! central
(umber & http&BBagungGwyd.staff.gunadarma.ac.idB%ownloadsBfilesB3=<=3B
*!H!).T/*-.pdf.
(ecara garis besar sistem *! central terbagi atas beberapa komponen, yaitu &
3. Chiller
#ada unit pendingin atau chiller yang menggunakan sistem kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi, dan e'aporator. #ada
chiller biasanya tipe kondensornya adalah water+cooled kondensor. *ir untuk
mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan
kembali secara e,aporati,e cooling pada cooling tower.

#ada komponen e'aporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang
didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui sistem pemipaan.
*ir yang mengalami pendinginan pada e'aporator dialirkan menuju sistem penanganan
udara (*+$) menuju koil pendingin.
0. *+$ (Air $andling -nit#
#rinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot
udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari
lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan.
!ampuran udara tersebut masuk menuju *+$ melewati filter, fan sentrifugal dan koil
pendingin. (etelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan
secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
*+$ memiliki beberapa komponen yang ada di dalamnya antara lain &
a. Filter
#enyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-patikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih.
*. Centrifugal Fan
Berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-
ruangan.
c. 1oil #endingin
Berfungsi untuk menurunkan temperatur udara.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami
kerusakan dan sistem *! central tidak bekerja, maka semua ruangan tidak akan merasakan
udara sejuk. (elain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka
pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen *+$.
5. Cooling Tower
6ungsi utamanya untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara
dikontakkan langsung dengan udara secara kon'eksi paksa menggunakan fanBkipas.
1onstruksi cooling water terdiri dari sistem pemipaan dengan banyak no''le, fanB*lower,
bak penampung dan casing.
#roses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk sistem *! central
dengan sistem kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi, dan
e'aporasi. #roses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja
berupa refrigerant yang mengalir dalam sistem pemipaan yang terhubung dari satu
komponen ke komponen lainnya. 1ondensor pada chiller biasanya berbentuk water+
cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigerant. (ecara

umum bentuk konstruksinya berupa shell . tu*e dimana air memasuki shellBtabung dan
uap refrigerantsuperheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga
terjadi proses pertukaran kalor. $ap refrigerantsuperheat berubah fase menjadi cair yang
memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar
memiliki temperatur yang lebih tinggi karena air ini akan digunakan lagi untuk proses
pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau
didinginkan pada cooling tower.
-angkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling
water/cooling tower melalui sistem pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak no''le
untuk tahap spraying atau semburan. *ir panas yang keluar dari no''le secara langsung
sementara itu udara atmosfer dialirkan melalui atau berlawanan dengan arah jatuhnya air
panas karena pengaruh fanB*lower yang terpasang pada cooling tower. $ntuk menguapkan
3 kg air diperlukan kira-kira =<< kcl dengan mengeluarkan kalor laten dengan
mengungkapkan sebagian dari air maka sebagian besar air pendingin dapat didinginkan,
misalnya 3I dari air dapat diuapkan, air dapat diturunkan temperaturnya sebanyak =J!
dengan menara pendingin.
(istem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya
sangat rendah mendekati suhu wet *ul* udara. *ir yang sudah mengalami penurunan
temperatur ditampung dalam bak untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor
yang berada di dalam chiller. #ada cooling tower juga dipasang katup yang dihubungkan
ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air
ketika proses e'aporasi cooling tersebut.
#restasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam KrangeL dan KapproachL
dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach
adalah selisih antara suhu udara wet+*ul* dan suhu air yang keluar. #erpindahan kalor yang
terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. *da 0 penyebab
terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air
dan udara. (uhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih
hemat energi jika digunakan untuk sistem refrigerasi pada skala besar seperti chiller. (alah
satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara
chiller dan cooling tower sehingga memerlukan sistem pemipaan yang relatif panjang.
(elain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan sistem lainnya.
7. #ompa (irkulasi
Berfungsi untuk menaikkan tekanan dan menyirkulasi udaraBfluida ke tempat lain
dalam sistem pemipaan.

>. DuctingBsaluran
Media penghubung antara *+$ dengan ruangan yang dikondisikan udaranya,
fungsi utama ducting adalah meneruskan udara yang didinginkan oleh *+$ untuk
kemudian didistribusikan ke masing-masing ruangan.
1elebihan dan kekurangan sistem *! central
1elebihan
- 1ebisingan dan getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi ruangan
- #erbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
- (eluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh suatu
sistem (unit) saja
- 1elembapan udara dapat diatur
1ekurangan
- +arga pembuatan awal dangat mahal
- Biaya operasional mahal
- $nit central tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena dapat menyebarkan
kumanBbakteri pasien dari suatu ruangan ke ruangan lain
- 8ika salah satu komponen mengalami kerusakan dan sistem ac central tidak dapa
beroperasi
- 8ika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada
termostat di koil pendingin pada komponen *+$
2.2.. Be/an Pend"ng"nan
Beban pendinginan adalah jumlah panas yang dipindahkan oleh sistem
pengkondisian udara. Beban pendinginan terdiri atas panas yang berasal dari ruangan dan
tambahan panas. Tambahan panas adalah jumlah panas setiap saat yang masuk kedalam
ruangan secara radiasi maupun dinding karena perbedaan temperatur.
%asar perhitungan beban pendinginan dilakukan dengan dua cara
#erhitungan besar )alor puncak untuk menetapkan besarnya instalasi
#erhitungan beban )alor sesaat untuk mengetahui biaya operasi untuk mengetahui
karakteristik dinamik instalasi yang bersangkutan
?ang mempengaruhi beban pendinginan antara lain&
1. 0nternal
a. #roduk (orang)
Beban pendinginan yang diakibatkan adanya sejumlah )alor yang dilepas dari
produk (orang) yang berada didalam ruang pendingin itu&
M
3
N m.h.!lf
1eterangan &

M
3
N beban pendinginan akibat )alor yang dilepas oleh produk didalam ruang
pendingin (,Bs)
m N banyaknya produk (orang) yang didinginkan
h N laju )alor yang dilepaskan oleh produk (wall)
-benda O h N 6 (jenis benda)
-orang O h N 6 (akti'itas)
!lf N factor beban pendinginan (cooling load factor)
b. #eralatan
Beban pendinginan yang diakibatkan adanya sejumlah )alor yang dilepas dari
peralatan peralatan yang berada diruang pendingin tersebut &
M
A
N # @ B6 @ !-6
1eterangan&
M
A
N beban pendinginan akibat )alor yang dilepas oleh peralatan peralatan
didalamruang pendinginan (jouleBdetik)
# N power Bdaya (peralatan) (wall)
B6 N factor bullast (lampu Tu N3,0> O lampu pijar & 3,<
!-6 N factor beban pendinginan
0. )ksternal
a. Pentilasi
Beban pendinginan yang diakibatkan adanya pertukaran udara luar ruangan tetapi
terkendali untuk memenuhi kebutuhan akan udara yang dibutuhkan oleh tiap produk
(orang) &
Clf h m n 1 ,
o
*
. . .
1eterangan &
M
b
N beban pendinginan akibat pertukaran udara dengan udara luar terkendali
(suhuBdetik)
n N banyaknya produk (orang)
o
m
N kebutuhan udara tiap orang perdetik (kgBdetik)
Qh N kandungan )alor (beda entalpi udara luar dan dalam)(jouleBkg)
!-6 N factor beban pendinginan
*. 0nfiltrasi
Beban pendinginan yang diakibatkan adanya pertukaran udara pendinginan dengan
udara luar tanpa kendali &

Clf h m 1 ,i
o
A
. .
1eterangan &
M
*
N beban pendinginan akibat pertukaran udara dingin udara luar tanpa kendali
(jouleBs)
,i
o
m
N laju 0nfiltrasi (kgBh)
Qh N beda entalpi udara luar dan dalam (jouleBkg)
!-6 N factor beban pendinginan
c. /adiasi
Beban pendingian yang disebabkan adanya )alor yang berasal dari luar ruangan
berupa radiasi matahari (beban panas matahari melalui permukaan tembus cahaya).
M
b
N R. S. *
1
1
]
1

,
_


,
_

7
0
7
3
3<< 3<<
T T
1eterangan &
M
b
N beban pendinginan akibat pertukaran udara dengan udara luar
R N bilangan balleman
T N emisitas permukaan
* N luas panas (mU)
T
3
N temperatur A*solute luar (V1)
d. #erpindahan #anas
Beban pendinginan yang berasal karena perpindahan panas dari lingkungan yang
tidak diinginkan
Cs N $.*.QT
1eteranganO
Cs N beban pendinginan akibat perpindahan panas dari lingkungan yang tidak
diinginkan
$ N koefisien perpindahan panas total (jouleBcmUok)
? N 3B/T O /T N /3 H /a H /s HW/a
* N luas panas (mU)
QT N beda temperatur (V1)
2.2.0 Re$r"gerant

2efrigerant adalah Aat pendingin atau media pembawa )alor yang mudah diubah
bentuknya dari cair menjadi gas atau atau sebaliknya dengan menyerap atau melepas )alor
yang digunakan dalam sirkulasi mesin pendingin.
2.2.8.1 Ma'am 1 ma'am Refrigerant
Berdasarkan penggunaan refrigerant dibagi menjadi 0 yaitu &
a. 2efrigerant #rimer
2efrigerant yang digunakan pada sistem kompresi uap (/-00, /-357).
b. 2efrigerant (ekunder
!airan-cairan yang digunakan untuk membawa energi kalor bersuhu
rendah dari suatu lokasi ke lokasi lain.
Berdasarkan komponen penyusun
a. (enyawa $olocar*on
Mempunyai satu atau lebih atom dari salah satu halogen (klorin, flourin,
bromin)
Tabel 0.0 Beberapa refrigerant holocar*on
.omor 2efrigerant .ama 1imia /umus 1imia
33 Trikloromonofluorometana !!l
5
6
30 %iklorodifluorometana !!l
0
6
0
35 Triklorotriplorometana !!l6
5
00 Monoklorodifluorometana !+!l6
0
7< Metil klorida !+
5
!l
335 Triklorotrifluoroetana !!l
0
6!!l6
0
337 %iklorotetrafluoroetana !!l6
0
!!l6
0
(umber & (toecker (3;;0&09;)
*. *norganik
Merupakan refrigerant terdahulu yang masih digunakan pada saat ini,
contoh & amonia (.+
5
), air (+
0
"), udara, !"
0
, ("
0
.
Tabel 0.5 Beberapa refrigerant anorgani)
.omor 2efrigerant .ama 1imia /umus 1imia
939 *monia .+
5
934 *ir +
0
"
90; $dara
977 1arbondioksida !"
0

9=7 (ulfur dioksida !"
0
(umber & (toecker (3;;0&04<)
c. $idrocar*on
Banyak senyawa hidrocar*on yang digunakan sebagai refrigerant,
khususnya untuk dipakai pada industri perminyakan dan petrokimia. %iantaranya
adalah metana (!+
7
), propana (!
5
+
4
) dan etana (!
0
+
=
).
Tabel 0.7 /efrigerant hidrokarbon
.omor 2efrigerant .ama 1imia /umus 1imia
>< Metana !+
7
39< )tana !
0
+
=
0;< #ropana !
5
+
4
(umber & (toecker (3;;0&04<)
d. *Aeotrop
(uatu senyawa aAeotrop dua substansi adalah campuran yang dapat
dipisahkan komponen-komponennya secara destilasi. *Aeotrop menguap dan
mengembun sehingga suatu substansi tunggal yang sifat-sifatnya berbeda dengan
unsur pembentuknya. Misal & refrigerant ><0 yang merupakan campuran 74,4I
/-00 dengan >3,0I /-33>.
2.2.8.2 %2arat 1 s2arat Refrigerant
3. Tekanan penguapan harus tinggi
(ebaiknya refrigerant memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih
tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya 'akum pada e'aporator dan
turunnya efisiensi 'olumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
0. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi
*pabila tekanan pengembunannya rendah, maka perbandingan kompresinya
menjadi lebih rendah sehingga penurunan prestasi kompresor dapat dihindari. Mesin
dapat bekerja lebih aman.
5. 1alor laten penguapan harus tinggi
1arena menguntungkan untuk kapasitas refrigerasi yang sama jumlah refrigerant
bersirkulasi menjadi lebih kecil.
7. Polume spesifik (terutama dalam fase gas)

Memungkinkan penguapan kompresor dengan 'olume langkah torak yang lebih
kecil.
>. 1oefisien prestasi harus tinggi.
=. 1ondukti'itas termal yang tinggi.
9. Piskositas yang rendah dalam fase cair maupun gas
4. 2efrigerant harus stabil dan tidak bereaksi pada material
2.2.3 )ele/"han dan )ekurangan Refrigerant Hydrocarbon dan Holocarbon
a. 2efrigerant $olocar*on
1elebihan
3. 1emudahan mengalir yang tinggi keadaan cair
0. Tidak menyebabkan ledakan
5. Tidak membawa aliran listrik
7. Tekanan kondensasi dan suhu keluar yang tinggi dalam mesin refrigerant
1ekurangan
3. %apat menyebabkan kerusakan lapisan oAon dan pemanasan global
0. 8enis refrigerasi yang kurang aman untuk digunakan dalam proses refrigerant
b. 2efrigerant hydrocar*on
1elebihan
3. /amah lingkungan yang ditunjukkan dengan nilai o'on depleting potensial
0. #roperti termofisika dan karakteristik perpindahan yang baik
5. 1erapatan fase uap yang rendah
7. 1elarutan yang baik
>. %apat menurunkan konsumsi tenaga listrik 3> 0>I
1ekurangan
3. (ifatnya mudah terbakar
2.2.14 Ist"lah 5 "st"lah Mes"n Pend"ng"n
1. #anas -aten
8umlah panas yang diambil atau diberikan kepada suatu Aat dimana akan
menyebabkan terjadinya perubahan faseBwujud dari Aat yang bersangkutan tanpa
mengalami perubahan temperatur.
2. #anas (ensi*le

8umlah panas yang diambil atau diberikan kepada suatu Aat dimana akan
menyebabkan terjadinya perubahan temperatur tanpa mengalami perubahan faseBwujud
dari Aat yang bersangkutan.
. #anas (pesifik
8umlah panasBkalor yang diperlukan setiap kilogram massa Aat untuk menaikkan
temperaturnya sebesar satu derajat !elcius.
!. 3et Bul* Temperatur
Temperatur udara yang tidak memperhitungkan pengaruh radiasi, konduksi, dan
kon'eksi.
4. Dry Bul* Temperatur
Temperatur udara yang memperhitungkan.pengaruh radiasi, konduksi, dan
kon'eksi.
5. 1elembaban *bsolut
#erbandingan antara massa uap air dengan massa udara kering dalam suatu 'olume
campuran.
6. 1elembaban /elatif
#erbandingan antara tekanan parsial uap air dalam suatu campuran tehadap tekanan
jenuhnya pada temperatur yang sama.
7. 2efrigerant effect
1emampuan suatu refrigerant (Aat pendingin) untuk menyerap panasBkalor agar
berubah faseBwujudnya berubah dari cair menjadi uap.
8. %nthalpy
8umlah kalor yang dikandung oleh setiap kilogram Aat pada tekanan dan temperatur
tertentu ditambah dengan kerja yang bekerja pada Aat tersebut yang merupakan
perkalian antara tekanan yang bekerja pada Aat tersebut dengan 'olume spesifiknya.
19. Coeficient of Performance (!"#)
#erbandingan antara panas yang diserap oleh refrigerant (Aat pandingan) dengan
kerja kompresor.
11. Beban #endinginan
1alor yang diambil tiap detik dari produk yang diinginkan (k8Bdetik). Manfaatnya
untuk meramalkan kalor yang mampu diserap tiap detik oleh instalasi mesin pendingin.
12. 1apasitas #endinginan
8umlah kalor yang diserap oleh refrigerant dari benda atau fluida yang hendak
didinginkan.
1. Tor refrigerant
-aju aliran kapasitas refrigerant digunakan untuk menyerap panas yang ada di
dalam sistem tiap satuan waktu. 8adi tor refrigerant merupakan satuan daya dalam
British (BtuBjam).

2.2.11 Rumus 5 Rumus 2ang D"gunakan
1. *ntara penampang !-% pada Air Flow Duct
2ambar 0.3< #enampang !-%
(umber & Modul #raktikum Mesin #endingin Mesin 6T-$B (0<37)
a. 1eseimbangan )nergi
m
c
h
c
: m
a
h
a
; + +P
$2
< $
=C+D
b. 1ekekalan massa aliran fluida&
m
c
N m
a
m
<
O m
<
N massa alir
udara lewat oriface pada ujung duct
( ) i) )g
,
'
m
d
det B <><7 . < <

c. 1alor sensibel
#
+0
N m
%
. !
#
. QT
%engan& X N tinggi skala pada inclined manometer ( mm+
0
" )
P
%
N 'olume spesifik udara pada penampang di !-%, bisa dicari dari
diagram psycometry
h
!
N enthalpy udara di penampang !
h
%
N enthalpy udara di penampang %
#
+0
N %aya reheater
+
-!-%
N kerugian energi pada daerah !-%
!
p
N panas jenis udara antara !-%
d. %idapat &
%engan mengabaikan losses, panas jenis !
p
adalah &

( ) C )g )>
T m
P
C
D
$
p

. B
0
1alor hilang *ntara !-% O $
= C+D
dalam satuan k8Bs
0. 1ondisi penampang B !
2ambar 0.33 #enampang B !
(umber & Modul #raktikum Mesin #endingin Mesin 6T-$B (0<37)
a. 1esetimbangan energi&
C =B Con
Con
ref C
C
B
B $ h m ? h m h m


+ +
b. 1ekekalan massa

m
B
-

m
!
N

m
!on
E

m
B
N

m
!
H

m
!on
c. %idapat
Beban pendinginan e'aporator C
ref
, sehingga dapat dihitung.
comp
ref
tot
3
?
C@P
=osses of energy
+
-B-!
dalam Yk8BsZ
%imana &
:
comp
N daya sebenarnya kompresor, bisa dilihatdari spesifikasi
peralatanatau 'oltmeter danamperemeter
h
3
N enthalpyrefrigerant sesudah keluar e'aporator
h
0
N enthalpyrefrigerant sebelum keluare'aporator
h
con
N enthalpy air kondensasi
m
con
N laju alir massa air kondensasi
m
ref
N laju alir massa refrigerant
h
3B-!
N kerugian energi pada daerah B-!
h
B
[ h
!
N enthalpy udara di B dan ! dicari dari diagram psycometry

5. 1ondisi #ada penampang *-B
2ambar 0.30 #enampang * B
(umber &Modul #raktikum Mesin #endingin Mesin 6T-$B (0<37)
a. 1eseimbangan energi

m
*
. h
*
H

m
B
. h
B
N #
m
-

m
s
. h
s
H #pH +
- *-B
b. 1ekekalan massa

m
B
N

m
*
H

m
(
c. %idapat&
1erugian )nergi (+
- *-B
)
%engan mengabaikan losses yang dapat dihitung efisiensi Boiler &
A
A
A
P
?

I 3<< &
P
h m
)
s s
)


%imana&
#
M
N daya motor penggerak *lower yang besarnya sebanding dengan
posisi rega,olt YIZ dan spesifikasi motor penggeraknya
m
s
N laju alir massa uap yang disuplai *olier
+
s
Nenthalpy uap
#
p
N daya pemanas preheater
#
k
N daya pemanas *olier
m
*
N laju alir massa udara luar yang dihisap *lower
+
3*-B
N kerugian energi pada daerah *-B

$ntuk !"#
aktual
dapat dicari dengan persamaan &
%imana &
C
3
N C
ref
untuk !"#
aktual
N m
B
h
B
(m
!
h
!
H m
con
h
con
)
(edangkan !"#
ideal
dapat dicari dengan persamaan
%imana harga h
3
,h
0
dan h
7
bisa dilihat pada diagram (#-h)
2.3 Dasar Pengk*d"s"an Udara
2.3.1 Ps"k*metr"
#sikometri merupakan kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan uap air.
#sikometrik mempunyai arti penting dalam pengkondisian udara atau penyegaran udara
karena atmosfer merupakan campuran antara udara dan uap air. #sikometri digunakan
untuk mengetahui sifat-sifat termodinamika udara dan mengidentifikasi proses fisik yang
terjadi di lingkungan.

2ambar 0.35 #sikometri
(umber & !engel (0<<=&;;=)

2.3.2 em+eratur B*la Basah 6Wet Bulb7 dan em+eratur B*la )er"ng 6Dry Bulb7
a. Temperatur bola basah
(ensor pada termometer dibalut kain basah untuk menghilangkan efek radiasi panas.
b. Temperatur bola kering
Temperatur dapat dibaca dengan sensor kering dan terbuka namun tidak tetap karena
pengaruh radiasi panas, kecuali memperoleh 'entilasi cukup baik.
2.3.3 Dew Point
Temperatur dew point adalah temperatur dimana embun mulai terbentuk. *rtinya
udara mulai berubah menjadi embun setelah mengalami proses pendinginan pada tekanan
konstan.
2.3.4 Absolute Humidity dan Relatie Humidity
*pabila atmosfer tanpa kandungan uap air, maka campuran gas dikenakan denagn
udara kering (dry air). *pabila uap air ada dalam gas tersebut dikenal dengan udara basah
(wet air). 8umlah uap air ruang kurang dari tekanan jenuh temperatur tertentu mengandung
uap air maka penguapan akan berlangsung terus sampai tekanannya menjadi tekanan jenuh
untuk temperatur tersebut. 2elati,e humidity digunakan untuk menyatakan perbandingan
antara tekanan parsial uap air suatu campuran terhadap tekanan jenuhnya pada temperatur
yang sama.

BAB III
PELA)%ANAAN PRA)I)UM
3.1 Peralatan +rakt"kum
a. *lat yang digunakan &
1. Manometer.
2. Termometer.
. /ega'olt.
!. =oad Control Panel.
4. 2elas pengukur air kondensat.
5. #engukur waktu setiap periode.
b. 6luida yang dilayani &
1. -aju alir massa udara pada Air Flow Duct.
2. -aju massa air kondensasi yang terbentuk.
. $ap air dari Boiler untuk proses +umidifikasi.
!. /efrigerant /-00 yang bersirkulasi.
c. #roduk
1. $dara dengan temperatur, kelembaban, dan kapasitas tertentu.
3.2 %+es"$"kas" Peralatan
a. Tipe & *->95B;33>; ,apour compression refrigeration units
*. #roduk & udara lewat air flow ducts dengan parameter yang ber'ariasi
c. /efrigeran & 6reon, /-00, laju alir massa
d. 1ompresor & #anasonic 000 00> B$*
e. 330< watt, 00<watt, ><hA

2ambar 5.3 ,nstalasi Mesin #endingin dan #engkondisisn $dara
(umber& Banual Boo) Mesin AC B%CC$ #* +,-T". *>90
3.3 Pr*sedur Pelaksanaan Per'*/aan A"r -*nd"t"*n"ng
a. #ersiapan #ercobaan
,nstalasi telah disiapkan untuk melaksanakan percobaan dan pengambilan data
b. Menjalankan ,nstalasi
3. (aklar dipasang pada posisi (,) dengan rega,olt K<L
0. /ega'olt diatur supaya ada aliran udara melalui e'aporator denggan
tujuan membebani e'aporator dengan mengatur posisi rega,olt sesuai 'arian data
untuk masing-masing kelompok.

5. 1ompresor dijalankan sehingga terjadi siklus refrigeran. ,nstalasi
dibiarkan beropersi sampai terbentuk air kondensasi pada e'aporator dan ditampung
pada gelas ukur yang sudah dipasang termometer.
7. *khiri pembebanan air flow duct dengan menggunakan semua saklar dari
komponen pelengkap (*oiler, preheater, reheater, rega,olt) posisinya disesuaikan
dengan kombinasi dan 'ariasi duct yang telah ditentukan untuk setiap kelompok
praktikan.
c. Menghentikan "perasi
a# (emua saklar dari semua komponen pelengkap dimatikan
*# 1ompresor dimatikan
c# 2ega,olt diturunkan posisinya secara perlahan sampai posisi K<L
d# Matikan saklar induk
e# !abut steker dan power supply
3.4 Pengam/"lan Data
a. #engambilan data baru boleh dimulai setelah ada air kondesat yang terbentuk pada
e'aporator (terlihat pada jatuhnya tetes air pada gelas ukur penampung air kondensat).
b. (etiap kombinasi parameter diambil data sebanyak 5@.
c. %ata-data dianggap 'alid jika pencatatan dilakukan setelah kondisi betul-betul dalam
keadaan steady.

Anda mungkin juga menyukai