Anda di halaman 1dari 2

AL-QUDWAH QABLA DAKWAH

(MENJADI TELADAN SEBELUM BERDAKWAH)


Kewajiban kita kepada Islam yaitu:
1. Mengimaninya
2. Mengamalkannya
3. Mengajarkannya
4. Mendakwahkannya
5. Membelanya

Penjelasan tentang mendakwahkannya
Dalil untuk berdakwah adalah QS. An Nahl: 125.
Dakwah = transfer nilai
Dalam berdakwah itu ada beberapa metodenya, yaitu:
a. Berceramah
b. Dakwah bil lisan
c. Dakwah bil qalam (tulisan)
d. Dakwah bil hal (perbuatan)
Ada 10 langkah dalam berdakwah, yaitu:
1. Al Qudwah Qabla Dakwah (menjadi teladan sebelum berdakwah)
Dalam surat Al-Baqarah ayat 44 Allah swt menyebut dai yang sering mengajak orang
lain berbuat baik namun dirinya tidak melakukan kebaikan itu sebagai orang yang tak
berakal. Bahkan Allah benci terhadap orang yang berbuat demikian, Hai orang-orang
yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar
kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan, (QS Ash-Shaff [61]: 2-3).

2. Al-talif qabla al-tarif (mengikat hati sebelum mengenalkan)
Al-Quran menjelaskan, keberhasilan dakwah Nabi saw adalah karena sikap empatinya
yang cukup besar kepada orang-orang kafir sehingga mereka sangat familiar dengannya.
Bahkan Rasulullah mendapatkan gelar al amin dari para orang Quraisy karena
kepribadiannya yang baik.

3. Al-tarif qabla al-taklif (mengenalkan sebelum membebani)
Keselahan seorang murabbi/murabbiah adalah membebankan suatu amalan kepada
maduh sebelum mengajarkannya dengan baik sampai si maduh paham benar.

4. Poin 4 sampai 6 akan dibahas pada pertemuan selanjutnya jika ustadznya diundang lagi
(kata ustadz).

Bahan Pembelajaran...

Sebagai seorang aktivis dakwah kampus kita itu harus menjadi teladan di lingkungannya
baik di kelas maupun di lingkungan keluarga. Seorang aktivis dakwah harus mampu
menyeimbangkan antara kewajiban sebagai mahasiswa dan kewajiban untuk berdakwah. Jangan
dengan alasan berdakwah, maka kuliah pun terbengkalai dan keluarga pun tak terperhatikan.

Sebagai seorang aktivis dakwah, kita juga harus mampu membagi waktu kita antara
kegiatan dakwah di kampus (luar rumah) dan waktu untuk di rumah bersama keluarga.
Fenomena yang banyak terjadi di kalangan aktivis dakwah belakangan ini adalah banyak
diantara aktivis dakwah yang lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah dan bahkan
terkesan melupakan keluarga. Padahal keluarga adalah salah satu bagian yang harus juga di
beri perhatian untuk dakwah. Hal ini akhirnya dapat menimbulkan kesan yang buruk pada
dakwah ini sendiri jika para aktivis dakwah bersikap seperti itu. Sebagi seorang aktivis
dakwah kita harus mampu membagi waktu untuk kuliah, keluarga dan dakwah. Ketika kita
berada di rumah, kita harus mampu memanfaatkan waktu yang mungkin lebih sedikit. Dengan
waktu yang sedikit kita harus mampu membantu pekerjaan orang tua serta berdakwah di
tengah keluarga. Dan perseringlah melakukan amalan-amalan wajib maupun sunah ketika
berada di rumah, jadi pemikiran keluarga tentang dakwah ini adalah yang baik-baik.


SETIAP KEGIATAN HARUS JADI SARANA DAKWAH

Anda mungkin juga menyukai