Anda di halaman 1dari 50

KULIAH BEDAH SEMESTER GENAP

2006/2007
TRAUMA TORAKS
12 orang per 1 juta penduduk per hari
33% perlu dirawat
Penyebab kematian 20-25%
Berperanan dalam kematian pada 50%
kasus lainnya
Paling banyak : kecelakaan lau lintas

Patofisiologi
Trauma tumpul cedera dinding toraks
nyeri sulit bernafas ventilasi
buruk
Cedera langsung pada paru
SOL : hemotoraks, pnemotoraks,
Trauma tumpul (Blunt) & Trauma
tembus (Penetrating)
Mengenai:
Bony skeleton (iga, klavikula, skapula,
sternum)
Paru-paru dan pleura, Tracheobronchial
tree, esofagus, jantung, pembuluh darah
besar, diafragma

Life Threatening
Tension Pneumothorax
Tamponade jantung
Open Pneumothorax
Flail chest
Hemothorax masif
Potentially Life Threatening
Contusio paru
Myocardial contusion
Ruptur Aorta
RupturDiafragma
Trauma tracheobronchial
Esophageal injury

TENSION PNEUMOTHORAX
One way valve (fenomena ventil)
Paru-paru bocor
Dinding dada luka
Udara masuk rongga pleura, tidak bisa
keluar lagi
Paru-paru kolaps
Mediastinum terdorong
Venous return terhambat
Paru kontralateral terdesak
seringkali pada ventilasi mekanik
dengan tekanan positif, pada pasien
dengan kerusakan pleura visceral
(kontusio paru)
Pemasangan kateter subklavia/v.
jugularis interna
Diagnosa berdasarkan gejala klinis,
bukan radiologis
Tanda :
Nyeri dada
Sesak
Distres pernafasan
Takikardia
Hipotensi
Deviasi trachea
Suara pernafasan 1 sisi hilang
Distensi vena-vena leher
Lanjut sianosis
mirip : tamponade jantung
Terapi : dekompresi dengan jarum
ukuran besar pada sela iga II garis
midclavicula
Terapi definitif : chest tube, sela iga V
antara garis axila anterior dan
midaxilaris
OPEN PNEUMOTHORAX
= Sucking chest wound
Defek/luka besar pada dinding dada yang
terbuka
Tekanan rongga pleura = tekanan atmosfer
Jika defek 2/3 dari diameter trachea mengalir
melalui defek tekanan kurang sesak
Tutup kasa steril, plester 3 sisi flutter type
valve
Pasang chest tube berjauhan dari luka
FLAIL CHEST

Terdapatnya segmen dinding dada
yang tidak lagi memiliki kontinuitas
dengan keseluruhan dinding dada
sebab :
fraktur iga multipel pada 2 atau lebih tulang
iga dengan 2 atau lebih garis fraktur
gerakan paradoksal dinding dada
Nyeri
Contusio paru
Krepitasi iga
Hati-hati fraktur tulang rawan
(costochondral junction)
AGD
Th/ oksigen, cairan hati-hati
Kembangkan paru ventilator bila
perlu
HEMOTORAKS MASIF
Terkumpulnya darah dengan cepat
lebih dari 1500 cc dalam rongga pleura
Luka tembus pembuluh darah
sistemik/pembuluh darah hilus paru
Bisa : trauma tumpul
Shock, suara menghilang, perkusi
pekak
Terapi : ganti volume darah,
dekompresi rongga pleura
Inisial 1500 cc torakotomi
200 cc/jam selama 2-4 jam
torakotomi
Luka tembus medial puting susu, medial
skapula pertimbangkan organ vital
TAMPONADE JANTUNG

Terkumpulnya darah dalam rongga
perikardium
Biasanya luka tembus
Perikardium jaringan ikat kaku

Trias Beck :
Peningkatan tekanan vena : JVP
Penurunan tekanan arteri : TD
Suara jantung menjauh
Hati-hati pasien hipovolemik : distensi
vena leher ( - )

Pulsus paradoksus : penurunan dari
tekanan darah sistolik selama inspirasi
spontan
Bila 10 mmHg tanda lain
tamponade jantung
Tension pneumothorax = tamponade
jantung
Echocardiografi


Terapi :
Perikardiosentesis + monitoring EKG
Gelombang T saat jarum mengenai
epikardium / disritmia
Pericardial window
Torakotomi dengan perikardiotomi
Secondary survey :
Foto thorax tegak
AGD
Monitoring pulse oxymeter
EKG
Fraktur iga multipel : fraktur iga I/II :
trauma berat
SIMPLE PNEUMOTHORAX

Udara dalam rongga pleura
Normal : cairan minimal dalam rongga
pleura : lubrikasi
Suara nafas ( - )
Perkusi hipersonor
Terapi : chest tube sela iga IV/V anterior
garis midaksilaris
CONTUSIO PARU

Kerusakan jaringan (memar) paru oleh
trauma tumpul
Gagal nafas perlahan
Harus monitoring
Hipoksia PaO2 65 mmHg intubasi,
ventilasi
TRAUMA TRACHEOBRONCHIAL

Trauma hebat
Potensial fatal
Biasanya kerusakan jarak 1 inci dari
Karina
Kebanyakan meninggal di tempat
kejadian

Tanda
Hemoptisis
Emfisema subkutis
Tension pneumothorax
pergeseran mediastinum
Terapi sementara
pasang chest tube, mungkin lebih dari 1

Diagnosa pasti : Bronchoscopy

Terapi sementara : intubasi pada
cabang bronchus kontralateral sulit

Terapi definitif : operatif
RUPTUR AORTA
Biasanya mati di tempat
Lainnya laserasi tidak total
Ada lapisan adventitia yang utuh
Diagnosa arteriografi : gold standard

Kecurigaan trauma
pelebaran mediastinum
obliterasi lengkung aorta
Deviasi trachea ke kanan
Aortic pulmonary window tidak jelas
bronchus utama kiri tertekan ke bawah

Deviasi esofagus ke kanan
pleural/apical cap hemithorax kiri
fraktur iga 1-2
fraktur scapula
TRAUMA DIAFRAGMA

Ruptur diafragma
Biasanya pada sisi kiri
Sisi kanan tertutup hepar
Sisi kiri :gaster, usus, NGT D/ mudah
trauma tumpul : herniasi organ
abdomen
tajam : tahunan herniasi
Tanda
Diafragma meninggi
Diagnosa : thoracoscopy
Terapi : operatif
FRAKTUR IGA, STERNUM, SKAPULA

Iga paling sering terkena pada trauma
toraks
Nyeri dominan
Tidak bisa batuk atelektasis
pneumonia
Terutama pada orang tua
Hati-hati : fraktur skapula, iga I & II,
sternum
Paling sering: iga IV - IX, pada titik
tengah iga/ sisi lateral
Fraktur iga X, XI, XII trauma hepar
(kanan) & lien (kiri)
Gejala :
Nyeri tekan
Krepitasi
Deformitas
D/ pasti : radiologis

Terapi :
Hilangkan rasa sakit
Blok interkostal
Blok epidural
Analgetik sistemik
TRAUMA ESOFAGUS

Kebanyakan oleh trauma tembus
Mematikan bila tidak teridentifikasi
Trauma tumpul gaya kompresi isi
gaster masuk ke dalam esofagus
robek linier bagian bawah
Terapi : torakotomi

Anda mungkin juga menyukai