Anda di halaman 1dari 27

Secondary Survey

EM1-K20

Sub Divisi Bedah Toraks Kardiovaskular


FK USU/RS H Adam Malik
Pneumotoraks Sederhana

• Definisi : udara di dalam rongga pleura


• Penyebab tersering : Laserasi paru akibat trauma
tumpul
• Menyebabkan paru menjadi kolaps  darah menuju
paru tidak mengalami ventilasi (gangguan ventilasi-
perfusi)
• Dijumpai takipnea, takikardi, kesulitan bernapas,
suara napas menurun, perkusi hipersonor
Pneumotoraks Sederhana

• Foto Toraks posisi tegak : terdapat gambaran


avaskular (radiolusen)

• Pneumotoraks sederhana dapat menjadi Tension


Pneumotoraks jika tidak segera diketahui atau pada
pemberian ventilasi dengan tekanan positif
Pneumotoraks Sederhana
Pneumotoraks Sederhana
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Monitor ketat terhadap kemungkinan terjadinya
tension pneumotoraks
• Terapi terbaik : pemasangan selang dada dan Water
Sealed Drainage (WSD)
• Jika sarana tidak ada  dapat dilakukan aspirasi
Pneumotoraks Sederhana

Pemasangan Selang Dada


(WSD)
Hemotoraks
• Akumulasi darah di rongga pleura
• Rongga pleura dapat berisi darah sampai 3000 cc
• Terjadi karena laserasi paru, cedera pembuluh darah
interkostal atau arteri mamaria internal
• Jika terjadi cedera jantung atau pembuluh darah
besar  menyebabkan hemotoraks masif
• Paru-paru menjadi kolaps
• Terjadi hipovolemia
Hemotoraks

• Dijumpai sesak napas, tanda-tanda syok (akral


dingin, pucat, takikardi, hipotensi)
• Vena jugularis kolaps
• Suara napas menurun sampai hilang, perkusi redup
• Foto toraks : perselubungan homogen (radio
opaque)
Hemotoraks
Hemotoraks
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Pemasangan selang dada (WSD) dengan ukuran
besar

Fungsi pemasangan selang dada : mengeluarkan darah


dari rongga pleura, mencegah terbentuknya bekuan
darah, monitoring kehilangan darah
Kontusio Paru
• Cedera yang paling sering terjadi pada trauma
tumpul toraks
– 30-70% dari trauma tumpul
– Mortalitas 14-20%
• Gaya deselerasi yang cepat menyebabkan paru
membentur dinding dada
• Biasanya dijumpai fraktur iga, tetapi tidak semua
kasus
Kontusio Paru
• Terjadi ruptur alveolar dengan perdarahan & edema
– Peningkatan permeabilitas membran kapiler
– Menyebabkan gangguan pertukaran gas  hipoksia,
hiperkarbi
• Kegagalan bernapas dapat timbul perlahan dan
berkembang sesuai waktu, tidak langsung terjadi
setelah kejadian  perlu monitoring ketat
• Gejala klinis : takipnea, gagal napas, takikardi,
hemoptisis, sianosis
Kontusio Paru
Kontusio Paru
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Terapi suportif
• Hindari pemberian cairan yang berlebihan
• Penggunaan ventilasi tekanan positif dini dapat
mengurangi penggunaan ventilator mekanik
• Pada kasus yang berat membutuhkan terapi
ventilator mekanik
Ruptur Diafragma
• Sering terjadi pada trauma tumpul toraks yang
menyebabkan fraktur iga 7 ke bawah  fragmen
fraktur iga merobek diafragma
• Dapat terjadi pada trauma tembus toraks
• Dapat disertai trauma abdomen dan kerusakan pada
organ abdomen
Ruptur Diafragma
• Trauma tumpul pada abdomen menyebabkan
peningkatan tekanan intra abdomen  robekan
pada puncak diafragma
– Organ abdomen masuk ke rongga dada melalui robekan
diafragma
– Paru-paru terdesak & menjadi kolaps
– Obstruksi usus dan strangulasi
– Pendorongan mediastinum
• Lebih sering pada bagian kiri karena bagian kanan
dilindungi oleh hati
Ruptur Diafragma
Ruptur Diafragma
Ruptur Diafragma
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Pemasangan NGT
• Penjahitan robekan diafragma dan reposisi organ
intra abdomen via torakotomi atau laparotomi
Ruptur Trakeobronkial
• Jarang terjadi
– < 3% dari trauma toraks
– Dapat terjadi pada trauma tumpul atau tembus
– Angka mortalitas tinggi (> 30%)
– Bronkial > trakea
• Khas : pneumotoraks menetap setelah pemasangan
selang dada
• Foto toraks : pneumotoraks, “Fallen Lung Sign”,
pneumomediastinum, pneumopericardium,
emfisema subkutis
• Bronkoskopi
Ruptur Trakeobronkial
Ruptur Trakeobronkial
Penatalaksanaan :
• ATLS
• Pemasangan selang dada (WSD)
• Intubasi Endotracheal Tube (ETT) ke bronkus
kontralateral
• Transfer untuk dilakukan repair trakeobronkial
Ruptur Aorta
• Biasanya terjadi pada trauma tumpul yang
mengalami gaya deselerasi tinggi
• Jika robekan besar  90% meninggal dalam
beberapa menit, jika bisa sampai ke rumah sakit 
90% akan meninggal
• Jika robekan kecil, pasien bisa selamat
• Robekan paling sering berada dekat ligamentum
arteriosum
• Tanda dan gejala tidak khas
Ruptur Aorta
• Foto toraks : perselubungan apeks kiri, mediastinum
lebar, penutupan kontur aorta, deviasi trakea ke
kanan, hemotoraks kiri
• Aortografi : memperlihatkan lokasi robekan
• CT angiografi mempunyai akurasi 100%
• Segera transfer ke rumah sakit yang mempunyai
kemampuan bedah jantung, untuk dilakukan operasi
penjahitan primer aorta atau reseksi dan
pemasangan graft
Ruptur Aorta
Ruptur Aorta

Aortografi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai