Anda di halaman 1dari 16

Mutaqin

55
MESIN LISTRIK MOTOR SEARAH

A. Kompetensi
1. Guru dapat menjelaskan prinsip dasar mesin DC dengan baik
2. Guru dapat menjelaskan karakteristik mesin DC berdasarkan jenis kumparan bantu
yang dipasang
3. Guru dapat menghitung pembebanan pada nmesin DC
4. Kompetensi 3

B. Indikator
1. Dapat mengidentifikasi komponen utama mesin DC
2. Dapat menggambarkan karakteristik mesin DC
3. Dpata membedakan jensi-jenis mesin DC berdasarkan kumparan penguatnya
4. Dapat menghitung rugi-rugi mesin DC
5. Dapat menjelaskan reaksi jangkar mesin DC
6. Dapat mernggambarkan rankaian kelistrikan berbagai sambungan penguat mesin DC

C. Materi
Mesin Listrik DC
Mesinmesin listrik DC sangat dikenal karena pemakaiannya yang beraneka
ragam. Dengan melakukan berbagai penggabungan lilitan medan magnet yang
dipasang secara terpisah maupun sendiri (shunt, seri dan kompon), dapat dirancang
suatu mesin listrik yang menampilkan karakteristik volt-amper atau kecepatan momen
yang bermacam-macam bagi penggunaan dinamik maupun yang konstan. Mesn DC
sering digunakan pada pemakaian yang memerlukan rentang kecepatan yang lebar
atau pengaturan yang cermat pada keluarannya. Mesin- Mesin listrik DC dapat
dikelompokkan menjadi dua macam , yakni generator DC dan motor DC.

1. Generator DC
Generator adalah suatu mesin (alat) yang berfungsi mengubah tenaga mekanik
menjadi tenaga listrik, yang diperoleh melalui prinsip percobaan Farady, yang
menyatakan bahwa suatu penghantar yang berada pada sejumlah garis-garis gaya
magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan menghasilkan
garis-garis gaya listrik (ggl) induksi.



Mesin Listrik Motor Searah
56
a. Konstruksi Generataor DC
1) Rangka Stator, dibuat dari besi tuang. Rangka stator merupakan rumah dari
bagian-bagian lain dalam generator. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat
untuk mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2) Inti kutub magnet , berfungsi sebagai tempat terjadinya fluks magnet. Untuk
generator dengan kapasitas kecil digunakan magnet permanen, dan untuk
generator kapasitas besar digunakan magnet buatan (elektromagnetik).
3) Rotor (jangkar, angker) , merupakan bagian yang berputar. Pada Genenrator
DC jangkar yang digunakanbiasanya berbentuk silinder yang pada bagian
permukaannya diberi alur-alur sebagai tempat kawat-kawat lilitan. Bahan yang
digunakan untuk pembuatan jangkar dari bahan ferromagnetic yang dibuat
berlapis-lapis.
4) Sikat-sikat, berfungsi sebagai penghubung aliran arus listrik dari lilitan jangkar
dengan beban. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sikat-sikat dari arang.
5) Kawat Lilitan jangkar, adalah tempat terbentuknya ggl induksi. Dalam satu alur
terdiri atas beberapa kawat yang disebut dengan kumparan. Antara kumparan
satu dengan lainnya dihubungkan secara seri.
6) Komutator, digunakan sebagai penyearah (komutasi). Komutator pada prinsipnya
mempunyai bentuk yang sama dengan cincin yang dibelah menjadi dua yang
dipisahkan dengan bahan penyekat. Masing-masing komutator dihubungkan
dengan sisi kumparan tempat terjadinya ggl induksi.
b. Prinsip Kerja Generator DC
Generator adalah suatu alat yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik. J ika sebatang penghantar digerakkan di antara kutub-kutub magnit maka pada
penghantar tersebut akan terjadi suatu GGL (Gaya Gerak Listrik). Arah GGL pada
generator ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu: Bila tangan kanan
dipampangkan sedemikian rupa hingga garis-garis fluks magnetic jatuh pada telapak
tangan dan ibu jari menunjuk kea rah gerakan (penyebab) maka jari-jari yang lain akan
menunjukkan arah GEM dan dengan demikian arah dari arus induksi (akibat).

Gambar 1
Mutaqin
57
Pada gambar 2 diperlihatkan sebuah lingkaran kawat a b c d diputar diantara dua
kutub magnit yang sisi a b dan c d akan memotong garis gaya sehingga dalam kawat
tersebut akan terjadi aliran induksi. Sesuai dengan kaidah tangan kanan maka garis gaya
yang arahnya dari kiri ke kanan akan sehingga memotong Q dari bawah ke atas jadi aliran
arus induksi akan mengalisr dari a ke b. Bagian c d memotong garis gaya dari atas ke
bawah sehingga arus induksi mengalis dari c ke d. Aliran arus induksi dalam kedua kawat
akan memperkuat. Apabila kumparan melakukan setengah perkisaran a b memotong garis
gaya dari atas ke bawah sehingga ggl yang ditimbulkan akan berlawanan arahnya.

Gambar 2
Sedangkan besarnya GGL selalu berubah-ubah. Tegangan yang berubah-ubah secara
periodic disebut tegangan bolak-balik dan arus yang mengalir disebut arus bolak-balik.

Gambar 3
Lama waktu untuk satu putaran disebut periode (T). J umlah perubahan periode dalam satu
detik disebut frequency.
Untuk mendapatkan aliran dari kumparan yang berputar digunakan cincin tembaga. Pada
cincin ini ditempatkan sekat/brostel yang dapat dihubungkan dengan rangkaian luar
gambar 2. Agar menghasilkan tegangan searah dapat dicapai dengan mengganti kedua
gelang (gambar 2) dengan dua bentuk belahan. Dengan demikian, arah tegangan akan
ditukar pada saat kumparan melewati posisi mendatarnya, yaitu pada saat tegangan
induksi sedang nol. Bila pemakaian listrik dihubungkan pada sekat-sekat arus searah akan
mengalir pada rangkaian luar, akan tetapi arus bolak-balik tetap mengalir dalam lingkaran
kumparan. Pembalik arus seperti itu dinamakan komutator. Dalam bentuk yang sederhana
Mesin Listrik Motor Searah
58
komutator terdiri dari sebuah gelang yang terpotong yang kedua belahan tersekat satu
sama lainnya yang masing-masing dihubungkan dengan ujung-ujung kumparan.



c. Jenis-Jenis Generator DC
Generator DC dikelompokkan dalam berbagai macam jenisnya yang dibedakan oleh
rangkaian penguat magnet yang digunakan. Ditinjau dari sumber arus pengaut magnet, dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni (a) generator penguat terpisah, dan (b) generator penguat
sendiri.
1) Generator Penguat Terpisah
Yakni sumber arus penguat magnet diperoleh dari sumber listrik lain (di luar). Rangkaian
ekuivalen Generator dengan penguatan terpisah diperlihatkan sebagai berikut :








Berdasarkan rangkaian ekuivalen generator terpisah, diperoleh persamaan listrik sebagi
berikut :
Im = Em/Rm . (1)
Ia =IL (2)
Ea = V + (Ia.Ra) + e (3)



Em
Rm Ea
R

Ia
V
Mutaqin
59
2) Generator Penguat Sendiri
Yakni arus penguat magnet diambilkan dari keluaran generator itu sendiri, sehingga
besar arus penguat magnet akan dipengaruhi oleh nilai arus dan tegangan generator.
Berdasarkan jenis sambungan lilitan penguat magnet dengan lilitan jangkar, generator penguat
sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu (a) generator penguat shunt, (b) generator penguat seri,
dan (c) generator kompon (canpuran).

1) Generator penguat shunt
Pada generator ini, penguat magnet diparalel dengan llilitan jangkar. Berdasarkan gambar
rangkaian ekuivalen generator shunt, diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut :

Persamaan Arus : Ia =I
L
+I
Sh
.. (4)
Persmaan Tegangan Ea =V +Ia.Ra + e . (5)

2) Generator penguat seri
Pada generator ini, penguat magnet diseri dengan llilitan jangkar. Berdasarkan gambar
rangkaian ekuivalen generator seri , diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut :

o Persamaan Arus : Ia =Is =I
L
.... (6)
o Persmaan Tegangan Ea = V + Ia.Ra + Ia.Rs + e (7)

3) Generator penguat kompon
Pada generator ini, mempunyai dua macam lilitan penguat magnet, yakni penguat shunt
dan penguat seri dengan llilitan jangkar. Ditinjau dari cara penyambungannya generator
kompon ini dibedakan menjadi dua macam, yakni (1) generator kompon shunt panjang dan
(2) generator kompon shunt pendek.
Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen generator kompon tersebut diperoleh
persamaan-persamaan sebagai berikut :
(a) Generator shunt panjang :
Persamaan Arus : Ia =Is .. .. (6)
Persmaan Tegangan Ea =V +Ia.Ra +Ia.Rs + e . (7)
V =Ish. Rsh

(8)
(b) Generator shunt pendek : :
Persamaan Arus : Ia =Ish +Is .. . (9)
Ish =Vsh/Rsh .. (10)
Persmaan Tegangan Ea = V + Ia.Ra + Ia.Rs + e (11)
Vsh =V +Is.Rs .. (12)
Mesin Listrik Motor Searah
60
Kecuali persamaan-persamaan tersebut telah diutarakan di atas, ada persamaan daya dan
efisiensi generator akibar adanya rugi gesek (Pb) dan rugu-rugi tembaga (Pcu) sebagai berikut :

Daya pada jangkar : Pa =Ea . Ia ... (13)
Daya luar : P = V. I
L
(14)
Rugi daya temabaga Pcu =I
2
.R . (15)
Efisienasi listrik:
L
=Pa / Pm (16)
Efisienasi bruto:
L
=P
L
/ Pa . (17)
Efisienasi generator :
G
=P
L
/ Pm . (18)

Blok aliran daya pada generator DC adalah sebagai berikut :



P
L

Pm Pa






Pb Pcu

2. Motor DC
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque
yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Cara menghubungkan maupun bentuk motor listrik DC sama dengan generator DC.
Motor listrik adalah alat/mesin yang dapat merubah daya listrik menjadi daya mekanik. Apabila
pada penghantar yang dialiri listrik dan terletak di antara dua buah kutub magnit (kutub utara
Mutaqin
61
dan selatan). Maka pada penghantar tersebut akan terjadi gaya yang menggerakkan
penghantar tersebut. Arah gerakan penghantar berdsarkan kaidah tangan kiri yang berbunyi
sebagai berikut.
Bila tangan kiri diarahkan sdemikian rupa, hingga garis-garis medan dari medan magnet
luar jatuh tegak lurus di atas telapak tangan dan jari-jari menunjuk ke arah gerakan (akibat).
Dari perbandingan arah dapat ditemukan arah perputaran rotor dalam motor listrik.

Gambar 5

Gambar 6
Suatu kumparan yang terletak dalam medan magnet seperti pada gambar 6 yang arah
arus dari kedua sisinya berlawanan sehingga arah gerak terhadap putarannya pun berbeda
yang selanjutnya akan menghasilkan gaya gerak putar/kopel. Makin besar arusnya makin
besar kopelnya, juga jika gaya magnetnya makin kuat maka kopelnya makin berat.
Kesimpulannya kopel akan tergantung dari arus dan gaya magnetnya.
Kalau dalam gambar kumparan yang terletak di antara kutub magnet sedang berputar
maka pada kumparan tersebut akan timbul suatu tegangan yang berlawanan arah dengan
tegangan dari luar yang disebut Gaya Gerak Listrik (GGL) lawan. Besar kecilnya GGL lawan
tergantung dari tahanan jangkar/angker. Agar arus dapa mengalir degan besar maka tahanan
jangkar/angker dibuat sekecil mungkin. Sebab arus yang mengalir pada angker akan dirubah
menjadi gaya putar. Kalau angker sudah berputar dalam angker akan terjadi GGL lawan. GGL
lawan yang mula-mulanya kecil akan mengurangi pengaruh tegangan dari luar sehingga arus
akan berkurang jika angker mulai berkurang. J ika putaran samapai pada maksimum berarti
GGL lawan cukup besar sehingga arus angker sudah sangat berkurang. Sedangkan pada saat
itu kopel mencapai keseimbangan dengan beban yang diputarkan.
Besarnya ggl lawan (Ea) sepertihalnya pada generator DC, yakni :
Mesin Listrik Motor Searah
62
Ea =(P/A). (n/60) . Z . volt. . (19)

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya
dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga
sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan
perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. J uga, motor tersebut
dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko
percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.

a. Konstruksi Motor DC
Konstruksi Motor dan Generator DC adalah sama, yang berbeda hanya fungsinya saja.
Pada dasarnya konstruksi sebuah motor DC terdiri dari 3 bagian yaitu Stator, bagian
Rotor, dan bagian lain yang diperlukan untuk mengambil/mengeluarkan arus.
a) Stator
Stator adalah bagian yang tinggal tetap (tidak bergerak) yang terdiri dari rumah dengan
kutub magnet yang dibuat dari pelat-pelat yang dipejalkan dengan gulungan penguat
magnet berikut tutup rumah.

b) Rotor
Bagian rotor adalah bagian yang begerak yang terdiri dari silinder yang dibuat dengan
pelat-pelat yang dipejalkan yang diberi saluran sebagai tempat kumparan yang biasa
disebut angker/jangkar. Pada angker terpasang kolektor/komutator yang terdiri dari
sigmen-sigmen yang berhubungan dengan gulungan angker.
Mutaqin
63

c) Bagian Lain-lain
Yang dimaksud bagian lain-lain adalah bagian yang diperlukan untuk
mengambil/mengeluarkan arus dari yang bergerak yang disebut brostel/sikat.







b. Jenis /Tipe-tipe Motor DC
Berdasarkan arus penguat magnetnya, motor DC dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Motor DC sumber daya terpisah / Separately Excited
Dalam hal ini arus penguat magnet diperoleh dari sumber DC diluar motor
Secara prinsip, rangkaian ekuivalen motor Dc identik dengan generator DC , baik
untuk penguatan terpisah maupun penguatan sendiri.
Adapun persamaan arus dan tegangan berdasarkan rangkaian ekuivalen diperoleh
sebagai berikut :
Im = E/Rm . (20)
Ia =I (21)
V =Ea + (Ia.Ra) + e (22)
2. Motor DC sumber daya sendiri / Self Excited
Bila arus penguat magnet berasal dari motor itu sendiri. Berdasarkan hubungan
gulungan penguat magnetnya terhadap gulungan angker motor DC dengan penguat
sendiri dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a) Motor Deret/Seri
Motor seri adalah motor yang gulungan magnetnya dihubungkan seri dengan gulungan
angkernya. J adi pada motor deret arus angkernya sepenuhnya melalui gulungan
magnetnya, sehingga kumparannya terbuat dari kawat yang tebal dengan jumlah
gulungan yang sedikit.
Mesin Listrik Motor Searah
64




Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M.
Photonics Ltd, 2002):
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dll.
Pada motor ini, penguat magnet diseri dengan llilitan jangkar. Berdasarkan gambar
rangkaian ekuivalen motor seri , diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut :
Persamaan Arus : I =Ia =Is .. (23)
Persmaan Tegangan V =Ea +Ia.Ra +Is.Rs + e (24)

Mutaqin
65
b) Motor Shunt
Motor shunt adalah motor yang gulungan magnetnya langsung dihubungkan dengan
jala-jala, demikian juga gulungan angkernya. Ini berarti gulungan angker dan gulungan
magnetnya dihubungkan jajar.



Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan
mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dynamo/angker (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
Persamaan Arus : I =Ia +ISh .. (25)
Ish =V / Rsh . (26)
Persmaan Tegangan V =Ea + Ia.Ra + e . (27)
V =Ish . Rsh ... (28)
Mesin Listrik Motor Searah
66
c) Motor Kompon
Motor Kompon adalah motor yang gulungan magnetnya terdiri dari gulungan shunt dan
gulungan seri. Motor kompon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Kompon pendek
dan Kompon panjang.
(1) Motor Kompon Pendek
Motor kompon dengan shunt pendek, apabila gulungan shuntnya
dihubungkan sejajar/parallel dengan gulungan angker maka motor ini disebut
motor kompon dengan shunt pendek atau motor kompon pendek.

Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen motor kompon pendek tersebut
diperoleh persamaan- sebagai berikut :
Persamaan Arus : I =Is =Ish +Ia .. . (29)
Ish =Vsh/Rsh .. (30)
Persmaan Tegangan V =Ea +Ia.Ra +Is.Rs + e (31)
Vsh =V - Is.Rs .. (32)
(2) Motor Kompon Panjang
Motor kompon dengan shunt panjang, apabila gulungan angker dan gulungan
deret dihubungkan berderet, sedangkan gulungan shuntnya dihubungkan sejajar
dengan gulungan angker dan gulungan deret seperti pada gambar, maka motor ini
disebut motor kompon dengan shunt panjang, atau motor kompon panjang.
Mutaqin
67

Berdasarkan gambar rangkaian ekuivalen motor kompon tersebut diperoleh
persamaan-persamaan sebagai berikut :
Persamaan Arus : Ia =Is .. .. (33)
I =Is +Ish .. (34)
Ish =V / Rsh .. (35)
Persmaan Tegangan V =Ea +Ia.Ra +Is.Rs + e . (36)
Vsh = V . (37)

3. Torsi Motor
Untuk mengetahui besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor listrik arus searah
dapat dilakukan analisis sebagai berikut :
F Nm






Berdasarkan gambar di atas, diperoleh persamaan :
Torsi T =F x R Nm .. (38)
Usaha =gaya x jarak
J ika jarak yang ditempuh merupakan suatu bentuk lingkaran, maka diperoleh :
Usaha = F x 2 R J oule. (39)
J ika motor berputar n putaran dalam satu detik, diperoleh :
Usaha/detik = F x 2 R . n J oule/det (40)
= F x R (2 n) Joule/det
= T x Joule/det
Daya = T x watt (41)
R meter
n rpm
Mesin Listrik Motor Searah
68
Untuk n = jumlah putaran per menit, maka = (2 n)/60, maka dapat dituliskan bahwa :
T = P/(2 n)/60) Nm (42)
Atau
T =0,159 . (1/9,81) . (P/(n/60)) Kgm (43)

Berdasarkan persamaan di atas, diperoleh :
Ta = Pa / (2 n/60) Nm .. (44)
Ta =Ea x Ia / (2 n/60) Nm
Ta =( (P/A).(n/60) . Z. . Ia) / (2 n/60) Nm
Ta = c2 . Ia dimana c2 = (Z/2 ) . (P/A) (45)

Kecuali persamaan-persamaan tersebut telah diutarakan di atas, ada persamaan daya dan
efisiensi motor akibat adanya rugi gesek (Pb) dan rugu-rugi tembaga (Pcu) sebagai berikut :
Daya pada jangkar : Pa =Ea . Ia ... (35)
Daya luar : P = V. I
L
(36)
Rugi daya tembaga Pcu =I
2
.R . . (37)


Blok aliran daya pada motor DC adalah sebagai berikut :


P
m

P Pa






Pcu Pb

Efisienasi listrik:
L
=Pa / P (46)
Efisienasi mekanik
MK
=P
M
/ Pa . (47)
Efisienasi motor :
M
=P
M
/ P . (48)



Mutaqin
69
D. Latihan
1. Sebuah generator dengan penguat terpisah mempunyai parameter sebegai berikut :
tegangan jepit 234 volt, , tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 117 ohm.
Maka hitunglah arus jangkar dan ggl induksi Ea, jika kerugian pada sikat diabaikan
2. Sebuah genertor Dc penguat shunt mempunyai data sebagai berikut : tegangan jepit
240 volt, tahanan lilitan shunt =240 ohm, tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan
beban 10 ohm. Maka hitunglah arus jangkar dan ggl induksi jika kerugian pada sikat
diabaikan.
3. Sebuah genertor Dc penguat kompon panjang mempunyai data sebagai berikut :
tegangan jepit 240 volt, tahanan lilitan shunt =240 ohm, tahanan lilitan seri =0,24,
tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 10 ohm. Maka hitunglah
a. arus jangkar
b. ggl induksi Ea, jika kerugian tegangan pada sikat diabaikan.
4. Sebuah genertor Dc penguat kompon pendek mempunyai data sebagai berikut :
tegangan jepit 240 volt, tahanan lilitan shunt =240 ohm, tahanan lilitan seri =0,24,
tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan beban 10 ohm. Maka hitunglah :
a. arus jangkar
b. ggl induksi Ea, jika kerugian tegangan pada sikat diabaikan.
5. Sebuah genertor Dc penguat shunt mempunyai data sebagai berikut : tegangan jepit
240 volt, tahanan lilitan shunt =240 ohm, tahanan lilitan jangkar 1 ohm dan tahanan
beban 10 ohm, kerugian pada sikat diabaikan. Daya pada beban penuh 5 Kwatt, dan
rugi besi dan gesek =476 watt. Maka hitunglah efisiensi listrik, efisien bruto dan
efisiensi generator.
6. Sebuah mesin arus searah kompon pendek dihubungkan pada tegangan 400 volt,
bekerja sebagai motor dan menarik arus dari sumber 40 amp. Mesin tersebut
mempunyai parameter Ra=0,21 ohm, Rs =0,3 ohm dan Rsh =194 ohm. Hitunglah :
a. arus pengaut magnet shunt, Arus jangkar, Ggl lawan Ea, dan torsi pada jangkar jika
motor berputar dengan kecepatan 20 put/det.
7. Sebuah motor shunt kutub 200 volt, menarik arus dari sumber 4 amp. Pada beban
kosong, dan berputar dengan kecepatan 700 rpm. Mesin tersebut mempunyai
parameter Ra= 0,6 ohm, dan Rsh = 100 ohm. J ika motor dibebani hingga daya
masukkan motor 8 Kwatt, hitunglah : Efisiensi motor, kecepatan motor dan torsi motor
8. Sebuah motor shunt 500 rpm, 200 volt mempunyai Ra =0,5 ohm, Rsh =200 ohm dan
menarik arus dari sumber 31 amp. Berapakah harga Rv yang harus dipasang seri
dengan Ra agar diperoleh putaran motor 300 rpm pada arus yang sama.


Mesin Listrik Motor Searah
70
E. Rangkuman
Secara garis besar mesin DC dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni generator
DC dan Motor DC. Genererator sebagai mesin yang mengubah tenaga mekanik menjadi
tenaga listrik , sedangkan motor listrik adalah sebaliknya, yakni suatu mesin yang
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik (putaran). Secara konstruksi dan
rangkaian kelistrikan akan kedua mesin DC ini memiliki kesamaan. Dilihat dari sambungan
penguatan medan magnet, dapat dibedakan menjadi dua, yakni penguatan terpisah dan
penguatan sendiri. Pada penguatan sendiri terdiri atas penguatan shunt, seri dan
campuran (kompon).

F. Daftar Pustaka
A.E. Fitzgerald, dkk (1997). Mesin-mesin listrik (terjamahan oleh joko Achyanto).
Surabaya: Erlangga.
Sumanto. (1992). Mesin Sinkron. Yogyakarta: Andi Offset
Sunyoto. (1993). Mesin Listrik DC. Yogyakarta: P2T FPTK IKIP Yogyakarta.
.(Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002)
(E.T.E., 1997):

Anda mungkin juga menyukai