Anda di halaman 1dari 24

Issu Ringkasan Isu

A.
1.
1.1
1.1.1 Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi
(PKWp)
Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.1.2 Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal promosi
(PKLp)
Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.1.3 Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.2
1.2.1 Rencana Detail Kawasan Perdesaan Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.2.2 Rencana Detail Kawasan Perbatasan Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.2.3 Penyusunan Kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa (KTP2D)
Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.2.4 Penataan kawasan Pusat Pelayanan Lingkungan
(PPL)
Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.2.5 Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
1.2.5 Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Peningkatan jumlah
migrasi desa-kota
2.
2.1
2.1.1 Transportasi Darat
a. Pengembangan, peningkatan dan pengoptimalan
jaringan jalan dan jembatan (Jalan Arteri Primer
(AP1) status negara)
Peningkatan volume lalu
lintas
b. Pengembangan, peningkatan dan pengoptimalan
jaringan jalan dan jembatan (Jalan Kolektor
Primer (KP2) status provinsi)
Kemacetan lalu lintas
c. Pengembangan, peningkatan dan pengoptimalan
jaringan jalan dan jembatan kewenangan
Kabupaten
Peningkatan tingkat
kecelakaan lalu lintas
d. Rencana peningkatan dan pengembangan jalan
pada ruas-ruas jalan khusus angkutan komoditas
yang mendukung kelancaran arus distribusi dari
sentra-sentra produksi sumberdaya mineral dan
perkebunan yang dikelola oleh pihak
swasta/investor menuju pelabuhan khusus,
Kemacetan lalu lintas di
sekitar pelabuhan
e. Peningkatan kinerja dan pengembangan terminal
penumpang tipe B Batulicin
Peningkatan volume lalu
lintas khususnya bagi
kendaraan berat
pendukung kegiatan
industri
f rencana pengembangan angkutan bus Antar
Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang belum
terlayani
g. Jaringan dalam trayek Angkatan Kota Dalam
Provinsi lintasan trayek
h. Pengembangan jalur angkutan sungai dan
penyeberangan
i. Penyusunan Regulasi pengaturan dan penetapan
kelas jalan
2.1.2 Transportasi Laut
a. Pengembangan Pelabuhan Pengumpul - Pencemaran air laut di
sekitar pelabuhan
- Pencemaran akibat
sampah di sekitar
pelabuhan
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu:
pencemaran udara, suara,
sungai,laut, serta air tanah
akibat dari aktifitas industri
maupun aktifitas penduduk
Munculnya berbagai
permasalahan lalu lintas,
seperti: peningkatan
volume, kemacetan dan
kecelakaan lalu lintas
No. Program Utama
Peningkatan jumlah migrasi
desa-kota (perpindahan
penduduk yang menuju
pusat perkotaan sekaligus
menetap karena berbagai
faktor kepentingan)
Peningkatan jumlah migrasi
desa-kota (perpindahan
penduduk yang menuju
pusat perkotaan sekaligus
menetap karena berbagai
faktor kepentingan)
SOSIAL EKONOMI BUDAYA (SOSEKBUD)
PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
Perwujudan Pusat Kegiatan
Perwujudan Sistem Perkotaan
Perwujudan Sistem Perdesaan
Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
Prasarana Utama
b. Pengembangan Pelabuhan Pengumpan
c. Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Pengumpul
d. Pelabuhan Pengumpul Terminal Penumpang
e. Pelabuhan Pengumpul Petikemas
f. Penyusunan Perda Penetapan dan pembangunan
Pelabuhan Laut/penyeberangan/khusus/dermaga
g. DED Pelabuhan Laut/pelabuhan
penyeberangan/pelabuhan khusus/pelabuhan
speedboat
h. Sosialisasi Perencanaan pelabuhan
i. Pembangunan pelabuhan khusus dan dermaga
speedboat
c. Pembangunan Stasiun Batulicin
2.1.4 Transportasi Udara
a. Rencana peningkatan dan pengembangan
b. Rencana peningkatan dan pengembangan jalur-
jalur penerbangan lokal, regional, nasional serta
pembukaan jalur internasional sesuai dengan
kebutuhan mekanisme pasar pada Bandar Udara
c. Perda pembangunan Bandara Baru, Perda
pengembangan bandara lama
d. Feasibility studi lokasi bandara baru, penyusunan
Rencana iNduk Bandara
e. Sosialisasi Kawasan Sekitar Bandara (KKOP,
Kawasan kebisingan)
2.2
2.2.1 Jaringan Sumberdaya Air
a. Penyusunan regulasi tentang pola pengelolaan
Wilayah Sungai (WS)
b. Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan
c. Pengembangan jaringan air baku untuk air
bersih
d. Jeringan air bersih ke kelompok pengguna
e. Program Kali Bersih (PROKASIH) Status sungai dengan
kondisi pencemaran
f. Pengendalian pemanfaatan air tanah
g. Pengendalian Banjir
h. Perluasan pelayanan air minum
i. Rencana pemasangan sambungan langganan
baru
2.2.2 Jaringan Prasarana Pengelolaan
Lingkungan
- Peningkatan polusi udara
dan kebisingan
- Tingkat rawan kebisingan
meningkat
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu:
pencemaran udara, suara,
sungai,laut, serta air tanah
akibat dari aktifitas industri
maupun aktifitas penduduk
- Pencemaran air laut di
sekitar pelabuhan
- Pencemaran akibat
sampah di sekitar
pelabuhan
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu:
pencemaran udara, suara,
sungai,laut, serta air tanah
akibat dari aktifitas industri
maupun aktifitas penduduk
Terdapat kawasan yang
belum mendapatkan
pelayanan jaringan air
bersih dan pelayanan
kebersihan secara
maksimal
Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih belum
optimal
Pencemaran air tanah dan
banjir masih terus terjadi
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu:
pencemaran udara, suara,
sungai,laut, serta air tanah
akibat dari aktifitas industri
Terdapat kawasan yang
belum mendapatkan
pelayanan jaringan air
bersih dan pelayanan
kebersihan secara
maksimal
Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih belum
optimal
Prasarana Lainnya
a. Penyusunan Manajemen Persampahan
Kabupaten Tanah Bumbu
b. Peningkatan pengelolaan persampahan menjadi
sanitary landfill
c. Pengembangan TPA
d. Pengembangan TPST
d. Perluasan pelayanan persampahan
e. Masterplan Persampahan
f. Pengembangan sistem drainase
f. Pengembangan saluran pembuangan air limbah
(SPAL)
g. Pengelolaaan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
h. Pengembangan pelayanan air minum dengan
menggunakan PDAM
i. Pengembagan pelayanan air minum dengan
menggunakan mata air
j. Pengembangan pelayanan air minum dengan
menggunakan sumur bor terdapat di seluruh
kecamatan
k. Pengelolaan limbah secara komunal
k. Penyediaan air minum pada daerah rawan air
l. Pengembangan jalur dan ruang evakuasi
bencana
Nilai kuantitas, lokasi/
sebaran kawasan rawan
bencana alam semakin
bertambah
Nilai kuantitas, lokasi/
sebaran kawasan rawan
bencana alam semakin
bertambah
B.
1.
1.1
Rawan terjadinya
kebakaran hutan
Rawan terjadinya alih
fungsi kawasan hutan
menjadi fungsi kawasan
hutan lainnya
Rawan terjadinya konflik
kepentingan terhadap
kawasan hutan
Rawan terjadinya
pencurian/ penjarahan/
perambahan hasil hutan
(illegal logging)
Rawan terjadinya
penggunaan kawasan
hutan secara tidak
prosedural (illegal mining,
perkebunan dalam
kawasan hutan)
Rawan terjadinya gangguan
terhadap kawasan hutan
Pencemaran lingkungan
semakin meningkat yang
bersumber dari kondisi
persampahan
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu: tanah dan
air tanah akibat dari aktifitas
industri maupun aktifitas
penduduk
Pengesahan secara legal Peraturan Pemanfaatan Ruang Baru H. Lindung Pegunungan meratus
Terdapat kawasan yang
belum mendapatkan
pelayanan jaringan air
Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih serta
IPAL rumah tangga belum
Kawasan Hutan Lindung
PERWUJUDAN POLA RUANG
Perwujudan Kawasan Lindung
Papan Peringatan Hutan Lindung
Iklan / Penjelasan melalui: Media Elektronik, Media Cetak dan Sekolahan
Peningkatan SDM instansi Terkait
Identifikasi Kawasan Lindung dan Kawasan Konservasi (Hutan Lindung )
IPAL untuk menampung
kegiatan rumah tangga
dan fasilitas umum belum
maksimal
Terdapat kawasan yang
belum mendapatkan
pelayanan jaringan air
bersih dan pelayanan
kebersihan secara
maksimal
Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih serta
IPAL rumah tangga belum
optimal
Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih serta
IPAL rumah tangga belum
optimal
Rawan terjadinya
kebakaran hutan
Rawan terjadinya alih
fungsi kawasan hutan
menjadi fungsi kawasan
hutan lainnya
Rawan terjadinya konflik
kepentingan terhadap
kawasan hutan
1.2
a. Penetapan Kawasan cagar alam dan kawasan
cagar budaya dan ilmu pengetahuan
b. Penyusunan masterplan dan rencana rinci
kawasan cagar alam dan cagar budaya
c. Penyusunan peraturan zonasi kawasan suaka
alam dan cagar budaya
d. Rehabilitasi dan preservasi kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar budaya
e. Sosialisasi pengelolaan kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar budaya
f. Pemberdayaan masyarakat di sekitar Kawasan
suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
g. Pengendalian kerusakan kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar budaya
1.3
a. Penetapan kawasan rawan bencana banjir,
longsor dan abrasi
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan rawan
bencana
c. Penyusunan peraturan zonasi kawasan rawan
bencana
d. Penyusunan rencana aksi daerah
penanggulangan bencana
e. Pembuatan lokasi dan jalur evakuasi bencana
f. Program mitigasi bencana
1.4
a. Perlindungan terhadap terumbu karang dan
mangrove
b. Penyusunan Rencana Rinci kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil
c. Penyusunan peraturan zonasi kawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil
d. Pemasangan patok batas & tanda larangan
eksploitasi kawasan hutan mangrove
2.
2.1
a. Penetapan kawasan hutan produksi Rawan terjadinya
kebakaran hutan
b. Penyusunan tata kelola hutan produksi lestari Rawan terjadinya alih
fungsi kawasan hutan
menjadi fungsi kawasan
hutan lainnya
c. Perluasan Kawasan Hutan Rawan terjadinya konflik
kepentingan terhadap
kawasan hutan
d. Rehabilitasi dan reklamasi hutan produksi yang
rusak
Rawan terjadinya
pencurian/ penjarahan/
perambahan hasil hutan
(illegal logging)
Rawan terjadinya gangguan
terhadap kawasan hutan
Berkurangnya daerah
resapan air (embung)
Berkurangnya daerah
resapan air (embung)
Perwujudan Kawasan Budidaya
Kawasan peruntukan hutan produksi;
- Pencemaran lingkungan
semakin meningkat, baik
terhadap air, udara
maupun tanah
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu:
pencemaran udara, suara,
sungai,laut, serta air tanah
akibat dari aktifitas industri
maupun aktifitas penduduk
serta penggunaan pestisida
dalam pertanian
Nilai kuantitas, lokasi/
sebaran kawasan rawan
bencana alam semakin
bertambah
Nilai kuantitas, lokasi/
sebaran kawasan rawan
bencana alam semakin
bertambah
Reboisasi, Penetapan batasan fisik kawasan Lindung
Pemasyarakatan Satu Orang Satu Pohon
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan rawan bencana alam
Rawan terjadinya gangguan
terhadap kawasan hutan
e. Peningkatan produktivitas hutan
produksi/Mengembangkan Hutan Kebun
(Agroforest)
Rawan terjadinya
penggunaan kawasan
hutan secara tidak
prosedural (illegal mining,
perkebunan dalam
kawasan hutan)
Pemasangan patok batas kawasan penyangga &
tanda larangan eksploitasi
Rawan terjadinya
kebakaran hutan
tanpa izin kawasan penyangga hutan lindung Rawan terjadinya alih
fungsi kawasan hutan
menjadi fungsi kawasan
hutan lainnya
Rawan terjadinya konflik
kepentingan terhadap
kawasan hutan
2.2
a. Penetapan kawasan peruntukan pertanian
b. Peningkatan produktivitas pertanian (tanaman
pangan, holtikultura, perkebunan dan
peternakan)
c. Sosialisasi pengelolaan kawasan pertanian
pangan berkelanjutan
d. Pengendalian konversi lahan pertanian ke non
pertanian
e. Revitaliasasi pertanian
f. Pembangunan jalan usaha tani
g. Intensifikasi Lahan dan Produksi
h. Meningkatkan Pengolahan Hasil / Pasca Panen
I, Meningkatkan buffer stock
j. Pembangunan sub terminal agropolitan
k. Mengembangkan Agro Innovation Centre
(Pelatihan Terbuka, Perpustakaan Khusus Agro
di BPKec)
l. Mengembangkan Sentra Benih/bibit Tanaman
Pangan
m. Mengembangkan Sentra Hortikultura
n. Mengembangkan Laboratorium Kultur Jaringan
sebagi pusat pembibitan tanaman hutan dan
perkebunan
o. Mengembangkan Ternak Sapi Potong Pusat
Ternak Benua Enam
p. Mengembangkan Pusat bibit Perikanan di Benua
Enam
q. Mengembangkan Sentra-Sentra Ternak Itik
r. Meningkatkan Pembinaan Manajemen Usahatani
s. Mengembangkan Mekanisasi Pertanian
t. Meningkatkan Promosi produk pertanian
u. Mengembangkan Tanaman Karet
v. Memfasilitasi dan Mengembangkan Perkebunan
Kelapa Sawit
w. Memfasilitasi dan Mengembangkan Perkebunan
Kelapa dalam
x. Meningkatkan Pengolahan Tomat dan Lombok
y. Mengembangkan Pengolahan Jagung Pipilan
z. Mengembangankan Pengolahan dan
Perdagangan Pisang.
2.3
a. Memfasilitasi Pembangunan Pabrik Pengolahan
CPO
b. Mengembangkan dan Memfasilitasi
Pembangunan Pabrik Pengolahan Karet
c. Mengembangkan Usaha Drying (Pengeringan
dan Pengolahan kayu)
d. Mengembangkan Pengolahan Kayu Manis
e. Meningkatkan Pengawasan keamanan dan
kesehatan makanan hasil industri
Kawasan peruntukan pertanian
Kawasan peruntukan perkebunan
f.
- Pengetahuan yang
rendah dari para petani/
peternak tentang teknik
bertani modern
- Prasarana dan sarana
pertanian dan perikanan
beserta tenaga kerja
pendukungnya
- Menurunnya jumlah
petani tambak
- Alih fungsi lahan
pertanian produktif
menjadi non pertanian
- Alih fungsi lahan yang
tidak terkendali di sehingga
terjadi pelanggaran tata
ruang
- Ketidakseimbang antara
pembangunan fisik
bangunan dengan
penyediaan RTH
- Ketahanan pangan
- Minimnya pengetahuan
dan ketrampilan tenaga
kerja mengenai sarana
prasarana maupun teknik
dalam pengolahan pertanian
maupun perikanan
- Rawan terjadi alih fungsi
lahan
- Ketahanan pangan yang
menurun
Berkurangnya jumlah
keanekaragaman hayati
flora dan fauna
Rawan terjadinya gangguan
terhadap kawasan hutan
Berkurangnya jumlah
keanekaragaman hayati
flora dan fauna
2.4
a. Penetapan dan pengembangan kawasan
perikanan
b. Penataan kawasan minapolitan
c. Pembangunan Pelabuhan Penangkapan Ikan
(PPI)
2.5
Kegiatan pertambangan
batu bara kurang
memberdayakan SDM di
sekitarnya secara
berkelanjutan
Kegiatan pertambangan
batu bara kurang
memberdayakan SDM di
sekitarnya secara
berkelanjutan
2.6
a. Pengadaan tanah dan pembangunan kawasan
indstri
b. Pengembangan sentra / klaster industri kecil
c. Penyusunan rencana rinci kawasan peruntukan
industri menengah
d. Penyusunan rencana zonasi kawasan peruntukan
industri menengah
e. Sosialisasi dan pemberdayaan kegiatan industri
unggulan
f. Pembangunan pasar seni dan kerajinan
g. Pembangunan pasar produk olahan
h. Peningkatan Manajemen Sumber Daya Energi
i. Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya
Energi
j. Peningkatan Nilai tambah batubara menjadi
Briket Batu Bara
k. Penyediaan tungku/Anglo Briket Batubara
2.7
a. Penetapan dan pengembangan kawasan wisata
b. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA)
c. Peningkatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pariwisata
d. Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di
dalam dan di luar negeri
e. Pemberdayaan Masyarakat Sadar Wisata
f. Program Destinasi Pariwisata
g. Penyusunan Rencana Wisata Terapadu
n. Penyusunan Rencana Agrowisata
s. Pemeliharaan wisata Budaya dan Pendin
2.8
a. Penyusunan RP4D
b. Pengembangan Lingkungan Siap Bangun
(LISIBA)
c. Penataan lingkungan permukiman perdesaan
d. Penataan lingkungan permukiman perkotaan
e. Peremajaan lingkungan kumuh
f. Pembangunan sarana dan prasarana lingkungan
permukiman
s. Penyusunan regulasi bangunan gedung
- Permukiman kumuh dan
liar yang semakin banyak
- Terjadi pelanggaran
pembangunan perumahan
dan permukiman
- Adanya permukiman liar
- Rawan terjadinya
pelanggaran tata ruang
- Kurang sadarnya
masyarakat akan kebersihan
lingkungan
Berkurangnya jumlah
keanekaragaman hayati
flora dan fauna
Berkurangnya jumlah
keanekaragaman hayati
flora dan fauna
- Peningkatan polusi udara
dan kebisingan
- Pencemaran air laut di
sekitar pelabuhan
Terjadi pencemaran
lingkungan yaitu:
pencemaran udara, suara,
sungai,laut, serta air tanah
akibat dari aktifitas industri
maupun aktifitas penduduk
serta penggunaan pestisida
dalam pertanian
Kawasan peruntukan permukiman
Kawasan peruntukan perikanan
Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan peruntukan industri
Kawasan peruntukan pariwisata
- Pencemaran lingkungan
dari akibat kegiatan wisata
- Penataan kawasan wisata
yang kurang optimal
Kinerja bidang pariwisata
belum memberikan peranan
yang maksimal
Penjelasan
- Penurunan kualitas lingkungan khususnya air laut
- Penurunan kualitas lingkungan dengan munculnya penyakit
- Pencemaran air laut di sekitar pelabuhan
- Pencemaran akibat sampah di sekitar pelabuhan
- Kemacetan lalu lintas di sekitar pelabuhan
- Rawan terjadinya penyelundupan
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mendorong terjadinya migrasi dan berimplikasi
pada pengkatan aktifitas baik di sektor industri
ataupun pada kegiatan disektor lainnya dan
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
didalamnya mencakup air, udara, maupun tanah.
Pencemaran sampah juga terkait dengan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang baik sehingga banyak sampah yang
dibuang ditempat yang tidak seharusnya seperti
sungai yang berujung ke laut
Bertambahnya jumlah penduduk di perkotaan
mempengaruhi meningkatnya aktifitas kota yang
berakibat pada kondisi lalu lintas maupun
peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang
menyebabkan timbulnya kemacetan dan tingkat
kerawanan pengguna jalan raya. Perkembangan
suatu kota ini baik secara langsung maupun tidak
langsung akan menimbulkan berbagai masalah di
kota. Masalah yang muncul bukan hanya masalah
sosial, ekonomi tetapi diantaranya adalah
masalah transportasi. Masalah transportasi
merupakan masalah yang rumit, karena terkait
dengan komponen yang lain seperti manusia,
sarana dan prasarana, ekonomi serta faktor yang
lainnya. .Disatu sisi kebutuhan manusia akan
barang/jasa selalu meningkat baik kuantitas
maupun kualitasnya sehingga cenderung
menciptakan intensitas pergerakan yang tinggi.
Hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan
pengembangan dan pengaturan transportasi yang
baik yaitu peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana perangkutan baik berupa jalan maupun
fasilitas lain yang menunjang kegiatan
transportasi. Namun dalam kenyataanya,
pergerakan yang terjadi semakin meningkat
(aktivitas kehidupan kota semakin meningkat)
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
sedangkan sistem jaringan (sarana dan prasarana
transportasi) sangat terbatas, hal ini akan
menimbulkan masalah yang akan berdampak
pada aspek yang lain. Adanya ketidakseimbangan
tersebut dapat mengganggu sistem
perangkutan/perpindahan yang terjadi antara
Peningkatan polusi udara akibat asap kendaraan, penurunan
tingkat kesadaran terhadap keselamatan berlalu lintas,
peningkatan kadar stres bagi pengguna jalan akibat kemacetan
lalu lintas yang rutin terjadi
Perkembangan aktifitas perkotaan di Tanah
bumbu mengakibatkan adanya migrasi penduduk
dari desa ke kota karena di perkotaan tersedia
lapangan pekerjaan dan kelengkapan fasilitas
baik kesehatan, pendidikan, perdagangan
maupun yang lainnya maka mempengaruhi
migrasi penduduk. banyaknya faktor kepentingan
yang tidak terencana akan menmmbulkan
Perkembangan aktifitas perkotaan di Tanah
bumbu mengakibatkan adanya migrasi penduduk
dari desa ke kota karena di perkotaan tersedia
lapangan pekerjaan dan kelengkapan fasilitas
baik kesehatan, pendidikan, perdagangan
maupun yang lainnya maka mempengaruhi
migrasi penduduk. banyaknya faktor kepentingan
yang tidak terencana akan menmmbulkan
permasalahan semakin padatnya perkotaan dan
kebutuhan akan lahan akan meningkat untuk
tempat tinggal. jika hal ini tidak dibatasi maka
perkembangan kota semakin tidak terkendali
sebagai akibat pertumbuhan penduduk dan
migrasi ke kota.
- Terciptanya egoisme wilayah
- Kawasan perkotaan semakin maju dan pedesaan semakin
tertinggal
- Peningkatan jumlah penduduk di kota, munculnya rumah liar,
konflik sosial, kemacetan lalu lintas, munculnya sektor informal
Peningkatan jumlah penduduk di kota, munculnya rumah liar,
konflik sosial, kemacetan lalu lintas, munculnya sektor informal
SOSIAL EKONOMI BUDAYA (SOSEKBUD)
DAMPAK
Penurunan kualitas lingkungan permukiman, munculnya berbagai
penyakit yang mengganggu kesehatan
Kerusakan lingkungan di sekitar sungai
Penurunan kualitas lingkungan permukiman, munculnya berbagai
penyakit yang mengganggu kesehatan
Penurunan kualitas lingkungan permukiman, munculnya berbagai
penyakit yang mengganggu kesehatan
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mendorong terjadinya migrasi dan berimplikasi
pada pengkatan aktifitas baik di sektor industri
ataupun pada kegiatan disektor lainnya dan
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
didalamnya mencakup air, udara, maupun tanah.
Pencemaran sampah juga terkait dengan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang baik sehingga banyak sampah yang
dibuang ditempat yang tidak seharusnya seperti
sungai yang berujung ke laut
- Penurunan kualitas lingkungan khususnya air laut
- Penurunan kualitas lingkungan dengan munculnya penyakit
- Penurunan kualitas lingkungan khususnya air laut
- Penurunan kualitas lingkungan dengan munculnya penyakit
- Pencemaran air laut di sekitar pelabuhan
- Pencemaran akibat sampah di sekitar pelabuhan
- Kemacetan lalu lintas di sekitar pelabuhan
- Rawan terjadinya penyelundupan
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mendorong terjadinya migrasi dan berimplikasi
pada pengkatan aktifitas baik di sektor industri
ataupun pada kegiatan disektor lainnya dan
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
didalamnya mencakup air, udara, maupun tanah.
Pencemaran sampah juga terkait dengan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang baik sehingga banyak sampah yang
dibuang ditempat yang tidak seharusnya seperti
sungai yang berujung ke laut
Semakin meningkatnya kegiatan penduduk maka
aktivitas semakin kompleks. aktivitas rumah
tangga merupakan aktivtas yang paling kecil
dalam lingkup perkotaan tentunya juga
menhasilkan limbah rumah tangga sepetri tinja,
buang air kamar mandi, dapur dan cuci. bagi
masyarakat menengah kebawah, masih banyak
yang pengelolaannnya dibuang langsung ke
sungai, kebun, maupun dnegan sumur resapan.
tentunya hal ini dapat meneceari lingkungan dan
terjadi resapan kedalam air tanah, yang secara
sadar maupun tidak kita konsumsi sehari hari.
perlunya kesadaran masayrakat akan hal ini
merupakan tanggung jawab bersama agar
lingkungan tetap terjaga dan menjadi sehat.
oelha krenanya diperlukan adanya penanganan
khusus dalam pengelolaan snaitas khususnya
pada kawasan pemukiman padat, kumuh agar
limbah rumah tangga dapat terkelola dengan
baik. salah satunya adalah dengan penyediaan
IPAL komunal untuk menciptakan dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,
baik secara individu maupun kelompok untuk
turut berpartisipasi memecahkan berbagai
permasalahan yang terkait pada upaya
peningkatan kualitas kehidupan, kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat.
Penurunan kualitas air tanah, kesulitan air bersih dan penurunan
nilai lahan akibat banjir
- Penurunan kualitas lingkungan permukiman, munculnya
berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan
- Pelayanan terhadap masyarakat belum mencakup seluruhnya
- Pencemaran air tanah dan banjir masih terus terjadi
- Pemanfaatan SDA yang belum maksimal
Tingginya aktivitas manusia akan kebtuhan hidup
terkadang tidak diimbangi dengan kepedulian
terhadap lingkungan. Banyaknya aktivitas
perubahan fungsi lahan termasuk pertambangan
lebih mengutamakan kepentingan ekonomis
daripada kerusakan lingkungan. Jika hal ini terjadi
maka kerusakan lingkungan akan semakin luas
dan berdampak pada rawan bencana yang
ujungnya akan merugikan manusia itu
sendiri.bencana alam terjadi karena proses alami
dalam perubahan struktur muka bumi, yakni
adanya gangguan kestabilan pada tanah atau
Terhambatnya pembangunan fisik di sekitar daerah rawan
bencana
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Terancamnya iklim investasi
- Terciptanya hubungan yang kurang harmonis antara
pemerintah, pengusaha dan masyarakat
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Terancamnya iklim investasi
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mendorong terjadinya migrasi dan berimplikasi
pada pengkatan aktifitas baik di sektor industri
ataupun pada kegiatan disektor lainnya dan
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
didalamnya mencakup air, udara, maupun tanah.
Pencemaran sampah juga terkait dengan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang baik sehingga banyak sampah yang
dibuang ditempat yang tidak seharusnya seperti
sungai. jika hal ini semakin terbiasa maka akan
berdapak pada penymbatan badan iar tek heran
sering terjadi banjir. Oleh karenanya dalam perlu
adanya penanganan khusus terhadap hal ini
dnegan melibatkan masyarakat secara penuh
dalam setiap prosesnya.
- Pencemaran lingkungan semakin meningkat, baik terhadap air
tanah maupun persampahan
- Berbagai penyakit muncul akibat lingkungan yang tidak bersih
- Terdapat kawasan yang belum mendapatkan pelayanan air
bersih atau persampahan
Semakin meningkatnya kegiatan penduduk maka
aktivitas semakin kompleks. aktivitas rumah
tangga merupakan aktivtas yang paling kecil
dalam lingkup perkotaan tentunya juga
menhasilkan limbah rumah tangga sepetri tinja,
buang air kamar mandi, dapur dan cuci. bagi
masyarakat menengah kebawah, masih banyak
yang pengelolaannnya dibuang langsung ke
sungai, kebun, maupun dnegan sumur resapan.
tentunya hal ini dapat meneceari lingkungan dan
terjadi resapan kedalam air tanah, yang secara
sadar maupun tidak kita konsumsi sehari hari.
perlunya kesadaran masayrakat akan hal ini
merupakan tanggung jawab bersama agar
lingkungan tetap terjaga dan menjadi sehat.
oelha krenanya diperlukan adanya penanganan
Penurunan kualitas lingkungan permukiman, munculnya berbagai
penyakit yang mengganggu kesehatan
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Terancamnya iklim investasi
- Terciptanya hubungan yang kurang harmonis antara
pemerintah, pengusaha dan masyarakat
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Terancamnya iklim investasi
Akibat alih fungsi lahan yang terjadi sebagai
dampak dari tingginya aktivitas dan pertumbuhan
penduduk, maka fungsi resapan air menjadi
berkurang.
- Rawan terhadap pelanggaran tata ruang dan penjarahan
- Rawan untuk dialihfungsikan
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mendorong terjadinya migrasi dan berimplikasi
pada pengkatan aktifitas baik di sektor industri
ataupun pada kegiatan disektor lainnya dan
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
didalamnya mencakup air, udara, maupun tanah.
- Penurunan kualitas lingkungan dan tingkat kesehatan yang
rendah
- Terjadi penjarahan/ perusakan kawasan lindung
- Minimnya perlindungan dari pemerintah
Tingginya aktivitas manusia akan kebtuhan hidup
terkadang tidak diimbangi dengan kepedulian
terhadap lingkungan. Banyaknya aktivitas
perubahan fungsi lahan termasuk pertambangan
lebih mengutamakan kepentingan ekonomis
daripada kerusakan lingkungan. Jika hal ini terjadi
maka kerusakan lingkungan akan semakin luas
dan berdampak pada rawan bencana yang
ujungnya akan merugikan manusia itu
sendiri.bencana alam terjadi karena proses alami
dalam perubahan struktur muka bumi, yakni
- Nilai kuantitas, lokasi/ sebaran kawasan rawan bencana alam
semakin bertambah
- Keresahan masyarakat di sekitar kawasan terus meningkat
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Terancamnya iklim investasi
- Terciptanya hubungan yang kurang harmonis antara
pemerintah, pengusaha dan masyarakat
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
tingkat SDM yang cukup rendah dan keterbatasan
dalam aksesinformasi serta minimnya pelatihan
yang dilaksanakan berakibat pada minimnya
pemanfaatan teknologi pengolahan pertanian
maupun perikanan. Tidak hanya itu, kualitas dan
kuantitas hasil olahan masih jauh dari harapan.
Hal ini tidak hanya dikarenakan kurangnya
pelatihan namun dari segi kesadaran manusia
yang cenderung mempertahankan kebiasaan
tradisional dalam pengolahan sarana pertanian
dan perikanan sehingga cenderug mengabaikan
pengolahan yang modern. oleh karenanya
pelatihan yang diharapkan tidak hanya sebatas
pada pemberian pengolahan sarana dan teknik
saja melainkan penyadaran manusia seutuhnya
sehingga masyarakat dapat lebih maju dalam
mengelola pertanian maupun perikanan
- Penurunan jumlah produksi pertanian dan bertambahnya nilai
import produk pertanian, semakin berkurangnya jumlah petani
- Menurunnya produksi dan produktivitas pertanian, berubahnya
sistem irigasi, menurunnya jumlah penduduk sebagai petani
- Penurunan jumlah produksi pertanian, sehingga import harus
dilakukan. Kesejehteraan petani menurun, banyak petani beralih
profesi menjadi non petani (buruh pabrik) berakibat pada
terjadinya urbanisasi ke kota
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Terancamnya iklim investasi
- Terciptanya hubungan yang kurang harmonis antara
pemerintah, pengusaha dan masyarakat
- Turunnya kualitas lingkungan karena berkurangnya luas
kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanekaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena tercemarnya udara/ polusi
& berkurangnya luas kawasan hutan
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Turunnya kualitas lingkungan karena kawasan hutan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
- Terancamnya keberadaan keanakaragaman hayati flora dan
fauna
- Terjadinya klaim kepemilikan kawasan hutan secara sepihak
- Produk pertanian tidak mengalami peningkatan dan bersifat
minimal dalam diversifikasinya
- Pengetahuan yang rendah dari para petani/ peternak tentang
teknik bertani modern
- Sulitnya mendapatkan bantuan pemerintah untuk usaha
pertanian
Akibat dari alih fungsi lahan dan juga ilegaloging
yang makin marak maka menyebabkan habitat
ekosistem mengalami degradasi yang berimplikasi
pada pengurangan keanekaragaman hayati
floradan fauna
Berkembangnya industri pertambangan batubara
di tanah bumbu yang semakin berkembang tidak
memanfaatkan sdm dari penduduk sekitar secara
maksimal dan tidak berkelanjutan dalam
memberdayakannya. Hal ini terkadang
- Kerusakan struktur tanah
- Lahan bekas tambang yang sulit direklamasi
- Pencemaran terhadap lingkungan
Arus urbanisasi dari tahun ke tahun semakin
meningkat, sehingga jumlah penduduk yang
tinggal di kawasan perkotaan semakin meningkat
pula. Peningkatan jumlah penduduk tersebut
akan berdampak pada meluasnya kawasan
terbangun dan pesatnya perkembangan fisik
perkotaan di kawasan sub-urban. Akan tetapi,
perkembangan tersebut seringkali tidak diimbangi
dengan peningkatan pelayanan prasarana-sarana
dan utilitas (PSU). Akibatnya akan meninmbulkan
atau meluasnya permukiman kawasan kumuh.
Keberadaan kawasan kumuh kota merupakan
dampak dari pertumbuhan dan perkembangan
- Munculnya konflik sosial, munculnya berbagai tindak kejahatan,
penurunan nilai keindahan/ estetika kota, penurunan kualitas
kesehatan dan lingkungan kota
- Rawan terjadi konflik sosial, nilai budaya masyarakat mulai
pudar, kesenjangan ekonomi yang semakin lebar
- Penurunan kualitas lingkungan dan taraf kesehatan
- Terjadi pelanggaran pembangunan perumahan dan
permukiman
- Permukiman kumuh dan liar yang semakin banyak
Akibat dari alih fungsi lahan dan juga ilegaloging
yang makin marak maka menyebabkan habitat
ekosistem mengalami degradasi yang berimplikasi
pada pengurangan keanekaragaman hayati
floradan fauna
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mendorong terjadinya migrasi dan berimplikasi
pada pengkatan aktifitas baik di sektor industri
ataupun pada kegiatan disektor lainnya dan
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
didalamnya mencakup air, udara, maupun tanah.
Pencemaran sampah juga terkait dengan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang baik sehingga banyak sampah yang
dibuang ditempat yang tidak seharusnya seperti
sungai. jika hal ini semakin terbiasa maka akan
berdapak pada penymbatan badan iar tek heran
sering terjadi banjir. Oleh karenanya dalam perlu
adanya penanganan khusus terhadap hal ini
dnegan melibatkan masyarakat secara penuh
dalam setiap prosesnya.
- Kenyamanan aktivitas terganggu
- Penurunan kualitas lingkungan khususnya air laut
- Penurunan kualitas lingkungan dengan munculnya penyakit
- Pencemaran terhadap lingkungan akibat limbah yang dihasilkan
- Peningkatan volume lalu lintas khususnya bagi kendaraan berat
pendukung kegiatan industri
- Produk pertanian tidak mengalami peningkatan dan bersifat
minimal dalam diversifikasinya
- Pengetahuan yang rendah dari para petani/ peternak tentang
teknik bertani modern
- Sulitnya mendapatkan bantuan pemerintah untuk usaha
pertanian
- Penurunan jumlah wisatawan, sehingga pendapatan juga
menurun
- Penurunan kualitas lingkungan di sekitar objek wisata
- Alih fungsi lahan yang tidak terkendali di sekitar kawasan objek
wisata, sehingga terjadi pelanggaran tata ruang
- Terjadi kecemburuan social antara warga yang bekerja di sektor
wisata dan yang tidak
DAYA DUKUNG DAN
DAYA TAMPUNG UMUM TEKNIS
Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
pedesaan
Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
pedesaan
Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
pedesaan
Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
pedesaan
Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
pedesaan
- Diperlukan studi tentang penanganan masalah
lalu lintas
- Disusun kajian/ studi Rencana Induk (Master
Plan) Jaringan Jalan
- Disusun kajian/ studi Tatralok (Tatanan
Transportasi Lokal)
- Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang kondisi lingkungan di sekitar pelabuhan
- Feasibility Study (FS) pengembangan
pelabuhan dan stasiun
- Disusun kajian/ studi Master Plan
pengembangan pelabuhan dan stasiun
- Sosialisasi rencana pengembangan pelabuhan
dan stasiun
- Penanganan pencemaran
lingkungan secara menyeluruh
Diperlukan studi
tentang alternatif
kendaran umum masal
yang tepat, perbaikan
dan peningkatan
rambu lalu lintas,
pengendalian jumlah
kepemilikan
kendaraan, diperlukan
studi pembangunan
jalan lingkar (outer/
inner ring road
kabupaten) dan atau
fly over
Penanganan masalah lalu lintas
secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan
- Dilakukan studi detail
tentang penurunan
kualitas lingkungan
akibat pencemaran air,
tanah dan udara
- Dilakukan sosialisasi
dan pendampingan
terhadap masyarakat
tentang cara hidup
sehat dan menjaga
kesehatan keluarga
- Disusun peraturan
yang jelas dan
penerapan yang tegas
tentang pelanggaran
terhadap lingkungan
REKOMENDASI
Penyediaan fasilitas/
PSD yang memadai di
pedesaan, membuka
lapangan pekerjaan
baru di pedesaan
Pemerataan pembangunan
antara desa - kota
Penyediaan fasilitas/
PSD yang memadai di
pedesaan, membuka
lapangan pekerjaan
baru di pedesaan
Pemerataan pembangunan
antara desa - kota
MITIGASI/ ALTERNATIF PENANGANAN
- Disusun kajian/ studi pemantapan fungsi
PKWp/ PKLp/ PPK
- Disusun peraturan tentang pengelolaan dan
pengoptimalan kawasan dengan fungsi PKWp/
PKLp/ PPK
- Penyediaan fasilitas/ PSD yang memadai di
pedesaan, membuka lapangan pekerjaan baru di
pedesaan
- Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang kondisi lingkungan
Pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan air tanah
- Disusun peraturan
yang jelas dan
penerapan yang tegas
tentang pelanggaran
terhadap lingkungan
- Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang kondisi lingkungan
Perawatan dan pengawasan
terhadap saluran drainase
- Disusun peraturan
yang jelas dan
penerapan yang tegas
Program perbaikan lingkungan dan identifikasi
sumber air bersih
Penyediaan prasarana dan
sarana air bersih dan IPAL
rumah tangga
Dilakukan studi
tentang potensi
sumber baru air bersih
dan atau alternatif
sumber air bersih
Program perbaikan lingkungan dan identifikasi
sumber air bersih
Penyediaan prasarana dan
sarana air bersih dan IPAL
rumah tangga
Dilakukan studi
tentang potensi
sumber baru air bersih
dan atau alternatif
- Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang kondisi lingkungan
- Penanganan pencemaran
lingkungan secara menyeluruh
- Dilakukan studi detail
tentang penurunan
kualitas lingkungan
akibat pencemaran air,
tanah dan udara
- Dilakukan sosialisasi
dan pendampingan
terhadap masyarakat
tentang cara hidup
sehat dan menjaga
kesehatan keluarga
- Disusun peraturan
- Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang kondisi lingkungan di sekitar pelabuhan
- Feasibility Study (FS) pengembangan
pelabuhan dan stasiun
- Disusun kajian/ studi Master Plan
pengembangan pelabuhan dan stasiun
- Sosialisasi rencana pengembangan pelabuhan
dan stasiun
- Penanganan pencemaran
lingkungan secara menyeluruh
- Program perbaikan lingkungan dan identifikasi
sumber air bersih
- Identifikasi potensi dan masalah sumberdaya
air
- Disusun kajian/ studi penanggulangan banjir
- Disusun master plan drainase
Penyediaan prasarana dan
sarana air bersih dan IPAL
rumah tangga
Dilakukan studi
tentang potensi
sumber baru air bersih
dan atau alternatif
sumber air bersih
Dilakukan studi
tentang potensi
sumber baru air bersih
dan atau alternatif
sumber air bersih
Penyediaan prasarana dan
sarana air bersih dan IPAL
rumah tangga
Program perbaikan lingkungan dan identifikasi
sumber air bersih
- Dilakukan studi detail
tentang penurunan
kualitas lingkungan
akibat pencemaran air,
tanah dan udara
- Dilakukan sosialisasi
dan pendampingan
terhadap masyarakat
tentang cara hidup
sehat dan menjaga
kesehatan keluarga
- Disusun peraturan
yang jelas dan
penerapan yang tegas
tentang pelanggaran
terhadap lingkungan
- Penanganan pencemaran
lingkungan secara menyeluruh
- Dilakukan sosialisasi
dan pendampingan
terhadap masyarakat
tentang cara hidup
sehat dan menjaga
kesehatan keluarga
- Pengawasan terhadap
kegiatan industri dan
limbahnya
- Disusun peraturan
yang jelas dan
penerapan yang tegas
tentang pelanggaran
terhadap lingkungan
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan
ruang di sekitar kawasan rawan bencana alam
Tindakan pengawasan dan
pengendalian pada daerah
rawan bencana
Dilakukan pengawasan
dan pengendalian
pada kawasan rawan
bencana alam agar
tidak digunakan
sebagai aktivitas
manusia, diperlukan
kajian khusus mitigasi
bencana yang dapat
langsung diterapkan
- Reboisasi, penghijauan, reklamasi kembali
kawasan hutan yang kritis/ terdegradasi dan
rehabilitasi DAS
- Pembentukan lembaga konservasi untuk
penangkaran flora dan fauna
- Pengendalian perubahan/ alih fungsi kawasan
hutan
- Penyampaian informasi tentang kawasan hutan
yang dapat dikelola/ dimanfaatkan kepada
pengusaha & masyarakat
- Penyediaan kawasan hutan untuk program
berbasis kemasyarakatan (HKm, HD, Hutan Hak,
HTR)
Pengawasan dan pengendalian
terhadap aktifitas didalam
kawasan hutan
Penerapan UU No.18
Tahun 2014
- Master plan persampahan Master plan
pembangunan/ pengembangan TPA/ TPST
disertai dengan FS dan Amdal
- Master plan air limbah
- Master plan air bersih
- Rencana jalur mitigasi bencana alam
- Identifikasi potensi penggunaan sumur bor
Pemda memerlukan
alokasi dana khusus
untuk IPAL ini dan
perlu dilakukan
sosialisasi tentang
keberadaan IPAL
Penyediaan sarana IPAL rumah
tangga
- Mengajukan permohonan kepada pemkab
untuk mendapatkan bantuan SPAL
- Program perbaikan lingkungan dan identifikasi
sumber air bersih
Penyediaan prasarana dan
sarana air bersih dan IPAL
rumah tangga
Dilakukan studi
tentang potensi
sumber baru air bersih
dan atau alternatif
sumber air bersih
- Penanganan pencemaran
lingkungan secara menyeluruh
- Dilakukan studi detail
tentang penurunan
kualitas lingkungan
akibat
- Pengawasan terhadap
kegiatan industri dan
limbahnya
pencemaran air, tanah
dan udara
- Reboisasi, penghijauan, reklamasi kembali
kawasan hutan yang kritis/ terdegradasi dan
rehabilitasi DAS
- Pembentukan lembaga konservasi untuk
penangkaran flora dan fauna
- Pengendalian perubahan/ alih fungsi kawasan
hutan
- Penyampaian informasi tentang kawasan hutan
yang dapat dikelola/ dimanfaatkan kepada
pengusaha & masyarakat
- Penyediaan kawasan hutan untuk program
berbasis kemasyarakatan (HKm, HD, Hutan Hak,
HTR)
Pengawasan dan pengendalian
terhadap aktifitas didalam
kawasan hutan
Penerapan UU No.18
Tahun 2014
- Disusun peraturan daerah tentang kawasan
suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
Pengendalian dan pengawasan
kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar
budaya
- Disusun regulasi
yang jelas tentang
kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan
cagar budaya
- Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan
ruang di sekitar kawasan rawan bencana alam
- Kajian/ studi tentang Identifikasi kawasan
rawan bencana alam dan disusun perda tentang
kawasan rawan bencana alam
Tindakan pengawasan dan
pengendalian pada daerah
rawan bencana
Dilakukan pengawasan
dan pengendalian
pada kawasan rawan
bencana alam agar
tidak digunakan
sebagai aktivitas
manusia, diperlukan
kajian khusus mitigasi
bencana yang dapat
langsung diterapkan
- Reboisasi, penghijauan, reklamasi kembali
kawasan hutan yang kritis/ terdegradasi dan
rehabilitasi DAS
- Pembentukan lembaga konservasi untuk
penangkaran flora dan fauna
- Pengendalian perubahan/ alih fungsi kawasan
hutan
- Penyampaian informasi tentang kawasan hutan
yang dapat dikelola/ dimanfaatkan kepada
pengusaha & masyarakat
- Penyediaan kawasan hutan untuk program
berbasis kemasyarakatan (HKm, HD, Hutan Hak,
HTR)
+K90
Pengawasan dan pengendalian
terhadap aktifitas didalam
kawasan hutan
Penerapan UU No.18
Tahun 2014
- Reboisasi, penghijauan, reklamasi kembali
kawasan terumbu karang dan mangrove
- Pembentukan lembaga konservasi untuk
penangkaran flora dan fauna laut
- Pengendalian perubahan/ alih fungsi kawasan
pesisir
- Penyampaian informasi tentang kawasan pesisir
yang dapat dikelola/ dimanfaatkan kepada
pengusaha & masyarakat
- Identifikasi potensi dan permasalahan
pelestarian kawasan lindung
- Identifikasi potensi dan permasalahan
pelestarian kawasan suaka alam, pelestarian
alam dan cagar budaya
- Identifikasi tentang kawasan rawan bencana
- Peningkatan kualitas SDM
bidang pertanian
- Pengawasan dan
pengendalian terhadap alih
fungsi lahan
- Peningkatan kualitas dan
kuantittas dari ketahanan
pangan kabupaten
- Memberikan
bimbingan teknis
lapangan dan bantuan
alat produksi pertanian
- Diperlukan kegiatan
pengawasan dan
pengendalian yang
ketat dengan disertai
penyusunan peraturan
yang jelas dan tegas
dalam hal alih fungsi
lahan
- Disusun peraturan
tentang LP2B (Lahan
Pertanian Pangan
Berkelanjutan) yang
sebelumnya harus
tertuang dahulu
didalam RTRW
kabupaten
- Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani
terhadap teknik bertani
+K114
- Pengoptimalan peran satgas tani, pembatasan
impor produk pertanian+K183
- Disusun perda tentang kawasan agropolitan
- Diperlukan kegiatan pengawasan dan
pengendalian yang ketat dengan disertai
penyusunan peraturan yang jelas dan tegas
dalam hal alih fungsi lahan
- Reboisasi, penghijauan, reklamasi kembali
kawasan hutan yang kritis/ terdegradasi dan
rehabilitasi DAS
- Pembentukan lembaga konservasi untuk
penangkaran flora dan fauna
- Reboisasi, penghijauan, reklamasi kembali
kawasan hutan yang kritis/ terdegradasi dan
rehabilitasi DAS
- Pembentukan lembaga konservasi untuk
penangkaran flora dan fauna
- Pengendalian perubahan/ alih fungsi kawasan
hutan
- Penyampaian informasi tentang kawasan hutan
yang dapat dikelola/ dimanfaatkan kepada
pengusaha & masyarakat
- Penyediaan kawasan hutan untuk program
berbasis kemasyarakatan (HKm, HD, Hutan Hak,
HTR)
+K90
Pengawasan dan pengendalian
terhadap aktifitas didalam
kawasan hutan
Penerapan UU No.18
Tahun 2014
Pengawasan dan pengendalian
terhadap aktifitas didalam
kawasan perkebunan
Penerapan UU/
peraturan yang
berkaitan dengan
tegas
Disusun perda tentang kawasan minapolitan
- Penyusunan FS/ Amdal/ UKL UPL Dilakukan penelitian secara
mendalam tentang aktifitas
pertambangan
Dilakukan penelitian
secara mendalam
tentang aktifitas
pertambangan
Diperlukan kegiatan pengawasan dan
pengendalian yang ketat dengan disertai
penyusunan peraturan yang jelas dan tergas
dalam hal alih fungsi lahan
- Diperlukan kegiatan pengawasan dan
pengendalian yang ketat terhadap munculnya
kawasan permukiman kumuh dan liar
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang
kesehatan lingkungan
- Disusun perda tentang RP4D, Pengembangan
LISIBA dan - Identifikasi kawasan kumuh
- Diperlukan kegiatan
penyusunan studi
penanganan dan
tindakan penanganan
di lapangan
- Diperlukan kegiatan
pengawasan dan
pengendalian yang
ketat dengan disertai
penyusunan peraturan
yang jelas dan tergas
dalam hal alih fungsi
lahan
Diperlukan tindakan tegas dan
pengawasan serta
pengendalian terhadap
munculnya embrio-embrio
kawasan kumuh dan liar agar
dapat ditangani sebelum
berkembang luas dan
bertambah banyak, sedangkan
untuk kawasan kumuh yang
telah ada dilakukan kegiatan
perbaikan kualitas lingan dan
untuk bangunan liar dapat
dilakukan relokasi secara
- Identifikasi dan inventarisasi sumber
pencemaran lingkungan
- Memberikan informasi kepada masyarakat
tentang kondisi lingkungan
- Disusun perda tentang kegiatan industry
menurut jenisnya
- Penanganan pencemaran
lingkungan secara menyeluruh
- Pengawasan terhadap
kegiatan industri dan
limbahnya
- Dilakukan studi detail
tentang penurunan
kualitas lingkungan
akibat pencemaran air,
tanah dan udara
- Dilakukan sosialisasi
dan pendampingan
terhadap masyarakat
tentang cara hidup
sehat dan menjaga
kesehatan keluarga
- Disusun peraturan
yang jelas dan
penerapan yang tegas
tentang pelanggaran
terhadap lingkungan
Penerapan UU/
peraturan yang
berkaitan dengan
tegas
Penanganan permasalahan secara detail di tiap
objek wisata
Disusun peraturan yang jelas
tentang pengembangan wisata
Diperlukan kegiatan
penyusunan studi
penanganan dan
tindakan penanganan
di lapangan
Pengawasan dan pengendalian
terhadap aktifitas didalam
kawasan perikanan
OPERASIONAL
- Studi alternatif
kendaraan umum masal
- Perbaikan dan
peningkatan rambu lalu
lintas
- Studi pembangunan
jalan lingkar (ring road)
maupun jalan layang (fly
over)
- Disusun kajian/ Studi
Rencana Induk (Master
Plan) Jaringan jalan dan
Tatralok yang diperkuat
dengan penyusunan
Perda
- Identifikasi
pencemaran air sungai
se-kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air laut se-
kabupaten
- Identifikasi jenis
penyakit dampak dari
pencemaran
- Disusun Master Plan
disertai dengan FS/
AMDAL/ UKL-UPL
REKOMENDASI
- Identifikasi
ketimpangan
pembangunan desa -
kota
- Rencana penyediaan
prasarana dan sarana di
daerah pedesaan
- Penyusunan Perda dari
masing-masing kegiatan
- Identifikasi
ketimpangan
pembangunan desa -
kota
- Rencana penyediaan
prasarana dan sarana di
daerah pedesaan
- Identifikasi
pemanfaatan air tanah
- Studi pemetaan potensi
air tanah
- Master plan drainase
- Rencana penanganan
banjir
- Identifikasi sumber air
bersih
- Identifikasi alternatif
sumber air bersih
- Identifikasi penyediaan
- Identifikasi sumber air
bersih
- Identifikasi alternatif
sumber air bersih
- Identifikasi
pencemaran air sungai
se-kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air laut se-
kabupaten
- Identifikasi jenis
penyakit dampak dari
pencemara
- Identifikasi sumber air
bersih
- Identifikasi alternatif
sumber air bersih
- Identifikasi penyediaan
IPAL dan Disusun Master
Plan drainase
- Identifikasi sumber air
bersih
- Identifikasi alternatif
sumber air bersih
- Identifikasi penyediaan
IPAL
- Identifikasi
pencemaran air sungai
se-kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air laut se-
kabupaten
- Identifikasi jenis
penyakit dampak dari
pencemaran
- Disusun Master Plan
disertai dengan FS/
AMDAL/ UKL-UPL
- Identifikasi
pencemaran air sungai
se-kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air tanah se-
kabupaten
- Identifikasi jenis
penyakit dampak dari
pencemaran
- Master plan
persampahan
- Master plan
pembangunan/
pengembangan TPA/
TPST disertai dengan FS
dan Amdal
- Master plan air limbah
- Master plan air bersih
- Rencana jalur mitigasi
bencana alam
Identifikasi potensi
penggunaan sumur bor
- Tindakan penanganan
terhadap: illegal logging,
illegal mining
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun Perda tentang
syarat dan sanksi terkait
degan alih fungsi lahan
- Disusun peraturan
daerah tentang kawasan
hutan lindung
Penyusunan Rencana
Rinci kawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil
Penyusunan peraturan
zonasi kawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil
- Identifikasi
pencemaran air sungai
se-kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air laut se-
kabupaten
- Tindakan penanganan
terhadap: illegal logging,
illegal mining
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun Perda tentang
syarat dan sanksi terkait
degan alih fungsi lahan
- Disusun peraturan
daerah tentang kawasan
suaka alam, pelestarian
alam dan cagar budaya
- Identifikasi daerah
rawan bencana dan jalur
mitigasinya
- Identifikasi alternatif
tempat tujuan relokasi
bencana alam
- Kajian/ studi tentang
Identifikasi kawasan
rawan bencana alam dan
disusun perda tentang
kawasan rawan bencana
- Tindakan penanganan
terhadap: illegal logging,
illegal mining
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun Perda tentang
syarat dan sanksi terkait
degan alih fungsi lahan
- Disusun peraturan
daerah tentang kawasan
hutan lindung
- Tindakan penanganan
terhadap: illegal logging,
illegal mining
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun Perda tentang
syarat dan sanksi terkait
degan alih fungsi lahan
- Memberikan sosialisasi
dan pelatihan dalam
bertani, memberikan
bantuan fisik dan fiskal
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun Perda tentang
syarat dan sanksi terkait
degan alih fungsi lahan
- Sosialisasi tentang
LP2B
- Studi penyusunan LP2B
- Disusun Perda tentang
LP2B
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun perda tentang
kawasan agropolitan
- Penyusunan FS/
Amdal/ UKL UPL
Penyusunan Rencana
Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah
(RIPPDA)
Peningkatan
Pembangunan Sarana
dan Prasarana Pariwisata Pelaksanaan Promosi
Pariwisata Nusantara di
dalam dan di luar negeri
Pemberdayaan
Masyarakat Sadar Wisata
Program Destinasi
Pariwisata
- Identifikasi
permukiman kumuh dan
liar
- studi master plan
kekumuhan
- Rencana pembangunan
rumah susun sebagai
alternatif relokasi
permukiman liar
- Identifikasi kegiatan
alih fungsi lahan
- Disusun Perda tentang
syarat dan sanksi terkait
Disusun perda tentang
kawasan minapolitan
- Identifikasi
pencemaran air tanah se-
kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air sumur
se-kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air laut se-
kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air udara se-
kabupaten
- Identifikasi
pencemaran air suara se-
kabupaten
- Identifikasi jenis
penyakit dampak dari
pencemaran
- Disusun perda tentang
kegiatan industry
menurut jenisnya

Anda mungkin juga menyukai