Anda di halaman 1dari 15

PARAGRAF

Paragraf adalah bagian karangan


yang terdiri atas kalimat-kalimat
yang berhubungan secara utuh
dan terpadu serta merupakan satu
kesatuan pikiran.
Paragraf disusun secara
sistematis dan mengandung satu
gagasan pokok atau pikiran utama
SYARAT-SYARAT PARAGRAF
KESATUAN
Setiap paragraf hanya mengandung satu
gagasan utama dan semua kalimat
dalam paragraf itu harus berkaitan
dengan gagasan utama. Paragraf
dikatakan mempunyai kesatuan jika
kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak
terlepas atau selalu relevan dengan
gagasan utama itu.
KEPADUAN
Kalimat-kalimat yang membangun
paragraf itu harus mempunyai hubungan
timbal balik sehingga pembaca dengan
mudah dapat memahami dan mengikuti
jalan pikiran penulis. Jadi, kepaduan
(koherensi) ditentukan oleh hubungan
antarkalimat dalam paragraf itu.
KELENGKAPAN
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika
berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan
kalimat topik atau kalimat utama.
GAGASAN POKOK
DAN PENJELAS
Gagasan pokok adalah ide pokok yang menjiwai isi
paragraf atau pokok persoalan yang dipentingkan dalam
paragraf tersebut.
Gagasan pokok dituangkan dalam kalimat utama.
Kalimat utama dimulai dari huruf kapital awal kalimat
sampai tanda titik sedangkan gagasan pokok
merupakan inti dari kalimat utama. Jadi kalimat utama
lebih panjang daripada gagasan pokok.
Gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan
gagasan pokok. Gagasan penjelas dituangkan dalam
kalimat penjelas. Kalimat penjelas lebih panjang dari
gagasan penjelas karena gagasan penjelas merupakan
inti dari kalimat penjelas.
Paragraf yang baik hanya memiliki satu gagasan pokok
dan beberapa pikiran penjelas.

MENENTUKAN IDE POKOK
DAN PIKIRAN PENJELAS
Narkoba kini benar-benar sudah mewabah, bahkan
lambat laun akan merusak moral generasi muda.
Maraknya pengguna narkoba tidak hanya terjadi di
kalangan para preman tetapi sudah menjalar kepada
masyarakat umum, bahkan kini sudah mulai masuk
dalam dunia pendidikan. Anehnya, kebanyakan
pengguna narkoba adalah para mahasiswa yang
memiliki wawasan luas. Hal ini membuktikan bahwa
moral generasi muda sudah mengalami kemunduran.
Sebagai generasi muda dan sekaligus kaum
cendekiawan seharusnya mahasiswa menjadi barisan
terdepan dalam memberantas penyakit tersebut. Akan
tetapi, justru dia sendiri menjadi pemakai, bahkan menjadi
pengedar. Kalau sudah begini, masa depan bangsalah
menjadi taruhannya.
JENIS PARAGRAF
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang letak kalimat utama di awal paragraf
2. Paragraf induktif
Paragraf yang letak kalimat utama di akhir paragraf
3. Paragraf deduktif-induktif
Paragraf yang letak kalimat utamanya di awal dan
dipertegas pada akhir paragraf
4. Paragraf tanpa kalimat utama
Paragraf yang pikiran utamanya tidak dituangkan
dalam bentuk kalimat utama tetapi berdasarkan
hubungan antara kalimat dalam paragraf itu.
Biasanya paragraf ini berbentuk karangan deskripsi
atau narasi.
Komunikasi umumnya tampil
dalam bentuknya yang informatif,
edukatif dan persuasive.
Maksudnya, komunikasi biasa
digunakan orang untuk
menyampaikan pesan, mendidik,
atau mempengaruhi persepsi
lawan bicara sehingga terbentuk
sikap dan bahkan opini baru.
Orang tua, siapa pun dia janganlah
menjajah anak. Sebaliknya anak patutlah
selalu ingat hahwa sejahat-jahatnya orang
tua, dia tidak akan sampai hati membunuh
anak hanya karena haknya tidak dipenuhi
oleh anak. Namun perlu sekali menyadari,
bahwa orang tua selamanya menghendaki
yang baik bagi anaknya, sekalipun harus
diakui bahwa yang menurutnya baik itu,
tidak selalu demikian menurut ukuran
umum. Dengan demikian, yang perlu ialah
bagaimana menciptakan cara terbaik
untuk mencapai saling pengertian.
Mencari dasar baru yang kekal,
aman, dan pasti, bukan perkara kecil.
Satu langkah ke depan dalam hal ini
sulit sekali. Sebaliknya, satu langkah
ke belakang yang tanpa kita sadari
mudah sekali terjadi. Karena itu,
sering kita terjebak langkah mundur
dari sekarang. Iitulah yang sedang
kita alami.
Keributan ayam berkeruyuk
bersahutan-sahutan mengendur. Kian
lama kian berkurang. Akhirnya tinggal
satu-satu saja terdengar kokok yang
nyaring. Ayam-ayam itu mulai turun
dari kandangnya pergi ke ladang dan
pelataran. Dengung dan raung lalu
lintas jalan raya kembali menggila
seperti kemarin. Raung klakson mobil
dan desis kereeta api bergema-gema
menerobos ke relung-relung rumah di
sepanjang jalan.
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF
Sejak dimasyarakatkan Aku cinta produk
dalam negeri muncullah produk-produk
dalam negeri yang berkualitas.
Pemasarannya tidak hanya terbatas di
dalam negeri. Mobil-mobil dalam negeri
sudah dipesan oleh beberapa negara
tetangga. Pakaian dalam negeri memasuki
pasaran Amerika, Eropa, dan Asia.
Masayarakat Indonesia mulai menyenangi
barang-barang bermerek buatan
Indonesia.
Keributan ayam berkeruyuk bersahutan-sahutan
mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya
tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang
nyaring. Ayam-ayam itu mulai turun dari
kandangnya pergi ke ladang dan pelataran.
Dengung dan raung lalu lintas jalan raya kembali
menggila seperti kemarin. Raung klakson mobil
dan desis kereta api bergema-gema menerobos
ke relung-relung rumah di sepanjang jalan. Itulah
suasana pagi yang kualami sehari-hari.
CONTOH PARAGRAF INDUKTIF
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF-INDUKTIF
Berteman ialah saling memberi dan
menerima. Ada saatnya kita memberi dan
suatu saat kita juga menerima. Ketika teman
kita membutuhkan pertolongan, kita segera
memberikan pertolongan. Sebaliknya, ketika
kita mendapatkan kesusahan, maka teman
kita pun memberikan bantuan untuk
meringankan kesusahan itu. Dengan kata
lain, berteman itu harus saling memberi dan
menerima.
CONTOH PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA
Hamparan sawah membentang luas. Padi
menguning menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk
ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai
samudera. Dangau-dangau berpencaran.
Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara
nyaring mengusir kawanan parkit yang berpesta
pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang
membujur bagaikan raksasa tidur membatas di
kejauhan berselimut mega seputih kapas
menambah asri pemandangan.

Anda mungkin juga menyukai