Anda di halaman 1dari 88

i

PEDOMAN PELAKSANAAN
DEWAN PASTORAL PAROKI
(DPP)
SANTO THOMAS





















Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas
2009

ii
ii

Edisi Revisi III

PEDOMAN PELAKSANAAN
DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS
Cetakan Pertama (1997) dicetuskan oleh Rm. T. Suhardi dengan konsep
Pelayanan Terpadu dan Menyeluruh yang kemudian disusun oleh FX. Djoko
Pranowo (editor), Augustinus R. Dahar, JF. Liest Pranowo, yang disyahkan
oleh Bapak Uskup Mgr. Michael C. Angkur pada tanggal 26 Oktober 1996
pada Perayaan Ekaristi Penutupan Lustrum I Paroki Santo Thomas, sebagai
edisi ad experimentum (sementara, percobaan) .
Cetakan Kedua (2003) merupakan edisi revisi pertama oleh Tim Penyusun
yang terdiri atas : A. Sapto Apriyanto (editor), Ign. Marcell W. (Wakil Ketua I
Bidang Liturgi), A. Djaswadi (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi), P. Trimo
Syukur, Christina Titin Kurniawati (Sekretaris DPP 2003-2006), P. Suandi
Halim, FX. Gus Djuwanto (anggota DPP 2003-2006), atas penugasan dari
Ketua Dewan Pastoral Paroki Rm. Joseph Hardjono sehingga edisi ini menjadi
edisi revisi (pertama) resmi.
Cetakan ketiga (2006) merupakan edisi revisi kedua oleh Tim Penyusun yang
terdiri atas : TA. Bhinukti Prapto N (editor), A. Sapto Apriyanto (Sekretaris
DPP 2003-2009), Ign. Marcell W. (Wakil Ketua I Bidang Liturgi 2003-2009), A.
Djaswadi (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi 2003-2006), Robby Loho (Wakil
Ketua II Bidang Non Liturgi 2006-2009), Y. Waluyo (Ketua Stasi 2004-2009),
Augustinus R. Dahar (Ketua Bidang Sosial Ekonomi DP Santo Thomas 1994-
1997), R.J. Sudarman (Sekretaris Stasi), Herianto ATH (Wakil Ketua DP
1997-2000), Ign. Harry Respatiyo (Seksi Liturgi DPP 2000-2003), FX Djoko
Pranowo (Ketua Bidang Pastoral DP 1994-1997) atas penugasan dari Ketua
Dewan Pastoral Paroki Rm. Joseph Hardjono, sehingga edisi ini menjadi edisi
revisi (kedua) resmi.
Cetakan keempat (2009) merupakan edisi revisi ketiga oleh Tim Penyusun
yang terdiri atas : Herianto, ATH; FX. Djoko Pranowo; Adrianus Meliala; P.
Trimo Syukur; JB. Sumartana HS; Sr. Gabriela atas penugasan Ketua Dewan
Pastoral Parok RD. Christohorus Lamen Sani sehingga edisi ini menjadi edisi
revisi (ketiga) resmi.
Diterbitkan oleh : Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas Kelapa Dua,
Keuskupan Bogor.
Cetakan IV : Kelapa Dua - Depok, Juli, 2009


Untuk Kalangan sendiri
ii
iii



PAROKI SANTO THOMAS
PENGANTAR
Gereja sebagai communio atau dalam bahasa sehari-hari kita sebut
persekutuan, merupakan Jatidiri yang diharapkan menjadi "roh" dari
segala aktualisasi Gereja. Dengan roh communio ini, berbagai macam
kegiatan Gereja diharapkan semakin nyata menghadirkan Gereja sebagai
komunitas yang hidup. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan
sejumlah pedoman untuk menjaga kesatuan communio.
Dalam arus-arus zaman yang terus berubah, ketika pribadi manusia
dapat terbawa arus dan tenggelam dalam kerumunan tanpa nama,
mengembangkan gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban
yang hidup, menjadi tuntutan yang keluar dari tugas perutusan untuk
menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Dengan menghayati semangat
Injil, paguyuban-paguyuban kristiani menjadi lebih hidup, karena
menawarkan nilai-nilai yang bisa berbeda dengan semangat zaman ini.
Pilihan untuk mengembangkan pemahaman mengenai Gereja
sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban tersebut, dilengkapi dengan
habitus baru yaitu perubahan pola (paradigma) dalam cara merasa, cara
berpikir, cara melihat, cara memahami, cara mendekati, cara bertindak
dan cara berelasi yang benar. Pemahaman kontekstual mengenai Gereja
hendaknya dapat dikembangkan sampai pada tingkat terapan untuk
melaksanakan tata penggembalaan yang mengikutsertakan,
mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat beriman.
Gereja akan semakin dapat dipercaya dengan kekhasan dalam
memberi pelayanan. Pelayanan yang murah hati perlu dikembangkan
dan dilaksanakan. Sebab, pelayanan yang murah hati ini bersumber pada
Allah yang rahim, di mana Ia memberikan yang terbaik, yakni Putra-Nya
sendiri, kepada kita manusia. Pelayanan yang murah hati itu menjadi
nyata bila diwujudkan dalam kerelaan berbagi waktu, tenaga, pikiran,
perhatian tanpa memperhitungkan untung-rugi materi sebagai yang
utama.
iii
iv
Untuk melaksanakan karya tersebut diperlukan Pedoman
Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki. Sejak tahun 1997, Buku Pedoman
Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki telah disusun dan telah dua kali
direvisi, yaitu pada tahun 2003 dan tahun 2006. Tahun 2009 Buku
Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki, dievaluasi dan direvisi
untuk disesuaikan dengan keadaan perkembangan zaman. Buku
Pedoman ini diperuntukkan bagi seluruh jajaran Pengurus Dewan
Pastoral Paroki Pleno dan juga bagi umat untuk membangun habitus
baru dalam mewujudnyatakan hadirnya Kerajaan Allah.
Sangat dianjurkan Buku Pedoman ini disosialisasikan, dipelajari,
dan dipahami, serta di amalkan terutama para anggota pengurus DPP
Pleno dan seluruh umat di paroki Santo Thomas ini, sehingga Buku
Pedoman ini benar-benar dapat menjadi sarana roh communio hadir
dalam memberikan pelayanan yang murah hati.
Sebagai pedoman, buku ini belum sempurna, apabila ada saran/
masukan demi berkembangnya tugas pelayanan di Paroki Santo Thomas
ini, akan selalu kami terima dengan senang hati.
Kami mengucapkan terima kasih Kepada semua pihak yang telah
bersama dalam kebersamaan bekerja membantu sampai terwujudnya
buku pedoman ini.
Akhirnya, agar seluruh umat berani dengan tegar berenang dalam
arus gelombang perkembangan zaman ini, maka kerja sama saling
melengkapi antar warga Gereja menjadi sangat penting. Oleh karena itu,
pada bagian akhir pengantar ini, disampaikan sapaan pastoral, yaitu
Bersama dalam kebersamaan menuju Gereja yang merasul

Kelapa Dua, 6 Juli 2009
Pastor Kepala Paroki Santo Thomas,




RD. Christophorus L. Sani

iv
v
PEMBUKAAN

ARAH KEBIJAKAN PASTORAL
PAROKI SANTO THOMAS
TAHUN 2009

Kesatuan dan Karunia yang berbeda-beda
(Ef. 4 : 2-7)
Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2000
mengumandangkan kata kunci komunitas basis sebagai cara baru
hidup menggereja. Gereja Keuskupan Bogor sebagai bagian dari Gereja
Universal menindaklanjuti dengan menyelenggarakan Sidang Sinode
Keuskupan Bogor 2002, dan memilih cara baru mengge-reja dengan
Membangun Komunitas Basis menuju Gereja yang Merasul.
Dengan membangun komunitas basis diharapkan dapat
menumbuhkembang-kan adanya komunitas-komunitas umat beriman
yang terbuka membentuk jaringan komunitas dan kerja sama yang saling
melengkapi.
Dengan membangun komunitas-komu-nitas itupun perlu disadari bahwa
telah mengembangkan suatu gerakan iman ke dalam (= membangun
komunitas basis kristiani (KBK) atau komunitas basis gerejani (KBG),
yaitu paguyuban atas dasar iman akan Kristus) sekaligus juga suatu
gerakan iman keluar (= mem-bangun komunitas basis masyarakat atau
manusiawi (KBM), yaitu paguyuban atas dasar kemasyarakatan/
kemanusiaan).
Gereja Katolik di Paroki Santo Thomas Kelapa Dua sebagai bagian dari
Gereja Partikular yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan keadaan
setempat, satu kesatuan dengan paroki-paroki lain di Keuskupan Bogor
berupaya untuk menerapkan hasil sinode tersebut. Upaya tersebut
dilaksanakan dalam suatu lokakarya sosialisasi dan aplikasi Sinode
Keuskupan Bogor 2002, di Wisma Hijau, 30 Nopember 2003. Dalam
lokakarya ini, Paroki Santo Thomas mencoba melihat permasalahan-
permasalahan, keprihatinan-keprihatinan, peluang-peluang dan
tantangan-tantangan yang terdapat di dalam berbagai bidang pelayanan
karya pastoral.
Tindak Lanjut Sinode 2002 telah memberikan potret nyata tentang
kehidupan menggereja umat beriman pasca Sinode 2002. Hasil Survai
v
vi
tahun 2005, gambaran tentang keadaan dan perkembangan
Keuskupan Bogor selama kurang lebih 12 tahun terakhir, serta
masukan-masukan dari dekenat-dekenat yang diperoleh pada saat
sosialisasi hasil survai menjadi materi pokok pembahasan lebih lanjut
dalam persidangan-persidangan Temu Pas-toral (TEPAS) yang
berlangsung tanggal 24-27 Oktober 2007. Akhirnya, setelah dilengkapi
dengan berbagai masukan dari para peserta sidang selama Temu
Pastoral itu, lahirlah Rumusan Kebi-jakan Pastoral Keuskupan Bogor
2007.
Dalam persiapannya Paroki Santo Thomas mengadakan refleksi diri
dengan melihat hasil potret nyata kehidupan menggereja pasca Sinode
2002, dan hasilnya berupa hasil refleksi dan usulan program kegiatan
yang akan dijadikan landasan Paroki Santo Thomas Kelapa Dua dalam
menentukan wajah Gereja serta mewujudkan pelayanan karya pastoral
di masa depan.
Oleh karena itu, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua di dalam upaya me-
wujudkan masa depannya tersebut, menyeleng-garakan Rapat Kerja
Dewan Pastoral Paroki Tahun 2008 untuk menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran tahun 2009, dengan tema Bekerja sama dalam
Kebersamaan Menuju Gereja yang Merasul. Tema ini dimaksudkan
sebagai landasan dalam upaya mewujudkan Komunitas Basis di
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menuju Gereja yang Merasul.
Semangat gereja perdana dan Rasul Paulus juga dijadikan landasan
untuk bekerjasama dalam kebersamaan menuju gereja yang merasul
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah
memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan
satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan
yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu
baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan
oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita masing-masing telah
dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. (Ef. 4:2-
7)
Dengan semangat Paulus dan dalam mengisi tahun Paulus, kita patut
menyebut kembali semua hal yang kita peroleh bersama-sama lewat
Kristus dan lewat karya Roh Kudus. Kita bersama memiliki banyak hal
kesamaan seperti dalam hal kita dipanggil pada kesatuan, cinta kasih dan
damai.
Selain itu, karunia-karunia yang kita terima diharapkan oleh Kristus untuk
dapat dipersembahkan demi pelayanan komunitas, sebagaimana batu-
vi
vii
batu membangun suatu bangunan, dimana bangunan yang dibangun
bukan bangunan biasa atau bait suci (2:19-22) tetapi tubuh Kristus sendiri
atau manusia sempurna yang dibentuk dari jutaan anggota yang
sekarang membentuk umat manusia dan akan terus ditambahkan di
masa depan. Suatu saat nanti akan bersatu membentuk Manusia
Sempurna dengan anggota yang tak terbatas lagi.
Dengan menerapkan landasan biblis tersebut di atas, ke dalam tataran
operasional maka roh atau semangatnya akan mengalir di segala segi
kebijakan pastoral pada tingkat pelaksana (key actor), program-program
DPP serta seluruh umat.
Bertolak dari semua itu, serta untuk mewujudkan visi dan misi Paroki
Santo Thomas yang sesuai dengan teladan Gereja Perdana, Paroki
Santo Thomas Kelapa Dua memusatkan perhatiannya pada tiga segi,
yaitu : segi kerohanian, segi non-kerohanian serta harta benda dan
keuangan.
VISI
Visi Paroki Santo Thomas mengacu Visi Keuskupan Bogor, yaitu :
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua
menjadi communio dari aneka komunitas basis
yang beriman mendalam, solider dan dialogal,
memasyarakat dan misioner
Communio
Yaitu suatu persekutuan, paguyuban dan persaudaraan yang :
a. memelihara hubungan kesatuan dengan Allah melalui Yesus Kristus
dalam Roh Kudus;
b. memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja Universal, Gereja
Partikular dan antar umat sendiri;
c. memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan
kebudayaan dan agama-agama lain.
Komunitas Basis
Yaitu satuan umat yang :
a. relatif kecil dan mudah berkumpul secara berkala untuk
mendengarkan Sabda Tuhan;
b. berbagi pengalaman dan masalah hidup sehari-hari dan mencari
pemecahan-nya dalam terang Kitab Suci;
vii
viii
c. berusaha mengambil bagian dan mewujudkan misi Yesus Kristus.
Beriman mendalam
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang beriman mendalam :
a. umat yang mempunyai hubungan akrab dengan Allah;
b. hidupnya selalu meneladan hidup Yesus dan dijiwai oleh Roh Kudus;
c. iman yang merasuk dalam hati dan budi, mendarah daging dalam diri
pribadi serta nampak dalam sikap dan perilaku.
Solider
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha :
a. memiliki kepekaan dan melibatkan diri dalam keprihatinan
masyarakat, terutama terhadap kaum yang lemah dan tersisih dalam
perjuangan mencapai kehidupan yang lebih baik;
b. memiliki kepedulian terhadap kelestarian dan keutuhan lingkungan
hidup;
c. turut merasakan kegembiraan dan kecemasan sesama.
Dialogal
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menyadari bahwa :
a. Gereja bagaikan sakramen keselamatan yang diutus untuk
membangun relasi dengan sesama yang berbeda budaya, suku,
asal, dan agama/keyakinan dalam usaha menciptakan kerukunan
dan persaudaraan yang sejati;
b. Gereja bersama seluruh anggota masyarakat berusaha membangun
tatanan masyarakat yang lebih bersatu dan bersaudara, serta melihat
orang lain sebagai teman seperjalanan menuju dunia yang lebih baik.
Memasyarakat
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang memasyarakat adalah :
a. Umat yang hadir, melibatkan diri, dan berperan aktif dalam
membangun masyarakat;
b. Umat yang imannya bertumbuh dan berakar dalam budaya setempat;
c. Umat yang kehadirannya tidak menjadi orang asing bagi masyarakat
di sekelilingnya;
viii
ix
d. Umat yang mampu menjadi garam, ragi dan terang dunia, menjadi
saksi Kristus di tengah masyarakat, diterima dan disenangi orang lain
karena sifatnya yang baik dan terpuji.
Misisioner
Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua yang misioner adalah :
a. umat yang siap sedia diutus mewartakan Kabar Gembira dan
membagikan cinta kasih,
b. umat yang juga ikut bertanggungjawab secara nyata terhadap
perkembangan Gereja di daerah Cimanggis-Depok, Keuskupan
Bogor, Gereja di Indonesia dan seluruh dunia.
MISI
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua mengadirkan Kerajaan Allah
dengan mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan
mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui penataan
mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi umat basis
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua
Paroki adalah persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara
tetap dalam Gereja Partikular dan yang reksa pastoralnya, di bawah
Uskup diocesan, dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai
gembalanya sendiri. Oleh Pastor Paroki yang dipanggil mengambil
bagian dalam pelayanan Kristus, untuk menjalankan tugas mengajar,
menguduskan dan memimpin jemaat bekerjasama dengan imam-imam
lainnya dibantu kaum beriman kristiani awam menurut norma tertentu.
Semua itu disatukan dalam Roh Kudus melalui Sabda dan Perayaan
Ekaristi, sehingga terbentuk Gereja Paroki yang didalamnya Gereja
Kristus yang satu, kudus, katolik dan apostolik sungguh-sungguh hadir
dan berkarya. (bdk.KHK 1985, Kan 515; 519)
Menghadirkan Kerajaan Allah
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menjadikan nilai-nilai
kristiani sungguh-sungguh terwujud, dan secara nyata dihayati sebagai
dasar, pedoman, dan tujuan dalam hidup dan karya sehari-hari oleh
Gereja itu sendiri dan masyarakat sekitarnya.


ix
x
Mengabdikan diri secara aktif
Paroki santo Thomas Kelapa Dua berusaha menjadikan hidup dan karya
sebagai pelayanan bagi orang lain dalam mengembangkan hidup, iman,
dan penghayatannya.
Pelayanan tersebut dilaksanakan bukan dengan menunggu adanya
permintaan, anjuran atau paksaan, tetapi proaktif-atas inisiatif sendiri,
bersifat mendatangi dan menawarkan, serta terdorong oleh gerakan hati
yang tulus. Prinsipnya hanya dengan melayani dan memberikan diri
kepada sesama, dirinya semakin berkembang kearah kepenuhannya.
Meningkatkan relasi dan mutu keimanan
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menghidupkan
kembali relasi iman yang solider dan dialogal diantara sesama saudara
seiman. Selain itu juga berupaya meningkatkan mutu iman
kekristenannya sehingga komunitas basis kristiani menjadi lebih baik dan
dapat diandalkan sebagai dasar membangun komunitas basis
manusiawi.
Meningkatkan martabat manusia
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memusatkan perhatiannya pada
manusia, perkembangan pribadi dan imannya. Hak dan kewajiban asasi
bukan hanya diperhatikan dan dibela dari berbagai tantangan yang
menghambat atau merusaknya, melainkan didukung dan dipromosikan
dengan menciptakan atau mengadakan apa yang perlu untuk
perkembangannya.
Penataan mekanisme dan organisasi
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha :
a. membenahi tata organisasi Dewan Pastoral Paroki;
b. membenahi mekanisme kerja organisasi Dewan Pastoral Paroki;
c. menepati keputusan-keputusan yang diambil oleh Dewan Pastoral
Paroki;
d. melaksanakan keputusan-keputusan atas dasar komitmen moral
untuk pelayanan pastoral yang terpadu.
e. bekerja sama dalam kebersamaan untuk mewujudkan komunitas
basis gereja yang merasul.

x
xi
Pemberdayaan Potensi Umat Basis
Umat basis itu bukan hanya obyek pelayanan, tetapi juga subyek
pelayanan. Karena di dalam umat basis ini tersimpan sumber daya yang
kaya akan potensi, talenta, dan karunia. Oleh karena itu, umat basis ini
hendaknya dijaga, dirawat dan diatur agar sumber daya itu tidak segera
habis, melainkan tetap ada dan menghasilkan. Diupayakan juga agar
sumber daya itu semakin meningkat dalam jumlah dan mutunya. Belajar
terus menerus dan sikap kreatif harus terus diupayakan agar sumber
daya sungguh-sungguh relevan, mendukung dan berdaya guna bagi
hidup, kelangsungan, serta perkembangan pribadi dan iman manusia
yang semakin lama semakin banyak jumlahnya.
KEBIJAKAN PASTORAL
Visi dan Misi Paroki yang telah dirumuskan diatas akan diwujudkan
dengan meneladan Jemaat Gereja Perdana. Mereka menyadari bahwa
mereka diutus menjadi Saksi Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan
Allah sampai keujung bumi. Mereka hidup bersatu dalam persekutuan,
persaudaraan, kebersamaan, saling melayani dalam kasih, tekun dalam
doa bersama dan beribadat dan melaksanakan tugas dengan setia,
sehingga mereka disukai semua orang (bdk.Kis.2:41-47, 4:32-37).
Untuk mewujudkan visi dan misi yang sesuai dengan teladan Gereja
Perdana tersebut, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua memusatkan
perhatiannya pada tiga segi, yaitu : segi kerohanian, segi non-kerohanian
serta harta benda dan keuangan.
Berdasarkan ketiga segi perhatian tersebut, maka tersusulah Kebijakan
Pastoral Paroki Santo Thomas Kelapa Dua, sebagai berikut :
1. Meningkatkan relasi pengurus dengan basisnya (Dewan Pastoral
Paroki dengan seksi-seksinya, stasi, wilayah, lingkungan, organisasi
serta umat);
2. Meningkatkan mutu para pelaku (key actors) (imam,
biarawan/biarawati dan awam) dengan meningkatkan kualitas
imannya;
3. Penataan mekanisme dan organisasi (menata kembali organisasi
dan penerapan pelayanan pastoral);
4. Pendayagunaan sarana dan prasarana untuk berpastoral
(membentuk tim pastoral, membuat pedoman kerja seksi-seksi,
menyediakan alat-alat yang mendukung karya pastoral).
xi
xii
POKOK PERHATIAN
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memberikan perhatian khusus
dengan prioritas pada bidang-bidang sebagai berikut :
1. Perhatian kepada kaum muda
a. Pendampingan kaum muda diperlukan karena, kaum muda ini
memainkan peranan penting untuk membangun masyarakat dan
gereja masa depan;
b. Paroki hendaknya menciptakan hidup gerejawi dan
kemasyarakatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar
manusiawi tempat kaum muda menemukan identitasnya;
c. Paroki hendaknya memperhatikan pendampingan kaum muda
dengan menggalakkan pertemuan-pertemuan, pelatihan-
pelatihan, kaderisasi, peningkatan pengetahuan tentang iman
dan kebangsaan yang mengandung unsur pembentukan sikap
batin dan mental yang solider dengan sesamanya;
d. Paroki hendaknya menyediakan tempat, waktu, tenaga dan
kemudahan lain serta hati yang lapang bagi kaum muda dan
memberi mereka kepercayaan untuk terlibat langsung dalam
pelbagai kegiatan Gereja dan kemasyarakatan.
2. Perhatian kepada Kehidupan Keluarga yang perlu terus menerus
diyakinkan bahwa :
a. Penyelesaian masalah keluarga, pertama-tama merupakan
tanggung-jawab keluarga itu sendiri, sedangkan lembaga di
luarnya hanyalah unsur penunjang saja;
b. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak
mereka. Pendidikan itu meliputi pendidikan fisik, kepribadian,
pengetahuan, sosial, iman dan moral;
c. Kehidupan beragama dan teladan hidup yang baik dari orang tua
dalam keluarga merupakan warisan yang paling berharga bagi
anak-anak. Dari keluarga inilah diharapkan benih-benih
panggilan yang tangguh;
d. Pendampingan terhadap pasangan keluarga muda secara
teratur;
e. Pendampingan khusus dan terus menerus terhadap pasangan
yang hidup dalam perkawinan campur.
f. Pendampingan kepada orang tua lanjut usia (lansia).
xii
xiii
3. Perhatian khusus kepada orang-orang yang lemah, miskin, tak
berdaya dan tertindas, baik dikalangan umat katolik sendiri maupun
saudara-saudara yang lain (option for to the poor). Untuk itu :
a. Paroki harus memberikan perhatian, tempat dan kemudahan bagi
yang miskin dan papa dalam pelayanan sosial, kesehatan, dan
pendidikan;
b. Paroki harus memberdayakan umat khususnya kaum buruh dan
yang kurang mampu lainnya melalui pelatihan dan
pendampingan berwirausaha, berkoperasi, dan meningkatkan
ekonomi rumah tangga;
c. Paroki harus meningkatkan solidaritas antar umat agar yang kaya
membantu yang miskin seraya mengembangkan spiritualitas
sosial, yaitu bahwa Tuhan telah menitipkan saudara-saudara
yang miskin kepada kita.
4. Perhatian terhadap kehidupan sosial politik
a. Paroki hendaknya menyadari bahwa sebagai Gereja yang hidup
di dalam masyarakat pluralis baik dalam religi, kultur maupun ras.
b. Paroki wajib ikut serta dengan jujur dan tanpa pamrih
memperjuangkan kesejahteraan umum, kebenaran dan keadilan,
menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa serta secara
khusus membanun solidaritas dengan warga masyarakat;
c. Untuk meningkatkan peran aktif umat Katolik dalam kehidupan
sosial-politik, maka Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha :
1) Mendorong dan memajukan martabat serta tanggungjawab
kaum awam dalam menggereja dan memasyarakat;
2) Mendampingi kaum awam agar dapat menjalankan panggilan
mereka mencari dan menghadirkan Kerajaan Allah dengan
mengurus hal-hal duniawi dan mengaturnya menurut
kehendak Allah serta mempersiap-kan diri untuk
berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik;
3) Menanamkan dan memperkuat penghayatan yang terpadu
antara iman kristiani dan wawasan kebangsaan sebagai
motivasi dasar;
4) Menghimpun dan mendayagunakan profesi kaum awam
dalam bidang sosial politik dan menjalin kerjasama yang baik
untuk menghadapi tantangan dan permasalahan yang
dihadapi dari waktu ke waktu;
xiii
xiv
5) Mendampingi tokoh-tokoh awam yang aktif dalam lembaga-
lembaga politik dan menjalin kerjasama yang baik untuk
dapat mengenali dan mengerti situasi serta kondisi
masyarakat secara tepat.



xiv
xv
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL

KATA PENGANTAR iii
PEMBUKAAN v
DAFTAR ISI xv
BAB I PENGERTIAN 1
BAB II DEWAN PASTORAL PAROKI 4
1 Nama. Wilayah dan Kedudukan 4
1.1. Nama 4
1.2. Wilayah 4
1.3. Kedudukan 4
2. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab 4
2.1. Tujuan 4
2.2. Fungsi 5
2.3. Wewenang dan Tanggungjawab 5
3 Organisasi 5
3.1. Dewan Pastoral Paroki Harian 6
3.2. Dewan Pastoral Paroki Inti 6
3.3. Dewan Pastoral Paroki Pleno 6
4 Pemilihan Pengurus 7
4.1 Syarat-Syarat Sebagai Anggota Pengurus 7
4.2. Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki 8
5 Pengangkatan Dan Masa Jabatan Pengurus 9
6 Tugas dan Tanggungjawab DPP 10
6.1. Tugas Umum 10
6.2 Dewan Pastoral Paroki Harian 11
6.3. Dewan Pastoral Paroki Inti 11
6.4. Dewan Pastoral Paroki Pleno 12
6.5. Ketua Dewan Pastoral Paroki 12
6.6. Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki 13
6.7. Sekretaris Dewan Pastoral Paroki 13
6.8. Bendahara Dewan Pastoral Paroki 14
6.9. Anggota Dewan Pastoral Paroki 15
6.10 Koordinator Bidang 16
6.11 Bidang Peribadatan 16
6.12 Bidang Pewartaan dan Kesaksian 17
6.13 Bidang Pelayanan 17
6.14 Bidang Kepemudaan 17
6.15. Tugas Umum dan Tanggungjawab Seksi 18
6.16. Seksi Liturgi 18
xv
xvi
6.17 Prodiakon 19
6.18 Putra Altar 19
6.19 Koor/Dirigen 20
6.20 Pemazmur 20
6.21 Organis 21
6.22 Lektor-lektris 21
6.23 Tata Tertib dan Persembahan 21
6.24 Dekorasi dan Tata Bunga 22
6.25. Seksi Katekese 22
6.26. Seksi Kerasulan Kitab Suci 23
6.27. Seksi Kerasulan Keluarga 23
6.28. Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) 24
6.29. Seksi Kerasulan Awam dan Hubungan Antar
Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK)
24
6.30 Seksi Panggilan dan Karya Misiioner 25
6.31. Seksi Keadilan dan Perdamaian 25
6.32 Seksi Pengembangan Sosial Ekkonomi (PSE) 25
6.33 Seksi Pendidikan (OTA) 26
6.34 Seksi Pemberdayaan SDM 26
6.35. Seksi Rumah Tangga 26
7 Kepanitiaan/Tim Kerja 27
7.1. Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja 27
7.2. Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja 27
8 Tugas dan Tanggungjawab Perkumpulan dan
Organisasi
27
8.1. Perkumpulan/Kelompok Katolik 27
8.2. Organisasi Katolik 28

BAB III STASI 29
1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 29
1.1. Batas Pelayanan 29
1.2. Kedudukan 29
2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 29
2.1. Tujuan 29
2.2. Fungsi 29
2.3. Wewenang 30
3. Tugas dan Tanggungjawab 30
3.1. Tugas 30
3.2. Tanggungjawab 30
4. Kepengurusan 31
5. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 31
xvi
xvii
5.1. Ketua Stasi 31
5.2. Sekretaris 32
5.3. Bendahara Stasi 33
5.4 Koordinator Bidang 34
5.5 Bidang Peribadatan 34
5.6 Bidang Pewartaan dan Kesaksian 35
5.7 Bidang Pelayanan 35
5.8 Bidang Kepemudaan 35
5.9 Seksi-seksi 36
5.10 Pemilihan Pengurus Stasi 36
5.11 Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 37
5.12. Kepanitiaan Stasi 37

BAB IV WILAYAH 38
1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 38
1.1. Batas Pelayanan 38
1.2. Kedudukan 38
2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 38
2.1. Tujuan 38
2.2. Fungsi 38
2.3. Wewenang 38
3. Susunan Pengurus 39
4. Pemilihan Pengurus 39
4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus 39
4.2 Tata Cara Pemilihan Pengurus 39
4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus 40
5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 41
6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 41
7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 42
7.1. Ketua Wilayah 42
7.2. Sekretaris 43
7.3. Bendahara 44
7.4. Koordinator Peribadatan 45
7.5. Koordinator Pewartaan dan Kesaksian 45
7.6. Koordinator Pelayanan 47
7.7. Koordinator Kepemudaan 47
8. Kepanitiaan 48
8.1. Kepanitian Tingkat Wilayah 48
8.2 Kepanitian Tingkat Paroki 48


xvii
xviii
BAB V LINGKUNGAN 50
1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 50
1.1. Batas Pelayanan 50
1.2. Kedudukan 50
2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 50
2.1. Tujuan 50
2.2. Fungsi 50
2.3. Wewenang 50
3. Susunan Pengurus 50
4. Pemilihan Pengurus 51
4.1. Pimpinan dan peserta pemilihan pengurus 51
4.2 Tata Cara Pemilihan Pengurus Lingkungan 51
4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus 51
5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 52
6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 53
6.1. Tugas Lingkungan 53
6.2. Tanggungjawab Lingkungan 54
7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 54
7.1. Ketua Lingkungan 54
7.2. Sekretaris 55
7.3. Bendahara 56
7.4. Rukun 57
7.5 Seksi Liturgi 57
7.6 Seksi Koor dan Tata Tertib 58
7.7. Sekisi Pewartaan 59
7.8. Seksi Pelayanan 60

BAB VI SUASANA DAN TATA KERJA 62
1 Suasana Kerja 62
2. Rapat 62
3. Pimpinan dan laporan Rapat 63
4. Keputusan rapat 63
5. Tata cara mengambil keputusan 64

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP 65
1. Ketentuan Peralihan 65
2. Penutup 65

Daftar Referensi 66
Lampiran 1 : Badan Dewan Pastoral Paroki 67
Lampiran 2 : Daftar Stasi, Wilayah, dan Lingkungan 68

xviii
1
BAB I
PENGERTIAN
1. Paroki
Paroki adalah sebagian dari umat dalam suatu keuskupan yang
penggembalaannya diserahkan kepada seorang imam, Pastor Kepala
Paroki, di bawah pimpinan Uskup (KHK kan. 515 1). Daerah reksa
pastoral paroki ditentukan melalui Surat Keputusan Uskup dengan batas-
batas geografis yang jelas.
2. Stasi
Stasi adalah persekutuan lingkungan-lingkungan dan/atau wilayah-
wilayah yang berdekatan dan memiliki tempat ibadat tersendiri untuk
Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu, tetapi penggembalaannya masih
dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari paroki yang
bersangkutan.
3. Wilayah
Wilayah adalah sebagian dari umat dalam paroki, yang terdiri dari 3
sampai dengan 6 Lingkungan yang letaknya berdekatan, dengan batas
pelayanan yang ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki, menurut batas-
batas administrasi pemerintahan dan /atau batas-batas geografis yang
memudahkan komunikasi antar umat setempat.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah sebagian dari umat dalam "wilayah", yang terdiri dari
25 sampai dengan 50 kepala keluarga (KK), berdomisili dalam batas-
batas geografis yang memudahkan komunikasi antara satu dengan
lainnya.
5. Rukun
Rukun adalah sebagian dari umat dalam "lingkungan", yang terdiri dari 10
sampai dengan 15 kepala keluarga (KK) dan berdomisili di tempat-tempat
yang secara geografis cukup berdekatan.
6. Tokoh Awam
Tokoh awam adalah orang-orang katolik yang karena keahlian,
kedudukan dan relasinya dalam masyarakat dan keterlibatannya dalam
lingkup kegerejaan, mempunyai wibawa dan dapat memberi sumbangan
yang bermanfaat bagi perkembangan paroki.

2
7. Pastor Kepala Paroki
Pastor Kepala Paroki adalah pastor yang diberi tugas dan tanggungjawab
oleh Uskup untuk memimpin dan mengepalai paroki.
8. Pastor Pembantu
Pastor pembantu adalah rekan sekerja Pastor Kepala yang diberi tugas
oleh Uskup untuk membantu Pastor Kepala dalam menggembalakan
umat paroki.
9. Dewan Pastoral Paroki
Dewan Pastoral Paroki adalah suatu badan gerejawi yang dibentuk
berdasarkan keputusan Uskup, yang di dalamnya para wakil umat dan
para gembala secara bersama-sama mengambil bagian sesuai dengan
bentuk hidup (forma vivendi), tugas, dan keadaannya masing-masing
dalam memikirkan, memutuskan, dan melaksanakan kegiatan yang perlu
dan bermanfaat untuk mewartakan Sabda Tuhan, mengembangkan
rahmat Allah, membimbing umat agar dapat menghayati,
mengungkapkan, dan mengamalkan imannya (bdk. kan. 536 i) Dewan
Pastoral Paroki ditata dalam bentuk Dewan Pastoral Paroki Harian,
Dewan Pastoral Paroki Inti dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.
10. Dewan Pastoral Paroki Harian
Dewan Pastoral Paroki Harian adalah pengurus yang melaksanakan
tugas kegiatan sehari-hari Dewan Pastoral Paroki. Dewan Pastoral Paroki
Harian terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Dewan
Pastoral Paroki, Pastor Pembantu, dan beberapa Anggota yang dipilih
dari Dewan Pastoral Paroki.
11. Dewan Pastoral Paroki Inti
Dewan Pastoral Paroki Inti adalah Wadah Koordinatif yang terdiri dari
Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian, Diakon, Ketua Stasi,
Koordinator Bidang, dan Ketua Wilayah serta dan beberapa Anggota
yang dipilih dari Dewan Pastoral Paroki.
12. Dewan Pastoral Paroki Pleno
Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah Rapat yang semua pengurus dan
anggotanya diundang. Dewan Pastoral Paroki Pleno terdiri dari Dewan
Pastoral Paroki Inti, para Ketua Lingkungan, para Ketua Seksi dan
subseksi, wakil sekolah katolik, wakil biara, wakil organisasi dan
perkumpulan katolik, dan tokoh-tokoh awam yang ada di paroki

3
13. Koordinator Bidang
Koordinator Bidang adalah badan yang dibentuk untuk mengkoordinir
Seksi dan Subseksi sesuai bidang pelayanannya.
14. Seksi dan Subseksi
Seksi adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Dewan
Pastoral Paroki. Subseksi adalah badan yang dibentuk untuk membantu
pelaksanaan tugas seksi.
15. Organisasi dan Perkumpulan Katolik
Organisasi dan perkumpulan katolik adalah organisasi dan perkumpulan
yang salah satu basis kegiatannya adalah paroki.
16. Biarawan/biarawati
Biarawan/biarawati adalah para peserta hidup bakti yang hidup dalam
komunitas religius di dalam biara.
4
BAB II
DEWAN PASTORAL PAROKI
1. Nama, Wilayah dan Kedudukan
1.1. Nama
Paroki Santo Thomas didirikan pada tanggal 23 Maret 1991 dengan
nama pelindung Santo Thomas. Nama badan yang mengelola Paroki
Santo Thomas disebut : DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO
THOMAS.
1.2. Wilayah
Wilayah Paroki Santo Thomas meliputi sebagian Kecamatan Cimanggis
dan sebagian Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
1.3. Kedudukan
a. Kedudukan Paroki Santo Thomas adalah sebagai bagian dari
Keuskupan Bogor dalam batas-batas teritorial tertentu yang
diputuskan oleh Bapak Uskup.
b. Tempat kedudukan Gereja, pastoran, serta gedung paroki terletak
di. Ksatrian Amji Atak Korps Brimob POLRI, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok.
2. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab
2.1. Tujuan
Dewan Pastoral Paroki bertujuan:
a. Mewujudkan panggilan Umat Allah dalam hidup, kesucian, dan misi
Gereja Universal di Paroki dibawah koordinasi Gereja Partikular
atau Keuskupan.
b. Tercapainya tata penggembalaan umat malalui pelibatan,
pengembangan dan pemberdayaan seluruh umat dalam hidup dan
karya untuk menemukan ungkapan dan perwujudan iman yang
khas.
c. Tercapainya hubungan dengan siapa pun yang berkehendak baik
dengan membangun kerjasama hubungan antar agama dan
kepercayaan, mengembangkan pola hidup dan pola pikir dalam
masyarakat yang majemuk, dan memperhatikan yang yang kecil,
lemah, miskin, dan tersingkir.
5
2.2. Fungsi
Dewan Pastoral Paroki berfungsi untuk :
a. Membantu Pastor Paroki sebagai Gembala jiwa jiwa (bdk. CD 30;
kan. 519) dan mewakili umat beriman dalam karya pastoral paroki.
b. Memikirkan, mengembangkan, merencanakan, memutuskan,
mengusahakan pelaksanaan, mengevaluasi, dan mempertanggung-
jawabkan kegiatan pastoral yang perlu dan bermanfaat bagi
kehidupan paroki. Kegiatan pastoral yang dimaksud meliputi
pengajaran (munus docendi), pengudusan (munus sanctificandi),
dan pemerintahan atau kepemimpinan (munus regendi).
c. Mengusahakan peningkatan persekutuan hidup kristiani (koinonia),
pewartaan Sabda (kerygma), perayaan liturgi/sakramen (liturgia),
pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin
(diakonia), dan perwujudan kesaksian iman (martyria) sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan.
d. Mengupayakan bentuk serta cara sosialisasi dan implementasi
kebijakan pastoral keuskupan dalam paroki.
2.3. Wewenang dan Tanggungjawab
a. Dewan Pastoral Paroki berwenang mengambil keputusan reksa
pastoral paroki dalam kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral
Keuskupan.
b. Dewan Pastoral Paroki bertanggungjawab atas pelaksanaan
keputusan reksa pastoral paroki kepada umat paroki (Dewan
Pastoral Paroki Pleno) dan Uskup.
3. Organisasi
Dalam mewujudkan terlaksananya panggilan umat Allah untuk berperan
aktip dalam karya pastoral paroki dan hidup bermasyarakat, Paroki
memiliki badan organisasi yang terdiri dari Dewan Pastoral Paroki; Stasi;
Wilayah; Lingkungan.
Dewan Pastoral Paroki memiliki 3 (tiga) badan, yaitu :
a. Dewan Pastoral Paroki Harian;
b. Dewan Pastoral Paroki Inti;
c. Dewan Pastoral Paroki Pleno.

6
3.1. Dewan Pastoral Paroki Harian
Susunan Kepengurusan Dewan Pastoral Paroki Harian terdiri dari :
a. Ketua Dewan Pastoral Paroki Harian, ex officio dijabat oleh Pastor
Kepala Paroki.
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris, seorang atau lebih.
d. Bendahara, seorang atau lebih
e. Anggota, terdiri dari :
Pastor Pembantu;
3.2. Dewan Pastoral Paroki Inti terdiri dari :
a. Dewan Pastoral Paroki Harian
b. Koordinator-koordinator Bidang
c. Ketua-ketua Wilayah.
3.3. Dewan Pastoral Paroki Pleno terdiri dari :
a. Dewan Pastoral Paroki Inti
b. Ketua-ketua Lingkungan
d. Ketua-ketua Seksi DPP:
Liturgi.
Prodiakon.
Lektor/Lektris.
Putra Altar.
Organis.
Dirigen/Koor
Pemazmur.
Tata Tertib dan Persembahan.
Dekorasi Tata bunga
Katekese.
Kerasulan Kitab Suci.
Kerasulan Keluarga.
Komunikasi Sosial (Komsos).
7
Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan
Kepercayaan (Kerawam dan HAK).
Panggilan dan Karya Misioner
Keadilan dan Perdamaian
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).
Rumah Tangga
e. Ketua-ketua /Organisasi / Perkumpulan Katolik kelompok yang
kedudukannya sebagai seksi dalam DPP:
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo
Thomas.
Kelompok Karyawan Muda Katolik (KKMK).
Muda-mudi katolik (Mudika) / OMK
Koperasi Kredit
Perkumpulan Dana Kematian Yusuf Arimatea
Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Persatuan Guru Katolik
Yayasan Pendidikan Katolik.
Legio Maria.
Lansia
Organisasi/Perkumpulan katolik lainnya sesuai perkembangan.
4. Pemilihan Pengurus
4.1. Syarat-Syarat Sebagai Anggota Pengurus
Syarat-syarat sebagai Pengurus dan Anggota Dewan Pastoral Paroki
adalah sebagai berikut:
a. Teguh imannya dan baik kesusilaannya, memiliki bakat dan
kesediaan untuk bekerjasama demi pengembangan paroki/
stasi/wilayah/lingkungan.
b. Tertarik untuk mengembangkan misi Gereja atau
Paroki/Stasi/Wilayah/ Lingkungan demi pelayanan kepada mereka
yang kecil.
c. Bijaksana dan punya kerelaan untuk menghargai pendapat atau
pandangan orang lain demi kebaikan bersama.
d. Mau merelakan waktu untuk pertemuan dan kegiatan bersama.
8
e. Sudah dibaptis dan sudah menerima sakramen penguatan (Krisma)
serta diterima dalam Gereja Katolik serta tidak sedang menjalani
hukuman Gereja.
f. Memiliki semangat untuk membangun kesatuan umat.
g. Memiliki pengalaman dalam menggereja dan bermasyarakat.
4.2. Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki
Tata laksana Pemilihan Pengurus dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Pemilihan Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki, dilaksanakan
oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk atau ditugaskan oleh Dewan
Pastoral Paroki, dan disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
b. Pencalonan Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki diajukan
oleh lingkungan melalui wilayah, kecuali Ketua ex officio adalah
Pastor Kepala Paroki.
c. Cara Pemilhan Pengurus dan Anggota Dewan Pastoral Paroki
dilaksanakan dengan sistem formatur.
d. Jumlah formatur ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian.
e. Anggota formatur adalah perwakilan resmi dari wilayah dan stasi.
f. Anggota formatur ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian,
kecuali ketua formatur adalah ex officio Pastor Kepala Paroki.
g. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan
Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-Seksi.
h. Susunan kepengurusan/strukrtur organisasi yang akan dipilih,
ditetapkan, dan disahkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian.
i. Panitia Pemilihan bertugas dan berwewenang menyusun calon
tetap Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-
seksi dan menyerahkan kepada Tim Formatur serta
mensosialisasikannya, bagi calon yang tidak termasuk dalam
susunan calon tetap secara otomatis dinyatakan gugur dan
dikembalikan ke Wilayah dan/atau Lingkungan yang mengajukan.
j. Tim Formatur memilih Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki
Harian dan Seksi-seksi, kecuali Ketua ex officio adalah Pastor
Kepala Paroki. Apabila Pastor Kepala Paroki menghendaki calon di
luar calon-calon yang diajukan oleh Wilayah, maka Pastor Kepala
Paroki berwewenang menunjuk calon dan memberitahukan kepada
Wilayah dan/atau Lingkungan bersangkutan.
9
k. Susunan Pengurus hasil kerja formatur ditetapkan oleh Dewan
Pastoral Paroki Pleno, kemudian diusulkan kepada Bapak Uskup
untuk disahkan dan dilantik.
l. Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki masih menjalankan
tugasnya, sampai dengan pelantikan pengurus baru.
m. Waktu pemilihan dan pelantikan Anggota Dewan Pastoral Paroki
Harian dan Seksi-Seksi dilaksanakan pada bulan Juli sampai
dengan Agustus.
5. Pengangkatan Dan Masa Jabatan Pengurus
a. Pengurus Dewan Pastoral Paroki, disahkan dan dilantik oleh Bapak
Uskup dengan Surat Keputusan atas dasar usulan dari Pastor
Kepala Paroki.
b. Pengurus Sub Seksi, diangkat dan disahkan dengan Surat
Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
c. Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik,
diangkat dan disahkan sebagai anggota Dewan Pastoral Paroki
Pleno dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
d. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan
mengesahkan pengurus tambahan setelah mendengar saran dari
Dewan Pastoral Paroki Harian.
e. Masa jabatan Anggota Dewan Pastoral Paroki berlaku untuk jangka
waktu tiga tahun, dan dapat. dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya
paling banyak satu kali lagi pada jabatan yang sama atau sejajar.
f. Tahun kerja Dewan Pastoral Paroki terhitung mulai 1 Juli sampai
dengan 30 Juni 3 (tiga) tahun berikutnya dan/atau setelah
pelantikan pengurus baru.
g. Masa jabatan anggota Dewan Pastoral Paroki berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis;
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Wilayah Paroki Santo Thomas;
Mengundurkan diri dan diterima oleh Dewan Pastoral Paroki
Harian;
Diberhentikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki setelah
mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.
10
Terkena hukuman gerejawi ekskomunikasi atau interdik
(kan.1331-1332).
h. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan
mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan
diri.
6. Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki
6.1. Tugas Umum
a. Menggerakkan dan mengkoordinasi keterlibatan umat dan dalam
terang iman yang meliputi bidang-bidang:
Perayaan Liturgi / Sakramen (Liturgia)
Pewartaan Sabda (Kerygma)
Kesaksian Iman (Martyria)
Pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin
(diakonia)
Peningkatan persekutuan hidup rohani (Koinonia)
Penggembalaan dan tata organisasi (Poimenik)
b. Merencanakan arah pelayanan karya pastoral sesuai dengan Visi
dan Misi Paroki, yaitu :
Visi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi
communio dari aneka komunitas basis yang beriman
mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan misioner.
Misi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua
mengadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara
aktif, meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan
martabat manusia, melalui penataan mekanisme dan
organisasi serta pemberdayaan potensi umat basis.
c. Memutuskan masalah-masalah dan kebutuhan yang dihadapi
Dewan Pastoral Paroki dan berusaha untuk memenuhinya dan atau
mencarikan jalan keluarnya;
d. Melaksanakan keputusan yang telah diambil, baik oleh Dewan
Pastoral Paroki sendiri atau oleh yang ditugaskan;
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan keputusan agar kelemahan-
kelemahan dapat diatasi dan kekuatan-kekuatan diperbesar untuk
mencapai kemajuan;
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas penggembalaan
11
dalam rangka menciptakan persekutuan hidup kristiani dalam
gereja dan masyarakat.
6.2 Dewan Pastoral Paroki Harian
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Harian adalah :
a. Mewakili Dewan Pastoral Paroki dalam menjalin hubungan dengan
Keuskupan, Paroki lain dan instansiinstansi resmi yang lain;
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan pastoral dan hal-hal keparokian
yang berhubungan dengan administrasi dan kesekretariatan secara
konkret;
c. Menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Pastoral Paroki serta
pertemuan-pertemuan lain yang di nilai perlu demi kemajuan dan
perkembangan karya pastoral paroki;
d. Mempersiapkan rapat atau pertemuan dengan kemungkinan
membentuk panitia tersendiri (ad hoc);
e. Mengundang rapat Dewan Pastoral Paroki Inti atau Dewan Pastoral
Paroki Pleno atau sebagian secara berkala;
f. Menginventarisasi karya-karya pastoral di paroki terutama
mengenai tempat, bentuk, dan kegiatannya;
g. Menginventarisasi, menjaga dan mengelola harta benda paroki;
h. Memberikan laporan tahunan kepada Uskup.
6.3 Dewan Pastoral Paroki Inti
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Inti adalah :
a. Menentukan kebijakan dan menyusun rencana program jangka
pendek dan jangka panjang kegiatan karya pastoral paroki, dan
menyampaikan kepada Dewan Pastoral Paroki Pleno;
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pastoral di paroki,
stasi, wilayah, dan para seksi;
c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan pastoral
yang telah disahkan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan program kerjanya kepada Dewan Pastoral Paroki
Pleno sekurang-kurangnya setahun sekali;
d. Mengadakan rapat secara rutin, diadakan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dalam Rapat Dewan Pastoral
Paroki Inti, setiap wilayah melaporkan secara tertulis apa yang
sedang terjadi di setiap lingkungan dalam Wilayahnya;
12
e. Menyampaikan informasi mengenai keadaan dan keperluan Dewan
Pastoral Paroki Inti kepada Pengurus Stasi, Wilayah dan
Lingkungan;
6.4 Dewan Pastoral Paroki Pleno
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah :
a. Menentukan prioritas reksa pastoral Paroki jangka panjang dan
jangka pendek .
b. Menilai, melengkapi, memperbaiki dan mengesahkan rencana kerja
yang disampaikan oleh Dewan Pastoral Paroki Inti menjadi Program
Kerja Dewan Pastoral Paroki;
c. Menerima dan menanggapi laporan kegiatan Dewan Pastoral
Paroki Inti;
d. Mengusulkan nama-nama calon pengurus dan anggota Dewan
Pastoral Paroki untuk periode berikutnya.
6.5. Ketua Dewan Pastoral Paroki
Tugas dan Tanggungjawab Ketua Dewan Pastoral Paroki adalah :
a. Mengusahakan persatuan seluruh umat Paroki sebagai wujud
paguyuban atau communio yang hidup;
b. Mengusahakan agar pelayanan sakramental dan sakramentali
dapat berjalan dengan baik;
c. Mengusahakan agar pembinaan iman umat dapat berjalan dengan
baik;
d. Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki mengkoordinasi
kegiatan Paroki dan memberikan pengarahan kepada semua aktivis
Paroki;
e. Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki mengevaluasi
dan menganalisa keadaan, menemukan arah dan menyusun
konsep rencana kerja Paroki dan mengupayakan pelaksanaannya;
f. Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki menggusahakan
dana dan mengaturnya secara baik guna menunjang kegiatan
Paroki;
g. Menyerahkan hasil kolekte kepada Dana Solidaritas Pastoral
Keuskupan Bogor sesuai dengan peraturan Keuskupan Bogor;
h. Mengadakan rapat-rapat: Rapat Pengurus Dewan Pastoral Paroki
paling sedikit satu kali dalam satu bulan; Rapat Dewan Pastoral
13
Paroki Inti diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam tiga bulan;
Rapat Dewan Pleno paling sedikit satu kali dalam enam bulan.
6.6. Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki
Tugas dan Tanggungjawab Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki
adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki
dalam semua tugasnya;
b. Bersama dengan pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian
mengkoordinasikan kegiatan Paroki;
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan
Pastoral Paroki;
d. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Dewan Pastoral Paroki.
6.7. Sekretaris Dewan Pastoral Paroki
Tugas Sekretaris Dewan Pastoral Paroki adalah :
Melaksanakan tugas bidang administrasi kesekretariatan dan bidang
keorganisasian untuk kepentingan Dewan Pastoral Paroki yaitu :
a. Tugas bidang administrasi kesekretariatan yaitu ;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan pertemuan/rapat
kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat dan menyampaikan
kepada para peserta pertemuan/rapat.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang
dilaksanakan oleh Dewan Pastoral Paroki .
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh
Dewan Pastoral Paroki.
Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan pertemuan/rapat
Dewan Pastoral Paroki;
b. Tugas bidang keorganisasian yaitu ;
Memotivasi, mendorong dan memastikan bahwa seluruh
anggota Dewan Pastoral Paroki melaksanakan tugasnya sesuai
14
dengan Pedoman, sistem dan peraturan yang berlaku.serta
Rencana Kerja Tahunan yang telah disetujui.
Secara periodik mengevaluasi pedoman, sistem dan peraturan-
peraturan Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, dan
menyampaikan hasil evaluasi kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki, agar dapat dilakukan revisi/ penyempurnaan.
c. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran
Keuangan untuk keperluan kesekretariatan dan keorganisasian;
d. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
e. Menyusun laporan kegiatan kepengurusan Dewan Pastoral Paroki;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
Tanggungjawab Sekretaris Dewan Pastoral Paroki adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Dewan Pastoral Paroki;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
d. Menyusun laporan kegiatan Paroki secara periodik (6 bulan sekali)
dan disampaikan dalam rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno dan
Ketua Dewan Pastoral Paroki.
6.8. Bendahara Dewan Pastoral Paroki
Tugas Bendahara Dewan Pastoral Paroki adalah :
a. Menyelenggarakan administrasi keuangan Paroki sesuai dengan
dasar-dasar manajamen Keuangan.
b. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran keperluan rutin
gereja/pastoran/PGPM dalam Buku Kas sesuai dengan sistem
Akuntansi Paroki yang berlaku.
c. Menerima semua perolehan uang yang berasal dari kolekte, APP,
donatur, Penyumbang perorangan, amplop persembahan, bantuan
dari luar untuk keperluan gereja/ pastoral/sosial/PGPM mencatat
dalam buku kas dan menyetorkan ke rekening Bank Dewan
15
Pastoral Paroki/PGPM dan atau menyampaikan kepada pihak
tertentu sesuai dengan maksud pemberi.
d. Membuat rancangan anggaran belanja tahunan Dewan Pastoral
Paroki dan diajukan untuk disetujui dalam pertemuan/rapat Dewan
Pastoral Paroki dan disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
e. Bersama Ketua menandatangani cheque-cheque untuk mengambil
uang dari Bank, sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Dewan
Pastoral Paroki.
f. Membuat laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan dan
inventaris Paroki secara periodik (6 bulan sekali) untuk disahkan
oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
Tanggungjawab Bendahara Dewan Pastoral Paroki adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Dewan Pastoral Paroki;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
d. Menyusun laporan keuangan Paroki secara periodik (6 bulan sekali)
dan disampaikan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
6.9. Anggota Dewan Pastoral Paroki
Tugas Anggota Dewan Pastoral Paroki adalah :
a. Membantu menyampaikan pemikiran dan gagasan kepada Ketua
Dewan Pastoral Paroki untuk memperlancar pelaksanaan tugas-
tugas Dewan Pastoral Paroki.
b. Melakukan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Pengurus
Dewan Pastoral Paroki Harian.
c. Memantau dan memotivasi Seksi-Seksi/Panitia/Bagian/Tim agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan melaporkan
perkembangannya kepada Rapat Pengurus Dewan Pastoral Paroki
Harian, sekurang kurangnya 3 bulan sekali.


16
6.10 Koordinator Bidang
Tugas Umum dan tanggungjawab Koordinator Bidang adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki
dalam semua tugasnya;
b. Mengkoordinir seksi yang ada di bawahnya dan mengkoordinasikan
Organisasi/Perkumpulan dalam melaksanakan kegiatan karya
pastoral sesuai dengan bidang kerjanya
c. Mewakili seksi dalam rapat Dewan Pastoral Paroki Inti;
d. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi di bawahnya sesuai bidang kerjanya.
e. Menyusun laporan kegiatan bidangnya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
g. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Dewan Pastoral Paroki.
h. Bertanggungjawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi
di bawahnya.
6.11 Bidang Peribadatan
Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki
dalam Bidang Peribadatan;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan
Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi, Prodiakon, Putra Altar,
Koor/Dirigen, Pemazmur, Organis, Lektor-lektris, Tata-tertib dan
Persembahan, dekorasi dan Tata Bunga serta Perkumpulan PDKK,
Legio Maria.
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi dibawahnya Bidang Peribadatan.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan;
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan
Pastoral Paroki.


17
6.12 Bidang Pewartaan dan Kesaksian
Tugas Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki
dalam Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan
Bidang Pewartaan dan Kesaksian; Seksi Katekese, Kerasulan Kitab
Suci, Kerasulan Keluarga, Komunikasi Sosial, Kerasulan Awam dan
Hubungan Antar Kepercayaan, Panggilan dan Misioner, Keadilan
dan Perdamaian, serta Perkumpulan BIA, BIR, KEP, Guru Agama.
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi dibawahnya Bidang Pewartaan dan Kesaksian.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
6.13 Bidang Pelayanan
Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki
dalam Bidang Pelayanan
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan
Bidang Peribadatan; Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi,
Pendidikan dan OTA, Pemberdayaan SDM, serta Perkumpulan
Lansia, Koperasi, PDKYA.
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi dibawahnya Bidang Pelayanan.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;
6.14 Bidang Kepemudaan
Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendampingan
terhadap kaum muda;
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan
wilayah/pendamping mudika wilayah untuk melaksanakan
pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang
berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja
maupun bermasyarakat dan bernegara;
18
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan
kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki serta menyelenggarakannya;
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.15. Tugas Umum dan Tanggungjawab Seksi
a. Merencanakan dan menyelenggarakan program kegiatan dan
anggaran keuangan;
b. Berkoordinasi dengan seksi lain dan bekerjasama
organisasi/perkumpulan katolik dan non katolik;
c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya
kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki ; melalui Koordinator Bidang
yang bersangkutan
d. Mengevaluasi pelaksanaan kerja;
e. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan
Pastoral Paroki melalui Koordinator Bidang yang bersangkutan.
f. Dalam melaksanakan tugasnya, seksi Liturgi bertanggungjawab
kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki melalui Koordinator Bidang
yang bersangkutan;
g. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
6.16. Seksi Liturgi
Tugas Seksi Liturgi adalah :
a. Menyusun jadwal tugas terpadu pelayanan liturgi pada Hari Minggu,
Jumat Pertama, Hari Raya Natal, Paskah, dan hari raya yang
disamakan dengan hari minggu, secara terpadu berdasarkan tahun
liturgi;
b. Menyiapkan buku panduan perayaan peribadatan, meliputi:
Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda, Jalan Salib, dsb;
c. Berkoordinasi dengan koster, mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan ibadat : Buku Perayaan Ekaristi, teks-teks, lilin altar,
hosti, anggur, piala, sibori, taplak altar, pakaian Perayaan Ekaristi,
pakaian prodiakon, pakaian lektor, pakaian putra altar, tata suara
serta peralatan dan perlengkapan ibadat lainnya;
d. Berkoordinasi dengan koster dalam pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan liturgi;
19
e. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Panitia yang dibentuk oleh
Dewan Pastoral Paroki, organisasi/Perkumpulan katolik, wilayah,
lingkungan, dalam penyelenggaraan kegiatan perayaan peribadatan
atau yang berhubungan dengan liturgi;
f. Bekerjasama dengan organisasi/Perkumpulan katolik dan sub
seksi, menyelenggarakan rekoleksi, penataran atau kursus untuk
para petugas liturgi;
6.17 Seksi Prodiakon
Tugas Seksi Prodiakon adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan Prodiakon sebagai pembantu
Imam untuk menerimakan komuni dalam Perayaan Ekaristi pada
hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari
raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun
jadwal liturgi terpadu, serta membantu Pastor mengirim dan
menerimakan komuni untuk orang sakit;
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota prodiakon,
dengan menyelenggarakan rekoleksi, retret, penataran dan ziarah;
c. Anggota Prodiakon membantu pengurus Lingkungan dan Wilayah
untuk memimpin upacara penguburan, ibadat sabda dan tugas
lainnya yang berhubungan dengan ibadat;
d. Lingkup pelayanan prodiakon terbatas dalam paroki tempat ia
diangkat dengan Surat Keputusan Uskup untuk jangka waktu 3
tahun dan dapat diangkat kembali;
e. Pengurus Prodiakon dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili
dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki
Pleno.
6.18 Seksi Putra Altar
Tugas Seksi Putra Altar adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada
hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari
raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun
jadwal liturgi terpadu
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota Putra Altar,
dengan menyelenggarakan latihan rutin,rekoleksi, retret, penataran
ziarah dan rekreasi;
20
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari
lingkungan-lingkungan;
d. Pengurus Putra Altar dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili
dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki
Pleno
6.19 Seksi Koor/Dirigen
Tugas Seksi Koor/Dirigen adalah :
a. Mendata dan menyusun jadwal tugas koor dan dirigen lingkungan/
wilayah/ sekolah katolik/ kelompok/perkumpulan/organisasi katolik,
dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya
natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan
hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang
peribadatan untuk disusun menjadi jadwal liturgi terpadu;
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan terhadap para dirigen,
dengan menyelenggarakan pelatihan, penataran, rekoleksi, retret,
dll;
c. Memilih nyanyian Perayaan Ekaristi sesuai dengan kalender liturgi
atau tema Perayaan Ekaristi;
6.20 Seksi Pemazmur
Tugas Seksi Pemazmur adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada
hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari
raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun
jadwal liturgi terpadu
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota pemazmur,
dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret,
penataran;
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari
lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi
katolik;
d. Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili
dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki
Pleno


21
6.21 Seksi Organis
Tugas Seksi Organis adalah ;
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada
hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari
raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun
jadwal liturgi terpadu
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan organis, dengan
menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari
lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi
katolik
d. Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili
dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki
Pleno
6.22 Seksi Lektor-lektris
Tugas Seksi Lektor-lektris adalah :
a. Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada
hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari
raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal
disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun
jadwal liturgi terpadu
b. Mengadakan pembinaan dan pendampingan Lektor-lektris, dengan
menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;
c. Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari
lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi
katolik
d. Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili
dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki
Pleno
6.23 Seksi Tata-tertib dan Persembahan
Tugas Seksi Tata-tertib dan Persembahan adalah :
a. Menyusun jadwal tugas tata tertib, persembahan dan kolektan
lingkungan/ wilayah/ sekolah katolik/ kelompok/ perkumpulan
/organisasi katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu,
jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya
22
yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada
seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu;
b. Petugas tata tertib mengatur tempat duduk umat selama perayaan
ekaristi berlangsung, mengumpulkan kolekte dan mengatur umat
dalam menyambut komuni;
c. Memeriksa dan memastikan bahwa kotak persembahan, dan
kantong kolekte sudah disiapkan;
d. Sesudah Perayaan Ekaristi, petugas membawa kotak kolekte ke
pastoran dan menghitung hasil kolekte, kemudian menyerahkan
kepada Bendahara Paroki;
6.24 Seksi Dekorasi dan tata bunga
Tugas Seksi Dekorasi dan tata bunga adalah :
a. Menyusun jadwal tugas Dekorasi dan tata bunga lingkungan-
lingkungan, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat
pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang
disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi
liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu;
b. Memeriksa dan memastikan bahwa altar dan ruangan gereja telah
dihias;
6.25. Seksi Katekese
Tugas Seksi Katekese adalah :
a. Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang
berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pengajaran iman,
meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah dan
seksi liturgi Lingkungan, seksi lain, organisasi katolik dan yayasan
pendidikan katolik; serta Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral
Paroki;
b. Merencanakan, menyelenggarakan pengajaran iman berdasarkan
Kitab Suci dan ajaran gereja bagi calon baptis, penerima komuni
pertama dan krisma;
c. Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum, buku panduan dan
pengajar untuk pengajaran calon baptis, komuni pertama dan
krisma;
d. Bekerjasama dengan seksi lain (Seksi Kerasulan Kitab Suci) dan
Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki menyiapkan
bahan pendalaman iman dan pembekalan kepada para pemandu
23
pendalaman iman di Wilayah/ Lingkungan, pada masa prapaskah,
adven, dan bulan Kitab Suci, dan lain-lain;
e. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran kursus bagi para
guru agama dan petugas katekese wilayah dan lingkungan;
f. Memperhatikan pelajaran agama katolik yang diselenggarakan
sekolah-sekolah katolik maupun non katolik di wilayah paroki.
6.26. Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS)
Tugas Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya
pengenalan dan pengamalan Kitab Suci;
b. Menyusun bahan pendalaman Kitab Suci dan memberi pembekalan
kepada para pemandu pendalaman Kitab Suci di wilayah dan
lingkungan;
c. Bekerjasama dengan Seksi Katekese, Panitia yang dibentuk oleh
Dewan Pastoral Paroki, wilayah, lingkungan mengadakan
pendalaman Kitab Suci pada masa prapaskah, adven, dan pada
bulan Kitab Suci, dan lain-lain;
d. Bekerjasama dengan seksi lain, wilayah dan lingkungan,
mengadakan bimbingan kepada umat untuk lebih mengenal Sabda
Tuhan;
e. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran, kursus Kitab
Suci;.
6.27. Seksi Kerasulan Keluarga
Tugas Seksi Kerasulan Keluarga adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya
pembinaan kehidupan keluarga;
b. Menyelenggarakan kursus persiapan perkawinan;
c. Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum buku panduan dan
pengajar untuk pengajaran/ kursus persiapan perkawinan;
d. Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
e. Mengadakan pendidikan kehidupan keluarga, remaja, dewasa, dan
kesejahteraan keluarga;
f. Mengadakan konsultasi keluarga, seksualitas, hukum dan
psikologis;
24
6.28. Seksi Komunikasi Sosial (Komsos)
Tugas Seksi Komunikasi Sosial adalah :
a Mengelola informasi dan komunikasi melalui media cetak, media
elektronik dan forum komunikasi sebagai sarana komunikasi antar
umat dan pewartaan;
b Menyelenggarakan atau mengirim umat untuk mengikuti seminar,
lokakarya, penataran maupun kursus dalam bidang komunikasi;
c Bekerjasama dengan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral
Paroki, untuk menginformasikan dan mensosialisasikan kegiatan
kepanitiaan;
6.29. Seksi Kerasulan Awam Dan Hubungan Antar Agama dan
Kepercayaan (Kerawam dan HAK)
Tugas Seksi Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan
Kepercayaan adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya
pengamalan semangat awam serta upaya pengenalan dan
pengamalan hidup beragama;
b. Bekerjasama dengan seksi lain. wilayah dan lingkungan,
mendampingi dan memotivasi kaum awam agar mengerti,
menyadari dan memahami akan peran dan panggilan khasnya
dalam Gereja dan masyarakat, serta kehidupan berbangsa dan
bernegara;
c. Menyelenggarakan rekoleksi, seminar dan penataran untuk
kelompok kerasulan awam;
d. Menjalin hubungan dengan gereja-gereja lain (oekumene), serta
membina hubungan kerjasama, dialog dengan pimpinan agama dan
kepercayaan lain;
e. Bekerjasama dengan seksi lain, wilayah dan lingkungan, membina
umat agar mengusahakan terbinanya hubungan dan kerukunan
dengan saudara-saudara yang beragama dan berkepercayaan lain
dalam kehidupan sehari-hari;


6.30 Seksi Panggilan Dan Karya Misioner
Tugas Seksi Panggilan dan Karya Misioner adalah :
25
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya
menyadarkan seluruh umat perperan serta dalam menumbuh
kembangkan panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti
lainnya, serta tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;
b. Bekerjasama dengan Seksi lain, seminari, biara, Putra Altar wilayah
dan lingkungan, menyelenggarakan kegiatan untuk menarik minat
kaum muda menerima panggilan imam, biarawan-biarawati dan
hidup bakti lainnya, terutama dalam pekan panggilan;
c. Memberikan pendampingan dan motivasi kepada para keluarga
calon imam, biarawan dan biarawati;
d. Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang
berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pengajaran/
pendampingan Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja, meliputi:
guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah, seksi lain,
organisasi katolik dan yayasan pendidikan katolik;
6.31. Seksi Keadilan dan Perdamaian
Tugas Seksi Keadilan dan Perdamaian adalah;
Menyadarkan umat beriman akan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara dan mendorongnya untuk memperjuangkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
6.32. Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)
Tugas Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) adalah :
a Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan
sosial ekonomi;
b Menjadi koordinator kegiatan Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan
Aksi Adven Pembangunan.
c Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga,
untuk mengadakan pelayanan sosial karitatif dan sosial ekonomi.
d Melaksanakan kegiatan untuk mendorong pengembangan sosial
ekonomi dan meningkatkan penghasilan keluarga;
e Menyelenggarakan seminar, lokakarya, kursus ketrampilan,
penataran yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi rumah
tangga, sosial ekonomi dan meningkatkan penghasilan;
6.33. Seksi Pendidikan dan OTA
Tugas Seksi Pendidikan dan OTA adalah :
26
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan
pendidikan;
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga,
untuk membantu anak-anak agar memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal, dengan berbagai kemudahan atau biaya
sesuai dengan kemampuan paroki;
c. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan
kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
d. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.34. Seksi Pemberdayaan SDM
Tugas Seksi Pemberdayaan SDM adalah :
a. Mengkoordinasikan perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan di
bidang pendidikan formal dan non formal, baik yang merupakan
program seksi pemberdayaan SDM maupun dalam merealisasikan
program dari seksi lain atau organisasi/perkumpulan katolik;
b. Mengkoordinasikan atas pembinaan dan mempersiapkan kader-
kader pimpinan umat/gereja dan pimpinan masyarakat;
c. Membantu Pastor Paroki dalam mengkoordinir, memadukan
program-program kerja serta pelaksanaan kegiatan karya pastoral
Dewan Pastoral Paroki dengan Organisasi/perkumpulan katolik
yang ada didalam Paroki;
6.35. Seksi Rumah Tangga
Tugas Seksi Rumah Tangga adalah :
a Mengelola ekonomi rumah tangga pastoran;
b Mengatur pengadaan makanan dan minuman untuk pastor dan
tamu-tamu Paroki;
c Melaksanakan pengadaan, pengaturan, perawatan dan pencatatan
sarana dan prasarana rumah tangga pastoran dan harta benda
gereja;
d Melaksanakan pengelolaan Aula Paroki;


7. Kepanitiaan/Tim Kerja
27
Dewan Pastoral Paroki dapat membentuk dan menetapkankan
Kepanitiaan/Tim Kerja yang disyahkan oleh Dewan Pastoral Paroki
Harian.
7.1. Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja
a. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan
sesuai dengan tugas dan tujuan dibentuknya Kepanitiaan/Tim Kerja
kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral
Paroki Harian.
b. Mengundang rapat seksi Dewan Pastoral Paroki yang terkait
dengan bidang kerja dari Kepanitiaan/Tim Kerja.
c. Melaksanakan tugas rencana kerja dan anggaran keuangan yang
telah disetujui .
7.2. Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja
a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki
dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian;
8. Tugas dan Tanggungjawab Perkumpulan dan Organisasi
8.1. Perkumpulan/Kelompok Katolik
a. Melaksanakan kegiatan karya pastoral paroki sesuai dengan tujuan
perkumpulan/kelompok yang bersangkutan. Peran sertanya
disesuaikan dengan kebijakan dan dibawah Koordinasi Dewan
Pastoral Paroki.
b. Membangun kerjasama antar Perkumpulan/Kelompok Katolik
dan/atau antara Perkumpulan/Kelompok Katolik dengan Wilayah
atau Lingkungan untuk perkembangan umat dan masyarakat.
c. Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan pedoman
atau aturan masing-masing Perkumpulan



28
8.2. Organisasi Katolik
a. Membantu kegiatan karya pastoral di Paroki, Wilayah dan
Lingkungan sesuai dengan anggaran dasar organisasinya. Bentuk
bantuan dan peran sertanya hendaknya sesuai dengan kebijakan
dan di bawah koordinasi Dewan Pastoral Paroki;
b. Membangun kerjasama antar Kelompok Kategorial dan/atau
Kelompok Kategorial dengan Wilayah atau Lingkungan untuk
perkembangan umat dan masyarakat;
c. Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing organisasi.
29
BAB III
S T A S I
1. Batas Pelayanan dan Kedudukan
1.1. Batas Pelayanan
a. Batas teritorial Stasi ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh
Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas
pemerintahan sipil.
1.2. Kedudukan
a. Stasi adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral
Paroki sebagai Koordinator Wilayah, Lingkungan, Kelompok,
Perkumpulan dan Organisasi katolik yang berbasis di Stasi;
b. Stasi berkedudukan di wilayah Paroki dan tata penggembalaannya
masih dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari Paroki;
c. Ketua Stasi, mempunyai kedudukan sebagai Anggota Pengurus
Dewan Pastoral Paroki Harian;
2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang
2.1. Tujuan
Stasi dibentuk dengan tujuan :
a. Menyelenggarakan tata penggembalaan yang melibatkan,
mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat dalam rangka
persiapan menjadi Paroki;
b. Mengkoordinasikan Wilayah-wilayah, Lingkungan-lingkungan,
Kelompok-Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi Katolik dalam
mewujudkan panggilan Umat Allah untuk meningkatkan
kemandirian dan berperan aktip dalam hidup menggereja dan
bermasyarakat.
2.2. Fungsi
Fungsi Stasi adalah :
a. Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam
penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral;
b. Mengupayakan terbinanya persaudaraan dan koordinasi antar
kelompok di Stasi dalam melaksanakan panggilan dan tugas
perutusan gereja, baik sebagai warga gereja maupun masyarakat;
30
c. Mengupayakan peningkatan kemandirian umat di Stasi.
2.3. Wewenang
a. Stasi berwenang mengambil keputusan reksa pastoral Stasi dalam
kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral Paroki dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan kepada umat Stasi,
dan Paroki.
3. Tugas dan Tanggungjawab
3.1. Tugas
Tugas Stasi adalah :
b. Mengkoordinasikan Wilayah dan Lingkungan serta Organisasi dan
Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berkaitan dengan pelayanan
dan kegiatan karya pastoral di Stasi;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun
Inti dalam Rapat Pleno Stasi.
d. Menyelenggarakan kegiatan karya pastoral; Perayaan Peribadatan,
Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Awam dan HAK,
Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner serta
Pengembangan Sosial Ekonomi;
e. Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda
Stasi (Mudika dan Rekat);
f. Menyediakan media komunikasi, sebagai sarana komunikasi antar
umat dan perwartaan;
g. Mengadakan, mengatur, menggunakan, merawat dan menyimpan
Inventaris dan peralatan serta perlengkapan liturgi milik Stasi;
h. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya
Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki;
i. Mengevaluasi pelaksanaan kerja setiap 6 bulan.
3.2. Tanggungjawab
Tanggungjawab Stasi adalah :
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan
Pastoral Paroki;
31
b. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Rapat Pleno
Stasi dan Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki.
4. Kepengurusan
Kepengurusan Stasi terdiri dari :
a Ketua;
b Sekretaris,
c Bendahara,
d Koordinator Bidang Peribadatan;
e Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
f Koordinator Bidang Pelayanan;
g Koordinator Bidang Kepemudaan;
h Seksi-seksi :
Liturgi;
Tata Tertib dan Persembahan/kolektan
Dekorasi dan Tata Bunga
Katekese;
Kerasulan Kitab Suci;.
Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan
Kepercayaan (Kerawam dan HAK);
Kerasulan Keluarga;
Panggilan dan Karya Misioner;
Komunikasi Sosial;
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE);
Rumah Tangga.
5. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
5.1. Ketua Stasi
Tugas Ketua Stasi adalah :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan,
Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan
dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya
pastoral di dalam Stasi;
32
b. Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Stasi;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun
Inti kepada Anggota Pengurus Stasi serta Ketua-ketua Wilayah dan
Lingkungan di dalam Stasi;
d. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Wilayah dan
Lingkungan di dalam Stasi;
Tanggungjawab Ketua Stasi adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Stasi bertanggungjawab
kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
b. Bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di Stasi.
c. Menyampaikan laporan secara periodik atas keuangan dan
kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan kepada
Rapat Pleno Stasi, dan Ketua Umum Dewan Pastoral Paroki.
5.2. Sekretaris
Tugas Sekretaris Stasi adalah :
a. Berkoordinasi dengan Sekretaris Wilayah dan Sekretaris
Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan
administrasi kesekretariatan.
b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan
administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Stasi;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Stasi kepada
yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat Stasi dan
mendistribusikan kepada yang bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang
dilaksanakan oleh Stasi.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh
Stasi dan Dewan Pastoral Paroki.
c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Stasi.
33
d. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
baik untuk bidangnya maupun untuk Stasi.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi.
Tanggungjawab Sekretaris Stasi adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Stasi.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya dan Stasi secara periodik, baik untuk kepentingan Stasi
maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
5.3. Bendahara Stasi
Tugas Bendahara Stasi adalah :
a. Menyelenggarakan administrasi keuangan Stasi sesuai dengan
dasar-dasar manajamen Keuangan.
b. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran keperluan rutin
Stasi dalam Buku Kas sesuai dengan sistem pembukuan yang
berlaku.
c. Menerima semua perolehan uang yang berasal dari kolekte, APP,
donatur, Penyumbang perorangan, amplop persembahan, bantuan
dari luar untuk keperluanStasi, dan mencatat dalam buku kas serta
menyetorkan ke rekening Bank Stasi dan atau menyampaikan
kepada pihak tertentu sesuai dengan maksud pemberi.
d. Membuat rancangan anggaran belanja tahunan Stasi dan diajukan
untuk disetujui dalam pertemuan/rapat Pleno Stasi serta disahkan
oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
e. Bersama Ketua menandatangani cheque-cheque untuk mengambil
uang dari Bank, sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Stasi.
f. Membuat laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan Stasi
secara periodik (6 bulan sekali) kepada Ketua Stasi untuk disahkan.
Tanggungjawab Bendahara Stasi adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Stasi;
34
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Stasi,
bendahara Umum dan Ketua Dewan Pastoral Paroki;
5.4. Koordinator Bidang
Tugas Umum dan tanggungjawab Koordinator Bidang adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam semua
tugasnya;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya dan
mengkoordinasikan Organisasi /Perkumpulan dalam melaksanakan
kegiatan karya pastoral sesuai dengan bidang kerjanya;
c. Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap
perlu koordinator bidang dapat membentuk seksi dan /atau sub
seksi;
d. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi-seksi di bawahnya sesuai bidang kerjanya;
e. Menyusun laporan kegiatan bidangnya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi;
g. Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Stasi;
h. Bertanggungjawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi
di bawahnya.
5.5. Bidang Peribadatan
Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki
dalam Bidang Peribadatan;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan
Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi, Tata-tertib dan Persembahan,
dekorasi dan Tata Bunga;
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Peribadatan;
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan;
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
35
5.6. Bidang Pewartaan dan Kesaksian
Tugas Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam Bidang
Pewartaan dan Kesaksian;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan
Bidang Pewartaan dan Kesaksian; Seksi Katekese, Kerasulan Kitab
Suci, Kerasulan Keluarga, Komunikasi Sosial, Kerasulan Awam dan
Hubungan Antar Kepercayaan, Panggilan dan Misioner.;
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Pewartaan dan Kesaksian.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi
5.7. Bidang Pelayanan
Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah :
a. Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam Bidang
Pelayanan;
b. Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan
Bidang Peribadatan; Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi, serta
Perkumpulan Lansia, Koperasi,;
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan
usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Pelayanan.
d. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;
5.8. Bidang Kepemudaan
Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendampingan
terhadap kaum muda;
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan
wilayah/ pendamping mudika wilayah untuk melaksanakan
pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang
berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja
maupun bermasyarakat dan bernegara;
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan
kepada Ketua Stas iserta menyelenggarakannya;
36
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
5.9. Seksi-seksi
Tugas dan Tanggungjawab Seksi-seksi adalah :
a. Tugas seksi-seksi di Stasi mengacu pada tugas seksi-seksi Dewan
Pastoral Paroki terkait, dalam ruang lingkup pelayanan di Stasi.
b. Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap
perlu Sekai dapat membentuk sub seksi
c. Seksi-seksi di Stasi bertanggungjawab kepada Ketua Stasi
5.10. Pemilihan Pengurus Stasi
a. Pemilihan Anggota Pengurus Stasi, dilaksanakan oleh Panitia
Pemilihan yang dibentuk atau ditugaskan oleh Pengurus Stasi, dan
disahkan oleh Rapat Pleno Stasi (Pengurus Stasi, Ketua-ketua
Wilayah, Ketua-ketua Lingkungan, dan Ketua-ketua Organisasi dan
Perkumpulan/Kelompok Katolik).
b. Calon Anggota Pengurus Stasi diajukan oleh Wilayah dan
Lingkungan, apabila calon yang diajukan oleh Wilayah dan
Lingkungan dianggap kurang memenuhi syarat, maka Panitia
Pemilihan dan Pengurus Stasi mempunyai hak dan wewenang
untuk mengajukan calon lain dengan memberitahukan kepada
Ketua Wilayah dan Lingkungan yang bersangkutan.
c. Cara pemilhan anggota pengurus Stasi dilaksanakan dengan
sistem formatur.
d. Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Stasi.
e. Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Stasi, yang
memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua
Stasi terpilih.
f. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan
Stasi lengkap dengan seksi-seksi berdasarkan calon yang diajukan
oleh wilayah dan lingkuangn;.
g. Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus
Stasi dan disahkan oleh Rapat Pleno Stasi.
h. Susunan Pengurus Stasi hasil kerja formatur ditetapkan oleh Rapat
Pleno Stasi, kemudian diusulkan Kepada Ketua Dewan Pastoral
Paroki untuk disahkan dan dilantik.
37
i. Pengurus Stasi, masih menjalankan tugasnya sampai dengan
pelantikan pengurus baru;
j. Waktu pemilihan dan pelantikan pengurus stasi dilaksanakan pada
bulan Mei sampai dengan Juni.
5.11. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus
a. Pengurus Stasi, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan
oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Stasi
yang bersangkutan.
b. Masa jabatan Pengurus Stasi berlaku untuk jangka waktu tiga
tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling
banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar.
c. Tahun kerja Pengurus Stasi terhitung mulai 1 Juli sampai dengan
30 Juni 3 (tiga) tahun berikutnya.
d. Masa jabatan Anggota Pengurus Stasi berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis;
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Stasi yang bersangkutan;
Mengundurkan diri;
Diberhentikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar
usulan dari Stasi yang bersangkutan dan setelah mendengar
saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.
e. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan
mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan
diri, atas dasar usulan dari Stasi yang bersangkutan.
5.12. Kepanitiaan Stasi
Stasi dapat membentuk dan menetapkankan kepanitiaan yang
disyahkan oleh Dewan Pastoral Paroki.







38
BAB IV
WILAYAH
1. Batas Pelayanan dan Kedudukan
1.1. Batas Pelayanan
a. Batas teritorial Wilayah ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh
Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas
pemerintahan sipil.
1.2. Kedudukan
a. Wilayah adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan
Pastoral Paroki sebagai Koordinator Lingkungan, dan Ketua
Wilayah sebagai Anggota Dewan Pastoral Paroki Inti.
2. Tujuan, Fungsi dan Wewenang
2.1. Tujuan
a. Mewujudkan koordinasi dengan Lingkungan-Lingkungan di
Wilayahnya dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk
berperan aktip dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.
2.2. Fungsi
a. Bersama Pastor Wilayah mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
pastoral dalam lingkungan-lingkungan di wilayahnya agar dapat
terlaksana dengan baik;
b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan
pastoral di lingkungan-lingkungan wilayahnya kepada Dewan
Pastoral Paroki melalui ketuanya;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki dan pertemuan-
pertemuan lain yang berhubungan dengan kemajuan dan
perkembangan karya pastoral Paroki pada umumnya kepada
pengurus lingkungan-lingkungan di wilayahnya.
2.3. Wewenang
a. Mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan
keputusan tersebut yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan
pengembangan karya pastoral dan pengelolaan keuangan di
Wilayahnya.
39
3. Susunan Pengurus
Sesuai dengan fungsinya sebagai koordinator kegiatan antar Lingkungan
maka kepengurusan Wilayah membentuk koordinator bidang kegiatan
untuk mempermudah koordinasi dengan Lingkungan-lingkungan di dalam
Wilayahnya, dengan susunan pengurus sebagai berikut :
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
d. Koordinator Bidang :
Koordinator Peribadatan;
Koordinator Pewartaan dan Kesaksian
Koordinator Pelayanan
Koordinator Kepemudaan
4. Pemilihan Pengurus
4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus
a. Pemilihan Pengurus Wilayah dilaksanakan dalam Rapat Pleno
Wilayah dan dipimpin oleh Panitia Pemilihan Pengurus Wilayah
yang dibentuk/ditugaskan oleh Pengurus Wilayah.
b. Peserta yang diundang dalam Rapat Pleno Wilayah adalah ;
Pengurus Wilayah yang sedang menjabat;
Pengurus Lingkungan yang baru terpilih dan yang sedang
menjabat;
Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik
yang berbasis di Wilayah;
Undangan lainnya yang dipandang perlu.
4.2. Tata Cara Pemilihan Pengurus
a. Calon Anggota Pengurus Wilayah diajukan oleh Lingkungan,
apabila calon yang diajukan oleh Lingkungan dianggap kurang
memenuhi syarat, maka panitia pemilihan dan Pengurus Wilayah
mempunyai hak dan wewenang untuk mengajukan calon lain
dengan memberitahukan kepada Lingkungan yang bersangkutan.
b. Cara pemilhan Anggota Pengurus Wilayah dilaksanakan dengan
sistem formatur.
40
c. Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Wilayah/Panitia
Pemilihan Pengurus Wilayah.
d. Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Wilayah, yang
memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua
Wilayah terpilih;
e. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun Kepengurusan
Wilayah lengkap dengan Koordinator Bidang.
f. Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus
Wilayah dan disahkan oleh Rapat Pleno Wilayah.
g. Susunan Pengurus Wilayah hasil kerja formatur ditetapkan oleh
Rapat Pleno Wilayah, kemudian diusulkan kepada Ketua Dewan
Pastoral Paroki untuk disahkan dan dilantik.
h. Pengurus Wilayah, masih menjalankan tugasnya sampai dengan
pelantikan pengurus baru.
i. Waktu pemilihan dan pelantikan Pengurus Wilayah dilaksanakan
pada bulan Mei atau sesuai dengan kebijakan Dewan Pastoral
Paroki.
4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus
a. Pembukaan;
b. Doa pembukaan.
c. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah, oleh Ketua
Wilayah yang sedang menjabat.
d. Pengesahan laporan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah.
e. Pembacaan Tata Tertib Pemilihan Pengurus Wilayah.
f. Pemungutan suara untuk memilih Ketua Formatur dan atau Ketua
Wilayah.
g. Penetapan dan pengesahan anggota formatur.
h. Sidang formatur untuk menyusun Kepengurusan Wilayah.
i. Pembacaan dan penetapan Susunan Pengurus Wilayah hasil kerja
formatur.
j. Sambutan Ketua Wilayah terpilih.
k. Sambutan Wakil dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki Santo
Thomas.
l. Penutup
41
5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus
a. Pengurus Wilayah, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan
oleh Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Wilayah yang
bersangkutan.
b. Masa jabatan Pengurus Wilayah berlaku untuk jangka waktu tiga
tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling
banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar.
c. Tahun kerja Pengurus Wilayah terhitung mulai 1 Juni sampai
dengan 31 Mei 3 (tiga) tahun berikutnya atau sesuai dengan Surat
Keputusan Dewan Pastoral Paroki.
d. Masa jabatan Anggota Pengurus Wilayah berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis;
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Wilayah yang bersangkutan;
Mengundurkan diri dan disetujui oleh Ketua Dewan Pastoral
Paroki;
Diberhentikan oleh Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki atas
dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan dan setelah
mendengar saran dari Stasi dan Dewan Pastoral Paroki Harian.
e. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan
mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan
diri, atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan.
6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
Tugas Pengurus Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan Lingkungan yang berada dalam Wilayah, serta
Organisasi Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berbasis di
Wilayah, yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan karya
pastoral di Wilayah;
b. Mewakili lingkungan-lingkungan yang berada dalam Wilayahnya di
dalam Dewan Pastoral Paroki Inti;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti kepada
pengurus Wilayah dan Lingkungan-lingkungan yang berada dalam
Wilayahnya;
d. Mengadakan Rapat Pleno Wilayah sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam setahun. Rapat Pleno WIlayah dihadiri oleh Pengurus
42
Wilayah dan Pengurus Lingkungan serta undangan yang dianggap
perlu, dan dipimpin oleh Ketua WIlayah.
e. Mengadakan rapat Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya sekali
dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Pengurus Wilayah dihadiri oleh
Pengurus Wilayah dan para Ketua Lingkungan serta undangan
yang dianggap perlu dan dipimpin oleh Ketua Wilayah.
f. Membangun kerjasama antar Wilayah atau antara Wilayah dan
Kelompok Kategorial untuk perkembangan umat dan masyarakat.
g. Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda
Wilayah.
h. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya
Kepada Rapat Pleno Wilayah;
i. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Tanggungjawab Pengurus Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Wilayah bertanggung-
jawab kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Umum
Dewan Pastoral Paroki;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik setiap 6 (enam) bulan
sekali, kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan.Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
7.1. Ketua Wilayah
Tugas Ketua Wilayah adalah :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan,
Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan
dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya
pastoral di Wilayahnya.
b. Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Wilayah.
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti kepada
Anggota Pengurus Wilayah dan Ketua-ketua Lingkungan.
43
d. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Lingkungan-
lingkungan dalam Wilayahnya.
Tanggungjawab Ketua Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Wilayah bertanggungjawab
kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan
Pastoral Paroki.
b. Bertanggungjawab atas koordinasi Lingkungan-lingkungan di
Wilayahnya.
c. Bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di Wilayahnya.
d. Menyampaikan laporan secara periodik atas kegiatan karya
pelayanan pastoral yang dilaksanakan, kepada Rapat Pleno
Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
7.2. Sekretaris
Tugas Sekretaris Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan, Koordinator Bidang Wilayah dan Sekretaris
Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan
administrasi kesekretariatan.
b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan
administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Wilayah;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Wilayah kepada
yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atan risalah rapat Wilayah dan
mendistribusikan kepada yang bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang
dilaksanakan oleh Wilayah.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh
Wilayah, Stasi dan Dewan Pastoral Paroki.
c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Wilayah.
d. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
baik untuk bidangnya maupun untuk Wilayah.
44
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
Tanggungjawab Sekretaris Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Wilayah.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya dan Wilayah secara periodik, baik untuk kepentingan
Wilayah, Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki
7.3. Bendahara
Tugas Bendahara Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan, Koordinator Bidang Wilayah dan Bendahara
Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan
administrasi dan pengelolaan keuangan
b. Melaksanakan kegiatan pencatatan, penerimaan, pengeluaran dan
penyimpanan keuangan Wilayah.
c. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
baik untuk bidangnya maupun untuk Wilayah
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Bendahara Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Wilayah.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya dan Wilayah secara periodik, baik untuk kepentingan
Wilayah maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.



45
7.4. Koordinator Peribadatan
Tugas Koordinator Peribadatan Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi Liturgi Lingkungan, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan
Liturgi di Wilayah.
b. Menyelenggaraan dan mengkoordinasikan kegiatan perayaan
peribadatan Wilayah, meliputi:
Perayaan Ekaristi Wilayah;
Ibadat Tobat dan Pengakuan Dosa;
Penutupan doa rosario;
Sarasehan iman;
Mengkoordinir dan memberi tugas Prodiakon Wilayah;
Kegiatan bidang Peribadatan lainnya sesuai dengan keputusan
Wilayah.
c. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya.
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Koordinator Peribadatan Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Wilayah;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
7.5 Koordinator Pewartaan dan Kesaksian
Tugas Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi Pewartaan Lingkungan, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan
Pewartaan dan Kesaksian di Wilayah.
b. Menyelenggaraan dan mengkoordinasikan kegiatan Pewartaan dan
Kesaksian di Wilayah, meliputi:
46
c. Pembekalan pemandu pendalaman iman dan pendalaman Kitab
Suci;
d. Bekerjasama dengan Seksi Pewartaan Lingkungan, Koordinator
Pewartaan dan Kesaksian Stasi dan Dewan Pastoral Paroki
menyelenggarakan pengajaran iman berdasarkan Kitab Suci dan
ajaran gereja bagi calon baptis, penerima komuni pertama, krisma;
e. Bina Iman Anak-anak;
f. Mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, dan Lingkungan,
Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik dan Pengurus Dewan
Pastoral Paroki terkait yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kegiatan Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan
dan Karya Misioner, meliputi;
g. Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
h. Pendidikan kehidupan keluarga, remaja, dewasa, dan
kesejahteraan keluarga;
i. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengamalan semangat
awam serta upaya pengenalan dan pengamalan hidup beragama;
j. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat
untuk berperan serta dalam menumbuh kembangkan panggilan
imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta
tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;
k. Kegiatan bidang Pewartaan dan Kesaksian lainnya sesuai dengan
keputusan Wilayah;
l. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya;
m. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah;
n. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Wilayah
adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Wilayah;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
47
7.6. Koordinator Pelayanan
Tugas Koordinator Pelayanan adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi Pelayanan Lingkungan, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, Koordinator Bidang Palayanan
Stasi dan Dewan Pastoral Paroki, yang berkaitan dengan kegiatan
pelayanan sosial ekonomi, sosial karitatif dan pembinaan Koperasi
di Wilayah, meliputi :
Pemberian bantuan biaya pendidikan;
Pemberian bantuan biaya kesehatan;
Pemberian bantuan kepada warga yang mendapat musibah;
Memberi bantuan/perhatian kepada jompo dan lansia;
Mengkoordinasikan pemberian bantuan pinjaman melalui
Koperasi;
Kegiatan pelayanan sosial lainnya sesuai dengan keputusan
Wilayah.
b. Mengkoordinasikan Seksi Pelayanan Lingkungan, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, dan Perkumpulan Dana Kematian
Yusup Arimatea, untuk memberi pelayanan kepada warga yang
meninggal dunia.
c. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya.
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Koordinator Pelaayanan Wilayah adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Wilayah.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
7.7. Koordinator Kepemudaan
Tugas Koordinator Kepemudaan Wilayah adalah :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pendampingan
terhadap kaum muda;
48
b. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan
dan pendamping kaum muda Stasi maupun Koordinator Bidang
Kepemudaan Dewan Pastoral Paroki untuk melaksanakan
pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c. Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang
berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja
maupun bermasyarakat dan bernegara;
d. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan
kepada Ketua Stas iserta menyelenggarakannya;
e. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Tanggungjawab Koordinator Kepemudaan Wilayah adalah:
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Wilayah.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
8. Kepanitiaan
8.1. Kepanitiaan Tingkat Wilayah :
c. Dalam penyelenggaraan kegiatan, apabila dipandang perlu Wilayah
dapat membentuk Panitia Pelaksana, dengan penanggungjawab
Koordinator Bidang terkait. dan Panitia Pelaksana tersebut
bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
d. Panitia Pelaksana membuat Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan
dan Biaya dan diajukan dalam Rapat Pleno Wilayah untuk
mendapat pengesahan.
e. Panitia Pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana
Kerja, Anggaran Pendapatan dan Biaya yang telah disahkan.
f. Panitia Pelaksana membuat Laporan pertanggungjawaban dan
diajukan dalam Rapat Pleno Wilayah untuk mendapat pengesahan
sekaligus pembubaran panitia.
8.2. Kepanitiaan Tingkat Paroki :
a. Apabila Wilayah mendapat tugas dari Dewan Pastoral Paroki
sebagai Panitia Pelaksana di tingkat Paroki, maka Wilayah perlu
membentuk Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada
49
Ketua Wilayah, sedangkan Ketua Wilayah bertanggungjawab
kepada Dewan Pastoral Paroki.
b. Panitia Pelaksana untuk kegiatan tingkat Paroki, pengajuan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya maupun Laporan
Pertanggungjawaban kepada Dewan Pastoral Paroki oleh Ketua
Wilayah dan didampingi oleh Panitia Pelaksana.
50
BAB V
LINGKUNGAN

1. Batas Pelayanan dan Kedudukan
1.1. Batas Pelayanan
a. Batas teritorial Lingkungan ditetapkan dengan Surat Keputusan
oleh Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas
pemerintahan sipil.
1.2. Kedudukan
a. Lingkungan adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan
Pastoral Paroki sebagai penyelenggara pelayanan pastoral umat di
Lingkungan, dan Ketua Lingkungan sebagai Anggota Dewan
Pastoral Paroki Pleno.
2. Tujuan, Fungsi dan Wewenang
2.1. Tujuan
a. Menampung dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan reksa
pastoral warga Lingkungan dalam kesatuan dengan ketua Wilayah
dan/atau Stasi.
b. Mewujudkan panggilan Umat Allah di Lingkungan untuk mengambil
bagian dalam hidup menggereja dan bermasyarakat
2.2. Fungsi
a. Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam
penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral di
Lingkungan.
2.3. Wewenang
a. Mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan
keputusan tersebut yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan
pengembangan karya pastoral dan pengelolaan keuangan di
Lingkungannya.
3. Susunan Pengurus
Susunan Kepengurusan Lingkungan sebagai berikut :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
51
c. Bendahara;
d. Koordinator Rukun
e. Seksi-seksi :
Liturgi;
Koor dan Tata Tertib
Pewartaan
Pelayanan
4. Pemilihan Pengurus
4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus
a. Pemilihan Pengurus Lingkungan dilaksanakan dalam Rapat Pleno
Lingkungan dan dipimpin oleh Panitia Pemilihan Pengurus
Lingkungan dan Wilayah yang dibentuk/ditugaskan oleh Pengurus
Wilayah.
b. Peserta yang diundang dalam Rapat Pleno Lingkungan adalah
warga Lingkungan, dan yang mempunyai hak untuk memilih dan
dipilih yang telah berusia tujuh belas tahun keatas dan / atau telah
menikah.
4.2. Tata Cara Pemilihan Pengurus Lingkungan
a. Pemilihan dan penentuan calon Ketua lingkungan dilakukan melalui
pendekatan dalam semangat persaudaraan;
b. Cara pemilihan Anggota Pengurus Lingkungan dilaksanakan
dengan sistem formatur;
c. Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Wilayah dan Panitia
Pemilihan;
d. Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Lingkungan, yang
memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua
Lingkungan terpilih;
e. Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan
Lingkungan lengkap dengan Seksi-seksi dan koordinator Rukun;
f. Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus
Wilayah dan Panitia Pemilihan, disahkan oleh Rapat Pleno Wilayah;
g. Susunan Pengurus Lingkungan hasil kerja formatur di tetapkan oleh
Rapat Pleno Lingkungan, diserahkan Kepada Ketua Wilayah,
52
kemudian diusulkan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk
disahkan dan dilantik;
h. Pengurus Lingkungan, masih menjalankan tugasnya sampai
dengan pelantikan pengurus baru;
i. Waktu pemilihan dan pelantikan Pengurus Lingkungan
dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei.
4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus
a. Pembukaan;
b. Doa pembukaan;
c. Laporan pertanggungjawaban pengurus Lingkungan, oleh Ketua
Lingkungan;
d. Pengesahan laporan pertanggungjawaban Pengurus Lingkungan;
e. Pembacaan Tata Tertib Pemilihan Pengurus Lingkungan;
f. Pemungutan suara untuk memilih Anggota Formatur;
g. Penetapan dan pengesahan anggota formatur;
h. Sidang formatur untuk menyusun kepengurusan Lingkungan;
i. Pembacaan dan penetapan susunan pengurus Lingkungan hasil
kerja formatur;
j. Sambutan Ketua Lingkungan terpilih;
k. Sambutan Ketua Wilayah dan/atau Wakil dari Pengurus Dewan
Pastoral Paroki;
l. Penutup.
5. Pengangkatan dan masa Jabatan Pengurus Lingkungan
a. Pengurus Lingkungan, diangkat dan disahkan dengan Surat
Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian atas dasar usulan
dari Wilayah yang bersangkutan;
b. Masa jabatan Pengurus Lingkungan berlaku untuk jangka waktu
tiga tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling
banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar;
c. Tahun kerja Pengurus Lingkungan terhitung mulai 1 Juni sampai
dengan 31 Mei 3 (tiga) tahun berikutnya;
d. Masa jabatan Anggota Pengurus Lingkungan berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis;
53
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Lingkungan yang bersangkutan;
Mengundurkan diri;
Diberhentikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar
usulan Lingkungan yang bersangkutan dan setelah mendengar
saran dari Wilayah/Stasi dan Dewan Pastoral Paroki Harian.
e. Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan
mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan
diri, atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan.
6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
6.1. Tugas Lingkungan adalah :
a. Memimpin karya pastoral umat di Lingkungan, sesuai dengan
Keputusan Rapat Pleno Lingkungan dan garis kebijakan Wilayah,
Stasi dan Dewan Pastoral Paroki;
b. Melaksanakan pembinaan umat secara langsung dalam kehidupan
menggereja dan memasyarakat di lingkungan sekitarnya;
c. Melakukan registrasi umat di Lingkungannya;
d. Mengadakan Rapat Pleno Lingkungan sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali dalam setahun. Rapat Pleno Lingkungan dihadiri oleh Pengurus
Lingkungan, seluruh umat lingkungan, Ketua Wilayah dan
undangan yang dianggap perlu dan dipimpin oleh Ketua
Lingkungan;
e. Mengadakan rapat Pengurus Lingkungan sekurang-kurangnya
sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Pengurus Lingkungan dihadiri
oleh Pengurus Lingkungan dan undangan yang dianggap perlu dan
dipimpin oleh Ketua Lingkungan;
f. Mengadakan pertemuan warga sekurang-kurangnya sekali dalam
3(tiga) bulan dan/atau apabila dianggap perlu. Pertemuan warga
dihadiri oleh seluruh umat dan Pengurus Lingkungan dan dipimpin
oleh Ketua Lingkungan atau yang ditugaskan;
g. Mengatur pertemuan, doa bersama, perayaan ekaristi, pendalaman
iman, pendalam kitab suci, dan sebagainya;
h. Mengikut sertakan umat Lingkungan dalam suka dan duka warga
seperti; sakit, meninggal dunia, memperhatikan orang jompo, lansia
dan anak yatim piatu, dan juga dalam pertunangan, perkawinan,
melahirkan dan sebagainya;
54
i. Memperhatikan dan memberikan bantuan kepada keluarga-
keluarga dalam Lingkungannya yang memerlukan bantuan, dan
mengkoordinasikan dengan Koordinator Pelayanan Wilayah, Stasi,
maupun Dewan Pastoral Paroki;
j. Memperhatikan pendidikan anak-anak di Lingkungannya baik
pendidikan agama maupun pendidikan formal;
k. Membantu dan mendukung kegiatan kaum muda di Lingkungan
maupun Wilayah;
l. Menyampaikan keputusan-keputusan Wilayah, Stasi dan Dewan
Pastoral Paroki kepada umat di Lingkungannya;
m. Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya
Kepada Rapat Pleno Lingkungan;
n. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.2. Tanggungjawab Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya, Lingkungan bertanggungjawab
kepada Rapat Pleno Lingkungan dan Ketua Wilayah, Ketua Stasi,
Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Rapat Pleno
Lingkungan dan Ketua Wilayah, Ketua Stasi, Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
7.1. Ketua
Tugas Ketua Lingkungan adalah :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Lingkungan,
Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan
dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya
pastoral di Lingkungannya;
b. Memimpin rapat-rapat Lingkungan;
c. Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno, Rapat
Stasi dan Rapat Wilayah kepada Anggota Pengurus Lingkungan
dan umat Lingkungan;
55
d. Membantu menyelesaikan masalah umat yang ada di
Lingkungannya.
Tanggungjawab Ketua Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Lingkungan
bertanggungjawab kepada Rapat Pleno Lingkungan, Ketua
Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b. Bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di Lingkungannya;
c. Menyampaikan laporan secara periodik atas kegiatan karya
pelayanan pastoral yang dilaksanakan kepada Rapat Pleno
Lingkungan, Ketua Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral
Paroki.
7.2. Sekretaris
Tugas Sekretaris Lingkungan adalah:
a. Mengkoordinasikan, Seksi-seksi di Lingkungan, yang berkaitan
dengan tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan;
b. Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan dan
administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Lingkungan;
Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Lingkungan
kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat Lingkungan (Pleno
maupun bulanan) dan mendistribusikan kepada yang
bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan karya pelayanan pastoral yang
dilaksanakan oleh Lingkungan.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang diambil oleh
Lingkungan, Wilayah, Stasi dan Dewan Pastoral Paroki.
c. Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Lingkungan;
d. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
baik untuk bidangnya maupun untuk Lingkungan;
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
56
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Sekretaris Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya dan Lingkungan secara periodik setiap 6 (enam) bulan
sekali, baik untuk kepentingan Lingkungan, Wilayah, Stasi maupun
untuk Dewan Pastoral Paroki.
7.3. Bendahara
Tugas Bendahara Lingkungan adalah :
a. Mengkoordinasikan Seksi-seksi Lingkungan, yang berkaitan dengan
tugas dan kegiatan administrasi dan pengelolaan keuangan;
b. Melaksanakan kegiatan pencatatan, penerimaan, pengeluaran dan
penyimpanan keuangan Lingkungan;
c. Melakukan penarikan iuran Lingkungan;
d. Melakukan penarikan dan penyetoran Kartu Partisipasi Umat
(KPU).
e. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
baik untuk bidangnya maupun untuk Lingkungan;
f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan;
Tanggungjawab Bendahara Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan bidangnya, dan
laporan Keuangan bidangnya dan Lingkungan secara periodik, baik
untuk kepentingan Lingkungan, Wilayah, Stasi maupun untuk
Dewan Pastoral Paroki

57
7.4. Rukun
Tugas Koordinator Rukun adalah :
a. Membantu Sekretaris menyampaikan undangan dan jadwal
kegiatan kepada umat dirukunnya.
b. Membantu Seksi Liturgi dan Katekese menghubungi warga
dirukunnya untuk mempersiapkan tempat kegiatan peribadatan, dan
Pewartaan. Membantu Bendahara untuk penarikan iuran
Lingkungan, penarikan dan pengembalian Kartu Partisipasi Umat
(KPU), untuk warga dirukunnya.
c. Membantu Seksi Pelayanan, untuk penarikan Iuran Wajib
Perkumpulan Dana Kematian Yusup Arimatea.
d. Melaksanakan kegiatan Karya Pelayanan Pastoral dirukunnya,
sesuai dengan keputusan rapat Lingkungan.
e. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan;
Tanggungjawab Koordinator Rukun adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
7.5. Seksi Liturgi
Tugas Seksi Liturgi Lingkungan adalah :
a. Menyelenggaraan kegiatan perayaan peribadatan, meliputi:
Ibadat Sabda;
Doa Rosario, dan sebagainya;
b. Bekerjasama dengan Koordinator Peribadatan Wilayah
menyelenggarakan atau mengikut sertakan umat Lingkungan dalam
kegiatan perayaan peribadatan di tingkat Lingkungan, meliputi:
Perayaan Ekaristi Lingkungan;
Ibadat Tobat dan pengakuan dosa;
Penutupan doa rosario;
58
Kegiatan bidang Liturgi lainnya sesuai dengan keputusan
Lingkungan.
c. Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal kegiatan dan
menyampaikan kepada umat.
d. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya kepada Ketua Lingkungan.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Seksi Liturgi Lingkungan adalah
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keu-angan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
7.6. Seksi Koor dan Tata Tertib;
Tugas Seksi Koor dan Tata Tertib adalah :
a. Mempersiapkan lagu-lagu dan mazmur;
b. Mempersiapkan pelatih dan atau dirigen Koor;
c. Mempersiapkan petugas Pemazmur;
d. Mempersiapkan/menghubungi petugas organis yang akan
mendampingi tugas koor;
e. Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal latihan dan
menyampaikannya kepada umat;
f. Membantu Seksi Liturgi Lingkungan mempersiap lagu-lagu dan
dirigen dalam peribadatan di Lingkungan;
g. Mengkoordinir tugas Tata Tertib, Persembahan dan Kolektan di
Paroki;
h. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya kepada Ketua Lingkungan;
i. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
j. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.

59
Tanggungjawab Seksi Koor dan Tata tertib Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
7.7. Seksi Pewartaan
Tugas Seksi Pewartaan Lingkungan adalah :
a. Menyelenggaraan kegiatan Pewartaan dan Kesaksiani, meliputi:
o Pendalam Iman;
o Pendalaman Kitab Suci;
o Bekerjasama dengan Koordinator Pewartaan dan Kesaksian
Wilayah menyelenggarakan atau mengikut sertakan umat
Lingkungan dalam kegiatan Pewartaan dan Kesaksiani di
tingkat Lingkungan, meliputi:
o Sarasehan iman;
o Pembekalan pemandu pendalaman iman dan pendalaman
Kitab Suci;
o Bina Iman;
o Persiapan Calon Baptis, Komuni Pertama dan Krisma.
o Kegiatan bidang Pewartaan dan Kesaksian lainnya sesuai
dengan keputusan Lingkungan.
b. Menyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan Kerasulan
Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya
Misioner, mengkoordinasikan dengan Pengurus Lingkungan, dan
Wilayah, Organisasi, Perkumpulan/ Kelompok Katolik dan Pengurus
Dewan Pastoral Paroki meliputi;
c. Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
d. Pendidikan kehidupan keluarga, remaja, dewasa, dan
kesejahteraan keluarga;
e. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengamalan semangat
awam serta upaya pengenalan dan pengamalan hidup beragama;
60
f. Mendampingi dan memotivasi kaum awam agar mengerti,
menyadari dan memahami akan peran dan panggilan khasnya
dalam Gereja dan masyarakat;
g. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat
perperan serta dalam menumbuh kembangkan panggilan imam,
biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta
tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;
h. Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal kegiatan dan
menyampaikan kepada umat;
i. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya kepada Ketua Lingkungan;
j. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Seksi Pewartaan Lingkungan adalah
d. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan;
e. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
f. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keu-angan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
7.8. Seksi Pelayanan
Tugas Seksi Pelayanan Lingkungan adalah :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan sosial ekonomi, sosial karitatif di
Lingkungan, dan mengkoordinasikan dengan Koorddinator
Pelayanan Wilayah, Koperasi Kredit, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, Seksi Pengembangan Sosial
Ekonomi Stasi dan Koordinator Bidang Pelayanan Dewan Pastoral
Paroki, meliputi :
Pemberian bantuan biaya pendidikan;
Pemberian bantuan biaya kesehatan;
Pemberian bantuan kepada warga yang mendapat musibah;
Memberi bantuan/perhatian kepada jompo dan lansia;
Mengkoordinasikan pemberian bantuan pinjaman melalui
Koperasi;
61
Kegiatan pelayanan sosial lainnya sesuai dengan keputusan
Lingkungan.
b. Mengkoordinasikan Koordinator Pelayanan Wilayah, Organisasi,
Perkumpulan/Kelompok Katolik, dan Perkumpulan Dana Kematian
Yusup Arimatea/Seksi Kematian Dewan Pastoral Paroki, untuk
memberi pelayanan kepada warga yang meninggal dunia;
c. Melakukan penarikan dan penyetoran iuran wajib Perkumpulan
Dana Kematian Santo Yusup Arimatea;
d. Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan
bidang kerjanya;
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
f. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Seksi Pelayanan Lingkungan adalah :
a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua
Lingkungan;
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan
anggaran keuangan;
c. Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan
bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.














62
BAB VI
SUASANA DAN TATA KERJA

1. Suasana Kerja
a. Jiwa dan roh yang ingin kita wujudkan dalam tata kerja Dewan
Pastoral Paroki adalah kerjasama dalam satu jaringan koordinasi,
terbuka, bersahabat, mengasihi secara tulus, dan mengutamakan
yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir.
b. Struktur tidak untuk menggambarkan kekuasaan dengan jalur
komando, melainkan untuk memperlihatkan suatu tata kerja yang
bersifat koordinatif-kemitraan, saling meneguhkan iman dalam
semangat persaudaraan kristiani sehingga terwujud kepemimpinan
partisipatip.
c. Bentuk suasana dan tata kerja yang dipilih bukan piramida atau
bulatan melainkan garis koordinasi menyamping dengan maksud
agar semakin dihayati semangat kemitra-sejajaran (partnership):
Kemitra-sejajaran antara pengurus yang terdekat dengan basis
umat (ketua lingkungan, ketua kelompok kategorial dan wakil
organisasi) dengan yang bertugas melakukan koordinasi pada
wilayah yang lebih luas medan tanggungjawabnya (Ketua Wilayah,
ketua koordinasi kategorial, dan koordinator tim kerja) dan akhirnya
dengan yang dipercaya melakukan koordinasi wilayah seluas paroki
(Dewan Pastoral Paroki Harian).
d. Pedoman maupun peraturan-peraturan Dewan Pastoral Paroki
dibuat dengan tujuan bukan untuk menciptakan birokrasi, melainkan
untuk memupuk semangat ketertiban dan keteraturan, sehingga
pelayanan kepada umat dapat dilaksana-kan secara efektif dan
efisien.
2. R a p a t
a. Rapat Dewan Pastoral Paroki Harian, sekurang-kurangnya
diadakan sekali dalam sebulan, atau sesuai dengan keperluan.
Dalam rapat ini dapat mengundang seksi, sub seksi,
perkumpulan/kelompok, organisasi katolik, stasi, wilayah,
lingkungan, wakil umat, sejauh berkaitan dengan topik bahasan.
b. Rapat Dewan Pastoral Paroki Inti, sekurang-kurangnya diadakan
sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan. Dalam rapat
ini dapat mengundang sub seksi, Ketua Lingkungan,
63
perkumpulan/kelompok, organisasi katolik, wakil umat, sejauh
berkaitan dengan topik bahasan.
c. Rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno, sekurang-kurangnya diadakan
dua kali dalam setahun atau sesuai dengan keperluan. Dalam rapat
ini dapat mengundang wakil umat, sejauh berkaitan dengan topik
bahasan.
d. Rapat Koordinasi Bidang, antara Wakil Ketua dengan Seksi, Sub
Seksi, Perkumpulan/kelompok, sekurang-kurangnya diadakan
sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan.
e. Rapat Seksi, antara Ketua Seksi dengan anggotanya dan atau
dengan sub seksi, perkumpulan/kelompok, seksi terkait di
Stasi/Wilayah/Lingkungan, sekurang-kurangnya diadakan sekali
dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan.
3. Pimpinan dan Laporan Rapat
a. Rapat-rapat dipimpin oleh Ketua. Ketua dapat menunjuk Wakil
Ketua atau pengurus lain untuk mewakilinya memimpin rapat.
b. Setiap rapat Sekretaris harus membuat notulen dan risalah rapat.
c. Risalah rapat disampaikan kepada jenjang diatasnya dan kepada
yang berkepentingan paling lambat satu minggu setelah rapat.
4. Keputusan Rapat
Badan yang berwenang mengambil keputusan dan pengesahannya,
sebagai berikut :
a Dewan Pastoral Paroki Harian
Dewan Pastoral Paroki Harian, berwenang mengambil keputusan
atau kebijakan tentang organisasi, keuangan dan harta benda
kekayaan Paroki.
b Dewan Pastoral Paroki Inti
Dewan Pastoral Paroki Inti, berwenang mengambil keputusan atau
kebijakan penyusunan program kerja dan mengkoordinir
pelaksanaan karya pastoral.
c Dewan Pastoral Paroki Pleno
Dewan Pastoral Paroki Pleno berwenang untuk mengesahkan
keputusan yang diambil oleh Dewan Pastoral Paroki Harian dan Inti
meliputi; Arah Dasar Paroki, Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan
64
dan Biaya Paroki, dan keputusan lainnya yang berkaitan langsung
dengan umat.
d. Stasi
Stasi berwewenang untuk memutuskan kebijakan pelayanan
Pastoral dan Keuangan dengan tetap mengacu pada kebijakan
pokok Dewan Pastoral Paroki.
e. Wilayah
Wilayah berwewenang untuk memutuskan kebijakan koordinatip
pelayanan pastoral dan keuangan di Wilayahnya, dengan tetap
mengacu pada kebijakan pokok (Stasi dan) Dewan Pastoral Paroki.
f. Wilayah
Lingkungan berwewenang untuk memutuskan kebijakan
pelaksanaan pelayanan pastoral dan keuangan di Lingkungannya,
dengan tetap mengacu pada kebijakan pokok Wilayah, (Stasi) dan
Dewan Pastoral Paroki.
5. Tata cara mengambil keputusan
a Keputusan rapat sedapat mungkin diambil melalui musyawarah dan
mufakat. Apabila dengan cara itu keputusan tidak tercapai maka
dilakukan pemungutan suara. Untuk melakukan pemungutan suara
diperlukan dua pertiga anggota Dewan. Keputusan harus sesuai
dengan kebijakan Uskup diosesan.
b Apabila rapat tidak dapat mengambil keputusan, maka masalah dan
keputusannya diserahkan kepada Pastor Kepala Paroki.









65
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

1. Ketentuan Peralihan
a. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan disusulkan
kemudian dengan keputusan Dewan Pastoral Paroki dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari pedoman ini.
b. Hal-hal tertentu dari pedoman ini yang memerlukan pengaturan
lebih lanjut akan diatur dalam pedoman pelaksanaan atau pedoman
teknis.
2. Penutup
a. Pedoman ini mulai berlaku sejak disahkan.
b. Dengan berlakunya pedoman ini, maka Pedoman Dasar Dewan
Pastoral Paroki Santo Thomas yang disahkan pada tanggal 27
Agustus 2006 dinyatakan tidak berlaku lagi.



Disyahkan di Kelapa dua, Cimanggis
Pada tanggal, September 2009
Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas





RD. Chistophorus Lamen Sani
Ketua










66

Daftar Referensi
1. Keuskupan Bogor Menatap Masa Depan, Sinode 2002 dan sewindu
Uskup, tahun 2002.
2. Kumpulan Pedoman Keuskupan Bogor, tahun 2000.
3. Kumpulan Pedoman Kerja Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas,
tahun 1996.
4. Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 2003.
5. Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 2003.
6. Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Jakarta, tahun
2008.





























67
Lampiran 1
BADAN DEWAN PASTORAL PAROKI
DPP HARIAN DPP INTI DPP PLENO
Ketua

Dewan Pastoral Paroki
Harian
Dewan Pastoral Paroki Inti
Ketua-ketua Stasi Ketua-ketua Lingkungan
Ketua-ketua Wilayah
Ketua-ketua Organisasi
Katolik
Ketua-ketua Ketua-ketua Seksi
Ketua-ketua
Perkumpulan/Kelompok/Sub
Seksi
Koordinator Bidang
Pweribadatan
Liturgi
Prodiakon
Putra altar
Lektor/tis
Koor/Dirigen
Organis
Tatatertib
Tata bunga
PDKK
Legio Maria
Koordinator Bidang
Pewartaan dan
Kesaksian
KKS
Katekese
Kerasulan Keluarga
Komsos
Kerawam dan HAK
Keadilan dan
Perdamaian
Panggilan dan Misioner
KEP
BIA
BIR
Guru
Agama
Koordinator Bidang
Pelayanan
PSE
Pendidikan (OTA)
Pemberdayaan SDM
Rumah Tangga
Lansia
PDKY
Koperasi
PGK
Koordinator Bidang
Kepemudaan
Pembinaan
Pendampingan
Konsultasi
Rekat
Mudika
KKMK
Mahasiswa
Sekretasis I

Sekretaris II
Sekretaris III
Bendahara I
Bendahara II
Bendahara III
Anggota
Anggota




68
Lampiran 2
DAFTAR STASI, WILAYAH DAN LINGKUNGAN
STASI WILAYAH LINGKUNGAN
100
110
Santo Agustinus
111 Santo Pius X
112 Santo Antonius
113 Santo Nicolas
114 Santo Petrus
120
Santo Yohanes Rasul
121 Santo Yustinus
122 Santo Yulius
130
Santo Paulus
131 Santo Mateus
132 Santo Laurentius
133 Santo Aloysius
200
210
Santo Stefanus
211
Santo Yohanes de
Brito
212
Santo Bernardinus
Realino
213 Santa Sesilia
220
Santo Fransiskus
Xaverius
221 Santa Maria
222 Santa Maria Goreti
223 Santo Ignatius Loyola
230
Santo Kristoforus
231 Santo Bartolomeus
223 Santo Filipus
300
310
Santo Bernardus
311 Santa Theresia
312 Santa Ursula
313 Santa Lusia
314 Santo Markus
315 Santo Carolus
320
Santo Benediktus
321
Santo Gregorius
Agung
322 Santa Katarina
330
Santo Lukas
331 Ratu Pencinta Damai
332 Ratu Rosari
333 Ratu Malaikat
69

400
BUNDA
MARIA RATU
410
Bintang Timur
411 Bunda Kristus
412 Bunda Gereja
413 Bunda Pencipta
414 Bunda Hati Kudus
415
Santo Yohanes
Pembaptis
420
Santa Anna
421 Santo Yakobus
422 Santo Paskalis
423 Santo Mikhael
424 Keluarga Kudus
430
Santo Yosef
431 Santa Monika
432 Santa Agnes
433 Bunda Penebus


70

Anda mungkin juga menyukai