Anda di halaman 1dari 67

BAB I

LOGIKA MATEMATIKA
1.1 Pendahuluan
Logika (logic) berasal dari bahasa yunani logosyang berarti kata
ucapan atau alasan. logika dapat di artikan ilmu yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip validitas penalaran dan argument-
argumen.penarikan kesimpulan tentang validitas argument dinamakan
logika deduktif (deductive reasonin). dimana kesimpulan harus mengikuti
kebenaran premis-premisnya.jadi tidak mungkin kesimpulan yang salah
diperoleh dari premis-premis yang benar,atau satu saja premis yang
salah.maka kesimpulan juga harus bernilai salah.di pihak lain juga di
kembangkan logika induktif (inductive logic). ang pengertiannya sama
dengan logika deduktif,tetapi penarikan kesimpulan disertai dengan
tampilnya beberapa kemungkinan yang menyertainya.
Logika pertama kali dikembangkan oleh !ristoteles (filsuf yunani) dan
disebut logika tradisional atau logika klasik (classical logic).sekitar "##
tahun sebelum masehi atau .logika ini juga di sebut logika simbolik
(symbolic logic) karena menggunakan symbol-simbol logika secara
intensif.
Logika memainkan peranan penting di berbagai bidang ilmu,antara
lain di bidang matematika dan ilmu computer.logika juga dapat dapat
dimanfaatkan untuk membuat dan menguji program-program
computer.berbagai cabang ilmu computer$informatika menggunakan
logika untuk mengerjakannya, misalnya kecerdasan buatan (artificial
intelligence). sistem pakar (expert systems). %emrograman logika (logic
programming) dan sebagainya.
%eran logika yang penting ini menyebabkan logika menjadi salah satu
ilmu kunci di bidang komputer dan diajarkan sejak a&al kuliah di bidang
computer.logika yang dimaksud di sini adalah logika matematika
(mathematical logic) yaitu logika yang menggunakan kaidah-kaidah dan
turan aturan matematika untuk menyelesaikannya.
Logika matematika adalah suatu studi tentang proses-proses deduksi
yang bersifat matematik.subyek logika dapat ditelusuri dari ilmu
filosofi.sehingga peran filosofi penting dalam logika matematika.'engan
kata lain sebenarnya logika matematika adalah metode pencarian
pembuktian (methods of proofs). ini dapat di bagi menjadi dua bagian (()
penalaran semantic (semantic reasoning) yang berusaha menja&ab
1
apakah kebenaran itu) dan (*) penalaran sintaktik (syntactic
reasoning), yang menja&ab apa yang dapat di ungkapkan)
Logika lebih mengacu pada penalaran sintatik, karena ia
menghasilkan suatu pernyataan-pernyataan (statements) yang dapat
bernilai benar (true) atau salah (false) dan menghasilkan kesimpulan
berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut. %ernyataan-pernyataan
yang bernilai benar atau salah tersebut menjadi subjek utama dari
derivasi logika (logical derivation).
'asar-dasar dari derivasi logika adalah proposisi-proposisi
(propositions), yakni pernyataan-pernyataan yang bernilai benar atau
salah. %roposisi-proposisi dapat digabung dan dimanipulasi dengan
berbagai cara, yang merupakan subjek utama dari logika proposional
(propositional logic) atau kalkulus proposional (propositional calculus).
Logika proposional disusun dari suatu argumen (argument) yang
logis. !rgumen yang logis berisi proposisi atomik (atomic propositions)
yang tak mungkin dipecahkan. %roposisi-proposisi atomik tersebut dapat
dirangkai atau dikombinasikan dengan berbagai perangkai (connective)
menjadi proposisi majemuk (compound propositions), atau disebut juga
ekspresi logika (logical expressiion).
'isini ada proposisi-proposisi yang disebut tautologi (tautologies,
tautology), yakni proposisi yang nilainya selalu benar. +autologi akan
menghasilkan implikasi logis (logical implikations) dan ekuivaleni logis
(logical equivalences) atau kesamaan logis.
,mplikasi logis merupakan dasar dari penalaran yang kuat (sound
reasoning), sedangkan kesamaan logis menunjukkan bagaimana
proposisi-proposisi dapat dimanipulasi secara aljabar (algebraically).
1.2 A!A"#A!A" LOGIKA
!da suatu argumen yang dikatan secara logis kuat (logically sound),
tetapi juga ada yang tidak. !rgumen berisi proposisi-proposisi yang
sudah tak mungkin dipecah-pecah lagi yang disebut proposisi atomik.
%roposisi-proposisi atomik inilah yang kemudian dirangkai dengan
perangkai logika (logical connectives) menjadi proposisi majemuk.
$ontoh 1#1%
%erhatikan dengan seksama argumen logis berikut ini-
(1) .ika harga gula naik, maka pabrik gula akan senang
(2) .ika pabrik gula senang, maka petani tebu senang
2
(3) 'engan demikian, jika harga gula naik, maka petani tebu
senang
%ernyataan (() dan (*) disebut %remis-premis (premises) dari
argumen, sedangkan pernyataan (") berisi kesimpulan (conclusion).
.adi, jika suatu argumen memiliki premis-premis yang benar, maka
kesimpulan juga harus benar. 'an jika hal ini terjadi, maka argumen
tersebut secara logis kuat (soundness).
$ontoh 1#2 %
%erhatilkan contoh argumen berikut ini -
(1) %rogram komputer ini memiliki bug, atau masukannya
salah
(2) /asukannya tidak salah
(3) 'engan demikian, program komputer ini memiliki bug
0ontoh di atas juga merupakan argumen yang secara logis kuat, dan
dapat dibuktikan dengan berbagai cara.
%ada contoh (-( di atas adalah tentang argumen yang menggunakan
perangkai jika...maka... (if ...then...) untuk merangkai dua pernyataan
yang membentuk pernyataan majemuk (compound statements).
1edangkan argumen pada contoh (-* memakai perangkai atau (or)
'alam buku ini, akan dipakai huruf-huruf !, 2, 0 dan seterusnya
untuk menggantikan proposisi-proposisi tersebut, untuk mempermudah
pemahaman tentang proposisi.
1ekarang lihat pada contoh (-( di atas. 3alimat tersebut diubah
menjadi proposisi-proposisi dan proposisi diubah menjadi huruf-huruf
seperti berikut -
! 4 5arga gula naik
2 4 %abrik gula senang
0 4 %etani tebu senang
/aka argumen tersebut dapat ditulis sebagai berikut -
(() .ika ! maka 2
(*) .ika 2 maka 0
(") .ika ! maka 0
2entuk argumen yang memakai pola tersebut dinamakan &'(otheti)al
!'llogism.
3
2entuk argumen lain dapat dilihat pada pada comtoh (-*. .ika
proposisi tersebut diganti dengan huruf, maka akan berbentuk seperti
berikut -
! 4 %rogram komputer ini memiliki bug
2 4 /asukannya salah
/aka argumen tersebut sekarang dapat ditulis -
(() ! atau 2
(*) 2ukan 2
(") !
2entuk argumen di atas dinamakan is*un)tive !'illogism.
!da bentuk ragumen lain yang sangat penting, yang dinamakan Modus
Ponens. Lihat contohnya pada argumen berikut ini -
$ontoh 1#+ %
(1) .ika lampu lalu-lintas menyala merah, maka semua
kendaraan berhenti
(2) Lampu lalu-lintas menyala merah
(3) 'engan demikian, semua kendaraan berhenti
.ika argumen di atas diganti dengan huruf seperti berikut -
! 4 Lampu traffic menyala merah
2 4 1emua kendaraan berhenti
/aka bentuk argumen di atas menjadi -
(1) .ika ! maka 2
(2) !
(3) 2
'isini masih diperkenalkan argumen lain yakni Modus Tollens. 0ontoh
argumen yang menggunakan modus tollens adalah -
$ontoh 1#, %
(1) .ika saya makan, maka saya kenyang
(2) 1aya tidak makan
(3) 'engan demikian, saya tidak kenyang
.ika argumen di atas diganti huruf seperti berikut -
! 4 1aya makan
2 4 1aya kenyang
/aka bentuk argumen di atas akan menjadi -
(1) .ika ! maka 2
(2) 2ukan !
(3) 2ukan 2
4
1emua bentuk argumen di atas, yakni 5ypothetical 1yllogism,
'isjunctive 1yllogism. /odus %onens dan /odus +ollens merupakan
contoh-conton argumen yang penting yang biasanya menjadi contoh
bentuk-bentuk logika yang valid.
1.+ P"OPO!I!I
%roposisi-proposisi merupakan pernyataan-pernyataan yang ada di
dalam suatu argumen. %ernyataan-pernyataan tersebut selalu
mempunyai properti tertentu yakni suatu nilai benar atau salah, dan tak
ada nilai lainnya. %ernyataan yang bernilai benar atau salah inilah yang
disebut proposisi.
'efinisi - Setiap pernyataan yang bernilai benar atau salah, disebut
proposisi. Tidak bisa kedua-duanya atau nilai lainnya.
/isalnya pernyataan %rogram komputer ini memiliki bug, adalah
proposisi yang bernilai benar atau salah. 'isini sebenarnya ada masalah
dikotomi (dichotomy), dua pilihan dengan memakai pengertian teknis.
%engertian teknis berarti tak ada kemungkinan lain selain yang sudah
ada dan diterima benar atau salahnya. %ersoalan yang terjadi, ternyata
banyak sekali pernyataan dan argumen yang tidak bisa dipakai dengan
pengertian teknis.
$ontoh 1#- %
%erhatikan " pernyataan berikut -
(a) !ngka 6 adalah angka keberuntungan
(b) !ngka (" adalah angka sial
(c) ,ndonesia negara yang kaya raya
3etiga contoh di atas, mengandung perdebatan. 3arena setiap
orang memiliki pendapat yang berbeda-beda. !da yang menganggapnya
benar, ada yang menganggapnya salah, bahkan ada juga yang tidak bisa
menja&ab atau bahkan menganggapnya tak berarti (meaningless).
'engan kata lain, pernyataan-pernyataan tersebut tidak dapat dipakai di
sini, atau tak mungkin dijadikan proposisi.
1elain pernyataan yang mengandung perdebatan atau tak berarti,
bentuk kalimat perintah (commands) dan pertanyaan (questions) juga
merupakan kalimat yang tak dapat dijadikan proposisi. 'engan kata lain,
jika pernyataan terserbut tidak dapat dija&ab benar atau salahnya (is
true or false?), maka ia tidak dapat berfungsi sebagai proposisi.
'alam hidup sehari-hari, sebenarnya banyak sekali pernyataan yang
tidak mungkin bisa dija&ab hanya dengan benar atau salah. ,a bukanlah
5
dunia yang terdiri dari hitam atau putih saja. 'ipandang dari sudut
proposisi, suatu pernyataan mungkin tidak sepenuhnya benar atau juga
tidak sepenuhnya salah, ia memiliki gradasi tertentu. ,nilah yang menjadi
subjek dari logika fu77y (fu77y logic). 1edangkan pernyataan-pernyataan
atau argumen yang tidak bisa ditangani dengan logika proposional. !kan
ditangani oleh logika predikat (predicate logic).
%roposisi harus berbentuk suatu pernyataan yang berupa kalimat,
harus memiliki subjek dan predikatnya masing-masing, dan bisa
ditambah objeknya. 0ontoh- Bambang menikah, dan asan
menangis. +etapi, kalimat berikut- !etno dan "esi pergi kuliah, harus
dibaca yetno pergi kuliah dan "esi pergi kuliah. 5al ini untuk
menghindari terjadinya pernyataan yang tak mungkin mengacaukan
proposisi yang sudah ditentukan jika muncul pernyataan !etno dan #ita
pergi kuliah di bagian lain dari argumen. +etapi, kalimat !etno
mencintai "esi, dengan !etno amat mencintai "esi dan !etno
sungguh-sungguh mencintai "esi dengan sepenuh hati$, dapat dibaca
sebagai satu proposisi yang sama, karena intinya hanya !etno cinta
"esi.
/asalahnya, kadang-kadang ada kalimat yang cukup panjang dan
memerlukan pemecahan kalimat untuk menangkap proposisi-proposisi
yang ada didalamnya. /isalnya- Saya akan sekolah %alaupun tak
punya uang. 3alimat ini memiliki dua proposisi yakni Saya akan
sekolah dan Saya tak punya uang. +etapi bagaimana dengan kata
penghubung %alaupun, dan bagaimana menafsirkannya) 'i sini perlu
ditafsirkan dalam bentuk kalimat &ika saya akan sekolah dan tak punya
uang, maka saya akan sekolah.
1., .aria/el dan Konstanta Pro(osional
5uruf-huruf !, 2, dan 0 yang menggantikan proposisi-proposisi di
atas disebut varia/el (ro(osional (propositional variables), yang hanya
memiliki nilai benar (True'T) atau salah ((alse'() saja. ,ngat- pemberian
nilai hanya ada dua kemungkinan, yakni + dan 8 saja. 'isini tidak dipakai
2 (Benar) dan 1 (Salah). +etapi + dan 8 agar lebih terbiasa dengan
berbagai buku teks (teks book) yang membahas logika berbahasa
inggris.
.adi, pernyataan untuk proposisi majemuk ! atau 2, maka nilai ! 4
+, atau 2 4 8, atau sebaliknya. +entunya masih ada kemungkinan lain
yakni sama-sama bernilai + atau 8 disebut konstanta-konstanta
proposional (propositional constans).
6
9ariabel dan konstanta proposional adalah proposisi atomik (atomic
propositions), yakni proposisi yang tak dapat dipecah lagi,
menggabungkan beberapa proposisi atomik dengan perangkai tertentu,
menghasilkan proposisi majemuk (compound proposition).
$ontoh 1#0 %
Lihat proposisi majemuk berikut ini -
! atau 2 (! or 2)
! dab 2 (! and 2)
2ukan ! (not !)
.adi, kata-kata atau (or), dan (and), dan bukan (not) digunakan
sebagai perangkai untuk merangkai proposisi-proposisi yang disebut
perangkai dasar atau perangkai alamiah (natural connectives).
'efinisi - propisi yang berisi satu variabel proposisional atau satu
konstanta proposisional disebut proposisi atomik. Semua proposisi
bukan atomik, disebut proposisi ma)emuk, dan semua proposisi ma)muk
memiliki minimal satu prangkai logika.
1etiap proposisi akan diberi nilai tertentu dengan aturan tertentu.
!turan tersebut diberikan dari arti perangkat yang digunakan sebagai
contoh jika ! 4 + dan 2 4 8, maka (! atau 2) mengahasilkan nilai +.
!lat yang digunakan untuk memberikan nilai dengan aturan tertentu
tersebut adalah tabel kebenaran (truth tabel). +abel kebenaran
menghasilkan nilai-nilai kebenaran dari semua proposisi-proposisi pada
semua pemberian nilai yang dimungkinkan. 2ahasa tentang tabel
kebenaran secara lebih detail akan disajikan pada 2ab * berikut -
"I1GKA!A1
((). Logika adalah ilmu tentang metode penalaran yang berhubungan
dengan pembuktian validitas suatu argumen.
(*). 1uatu argumen yang berisi pernyataan-pernyataan harus diubah
menjadi bentuk logika untuk dapat dibuktikan validitasnya.
("). :ntuk membuat bentuk logika, maka argumen harus diubah
menjadi proposisi-proposisi dan proposisi diubah menjadi variabel
proposisi dengan huruf tertentu.
(;). 1etiap variabel proposisi ditentukan nilainya dan dimanipulasi
dengan cara tertentu untuk mendapatkan untuk mendapatkan nilai
kebenarannya.
(<). !rgumen-argumen didjuctive 1yllogism. 5ypothetical 1yllogism.
/odus ponens, dan modus tollesn merupakan contoh-contoh
argumen yang penting dan valid. 1erta menjadi contoh bentuk-bentuk
logika yang biasa dipakai.
7
!OAL#!OAL LATI&A1
BAGIA1#1 %
/anakah dari pertanyaan-pertanyaan berikut adalah proposisi)
=a> !pakah ja&abanmu ini sudah benar, etno)
=b> etno pergi kuliah
=c> ; adalah angka prima
=d> ; adalah bukan angka prima
=e> etno, pergilah ke sekolah sekarang juga?
BAGIA1#2 %
/anakah dari pertanyaan-pertanyaan berikut yang berupa proposisi
atomik dan yang berupa proposisi majemuk)
=a> 1etiap orang ,ndonesia kaya raya
=b> etno kaya raya, demikian juga de&i
=c> etno dan de&i sama-sama kaya raya
=d> etno kaya raya dan memiliki banyak harta
=e> etno kaya raya atau banyak hartanya
BAGIA1#+ %
2erilah nilai konstanta proposional + atau 8 pada pernyataan berikut?
=a> ogyakarta adalah ibukota negara ,ndonesia.
=b> !ngka 6 adalah angka genap.
=c> .epang berbentuk negara republik.
=d> ,ndonesia berbentuk negara serikat.
=e> %erang sipil sama dengan perang saudara.
8
BAB II
TABEL KEBE1A"A1
2.1 PE1A&2L2A1
1etelah membaca 2ab ,, anda tentu mengerti bah&a logika adalah
ilmu tentang penalaran (reasoning). %enalaran berarti mencari bukti
validitas dari suatu argumen, mencari konsistensi dari pertanyaan-
pernyataan, dan membahas materi tentang kebenaran dan
ketidakbenaran.
Logika hanya berhubungan dengan bentuk-bentuk (form) logis dari
argumen-argumen, serta penarikan kesimpulan tentang validitas dari
argumen tersebut. Logika tidak memasalahkan arti sebenaenya dari
pernyataan tersebut, ataupun isi (content) dari pernyataan.
$ontoh 2#1 %
/anusia mempunyai * mata
2adu seorang manusia
/aka badu mempunyai * mata
!rgumen =*-(> di atas masih terasa masuk akal, sekali lagi harap
diperhatikan bah&a logika tidak memasalahkan arti atau isi suatu
pernyataan, tetapi hanya bentuk logis dari pernyataan itu.
Logika hanya menekan bah&a premis-premis yang benar harus
menghasilkan kesimpulan yang benar (valid), bukan kebenaran secara
aktual atau sehari-hari (actual truth). 'i pihak lain tentu saja premis-
premis yang benar tidak mungkin menghasilkan kesimpulan yang salah,
atau premis-premis yang salah menghasilkan kesimpulan yang benar.
.adi, bentuk memainkan peranan yang sangat penting untuk
membuktikan validitas suatu argumen. 1elain bentuk (sintaks) dari
argumen, masalah materi (matter) dari suatu argumen juga penting
karena semantik (semantic) argumen harus diketahui sebelum
mengubahnya menjadi bentuk logika. @amun tentu saja semantik dari
argumen tersebut harus dipandang sebagai properti dari suatu hubungan
yang bersifat matematis.
9
2.2 TABEL KEBE1A"A1
%enekanan logika adalah pada penarikan kesimpulan tentang
validitas suatu argumen untuk mendapatkan kebenaran yang bersifat
abstrak. ,ni dibangun oleh kaidah-kaidah dasar logika tentang kebenaran
dan ketidakbenaran dengan menggunakan perangkai logika, yakni dan
(and), atau (or), bukan(not), jika...maka... (if...then..*implies), dan
jika dan hanya jika (if and only if)
$ontoh 2#+ %
.ika hujan, maka 2adu basah kuyup-kuyup
jika hujan pada kalimat di atas benar, maka 2adu basah kuyup masih
bisa dipertanyakan kebenarannya, karena mungkin 2adu memiliki
payung atau 2adu berteduh, atau 2adu disiram air oleh temannya dan
berbagai kemungkinan lainnya. Logika tidak berhubungan dengan
kemungkinan-kemungkinan, logika hanya mengambil nilai kebenaran
saja.
$ontoh 2#, %
(() 2adu menabrak pagar rumah dan menginjak-injaknya.
(*) 2adu menginjak-injak pagar rumah dan menabraknya.
3alimat pertama masuk akal karena secara alamiah atau secara hard
logic memang harus demikian kejadiannya, tetapi kalimat kedua, terasa
tidak masuk akal karena tidak mungkin ada kejadian menginjak-injak
baru kemudian menabraknya. +etapi, sekali lagi logika tidak
memasalahkan pengertian sesuai bahasa sehari-hari (meaning), karena
logika lebih mementingkan bentuk dari pernyataan-pernyataan.
%erangkai dan pada contoh di atas hanya perangkai yang bersifat
komutatif (commutativity) sehingga pada logika, kedua kalimat atau
pernyataan di atas sama saja.
'efinisi- Tabel kebenaran adalah suatu tabel yang menun)ukkan secara
sistematis satu demi satu nilai-nilai kebenaran sebagai hasil kombinasi
dari proposisi-proposisi yang sederhana.
1etiap kombinasi dari proposisi-proposisi sederhana tersebut atau
variabel proposional, nilainya tergantung dari jenis perangkai atau
operator yang digunakan untuk mengkombinasikannya.
10
2.+ PE"A1GKAI LOGIKA ATA2 OPE"ATO"
1etiap perangkai pada logika, memiliki kebenarannya masing-
masing sesuai jenis perangkai logika yang digunakan. :ntuk mengetahui
nilai kebenarannya, digunakan aturan dengan memakai tabel kebenaran.
%erangkai-perangkai yang digunakan adalah-
Perangkai !im/ol
'an (and)
!tau (or) v
2ukan (not)
.ika... maka... (if...then...*implies) A
.ika dan hanya jika (if and only if) B
Gam/ar 2#1 %erangkai dan simbolnya
%erangkai logika atau operator dalam bentuk simbol digunakan
untuk membuat bentuk-bentuk logika atau ekspresi logika.
'i sini hanya akan digunakan konstanta proposional + untuk True dan 8
untuk (alse.
2., KO1321G!I 4 5
3onjungsi (conjuction) adalah kata lain dari perangkai dan (and),
dan konjungsi mempunyai tabel kebenaran seperti berikut -
A B A B
8 8 8
8 + 8
+ 8 8
+ + +
Gam/ar 2#2 +abel kebenaran
%ada tabel kebenaran konjungsi, hanya ada satu nilai + jika
pasangan tersebut keduanya bernilai +, lainnya pasti 8. %erangkai atau
operator disebut perangkai binary (binary logical connective), karena ia
memakai dua variabel proposional.
11
'efinisi- +isalnya , dan B proposisi. -roposisi ., dan B$, yang
disimbolkan dengan ,B adalah proposisi yang bernilai benar, )ika nilai ,
dan B keduanya benar, )ika lainnya pasti salah. -roposisi berbentuk
,B, disebut kon)ungsi , dan B.
!2 disebut nilai fungsi kebenaran (truth function) dari ! dan 2 yang
nilainya tergantung dari nilai kebenaran ! dan 2. +abel kebenaran
menunjukkan bagaimana cara memperlakukan perangkai . 1edangkan
operand-operand dari konjungsi disebut konjung (con)unct). Cperand
disini sama artinya dengan variabel proposional.
0ontoh berikut menunjukan tabel kebenaran dan perangkai untuk
nilai suatu konjungsi yang lebih rumit-
A B $ AB 6AB7
$
B$ A6B$
7
8 8 8 8 8 8 8
8 8 + 8 8 8 8
8 + 8 8 8 8 8
8 + + 8 8 + 8
+ 8 8 8 8 8 8
+ 8 + 8 8 8 8
+ + 8 + 8 8 8
+ + + + + + +
Gam/ar 2#+ +abel kebenaran yang rumit
1eperti dibahas di atas, perangkai merupakan perangkai binary
atau dyadic, maka jika ada * perangkai yang merangkaikan proposisi
majemuk ! 2 0 maka harus dibaca ! 2, kemudian baru dirangkai
dengan 0, atau dipastikan dengan tanda kurung (! 2) 0. +etapi, jika
pada ! 2 0 . 2 0 yang ingin didahulukan, maka harus diberi tanda
kurung sehingga menjadi ! (2 0).
%ada tabel kebenaran di atas, nilai (! 2) 0 dengan ! (2 0)
sama pada setiap pasangan !, 2 dan 0. 'an jika !, 2 dan 0 bernilai +,
maka hasilnya juga +.
5al yang perlu diperhatikan, perangkai tidak masalah jika diubah
tanda kurungnya. 3arena mempunyai sifat asosiatif (associativity), dan
ternyata tidak mengubah nilai kebenaran yang dihasilkannya. Lebih jauh
tentang masalah ini dibahas pada 2ab < tentang eDuivalensi
12
(equivalence) atau kesamaan. 1edangkan pemakaian tanda kurung dan
aturan pengurutan perangkai dapat dilihat pada 2ab " berikut tentang
proposisi majemuk yang juga membahas tentang fully parenthe si/ed
expressions (fpe) dan aturan pengurutan (precedence rule).
2.- I!321G!I 4v5
+anda v digunakan sama dengan perangkai atau (or). 'isjungsi
(dis)unction) ini juga berfungsi sebagai perangkai binary. +abel
kebenarannya seperti berikut-
A B A v B
8 8 8
8 + +
+ 8 +
+ + +
Gam/ar 2#, +abel kebenaran v
'ari tabel kebenaran di atas, nilai !v2 bernilai 8 jika nilai ! dan 2
keduanya 8, lainnya pasti +.
'efinisi - +isalnya , dan B adalah proposisi. -roposisi ., atau B$, yang
disimbolkan dengan ,vB, adalah proposisi yang bernilai salah, )ika nilai
, dan B keduanya salah, )ika lainnya pasti benar. -rposisi berbentuk
,vB, disebut dis)ungsi , dan B.
%ada tabel kebenaran disjungsi, operand-operand dari disjungsi
disebut disjung (dis)unct).
'alam bahasa ,nggris, pemakaian perangkai or mempunyai dua
pemakaian yakni in)lusive or dan e8lusive or. Lihat contoh kalimat
berikut- , &as in yogyakarta or surabaya at 6.## pm yesterday. 1ecara
fisik, saya tidak mungkin berada di dua tempat pada &aktu yang sama.
'i sini or dipakai dalam pengertian eElusive or. +etapi perhatikan
contoh berikut- you have either pi77a or fried chicken. !nda dapat
memilih pi//a atau fried chicken atau bahkan kedua-duanya. 'i sini or
dipakai pada pengertian inclusive or. %erangkai v pada logika
cenderung bermakna inclusive or. 2uktinya, perhatikan jika ! dan 2
keduanya bernilai +, maka (!v2) bernilai +.
'i sini perangkai atau dalam bahasa ,ndonesia juga disamakan
pengertiannya dengan inclusive or dalam bahasa ,nggris untuk
mendapatkan nilai kebenaran yang sama dari tabel kebenaran.
13
2.0 1EGA!I 4 5
@egasi (negation) digunakan untuk menggantikan perangkai bukan
not) dan tabel kebenarannya seperti berikut-
A A A
8 + 8
+ 8 +
Gam/ar 2#- +abel kebenaran -
@egasi berarti hanya kebalikan dari nilai variabel proposional yang
dinegasi. .ika 8 akan menjadi + dan sebaliknya, atau negasi 8 adalah +.
'efinisi - +isalnya , adalah proposisi. -ernyataan .ini bukan ,$ adalah
proposisi yang lain, disebut negasi dari ,. #egasi dari , diberi simbol 0,,
dan dibaca $bukan ,$
%erangkai F disebut perangkai unary atau monadic, karena hanya
dapat merangkai satu variabel proposisional.
+etapi, perlu diperhatikan sekali lagi dengan baik-baik tentang mengubah
suatu pernyataan menjadi variabel-variabel proposisional. 5arap diingat
bah&a untuk mengubah suatu pernyataan menjadi variabel
proposisional, setiap pernyataan harus memiliki subjek dan predikatnya
masing-masing dan tidak memasalahkan arti (meaning) dari kalimat
tersebut.
$ontoh 2#- %
!a'a la(ar atau sa'a ken'ang
0ontoh tersebut diubah menjadi variabel proposisional akan menjadi-
! 4 1aya lapar
2 4 1aya kenyang
'an jika menjadi bentuk logika, adalah (! v 2), tidak boleh ditafsirkan
dan diganti menjadi variabel proposisional seperti berikut-
! 4 1aya lapar
! 4 1aya kenyang
1ehingga menjadi (! v !). 1ekali lagi, dalam logika proposisional
hal ini tidak boleh dilakukan.
%engubahan pernyataan menjadi bentuk logika seperti contoh di
atas tentunya salah. Galaupun arti dari kata kenyang adalah tidak
lapar, tetapi itu penafsiran dalam bahasa sehari-hari. .adi, pastikan
bah&a pernyataan mengandung kata bukan atau tidak untuk dapat
memberi tanda negasi.
14
%erangkai ,v, dan F disebut perangkai alamiah atau perangkai
dasar, karena semua perangkai dapat dijelaskan hanya dengan tiga
perangkai tersebut.
2.9 IMPLIKA!I 4 A 5
,mplikasi (implication) menggantikan perangkai jika...maka...
(if...then...). ,mplikasi yang memakai tanda A disebut ilmplikasi material
(material implication). +abel kebenaranya seperti berikut-
A B A : B
8 8 +
8 + +
+ 8 8
+ + +
Gam/ar 1#0 +abel kebenaran A
5anya ada satu nilai 8 dari (!A2) jika ! bernilai + dan 2 bernilai 8,
bukan sebaliknya. %asangan yang terletak disisi kiri yakni !, disebut
antecedent, sedangkan disisi kanan yakni 2, disebut consequent. Cleh
karena itu, implikasi juga disebut conditional, atau mengkondisikan satu
kemungkinan saja dari sebab dan akibat.
'efinisi1 misalnya , dan B adalah proposisi. 2mplikasi . , implikasi B$,
yang yang disimbolkan dengan ,A B, adalah proposisi yang bernilai
salah, )ika nilai , bernilai benar dan B bernilai salah, dan )ika lainnya
pasti benar. -ada implikasi ini, disebut antecedent 3atau hipotesis atau
premis4 dan B disebut consequence 3atau kesimpulan4.
,mplikasi dapat menimbulkan salah pengertian jika dipahami dengan
bahasa sehari-hari. %erhatikan pernyataan berikut- jika hari ternyata
benar-benar hujan, dan saya memba&a payung, maka saya sebenarnya
mengingkari pernyataan yang saya buat, tetapi justru jika saya
memba&a payung dan hari ternyata tidak hujan, sama saja saya
berbohong. 1ekali lagi perhatikan tebel kebenarannya, hanya ada satu
nilai 8 pada (!A2) jika ! bernilai + dan 2 bernilai 8, lainnya pasti +.
15
!e*arah singkat %
Tabel kebenaran men)elaskan secara sistematis dar nilai-nilai
kebenaran yang berasal dari priposisi-proposisi sederhana. Bentuk
modern dari tabel kebenaran diperkenalkan oleh 5mil -ost 36789 0
67:;4 dan <ud%ig =ittgenstein 36887 0 67:64 pada sekitar tahun 67>?-
an. #amun demikian, tabel kebenaran sebenarnya telah digunakan oleh
@ottlob (rege se%aktu ia mengembangkan teori Boole tentang elective
function 3 atau fungsi kebenaran4. #otasi dari tabel kebenaran telah ada
se)ak /aman dahulu, yang digunakan oleh filsuf !unani dan ahli logika
bernama -hilo dari +egara, dengan teorinya tentang 2mplikasi.
2.; EK2I.ALE1!I 4 < 5
HDuivalensi (equevalence) dengan simbol < mengantikan
perangkai jika dan hanya jika (if and only if). 'apat juga disingkat
dengan iff. +abel kebenarannya sebagai berikut-
A B ABB
8 8 +
8 + 8
+ 8 8
+ + +
Gam/ar 2#9 +abel kebenaran B
.adi nilai ! < 2 mempunyai nilai + jika pasangan ! dan 2 bernilai
sama, baik + maupun 8. .ika pasangan berbeda pasti 8.
"efinisi1 misalnya , dan B adalah proposisi. 5kuivalensi ., )ika dan
hanya )ika B$, yang disimbolkan ,B, adala proposisi yang bernilai
benar, )ika nilai , bernilai benar dan B bernilai benar , dan )ika lainnya
pasti benar.
%erangkai < disebut biconditional, karena ia mengkondisikan atau
merangkaikan dua ekspresi logika.
.adi, sekarang semua perangkai dan, atau, bukan, implikasi
(jika..maka..) dan jika dan hanya jika sudah mempunyai tabel
kebenarannya masing-masing. /asih ada dua perangkai lain yang
merupakan kebalikan dari perangkai bukan dan (nand) dan bukan atau
3nor).
16
2.= PE"A1GKAI B2KA1 A1 4>5
+abel kebenarannya seperti berikut -
A B A>B
8 8 +
8 + +
+ 8 +
+ + 8
Gam/ar 2#; +abel kebenaran I
.ika diperhatikan nilai kebenaran dari (!I2), maka hasilnya akan
terlihat terbalik dari ! 2, oleh karena itu disebut bukan dan (not and)
atau operator nand (kadang-kadang disebut sheffer stroke). 1imbolnya
berupa vertical sroke =I>.
'efinisi- misalnya , dan B adalah proposisi. -roposisi ., bukan B$, yang
disimbolkan dengan ,IB, adalah proposisi yang bernilai salah, )ika nilai
, bernilai benar dan B bernilai benar, dan )ika lainnya past benar.
2.1? PE"A1GKAI B2KA1 ATA2 4@5
A B A @ B
8 8 +
8 + 8
+ 8 8
+ + 8
Gam/ar 2#= +abel kebenaran @
.ika diperhatikan kebenaran dari nilai (!v2), maka hasilnya akan
terlihat terbalik dari !v2, oleh karena itu disebut bukan atau (not or)
atau operator nor. (disebut juga -eice ,rro%4. 1imbolnya berupa =J>.
'efinisi- misalnya , dan B adalah propsisi ., bukan atau B$, yan g
disimbolkan dengan , A B, adalah proposisi yang bernilai benar, )ika nilia
, bernilai salah dan B bernilai salah , dan )ika lainnya pasti salah.
1emua operator dapat digunakan bersama-sama pada suatu
argumen atau ekspresi logika dengan membentuk susunan proposisi
majemuk dari yang sederhana sampai dengan yang rumit. 5al ini tentu
dilakukan dengan mengubah pernyataan-pernyataan pada argumen
17
menjadi variabel proposisional, dan merangkaikannya dengan operator
yang relevan, dan akhirnya membuktikan validitas argumen tersebut.
2.11 PE"A1GKAI AO"
%erangkai KCL (exlisive or4, mempunyai tabel kebenaran ! Eor 2
berikut ini-
A B AB
8 8 +
8 + 8
+ 8 8
+ + 8
Gam/ar 2#1? +abel kebenaran dari !M2
.ika diperhatikan, ! Eor 2 tampak terbalik dari ! < 2 yakni jika !
dan 2 nilainya sama, maka hasilnya 8, tetapi jika ! dan 2 nilainya
berbeda, maka hasilnya +.
'efinisi- +isalnya , dan B adalah proposisi. -roposisi ., xor B$, yang
disimbolkan dengan ,BB adalah bernilai benar )ika , dan B bernilai
sama, baik benar ataupun salah, )ika , dan B berbeda pasti salah.
1emua perangkai yang telah dibahas di atas akan dipergunakan
untuk membahas 2ab-bab berikut, terutama perangkai N, , v, A dan
<, serta mengimplementasikan definisinya dalam tabel kebenaran
untuk membuat tabel kebenaran yang lengkap pada eEpresi-eEpresi
logika atau proposisi majemuk.
!OAL#!OAL LATI&A1
BAGIA1 B 1 %
Ounakan konstanta proposisional ! untuk 2o&o kaya raya dan 2 untuk
2o&o hidup bahagia. Lalu ubahlah pernyataan-pernyataan berikut ini
menjadi bentul logika?
(() 2o&o tidak kaya.
(*) 2o&o kaya raya dan hidup bahagia.
(") 2o&o kaya raya atau tidak hidup bahagia.
(;) .ika 2o&o kaya raya, maka ia hidup bahagia.
(<) 2o&o hidup bahagia jika dan hanya jika ia kaya raya.
18
BAGIA1 #2 %
2erilah konstanta proposisional terserah anda , dan ubahlah pernyataan-
pernyataan berikut menjadi bentuk logika?
((). jika bo&o berada di /alioboro, maka de&i juga ada di
/alioboro.
(*). pintu rumah 'e&i ber&arna biru atau coklat
("). berita itu tidak menyenangkan
(;). bo&o akan datang jika ia mempunyai kesempatan.
(<). jika 'e&i rajin kuliah, maka ia pasti pandai
BAGIA1 B +
.a&ablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tabel kebenaran?
((). !pakah kebenaran dari nilai (! !))
(*). !pakah kebenaran dari nilai (! v !))
("). !pakah nilai kebenaran dari (! !) dan (!v
!))
(;). !pakah (!A2) mempunyai nilai kenenaran yang
sama dengan (2A!))
(<). !pakah (!A2)A0 mempunyai kebenaran yang sama
dengan !A(2A0))
BAGIA1 # ,
2uatah tabel kebenaran dengan semua kemungkinan nilai kebenaran
dari ekspresi-ekspresi logika berikut ini?
((). (! 2)
(*). ! (! 2)
("). ((! (2 0)) . (2 0)) (! 0)
(;). (! 2) . (((! 2) A!) 2)
(<). (!A2) A (2 A !)
(P). ! ((0 2) B 0)
(Q). ((! 2) A 0) !
19
BAB III
Pro(osisi Ma*emuk
+.1 Pendahuluan
%erangkai logika digunakan untuk mengkombinasikan proposisi-
proposisi atomik menjadi proposisi majemuk. :ntuk menghindari
keslahan tafsir akibat adanya ambiguitas (ambiguity) satu orang dengan
lainnya, maka proposisi majemuk yang akan dikerjakan lebih dahulu
akan diberi tanda kurung dan disebut fully parenthesized expression
(fpe)
%roposisi mejemuk yang sangat rumit , dapat dipecah-pecah
menjadi subekspresi-subekspresi, subekspresi dipecah menjadi sub
ekspresi, dan seterusnya tergantung tingkat kerumitannya. +ehnik ini
dinamakan -rsng. +etapi, mungkin saja proposisi majemuk tidak
memiliki tanda kurung, untuk itu harus ditentukan urutan proses
pengerjaannya terlebih dahulu, menurut aturan tertentu.
1ebelum membahas secara detail tentang proposisi majemuk , perlu
diketahui istilah lain yang terdapat pada logika proposisional yakni
ekspresi logika yang sebenarnya hanya nama lain dari bentuk-bentuk
logika, termasuk didalamnya proposisi majemuk.
+.2 Eks(resi logika
Hkspresi logika (logical expressiioni4 sebenarnya adalah proposisi-
proposisi yang dibangun oleh variabel-variabel logika yang berasal dari
pernyataan atau argumen. .adi, variabel logika yang berupa huruf-huruf
tertentu yang dirangkai dengan perangkai logika, dapat dinamakan
ekspresi logika atau formula. 0ontoh- ! R 2 dan 2 saja, dapat disebut
ekspresi logika, dimana ! dan 2 adalah variable logika atau variabel
proposisional.
1etiap ekspresi logika dapat bersifat atomik atau majemuk tergantung
dari variabel proposisional yang membentuknya bersama perngkai yang
relevan.
'efinisi1 proposisi atomik berisi satu variabel proposisional atau satu
konstanta proposisional.
20
'efinisi1 proposisi ma)emuk berisi minimum satu perangkai, dengan lebih
dari datu variabel proposisional.
1eperti dijelaskan diatas, proposisi majemuk dapat menyebabkan
tarjadinya ambiguitas, atau kesalahan penafsiran jika tanda kurung tidak
dengan tepat diletakkan pada tempatnya yang benar.
$ontoh +#1 %
Lihat contih argumen berikut-
.ika 'e&i rajin belajar, maka ia akan lulus ujian dan ia dapat pergi
nonton bioskop.
%ernyataan diatas, dapat diubah menjadi variabel proposisional -
! 4 'e&i rajin belajar
2 4 de&i lulus ujian
0 4 'e&i pergi nonton bioskop
/aka, jika diubah ekspresilogika adalah sebagai berikut-
! A 2 R 0
+etapi, persoalannya adalah data dua kemungkinan pengerjaan,
yakni- ((!A2)R 0) atau (!A(2 R 0), dan kedua kemungkinan tersbut
akan menghasilkan nilai kebenaran yang berbeda.
'isinilah letak pentingnya pemberian tanda kurung biasa, sehingga
menjadi fpi dan aturan pengoperasiannya.
+.+ !KEMA
1kema (schemas) merupakan cara untuk menyederhanakan suatu
proposisi mejemuk yang rumit, dengan memberi tanda huruf tertentu
untuk menggantikan suatu sub ekspresi ataupun sub-sub eksresi.
'efinisi1 semua ekspresi yang berisi identifikator-identifikator yang
menun)ukkan adanya suatu ekspresi logika disebut skema.
1uatu ekspresi logika tertentu , misalnya (! R 2) dapat diganti
dengan %, sedangkan (! v 2) dapat dianti dengan S. .adi % berisi
variabel proposisional ! dan 2, demikian juga S. % di sini bukan varibel
proposisional, karena nilai % tergantung dari nilai ! dan 2.
$ontoh +#2 %
% 4 (! 2) dan S 4 (! v 2), maka (% A S) 4 ((! 2) A (! v 2))
1ekarang perhatikan yang berikut ini -
((). HEpresi apa saja berbentuk (%) disebut negasi.
21
(*). HEpresi apa saja berbentuk (% S) disebut konjungsi.
("). HEpresi apa saja berbentuk (% v S) disebut disjungsi.
(;). HEpresi apa saja berbentuk (% A S) disebut implikasi
(conditional)
(<). HEpresi apa saja berbentuk (% B S) disebut ekuivalensi
(biconditional)
0ontoh di atas ((! 2) A (! v 2)) disebut implikasi yang berisi konjungsi
(!2) dan disjungsi (! v 2).
1ekarang lihat aturan berikut ini -
364. 1emua ekspresi atomik adalah fpe
3>4. .ika % adalah fpe, maka juga (%)
3C4. .ika % dan S adalah fpe, maka juga (% S), (% v S), (% A
S) dan (%BS)
3;4. +ak ada fpe lainnya.
Hkspresi-ekspresi logika yang dijelaskan di atas disebut well
formed formulae 6wff7. jadi, &ff adalah fpe demikian juga sebaliknya.
.ika ada suatu ekspresi logika yang di jelaskan di atas di sebut well-
formed formulae (wff). .adi %ff adalah fpe demikian juga sebaliknya.
.ika ada suatu ekspresi logika (%). /aka % disebut skop negasi
(scope of negation) dengan perangkai disebut perangkai utama (main
connective) dari (%). maka contoh di atas, yakni (%AS),dapat di
uraikan sebagai berikut-
(% A S)
C
1kop kiri %erangkai utama skop kanan
J
((! 2) A (! v 2))
Gam/ar +#1 perangkai utama dan sub perangkai
22
BAB I.
TA2TOLOGI
,.1 PE1A&2L2A1
/engubah suatu argumen atau pernyataan menjadi suatu ekspresi
logika, tentunya harus mengenali subekspresi-subekspresinya
sebagaimana dibahas di 2ab " di atas. 1alah satu cara yang telah
diperkenalkan adalah teknik Parsing, yaitu dengan membentuk Parse
Tree yang memudahkan pembentukan ekspresi logika, khususnya yang
berbentuk proposisi majemuk (subekspresi-subekspresi).
/embuktikan validitas ekspresi-ekspresi logika dari suatu argumen
dapat dilakukan dengan menggunakan tabel kebenaran. 0aranya
dengan memberi variabel proposisional pada setiap proposisi argumen
tersebut lebih dahulu, kemudian membentuk proposisi majemuk untuk
setiap pernyataan, dan akhirnya mengevaluasi dengan tabel kebenaran.
,.2 ME1GE.AL2A!I .ALIITA! A"G2ME1
+abel kebenaran memiliki aturan-aturan untuk setiap perangkat,
dengan setiap pasangan nilai variabel proposisional yang dimungkinkan,
sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya .
1ebelum mengevaluasi validitas suatu argumen, sebaiknya pernyataan-
pernyataan dibentuk menjadi ekspresi logika lebih dahulu.
$ontoh%
.ika !nda mengambil mata kuliah logika matematika, dan jika !nda tidak
memahami tautologi, maka !nda tidak lulus mata kuliah tersebut.
:ntuk membuktikan validitasnya, berilah variabel proposisional yang
relevan, misalnya -
! 4 !nda mengambil kuliah logika matematika
2 4 !nda memahami tautologi
0 4 !nda lulus mata kuliah
/aka bentuk ekspresi logikanya berupa proposisi majemuk seperti
berikut-
23
6A B7 $
3emudian buatlah tabel kebenarannya dengan semua pasangan nilai !,
2 dan 0 yang dimungkinkan.
A B $ B $ A B
6AB7 #
$
8 8 8 + + 8 +
8 8 + + 8 8 +
8 + 8 8 + 8 +
8 + + 8 8 8 +
+ 8 8 + + + +
+ 8 + + 8 + 8
+ + 8 8 + 8 8
+ + + 8 8 8 +
Gam/ar ,#1 +abel kebenaran (!2) 0
+abel kebenaran tersebut cukup besar. +abel kebenaran dengan
seluruh nilai yang dimungkinkan dibuat dengan rumus- *
@
. (@ 4 jumlah
variabel proposisional). .adi, jika ada " variabel proposisional, yakni !, 2
dan 0, maka ada *
"
4 6 pasangan yang mungkin dari proposisional !, 2
dan 0.
%ersoalan yang mungkin muncul adalah membuat lebar kolom yang
berbeda-beda untuk setiap tahap perhitungan nilai kebenaran dari setiap
ekspresi logika yang berupa proposisi majemuk yang panjang. %ersoalan
ini dapat disederhanakan dengan memakai skema, misalnya-
% 4 (! 2) 0
S 4 (! 2)
L 4 2
1 4 0
'engan skema ini lebar kolom bisa diatur menjadi sama, tetapi
jumlah baris masih tetap sesuai dengan jumlah pasangan yang mungkin
dari setiap variabel proposisional.
$ontoh ,#2%
+idak belajar, tidak lulus.
24
3alimat tersebut dalam logika proposisional, harus dibaca lengkap, yakni
-
3ika Anda tidak /ela*arD maka Anda tidak lulus.
/aka bentuknya sekarang menjadi jikaTmakaT.Lalu proposisi
diubah menjadi variabel proposisional -
! 4 !nda belajar
2 4 !nda lulus
1ehingga akan menjadi -
! 2
$ontoh ,#+%
2arang-barang yang dibeli di toko ini dapat dikembalikan, hanya jika
berada dalam kondisi yang baik,dan hanya jika pembeli memba&a bukti
pembelian.
%ernyataan tersebut dapat diubah menjadi variabel proposisional -
! 4 2arang-barang dapat dikembalikan
2 4 2arang-barang dalam kondisi baik
0 4 %embeli memba&a bukti pembelian
dan ekspresi logikanya-
! (2 0)
.adi, suatu pernyataan, dan nantinya juga pernyataan-pernyataan dalam
suatu argumen, dapat diubah menjadi ekspresi logika. :ntuk membantu
hal ini, dapat digunakan heuristik (heuristic) berikut-
&euristik untuk Mengu/ah Pern'ataan Men*adi Eks(resi Logika%
=(> !mbil pernyataan-pernyataan yang pendek, tanpa kata dan, atau,
jikaTmaka, jika dan hanya jika, pada pernyataan tersebut yang
bisa dija&ab benar atau salah.
=*> :bahlah pernyataan-pernyataan yang pendek tersebut dengan
variabel-variabel proposisional. Langkailah variabel-variabel
proposisional dengan perangkai yang relevan
="> 2entuklah menjadi proposisi majemuk jika memungkinkan, dengan
memberi tanda kurung biasa yang tepat.

25
$ontoh ,#,%
Lihat sebuah pernyataan berikut ini-
.ika 2adu belajar rajin dan sehat, maka 2adu lulus ujian, atau jika 2adu
tidak belajar rajin dan tidak sehat, maka 2adu tidak lulus ujian.
Langkah (-
/enentukan proposisi-proposisi yang tepat-
(1) 2adu belajar rajin
(2) 2adu sehat
(3) 2adu lulus ujian
Langkah *-
/engganti proposisi dengan variabel proposisi-
! 4 2adu belajar rajin
2 4 2adu sehat
0 4 2adu lulus ujian
Langkah "-
%erangkai yang relevan adalah implikasi (), negasi () dan atau ()
terakhir dan ().
Langkah ;-
/engubahnya menjadi ekspresi logika berupa proposisi majemuk-
((! 2) 0) ((! 2) 0)
5euristik meerupakan semacam pedoman yang disarankan untuk
mengerjakan sesuatu, tetapi tidak selalu harus diikuti. 'alam bahasa
,nggris heuristik disebut rule of thumb.
.ika suatu argumen terdiri dari banyak pernyataan dan diikuti satu
pernyataan berupa kesimpulan, maka validitasnya ditentukan dari hasil
tabel kebenaran, yakni- premis-premis dari argumen harus benar
sehingga kesimpulan yang diambil dari premis-premis tersebut harus
benar. /aka perhatikan tentang +autologi berikut ini.
,.+ TA2TOLOGI
!rgumen yang validitasnya dibuktikan dengan tabel kebenaran
harus menunjukkan nilai benar maka argumen tersebut valid, jika tidak
maka sebaliknya. .ika pada tabel kebenaran untuk semua pasangan nilai
26
variabel-variabel proposisional yang ada bernilai benar atau +, maka
disebut tautologi (tautology).
$ontoh ,#-%
Lihat ekspresi logika dari suatu pernyataan berikut ini-
(! 2) (0 (2 0))
2uat tabel kebenarannya sebagai berikut-
0(20
(! 2) (0 (2 0))
A B $ B $ A B B $
8 8 8 + + 8 + + +
8 8 + + 8 8 8 + +
8 + 8 8 + 8 + + +
8 + + 8 8 8 + + +
+ 8 8 + + 8 + + +
+ 8 + + 8 8 8 + +
+ + 8 8 + + + + +
+ + + 8 8 + + + +
Gam/ar ,#2 +abel kebenaran (! 2) (0 (2 0))
Hkspresi logika di atas adalah tautologi karena pada tabel
kebenaran, semua pasangan menghasilkan nilai +.
$ontoh ,#0%
!pakah (!!) adalah tautologi)
-embuktian1 2uatlah tabel kebenarannya-
A A AA
8 + +
+ 8 +
Gam/ar ,#+ +abel kebenaran !!
.adi, (!!) adalah tautologi, dan juga disebut Exluded Middle Law.
27
$ontoh ,#9%
!pakah (!2)2 adalah tautologi)
-embuktian1 2uatlah tabel kebenarannya-
A B AB (AB) (AB)
B
8 8 8 + +
8 + 8 + +
+ 8 8 + +
+ + + 8 +
Gam/ar ,#, +abel kebenaran (!2)2
.adi, ekspresi di atas juga +autologi
+autologi juga dapat ditulis dengan symbol
U
(suatu metasymbol, bukan
perangkai logika). /aka pada ekspresi logika di atas dapat ditulis-
E (A B) B
$ontoh ,#;%
"iketahui - .ika (!2)2 adalah tautologi
Buktikan - ((! 2) 0) 0 juga tautologi
Bukti -
/isalnya memakai skema % dan S.
,. /asukkan ke ekspresi logika pertama menjadi (%S)S
,,. /isalnya- % 4 (!2) sedangkan S 4 0, masukkan ke ekspresi
logika yang dibuktikan. /aka-
((! 2) 0) 0 akan menjadi (%S)S
,,,. Lihat (,) dan (,,) akan terlihat sama, maka memang tautologi.
.ika tautologi dipakai pada suatu argumen, berarti argumen harus
mempunyai nilai + pada seluruh pasangan yang ada pada tabel
kebenaran yang membuktikan bah&a argumen tadi valid, yang juga
kadang-kadang disebut argumen yang kuat (sound argument).
1ebagaimana telah dibahas pada bab-bab terdahulu, argumen
haruslah memiliki premis-premis dan mempunyai kesimpulan. .ika
premis-premis benar, maka kesimpulan juga harus benar.
28
$ontoh ,#=%
Lihat pada argumen berikut-
.ika +ono pergi kuliah, maka +ini juga pergi kuliah. .ika 1iska tidur, maka
+ini pergi kuliah. 'engan demikian, jika +ono pergi kuliah atau 1iska
tidur, maka +ini pergi kuliah.
diubah ke variabel proposisional-
! 4 +ono pergi kuliah
2 4 +ini pergi kuliah
0 4 1iska tidur
diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan
kesimpulan. Hkspresi logika ( dan * adalah premis-premis, sedangkan
ekspresi logika " adalah kesimpulan.
(() ! 2 (premis)
(*) 0 2 (premis)
(") (!0) 2 (kesimpulan)
maka sekarang dapat ditulis-
((!2) (02)) ((!0)2)
atau
V!2, 02WU (!0)2
kemudian buatlah tabel kebenaran dari ekspresi logika tersebut-
((!2) (02 ((!0)2)
A B $ A
B
$B 6AB7
6$B7
A$ 6A$7
B
8 8 8 + + + 8 + +
8 8 + + 8 8 + 8 +
8 + 8 + + + 8 + +
8 + + + + + + + +
+ 8 8 8 + 8 + 8 +
+ 8 + 8 8 8 + 8 +
+ + 8 + + + + + +
+ + + + + + + + +
Gam/ar ,#- +abel kebenaran ((!2) (02)) ((!0)2)
29
.ika tabel kebenaran menunjukkan hasil tautologi, maka argumen
tersebut valid. 'alam logika, tautologi dapat ditulis + atau ( saja. .adi jika
! adalah tautologi, maka ! 4 + atau ! 4 (.
eFinisi% 1uatu ekspresi logika yang selalu bernilai benar di dalam
tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari
proposisi-proposisi yang berada didalamnya, disebut tautologi
1ekarang perhatikan pembahasan tentamg kontradiksi dan
contingent pada pembuktian validitas argumen berikut ini.
,., KO1T"AIK!I
3ebalikan dari tautologi adalah kontradiksi (contradiction) atau
a/surditas (absurdities), di mana semua nilai pasangan nilai dari tabel
kebenaran menghasilkan nilai 8.
$ontoh ,#1?%
Lihat pada ekspresi logika berikut-
! !
+abel kebenarannya seperti berikut-
A A A A
8 + 8
+ 8 8
Gam/ar ,#0 +abel kebenaran dari ! !
.adi, (!!) pada tabel kebenaran semua bernilai 8, sehingga disebut
kontradiksi.
1uatu kontradiksi pada argumen akan dijumpai jika antara premis-premis
bernilai +, sementara kesimpulan bernilai 8. @amun hal ini tidak mungkin
terjadi, karena premis-premis yang benar harus menghasilkan
kesimpulan benar. 'alam bahasa logika, konjungsi dari semua premis
dengan negasi dari kesimpulan selalu bernilai 8, dan terjadilah
eFinisi% 1utau ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam
tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari
proposisi-proposisi yang berada di dalamnya, disebut kontradiksi.
30
kontradiksi. @egasi kesimpulan berarti memberi nilai 8 pada negasi
kesimpulan.
$ontoh ,#11%
Lihat ekspresi logika berikut ini-
((! 2) !) 2
+abel kebenarannya seperti berikut-
A B A B 6 A B7 66 A B7 A7
8 8 + 8 8 8 8
8 + + + + + 8
+ 8 8 + + 8 8
+ + 8 8 + 8 8
Gam/ar ,#9 +abel kebenaran dari (( ! 2) !) 2
.adi ekspresi logika di atas terjadi kontradiksi. 'alam logika,
kontradiksi dapat ditulis 8 atau # saja, sehingga jika ! adalah kontradiksi,
maka ! 4 8 atau ! 4 #.
,.- $O1TI1GE1T
.ika semua nilai kebenaran menghasilkan nilai 8 dan + maka terjadi
contingent atau Formula )am(uran (mixed formulae).
$ontoh ,#12%
Lihat contoh pada ekspresi logika berikut-
((! 2) 0) !
+abel kebenarannya sebagai berikut-
((! 2) 0) !
A B $ A B A B
$
8 8 8 8 + 8
8 8 + 8 + 8
8 + 8 8 + 8
8 + + 8 + 8
(( ! 2) !) 2
31
+ 8 8 8 + +
+ 8 + 8 + +
+ + 8 + 8 +
+ + + + + +
Ta/el ,#; +abel kebenaran dari ((!2)0)!
$ontoh ,#1+%
%erhatikan ekspresi logika berikut ini-
((! 2) (2 0)) (0 !)
+abel kebenarannya sebagai berikut-
A B $ B $ A B B $ $ A
8 8 8 + + + 8 8 8 +
8 8 + + 8 + + + + +
8 + 8 8 + + + 8 + 8
8 + + 8 8 + + + + +
+ 8 8 + + 8 8 + 8 +
+ 8 + + 8 8 + + 8 +
+ + 8 8 + + + + + +
+ + + 8 8 + + + + +
Gam/ar ,#= +abel kebenaran dari (( ! 2) (2 0)) (0 !)
@ilai-nilai kebenaran pada nilai kebenaran sebagai hasil akhir di
tabel kebenaran tidak selalu harus urut antara 8 dan +, yang penting ada
+ dan ada 8.
!rgumen yang memiliki nilai kebenaran contingent, harus memilih
nilai-nilai kebenarannya hanya pada +. perhatikan bah&a masih ada
premis-premis yang + dan 8, tetapi kesimpulan +. ,ngat bah&a (8 + 4
+). %ada kasus ini argumen tetap dianggap tidak valid karena yang
bukan tautologi - atau apa saja asal bukan tautologi - dianggap tidak
valid. +erdapat istilah yang penting pada tautologi, yakni ekuivalen
secara logis (logically equivalence).
!e*arah !ingkat%
eFinisi% 1utau ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan
salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai
kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada di dalamnya,
disebut contingent.
((! 2) (2 0))
(( ! 2) (2 0)) (0 !)
32
Oottlob 8rege ( (6;6-(X*<) dapat disebut sebagai bapak logika
matematika modern abad K,K bersama-sama dengan Oeorge 2oole. 8rege
lahir di Gismar, /ecklenburg-9orpommern. ,a belajar di :niversities of .ena
and Oottingen, dan kemudian bergabung di fakultas matematika di .ena.
1ebelum muncul 8rege dan 2oole, logika boleh dikatakan berhenti selama
hampir *### tahun sesudah era !ristoteles, filsuf unani, yang
mengembangkan bentuk silogistik dari penalaran.
1umbangan 8rege yang terbesar adalah di bidang filosofi matematika,
filosofi bahasa dan dasar-dasar aksiomatika modern dari matematika dan
logika. +ujuan utamanya adalah membuktikan validitas setiap tahap pembuktian
matematika dengan membuat asumsi yang eksplisit, aksioma dan aturan-
aturan dari deduksi, sehingga menghilangkan intuisi dari argumen matematika.
,a yakin bah&a aritmatika adalah dasar dari sebagian logika dan dapat
dieksprsikan pada semua konsep dan formalisasi logika. ,a mengembangkan
berbagai notasi simbolik, seperti kuantor dan variabel, dan menjadi pondasi
logika matematika modern .
3arya 8rege yang terkenal adalah- Begriffsshrift, eine der
arithmetischen nachgebildete (ormelsprache des reinen "enkens ((6QX) atau
Donceptual #otation, "ie @rundlagen der ,rithmetik ((66;) atau (oundation of
,ritmetic, dan @rundgeset/e der ,rithmetik ((6X"-(X#") dan sebagian
diantaranya diterjemahkan menjadi The Basic <a%s of ,rithmetic1 ,n 5xposition
of the System ((XP<). 3arya-karya ini sangat mempengaruhi filosof ,nggris,
2ertrand Lussell.
,a terkenal sebagai guru yang sangat perhatian, dengan keahlian
utamanya pada topik-topik yang rumit. 5idupnya cukup tenang, &alaupun
sayangnya - ia kehilangan orang-orang yang dicintainya sangat dini. !yahnya
meninggal &aktu ia masih anak-anak. !nak dan istrinya juga meninggal pada
usia muda. 8rage hanya menerima publikasi kecil selama hidupnya, tetapi
sekarang ia menjadi salah satu filosof yang karyanya banyak dipelajari.
"I1GKA!A1
(() +abel kebenaran dari ekspresi-ekspresi logika yang berupa
proposisi majemuk dan dari suatu pernyataan dan argumen dibuat
berdasarkan tabel kebenaran untuk setiap perangkai.
(*) +abel kebenaran dapat menunjukkan hasil tautologi jika nilai
kebenaran yang dihasilkan semuanya +, dan kontradiksi jika semua
8, sedangkan contingent jika ada + dan ada 8.
(") !rgumen yang terbukti tautologi, dianggap valid, sedangkan yang
bukan (kontradiksi dan contingent), dianggap tidak valid.
33
!OAL#!OAL LATI&A1
BAGIA1#1%
+entukan apakah dari ekspresi-ekspresi logika berikut ini termasuk
tautologi, kontradiksi atau contingent?
(() ! (2 !)
(*) (2 !) !
(") ! !
(;) (! 2) (2 !)
(<) (! (2 0)) ((! 2) (! 0))
(P) (! (! 2)) 2
(Q) ((! 2) (! 2)
(6) ((! 2) (2 0)) (!0)
(X) ((! 2) ((! 2) (! 2)
((#) (2 (! 2)) !
((() (! (2 0)) ((! 2) (! 0))
((*) (! 2) (! 2) 2
BAGIA1#2%
.ika (!!) adalah tautologi, buktikan bah&a ekspresi-ekspresi logika
berikut ini adalah tautologi?
(() (! 2) (! 2)
(*) ! !
(") ((! 0) 2) ((! 0) 2)
BAGIA1#+%
2uktikan hukum-hukum logika, yakni-
(() 5ypothetical 1yllogism
(*) 'isjunctive 1yllogism
(") /odus %onens
(;) /odus +ollens
adalah tautologi dengan tabel kebenaran?
34
35
BAB .
EKI2.ALE1!I LOGI!
-.1 PE1A&2L2A1
%ada 2ab ; telah dibahas bah&a ekspresi logika dapat termasuk
tautologi, kontradiksi atau contingent. 2ab ini akan membahas
persamaan-persamaan antara dua buah ekspresi logika yang mungkin
ekuivalen (sama), mungkin berbeda, yang dibuktikan dengan tabel
kebenaran.
-.2 EK2I.ALE1 !E$A"A LOGI!
.ika dua buah ekspresi logika adalah tautologi atau kontradiksi,
maka kedua buah ekspresi logika tersebut ekuivalen secara logis. Lain
halnya dengan contingent, di mana ia memiliki semua nilai + dan 8. .ika
urutan + dan 8 atau sebaliknya pada tabel kebenaran tetap pada urutan
yang sama, maka contingent juga disebut ekuivalen secara logis.
$ontoh -#1%
%erhatikan pernyataan berikut ini-
(() 'e&i sangat cantik dan peramah
(*) 'e&i peramah dan sangat cantik
3edua pernyataan tersebut di atas, secara sekilas akan tampak
ekuivalen atau sama saja, yang dalam bentuk ekspresi logika dapat
ditampilkan berikut ini-
! 4 'e&i sangat cantik
2 4 'e&i peramah
/aka ekspresi logika tersebut adalah-
(() ! 2
(*) 2 !
.ika dikatakan dua buah ekspresi logika tersebut ekuivalen secara logis,
maka dapat ditulis-
(! 2) (2 !)
36
Hkuivalensi logis dari kedua ekspresi logika dapat dibuktikan dengan
tabel kebenaran berikut ini-
A B A B B A
8 8 8 8
8 + 8 8
+ 8 8 8
8 + + +
Gam/ar -#1 +abel kebenaran (! 2) (2 !)
'alam tabel kebenaran di atas, &alaupun setiap ekspresi logika
memiliki nilai + dan 8, tetapi karena terletak pada urutan yang sama,
maka tetap dikatakan ekuivalen secara logis. 1eandainya urutan + dan 8
tidak sama, maka tidak bisa dikatakan ekuivalen secara logis.
eFinisi% %roposisi ! dan 2 disebut ekuivalen secara logis jika !2
adalah tautologi. @otasi atau simbol ! 2 menandakan bah&a ! dan 2
adalah ekuivalen secara logis. %roposisi dapat diganti dengan ekspresi
logika berupa proposisi majemuk.
+abel kebenaran merupakan alat untuk membuktikan kebenaran
ekuivalen secara logis. 3esimpulan diambil berdasarkan hasil dari tabel
kebenaran tersebut.
$ontoh -#2%
Lihat kalimat berikut ini-
(() 2adu tidak pandai, atau dia tidak jujur
(*) !dalah tidak benar jika 2adu pandai dan jujur
1ecara intuitif dapat ditebak bah&a kedua pernyataan di atas
sebenarnya sama saja, tetapi apakah benar demkian jika dibuktikan
dengan tabel kebenaran berdasarkan ekspresi logika. :ntuk itu perlu
diubah dahulu menjadi ekspresi logika dengan memberi variabel
proposisional-
! 4 2adu pandai
2 4 2adu jujur
/aka kedua pernyataan tersebut menjadi-
(() ! 2
(*) ( ! 2)
37
+erbuktilah sekarang bah&a berdasarkan tabel kebenaran, kedua
ekspresi logika di atas ekuivalen.
A B A B A B 6 A B7
8 8 8 + +
8 + 8 + +
+ 8 8 + +
+ + + 8 8
Gam/ar -#2 +abel kebenaran (! 2) dan ( ! 2)
%erhatikan-
Galaupun kedua ekspresi logika di atas memiliki nilai kebenaran
yang sama - meskipun ada nilai + dan 8 - keduanya hanya dapat
dikatakan ekuivalen secara logis jika dihubungkan dengan perangkai
ekuivalensi dan akhirnya menghasilkan tautologi.
%erhatikan lanjutan tabel kebenarannya sebagai berikut-
6A B7 6 A B7
+
+
+
+
Gam/ar -#+ +abel kebenaran (! 2) ( ! 2)
3edua ekspresi di atas dapat dikatakan ekuivalen secara logis,
karena semua nilai kebenarannya bernilai + atau tautologi.
-.+ KOM2TATIG
'i atas sudah dibahas bah&a (!2) (2!). 'engan perangkai
,variabel kedua proposisional tersebut dapat saling menggantikan
tempat tanpa mengubah nilai kebenaran ekspresi logika keduanya. 5al
ini disebut komutatiF (commutativity).
.adi-
(!2) (2!)
'emikian juga dengan perangkai -
(!2) (2!)
38
dan perangkai -
(!2) (2!)
1ifat komutatif dari ketiga perangkai tersebut di atas, dapat
dibuktikan dengan tabel kebenaran.
Lain halnya dengan perangkai (implikasi). %erangkai ini tidak
memiliki sifat komutatif, oleh karena itu (!2) dengan (2!) memiliki
nilai kebenaran yang berbeda. Lihat pembuktiannya pada tabel
kebenaran berikut ini-
A B AB B$
8 8 + +
8 + + 8
+ 8 8 +
+ + + +
Gam/ar -#, +abel kebenaran !2 dan 2!
'ari tabel tersebut terlihat bah&a ekspresi logika !2 dengan 2!
keduanya tidak ekuivalen.
-., A!O!IATIG
%enempatan tanda kurung biasa pada suatu ekspresi logika
memegang peran penting, karena tanda kurung menunjukkan urutan
prioritas proses pengerjaan. %erhatikan masalah fpe pada bab-bab
terdahulu.
.ika diterapkan pada dua buah ekspresi logika, penempatan tanda
kurung biasa dapat diubah tanpa mengubah nilai kebenarannya pada
tabel kebenaran yang dibuat.
$ontoh -#+%
Lihat berikut ini-
((! 2) 0) dan (! (2 0))
39
+abel kebenarannya adalah sebagai berikut-
A B $ AB 6AB7$ B$ A6B$7
8 8 8 8 8 8 8
8 8 + 8 8 8 8
8 + 8 8 8 8 8
8 + + 8 8 + 8
+ 8 8 8 8 8 8
+ 8 + 8 8 8 8
+ + 8 + 8 8 8
+ + + + + + +
Gam/ar -#- +abel kebenaran (! 2) 0 dan ! (2 0)
/aka dapat dibuktikan bah&a-
((! 2) 0) (! (2 0))
%roses pemindahan tanda kurung bisa tanpa mengubah nilai
kebenarannya ini disebut asosiatiF (associativity).
!sosiatif lain biasanya terjadi pada perangkai yang sama, seperti
dan . 0ontoh ((!2)0) (!(20)). Lain halnya dengan perangkai
(implikasi). .ika pada !2 dan 2! sudah bernilai tak sama, tentu
saja ((!2)0) dan (!(20)) juga pasti tidak sama.
3arena itu jika pada satu ekspresi logika perangkainya berbeda,
jangan sembarangan memindah tanda kurung. 5al ini akan
menghasilkan nilai kebenaran yang berbeda.
$ontoh -#,%
Lihat-
((! 2) 0) dan (! ( 2 0))
dengan tabel kebenaran-
A B $ AB 6AB7$ B$ A6B$7
8 8 8 8 8 8 8
8 8 + 8 + + 8
8 + 8 8 8 + 8
8 + + 8 + + 8
+ 8 8 8 8 8 8
+ 8 + 8 + + +
+ + 8 + + + +
40
+ + + + + + +
Gam/ar -#0 +abel kebenaran (! 2) 0 dan ! ( 2 0)
@ilai kebenaran dari (!2)0 dan !(20) terbukti tidak sama,
&alaupun urutan perangkainya sama. 5al ini disebabkan oleh letak tanda
kurung yang berbeda, yang menyebabkan adanya perbedaan nilai
kebenaran.
.adi, pada gabungan perangkai dan , pemberian tanda kurung
yang berbeda menyebabkan nilai kebenaran yang berbeda pula.
1edangkan pada perangkai (implikasi), karena pada !2 dan 2!
sudah bernilai tak sama, maka ((!2)0) dan (!(20)) juga pasti
tidak sama.
-.- &2K21#&2K2M LOGIKA
'ari ekuivalensi secara logis, dapat dikembangkan hukum-hukum
logika untuk membuktikan berbagai keperluan, termasuk membuktikan
validitas sebuah argumen. 5ukum-hukum logika antara lain berasal dari
ekspresi-ekspresi logika berdasarkan pernyataan-pernyataan, oleh
karena itu kebenarannya dapat dibuktikan melalui pernyataan tersebut.
$ontoh -#-%
Lihat-
(() .ika !nda tidak belajar, maka !nda akan gagal
(*) !nda harus belajar, atau !nda akan gagal
:ntuk membuat ekspresi logika, maka variabel proposisional harus
diganti lebih dahulu seperti berikut-
! 4 !nda belajar
2 4 !nda gagal
/aka ekspresi logikanya akan menjadi-
(() ! 2
(*) ! 2
2uktikan bah&a !2 !2 dengan memakai tabel kebenaran.
A B AB A AB
8 8 + + +
8 + + + +
+ 8 8 8 8
+ + + 8 +
Gam/ar -#9 +abel kebenaran !2 dan !2
41
+ernyata !2 !2 karena memiliki nilai kebenaran yang sama.
'ari tabel kebenaran tersebut juga dapat dibuktikan bah&a perangkai
(operator) dapat diganti dengan perangakai dan .
1ekarang perhatikan hukum e Morgan ("e +organEs la%) berikut-
(() (! 2) ! 2
(*) (! 2) ! 2
3ebenaran hukum 'e /organ juga dapat dibuktikan dengan tabel
kebenaran. ,ngat, bah&a selama nilai kebenarannya sama, maka tetap
disebut ekuivalen.
1eperti hukum-hukum lainnya, hukum ini pun dapat dilakukan
terbalik. .adi, (! 2) ! 2 tetap akan sama dengan ! 2
(! 2).
!e*arah !ingkat %
!ugustus 'e /organ ((6#P-(6Q() dilahirkan di ,ndia. !yahnya seorang
kolonel di ketentaraan ,ndia. 3eluarga 'e /organ pindah ke ,nggris ketika dia
berumur Q tahun. ,a masuk sekolah pribadi dan sejak kecil sangat berminat di
bidang matematika. 'e /organ belajar di +rinity 0ollege, 0ambridge, lulus
tahun (6*Q. ,a mendapat pekerjaan di :niversity 0ollege, London, di tahun
(6*6, tetapi sempat berhenti dan kembali tahun (6"P dan terus di sana sampai
tahun (6PP.
'e /organ merupakan guru yang lebih menekankan prinsip daripada
teknik. 'i antara muridnya adalah !ugusta !da, 0ountess of Lovelace, yang
membantu 0harles 2abbage me&ujudkan mesin komputasi, a&al mesin
komputer. 'e /organ sudah mengenali kemampuan !ugusta !da di bidang
matematika sejak dini.
'e /organ juga seorang penulis yang produktif. ,a menulis lebih dari
(### artikel selama (< periode. 'e /organ membuat berbagai buku teks di
berbagai bidang, misalnya logika, probabilitas, kalkulus dan aljabar. +ahun
(6"6, ia menjelaskan pembuktian yang penting yang disebut mathematical
induction, suatu pengertian yang sangat ia kuasai.
+ahun (6;*, 'e /organ juga menyumbang pengembangan logika
simbolik. ,a menemukan berbagai notasi yang membantunya membuktikan
ekuivalensi proposisional, seperti hukum yang disebut sesuai dengan namanya.
'e /organ mungkin juga orang yang pertama kali mendefinisikan pengertian
limit dan pengembangan test tentang konvergensi dari infinite series.
%ada tahun (6"Q 'e /organ menikah dengan 1ophia 8reud, yang
menulis biografi 'e /organ tahun (66*. +ugas riset, mengajar dan menulis
menyebabkannya hanya menyisakan sedikit &aktu bagi keluarganya dan
kehidupan sosialnya. Galaupun begitu, ia banyak dikenal karena berbagai ilmu
yang dikembangkannya, sifat humorisnya dan keramahtamahannya.
42
$ontoh -#0%
5ukum-hukum logika lainnya dapat dilihat berikut ini-
(() .ika 2adu tidak sekolah, maka 2adu tidak akan pandai
(*) .ika 2adu pandai, maka 2adu pasti sekolah
:ntuk membuktikan ekuivalensi kedua pernyataan tersebut, maka harus
di ubah menjadi ekspresi logika seperti berikut-
! 4 2adu sekolah
2 4 2adu pandai
/aka akan menjadi-
(() ! 2
(*) 2 !
%embuktian ekuivalensi dilakukan dengan tabel kebenaran seperti
berikut ini-
A B A B AB BA
8 8 + + + +
8 + + 8 + +
+ 8 8 + 8 8
+ + 8 8 + +
Gam/ar -#; +abel kebenaran !2 dan 2!
dan terbukti bah&a-
! 2 2 !
1ekarang dengan perangkai (ekuivalensi) atau if and only if,
ekivalen antara dua ekspresi logika ini dapat dibuktikan dengan tabel
kebenaran-
(() ! 2
(*) (! 2) (2 !)
+abel kebenarannya-
A B AB AB BA 6AB76BA
7
8 8 + + + +
8 + 8 + 8 8
+ 8 8 8 + 8
+ + + + + +
Gam/ar -#= +abel kebenaran ! 2 dan (! 2)(2 !)
43

.adi, dapat dibuktikan bah&a-
! 2 (! 2)(2 !)
'alam bahasa lainnya-
(() .ika ! dan 2 mempunyai nilai kebenaran yang sama, makaT
(*) .ika ! maka 2, dan jika 2 maka !.
1ekarang perhatikan tabel kebenaran berikut untuk membuktikan
!2 (!2).
A B AB A B AB 6AB7
8 8 8 + + + 8
8 + 8 + 8 + 8
+ 8 8 8 + + 8
+ + + 8 8 8 +
Gam/ar -#1? +abel kebenaran ! 2 dan (!2)
.adi, dapat dibuktikan bah&a-
! 2 (! 2)
1elain itu perangkai dapat diganti dengan kombinasi perangkai
dan . 2egitu juga perangkai di atas dapat diganti dengan kombinasi
perangkai dan .
! 2 (! 2) (2 !)
(! 2) (2 !)
3arena itu sekarang hukum 'e /organ dapat dimodifikasi, agar
lebih sederhana. Lihat hukum ke-(-
(! 2) ! 2
(! 2) (! 2)
! 2 (! 2)
5ukum ke-* akan menjadi seperti berikut-
! 2 (! 2)
'alam tautologi, nilai kebenaran dapat diganti seperti berikut-
+rue (
44
8alse #
'an sekarang dapat dicoba pada tabel kebenaran seperti berikut-
A 1 ? A1 A?
8 + 8 8 8
+ + 8 + 8
Gam/ar -#11 +abel kebenaran !( dan !#
'engan melihat nilai pada tabel kebenaran dapat disimpulkan bah&a-
!( ! (,dentity of )
!# # (Yero of )
1elain itu dengan tabel kebenaran, dapat dibuktikan pula bah&a-
!( ( (,dentity of )
!# ! (Yero of )
2erikut ini akan dibuat tabel yang berisi hukum-hukum logika yang
penting dan banyak digunakan untuk melakukan operasi logika. 1emua
hukum-hukum tersebut dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran.
2iasanya hukum-hukum tersebut berpasangan (kecuali pada hukum
negasi ganda atau <a% of "ouble #egation), sehingga disebut pasangan
ganda ("ual -airs). Lihat +abel <-(.
"I1GKA!A1
(() Hkspresi-ekspresi logika dapat ekuivalen secara logis jika pada
tabel kebenaran memperlihatkan nilai-nilai kebenaran yang sama.
(*) .ika variabel-variabel proposisional dapat saling bertukar tempat
dan masih bernilai sama, dinamakan komutatif, sedangkan jika
letak tanda kurung bisa dipindah-pindahkan, maka disebut asosiatif.
(") Hkspresi-ekspresi logika yang mempunyai nilai sama disusun dan
dijadikan hukum-hukum pokok logika dan biasanya berpasangan.
5ukum-hukum tersebut misalnya 'e /organZs La&s, ,dempotence
La&, ,dentity La&s, 'ominition La&s dan sebagainya.
45
Ta/el -#1 +abel hukum-hukum pokok
logika ('aftar Hkuivalensi)
&2K2M 1AMA
!( !
!# !
,dentity of (,dentity La&s)
Yero of (,dentity La&s)
!( (
!# #
,dentity of ('ominition La&s)
Yero of ('ominition La&s)
!! (
!! #
+autology (HEcluded /iddle La&)
La& of 0ontradiction
!! !
!! !
,dempotence La&s
,dempotence La&s
! ! La& of 'ouble @egation
!2 2!
!2 2!
0ommutativity (0ommutative
La&s)
0ommutativity (0ommutative
La&s)
(!2)0 !(20)
(!2)0 !(20)
!ssociativity (!ssosiative La&s)
!ssociativity (!ssosiative La&s)
!(20) (!2)(!0)
!(20) (!2)(!0)
'istributivity ('istributive La&s)
'istributivity ('istributive La&s)
!(!2) !
!(!2) !
!bsorption
!bsorption
!(!2) !2
!(!2) !2
!bsorption
!bsorption
(!2) !2
(!2) !2
'e /organZs La&
'e /organZs La&
(!2)(!2) !
!2 !2
!2 (!2)
!2 (!2)(!2)
!2 (!2)(2!)
46
!OAL#!OAL LATI&A1
BAGIA1#1 %
2uktikan bah&a ekspresi-ekspresi logika berikut ini ekuivalen, dengan
menggunakan tabel kebenaran?
(() !2 (!2) (2!)
(*) !(!2) (
(") (!2) 0 (!2) 0
(;) !(20) (!2) 0
(<) !2 (!2)
(P) ((!2) 2) #
(Q) ((!(20)) (!(20)))! (
BAGIA1#2%
2uktikan hukum-hukum logika yakni-
(() 5ypothetical 1yllogism
(*) 'isjunctive 1yllogism
(") /odus %onens
(;) /odus +ollens
adalah ekuivalen dengan ( atau tautologi?
47
BAB .I
PE1HEE"&A1AA1 P"OPO!I!I MA3EM2K
0.1 PE1A&2L2A1
'i atas sudah dibahas tentang ekuivalensi serta menemukan hukum-
hukum pokok logika yang diperoleh dari ekuivalensi ekspresi-ekpresi
logika melalui pembuktian tabel kebenaran. 2ab ini membahas
penggunaan hukum-hukum logika pada operasi logika dinamakan
penyederhanaan (simplifying).
,ngat bah&a sebenarnya berbagai macam ekuivalensi dari berbagai
ekspresi logika memberikan kemudahan untuk penyederhanaan.
3arena dapat membuat bentuk ekspresi logika yang rumit menjadi
sangat sederhana.
0.2 OPE"A!IO1AL PE1HEE"&A1AA1
Cperasi-operasi penyederhanaan dapat dilakukan dengan
menggunakan +abel <-( yang berisi berbagai hukum logika, baik
yang memiliki nama maupun tidak. %erhatikan operasi
penyederhanaan berikut ini beserta hukum yang digunakan yang
tertulis di sisi kanannya. %enyederhanaan eksposisi logika atau
bentuk-bentuk logika ini dibuat sederhana mungkin.
0ontoh P-( -
( ! !G ) ( !

! )
! ( !

! ) Yero of
! ( +autologi
! ,dentity

48
0ontoh P-* -
( !

! ) ( !20 )
( !

! ) !( 20 )) !sosiatif
! (

2 (2 0 )) 'istributif
! ((

2 2) (

20 )) 'istributif
! (( (

2 0 )) +autologi
! (

2 0 ) ,dentity
0ontoh P-" -
((! (2

0))!(!

(2

0)))

((! (

2v0) (

!v (

2v

0)))v! !

6
(

(! (

2v0) v

!v (

2v

0)))v! 'e /orgarZs


La&
((

!v

2v0)) v(

!v

2v

0)))v! 'e-
/organ[s La&
((

!v(

2

0)) v (

! (

2

0)))v
'e- /organ[s La&
((

!v(2

0) v (! (20)v! La& of 'ouble


@
(

!v(2

0) v (!(20))v! !sosiatif
(

!v(2

0) v !v(! (20 ) 3omutatif


(

!v (2

0) v (!v(! (20 ))) !sosiatif


49
(

!v (2

0) v ! !ssorption
!v(

!v (2

0) 3omutatif
(!v(

!v (2

0)) !sosiatif
(!v

!) !bsorption
( +autologi
0ontoh P-;-
(

2)

((!

2)

!)

(

!v

2) v (

!v 2)v

!)) !-2
(

!

2)v(

!

2) v

!)) 'e
/organ[s La&
(

!2)v(!

2)v

!)) La of 'ouble @
(

!2)v(!( !

2)) 3omutatif
(

!2)v(

!v ( !

2)) !bsorption
(

!2)v(

!v

2) !sosiatif
(

!v

2) v

!v

2 komutatif

! (

!v

2) v

2 !sosiatif

!v

2 !bsorption
%enyederhanaan akan berhenti pada bentuk ekspresi logika yang
paling sederhana, dan sudah tidak mungkin disederhanakan lagi.
50
Hkuivalen-ekuivalen sebenarnya memberikan aljabar dari ekspresi-
ekspresi, dan aljabar tersebut merupakan suatu instance of class
(atau type) dari aljabar yang dinamakan !ljabar 2oole (2oolean
algebras).
0.+ ME1G&ILA1GKA1 PE"A1GKAI A1
1udah dibahas di atas, bah&a perangkai dasar sebenarnya
hanya , dan . .adi, semua perangkai, dapat dijelaskan hanya
dengan tiga perangkasi dasar atau alamiah tersebut. 'engan
demikian, perangkai implikasi (conditional) dan ekuivalen
(biconditional) dapat diganti dengan perangkai dasar.
:ntuk perangkai implikasi, dapat digunakan hukum logika pada tabel
<-(-
(!

2)
!v2
1edangkan untuk perangkai ekuivalen, dapat digunakan hukum
logika berikut-
(*) (!

2) (!2)v(

2)
(") (!

2) (!

2) (2

!)
0ontoh P-<-
5ilangkan tanda

dari logika no- " di atas?


(!

2) (!

2) (2

!)
(

!v2) (

!v2) !

2
(

!v2) (!v

2) 3omutatif
0ontoh P-P-
5ilangkan tanda

dan (dari ekspresi logika berikut ini-


(!

2) 0) v ((0') (2v'))
51
((

!v2) 0) v ((0

') (2v')) !

2
((

!v2) 0) v (((0

') ('

0)) (2v')) !

2
((

!v2) 0) v (((

0 v ') (

' v 0)) (2v')) !

2
((

!v2) 0) v ((

0 v ') (

' v 0)) (2v')) !sosiatif


1ekarang sudah hilang semua perangkat

dan dari ekspresi


logika yang diinginkan. +etapi, apakah bentuk logika yang diperoleh
masih bisa disederhanakan lagi) 5al ini bisa dicoba dengan hukum-
hukum logika.
0., PE"A1GKAI $2K2P
%erangkai cukup (sufficiently connected) sebenarnya hanya ingin
menunjukkan bah&a ekspresi atau bentuk logika dengan perangkai
apa saja dapat diubah menjadi ekspresi logika dengan memakai apa
saja dapat diuba menjadi eskpresi logika dengan memakai perangkai
dasar atau perangkai ilmiah, yakni , dan . 2ahkan ekspresi
logika dengan perangkai dapat diubah menjadi dan , dan
bentuk logika dengan perangkai dapat diubah dengan memakai
perangkai dan . %erhatikan contoh berikut -
0ontoh P-Q-

(!

!)

!v

! 'e /organZs La&

!v! La& of 'ouble


@egation
1ampai di sini sudah terbukti, tetapi masih dapat disederhanakan -
( +autologi
0ontoh P-6-
52

(!v

!)

!

! 'e /organZs La&

!! La& of 'ouble @egatio


:ntuk contoh dengan perangkai

dan dapat dilihat pada tebel <-


(
1ekarang bagaimana dengan perangkai @and dan @or yang tabel
kebenarannya telah dibahas pada 2ab * di atas) !pakah memang
kedua perangkai tersebut perangkai cukup dan dapat dijelaskan
hanya dengan , dan . )
3ita mulai denan perangkai @and F yang sebenarnya juga dapat
ditulis

(!2) -dengan membuat tabel kebenaran seperti berikut -


! ! ! !

!
8 8 + +
+ + 8 8
Oambar P-( kebenaran !$! dan

!
%erhatikan tabel kebenaran tersebut, hasilnya ternyata -
!!
!
Lalu lihat tabel kebenaran berikut ini -
! 2 ! 2 (!2)(!2) !2
8 8 + 8 8
8 + + 8 8
+ 8 + 8 8
+ + 8 + +
Oambar P-* tabel kebenaran (!2)(!2) dan !2
5asilnya ternyata -
(!2)(!2) !2
53
'engan demikian perangkai @and tergologn perangkai cukup,
karena ia dapat dijelaskan denan perangkai dasar.
1elanjutnya perangkai @or yang sebenarnya dapat ditulis

(!v2)
apakah benar ia juga merupakan perangkai cukup.
Lihat tabel kebenaran berikut ini-
! ! !!

!
8 8 + +
+ + 8 8
Oambar P-" tabel kebenaran !! dan

!
%erhatikan tabel kebenaran tersebut, hasilnya -
!!
!
Lalu lihat tabel kebenaran berikut ini -
! 2 !2 (!2) (!2) !v2
8 8 + 8 8
8 + 8 + +
+ 8 8 + +
+ + 8 + +
Oambar P-; tabel kebenaran (!2) (!2) dan !v2
5asilnya ternyata -
(!2) (!2) !v2
.adi, sebenarnya perangkai @or juga perangkai cukup, karena ia
juga dapat dijelaskan denan perangkai dasar.
2ahkan ternyata perangkai @and ekuivalen dengan perangkai @or
seperti yang dibuktikan dengan tebel kebenaran berikut -
! ! !! ! !
8 8 + +
+ + 8 8
Oambar P-< tabel kebenaran !! dan ! !
54
!tau ternyata hasilnya cukup mengejutkan -
!! ! !
+etapi, bagaimana jika !! ! !, apakah memang benar terbukti
dengan tabel kebenaran)
"I1GKA!A1
(() %enyederhanaan untuk mendapatkan bentuk yang paling
sederhana dapat menggunakan hukum-hukum logika.
(*) 1emua ekspresi atau bentuk logika dapat dijelaskan denan
perangkai dasar.
(") %erangkai cukup juga berarti bah&a perangkai @and dan @or
dapat dijelaskan dengan perangkai dasar.
!OAL#!OAL LATI&A1
BAGIA1 #1 %
1ederhanakan bentuk-bentuk logika berikut ini menjadi bentuk yang
paling sederhana?
(() ! (!!)
(*) (!(22))
(") !(!2)
(;) (!2)(( !2) !)
(<) (! (2v0)) !2
(P) (!(20))(!(20)
(Q) (!2)((!2)!
(6) (!(2!))2(!(!2))
55
(X) (!20)(0!0)
BAGIA1 # 2 %
2uktikan absorptionlaus berikut ini dengan penyederhanaan?
(() !(!2)!
(*) !(!2) !
(") (!2)(!2)2
(;) (!2) (!2)2
BAGIA1 # + %
5ilangkan tanda dan dari ekspresi logika berikut ini dan
sederhanakan lagi jika memungkinkan?
(() !2
(*) (!2) ( 20)
(") (!2) ( 2 0)
BAGIA1 # , %
2uktikan bah&a hukum-hukum logika berikut ini adalah tautologi,
atau 4 (, dengan menggunkan penyederhanaan -
(() 5ypothetical 1yllogism
(*) 'isjunctive 1yllogism
(") /odus %onens
(;) /odus +ollens
BAGIA1 # - %
2uktikan ekuivalensi dua ekspresi berikut dengan penyederhanaan?
(() (! . 2) (2.0) 4 2 (!v0)
(*) ((!2)v!) 4 (
56
(") (!v(0')) 4 (!0) v (!')
(;) ! (!2) 4 !2
(<) (!2) 4 !2
(P) (!2) (!2) 4 !
(Q) !2 4 ((!2) (2!))
(6) !2 4 (!v2) (2v!)
(X) (!v(2v0)) 4 (!2) v (!0)
((#) (!0) (2') 4 (!2) (!') v (20) (0')
BAB .II
"angkaian Logika Kom/inasional
9.1 Pendahuluan
'alam bab ini, akan dipelajari gerbang 3gates4 lojik, elemen logika
paling dasar yang digunakan dalam sistem-sistem dijital. 'i samping itu,
juga akan dipelajari teknik-teknik matematika yang digunakan dalam
perancangan rangkaian 3circuits4 dari gerbang-gerbang tersebut, dan
bagaimana merancang rang kaian-rangkaian yang memerlukan biaya
murah 3cost-effective4. +eknikteknik matematika yang dimaksud
merupakan teknik-teknik dasar untuk merancang hampir semua
rangkaian dijital, didasarkan pada aljabar 2oolean. 1alah satu aspek
rancangan adalah untuk menghindari rangkaian yang tidak perlu dan
biaya yang berlebih, yaitu suatu tujuan yang diselesaikan dengan teknik
ini dan disebut dengan penyederhanaan. arnaugh maps menyediakan
57
metode grafilk (tabel) untuk meningkatkan pemahaman tentang
penyederhanaan dan penyelesaian permasalahan penyederhanaan.
9.2 Logika Biner "an @erbang - Binary <ogic and Gates
Langkaian-rangkaian dijital merupakan komponen perangkat keras
3hard%are4 yang memanipulasi informasi biner. Langkaian-rangkaian
diimplementasikan dengan menggunakan transistor-transistor dan
antarhubungan 3interconnection4 dalam peralatan-peralatan 3devices4
semikonduktor kompleks yang disebut integrated )ir)uits dan
selanjutnya lebih dikenal dengan ,0. /asing-masing rangkaian dasar
disebut sebagai gerbang lojik. :ntuk penyederhanaan dalam rancangan,
rangkaian-rangkaian elektronik berbasis-transistor dimodelkan sebagai
gerbang-gerbang lojik. 1ehingga perancang tidak perlu memperhatikan
tentang elektronik-elektronik internal dari gerbang-gerbang individu,
tetapi hanya tentang sifat-sifat lojik eksternal mereka. /asing-masing
gerbang menyelenggarakan operasi lojik tertentu. 3eluaran-keluaran
3outputs4 dari gerbang-gerbang diterapkan sebagai masukan-masukan
3inputs4 dari gerbang-gerbang lain untuk membentuk suatu rangkaian
dijital.
:ntuk menggambarkan sifat-sifat operasional rangkaian-rangkaian
dijital, perlu diperkenalkan notasi matematilk yang menentukan operasi
dari masing-masing gerbang dan yang bisa digunakan untuk
menganalisa dan merancang rangkaian-rangkaian. 1istem lojik biner ini
merupakan salah satu klas sistem matematika yang secara umum
disebut sebagai aljabar 2oolean. @ama ini sebagai penghormatan
matematisi ,nggris @eorge Boole, yang di tahun (6<; menerbitkan
sebuah buku yang memperkenalkan teori matematika tentang lojik.
,liabar Boolean khusus yang akan dibicarakan digunakan untuk
menggambarkan antarhubungan gerbang-gerbang dijital dan untuk
merancang rangkaian-rangkaian lojik melalui manipulasi
ekspresiekspresi 2oolean. %ertama-tama akan diperkenalkan konsep
logika biner dan memperlihatkan hubungannya dengan gerbang-gerbang
lojik dan sinyal-sinyal biner. 3emudian disajikan sifat-sifat aljabar
2oolean, bersama dengan konsep-konsep lain dan metode-metode yang
bermanfaat dalam perancangan rangkaian-rangkaian lojik.
Logika Biner !"inaryLogic
Logika biner berurusan dengan variabel-variabel biner yang
mempunyai dua nilai diskrit dan dengan operasi-operasi logika
matematika yang diterapkan pada variabel-varilabel tersebut. 'ua nilai
diskrit yang dimaksud mungkin disebut dengan nama-nama yang
berbeda, namun untuk maksud dan tujuan ini akan lebih mudah untuk
58
berfikir tentang istilah-istilah nilai biner dan memasang 3assign4 6 atau #
ke masing-masing variabel. 9ariabel-variabel ditandai dengan huruf-huruf
alfabet seperti ,, B, 0, K, , dan Y. 1elanjutnya notasi ini akan diperluas
dan bisa meliputi string dari huruf-huruf, bilangan-bilangan, dan
karakter-karakter khusus. +erhadap variabel-variabel biner terhubung
tiga operasi lojik dasar yang disebut ,#", FG, dan #FT.
(. ,#". Cperasi ini dinyatakan (atau di&akili oleh) dengan suatu titik
3dot4 atau dengan ketidakhadiran 3absence4 operator. 1ebagai
contoh, Y 4 K\ atau Y 4 K dibaca Y sama dengan ,, H ,#" !.
Cperator lojik ,#" diinterpretasikan sebagai berikut - Y 4 ( bila dan
hanya bila K 4 ( dan 4 (] selain itu Y 4 #. (,ngat bah&a K, , dan Y
merupakan variabel-variabel biner yang hanya bisa mempunyai nilai
( atau #.)
*. CL. Cperasi ini dinyatakan dengan simbol tambah (M ). 1ebagai
contoh, Y 4 K M dibaca Y sama dengan H FG !, berarti bah&a Y 4 (
bila K 4 ( atau jika 4 (, atau jika kedua K 4 ( dan 4 (. Y 4 # bila
hanya bila K 4 # dan 4 #.
@C+. Cperasi ini dinyatakan dengan symbol petik tunggal ([). 1ebagai
contoh, Y 4 K[ dibaca Y sama dengan #FT H, berarti bah&a Y adalah
apa yang K tidak. 'engan kata lain, jika K 4 (, maka Y 4 #] tetapi jika
K 4 #, maka Y 4 (. Cperasi #FT juga disebut sebagai operasi
komplemen 3complement4, karena operasi ini merubah ( menjadi #
dan # menjadi (.
<ogika biner menyerupai artimatika biner, dan operasi-operasi ,#"
dan CL masing-masing mempunyai kemiripan dengan perkalian dan
penjumlahan. ,ni kenapa simbol-simbol yang digunakan untuk ,#" dan
FG sama dengan mereka yang digunakan untuk perkalian dan
penjumlahan. !kan tetapi, logika biner seharusnya tidak dirancukan
dengan aritmatika biner. 'i samping itu, harus disadari juga bah&a suatu
variabel aritmatika menandakan suatu bilangan yang bisa terdiri dari
banyak angka 3digits4, sementara suatu variabel lojik selalu ( atau #.
%ersamaan-persamaan berikut mendefinisikan operasioperasi lojik FG1
# M # 4 #
# M ( 4 (
( M # 4 (
( M ( 4 (
'ari definisi di atas, kelihatan bah&a operasinya menyerupai operasi
jumlahan, kecuali untuk operasi terakhir. 'alam logika biner, ( M ( 4 (
(dibaca satu FG satu sama dengan satu4, tetapi dalam aritmatika biner, (
M ( 4 (# (dibaca satu tambah satu sama dengan dua4. :ntuk
menghindari arti mendua 3ambiguity4, sering kali digunakan simbol v
untuk operasi FG dari pada simbol M. !kan tetapi selama operasi-operasi
59
aritmatika dan logika tidak tercampur, masing-masing bisa menggunakan
simbol M dengan arti mereka masing-masing.
%ersamaan berikutnya mendefinisikan operasi lojik ,#"1
# # 4 #
# ( 4 #
( # 4 #
( ( 4 (
Cperasi ini identik dengan perkalian biner, asalkan hanya digunakan
bit tunggal. 1imbol alternatif terhadap . untuk ,#" adalah , yang sering
digunakan dalam konjungsi dengan simbol v untuk FG.
:ntuk masing-masing kombinasi nilai-nilai dari variabel biner seperti
K dan , ada nilai Y yang ditentukan dengan definisi operasi lojik. 'efinisi
bisa didaftar dalam format yang kompak dalam tabel kebenaran 3truth
table4. 1uatu tabel kebenaran untuk suatu operasi adalah suatu tabel
kombinasi variabel-variabel biner yang memperlihatkan hubungan antara
nilai-nilai yang diambil variabel dan nilai-nilai hasil operasi. +abel-tabel
kebenaran untuk operasi-operasi ,#", FG, dan #FT diperlihatkan
dalam +abel ;.(. +abel kebenaran mendaftar semua kombinasi yang
mungkin dari niiai-nilai untuk dua variabel dan hasil-hasil operasi. +abel
kebenaran mendemonstrasikan secara jelas definisi dari ketiga operasi.
+abel P.(
+abel-tabel kebenaran untuk tiga operasi lojik dasar
,#" FG #FT
H ! I'x. ! H ! I'HB ! H I'xl
? ? ? ? ? ? ? 6
? 6 ?. ? 6 6 6 ?
6 ? ? 6 6 6
6 6 6 6 6 6
9.+ Ger/ang Lo*ik ILogi) Gates
Oerbang-gerbang lojik adalah rang kaian-rangkaian elektronik yang
beroperasi pada satu atau lebih sinyal-sinyal masukan untuk
menghasilkan sinyal-sinyal keluaran. 1inyal-sinyal elektronik seperti
voltase atau arus ada dalam suatu sistem dijital dalam salah satu dari
dua nilai yang bisa dikenali. Lang kaian-rangkaian yang dioperasikan
dengan voltase 3voltage-operated4 menanggapi dua jangkauan voltase
60
terpisah yang menyatakan suatu variabel biner sama dengan lojik ( atau
lojik #, seperti digambarkan dalam Oambar ;.(. +erminal-terminal
masukan dari gerbang-gerbang lojik menerima sinyal-sinyal biner dalam
jangkauan (voitase) yang diperbolehkan dan merespon pada
terminal-terminal keluaran dengan sinyal-sinyal biner yang masuk dalam
jangkauan yang ditentukan.
1imbol-simbol grafik yang digunakan untuk menandakan tiga tipe
gerbang ,#", FG, dan #FT - diperlihatkan dalam Oambar ;.* (a).
Oerbang merupakan rangkaian-rangkaian elektronik yang menghasilkan
ekuivalen sinyal-sinyal output lojik ( dan lojik # sesuai dengan tabel-tabel
kebenaran mereka jika ekuivalen sinyal-sinyal input diterapkan. 'ua
sinyal input K dan ke gerbang-gerbang ,#" dan CL mengambil satu
dari empat kombinasi yang mungkin - ##, #(, (#, atau ((. 1inyal -sinyal
input ini diperlihatkan sebagai timing diagram dalam Oambar ;.* (b),
bersama dengan timing diagram untuk sinyal output yang bersesuaian
untuk masing-masing tipe gerbang. 1umbu mendatar dari timing diagram
menyatakan &aktu, dan sumbu tegak memperlihatkan sinyal berserta
perubahannya antara dua tingkatan voltase yang mungkin. +ingkat
ba&ah 3lo% level4 menyatakan lojik # dan tingkat atas 3high level4
menyatakan lojik (. Oerbang ,#" merespon dengan sinyal output lojik (
jika kedua sinyal input adalah lojik (. Oerbang FG merespon dengan
sinyal output lojik ( jika salah satu atau kedua sinyal input adalah lojik (.
1elanjutnya gerbang #FT lebih dikenal dengan sebutan inverter. !lasan
dari penggunaan nama ini adalah jelas, yaitu dari tanggapan dalam
timing diagram. 1inyal lojik output merupakan versi kebalikan dari sinyal
lojik input H.
61
(b) +iming 'iagram
Oambar ;.* Oerbang-gerbang Lojik 'ijitalsmentara output-nya adalah
lojik # jika ada input berupa lojik #. Orbang CL dengan enam input
menanggapi dengan lojik ( jika ada input berupa lojik (] dan output-nya
menjadi lojik # hanya jika semua input berupa lojik #.
Oambar ;." Oerbang-gerbang dengan lebih dari 'ua ,nput
62
9., AI*a/ar Boolean #"oolean $lge%ra
!,jabar 2oolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan
variabel-variabel biner dan operasi-operasi lojik. 9ariabel-variabel
diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan
,#", FG, dan @C+ (kornplernen). 8ungsi Boolean terdiri dari
variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sarna
dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan
variabel-variabel biner, konstanta-konstanta # dan (, simbol-simbol
operasi lojik, dan tanda kurung. :ntuk nilai variabel-variabel yang
diketahui, suatu fungsi 2oolean bisa sama dengan ( atau #. 1ebagai
contoh perhatikan fungsi 2oolean berikut
84KM ZY
'ua bagian ekspresi, K dan ZY disebut suku-suku (terms) dari
fungsi (. 8ungsi ( sama dengan ( jika term K sama dengan ( atau jika
term !ZY sama dengan (, dan ini akan terjadi hanya jika kedua [ dan Y
sarna dengan (. 1elain itu, 8 sarna dengan #. Cperasi komplemen
menyebabkan bah&a jika 4l, maka harus sama dengan #. 1ehingga,
kesimpulannya ('6 jika K4l, atau jika 4# dan Y4(. 1uatu fungsi
2oolean mengekspresikan relasi lojik antara variabel-variabel biner.
1uatu fungsi 2oolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran. 1uatu
tabel kebenaran untuk fungsi 2oolean merupakan daftar semua
kombinasi anka-angka biner # dan ( yang diberikan ke variabel-variabel
biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing
kombinasi biner. +abel-tabel kebenaran untuk operasi-operasi lojik dasar
diberikan dalam +abel ;.(. 2anyaknya baris dalarn tabel kebenaran
adalah >n, di mana n adalah banyaknya variabel dalam fungsi.
3ombinasi-kombinasi biner untuk tabel kebenaran adalah bilangan biner
n- bit yang bersesuaian dengan cacah dalarn desimal dari # sampai
dengan >
n
- 6. +abel ;.> memperlihatkan tabel kebenaran untuk fungsi
('HB!EI. !da delapan kornbinasi biner yang mungkin dengan
meng-assign bit ke masing-masing tiga variabel K, , dan Y 3olorn
dengan label 8 rnemuat # atau ( untuk masing-masing delapan
kombinasi yang disebut di atas. +abel memperlihatkan bah&a fungsi
sama dengan ( jika K 4 ( dan jika 4 # dan Y 4 (. 1elain itu fungsi
sama de ngan #.
1uatu fungsi 2oolean bisa ditransformasi dari suatu ekspresi
aljabarke suatu diagram rangkaian 3circuit diagram4 yang dibentuk dari
gerbang gerbang lojik. 'iagram rangkaian lojik untuk fungsi (
diperlihatkan dala Oambar ;.;. 1uatu inverter pada input !
menghasilkan komplemen dari , yaitu (. 3emudian gerbang ,#"
beroperasi pada [ dan Y, dan akhirnya gerbang CL mengkombinasikan
63
K dengan Y. 'alam diagram rangkaian lojik, variabel-variabel fungsi
diambil sebagai input- iinput rangkaian, dan variabel biner 8 diambil
sebagai output rangkaian. 1elanjutnya gerbang-gerbang dihubungkan
dengan kabel 3%ires4 yang memba&a sinyal-sinyal lojik.
Langkaian-rangkaian lojik tipe ini disebut rangkaian logika kombinasional
3combinational logic circuits4, karena veriabei-vadabet dikombinasikan
dengan operasi-operasi lojik. K
Oambar ;.; 'iagram Langkaian Lojik ( ' H B !EI
1elanjutnya dengan menerapkan aturan-aturan operasi lojik dasar di
atas, maka tabel kebenaran fungsi ( ' H B !6I bisa diperlihatkan pada
+abel ;.* berikut
+abel ;.*
+abel kebenaran untuk fungsi 84KMQ
K Y 84 KM ZY
# # # #
# # ( (
# ( # #
# ( ( #
( # # (
( # ( (
( ( # (
( ( ( (
5anya ada satu cara jika fungsi 2oolean dinyatakan dalam tabel
kebenaran. !kan tetapi, ada banyak cara untuk menyatakan fungsi
2oolean dalam bentuk aijabar. 'engan memanipulasi suatu ekspresi
2oolean menurut aturan-aturan aijabar 2oolean, seringkah bisa
diperoleh suatu ekspresi yang lebih sederhana untuk fungsi yang sama.
:ntuk mengetahui bagaimana hal ini dilakukan, penting sekali untuk
terlebih dahulu rnempeiajari aturan-aturan dasar 3basic rules4 aijabar
2oolean.
Identitas#identitas asar AI*a/ar Boolean #Basi) Identities oF
Boolean Alge/ra
+abel ;." memperlihatkan identitas-identitas dasar aljabar 2oolean.
@otasi disederhanakan dengan menghilangkan simbol untuk ,#".
1embilan identitas dasar memperlihatkan hubungan antara variabel
64
tunggal K. komplemennya K, dan konstanta-konstanta biner # dan (.
Lima identitas berikutnya, yaitu (# sampai (; mepunyai la&an-pasangan
3counterparts4 dalam aijabar biasa. 1elanjutnya identitas tiga terakhir,
yaitu (< sampai (Q tidak beriaku dalam aljabar biasa, akan tetapi
bermanfaat dalam pemanipulasian ekspresi-ekspresi aljabar.
!turan-aturan dasar didaftar dalam label yang telah disusun dalam
dua kolom yang mendemonstrasikan sifat dualitas aljabar 2oolean. 'ual
dari suatu ekspresi aijabar diperoleh dengan mempertukarkan
operasi-operasi CL dengan ,#" dan sebaliknya, dan angka biner #
dengan angka biner (.
+abel ;."
ldentitas-identitas dasar !,jabar 2oolean
6 H B ? 'H >. H J 6 'H
C. H B6 ' 6 ;. H J ? ' ?
:. H B H 'H K. H J H 'H
9. H B HE ' 6 8. H J.HE' ?
7. HL ' H
6?. H B ! '! B H 66. H J ! ' ! J H Momutatit
6>. H B 3! B I4 ' 3H B !4 B I 6C. H J 3! J I4 ' 3HJ !4I ,sosiatif
6;. HJ 3! B I4 ' H J ! B H J I 6:. H B ! J I ' 3H B !4 J 3H B I "istributif
6K. 3H B !4N' HE. !N 69. 3H J = ' HN B [ 'e /organ[s
1embilan identitas yang melibatkan variabel tunggal bisa dengan
mudah dibuktikan dengan mengganti masing-masing dengan dua nilai
yang mungkin dari K. 1ebagai contoh, untuk memperlihatkan bah&a K M
# 4 K, ambil K 4 # untuk mendapatkan # M # 4 #, dan K 4 ( untuk
mendapatkan ( M # 4 (. 3edua persamaan bernilai true menurut definisi
operasi lojik CL. 1etiap ekspresi bisa diganti dengan variabel K untuk
semua persamaan 2oolean yang terdaftar dalam tabel. 1ehingga
dengan identitas nomor " dan dengan K ,B B D, akan diperoleh ,B B D
B 6 ' 6. ,dentitas nomor X menyatakan bah&a komplementasi dobel
3doubly conimplement4 akan mengembalikan suatu variabel ke nilai asli.
1ehingga jika K 4 #, maka K[ 4 ( dan 4 # 4 K.
,ndentitas (< merupakan dual dari aturan distributif biasa (identitas
(;). 1eperti yang sudah diilustrasikan sebelumnya bah&a setiap variabel
dalam identitas bisa diganti dengan ekspresi 2oolean, dan identitas
masih tetap berlaku. .adi untuk ekspresi 3, B B43, B D"4, bisa diambil H
' ,, ! ' B, dan I ' D", dan dengan aturan (identitas (<), diperoleh
3, B B43, B D"4 ' , B BD"
65
1elanjutnya dua identitas terakhir, (K M )[ 4 3e dan (K J )[ 4 K[ M
[ disebut dengan teori "e+organ. +eori ini sangat penting untuk
memperoleh komplemen dari suatu ekspresi. +abel ;.; berikut
memperlihatkan tabel kebenaran yang membuktikan aturan "e+organ.
+abel ;.;
+abel kebenaran untuk membuktikan +eori 'e/organ
H ! HB! HJ! HE !E 3HB!4
E
H J
!E
3HJ)Z HEB!E
? ? ? 6 6 6 6 6 6 6
? 6 6 ? 6 ? ? ? 6 6
6 ? 6 ? ? 6 ? ? 6 6
( ( ( ( # # # # # #
%ada &aktu mengkomplemenkan suatu ekspresi, tanda kurung
memegang peranan yang sangat penting, karena simbol komplemen
yang digunakan dalam pembahasan ini adalah petik tunggal 3single
quote - ( ). 1ehingga ekspresi (K M )[ menyatakan komplemen dari K M
, akan tetapi jika tanda kurung dihilangkan maka akan mempunyai arti
yang berbeda, yaitu K di-CLkan dengan komplemen dari .
+eorema "e+organ bisa diperluas menjadi tiga atau lebih variabel.
1elanjutnya teori umum "e+organ bisa dinyatakan sebagai
3H
l
B H
>
OOOOOO..B Hn) 4 H
l
N J H
>
N JO. HnN
3H
l
J H
>OOOOOOOOOO.
J Hn) 4 K
(
[M H
>
NBOO.B HnN
karena dengan sifat asosiatif 3H
6
, B H
>
B ... B Hn)E ' 3H
6
B 3H> B ... B H
$
44
demikian juga 3H, J H>J ... J H
6
N' 3H
6
J 3H
>
J ... J Kn)[.
%erhatikan bah&a operasi lojik berubah dari FG ke ,#" atau dari
,#" ke FG. 'i samping itu, komplemen dihilangkan dari keseluruhan
ekspresi clan ditempatkan di atas masing-masing variabel. 1ebagai
contoh,
(! M 2 M 0 M ')Z 4 !Z 2Z 0Z 'Z
66
!oal#soal latihan
(. %erlihatkan dengan menggunakan tabel-tabel kebenaran, validitas
identitas-identitas berikut -
a) +eorema 'e/organ untuk tiga variabel - (KY)[ 4 K[ M [ M YZ
b) 5ukum distributif kedua- K M Y 4 (K M )(K M Y)
c) KZ M ZY M KYZ 4 KZ M YZ M KZY
*. 2uktikan identitas dari persamaan 2oolean berikut, menggunakan
manipulasi aljabar
a4 KZZ M KZ M K 4 K[ M
b4 !Z2 M 2Z0Z M !2 B BED ' 6
c4 M KZY M KZ 4 K M M Y
d4 KZZ M ZY M KY M K M Y[4 KZM KY M YZ
". 2uktikan identitas dan persamaan 2oolean berikut, menggunakan
manipulasi aljabar
a) !2Z M !Z0Z '[ M !Z2Z'Z M !Z2Z0'Z 'BEB ,EDE"N
b) KY M GZYZ M GZYZ M GKZYZ 4 KY M GZYZ M GKZ M GZK M
c) KZYZ
d) D" B ,BE B ,D B ,EDN B ,EB B DE"N ' 3,N B BN B D B "E43, B
2 M 0ZM ')
67

Anda mungkin juga menyukai