Anda di halaman 1dari 20

KULIAH

KEDOKTERAN JIWA
( PSIKIATRI )
PENDAHULUAN
Dr. Erwin Kusuma , SpKJ (K).

Departemen Kesehatan Jiwa


RSPAD GATOT SOEBROTO

MATERI PSIKIATRI
Kuliah Psikiatri untuk mahasiswa Kedokteran :
Ilmu Pengetahuan / Teori / Science
pada saat kuliah.
Kepaniteraan Psikiatri Program Profesi :
Seni Keterampilan / Praktek / Art
dengan kompetensi
untuk dokter umum di kota maupun di desa ,
dari Psikiatri Umum yang dapat diterapkan.

Tidak diberikan materi yang sifatnya


spesialistik ;
bila ada, hanya sekedar informasi.
Kekhususan Dep Kesehatan Jiwa RSPAD
Gatot Soebroto , adalah :
Psikiatri Militer ,
sebagai Rumah Sakit Rujukan Tertinggi
bagi TNI dan
Hipnosis Kedokteran ,
sebagai Pusat Hipnosis Klinik.

MATERI TERDIRI DARI :


1. Hal-hal yang baku dan tidak akan berubah sepanjang zaman ; prinsip dasar
kesehatan dan istilah-istilah baku.
2. Hal-hal yang berubah, sesuai dengan perkembangan zaman ; dalam bidang pemeriksaan,
diagnosis, terapi maupun peraturan (SOP :
Standard Operating Procedure, dsb.)
Medicine is a life-long study.
3. Hal-hal yang berkatian dengan peningkatan
perilaku bagi seorang dokter.

Microsoft PowerPoint handouts untuk ditayangkan, hanyalah ringkasan yang akan dibahas dan diterangkan pada saat kuliah.
Kepustakaan : GBPP, PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa),
Kaplan-Sadock (Textbook).
Soal-soal ujian , dapat diambil dari bahan kuliah,
hasil pembahasan dan jawaban pertanyaan
serta berbagai contoh pada saat kuliah.
Soal Ujian tertulis, pilihan : 60 buah / 60 menit ;
sesuai dengan 3 SKS.
Nilai akhir : 40% UTS + 60% UAS.
Absensi dan perilaku mahasiswa,
juga menentukan hasil ujian akhir.

Istilah Psikiatri dan istilah Kedokteran lain.


Psikiatri = Psychiatry (Inggris).
= Kedokteran Jiwa.
psyche : jiwa ( bahasa Gerika / Yunani ).
iatros : dokter ( bahasa Gerika / Yunani ).
Jiwa (Indonesia) = Jiwan (Sanskerta) =
Psyche (Yunani) = Phrenes (Yunani) =
Mens (Latin) = Mind (Inggris) = Nafs (Arab).

Kedokteran menggunakan akar kata dari


bahasa Latin dan Yunani kuno (Gerika)
yang sudah mati ; tidak akan berubah arti.
Rahim : hyster (Y) = uterus (L).
Lambung : gaster (Y) = ventriculus (L).
Badan : soma (Y) = corpus (L).
Kepala = kephala (S)
= cephalon (Y) = cephalus (L).
Otak = encephalon (Y) = encephalus (L),

Bahasa Kedokteran Ilmiah Baku


untuk Indonesia berkiblat kepada
bahasa Inggris, bukan bahasa Belanda lagi.
Medik , bukan medis.
Emosional , bukan emosionil.
Anamnesis , bukan anamnesa.
Diagnosis , bukan diagnosa.
Prognosis , bukan prognosa.
Neurosis , bukan neurosa.
Psikosis , bukan psikosa. Dsb.

Beberapa pengertian :
1. Psikolog (Psychologist) : Profesi Psikologi
2. Neurolog (Neurologist) :
Dokter Spesialis Saraf (SpS)
3. Psikiater (Psychiatrist) :
Spesialis Kedokteran Jiwa (SpKJ)
4. Fisiater (Physiatrist, dari Physics) :
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
(SpRM) , menggunakan fisika.
5. Pediater (Pediatrician) : Spesialis Anak.

Pendekatan Holistik.
(Holistic approach)
Holistik : memperhatikan seseorang secara
utuh menyeluruh (komprehensif), semua faktor
yang mempengaruhinya; dari dalam dan luar.
Bio-psiko-sosial untuk anamnesis, diagnosis,
prognosis maupun terapi.
WHO : Kesehatan meliputi kesejahteraan
dari badan , jiwa dan sosial.
Didukung dengan Total Care dari bidang
Perawatan , mencakup Tender Loving Care (TLC).

Pendekatan Eklektik
(Eclectic approach)
Eklektik : memperhatikan seseorang secara
khas akan kekhususannya (unik, individual);
tidak disama-ratakan (jenis/beratnya penyakit, ketahanan, kebiasaan, dsb.)

Didukung dengan Tailored Nursing dari


bidang Perawatan.

Kewenangan tugas dibidang KEJIWAAN :


Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik dan
Psikologi :
Psikiatri
Promosi
kecerdasan,
Prevensi
minat,
Farmakobakat,
terapi
Psikoterapi
penjurusan,
Rehabilitasi
kepribadian.
Visum et
Repertum
SDM
Psychiatricum
PSIKIATRI
PSIKOLOGI

SEHAT, EKSENTRIK, SAKIT & CACAT


Hiperfungsi (kelebihan)
Maks.
SA
Disfungsi
Opt.
SE
CA
(menyimpang)
ek
Min.
Hipofungsi (kekurangan)
SE = Sehat ; untuk Promosi & Prevensi.
ek = eksentrik (ec = ex = luar, centrum = pusat).
SA = Sakit (reversibel), diri / lingkungan menderita;
untuk Terapi. Sakit : ringan, sedang, berat.
CA = Cacat ( irreversibel) ; untuk Rehabilitasi.

PERKEMBANGAN PSIKOPATOLOGI
SEHAT
progresi
(maju)

NEUROSIS
T + / + Au
RTA + H regresi (mundur)
fiksasi (macet)

retardasi
( ri , se , be , pa )

PSIKOPAT / GK
T + / - Al
RTA + H +
digresi (geser)

transgresi
(menyimpang)
PSIKOSIS
T - / - Al RTA - H +

T : Tilikan (intelektual/tahu & emosional/rasa),


Au : Autoplasti. Al : Alloplasti.
RTA : Reality Testing Ability. H : Hendaya.

PSIKIATRI

HUBUNGAN DOKTER PASIEN

Dr. Erwin Kusuma , SpKJ (K).

Kelainan iatrogenik :
( iatros = dokter , genos = asal )
Kelainan yang disebabkan atau diperberat
oleh sikap, perilaku, tindakan maupun
ucapan dokter ;
yang dapat dituntut ke pengadilan.
Komunikasi anti-terapeutik , dapat
menimbulkan kelainan iatrogenik.

Empat Posisi Kehidupan (T.A. Harris 1975)


Im OK-Youre OK
(+/-)
(+/-)
Objective
Empati

Im OK-Youre not OK
(+/o)
(o/-)
Subjective, antipathy,
dislike

Im not OKYpure not OK


(o/-)
(o/-)
Subjective, antipathy,
dislike

Im not OK- Youre OK


(o/-)
(+/o)
Subjective, simpathy, like.

JOHARI WINDOW
Joseph Luft & Harry Ingham , 1969
Saya tahu

Saya tak tahu

Diri Publik
Anda tahu

Saya tahu
Anda tahu
Open area

Saya tak tahu


Anda tahu
Blind area

Diri Privat
Anda tak tahu

Saya tahu
Anda tak tahu
Hidden area

Saya tak tahu


Anda tak tahu
Unknown area

UNSUR JIWA RAGA :

3. Pikiran (Kognisi), berkatian dengan sistem


nalar (otak, indra) dan kehidupan dewasa
(insani). Pengajaran. Informatif : Apa & Mana.
Logika. IQ ( Intelligent Quotient ).
2. Kemauan (Konasi), berkaitan dengan
sistem gerak (otot, sendi) dan kehidupan
anak (hewani). Pendidikan. Normatif : Harus
& Jangan. Etika. EQ ( Emotional Quotient ).
1. Perasaan (Afek), berkaitan dengan sistem
cerna (paru, usus) dan kehidupan bayi
(nabati). Pengayoman. Afektif : Kasih &
Damai. Estetika. SQ ( Spiritual Quotient ).

Gangguan psiko-somatik
( psyche = jiwa ; soma = tubuh )
Gangguan pada jiwa,
yang tampil pada raga.
Psikiater Henry Maudsley 1835 1918 :
The sorrow which has no vent in tears,
may make other organs weep

Anda mungkin juga menyukai