Anda di halaman 1dari 133

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Secara umum kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam tidak terlepas dari

pengelolaan lingkungan. Undang-undang RI nomor 32 tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan bahwa
tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dengan sasaran antara lain adalah
tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup , tercapainya keserasian fungsi lingkungan hidup dan
terkendalinya pemanfatan sumber daya alam secara bijaksana.
Sangat disadari bahwa penetapan wilayah-wilayah tertentu, baik daratan
dan/atau perairan belum mendapat perhatian dan tindakan keberlanjutan yang
memadai kawasan suaka alam, kawasan Bank Gen, serta sebagai kawasan untuk
tujuan pemeliharaan keseimbangan ekosistem kiranya dapat terus mendukung
pembangunan khususnya pemeliharaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Perlindungan system penyangga kehidupan adalah menjaga dan memelihara
berbagai proses dan ekologis essential melalui tindakan yang berkaitan dengan
perlindungan mata air, tebing, tepian sungai, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
pemeliharaan fungsi hutan .

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Upaya yang sangat mendesak untuk penyelenggaraan pengelolaan disetiap kawasan


konservasi

adalah

sarana

prasarana.

dan

pembangunan
Khususnya

dalam kawasan wisata alam yang


tentunya juga harus memperhatikan
aspek-aspek

lingkungan,

sosial,

ekonomi dan budaya masyarakat.


Kabupaten Maros yang keberadaan
gua-guanya, terkenal mempunyai gua fosil yang mempunyai nilai Arkeologi yang
fungsi dan landscapenya yang spesifik serta ornamen gua yang indah, Kabupaten
Maros juga dikenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara,
dan sebagian terbesar potensi flora-faunanya berada di wilayah Taman Nasional
Bantimurung-Bulusaraung.

Sumber Foto : Tim penyusun Kehati.

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Didunia Internasional, Hutan di Indonesia telah diakui memiliki


Keanekaragaman Hayati yang sangat tinggi yang tentunya secara tidak langsung
sebagai sumber gen ( Plasma Nutfah ).
Pada awalnya upaya - upaya pemerintah dalam memelihara / melestarikan
hutan yang berada di Kabupaten Maros, telah menetapkan 5 (lima) unit kawasan
konservasi yaitu Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Hutan Lindung, Hutan
Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas.
Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : SK.398/Menhut-II/2004 tenggal 18 Oktober 2004 tentang Perubahan
Fungsi Kawasan Hutan Bantimurung-Bulusaraung.
Berdasarkan SK tersebut Kawasan Konservasi Beralih fungsi menjadi
Taman

Nasional

Bantimurung-Bulusaraung.

Alih

Fungsi

didasari

atas

pertimbangan karena kawasan tersebut merupakan kawasan yang memiliki


keunikan tersendiri, memiliki Keanekaragaman Hayati yang tinggi, Flora-Fauna
yang endemik dan langka
serta

mata

air

yang

tersebar, yang kesemuanya


perlu diidentifikasi untuk
diupayakan
kegiatan

dalam
pemeliharaan

sumber-sumber air.

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Potensi keragaman hayati yang cukup tinggi yang terdiri dari jenis flora dan
fauna, untuk jumlah jenis tumbuhan dan satwa liar baik yang dilindungi maupun
yang tidak dilindungi serta jumlah family dapat dilihat pada tabel 1.1 :
Tabel.1.1 Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
Jumlah Jenis
Tidak
Dilindungi
dilindungi

No

Jenis

Kelas

Jumlah
Famili

Tumbuhan

- Monocotyledonae
- Dicotyledonae

8
90

35
391

Satwa Liar

- Memamabiak
(Mamalia)
- Burung (Aves)
- Amphibi
- Reptil (Reptilia)
- Serangga
(Insecta)

32
4
9
15

22
2
4

72
12
28
261

Sumber Data : Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa areal konservasi yang pada umumnya
terletak disekitar kawasan karst terbagi atas dua kelompok ekosistem yang saling
terpisah yaitu kelompok pangkajene dan yang kedua disebut kelompok pegunungan
bagian timur (Vegetasi Bukit Kart dan Vegetasi Hutan Daratan Rendah ) pada
kedua tempat inilah penyebaran bioversitas paling dominan.

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari hasil penelitian dan telah literature didapatkan bahwa pada hutan
daratan rendah, jenis Monocotyledonae (tanaman berbiji satu) didapatkan berbagai
jenis tanaman palma (Palem, Rotan,Kelapa, dsb) dan didominasi oleh tanaman
Dicotyledonae (berbiji belah/berbiji dua) antara lain Diuspyros Celebica (Kayu
hitam), Canerga Coffasun (Bitti), beberapa
endemik

antara lain

kayu

diantaranya

adalah

tanaman

hitam (Moluccana), tanaman-tanaman ini tidak

dijumpai diatas ketinggian 100 m.dpl. Masih terdapat jenis-jenis flora yang belum
diidentifikasi. Pada areal konservasi identifikasi dan inventarisasi Biodiversity
masih perlu untuk terus dilakukan.
Potensi

fauna

yang

dominan

adalah

kalelawar yang mempunyai kedudukan penting


dalam

keanekaragaman

hayati,

kedudukannya

sebagai Key Stone Species menyumbangkan andil


dalam Bank Gen (Proses penyerbukan dan
penebaran/penyebaran biji-bijian), diantara 200
jenis kalelawar yang ada 25% diantaranya adalah
Genees Pteropus. Kus-kus Sulawesi (Strigocuscus
Celebencis) adalah jenis endemik dan kus-kus
beruang (Aliurops Ursinus).
Sumber foto : TN. Babul

Jenis Endemik lainnya adalah Musang Sulawesi (macrogalidia Musschen broenkii)


hewan-hewan liar ini adalah
pemakan
Binatang

termasuk

biji - bijian dan buah-buahan.


yang

sampai

sekarang

belum

diketahui populasinya,

S
Sumber foto : TN. Babul

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

yang sampai sekarang berada di Taman Nasional adalah Tarsius keunikan dari
hewan ini adalah mencari serangga dan binatang kecil dimalam hari, disamping
badannya yang sangat kecil (berkisar 8,5-16,0 cm) dan ekor ( berkisar 13,5-27,0
cm), satwa ini mempunyai jari-jari yang panjang serta mata yang bulat besar
dibandingkan ukuran tubuhnya (perlunya upaya identifikasi tentang satwa ini
karena jarang ditemukan, tapi dari suara-suara yang ditimbulkan dan jejak lainnya
dapat dipastikan

bahwa penyebarannya

perlu untuk diteliti) Jenis - jenis burung


(Aves) banyak ditemukan dalam Taman
Nasional Bantimurung - Bulusaraung
anatara lain Burung

Kakatua

Jambul

Kuning (Cocatua Iphurarea)


Sumber Foto : Tim Penyusun(Gagak hitam)

Burung danga / Kakatua hijau (Tanignatus


sumatranus),

Kangkareang

Sulawesi

(Penelopides-exarhatus), Dorra / Nuri Kecil Hijau Kemerahan, Burung tekukur


(Micropage ambonensus), Ayam hutan
(Ghallus gllus), beberapa diantaranya
adalah

merupakan burung yang

endemik. Reptil dan Amphibi juga


banyak terdapat dikawasan Taman
Nasional dan sekitarnya. Kelompok
Pemerhati Herpetofauna (KPH)
phyton

Himakova.IPB,

Agustus

2007 ditemukan 37 jenis herpetofauna


yang terdiri dari 24 jenis reptile dan 13
jenis katak. Jenis endemik yang ditemukan antara lain katak Bufo Celebencis dan
Rana Celebencis serta Reptil endemic ular kepala dua (Cylindrophis melonatus).

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Diperkirakan bahwa atas 103 jenis kupu-kupu yang ditemukan di hutan


wisata Bantimurung dengan jenis endemik antara lain adalah Papilio blumei,
papilio sataspes, Troides haliphron, Troides helena : Troides hypolitan dan
Graphium androcles (Mattimu (1997).
Pada kenyataannya kita masih harus memerlukan lembaran-lembaran
kertas untuk menulis hasil identifikasi dan inventarisasi untuk melihat
keanekaragaman hayati yang belum sepenuhnya dapat diterangkan sampai
saat ini.

1.2

Tujuan dan Sasaran


Profil

Keanekaragaman

Hayati

Daerah

merupakan

gambaran

keanekaragaman hayati yang terdapat atau dimiliki oleh Kabupaten Maros.


Keanekaragaman hayati ini mencakup tingkatan ekosistem, spesies, dan tingkatan
di dalam spesies atau genetik, baik yang alami maupun yang telah dibudidayakan.
Pedoman penyusunan profil keanekaragaman hayati disiapkan sebagai arahan
dalam penyusunan profil keanekaragaman hayati bagi daerah-daerah di Indonesia.
Profil keanekaragaman hayati daerah mempunyai sasaran sebagai berikut:
1. Data dasar mengenai keanekaragaman hayati daerah.
2. Kekuatan tawar pada saat komponen keanekaragaman hayati akan
diakses oleh pemohon
3. Pendukung pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan
strategi dan rancang tindak pengelolaan keanekaragaman hayati daerah.

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

1.3

Dasar Hukum
1. Undang-undang No.5 Tahun 1990. Tentang konservasi Sumber Daya
Alam hayati dan Ekosistemnya.
2.

Undang-Undang 29 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Varietas


Tanaman

3.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup

5.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2009


Tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati.

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan


Hayati Produk Rekayasa Genetik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4498);

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

BAB II
KEADAAN UMUM

2.1.

Nama Propinsi / Kabupaten


Propinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Maros.

2.2.

Letak Geografis

Kabupaten Maros terletak di bagian barat Sulawesi Selatan antara 40455007 Lintang Selatan dan dan 109205-12912 Bujur Timur
2.3.

2.4.

Batas Wilayah Administrasi


a.

Sebelah Utara Kabupaten Pangkep

b.

Sebelah Selatan Kota Makassar dan kabupaten Gowa

c.

Sebelah Timur Kabupaten Bone

d.

Sebelah Barat Selat Makassar

Aksesibilitas
Kabupaten Maros berjarak 30 km dari ibukota propinsi Sulawesi Selatan

berjarak kurang lebih 10 km dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, dapat


ditempuh di kendaraan umum. Taman Nasional bantomurung-Bulusaraung berjarak
8 km dari Kabupaten Maros
2.5.

Jumlah Penduduk
Pada Kabupaten Maros jumlah penduduk hingga tahun 2011 yaitu 322.212

jiwa yang menempati wilayah seluas 1.619,12 km 2 dengan kepadatan penduduk


199 Jiwa/km2 , jumlah penduduk tersebut terdiri dari penduduk laki-laki 157.543
Jiwa usia 0-65+, dan untuk perempuan jumlah penduduk 164.669 jiwa usia 0-65+.
Pada Kabupaten Maros jumlah penduduk pesisir yang menyebar di 4 kecamatan,
yaitu Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Marusu, Kecamatan Lau dan Kecamatan
Bontoa dengan jumlah penduduk 32.219 Jiwa.

BLHKP Kab. Maros

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

2.6

Kondisi Sosial Ekonomi


Dari Sembilan sektor kegiatan ekonomi, sector pertanian masih menmpati

posisi pertama dal hal kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Maros. Namun
demikian, perkembangan sector ini setiap tahunnya tidak begitu mengembirakan
bila dibandingkan sektor lainnya. Perkembangan Produk Domestik Bruto Regional
dapat dilihat pada tabel II.1

Tabel.II.1 Perkembangan PDRB kabupaten Maros (ADHK)


PDRB ADH Konstan

Tahun

(Milyar (Rp))

Perkembangan %

2004

853,31

2,17

2005

879,86

3,11

2006

918,01

4,33

2007

960,02

4,58

2008

1013,91

5,61

Rata-rata

3,96

Sumber : Maros dalam angka (BPS Kab. Maros)

Kemiri merupakan komoditas unggulan, dari 29.265,76 ton produksi kemiri


Sulawesi Selatan, Maros menyumbang 21%. Jumlah tersebut termasuk terbesar
kedua setelah Kabupaten Bone. Bunga kemiri bahkan dijadikan/diabadikan
sebagai lambang daerah.

BLHKP Kab. Maros

10

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

2.7

Kondisi Budaya
Kabupaten Maros secara administrasi berdiri pada tahun 1959 melalui

Undang-undang tentang pembentukan daerah Tingkat II Sulawesi Selatan. Pada


tanggal 1 Pebruari 1960 Kabupaten Maros ditetapkan sebagai daerah otonom
(Swatantra II) yang ditandai dengan pengangkatan Bupati Pertama, oleh karena itu
tanggal 1 pebruari diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Maros.
Sedangkan sejarah khusus tentang keberadaan Dusun-dusun yang ada
disekitar Maros , dimulai sekitar tahun 1960-an ketika pemberontakan DI-TI.II di
Sulawesi Selatan. Ketika pemberontak memasuki wilayah Kabupaten Maros,
penduduk berdiam secara terpisah, akhirnya melalui Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) menyatukan dusun-dusun tersebut untuk memudahkan keamanan dan
perlindungan. Perkampungan itulah yang sekarang menjadi dusun dan desa di
Kabupaten Maros.
Dalam berbahasa, bahasa bugis yang digunakan sehari-hari dipengaruhi
oleh bahasa Makassar. Bentuk kerjasama yang nampak

pada masyarakat

Kabupaten Maros adalah gotong-royong memperbaiki jalan desa dan memelihara


penampungan air. Ketergantungan masyarakat pada kedua kegiatan ini sangat besar
sehingga terjadi bentuk kerjasama diantara mereka (Cooperation).
Di Kabupaten Maros belum terlihat adanya proses assimilation karena etnis
dan budaya penduduknya cenderung Homogen.
Beberapa bentuk kearifan local (local wisdom) di kabupaten Maros masih
dilaksanakan sampai saat ini, misalnya ritual Maddoja Bine penghormatan
terhadap benih yang akan ditanam, dijaga selama satu malam, dan dilanjutkan
dengan Mampo Bine Kemudian Massissi Bine atau mencabut benih. Ritual ini
dilaksanakan setelah sebelumnya diadakan Tudang Sipulung (serasehan) untuk
menentukan jadwal tanam. Segi positif yang dapat diambil dalam ritual ini adalah
penentuan jadwal tanam secara menyeluruh dapat memutuskan mata rantai hama
dan penyakit pada tanaman padi.

BLHKP Kab. Maros

11

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

2.8

Peta Keadaan Umum Daerah


Kabupaten Maros memiliki Luas Wilayah Kabupaten Maros 1.619,12 Km,

sejak diberlakukannya otonomi daerah pada Tahun 2001, jumlah kecamatan di


Kabupaten Maros tidak mengalami perubahan karena pemekaran. Secara
Administrasi pemerintahnya terdiri dari 14 Kecamatan, dimana terdapat
lingkungan dan

89

320 Dusun dan 103 Desa/kelurahan, menurut klasifikasi

desa/kelurahan masih terdapat 22 dsa/kelurahan swadaya dan 22 desa/kelurahan


swakarya, sedangkan sisanya sebanyak 59 yang sudah menjadi desa swasembada.

Adapun Peta Administrasi Kabupaten Maros dapat dilihat pada gambar


peta II.1 dibawah ini :
Peta. II.1. Peta Administrasi

Sumber : Buku RTRW Maros Tahun 2012

Dari peta II.1 diatas dapat dilihat Luas wilayah perkecamatan sebagai berikut :
a.

Kecamatan Mandai dengan luas wilayah 49,11 Km

b.

Kecamatan Moncongloe dengan luas wilayah 46,87 Km

c.

Kecamatan Maros Baru dengan luas wilayah 53,76 Km

BLHKP Kab. Maros

12

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

d.

Kecamatan Marusu dengan luas wilayah 73,83 Km

e.

Kecamatan Turikale dengan luas wilayah 29,97 Km

f.

Kecamatan Lau dengan luas wilayah 53,73 Km

g.

Kecamatan Bontoa dengan luas wilayah 53,52 Km

h.

Kecamatan Bantimurung dengan luas wilayah 173,7 Km

i.

Kecamatan Simbang dengan luas wilayah 105,3 Km

j.

Kecamatan Tanralili dengan luas wilayah 89,45 Km

k.

Kecamatan Tompobulu dengan luas wilayah 287,66 Km

l.

Kecamatan Camba dengan luas wilayah 145,36 Km

m.

Kecamatan Cenrana dengan luas wilayah 180,97 Km

BLHKP Kab. Maros

13

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

BAB III
KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
A.

Peraturan Perundang-Undangan Daerah


Pada tanggal 1 pebruari 2007, Menteri Kehutanan Republik Indonesia

menerbitkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007


tentang organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Taman Nasional
yang kemudian menjadi dasar pengelolaan Balai Taman Nasional BantimurungBulusaraung sampai saat ini.
Meskipun kita ketahui bahwa Keanekaragaman Hayati sangat bergantung
pada upaya-upaya konservasi untuk pengembangan keanekaragaman Gen,
Keanekargaman Spesies dan keanekaragaman ekosistem, namun sampai sekarang
Peraturan Daerah yang menyangkut keanekaragaman hayati pada kawasan
konservasi di Kabupaten Maros masih dalam penjejakan.

B.

Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati


Di Kabupaten Maros ada beberapa lembaga/instansi yang menangani secara

tidak langsung yang menangani kegiatan dengan masalah Keanekaragaman Hayati,


adapun kelembagaan tersebut dapat dilihat pada tabel III.1.

BLHKP Kab. Maros

14

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel III.1 Nama Lembaga Pengelolaan Kehati


No.

Nama Lembaga

Tupoksi

1.

Taman Nasional BABUL


(Bantimurung-Bulusaraung)

(Terlampir)

2.

Kebun Raya Pucak

Masih dalam penjajakan

3.

Balai KSDA

(Terlampir)

4.

Pengelolaan Bantimurung (Dinas


Pariwisata)

(Terlampir)

5.

Dinas Kehutanan Dan Perkebunan

(Terlampir)

Ket.

Sumber : Tupoksi instansi terkait.

C.

Tata Ruang
1. Kawasan Lindung
a. Kawasan Konservasi

Konservasi In-Situ

Konservasi in situ adalah konservasi ekosistem dan habitat alami


serta pemeliharaan dan pemulihan populasi jenis-jenis berdaya hidup
dalam lingkungan alaminya dan dalam hal jenis-jenis terdomestikan
atau budaya, didalam lingkungan tempat sifat-sifat khususnya
berkembang.

BLHKP Kab. Maros

15

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Sumber : Hutan Pendidikan Cenrana

Beberapa kawasan yang ditetapkan secara geografi yang


dirancang atau diatur dan dikelola untuk mencapai ntujuan konservasi
antara lain, dapat dilihat pada tabel III.2 Kawasan Konservasi In- Situ :

Tabel.III.2 Kawasan Konservasi in-situ

LOKASI

LUAS
(Ha)

NO

NAMA

1.

Cagar Alam

10.288,65

2.

Taman Wisata Alam

1.624,25

3.

Hutan Lindung

21.343,10

4.

Hutan Produksi Terbatas

145,00

5.

Hutan Produksi Tetap

10.355,00

Jumlah

KET

43.750,00

Sumber : Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung

BLHKP Kab. Maros

16

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Pada tanggal 18 Oktober 2004, Menteri Kehutanan menerbitkan


Surat keputusan (SK), Nomor
perubahan

fungsi

kawasan

SK : 398/Menhut-II/2004 tentang
tersebut

menjadi

Taman

Nasional

Bantimurung-Bulusaraung yang terletak di Kabupaten Maros dan


pangkep propinsi Sulawesi Selatan

Kawasan konservasi (ex-situ)


Kawasan konservasi ex-situ adalah konservasi komponenkomponen keanekaragaman hayati diluar habitat alaminya. Salah satu
upaya pemerintah Kabupaten Maros dalam upaya konservasi ex-situ
adalah dengan direncanakannya Kebun Raya Pucak sebagai area
konservasi.
Tabel III.3 Kawasan Konservasi ex-situ
No.
1.
2.

Nama
Kebun Raya Pucak

Lokasi
Kec. Tompobulu

Luas

b. Hutan Lindung
Luas hutan lindung di
Kabupaten

Maros

terdapat di 7 ( tujuh )
wilayah

kecamatan

antara lain ; Kecamatan


Bantimurung,
Tompobulu,
Cenrana,

Simbang,
Camba,

Mallawa, dan Bontoa.


Hutan sebagai sumber bank gen

BLHKP Kab. Maros

17

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Sebaran luas hutan lindung di Kabupaten Maros dapat dilihat pada


penjelasan tabel III.4 Hutan Lindung.
Tabel.III.4 Hutan Lindung
No.

1.

Nama

Lokasi

Hutan Lindung

Luas

a. Bantimurung

2.417

b. Tompobulu

6.222

c. Lau

87

d. Simbang

16

e. Cenrana

4.972

f. Mallawa

574

g. Bontoa

323

Jumlah

14.611

Sumber data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Maros

Dari tabel III.4, menunjukkan bahwa luas hutan lindung di Kabupaten


Maros dengan sebaran terbesar

di Kecamatan Tompobulu Desa

Bontosomba dengan luas 3.986,08 Ha atau 28,48%. Sedangkan sebaran


luas hutan lindung terkecil dikecamatan Mallawa Desa Wanua Waru
dengan luas 0,63 Ha atau 0,005%. Beberapa Faktor penyebab terjadinya
penurunan luas kawasan

hutan lindung, yaitu : kebakaran hutan,

Penebangan Liar dan Perambahan Hutan.

BLHKP Kab. Maros

18

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Biji-bijian pada jenis tanaman palma menjadi sumber makanan satwa liar

Peta III.1
Kawasan lindung

Sumber : RTRW Kab. Maros

BLHKP Kab. Maros

19

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Sebaran hutan dari tahun 2008 hingga 2012, dapat dijabarkan pada
grafik dibawah ini :

Diagram III.1 Luas Kawasan Hutan Menurut


Fungsi/Status
30.000
20.000

10.000
0
2008
Hutan Lindung

2009
Hutan Produksi

2010

2011-2012

Hutan Produksi Terbatas

Sumber data : Buku SLHD 2012

2.

Kawasan Budidaya
a. Hutan Produksi

Luasan untuk hutan produksi 17.940,89 Ha, sebaran luas hutan


produksi di Kabupaten Maros terdapat di 7 wilayah kecamatan yaitu
Kecamatan Bantimurung, Tompobulu, Camba, Cenrana, Mallawa,
Tanralili, Simbang dan Tompobulu. Adapun sebaran luas hutan
produksi dapat dilihat pada tabel III.5 dan diagram batang III.2:

BLHKP Kab. Maros

20

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Diagram Batang III.2 Sebaran luasan Hutan produksi


14000
12000

Bantimurung

10000

Tompobulu

8000

Simbang

6000

Cenrana
Mallawa

4000

Camba

2000

Tanralili

0
Luasan

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa luasan hutan produksi terluas
pada Kecamatan Tompobulu, dan yang terkecil luasannya pada
Kecamatan Bantimurung.

BLHKP Kab. Maros

21

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel III.5 Sebaran Luas Hutan Produksi Biasa di Kabupaten Maros


No

Kecamatan

Bantimurung

Camba

Cenrana

Mallawa

Simbang

Tanralili

Luas (Ha)

Tompobulu

Jumlah

Persentase
(%)

Lokasi

153,87

0,86

Desa Kalabirang

45,86

0,26

Desa Leang-Leang

657,43

3,66

Desa Cenrana

65,23

0,36

Desa Labuaja

880,00

4,90

Desa Laiya

16,57

0,09

Desa Lebbotengae

60,11

0,34

Desa Limampoccoe

173,78

0,97

Desa Baruga

1.531,77

8,54

Desa Batu Putih

20,79

0,12

Desa Gattareng Matinggi

757,60

4,22

Desa Mattampapole

402,39

2,24

Desa Tellumpanuae

59,81

0,33

Desa Wanuawaru

105,63

0,59

Kelurahan Sabila

622,94

3,47

Desa Sambuaeja

22,50

0,13

Desa Purnakarya

336,39

1,87

Desa Toddopulia

280,94

1,57

Desa Benteng Gajah

2.460,00

13,71

Desa Bontomanai

3.331,62

18,57

Desa Bontosomba

232,73

1,30

Desa Puca

1.222,92

6,82

Desa Toddolimae

4.500,00

25,08

Desa Tompobulu

17.940,8

100,00

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Maros, 2010

BLHKP Kab. Maros

22

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari Tabel III.5, menunjukkan bahwa luas hutan produksi di Kabupaten


Maros dengan sebaran terbesar yaitu di Kecamatan Tompobulu Desa
Tompobulu dengan luas 4.500,00 Ha atau 25,08%. Sedangkan sebaran
luas hutan produksi terkecil di Kecamatan Cenrana Desa Lebbotengae
dengan luas 16,57 Ha atau 0,09%.
b. Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi terbatas dikabupaten Maros sebaannya terbagi
atas 4 wilayah kecamatan antara lain; Kecamatan Camba, Cenrana,
Mallawa, dan Tompobulu. Adapun Sebaran luas hutan produksi terbatas
di Kabupaten Maros dapat dilihat pada tabel III.6 dibawah ini.
Tabel. III. 6 Sebaran Luas Hutan Produksi Terbatas di Kab. Maros
No
1

Kecamatan
2

Camba

Cenrana

Mallawa

Tompobulu
Jumlah

Luas (Ha)

Persentase
(%)

Lokasi

616,62

8,91

Desa Benteng

288,48

4,17

Desa Cenrana

1.649,78

23,83

Desa Cenrana Baru

55,25
950,00

0,80

Desa Sawaru

13,72

Desa Laiya

1.844,19

26,64

Desa Padaelo

230,18

3,33

Kelurahan Sabila

54,63

0,79

Desa Bontomanai

1.233,43

17,82

Desa Bontosomba

6.922,56

100,00

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Maros, 2010

BLHKP Kab. Maros

23

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari tabel III.6 menunjukkan bahwa luas hutan produksi terbatas di


Kabupaten Maros yang memiliki sebaran terbesar yang berada di
Kecamatan Mallawa Desa Padaelo dengan luas 1.844,19 Ha atau
26,64%. Sedangkan sebaran luas hutan produksi terbatas terkecil di
Kecamatan Tompobulu Desa Bontomanai dengan luas 54,63 Ha atau
0,79%. Sedangkan potensi produksi pada kehutanan di Kabupaten
Maros terdiri dari kayu rimba campuran/jati dan potensi getah pinus
yang terdapat di wilayah Tompobulu, Camba, Cenrana dan Kecamatan
Mallawa, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III. 7 Potensi Produksi Sektor Kehutanan di Kabupaten Maros
No
1
1
2
3
4

Kecamatan
2
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa

Potensi Kehutanan
3
Getah Pinus
Kayu Rimba Campuran/Jati, Getah Pinus
Getah Pinus
Kayu Rimba Campuran/Jati, Getah Pinus
Jumlah

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Dari tabel III.7 menunjukkan bahwa potensi kehutanan antara lain getah
pinus, kayu rimba campuran/jati, dan getah pinus.

BLHKP Kab. Maros

24

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Sumber Foto : Tim Penyusun ( Pohon Pinus)

Sedangkan produksi hutan menurut jenis produksi seperti tabel III.8 :


Tabel. III. 8 Produksi Kayu Hutan Menurut Jenis Produksi 2011
No

Jenis Kayu

Jumlah Produksi
(m3)

Kayu Bulat

4.311

Kayu Gergajian

1.358

Sumber : BPS ( Maros dalam Angka)

Dari Tabel III.8

menunjukkan

bahwa kayu bulat jumlah produksi

4.311 m3 dan kayu gergajian 1.358 m3.

BLHKP Kab. Maros

25

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

3.

Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya dapat dilihat pada tabel III.9 Kawasan Budidaya

Tabel III.9 Kawasan Budidaya


No.
1.

2.

Klasifikasi
Hutan Produksi
b. Hutan Produksi Terbatas
c. Hutan Produksi Biasa
d. Hutan Rakyat
e. DLL

Jambu Mente
Kapok
Kemiri
Aren

Persawahan
Pekarangan

Produksi/
Tahun

6.434
15.364

Perkebunan :
a. Kelapa Dalam
b. Kelapa hibrida
c. Kopi Robusta
d. Kakao
e. Cengkeh
f. Lada
g.
h.
i.
j.

3.
4.

Luas (Ha)

986
69
417
1.610
15
90

263
21
90
738
2
15

1971
103
9.593
259
26.002,00
3.071,53

285
27
3.968
82
322.429,44
0

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan


Dinas Pertanian

Dari tabel III.9 dapat dilihat bahwa luas hutan produksi terbatas yaitu 6.434
Ha dan Hutan Produksi Biasa 15.364 Ha, untuk Perkebunan, perkebunan
kemiri memiliki

luasan

terluas

yaitu

9.593 Ha

dengan

produksi/tahun 3.968 Ton, dan terendah adalah perkebunan


dengan

jumlah
cengkeh

luasan 15 Ha. Untuk sawah jumlah luasan yaitu 26.002 Ha dan

pekarangan dengan luas 3.071,53 ha.

BLHKP Kab. Maros

26

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

4.

Kawasan lainnya
Kondisi semak belukar dan lahan terlantar mengalami kesulitan
untuk diinventarisasikan karena pada waktu tertentu ditanami tanaman,
semusim dan peladang berpindah.

D.

Keanekaragaman Hayati Daerah


1. Bentang Alam
a. Kondisi Geofisik Kawasan
1. Jenis Tanah
Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros sebagian besar
berada pada daerah karst yang bentang alamnya menyebar dibagian
utara dan membentuk pegunungan dengan Puncak Bulu Campalagi
(338 m), Bulu Amassengeng (195 m), Bulu Bitta (395 m) dibagian
barat bukit batu gamping diutara desa Batunapara dengan puncak
Bulu Esasa (90 m), ditimur dengan puncak Bulu Gentara (327 m)
dan Bulu Panampu (274 m) diatas permukaan laut dengan
kemiringan lereng dapat mencapai lebih dari 65 %. Beberapa
fenomena karst dapat teramati dilapangan seperti gua (berair
maupun kering), bukit-bukit kerucut (Conical hills), doline,lapis dan
lain-lain.Umumnya Morfologi ini ditempati oleh Hutan sejenis.
Adapun peta yang mengambarkan

jenis tanah yang

menyebar di kecamatan-kecamatan kabupaten Maros dapat dilihat


pada peta III.2

BLHKP Kab. Maros

27

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Peta III.2 Jenis Tanah

Sumber : Buku RTRW 2012 Kab. Maros

Satuan Morfologi daratan menyebar luas pada bagian


selatan, barat dan timur.Umumnya merupakan daerah permukiman,
sawah dan empang/tambak. Sungai besar yang mengalir di
morfologi daratan adalah
sungai pute telah bermeander yang menandakan bahwa erosi
horizontal lebih dominan daripada erosi vertikal.
Satuan morfologi perbukitan bergelombang kuat, umumnya
menempati Desa

Amasangeng dan Desa Bentenge (50-100

m dpl) kemiringan lerengsetempat mencapai 40 % pada umumnya


merupakan hutan sekunder. Satuan morfologi bergelombang lemah
umunya terdapat didesa Barugae,Desa Bulo-Bulo dan Desa
Amasangeng (20 m dpl)
BLHKP Kab. Maros

28

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel. III.10 Pembagian Satuan Geomorfologi Kabupaten Maros


Berdasarkan Hasil Pemetaan Geologi Rab. Sukamto dan Supriatna 1982
(Dalam Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai)

No

Satuan
Geomorfologi

Daerah
Sebaran

Luas
Daerah
(%)

Pegunungan
Vulkanik

Utara, Tengah
Timur

30

Tersebar
Perbukitan
SetempatVulkanik,Intrusi
Setempat
dan Sedimen
Tidak
Terkonsentrasi
Tengah
dan Timur
Laut

Perbukitan
Karst

Bagian Barat
Dengan Arah
Penyebaran
Utara
Sampai
Selatan

Pedataran
Alluvial

Ciri Morfologi
5
Relief Topografi
Tinggi
Kemiringan
Lereng Terjal,
Tekstur
Topografi Kasar
Perbukitan
SetempatSetempat
Kemiringan
Lereng Sedang

15

30

Relief Topografi
Kars Membentuk
Tower-Tower
Dengan
Relief Yang Kasar

25

Topografi Datar,
Relief
Rendah, Tekstur
Topografi Halus

Batuan
Penyusun
6
Batuan
Gunung
Api
Batuan
Vulkanik
Beku
(Intrusi)
dan
Sedimen
Batu
Gamping
(Batu
Kapur)

Endapan
Aluvial

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Maros, 2010

Kandungan
Alluvial,

terbesar tanah di kabupaten Maros

adalah

Aluvial merupakan endapan aluvium ( endapan aluvial

sungai, pantai

dan rawa ) yang berumur kuarter (resen) dan

menempati daerah morfologi pedataran dengan ketinggian 0 - 60 m


dengan sudut kemiringan lereng <3%.

BLHKP Kab. Maros

29

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tekstur beraneka mulai dari ukuran lempung, lanau, pasir,


lumpur, kerikil, hingga kerakal, dengan tingkat kesuburan yang
tinggi, luas penyebarannya sekitar 14,20% (229,91 km 2) dari luas
Kabupaten Maros, meliputi Kecamatan Lau, Bontoa, Turikale,
Maros Baru, Moncongloe, Marusu, Mandai, Bantimurung, Camba,
Tanralili dan Tompobulu, selain itu juga terdapat Litosol, litosol
merupakan tanah mineral hasil pelapukan batuan induk, berupa
batuan beku (intrusi) dan/atau batuan sedimen yang menempati
daerah perbukitan intrusi dengan ketinggian 3-1.150 m dan sudut
lereng < 70%. Kenampakan sifat fisik berwarna coklat kemerahan,
berukuran lempung, lempung lanauan, hingga pasir lempungan,
plastisitas sedang-tinggi, agak padu, solum dangkal, tebal 0,2-4,5 m.

Luas penyebarannya sekitar 37,60 % (608,79 km2)

dari luas

kabupaten Maros, meliputi kecamatan :


a. Mallawa
b. Camba
c. Bantimurung
d. Cenrana
e. Simbang
f. Tompobulu
g. Tanralili
h. Mandai.

BLHKP Kab. Maros

30

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

2. Batuan
Tabel III.11 Penyebaran Jenis Batuan di Kabupaten Maros
No.
1
2
3
4

Jenis
Batuan

Penyebaran

Batuan
Gunung Api
Batuan Vulkanik
Beku (Intrusi) dan
Sedimen
Batu Gamping
(Batu Kapur)
Endapan Aluvial

Utara, Tengah
Timur
Tersebar SetempatSetempat Tidak
Terkonsentrasi
Tengah
dan Timur Laut
Bagian Barat Dengan Arah
Penyebaran Utara Sampai Selatan

Luas
(Ha)
30
15
30
25

Sumber : RTRW Kab. Maros ( Satuan Geomorfologi )

Dari Tabel III.11 dapat dilihat penyebaran jenis batuan dengan luasan
terluas yaitu batu gamping dan batuan gunung api dengan luas 30 ha
3. Klimatologi
Kabupaten Maros termasuk daerah yang beriklim tropis,
karena letaknya yang dekat dengan khatulistiwa dengan kelembaban
berkisar antara 60-82 %, curah hujan tahunan rata-rata 347 mm/thn
dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara ratarata 290 C.

Kecepatan angin rata-rata 2-3 knot/jam. Daerah

Kabupaten Maros pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim.


Menurut Oldment, tipe iklim di Kabupaten Maros adalah tipe C2
yaitu bulan basah (200 mm) selama 2 3 bulan berturut-turut dan
bulan kering (100 mm) selama 2 3 bulan berturut - turut. Beberapa
desa di Kecamatan Camba yang berbatasan dengan Kabupaten
Bone mempunyai iklim seperti daerah bagian Timur Sulawesi
Selatan yakni musim hujan dalam priode bulan April September
dan musim kemarau dalam bulan Oktober Maret.

BLHKP Kab. Maros

31

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Adapun data curah hujan di Kabupaten Maros dari Tahun


2007-2011 dapat dilihat pada tabel III.12
Tabel III. 12 Data Curah Hujan di Kabupaten Maros
Curah Hujan (mm)
No

Bulan

2007

2008

2009

2010

2011

Januari

723

629

669

1226

1033

Pebruari

565

803

882

719

532

Maret

412

372

313

186

274

April

223

128

78

146

218

Mei

140

107

62

219

430

Juni

129

117

35

83

197

Juli

57

229

Agustus

17

46

88

September

26

17

330

10

Oktober

94

74

16

201

11

Nopember

82

204

404

112

455

12

Desember

359

662

761

486

752

Sumber : Stasiun Meterologi Batu Bassi Kecamatan Bantimurung

Dari tabel III.12 diatas dapat dilihat bahwa curah hujan dan
lamanya hari hujan tertinggi berada pada tahun 2011. Hal ini sangat
mempengaruhi produktifitas tanaman Holtikultura.
Dari hasil pengelompokan Bulan Basah, Bulan lembab dab
Bulan Kering didapatkan bahwa type iklim berdasarkan klasifikasi
Schmith dan Fergusson, maka

Kabupaten Maros masuk dalam

kategori type iklim C

.
BLHKP Kab. Maros

32

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

4. Topografi
Dalam penyajian
profil Keanekaragaman
Hayati Tahun 2013 ini,
BLHKP

belum

mengadakan

kajian

secara

mendalam

tentang sub komponen,


lingkungan fisiografi dan geologi yang tentunya sangat berperan
pada aspek penyebaran Keanekaragaman Hayati. Komponen
Fisiografi meliputi sub komponen lingkungan, Topografi (bentuk
lahan, Morfologi (bentang alam). Struktur geologi, litologi serta
alterasi dan minerasilasi daerah sample ( data sekunder ). Dapat
dijelaskan bahwa daratan tinggi (Camba, Cenrana, Mallawa), tentu
memberikan kerapatan vegetasi dan penyebaran gen/plasma nutfah
didalamnya akan sangat berbeda dengan kondisi daratan rendah,
yang jumlah tegakan dan kerapatan jenis memperlihatkan perbedaan
yang signifikan dengan dataran tinggi.
Geologi Regional Daerah Kabupaten Maros meliputi aspek
geomorfologi, Stratigrafi dan struktur geologi.

BLHKP Kab. Maros

33

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

a. Geomorfologi
Pada

daerah-daerah

pusat

Keanekaragaman

Hayati,

berdasarkan kemampuan bentang alam dibagi dalam dua satuan


morfologi adalah :
1. Satuan perbukitan bergelombang lemah
2. Satuan perbukitan bergelombang sedang-tinggi
3. Satuan perbukitan bergelombang pendataran menempati
daerah perkotaan menuju daerah pesisir
Satuan perbukitan bergelombang sedang-tinggi menempati
daerah sebelah timur ibukota Kabupaten Maros menuju kearah
areal Taman Nasional bantimurung-Bulusaraung, yang di
dominasi oleh vegetasi
berbagai jenis flora dan bentang alam-karst serta sungai-sungai
kecil. Pada pendataran didominasi dengan areal persawahan,
sebagian kecil tegalan dan sebaran pemukiman.

b. Stratigrafi

Penyusuran stratigrafi secara regional daerah Bantimurung,


Camba, Mallawa dan sekitarnya didasarkan pada/atas ciri
litologi dilapangan dengan mengacu pada Peta Geologi
berdasarkan hal ini, maka penataan satuan batuan secara
litostaratigrafi dapat dibagi dalam :
1. Batuan Formasi Basal (B)
2. Batuan Grano Diorit
3. Batuan Formasi Tonasa
4. Batuan Formasi Mallawa
5. Batuan Formasi Balangbaru

BLHKP Kab. Maros

34

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Didaerah ini paling sedikit terjadi beberapa kali gejala


tektonik. Tektonik gusol yang dapat diamati mungkin terjadi
pada kala Miosen yang mengakibatkan terjadinya genangan laut
yang membentuk sedimen laut Formasi Tonasa. Pada akhirnya
Miosen kegiatan gunung api membentuk batuan formasi
camba.Pada awal miosen terjadi lagi tektonik kegiatan gunung
api yang membentuk batuan gunung api formasi Baturappe
Cindakko.
Kegiatan tersebut disertai dengan terobosan basal dan diorite
yang menerobos semua satuan yang lebih tua. Terobosan ini
membawa larutan hidrotermal yang kaya akan biji sulfide dan
membentuk endapan biji sulfide terutama sulfide tembaga serta
logam lain antara lain besi dan sedikit emas.

c. Struktur Geologi

1. Struktur kekar (retahan dalam batuan) yang dapat terjadi


akibat proses pendinginan pada waktu pembentukan batuan
beku. Struktur
kekar

yang

terdapat

pada

daerah

ini

adalah berupa
kekar garus

BLHKP Kab. Maros

35

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

2. Struktur Sesar yang berkembang didaerah areal Taman


Nasional Bantimurung-Bulusaraung terdiri dari dua jenis
yaitu sesar mendatar dan normal. Secara keseluruhan sesar
geser dan sesar normal yang mendominasi daerah ini dan
proses terbentuknya dikontrol oleh proses tektonik akibat
dari pengaruh gaya tekan dari utara ke tenggara.

Karst di daerah Bantimurung

BLHKP Kab. Maros

36

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Kondisi topografi Kabupaten Maros dapat dilihat pada tabel III.13


Tabel 1II.13 Kemiringan Lahan Kecamatan di Kabupaten Maros
Ketinggian
Sudut
Diatas
No Lereng
Muka Laut
(%)
(M)
1

Luas
(%)

Bentangan
dan
Batuan
Penyusun

<3

0-30

33,33

3-5

15-300

1,87

5-10

10-15

15-30

30-70

>70

25-750

100-1.565

25-1.540

100-1.458

35-1.437

4,31

11,48

Pedataran;
Dominan
Aluvium
Perbukitan,
Sedimen dan
Vulkanik
Perbukitan
Kars dan
Intrusi serta
Pegunungan
Vulkanik
Perbukitan
Intrusi,
Vulkanik,
Kars dan
Sedimen

Sebaran
(Kecamatan)
6
Lau, Bontoa,
Turikale, Maros
Baru, Marusu,
Mandai,
Bantimurung,
Camba dan Tanralili
Mallawa, camba,
Bantimurung,
Bontoa dan Tanralili

Jenis/
Peruntukan
Lahan
7
Persawahan
Pertambakan
Perkebunan
Permukiman
Pertambangan
Permukiman
Perkebunan

Mallawa, Camba,
Tanralili,
Tompobulu dan
Bantimurung

Perkebunan
Peternakan
Permukiman
Pertambangan

Mallawa, Camba,
Bantimurung,
Bontoa, Simbang,
Tanralili dan
Tompobulu
Mallawa, camba,
Bantimurung,
Bontoa, Tompobulu,
Tanralili,
Moncongloe dan
Simbang

Perkebunan
Peternakan
Permukiman
Hutan Belukar
Alang-Alang

23,30

Pegunungan
Vulkanik,
Perbukitan
Kars, Intrusi
dan Sedimen

20,09

Pegunungan
Vulkanik,
Perbukitan
Intrusi dan
Kars

Mallawa, Camba,
Bantimurung,
Simbang dan
Bontoa

5,61

Perbukitan
Kars dan
Pegunungan
Vulkanik

Mallawa, Camba,
Bantimurung,
Simbang,
Tompobulu dan
Tanralili

Perkebunan
Hutan Lindung
Semak Belukar
Peternakan
Permukiman
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Terbatas
Perkebunan
Rekreasi
Pertambangan
Permukiman
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Terbatas
Perkebunan
Semak Belukar
Rekreasi

Sumber : RTRW kab. Maros

BLHKP Kab. Maros

37

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Peta III.3 Topografi Kabupaten Maros

Sumber : RTRW Maros

Pengelompokan sudut lereng yang terdapat di Kabupaten Maros, yaitu


sebagai berikut :
a. Wilayah Sudut Lereng <3%
b. Wilayah Sudut Lereng 3-5%
c. Wilayah Sudut Lereng 5-10%
d. Wilayah Sudut Lereng 10-15%
e. Wilayah Sudut Lereng 30-70%
f. Wilayah Sudut Lereng >70%

BLHKP Kab. Maros

38

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dan posisi dan ketinggian wilayah Diatas Permukaan Laut menurut


kecamatan disajikan dalam Tabel III.14 :
Tabel. III.14 Kemiringan Lahan Kecamatan di Kabupaten Maros

No

Kecamatan

Bujur

Lintang

Tinggi DPL
(m)

119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT
119 30 BT

5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS
5 00 LS

5 65
10 -122
0 10
5 35
0 20
5 38
15 187
50 700
15 350
20 450
50 34
75 881
65 639
100 800

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Mandai
Moncongoe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa

Sumber : Maros Dalam Angka 2012 (Tahun Data 201 (BPN Maros)

Dari tabel III.14 dapat dilihat bahwa Mallawa merupakan daerah


dataran tinggi dengan ketinggin 100-800 DPL (m).

BLHKP Kab. Maros

39

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

b. Sumberdaya Air
1. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Keberadaan beberapa
sungai

menurut

Daerah Aliran Sungai


(DAS) di Kabupaten
Maros adalah Sungai
Maros, Parangpakku,
Marusu,

Pute,

Borongkalu,

Batu

Pute, Matturungeng,
Marana,

Campaya,

Patunungengasue,
Bontotanga,

dan

Tanralili.
Sumber Foto : Tim penyusun

2. Danau/Waduk/Situ/Embung/Mata Air
Di Kabupaten Maros terdapat beberapa Mata air yang beberapa
diantaranya sudah mendapat perhatian dari Pemda. Baru sebagian
kecil yang telah teridentifikasi yang menyebar di daerah Karst dan
kawasan lainnya ( Leang-leang, Bontoa, Bantimurung). Penyebaran
sumber sumber mata air dapat dilihat pada table III.15.

BLHKP Kab. Maros

40

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel III.15 Penyebaran sumber - sumber air

No.

Nama

Lokasi

1.

Air Terjun
Bantimurung dan
mata air Jamala

Kecamatan
Bantimurung

2.

Sungai Pattunuang

3.

Sungai Ara

4.

Sungai Liku Bodo

5.

Sungai Mallawa

6.

Sungai Bonto Siri

Kecamatan
Simbang Desa
pattunuang
Desa Timpuseng
Kecamatan Camba
Desa Pattayamang
Kecamatan camba
Kecamatan
Mallawa, Desa
barugae Dusun
Balanglohe
Desa Samaendre
Kecamatan
Mallawa

Luas Volume
Pemanfaatan
(Ha) Liter/tahun
21.639

17.473,70
183,80
1.206

Wisata Alam
Irigasi

Irigasi
Irigasi

420

Irigasi

1.634

Irigasi

Sumber : Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung

Dari tabel III.15 dapat dilihat bahwa sumber air di kabupaten Maros
diperuntukan selain untuk wisata alam juga untuk irigasi danair
konsumsi terbesar berasala dari sebagian daerah Bantimurung,
Simbang, Mallawa dan Camba.

Sumber Foto : Tim penyusun (Taman Wisata Bantimurung)

BLHKP Kab. Maros

41

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

3. Rawa/Gambut
Tabel III.16 Rawa dan Gambut

No.

Nama Lokasi

Luas
(Ha)

Kedalaman
(m)

Pemanfaatan

1.
2.
dst.
Data tidak teridentifikasi

2. Keanekaragaman Ekosistem
a. Tipe-tipe ekosistem yang ada di daerah
Ekosistem merupakan satuan hubungan yang terdiri dari unsurunsur Biotik (jenis-jenis mahluk hidup) dan factor fisik (iklim, air dan
tanah) serta Kimia (Keasaman,Salinitas) dimana antar komponen tersebut
terjadi hubungan timbal balik. Berbagai Keanekaragama Ekosistem yang
terdapat didaerah Kabupaten maros antara lain :
Dataran Tinggi
Pada daerah-daerah ini banyak didapati kawasan hutan dengan
vegetasi (tegakan) yang relatif cukup
rapat. Sebarannya meliputi Camba,
Mallawa

dan

Cenrana,

dengan

ditumbuhi berbagai jenis flora dan


tempat alternatife satwa-satwa hidup
didalamnya.
tanaman

Keanekaragaman

didalamnya

mulai

jenis
dari

Salah satu jenis tanaman obat-obatan

BLHKP Kab. Maros

42

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Fanerogam yang kecil sampai pohon-pohon raksasa dan berbagai


jenis tanaman pakispakisan, lumut dan
jamur,

yang

kemudian
dasar

menjadi
kehidupan

berbagai jenis hewan


dan

jasad

renik

lainnya.
Hutan
Sebagai bagian dari
cagar lapisan biosfer,
fungsi hutan sangat
banyak, tidak hanya
manusia, hewan dan

Hutan sebagai sumber Plasma Nutfah

tumbuhan sangat memerlukan hutan untuk kelangsungan hidupnya.


Dengan jumlah pepohonan yang cukup luas, hutan juga dapat
memberikan suplay

oksigen yang cukup besar bagi kelangsungan

hidup dimuka bumi. Kabupaten Maros memiliki luas wilayah


161.912 Ha. Dengan luasan kawasan hutan luas kawasan hutan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : 934/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009
tentang penunjukkan kawasan hutan dan konservasi perairan di
Wilayah Sulawesi Selatan yang telah di overlay dengan peta
administrasi Kabupaten Maros seluas dari luas wilayah 65.020 Ha
(40,16%) dari luas wilyah Kabupaten Maros.

BLHKP Kab. Maros

43

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Gambar diagram III.2

Sebaran Kawasan Hutan


Hutan Lindung

Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi Biasa

Kawasan Suaka alam

22%
44%

10%

24%

Dari gambar diagram III.2 dapat dilihat bahwa kawasan suaka alam
memiliki luasan terluas dengan 44 % dari persentase 100% dan hutan
produksi yang terendah sekitar 10 % dari jumlah total luasan kawasan
hutan.
Hutan terutama hutan terutama hutan hujan tropis mengandung
bagian terbesar dari Sumber daya genetic (plasma nutfah) yang ada.
Didalam Hutan terdapat
beraneka jenis tumbuhan
dan hewan yang masingmasing

mempunyai

karakteristik

bagi

jenis

yang bersangkutan.

BLHKP Kab. Maros

44

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Oleh karena itu menjaga keanekaragaman hayati berarti menjaga agar


kita tetap mempunyai pilihan yang luas dalam pemanfaatan gen.
Sebaran Hutan di Kabupaten Maros mempunyai kekayaan tegakan
tanaman yang sebagian diantaranya adalah tanaman endemik.
Kabupaten

Maros yang terkenal memiliki keanekargaman hayati

tertinggi diasia tenggara tak hanya memiliki jenis tegakan tanaman


(pohon) dalam hutan tapi juga beberapa ubi-ubian (Dioscoraceae),
jahe-jahean (Zingiberazeae) dan sirih-sirihan (piperaceae).
Daratan Rendah

Pada dataran rendah di dominasi oleh tanaman padi sawah

Pada ekosistem dataran rendah banyak dijumpai usaha peternakan


ayam,padi sawah dan beberapa jenis tanaman perkebunan.

BLHKP Kab. Maros

45

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Karst
Ekosistem karst yang terdapat di Kabupaten Maros menempati urutan
terindah didunia., berbagai organisasi dan para ahli didunia
memberikan perhatian yang cukup besar pada kawasan ini, karena
kurangnya kawasan karst yang memiliki keunikan seperti Kawasan
Karst Maros-Pangkep.
Para
Kepurbakalan

ahli
dan

Karst,
Bioversity

menyarankan agar Karst MarosPangkep diusulkan sebagai World


Herytage Site (juga terdapat 29
gua di kawasan Karst Marospangkep yang layak dilindungi).
Ciri penampakan jenis ekosistem Karst
Memperlihatkan keunikan tersendiri

Pantai
Vegetasi

yang

banyak di jumpai
disepanjang pesisir
/ pantai Kabupaten
Maros didominasi
oleh

tanaman

Mangrove.

Perakaran tanaman mangrove dapat meminimalisasi abrasi


Pantai

BLHKP Kab. Maros

46

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

b. Upaya Pelestarian
Pemerintah Kabupaten Maros telah melakukan upaya-upaya
penyelamatan (perlindungan dan pelestarian) yang antara lain kegiatan
Rehabilitasi hutan yang meliputi reboisas,pengkayaan tanaman,perbaikan
sempadan sungai dan juga menjalin kerjasama dengan kantor Menteri
Negara Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku dalam kegiatan pemulihan
habitat kupu-kupu. Selain kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan juga telah
diadakan :
1. Pemantauan Kualitas air sungai
2. Pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
3. Pembatasan dan pengawasan bahan galian gol C
4. Penanaman pohon
5. Sosilisasi kegiatan penambangan
6. Penanaman mangrove
7. Pembuatan pupuk organic
8. Pelaksanaan / himbuan pemuatan IPAL bagi perusahanperusahaan tertentu
9. Sosialisasi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
10. Sosialisasi Peran Serta Masyarakat dalam Pelestarian SDA
Kabupaten Maros

c. Potensi dan Manfaat


a. Hutan
Sebagai penyedia oksigen kehidupan, memberikan peluang
penyerapan karbon dioksida yang lebih besar, akibatnya udara dimuka
bumi akan bersih dan jumlah oksigen yang dihasilkan juga akan
semakin besar.

BLHKP Kab. Maros

47

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hutan juga tempat/alternative perlindungan hewan dan


tumbuhan langka, yang tidak bisa lagi hidup dalam penangkaran
sekalipun. Disamping sebagai bank gen, hutan juga berfungsi sebagai
sumber cadangan air tanah dan mencegah erosi.

Macaca Maura (monyet)

Salah satu sumber nutrisi dari satwa liar

Beberapa spesies (kupu-kupu, Kalelewar, monyet, ular dan


jenis reptile lainnya) menggantungkan hidupnya pada hutan-hutan di
Kabupaten Maros.
Didalam perkembangannya, Pemerintah Kabupaten Maros
telah menjadikan beberapa kawasan yang tersebar di beberapa
kecamatan ditetapkan sebagai hutan lindung.

BLHKP Kab. Maros

48

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

b. Karst
Adapun potensi dan manfaat karst antara lain sebagai berikut :
1. Menyajikan kesempatan ekonomi bagi kehidupan masyarakat
didalam dan disekitar Taman Nasional.
2. Didalam areal Karst Maros- Pangkep terdapat beberapa sumber
mata air yang sangat jernih
3. Memiliki goa-goa prasejarah
4. Memiliki panorama yang indah sebagai atraksi wisata
5. Tempat tumbuhnya berbagai tanaman endemic dan langka
6. Tempat hidupnya hewan langka
7. Memiliki fungsi ekosistem yang memberikan sumbangsih bagi
kehidupan sosial antara lain penyedian air bersih, petani pengumpul
dan lain-lain.

Goa di daerah Bantimurung (sumber foto : Tim Penyusun)

BLHKP Kab. Maros

49

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

c. Potensi dan Manfaat


Hilangnya sumber daya alam atau kemerosotan sumber daya
keanekaragaman hayati dapat berupa penurunan populasi, kelangkaan
serta ancaman kepunahan.
Hal tersebut diatas dapat saja karena rusaknya ekosistem abotik
yang dapat secara langsung mempengaruhi lingkungan biotik yang antara
lain :
1. Eksplorasi sumber daya alam, eksploitasi bahan batuan kawasan
Karst, penambangan batu bara dan pasir kwarsa
2. Alih fungsi lahan yang merubah bentang alam (pemindahan saluran
irigasi/pelebaran jalan, alih fungsi lahan dan sebagainya)
3. Pengembangan perumahan pada dataran rendah yang berfungsi
sebagai daerah tangkapan air.
4. Perusakan pada badan air akibat pencemaran industri
5. Pembuangan sampah pada badan air
6. Penambangan tanah urug serta penambangan sirtu.

d. Ancaman
a. Hutan
Penebangan hutan yang tidak terkendali, eksplorasi hutan
secara besar-besaran dapat secara langsung menggangu habitat fauna,
dan kemungkinan besar dapat bermigrasi ketempat lain yang
mempunyai ekosistem berbeda dengan habitat semula. Penebangan
hutan akan sangat mempengaruhi :
1. Hidrologi Hutan ( Penambangan pasir kwarsa didaerah Mallawa)
2. Pengaruh hutan mencakup semua efek yang ditimbulkan oleh
adanya hutan atau belukar terhadap iklim, erosi, banjir dan
produktifitas tanah.

BLHKP Kab. Maros

50

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

3. Siklus air
4. Evapotranspirasi

b. Dataran Tinggi
Budi daya tanaman semusim dapat merusak lapisan top soil
tanah. Secara umum kondisi dataran tinggi di kabupaten maros
mempunyai kemiringan atau topografi yang cukup landai, kondisi ini
dapat menyebabkan banjir kiriman maupun sedimentasi kesungaisungai dan daratan rendah lainnya (Camba, Mallawa dan Tanralili).

c. Karst
Dengan adanya kegiatan fisik didaerah dekat dengan kawasan
konservasi dapat menggangu Kelestarian Karst yang sangat rentan
dengan getaran akibat ledakan dan getaran dari pabrik semen,
disamping itu debu-debu dari pabrik dapat menutupi lapisan
permukaan daun yang menghambat peristiwa fotosintesis pada
tanaman. Perlunya identifikasi goa dan vegetasi (pemetaan) untuk
mengetahui tingkat kerusakan gua-gua didalam Taman Nasional
Bantimurung-Bulusaraung.

d. Dataran Rendah
Pada daerah yang kelerengannya agak terjal diupayakan di
tanam tanaman perkebunan bukan hanya tanaman semusim (padi,
palawija dan sejenisnya).

BLHKP Kab. Maros

51

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

e. Pantai
Tanaman Bakau untuk penyelamatan abrasi sungai perlu untuk
terus ditingkatkan. Satwa-satwa
liar

pada

hutan

mangrove

dimalam hari membawa bahan


makanan dalam goa-goa kawasan
karst, guano dari kalelawar di
samping
yang

mengandung
tinggi

menyuburkan

phospat

yang

dapat

empang

juga

menjadi makanan bagi hewanhewan dan jasad renik dalam goa-goa.


Arus susur pantai serta jumlah anak sungai yang membawa
bahan material berupa sedimen menyebabkan tempat pendaratan
perahu bagi nelayan cukup mendapat kesulitan akibat tingginya
sedimentasi didaerah muara.

f. Perairan Air Tawar (Sungai)


Sungai Maros yang membelah kota Maros digunakan juga oleh
penduduk sebagai sarana transportasi. Kondisi sungai yang semakin
dangkal

akibat

kiriman

sedimentasi

didaerah

hulu.

Perlunya

mengembalikan kondisi sempadan pantai dengan penanaman tanaman


alternative di tepian sungai.Beberapa pengusaha ternak ayam dan usaha
industry tahu masih mengalirkan limbah cair tanpa melalui IPAL.

BLHKP Kab. Maros

52

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

3.

Keanekaragaman Spesies dan Genetik

Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri dari


unsure-unsur biotik
( Jenis Mahluk Hidup ) dan faktor faktor fisik ( Iklim, air dan tanah ) serta
Kimia ( Keasaman, Salinitas) dimana antara komponen tersebut terjadi
hubungan timbal balik.
Ekosistem terdiri dari
kombinasi

berbagai

jenis

lingkungan fisik, kimia yang


berlainan

yang

membentuk

Keragaman Ekosistem. Oleh


karena itu ekosistem terdiri dari
kombinasi mahluk hidup yang
tidak sama.

Ekosistem perairan

Dengan demikian satu type ekosistem


tertentu terdiri dari kombinasi organisme dan
komponen lingkungan yang khas dan berbeda
dengan kombinasi ekosistem lain.
Hutan

merupakan

ekosistem

abiotik yang sangat kom pleks jumlah


jenis

yang

ada

dalam

hutan

berhubungan erat dengan luas


hutan yang
K
e
a
n
e
k
K e a n e ka r ag a ma n g e n e ti c Na mp ak p ad a
p e rb e da a n w ar n a pa da ik a n ko i

BLHKP Kab. Maros

53

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

makin luas hutannya makin beragam pula jumlah jenis yang


terdapat didalamnya.
Keanekaragaman jenis (spesies) merupakan suatu yang
dapat

dikenal

dari

bentuk penampilannya, terdiri dari

pengelompokan populasi atau gabungan individual yang mampu


melakukan yang menyerupai induknya. Jenis secara umum
mempunyai sifat yang sama dalam penampilan luarnya ( Fenotip
) dan jenis ini terbentuk oleh keunikan kandungan genetic
dengan

tempat

hidupnya.

Oleh

karena

tempat

hidupnya

beranekaragam, jenis yang ada juga beragam.

Biota Perairan
Planton
Peranan planton pada system perairan sangat penting
karena organism ini menduduki level 1 (pertama) pada rantai
makanan

sehingga

menentukan

keberlanjutan

kehidupan

organisme perairan yang lebih tinggi tingkatanya.

Tabel III. 16 Inde ks keragaman planton di perairan Kabupaten Maros

No

Nama

A.

Fitoplankton

I.

Chlorophycea

Tet ra Spora

Scenedesmus

II

Chyanophyceae

Dimorphocaccus

Chroococcus

BLHKP Kab. Maros

Lokasi P engambilan Sampel


ST.1

ST.2

ST.3

ST.4

ST.5

ST.6

ST.7

250

200

150

76

36

350

150

240

200

75

90

120

75

150

75

200

200

150

54

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No

Lokasi P engambilan Sampel

Nama

ST.1

ST.2

ST.3

ST.4

ST.5

ST.6

ST.7

300

300

250

240

150

75

13 0

III

Diatomae

Amphora

Ast erionell a

75

200

200

25

Gyrosygm a

150

100

180

150

15 0

Nitszchi a

150

150

180

150

75

B.

Zooplankton

1.

Rotif er Sp.

33

16

10

20

20

2.

Diaptamus

33

16

18

20

20

10

1033

1124

834

1180

900

741

50 1

adalah

organisme

J umlah

S u m ber dat a : dat a l apan gan

Benthos

Bhentos

yang

hidup

didasar

perairan atau didalam sedimen. Keberadaan benthos pada


suatu perairan ditentukan oleh kondisi fisik, kimia perairan.
Bhentos mempunyai peranan penting pada ekosistem
perairan, selain menentukan produti fitas perairan karena
menempati

rantai

makanan

level

II

(dua)

pada

rantai

makanan, juga berper an pada perombakan bahan organik


yang meningkatkan kesuburan perairan.
Selain

itu

keberadaan

bent hos

diperai ran

juga

digunakan sebagai indik ator kestabilan perairan. Semakin


tinggi

jumlah

jenis

bent hos

semakin

tinggi

kestabilan

perairan tersebut.
Jenis kelimpahan bent hos di perairan Kabupaten
Maros dapat dilihat pada table III. 17

BLHKP Kab. Maros

55

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel. III. 17 Keli mpahan be ntos pada perairan di Kabupaten Maros

No

Jenis B entos

Lokasi P engambilan Sampel


ST.1

ST.2

ST.3

ST.4

ST.5

ST.6

ST.7

J umlah

J umlah Spesies

Gastropoda

Melanoides
Ter rulos a
Bellanja
javani ca

II

Bival va

Anadonta Sp.

III
4

Diptera
Chironomus Sp.

S u m ber dat a : dat a l apan gan

Ne kton

Nekton atau ikan, tersebar di beberapa kecamatan di


kabupaten Maros yang masih di kategorikan liar atau belum
mendapat

pangsa

pasar

sebagian

terbesar

berada

pada

perairan air payau ( Kecamatan Bontoa dan Kecamatan Lau )


Populasi jenis-jenis ikan air tawar bila mendapat
sentuhan atau tindakan budidaya dapat menjadi sumber
nutrisi bagi masyarakat setempat ( dibeberapa Kabupaten
lain

diluar

Sulawesi,

jenis -jenis

ikan

tersebut

sudah

dibudidayakan dan mendapat tempat tersendiri/harga jual


sangat mengun tungkan ).

BLHKP Kab. Maros

56

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel III.18 Jenis Ikan yang terdapat di perairan Kabupate n Maros

No

Nama ikan
( Lokal)

Nama ikan
( Latin)

1.

Gabus

Opiochephel us. Sp

2.

Tawes

Punthius goniona tus

3.

Samel ang

Claria s Sp.

4.

Kepala Tim a

Panchax Panchax

5.

J ulung-j ul ung

Dermagenys Pusi ll us

6.

Mas

Cyprinus Carpio

S u m ber dat a : dat a l apan gan

1. Jenis Liar yang belum di ketahui nilai ekonomi nya


1.

Daratan
a. Tumbuhan

Tabel 1II.19 Jenis-jenis fl ora belum di ketahui nilai e konomi nya


No
1.

Nama
Lokal

2.

Ha llu ha l lu
r aung
S ir sak

3.

Ka ju e ja

4.

Ba mbu

5.

Ke mba ng
kupukupu
Ko p i

6.

Nama
Ilmiah
Al lo p hylus
co bbe
Anno na
mur icat a
Ag la ia sp
Ba mbu sa
sp
Bau hu nia
ar bo r ea

P enyebara
n Geograf i
S ebaga ia n
be sar
Me nye bar
d idat ar an
r enda h da n
juga ada
d idar at an
t ingg i

Status

Status
P erlindunga
n

Habita
t

T idak
D il indu ng i
T id ak
d il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
d il indu ng i
T id ak
d il indu ng i

Co ffea sp

T id ak
d il indu ng i
7.
Ka ju ar a
F icus
T id ak
be nja m ina
d il indu ng i
8.
P a llas a
F icus gu l
T id ak
d il indu ng i
9.
Ma ngg is
Car c inia
T id ak
d il indu ng i
10
Ma ngga
Ma ng ifer a
T id ak
ind ica
d il indu ng i
S um ber : T N Babu l (u n t u k sel an j u t n ya dapat di l ih at pada l am pi ran )

BLHKP Kab. Maros

57

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari data tabel III.19 dapat dilihat begitu banyak ra gam dan
jenis Flora di Kabupaten Maros yang mana status fauna ini
ada yang dilindungi adapula yang tidak dilindungi dan
mendiami Taman Nasional Bantimurung -Bulusaraung

Salah satu sumber makanan satwa liar dan merupakan Sumber plasma nutfah dalam
hal penyedia bibit/benih tanaman

BLHKP Kab. Maros

58

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tabel III.20 Jenis-jenis Liar yang belum di per dagang kan secara
e konomi pasar fauna di Kabupaten Maros
No

Nama
Lokal

1.

Mo nyet

2.
3.

Ja ngkr ik
go a
T ar s ius

4.

Kut ila ng

5.

Bur ung
kakat ua
Bo ndo l
t ar uk
Kakt ua
hi jau
( danga)
Rusa

6.
7.

8.
9.

Nama
Ilmiah

Penyeba ra n
Geograf i

Sta tus

Macaca
Maur a
Rhap hido p
ho r a. S P
T ar s ius
spect r um
P yc no no t us
aur igast er
Zo st ero ps
ano ma lu s
Lo nt ur a
Mo lluc a
T anig nat us
su mat r anus

Me nye bar d i
be ber apa
keca mat an

Cer vu s
t imo r e ns is
Cyrestis
acilia
Cet ho s ia
m yr ina

Sta tus
Perlindungan

Habitat

D il indu ng i

UU 5/ 1990

T id ak
d il indu ng i
D il indu ng i

UUD5/ 1990

Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i

T id ak
d il indu ng i
T id ak
d il indu ng i
T id ak
d il indu ng i
D il indu ng i

D il indu ng i

Kupu T id ak
Kupu
d il indu ng i
10. Kupu D il indu ng i
kupu
bidadar i
S u m ber : T N Babu l ( u n tu k sel an j u t n ya dapat di l ih at pada l am pi ran )

Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i
Dat ar an
T ingg i

Dari data tabel III.20 dapat dilihat begitu banyak ra gam dan
jenis Fauna di Kabupaten Maros yang mana status fauna ini
ada yang dilindungi adapula yang tidak dilindungi dan
mendiami Taman Nasional Bantimurung -Bulusaraung

BLHKP Kab. Maros

59

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

S u m ber f ot o : T N. Babu l ( Jen i s Ku pu - ku pu )

S u m ber Fot o : T am an Nasi on al Ban t im u ru n g - Bu l u sarau n g

BLHKP Kab. Maros

60

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

2. Perairan

a. Tumbuhan
Tabel III.21 Jenis
Tumbuhan Liar y ang sudah belum be rnil lai
e konominya
(Belum di per dagangkan secara e konomi
pasar)

No

Nama
Lokal

Nama
Il miah

Penyebara
n Ge ografi

Status

Status
Perlindunga
n

1.

Go sse

H idr il la
Ver t is i l lat a

P er a ir a n
P a yau

E nde m ik

T id ak
D il indu ng i

2.

T er at a i

Lot us S p.

Ber li mpa h

3.

E ncek
Go ndo k
Kia mba ng

Gena ng a n
Air
Air
Gena ng a n
Dat ar an
r enda h

T id ak
D il indu ng i
T id ak
d il indu ng i
T id ak
d il indu ng i

4.

Ber li mpa h
E nde m ik

Habitat
Air
P a yau,
Rawa
Gena ng a n
Air
Air
Genag a n
Dat ar an
r enda h

S u m ber : Dat a l apan gan

b. Hew an
Tabel III.22 Jenis Hew an liar yang belum bernillai e konominya
(Belum di per dagangkan secara e konomi pasar)
No

Nama
ikan
( Lokal )

Nama ikan
( Lat in)

Sta tus
Perlindungan

Habitat

1.

Gabu s

Op io chep he lu s.
Sp

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

C lar ia s S p.

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

Kepa la
T ima

P anc ha x
P anc ha x

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

5.

Ju lu ng ju lu ng

Der mage nys


P us il lus

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

6.

Mas

C ypr inus
Car p io

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n

2.

T awes

P unt hius
go nio nat us

3.

S a me la ng

4.

BLHKP Kab. Maros

Penyeba ra n
Geograf i

Sta tus

61

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No

Nama
ikan
( Lokal)

7.

Nama ikan
( Latin)

P enyebaran
Geograf i

T a mbaka n

He lo st o ma
T e mminc k ii

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

8.

Be lut
sawa h

Mo no pt er us
Albus

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

9.

S epat
r awa

T r ic ho gast er
t r ico pt er us

S unga i d a n
P er a ir a n

Ber li mpa h

T id ak
D il indu ng i

Status

Status
P erlindungan

Habitat
S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n
S unga i
dan
P er a ir a n

S u m ber dat a : H asi l Su rvey l apan gan

2. Jenis Liar yang sudah di ketahui nilai ekonomi nya


1. Daratan
a. Tumbuhan
Tabel 1II.23 Jenis Liar Flora yang sudah di ketahui nilai e konomi nya
(sudah doper dagang kan secara e konomi pasar)
No

Nama
Lokal

1.

Jar ak

2.

Ma ngga

3.

Me ngkudu

4.

Be li mb ing

5.

Ket apa ng

6.

Asa m

7.

10

Ala ng a la ng
Daun
pacar
Ke j i
Be ling
T a las

11

Ke lo r

8.
9.

Nama Ilmiah
R ic in ie s
Co mmu nis
Ma ng ifer a
I nd ica
Mo r inda
c yt r ipo lia. L
Aver a ho a
B il i mb i
T er mina l ia
cat appa
T a mar a ndus
ind ica. L
I mper at a
C yl indr ica
Ag la ia o dor at a
C ler o denr u m
ca la m it o su m
Ca lad iu m. S p
Mo r inga
o lie fer a. L

BLHKP Kab. Maros

P enyebara
n Geograf i

Statu
s

Status
P erlindunga
n
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i

Habitat
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar

62

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No

Nama
Lokal

Nama
Ilmiah

10.

T a las

Ca lad iu m S P

11.

Ke lo r

12.

P epa ya

Mo r inga
o lie fer a. L
Car ica papa ya

13.

Ja he

Z ing i ber acea

14.

P ak isP ak is a n
Ar e n

Aso phil la
lo o per i
Ar e nge
p innat a
T her e bia S P

15.
16.
17.

Ka yu
Jawa
S er eh

18.

Ja mbu

19.

S r ik a ya

20.

S a mbu ng
N yaw a
L id a h
Bua ya
P ar ia

21.
22.

P enyebaran
Geograf i

Status

Status
P erlindungan
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
d il indu ng
T id ak
D il indu ng i

C ye mbo po go n
nar dus
E ugenia S P
Anno na
Mus icat a
G ynur a
P ro cu mbe ns
Alo e ver a

Mo mo r d ica
Char ant ia
S u m ber : H asi l su rvey l apan gan

Habitat
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar
Me nye bar

Dari tabel III.23 dapat dilihat bahwa ada beberapa jenis liar
yang

bernilai

ekonomi

dan

sudah

diperdagangkan,

untuk

tumbuhan antara lain Talas, Kelor, Pepa ya, Jahe, pakis -Pakisan,
Srika ya dan Lain -Lain.

BLHKP Kab. Maros

63

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

a. Hew an
Tabel III.24 Jenis Tumbuhan Liar yang sudah di ketahui nilai
e konominya (sudah di per dagangkan secara e konomi
pasar)
Nama
Il mi ah
Ga llu sGa llu s
Or io lus
c yne nt is
I nsect a

Pen yeb a ran


G eogra fi
Me nye bar

Me li mp a h

Me nye bar

E nde m ik

Me nye bar

E nde m ik

T r ic ho c lo ss
us fla vo vir id
is
S usvit at us

Me nye bar

E nde m ik

T id ak
D il indu ng i

Me nye bar

Me nye bar

E nde m ik

Me nye bar

E gr et t a
Me nye bar
I nt er med ia
7.
Dendr ys igr a Me nye bar
Sp
S u m ber : H asi l su rvey l apan gan

E nde m ik

T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i
T id ak
D il indu ng i

No
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Nama
Loka l
Aya m
Hut an
Kepo dang
Kupu Kupu
P er k ic i

Ba bi
hut an
Ku nt u l
P er ak
Be lib is

b.

S t at u s

E nde m ik

S t at u s
Pe rli n d u n gan

H ab i t at
Me nye bar

T id ak
D il indu ng i

Me nye bar
Me nye bar

Me nye bar
Me nye bar

Perairan
a. Tumbuhan

Tabel III.25 Jenis Tumbuhan liar yang diketahui nilai ekonominya


No

Nama
Lokal

Nama
Ilmiah

BLHKP Kab. Maros

Persebaran
Georafi

Status

Status
Perlindungan

Habitat

Nilai
Ekonomi

64

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

b. Hewan
Perlu upaya identifikasi inventarisasi dan determinasi untuk
meninvetarisir satwa-satwa liar yang hidup di vegetasi dataran rendah
dan dataran tinggi. Keanekaragaman flora dan fauna Kabupaten Maros
yang sudah terkenal di Asia Tenggara sebagai penyumbang terbesar
kekayaan Bioversitynya perlu pemikiran yang modern, perlu usaha-usaha
yang terintegrasi, ilmu pengetahuan yang multi disipliner dan kiranya
dana bukan menjadi alas an yang klasik
Kondisi bioversity Kabupaten Maros khususnya satwa liar flora
dan fauna yang belum terdeterminasi perlu tangan-tangan kuat dalam
upaya pelestarian menjaga daya dukung ( hutan, perairan, ) untuk
kelestraian dalam menjaga kepunahan

3. Jenis yang sudah dibudidayakan ( keanekaragaman, persebaran)


1. Tanaman pangan
Tabel 1II. 26 Jenis yang sudah dibudidayakan Tanaman pangan
No.

Jenis

Nama latin

Varietas

Persebaran

1.

Padi

Oriza Satifa

Persawahan

2.

Jagung

Zee mays

Tegalan

3.

Kedele

Glicine max

Tegalan

4.

Setempat

Menyebar

6.

Kacang Arachis hygoes


tanah
Kacang Pharolus rodiatus
Hijau
Ubi Jalar Lopemea batatas

Menyebar

7.

Ubi Kayu Manihot esculenta

Menyebar

5.

Ket

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Maros

BLHKP Kab. Maros

65

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari

tabel

III.26

jenis-jenis

tanaman

pangan

yang

dibudidayakan antara lain Padi, jagung, Kedele, Kacang


Tanah, kacang hijua, Ubi jalar dan Ubi kayu dan tanaman
pangan yang produksi pertahun lebih besar dibandingkan
tanaman pangan lainnya adalah tanaman padi.

Beberapa tanaman yang dibudidayakan yaitu tanaman padi, ubi jalar dan
jagung

2. Perkebunan
Tabel III.27 Perkebunan
No.

Jenis

Nama Latin

Varietas

Persebaran

Ket

1.

Kelapa Hibrida

Hybrida coconut

Menyebar

Pemulian

2.

Kelapa Dalam

Tall Coconut

Daratan tinggi

Lokal

3.

Kopi Robusta

Coffee robusta

Daratan tinggi

Pemulian

4.

Kopi Arabika

Coffe Arabica

Daratan tinggi

5.

Kakao

Theobroma cacao

6.

Cengkeh

Eugene caryophyllus

Daratan tinggi

7.

Kapas

Gossyplum sp

Setempat

8.

Jambu Mente

Anacardium
accidentale

Menyebar

Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian

9.

Kemiri

Aleurites sp

Daratan tinggi

10. Kapuk

Ceiba petranda

Mrnyrbar

11. Panili

Vanili

Daratan tinggi

12. Lada

Papper

Daratan tinggi

Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian
Lokal,
Pemulian

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan

BLHKP Kab. Maros

66

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari tabel III.27 dapat dilihat beberapa tanaman perkebunan yang


dibudidayakan Lada, Kapuk, panili, kemiri, Jambu mente, Kapas dan
beberapa jenis lainnya.

Salah satu tamanan perkebunan ( Kemiri )

3. Hortikultura

Tabel III. 28 Hortikultura

No.

Jenis

Nama Latin

Varietas*

Persebaran

Ket

Alpukat

Persea Americana

Kebun, pekarangan

Local

Mangga

Mengifera sp

Kebun, pekarangan

Local

Rambutan

Nephelium sp

Kebun, pekarangan

Lokal

Langsat

Lansium domesticum

Kebun, pekarangan

Lokal

Jeruk

Citrus sp

Kebun, pekarangan

Lokal

Durian

Durio sp

Kebun, pekarangan

Lokal

Jambu Mente

Eugenia sp

Kebun, pekarangan

Lokal

Sawo

Manicara sp

Kebun, pekarangan

Lokal

Pepaya

Carica papaya

Kebun, pekarangan

10

Pisang

Musa sp

Kebun, pekarangan

11

Nenas

Ananas comosus

Kebun, pekarangan

Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal

12

Salak

Zalacca edulis

Kebun, pekarangan

13

Markisa

BLHKP Kab. Maros

Fassiflora sp

Kebun, pekarangan

Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian

67

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013


No

14

Jenis

Nama Latin

Varietas

Persebaran

Ket

Semangka

Citrulus lanatus

Kebun, pekarangan

15

Belimbing

Averrhoe carambola

Kebun, pekarangan

16

Sukun

Arthocarpus sp

Kebun, pekarangan

Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal

17

Sirsak

Annona Muricata

Kebun, pekarangan

Lokal

18

Nangka

Arthocarpus Integra

Kebun, pekarangan

Lokal

19

Petai

20

Jambu Biji

Eugenia sp

Kebun, pekarangan

21

Jambu Air

Eugenia acuatica

Kebun, pekarangan

Lokal,
pemulian
Lokal

22

Bawang Merah

Allium sp

Kebun, pekarangan

23

Bawang Putih

Allium acuatica

Kebun, pekarangan

24

Bawang Daun

Allium cepa

Kebun, pekarangan

25

Kentang

Solanum tuberrosum

Kebun, pekarangan

26

Kubis

Brassica juncea

Kebun, pekarangan

27

Sawi

Bassica Juncea

Kebun, pekarangan

28

Wortel

Daucus corata

Kebun, pekarangan

29

Kacang Panjang

Vignasesquipedalis

Kebun, pekarangan

30

Cabe

Capsium annum

Kebun, pekarangan

31

Tomat

Kebun, pekarangan

32

Terong

Solanum
lycopersicum
Solanium melongena

33

Buncis

Cavanalia ensiformis

Kebun, pekarangan

34

Ketimun

Cucumis sativeus

Kebun, pekarangan

35

Kangkung

Ipomea sp

Kebun, pekarangan

Bayam

Amaranthus sp

Kebun, pekarangan

36

Kebun, pekarangan

Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian
Lokal,
pemulian

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Maros

BLHKP Kab. Maros

68

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari tabel III.28 dapat dilihat beberapa tanaman Holtikura seperti


Kangkung, Bayam, terong, Buncis dan beberapa jenis lainnya.

Sebagian besar rawa di tumbuhi tanaman kangkung

4. Pakan Ternak
Tabel III.29 Pakan Ternak
No.

Jenis

Nama Latin

Varietas*

Persebaran Ket**

1.

Rumput Gajah

Penisetum
Purpureum

Napier
Mott

2.

Setaria

Setaria
Sphacelata

Lampung Setempat
Solander

3.

Jungkut Pahit

4.

Simuang

Braharia
Humidi Cola
Panicum
maximum

Setempat

Tully

Setempat

Simuang

Setempt

Stek

Biji
Vegeta
si
Stolon
Polos/
Biji

Sumber : Dinas Perikanan,Kelautan dan Peternakan Kab. Maros

Dari tabel III.29 dapat dilihat beberapa Pakan Ternak seperti


Rumput gajah, Setaria, Jungkit pahit dan Simuang yang mana
penyebarannya setempat dan perkembang biakannya ada dengan
cara di stek, biji, dan stolon.

BLHKP Kab. Maros

69

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

5. Obat dan Rempah


Tabel 1II.30 Obat dan Rempah

No.

Jenis

Nama Latin

Varietas

Persebaran

Ket

1.

Jahe

Zingiber sp

Asli

Menyebar

Lokal

2.

Kunyit

Kaempferia sp

Asli

Menyebar

Lokal

3.

Kencur

Kaempferia galangal

Eksotik

Menyebar

Lokal

4.

Temulawak

Curcuma sp

Eksotik

Menyebar

Lokal

5.

Jeruk Nipis

Citrus sp

Asli

Menyebar

6.

Bunga tapak Selaginella plana


dara
Sambung
Gynura procumberns
Nyawa
Cemangi
Ocimum Sanctum

Asli, Eksotik

Menyebar

Lokal,
Pemulian
Lokal

Asli

Menyebar

Lokal

Asli

Menyebar

Lokal

Orthosiphon etaminius

Asli

Menyebar

Lokal

10.

Kumis
Kucing
Seledri

Apium graveolens

Asli

Menyebar

Lokal

11.

Samiloto

Andrographis Vulgaris

Asli

Menyebar

Lokal

12.

Lidah Buaya

Aloevera

Asli

Menyebar

Lokal

13.

Kelor

Moringa oleifera

Asli

Menyebar

Lokal

14.

Paria

Momordica charantia

Asli

Menyebar

Lokal

15.

Cocor bebek

Kalanchoe pinnata

Asli

Menyebar

Lokal

16.

Asli

Menyebar

Lokal

17.

Bawang
Alium cepa
merah
Bawang putih Alium sativum

Asli

Menyebar

Lokal

18.

Jambu mente Anacardium accidentale

Asli

Menyebar

Lokal

19.

Temu kunci

pandurata Asli

Menyebar

Lokal

7.
8.
9.

BLHKP Kab. Maros

Boesenbengia
R

70

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No.

Jenis

Nama Latin

Varietas*

Persebaran

Ket

20.

Srikaya

Annona squmosa

Asli

Menyebar

Lokal

21.

Daun pacar

Aglaia odorata

Asli

Menyebar

Lokal

22.

Kemuning

Murraya panicullata

Asli

Menyebar

Lokal

23.

Alang-alang

Imprerata cylindriea

Asli

Menyebar

Lokal

24.

Sereh

Cymbopogon nardus

Asli

Menyebar

Lokal

25.

Keji Beling

Asli

Menyebar

Lokal

26.

Belimbing

Clerodendrum
calamtosim
Averlioa balimbi L

Asli

Menyebar

Lokal

27.

Lengkuas

Alpina officanarium H

Asli

Menyebar

Lokal

28.

Salam

Syzygium cunini L

Asli

Menyebar

Lokal

29.

Cengkeh

Syzygium aromaticium L Asli

Menyebar

Lokal

30.

Jambu biji

Psidium guajava

Asli

Menyebar

Lokal

31.

Sirih pohon

Piper aduncum

Asli

Menyebar

Lokal

32.

Lada

Piper nigrum

Asli

Menyebar

Lokal

33.

Delima

Punica granatum

Asli

Menyebar

Lokal

35.

Mengkudu

Morinda cytrifolia

Asli

Menyebar

Lokal

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Maros

Dari tabel III.30 dapat dilihat beberapa tanaman obat dan rempah
diantaranya cengkeh, lada, jambu biji, daun salam dan lain-lain, yang
mana peryebarannya di daratan tinggi dan rendah.

BLHKP Kab. Maros

71

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

6. Industri
Tabel III. 31
Industri
No.

Jenis

Nama Latin

Varietas*

Persebaran

Ket

1.

Kayu Jati

Tectona Grandis Endemik

Tersebar

Lokal, pemuliaan

2.

Rotan

Calamus SP

Endemik

dihutan

Lokal

3.

Bambu

Bambusa SP

Endemik

dataran

Lokal, pemulian

4.

Pinus

Pinus Merkussi

Endemik

tinggi

dan Lokal, pemulian

rendah
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Maros

Dari tabel III. 31 dapat dilihat beberapa tanaman Industri diantaranya


Kayu Jati, Rotan, Bambu dan Pinus yang mana peryebarannya di
daratan tinggi dan rendah.

7. Peternakan
Tabel III. 32 Peternakan
No.

Jenis

Nama Latin

Varietas*

1.

Sapi

Bovine

2.

Ayam

Aves

3.

Domba

Ovis

Bos Javalicius
Bos Indicus
Bos Taurus
Ayam Pelung
Ayam Nunukan
Ayam Sumatera
Domba Garut

4.

Itik

Buffalo

Kerbau Lumpur

Persebaran

Ket**
Kawin alam,
inseminasi
buatan
Kawin Alam

Kawin alam,
Inseminiasi
buatan
Kawin alam,
Inseminasi
buatan

Sumber : Dinas Perikanna,Kelautan dan Peternakan Kab. Maros

BLHKP Kab. Maros

72

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari tabel III. 32 diatas dapat dilihat beberapa jenis ternak antara lain
ayam, burung, domba , itik dan beberapa jenis lainnya yang
berkembang biakannya ada secara kawin alami, maupun dengan cara
inseminasi buatan.

8. Kehutanan
Tabel III. 33 Kehutanan

No.

Jenis

Nama Latin

1.

Kayu Jati

Tectona
Grandis

2.

Getah Pinus

3.

Kayu
Rimba Bambusa SP
Campuran

Varietas*

Persebaran

Endemik

Ket.

Tersebar dihutan
dataran
tinggi
dan rendah

Endemik

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Maros

Dari tabel III.33 diatas dapat dilihat beberapa tanaman Hutan


diantaranya kayu jati, getah pnus dan kayu rimba campuran yang
verietasnya endemic dan tersebar di hutan, daratan tinggi dan
rendah.
9. Perairan Laut
Tabel III. 34 Perairan laut
No.

Jenis

1.

Udang

2.

Kepiting
Bakau
Kakap

3.

Nama Latin

Varietas*

Persebaran

Panulirus
Versicplor
Scilla Serrata

Asli

Sungai

Asli

Lutjanus Sp

Asli

Sungai, air payau


dan pesisir
Muara Sungai

Ket

Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kab. Maros

BLHKP Kab. Maros

73

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dari tabel III. 34 dapat dilihat beberapa jenis hewan perairan laut
diantaranya Udang, Kepiting dan kakap yang tersebar di sungai, air
payau , pesisir

10. Perairan Air Tawar

Tabel III. 35 Perairan air Tawar


No.
1.

Jenis
Ikan Emas

Nama Latin
Cyprinus carpio

Varietas*
Asli

Persebaran
Kolam

2.

Gurame

Asli

3.

Mujair

Asli

Kolam, Tambak

4.

Nila

Ospharanemus
gauramy
Oreochromis
mosambicus
Oreochromis
niloticus

Ket

Sumber : Dinas Perikanan,Kelautan dan Peternakan Kab. Maros

Dari tabel III. 35 dapat dilihat beberapa Ikan Perairan air tawar
antara lain Ikan Emas, Gurame, Mujair dan Ikan Nila dan tersebar
di Kolam dan Tambak.
Penyebaran tanah sulfat masam pada beberapa tambak di
Kabupaten Maros menyebabkan produktifitas tambak sangat
menurun. Beberapa pengusaha tambak mengganti usaha budidaya
perikanan (untuk dikomsumsi) menjadi budidaya ikan hias yang
produktifitas cukup tinggi.

BLHKP Kab. Maros

74

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Salah satu jenis ikan hias pada kolam air payau

E. Pengetahuan Tradisional
Ada 14 (empat belas) desa di Kabupaten Maros, yang sampai saat ini
mereka tetap mempertahankan tradisi yang diturunkan turun temurun atau
kita mengenalnya masyarakat hukum adat.
Adapun masyarakat hukum adat adalah sebagai berikut :
1. Desa Jenetaesa Kecamatan Simbang
2. Desa Labuaja Kecamatan Cenrana
3. Desa Bontosomba Kecamatan Tompobulu
4. Desa Bonto Manurung Kecamatan Tompobulu
5. Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa
6. Desa Mattampapole Kecamatan Mallawa
7. Mattirotasi Kecamatan Maros Baru
8. Desa Pattanyamang Kecamatan Camba
9. Desa Allaere Kecamatan Tanralili
10. Desa Temmpadduae Kecamatan Marusu

BLHKP Kab. Maros

75

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

11. Desa Bontomarannu Kecamatan Lau


12. Desa Pattontongan Kecamatan Mandai
13. Desa Bontomarannu Kecamatan Moncongloe
14. Desa Minaasabaji Kecamatan Bantimurung.
Karakteristik sosial budaya masyarakat di daerah Kabupaten
Maros seperti halnya masyarakat sulawesi lainnya umumnya termasuk
klasifikasi masyarakat homogen ditandai dengan ciri dan karakter
masyarakat yang berkembang pada umumnya memiliki ciri yang sama.
Khusus daerah Kabupaten Maros didasarkan pada potensi wilayah yaitu
sub sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan, dengan
demikian karakter spesifik masyarakatnya adalah sebagian masyarakat
agraris dan masyarakat nelayan. Ditinjau dari pola kebiasan yang
berkembang saat ini pola perilaku masyarakat yang masih dominan adalah
sifat kegotong royongan terutama pada saat pelaksanaan kegiatan
pembangunan dilakukan secara bersama-sama.
Salah satu karakter budaya yang masih menonjol di daerah
Kabupaten Maros adalah upacara adat pasca panen, tari-tarian tradisional
serta ritual-ritual lain yang dilakukan oleh kelompok-kelompok adat.
Bentuk-bentuk kesenian dan tradisi yang berkembang dan dapat menjadi
daya tarik wisata antara lain :a). Tari-Tarian Tradisional Tari-tarian
tradisional yang ada di Kabupaten Maros yaitu Tari Makkampiri, Tari
Pakkuru Sumange, Tari Kalabbirang, Tari Mappepe pepe, Tari
Pattennung dan Tari Kalubampa. b). Upacara Adat. Upacara adat yang
biasa dilakukan di Kabupaten Maros antara lain: Appalili. Upacara ini
adalah suatu rangkaian upacara adap sebelum memasuki masa tanam
bibit padi. para petani sebelum turun ke sawah mengambil alat-alat
kerajaan yang sebelumnya di taruh dalam sebuah loteng rumah adat yang
disebut Balla Lompoa ketempat khusus yang tersedia. Pelaksanaan
upacara ini di mulai di malam hari dengan seluruh. Tokoh masyarakat
berkumpul untuk membicarakan mengenai masalah pertanian, yang
disebut dengan acara paempo ada yang dihadiri pemangku adat, penasehat
adat, tokoh petani dan pemerintah dan seterusnya hingga pukul 5 pagi
barang-barang kerajaan tersebut diantar dengan tabuhan gendang yang
bertalu-talu dari Balla Lompoa menuju sawah milik Kerajaan Marusu

BLHKP Kab. Maros

76

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

yang bergelar Torannu, sebagai tanda bagi petani untuk memulai


membajak sawahnya. Upacara adat yang lain yaitu Kattoboko, upacara
Katto Boko merupakan ritual yang dilaksanaan sebagai refleksi rasa
syukur setelah berhasilnya panen padi. Pada saat itu masyarakat petani
bersatu pergi kesawah Kerajaan Arrajang Marusu, untuk mengetam padi
kemudian diikat pada alat khusus yang tersedia, sesudah itu diantar ke
Balla Lompoa (Rumah Raja). Hasil panen lalu disambut secara adat oleh
pemerintah, pemangku adat, dewan adat, penasehat adat dan petani.

BLHKP Kab. Maros

77

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Lampiran

BLHKP Kab. Maros

78

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hasil Pengamatan ( Kecamatan Tanralili dan Leang-leang)

No

Nama Hewan
(Lokal)

Individu

Persentase
(%)

Elang

1,59

Cui-cui

11,11

Tinokoreng

6,35

Kutilang

10

15,87

Tekukur

12,70

Merpati Bulan/Pune-Pune

15,87

Layang-Layang

15

23,81

Srigunting/Cibang

4,76

Karcilan/Pote E

3,17

10

Cui dolang

7,94

11

Kepudang biru E

3,17

BLHKP Kab. Maros

79

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hasil Pengamatan ( Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Cenrana)

No

Nama Hewan
(Lokal)

Individu

Persentase
(%)

Burung layang-layang

11

17,46

Cui Doleng

14,29

Gagak

6,35

Jukki

9,52

Cui-cui

12,70

Tekukur/Bukkuru

6,35

Kutilang

17

26,98

Srigunting

4,76

Bubut alang-alang

1,59

10

Merpati hutan

3,51

11

Pelatuk E

1,59

12

Kepudang/Cakuria

3,17

13

Elang

4,76

BLHKP Kab. Maros

80

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hasil Pengamatan Jenis Mamalia Dataran Rendah


( Daerah Pucak Kecamatan Tompobulu)

No

Nama Hewan
( Lokal )

Nama Ilmiah

Ket

Anjing

Conis familiaris

Sapi

Bos Indicus

Tikus

Rattus Sp

Babi Hutan

Sus Vittatus

Monyet

Macaca Sp

Kucing

Felis catus

Musang hitam

Jina macrogaindia
musshenbroeki E

BLHKP Kab. Maros

81

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hasil Pengamatan Jenis Aves Dataran Rendah


( Daerah Pucak Kecamatan Tompobulu)

No

Nama Hewan
( Lokal )

Nama Ilmiah

Ket

Kuntul perak/Kondo

Egrtta intermedia

Kuntul kerbau/ Kondo

Bubulus ibis

Belibis / Kiti balang

Dendri cygra Sp

Blekok sawah/ Kondo buleng

Ardeola speciosa

Walet sapi/ Rewata

Colcocolia esculerta

Punggok coklat

Ninox sculate

Burung hantu

Tyto rosenbergii

Bubut alang-alang/Kaluku

Certropus bengalensis

Elang hitam/Seree

Haliastur indus

10

Baza fasifik/Simbuleng

Aviceda subricasta

11

Puyuh/Kurammu

Tumix suscitator

12

Trinil/Bukkaru

Streptopelia chinencis

13

Merpati hutan mefalik/ Pune-pune

Columba vitiensis

14

Perkici / Parri

15

Betet kelapa/danga

16

Kadalan sulawesi/ Jangang dare

Trichoglossus
flavoviridis E
Tanygnathus
megolorychos
Phaenicophaeus
calyorhyrehus

BLHKP Kab. Maros

82

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hasil Pengamatan Satwa


( Kecamatan Camba)

No

Nama Hewan
( Lokal )

Nama Ilmiah

Ket

Cekakak sungai/Jikki

Halcyon chloris

Pelatuk/ Bantilolo

Mulleripicus fulvus

Burung layang-layang/Rewata

Hirundo tahtica

Kepudang sungu biru (pippi)

Coracina temminckii

Walet sapi/ Rewata

Colcocolia esculerta

Kapasan

Lalage Sp

Kutilang/Kapakasa

Pycnonotus auregaster

Srigunting/cibang

Dicrurus hotlenttotus

Kepudang/cikoro/tario korong

Oriolus chinensys

10

Kekep

Artamus leucorthrchus

11.

Gagap/Kala

Corvus enca

12.

Burung kacamata/ Cui padongko

Zosterops montanus

13.

Kancilan/pote

Coracomis raveni

14.

Burung madu/cui padoleng

Nectarinia Sp

15.

Burung gereja

Passer montanus

16.

Bondol rawa/bengisi jarang

Lonchura mallaca

17.

Bondol taruk/bengisi palirang

Lonchura mallaca

18.

Bondol kepala pucat/Ballang ulu

Lonchura pallida

BLHKP Kab. Maros

83

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hasil Pengamatan Jenis Satwa Dataran Rendah


( Kecamatan mandai, Kecamatan Turikale dan Kecamatan Bontoa)

No

Nama Hewan
( Lokal )

Individu

Persentase
(%)

Srigunting/cibang

Kepudang/ tinokorong

3,75

Cui-cui/kacamata

11,2

Kepudang biru/pippi E

2,50

Tekukur/Bukkuru

7,50

Baza pasitile/Simboleng

11

13,75

Cekakak/Jukki

6,25

Layang-layang

14

17,50

Burung madu

7,50

10

Elang

2,50

11

Kutilang

18

22,50

BLHKP Kab. Maros

84

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Daftar Flora dan Fauna


A.

Daftar Fauna Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung


Status Perlindungan

No.

Jenis Fauna

Prediksi Populasi

UU 5 /
1990

CITES

II

Macrogalidia musschenbroeckii
Strigocuscus celebensis
Ailurops ursinus
Cervus timorensis
Tarsius spectrum

I
II

?
?
?
?
?

Fregata sp.
Penelopides exarhatus
Rhyticeros cassidix
Spizaetus lanceolatus
Pycnonotus aurigaster
Saxicola caprata
Treron sp.
Dendrocarpus teiminkii
Collocalia sp
Collocalia esculenta
Otus manadensis
Loncura molluca
Loncura Malacca
Loncura vallida
Turacaena manadensis
Tanignatus sumatranus
Ghallus gallus
Halcyon cloris
Oriolus chinensis
Ardea purpurea
Egretta sacra
Bubulcus ibis
Ardeola speciosa
Butorides striatus
Nycticorax caledonicus
Ixobrychus cinnamomeus
Spilornis rufipectus
Ictinaetus malayensis
Falco peregrines
Turnix suscitator
Pluvialis fulva
Arenaria interpres
Tringa ochropus
Tringa glareola
Actitis hypleuca
Himantopus leucocephalus
Numenius phaepus
Ptilinopus melanospila

II
III
II
-

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

Trichoglossus ornatus

Tidak dilindungi

Mamalia
1
2
3
4
5
6
Aves
7
8
9
17
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Macaca Maura

BLHKP Kab. Maros

85

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013


Status Perlindungan
No.

Jenis Fauna

45
Loriculus stigmatus
46
Phaenicophaeus calyorhynchus
47
Centropus celebensis
48
Centropus bengalensis
49
Caprimulgus affinis
50
Apus affinis
51
Actenoides monachus
52
Alcedo meninting
53
Merops philippinus
54
Merops ornatus
55
Coracias temminckii
56
Mulleripicus fulvus
57
Hirundo tahitica
58
Coracina morio
59
Lalage leucopygialis
60
Lalage sueurii
61
Dicrurus hottentottus
62
Oriolus chinensis
63
Corvus typicus
64
Trichastoma celebense
65
Zosterops chloris
66
Zosterops anomalus
67
Cyornis rufigastra
68
Hypothymis azurea
69
Artamus leucorynchus
70
Streptocitta albicollis
71
Basilornis celebensis
72
Myzomela saguinolenta
73
Nectarinia Aspasia
74
Nectarinia jugularis
75
Aethopyga siparaja
76
Dicaeum aureolimbatum
77
Dicaeum celebicum
78
Passer montanus
79
Padda oryzivora
Amphibi
80
Bufo melanostictus
81
Bufo celebensis
82
Phryne sp
83
Polypedates leucomystax
84
Fejervarya limnocharis
85
Fejervarya crancrivora
86
Rana celebensis
Reptilia
87
Eutropis rudis
88
Sphenomorphus variegans
89
Sphenomorphus variagatum
90
Lamprolepis smaragdinum
91
Cyrtodactylus jellesmae
92
Cyrtodactylus sp
93
Draco sp
94
Draco volans
95
Hydrosaurus amboinensis
96
Ahaetulla prasina
97
Boiga dendrophyla
98
Boiga irregularis
99
Dendrelaphis pictus

BLHKP Kab. Maros

Prediksi
Populasi

UU 5 /
1990

CITES

Tidak dilindungi

II

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

?
?
?
?
?
?
?

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

86

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Status Perlindungan
No.

100
101
102
103
104
105
Insecta
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154

Jenis Fauna

Prediksi Populasi

UU 5 /
1990

CITES

Tidak dilindungi

Rhapdophis chrysargoides
Psammodynastes pulverulentus
Tropidolaemus wagleri
Ramphotyphlops braminus
Python reticulatus
Varanus salvator

II
-

?
?
?
?
?
?

Morphotaenaris schoembargi
Faunis menado
Taenaris catops leanas
Danaus chrysippus
Danaus genetia
Danaus melucina cythia
Eupoea algae
Eupoea blossomae
Eupoea fibrician
Eupoea leucostictos
Eupoea modesta lagans
Eupoea phaenereta unibrunnea
Eupoea wallacei
Eupoea sp
Eupoea sp
Idea blanchardi
Idea tambusisi
Idea idea
Idea idea oza
Idea novella
Ideopsis juventa
Ideopsis klassica
Ideopsis vitrea
Ideopsis sp
Parantica aspasia
Parantica cleona
Pareronia valeria
Lybithea geoffreyi
Lybithea geoffreyi antipoda
Azanus moriqua
Bindahara phocides
Denorix epiyarbas
Freyeria trochilus
Hypochrysops mioswara
Jamides cyta amphissina
Liphyra brassoli
Argynnis sp
Argyreus hyperbius
Argyreus hyperbius inconstan
Cethosia myrina
Cethosia biblis
Charaxes solon
Charaxes affinis
Charaxes nitebis
Cirrochroa regina filder
Cirrochroa regina princesa
Cupha erymanthis
Cupha maedonis
Cyrestis acilia

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

BLHKP Kab. Maros

87

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Status Perlindungan
No.

155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210

Jenis Fauna

Cyrestis thyenneus
Cyrestis strigata
Euthalia aetes
Euthalia amanda
Euripus robustus
Hypolimnas bolina
Hypolimnas domea
Helcyra celebensis
Junenia almana
Junenia atlites
Junenia orithya
Junenia erigone
Junenia hedonia
Limenitis lymire
Melanitis ismene
Mycalesis duphonceli
Mycalesis malsarida
Neptis nandina
Neptis praslini
Parthenos silvia
Parthenos tigriana
Phalanta alcippe araca
Polyura clitarchus
Polyura alpius
Polyura cognata
Pontoporia eulimene baudora
Rohana macar
Vagrans egista
Vindula cycnei
Vindula erota
Vindula erota cycnea
Vindula erota ricussa
Vindula sp
Yoma sabina sabina
Yoma algina
Yanesa buana
Papilio peranthus
Papilio gigon
Papilio sataspes
Papilio ascalapus
Papilio fuscus
Papilio polytes
Papilio adamanthus
Papilio albinos
Papilio blumei
Papilio canopsis
Papilio castor
Papilio cedrusmedon
Papilio deiphobus dliphylus
Papilio galucus turnus
Papilio lorquinianus
Papilio lowii
Papilio memnon
Papilio polites
Papilio polyphontes
Papilio sarpedon

BLHKP Kab. Maros

UU 5 /
1990
-

Prediksi Populasi
CITES

Tidak dilindungi

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

88

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Status Perlindungan
No.

211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271

Jenis Fauna

Troides hipolythus
Troides helena
Troides haliphron
Graphium androcles
Graphium cordus
Graphium eupharates
Graphium euryphylus
Graphium milon
Graphium agamemnon
Graphium doson
Graphium mendana
Graphium meyery
Graphium rhesus
Graphium deucalion
Graphium sarpedon
Graphium tilacha
Atrophaneura dixoni
Lamproptera meges
Pachlioca iris
Appias albino
Appias celastina
Appias lyncida
Appias nero
Appias paulina
Appias placidia
Appias zarinda
Appias hombroni
Amathusia phidippus
Delias alepa
Delias hapalina
Delias hyparete
Delias isocharis
Delias melusina
Delias mesebloma
Delias omytion
Delias pasithoe
Delias poecilia
Cepora celebensis
Cepora timnatha
Chirrochoa semiramis
Chirrochoa thule
Delias rosenbergi
Euploea eupator
Euploea eleusina
Euploea hewitsoni
Euploea algae
Euploea westwodi
Delias sacha
Delias zebuda
Delias shupi
Dixeia doxo costata
Discopora bambusa
Elodina equatia
Eurema candida
Eurema drone
Eurema celebensis

BLHKP Kab. Maros

UU 5 /
1990

CITES

Tidak dilindungi

II
II
II
-

Prediksi
Populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

89

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Status Perlindungan
No.

272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327

Jenis Fauna

UU 5 /
1990

Gandaca harina niguina


Hebomia glaucippe
Hebomia glaucippe aurantiaca
Hebomia leucippe daemonis
Hestina divona
Ixias reinwardti
Ixias vollenhovii
Leptosias nina
Lamesia lyncides
Papreronia valeria
Saletara cyninna
Saletara leberia
Saletara panda
Terias candida
Terinos taxiles
Tirumala choaspes
Tirumala hamata
Tacola eulimine
Valeria argotis
Valeria chinki
Valeria jobaea abiiana
Dicalleneura ekeike
Dicalleneura rebbei arfalensis
Praetaxilla segesia cariya
Praetaxilla statira dhyana
Praetaxilla statira statira
Attacus atlas
Elymnias thryallis
Elymnias hewitsoni
Geitoneura mynyas
Melanitis leda
Melanitis velutina
Mycalesis sirius
Batocera sp.
Aegus sp.
Catopsilia scylla
Catopsilia pomona
Pareronia tritaea
Parthenos sylvia
Dichorragia sp
Doleshallia bisaltios
Estina divona
Hypolimnas diomea
Lexias aetes
Moduza procris
Moduza lymire
Moduza libinites
Moduza licone
Mynes talboti
Mynes geoffroyi
Parthenos tigrina
Prothoe frank
Rhinipalpa polynice
Gehyra matilata
Mubaya rudis

Cosymbatus sp

BLHKP Kab. Maros

CITES

Tidak
dilindungi

Prediksi
Populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

90

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013


Status Perlindungan
No.

Jenis Fauna

328
Pachliopta polyponthes
329
Deudorix epijarbus
Collembola, Pisces, Moluska
dan lain-lain
330
Aracnida
331
Collembola
333
Polydesmida
333
Trombididoee
334
Armadillidia
335
Doratodesmidae
336
Amblipigii
337
Heteropodidae
338
Scutigeridae
339
Rhaphidophora
340
Pnaria sp
341
Eustra sp
342
Eustra saripaensis
343
Cyclotus longipilus
344
Cyclotus politus
345
Cyclotus guttatus
346
Hesta sp
347
Planispira
348
Leptopoma celebesianum
349
Trichoptera
350
Cancrocaeca xenomorpha
351
Bostrychus sp 1
352
Bostrychus sp 2
353
Cirolana marosina
354
Marosina longirostris
355
Marosina brevirostris
356
Pseudosinella maros

Prediksi
Populasi

UU 5 /
1990

CITES

Tidak
dilindungi

?
?

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

Sumber : Data Primer BTN Babul dan dihimpun dari berbagai sumber

BLHKP Kab. Maros

91

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013


B. Daftar Flora Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

Jenis Flora
Agathis philippinensis
Arthocarpus integra
Arthocarpus communis
Arthocarpus altiliis
Arthocarpus elestica
Arthocarpus incise
Anthochepalus cadamba
Anthochepalus macrophyllus
Alstonia scholaris
Anacardium occidentale
Albizia saponaria
Arenga pinnata
Aleurites moluccana
Annona muricata
Aglaia lawii
Aglaia odorattisima
Aglaia tomentosa
Aglaia korthalsii
Aglaia argentea
Aglaia ganggo
Aglaia sp
Archidendron sp
Actinodaphne sp
Abelmoschus moschatus
Acmena acuminatissima
Adina sp
Alchornea rugosa
Antiaris taxicaria
Antidesma montanum
Apania senegalensis
Aporosa sp
Arcangelisia flava
Ardicia lanceolata
Alangium salvinifolium
Allophylus cobbe
Aphanamixis polystachya
Ardisia sp
Alsodaphne sp
Alphitonia incana
Aralia sp
Buchanania arborescens
Bombax malabaricum
Bambusa sp
Bauhunia arborea
Baringtonia asiatica
Baccauirea sp
Bischofia javanica
Breidelia insulana
Beilschmiedia gemmiflora
Beilschmiedia sp
Breynia virgata
Casuarina junghuhniana
Castanea acuminatissima
Colona sp
Cananga odorata

BLHKP Kab. Maros

Status perlindungan
UU
Tidak
CITES
5/1990
dilindungi
-

Prediksi
populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

92

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No.
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112

Jenis Flora
Calophyllum inophyllum
Calophylum sp
Klenhovia hospita
Ceiba petandra
Citronella suaveoleus
Citronella sp
Chionanthus celebicus
Cinnamomum sp
Cynometra ramiflora
Chionanthus ramiflora
Cratoxylon cochinchinensis
Claoxylon sp
Clorodendrum sp
Canarium balsamiferum
Canarium maluence
Canthium didyma
Caryota mitis
Cassia siamea
Celtis cinamomea
Cleistanthus myrianthus
Canthium didyma
Chisocheton ceramicus
Codiaeum variegatum
Castanopsis buruana
Castanopsis sp
Coffea sp
Caseria grewiaefolia
Duabanga moluccana
Dracontomelon dao
Dracontomelon mangiferum
Dillenia serrata
Diospyros celebica
Diospyros ferrea
Diospyros korthalsiana
Diospyros venenosa
Dracaena multiflora
Dehaasia caesia
Dehaasia celebica
Didymocheton nutans
Drypetes glabridiscus
Drypetes globosa
Drypetes longifolia
Drypetes subcubica
Drypetes sp
Dysoxylum densiflorum
Denrocdine stimulans
Derris trifoliate lour
Dolichandrone spathacea
Elmerillia sp
Eucalyptus deglupta
Eugenia jambolana
Eugenia acuminatissima
Eugenia cuminii
Eugenia everettii
Eugenia polycephaloides
Euonymus javanicus
Elastostema sinuatum

BLHKP Kab. Maros

Status perlindungan
UU
Tidak
CITES
5/1990
dilindungi

Prediksi
populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

93

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No.
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
44
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170

Jenis Flora
Euvodia accendens
Eupotarium odoratum
Exocarpus latifolius
Erythrina pusca
Ellatostachys verrucosa
Endiandra rubescens
Ficus benjamina
Ficus variegata
Ficus deltoidea
Ficus subulata
Ficus obcsura
Ficus subtrinervia
Ficus callosa
Ficus anastomosans
Ficus grewiifolia
Ficus pisifera
Ficus tinctoria
Ficus virgata
Ficus ampelas
Ficus copiosa
Ficus cumingii
Ficus elmeri
Ficus gul
Ficus heteropoda
Ficus adenosperma
Ficus fistulosa
Ficus hispida
Ficus septica
Ficus racemosa
Ficus elestica
Ficus miguelii
Ficus callophylla
Ficus chrsolepis
Ficus cordatula
Ficus crassiramea
Ficus forstenii
Ficus lawesii
Ficus microcarpa
Ficus subcordata
Ficus sumatrana
Ficus virens
Ficus superba
Ganopyllum falcatum
Ganopyllum sp
Garcinia mangostana
Garcinia gaudichaudii
Garcinia laterriflora
Garcinia forbesi
Garuga floribunda
Gnetum gnemon
Grewia acuminata
Gendarussa vulgaris
Gomphandraa mappioides
Gluta rengas
Glycosmis cochinchinensis
Glycosmis pentapyllla
Glycosmis sp
Hernandia sp

BLHKP Kab. Maros

Status perlindungan
UU
Tidak
CITES
5/1990
dilindungi
-

Prediksi
populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

94

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No.
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226

Jenis Flora
Hymenodyction excelsum
Heriteria littorolis
Hopea celebica
Heckeria umbellata
Hydnocarpus heterophylla
Horsfieldia sp
Homalium celebicum
Ixora gandifolia
Ixora javanica
Ixora timorensis desaisne
Ixonanthes petiolaris
Itoa stapffi
Jatropa curcas
Knema cinerea
Kadsura sp
Laportea stimulans
Leea indica
Leea angulata
Lepiniopsis ternatensisi
Lepisanthes fruticosa
Lepisanthes sp
Leucosyke capitellata
Lagerstromia speciosa
Lagerstromia ovatifolia
Lantana camara
Lysianthes sp
Litsea mappacea
Litsea timoriana
Litsea sp
Mangifera indica
Mangifera foetida
Mangifera pedicellata
Myristica fragras
Mollutus floribondus
Mollutus subpeltatus
Mollotus sp
Macaranga gigantea
Matthaea sansta
Meliosma nitida
Memecylon edule
Maranthes corymbosa
Nauclea orientalis
Nephelium lappaceum
Orophea celebica
Orophea hexandra
Octomeles sumatrana
Pangium edule
Pangium obovatum
Pinus merkusii
Pandanus sp
Palaquium obtusifolium
Palaquium obovatum
Pterocarpus indicus
Pometia pinnata
Pterospermum celebicum
Pterospermum diversifolium

BLHKP Kab. Maros

Status perlindungan
UU
Tidak
CITES
5/1990
dilindungi
-

Prediksi
populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

95

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No.
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284

Jenis Flora
Pterospermum javanicum
Pometia acuminate
Pometia serrata
Polyalthia celebica
Polyalthia coffeoides
Polyalthia sp
Polycias nodusa
Pimeleodendron ambainicum
Pseudoclausena chrisogyne
Planchonia valida
Planchonia natida
Pisonia umbelifera
Premna sp
Psychotria sp
Plectronia glabra
Plectronia sp
Riporosa caesia
Phaleria capitata
Picrasma javanica
Pittosporum ramiflorum
Poikilospermum sp
Popowia sp
Pothos rumpii
Pavetta sp
Podocarpus neriifolius
Podocarpus imbricatus
Podocarpus sp
Phyllocladus hypophyllus
Planchonella moluccana
Planchonella firma
Pterocymbium javanicum
Schleichera oleosa
Spatudea campanulata
Sterqulia foetida
Sterqulia comosa
Sterqulia insularis
Sterqulia oblongata
Samanea saman
Swietenia macrophylla
Spondias pinnata
Schefflera polybatrya
Schefflera elliptica
Sageraea lanceolata
Sagerae glabra
Solacia sp
Santiria laevigata
Santiria sp
Scolopia spinosa
Sloetia sp
Strobilanthes blumei
Semecarpus sp
Tristania sp
Tamarindus indicus
Tectona grandis
Talauma singaporensis
Terminalia microcarpa
Terminalia sp
Tetrameles nudiflora

BLHKP Kab. Maros

Status perlindungan
UU
Tidak
CITES
5/1990
dilindungi
-

III
II
-

Prediksi
populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

96

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

No.
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302

Jenis Flora
Tarenna teysmanii
Tarenna sp
Timonius sp
Tricalysia singularis
Tristiropsis canaroides
Tristiropsis sp
Trichospermum pleiostigma
Tabarnaemontana sp
Tomoniu sp
Vatica sp
Vitex cofassus
Vitex pubescens
Villebrunea rubescens
Vernonia arborea
Walsura pinnata
Wrightia pubescens
Xanthophyllum sp
Xylopia sp

Status perlindungan
UU
Tidak
CITES
5/1990
dilindungi
-

Prediksi
populasi
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

Sumber : Data Primer BTN Babul dan dihimpun dari berbagai sumber

BLHKP Kab. Maros

97

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

LAMPIRAN
PETA

BLHKP Kab. Maros

98

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA ADMINISTRASI

BLHKP Kab. Maros

99

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA DAS

BLHKP Kab. Maros

100

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA PERSEBARAN JUMLAH PENDUDUK

BLHKP Kab. Maros

101

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA TOPOGRAFI

BLHKP Kab. Maros

102

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KAWASAN MANGROVE

BLHKP Kab. Maros

103

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KAWASAN TAMBAK

BLHKP Kab. Maros

104

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KAWASAN BUDIDAYA

BLHKP Kab. Maros

105

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KAWASAN HUTAN

BLHKP Kab. Maros

106

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KAWASAN LINDUNG

BLHKP Kab. Maros

107

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

KECAMATAN CENRANA

BLHKP Kab. Maros

108

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

KECAMATAN BANTIMURUNG

BLHKP Kab. Maros

109

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

KECAMATAN MALLAWA

BLHKP Kab. Maros

110

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

KECAMATAN CAMBA

BLHKP Kab. Maros

111

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

KECAMATAN TOMPOBULU

BLHKP Kab. Maros

112

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

HUTAN KONSERVASI

KETERANGAN : WARNA UNGU ( HUTAN KONSERVASI)

BLHKP Kab. Maros

113

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA POLA RUANG

BLHKP Kab. Maros

114

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KESESUAIAN BUDIDAYA UDANG

BLHKP Kab. Maros

115

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA KESESUAIAN BANDENG

BLHKP Kab. Maros

116

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA POLA ARUS

BLHKP Kab. Maros

117

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA SALINITAS AIR TAMBAK

BLHKP Kab. Maros

118

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

DAS MAROS

BLHKP Kab. Maros

119

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA TN. BABUL

BLHKP Kab. Maros

120

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA RANGKONG MAROS

BLHKP Kab. Maros

121

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA PERSEBARAN JUMLAH PENDUDUK

BLHKP Kab. Maros

122

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

PETA JENIS TANAH

DOKUMENTASI

BLHKP Kab. Maros

123

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

DOKUMENTASI

BLHKP Kab. Maros

124

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Dalam kehidupan sosial


budaya
masyarakat
Dalam
kehidupan
sosial
Kabupaten
Maros
budaya
masyarakat
(Telaga Toakala)
Kabupaten
Maros dijaga kelestariannya
karenaToakala)
beberapadijaga
diantara
masyarakat karena
masih
(Telaga
kelestariannya
percayadiantara
bahwa telaga
toakala
menyimpan
beberapa
masyarakat
masih
percaya
kekuatan
mistis dan kekuatan
legenda yang
bahwa
telaga- kekuatan
toakala menyimpan
turun temurun
berakar
kuatyang
dikehidupan
kekuatan
mistis dan
legenda
turun temurun
budaya
mereka
berakar
kuat
dikehidupan budaya mereka

Telaga Toakala mencirikan tipe


mata air kawasan karst yang
didasar telaga terdapat air yang
mengalir deras melewati celahcelah batuan atau rekahanrekahan sebagai penyumbang air
ke air terjun Bantimirung

BLHKP Kab. Maros

125

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Hutan merupakan surga


bagi tumbuhan dan bintang
surga bagi
liarHutan merupakan
sekaligus
menjadi
tumbuhan dan bintang liar sekaligus
menjadi tempat
berlindung bagibagi
tempat
berlindung
satwa yang terancam punah.
Beberapa binatang
dapat
satwa
yang liar tidak
terancam
hidup di dalam penangkaran

punah. Beberapa binatang


liar tidak dapat hidup di
dalam

penangkaran

sekalipun
Biji-bijian

dari

tanaman

palma merupakan makanan


Biji-bijian dari tanaman palma

dari

burung-burung

merupakan makanan dari

burung-burungdan
/ kalelawar
dan
kalelawar
bijinya
bijinya tersebar dalam hutan

tersebar dalam hutan yang


yang akan membentuk

tanaman muda
akan membentuk

tanaman muda

BLHKP Kab. Maros

126

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Semakin banyak
tegakan
dalam vegetasi
Semakin
banyak
tegakan
dalamhutan
vegetasi hutan semakin besar
semakin besar spesies gen yang berkembang

spesies
gen Ekosistem
yang berkembang
didalamnya. Ekosistem hutan dapat
didalamnya.
hutan dapat menjadi
bank gen (plasma nutfah).

menjadi bank gen (plasma nutfah).


Kelangsungan hidup
beberapa jenis fauna

Kelangsungan hidup
beberapa jenis fauna

tipe karst sangat

tipe karst sangat


bergantung pada
bergantung pada
vegetasi hutan.

vegetasi hutan.

BLHKP Kab. Maros

127

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan


perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari dan panjang penyinaran.
Keadaan ini akan berpengaruh pada jenis-jenis flora dan fauna.

Gagak hitam / kala


( Corvus enca) banyak
bermigrasi ke dataran tinggi
yang semula banyak didapati
Gagak hitam / kala

pada dataran
- dataran
( Corvus
enca) banyak

rendah

bermigrasi ke dataran tinggi

( 0-100 dpl)

yang semula banyak didapati

pada dataran - dataran rendah


( 0-100 dpl)

BLHKP Kab. Maros

128

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Sumber air yang melimpah meski kemarau panjang tidak membuat kering sungai-sungai
yang menampung air dari taman wisata air terjun Bantimurung. Beberapa spesies kupukupu tertentu hidup mencari tempat hidup di sekitar sungai-sungai tersebut

BLHKP Kab. Maros

129

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Menyerapkarbon
karbon dioksida
Menyerap
dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sebuah

Karbonkeseimbangan
dioksidaalamdibutuhkan
oleh tumbuhan untuk proses
yang luar biasa yang telah Allah SWT ciptakan untuk
fotosintesis.
Sebuah
alamgasyang
luar apabila
biasa dihirup
yang telah
kehidupan
manusia.keseimbangan
Karbon dioksida adalah
berbahaya
oleh manusia. Namun disisi lain tumbuhan membutuhkan gas
Allah secara
SWTberlebih
ciptakan
untuk kehidupan manusia. Karbon dioksida
tersebut untuk menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan mahluk bumi.

adalah gas
berbahaya apabila dihirup secara berlebih oleh manusia.
Keberadaan hutan yang luas dimuka bumi akan memberikan peluang
Namun
disisi karbon
lain dioksida
tumbuhan
membutuhkan
gas tersebut
untuk
penyerapan
(CO2) yang
lebih besar. Akibatnya
udara dimuka
bumi akan bersih dan jumlah oksigen yang akan dihasilkan hutan pun akan
menghasilkan
oksigen yang sangat dibutuhkan mahluk bumi.
semakin besar

Keberadaan hutan yang luas dimuka bumi akan memberikan


peluang penyerapan karbon dioksida (CO2) yang lebih besar.
Akibatnya udara dimuka bumi akan bersih dan jumlah oksigen yang
akan dihasilkan hutan pun akan semakin besar.

BLHKP Kab. Maros

130

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Tanaman
(Palma

jenis
Sp)

palem

disamping

Tanaman jenis palem (Palma

menjadi makanan / sumber


Sp) disamping menjadi makanan

nutrisi
bagi
satwa
liar liar
juga
/ sumber
nutrisi
bagi satwa
juga menjadi
indikatorbagi
bagi type
menjadi
indikator
type
hutan khususnya hutan hujan

hutan

khususnya

hutan

hujan

tropis.
Percepatan
dari biji-bijian
yang

tropis. Percepatan daya tumbuh

mempercepat
dayadihasilkannya,
tumbuh dari
biji-bijian
kerapatan vegetasi dalam hutan.

yang

dihasilkannya,

mempercepat

kerapatan

vegetasi dalam hutan.

Pada

dataran

rendah

Tanaman

pekarangan) taman kota, hutan kota,


Pada dataran rendah (Tanaman
penangkaran kupu - kupu bahkan pada
pekarangan) taman kota, hutan kota,
pemulihan habitat kupu-kupu tanaman
penangkaran kupu - kupu bahkan
kembang sepatu (hybiscus rosa sinencis)
pada pemulihan habitat kupu-kupu
disamping warnanya yang braneka ragam
tanaman kembang sepatu (hybiscus
daunnya menjadi pakan kupu-kupu dan
rosa sinencis) disamping warnanya
nektar pada bunganya menjadi sumber
yang braneka ragam daunnya
makanan serangga lainnya ( lebah, lebah
menjadi pakan kupu-kupu dan nektar
madu dan lain-lain)
pada bunganya menjadi sumber
makanan serangga lainnya ( lebah,
lebah madu dan lain-lain)

BLHKP Kab. Maros

131

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Kerapatan tanaman jumlah tegakan tanaman di area taman permandian Bantimurung yang
tidak terganggu menyebabkan jenis satwa ( Macaca Sp ) sering menampakkan dirinya dan
menjadi totonan/hiburan bagi pelancong. Dengan keberadaan Balai Taman nasional babul
yang proaktif

memberikan penyuluhan tentang pentingnya upaya pelestarian satwa

endemik/langka sehingga satwa ini tidak merasa terganggu oleh keberadaan dan kegiatan
manusia.

BLHKP Kab. Maros

132

Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten Maros Tahun 2013

Panorama yang indah tidak selalu


melantunkan kidung-kidung yang indah.
Keanekaragaman hayati di
Kabupaten Maros
perlu tangan-tangan kuat,
perlu pemikiran yang modern dan
multi disipliner untuk mengungkap
misteri yang tersimpan dalam
perut bukit kapur ( Karst)
agar keindahannya tidak

Menjadi Legenda

BLHKP Kab. Maros

133

Anda mungkin juga menyukai