Anda di halaman 1dari 6

PERENUNGAN KEFILSAFATAN PANCASILA

1. Pandangan Soekarno
Maksud Pancasila adalah fundamen falsafah, pikiran yang sedalam-dalamnya
untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka Yang Kekal dan Abadi.
Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi
Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab
(Islam).

2. Pandangan Notonagoro
Susunan Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan
piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara.
Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat
dari Pancasila.

3. Pandangan Sudirman Kartohadiprodjo


Pancasila adalah filsafat dan disebabkan diucapkan sebagai dasar filsafat
negara, maka Pancasila itu pertama-tama adalah filsafat negara. Pancasila disajikan
sebagai pidato untuk memenuhi permintaan memberikan dasar filsafat negara, maka
disajikannya Pancasila sebagai filsafat.

4. Pandangan Soeharto
Oleh Soeharto, filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-filsuf
yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan Pancasila truly
Indonesia. Semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila
dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila).

5. Pandangan Teori Kausal Aristoteles


a. Kausal Materialis Sebab yang berhubungan dengan materi/ bahan. Artinya
Pancasila digali dan nilai-nilai social budaya yang ada dalam bangsa Indonesia
sendiri.

b. Kausal Formalis Sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Pancasila


yang ada dalam pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal kebenaran formal.
c. Kausal Efisiensi Kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan
merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia.
d. Kuasa FinalisBerhubungan dengan tujuan. Tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila:
a. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
b. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sendiri.
c. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, bekerja sama dan gotong-royong.
d. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.

Pustaka Rujukan
Drs. Sunoto, 2003, Mengenal Filsafat Pancasila, Yogyakarta, Hanindita Graha Widya

Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 menegaskan : Maksud


Pancasila adalah philosophschegrondslag itulah fundament falsafah, pikiran yang
sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka Yang
Kekal dan Abadi.
Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bahwa Pancasila merupakan filsafat
asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya
India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam).
Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli
Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India
(Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut Sukarno Ketuhanan
adalah asli berasal dari Indonesia, Keadilan Soasial terinspirasi dari konsep Ratu
Adil. Sukarno tidak pernah menyinggung atau mempropagandakan Persatuan.

Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas


Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 menegaskan : Susunan
Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang
mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita.
Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat
dari Pancasila (Notonagoro).

Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuffilsuf yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan Pancasila truly
Indonesia. Semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila

dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila). Filsuf Indonesia yang bekerja
dan mempromosikan bahwa filsafat Pancasila adalah truly Indonesia antara lain
Sunoto, R. Parmono, Gerson W. Bawengan, Wasito Poespoprodjo, Burhanuddin
Salam, Bambang Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan, Moertono,
Soerjanto Poespowardojo, dan Moerdiono.

Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles:


a. Kausal Materialis Sebab yang berhubungan dengan materi/ bahan. Artinya
Pancasila digali dan nilai-nilai social budaya yang ada dalam bangsa Indonesia
sendiri.
b. Kausal Formalis Sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Pancasila yang ada
dalam pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal kebenaran formal.
c. Kausal Efisiensi Kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia.
d. Kuasa FinalisBerhubungan dengan tujuan. Tujuan diusulkannya Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila.
a. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
b. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sendiri.
c. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, hams bekerja sama dan gotongroyong.
d. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.

e.Prof. Sudirman Kartohadiprodjo, SH, dalam buku beliau Beberapa pikiran sekitar
Pancasila antara lain menyatakan : pidato itu diucapkan oleh Ir. Soekarno sebagai

sambitan/melemparkan/mengistruksikan

atas

pemerintahan

ketuanya

memberi

Philasophische grendslag dasar filsafat daripada negara Indonesia yang merdeka


yang kelak akan didirikan. Karena itu pidato itu dibawakan sebagai dasar filsafat,
sehingga isi pidato itu setidak-tidaknya diajukan sebagai filsafat, jadi Pancasila itu
adalah filsafat dan disebabkan diucapkan sebagai dasar filsafat negara, maka
Pancasila

itu

pertama-tama

adalah

filsafat

negara

Dari uraian pendapat para sarjana diatas terbuktilah bahwa Pancasila adalah telah
memenuhi syarat sebagai suatu filsafat negara bagi bangsa Indonesia.

Pendapat Soediman Kartahadiprojo


(Pikiran Sekitar Pancasila; Soediman) 69
Pancasila disajikan sebagai pidato untuk memenuhi permintaan memberikan dasar
filsafat
negara, maka disajikannya Pancasila sebagai filsafat seperti halnya buah-buahan yang
bisa dijadikan obat untuk memberantas penyakit.

Anda mungkin juga menyukai