STROKE
Dipresentasikan pada tanggal: 5 Juli 2007
Oleh:
Lista Andriyati
01.30293.00041.09
Pembimbing:
REFERAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Mortalitas/Morbiditas3
Resiko
terjadinya
stroke
meningkat
seiring
bertambahnya
usia,
khususnya orang dengan usia lebih dari 64 tahun dimana sekitar 75%
semua jenis stroke dapat terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Stroke5
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak dengan ciri-ciri tiba tiba
hilang / menurun fungsi otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah atau
pecah pembuluh darah otak dimana gangguan ini menimbulkan kerusakan sel
otak pada daerah tersebut
2.2 Anatomi6
Otak mendapat darah dari empat arteri besar yaitu dua arteri karotis
interna kiri dan kanan, dan dua arteri vertebralis kiri dan kanan. Arteri karotis
interna diluar
Dinding arteri otak lebih tipis karena adanya tengkorak yang tebal yang
melindungi.
2.3 Fisiologi6
Penggunaan darah oleh otak sangat besar jika dibandingkan organ lain
dalam tubuh manusia. Tidak kurang dari 15-20% darah dari jantung menuju ke
otak. Konsumsi oksigen untuk otak ialah antara 20-25%. Dengan
ini dapat
namun
tidak
semuanya,
faktor
resiko
stroke
ada
Usia
Jenis kelamin
Ras
Hipertensi
Diabetes mellitus
Merokok
Kontrasepsi oral
Hiperurisemia
Dislipidemia
Fibrilasi atrium
Stroke hemoragik
Patogenesis TIAs7
Berkurangnya
aliran
darah
otak
dibawah
20-30
ml/100gr/min
Completed Stroke
Progressive Stroke
insufisiensi
karotis
karena
terlibatnya
system
arteri
6. Gejala sensorik. Parestesi pada satu atau kedua sisi wajah dan tungkai
atas atau bawah, nyeri talamik didapatkan pada iskemia di daerah yang
disuplai oleh arteri serebri posterior.
7. Jatuh tiba-tiba. Hilangnya tonus secara tiba-tiba pada tungkai bawah
didapatkan pada iskemia piramida medullaris.
8. Perubahan kesadaran. Termasuk tidak seimbang atau hilangnya
kesadaran, abulia, drowsiness, bingung, agitasi dan perubahan siklus
tidur.
9. Kombinasi beberapa atau semua gejala diatas.
sifatnya reversible
Completed Stroke5
-
Progressive Stroke5
-
Stroke Hemoragis4
Onset serangan bersifat mendadak dan intensitas maksimumnya dicapai
dalam beberapa jam. Nyeri kepala sering terjadi, dan stupor atau koma terdapat
selama fase akut. Tanda-tanda neurologi fokal (paralisis, hilangnya sensorik dan
defek kemampuan bicara) sering dijumpai. Tanda-tanda neurologi yang umum
meliputi nyeri kepala, vomitus, kejang dan koma. Semua gejala ini paling sering
terdapat pada perdarahan cerebri. Kaku kuduk atau rigiditas nuchae sering
ditemui pada perdarahan subarachnoid atau intracerebri. Pada periode sebelum
suatu serangan, sering ditemukan gejala dan keluhan mental (confusion,
disorientasi dan gangguan daya ingatan).
2.7 Diagnosis
Pemeriksaan fisik :
-
Pemeriksaan Tambahan/Laboratorium
-
Pemeriksaan Neuro-radiologik :
1. CT scan merupakan pemeriksaan gold standard untuk membedakan
infark dengan perdarahan
2. Angiografi
serebral
(karotis,
atau
vertebral)
untuk
mendapatkan
gambaran yang jelas tentang pembuluh darah yang terganggu, atau bila
scan tak jelas.
infark,
perdorahan
otak,
baik
PIS
(perdarahan
KRITERIA
DIAGNOSA
Kesadaran
PIS
/ koma
PSA
TROMBOSIS
EMBOLI
pelan
N/
N/
+++
Kelumpuhan
hemiplegi
hemiplegi +/-
hemiplegi
hemiplegi
kaki - tangan
Setelah 3 - 5 hr tangan-kaki
tangan-kaki
Afasia
++ / -
++ / -
LP darah
+/-
++++
Artherografi
shift midline
aneurisma +
Oklusi/stenosis
oklusi
CT Scan
hiperdens ++
N / hiperdens
hipodens
hipodens
intraserebral
ekstraserebral
stl hr 4 - 7
stl hr 4 - 7
PIS
PSA
TROMBOSIS
EMBOLI
UMUR
> 40 thn
Tak tentu,
dapat 20-30
tahun
ONSET
aktivitas
aktivitas
bangun tidur
tak tentu
Perjalanan
cepat
cepat
bertahap
cepat
50-70 tahun
Semua umur
GEJALA PENYERTA :
Sakit kepala
++
+++
Muntah
++
+++
Vertigo
+/-
+/-
Hipertensi
berat
+/-
+/-
Peny. Jantung
HHD
ASHD
RhHD
++
FAKTOR RESIKO :
Diabetes
Hiperlipid
++
2.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi pada stroke akut sangat mempengaruhi
morbiditas dan mortalitas stroke. Sebagian besar ahli tidak merekomendasikan
terapi hipertensi pada stroke iskemik akut, kecuali terdapat hipertensi berat yang
menetap yaitu tekanan darah sistolik > 220 mmHg atau diastolic > 120 mmHg.
Sebagian ahli berpendapat obat-obat antihipertensi diteruskan pada fase awal
stroke dan menunda pemberian obat antihipertensi yang baru sampai dengan 710 hari pasca awal serangan stroke.8
2.9.1 Stroke Infark5 :
Anti Trombus :
Trombolitik
Antikoagulan
: - cardioemboli
- heparin, warfarin
Anti platelet
Sistem Kolateral :
Hemoreologi
: pentoksifilin
Operasi
kontrol kejang
b. Operasi :
-
: Tranexamic acid
b. Anti Vasospasme
: nimodipine
Rehabilitasi
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada usia di atas 45
tahun, maka yang paling penting pada masa ini ialah upaya membatasi sejauh
mungkin kecacatan penderita, fisik dan mental, dengan fisioterapi, terapi
wicara, dan psikoterapi serta mengajarkan penderita untuk dapat hidup
menolong diri sendiri dengan sisa kecacatan yang ada (mandiri).
Tim Rehabilitasi :
Dokter (Rehabilitasi Medik, Neurologist, Internist dll )
Perawat Rehabilitasi Medik
Fisioterapist
Terapis Okupasi
Terapist Wicara
Ortotis prostetis
Psychologis
Terapi Preventif
yang
menguntungkan
pemulihan
fungsi
tubuh,
mencegah
spastisitas dan sikap tubuh abnormal; dan dengan nasehat serta pengarahan
kepada penderita dan keluarganya.
Tindakan mobilisasi perlu menunggu waktu, dengan pola sbb :
-
segera menjadi stabil tanpa aritmia, mobilisasi dapat dilakukan dengan hatihati mulai pada hari ke-10.
-
REFERENSI
1.
Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jilid 2. Media
Aesculpius, FK UI. Jakarta. 2000. Hal 27.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gilroy, John. Basic Neurology. 3rd Ed. McGraw-Hill Companies, Inc. USA.
2000. P.231
8.