Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang

Dalam memproduksi atau membuat sediaan farmasi banyak bahan bahan tambahan
yang digunakan untuk meningkatkan mutu sediaan farmasi tersebut. Baik rasa segi fisik,
kimia maupun biologis. Contoh bahan tambahan yang biasa digunakan antara lain pengawet,
zat pemanis, zat pewarna, gelatin, dan lain lain.
Zat zat tambahan tersebut ada yang diperoleh secara alami atau diperoleh melalui
proses kimia terlebih dahulu contohnya gelatin. Gelatin bersumber dari kulit atau tulang
hewan biasanya hewan sapi atau babi yang kemudian diproses dengan larutan kimia hingga
larutan tersebut mengental dan mengandung gelatin.
Gelatin memiliki banyak khasiat dan kegunaan. Oleh karena itu, pada makalah ini
penulis akan memaparkan mengenai gelatin mencakup sumber gelatin, aplikasi dalam
teknologi farmsi, keadaan gelatin di Indonesia.
1.2; Rumusan Masalah
1;
2;
3;
4;
5;

Dari latar belakan diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut :


Apa yang dimaksud dengan gelatin?
Darimana sumber gelatin serta bagaimana membuat gelatin?
Apa manfaat dan kegunaan gelatin dalam industry farmasi?
Bagaimana stabilitas gelatin?
Bagaimana keadaan kandungan gelatin dalam industri di Indonesia?

1.3; Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah :


1; Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Obat Tradisional
2; Mengetahui serta meningkatkan pemahaman mengenai zat tambahan yang biasa
digunakan dalam industry farmasi khusunya gelatin yang mencakup sumber
pendapatanya, cara mengolah, manfaat serta kegunaanya, stabilitas gelatin, serta keadaan
kandungan gelatin dalam industry di Indonesia.
1.4; Metode

Metode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan, yaitu memberikan


gambaran tentang materi-materi yang berhubungan dengan permasalahan melalui literatur
buku-buku yang tersedia, serta jurnal jurnal penelitian.
1

BAB II
PEMBAHASAN
21; Gelatinum
1; Nama Sinonim

Gelatina, Byco ; Cryogel , E441 , gelatina , gelatin , Instagel , Kolatin ; Solugel ; Vitagel
2; Nama hewan asal
Babi dan sapi
3; Nama keluarga
Suidae
4; Zat berkhasiat utama/isi
2

5;

6;

7;

8;

Glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam glutamat, lisin, arginin, alanin, asam
asparoginat, fenil-alanin, oksiprolin, dan histidin.
Penggunaan
Bahan kapsul, salep, cairan transfusi, pembentuk gel , pensuspensi ; tablet pengikat ,
agen peningkat viskositas .
Pemerian
Gelatin terjadi sebagai cahaya kuning untuk samar berwarna kuning , vitreous ,rapuh
solid. Hal ini praktis tidak berbau dan berasa , dan tersedia sebagai tembus lembar ,
serpih , dan butiran , atau sebagai bubuk kasar.
Bagian yang diambil
Gelatina makanan dapat dibuat dari 3 sumber utama, yaitu tulang-tulang yang sudah
bersih, kulit babi yang baru dibekukan, dan kulit sapi muda.
Tulang yang diolah dengan asam klorida menghasilkan garam kalsium yang larut dalam
Osein. Osein dan kulit sapi muda jika diolah dengan kapur, memberikan kolagen kotor
yang setelah dimurnikan pada pH 5-6 menghasilkan gelatin tipe B.
Kulit babi yang diolah dengan asam klorida yang disari pada pH 3,5 5 akan
menghasilkan lemak dan gelatin tipe A.
Jenis sediaan
Penggunaan untuk kapsul dengan bentuk yang keras atau kapsul lunak, zat pembuat gel
pada makanan, farmasi, fotografi, dan pabrik kosmetik.

9; Penyimpanan

Dalam wadah tertutup baik, kedap udara yang sejuk yaitu baik di tempat terventilasi dan
kering.
Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari bahan kalogen. Istilah gelatin umum
untuk campuran fraksi protein murni diperoleh dengan hidrolisis asam parsial (gelatin
tipe A ) atau dengan hidrolisis basa parsial (tipe B gelatin ) kolagen hewan diperoleh dari
sapi dan tulang babi , kulit sapi ( menyembunyikan) , kulit babi , dan kulit ikan . Gelatin
mungkin juga campuran dari kedua jenis . Fraksi protein terdiri hampir seluruhnya dari
asam amino bergabung bersama oleh hubungan amida untuk membentuk polimer linear ,
bervariasi berat molekul dari 20000-200000.
Ada dua macam tipe gelatin yaitu gelatin tipe A dengan titik iso-electric pada pH 7-9 dan
gelatin tipe B dengan titik iso-electric pada pH 4,7-5,0
Kualitas dan sifat-sifat gelatin ditetapkan oleh perbandingan antara glutina dan
khondrina yang terdapat padanya.
3

Gelatin tidak dapat larut di aseton, cloroform, ethanol (95%), eter, dan metanol. Tetapi
dapat larut di gliserin, asam, dan alkalis, walau asam kuat atau alkalis menyebabkan
pengendapan. Di air, gelatin akan membengkak dan ringan, secara berangsur-angsur
menyerap di antara lima dan 10kali beratnya sendiri dari air. Agar-agar dapat larut di air
di atas 40 oC, membentuk satu larutan koloidal, yang gel pada dinginkan ke 3540 oC.
22; Sumber dan Cara Pembuatan Gelatin

Pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan kolagen seperti kulit
dan tulang baik dari babi maupun sapi atau hewan lainnya. Akan tetapi, apabila dibuat dari
kulit dan tulang sapi atau hewan besar lainnya, prosesnya lebih lama dan memerlukan air
pencuci/penetral (bahan kimia) yang lebih banyak, sehingga kurang berkembang karena
perlu investasi besar sehingga harga gelatinnya menjadi lebih mahal.
Sedangkan gelatin dari babi jauh lebih murah dibanding bahan tambahan makanan
lainnya. Itu karena babi mudah diternak. Babi dapat makan apa saja termasuk anaknya
sendiri. Babi juga bisa hidup dalam kondisi apa saja sekalipun sangat kotor. Dari segi
pertumbuhan, babi cukup menjanjikan. Seekor babi bisa melahirkan dua puluh anak
sekaligus. Karena sangat mudah dikembangkan, produk turunan dari babi sangat banyak.
Berdasarkan sifat bahan dasarnya pembuatan gelatin dapat dikategorikan dalam 2
prinsip dasar yaitu cara alkali dan asam
1; Cara alkali dilakukan untuk menghasilkan gelatin tipe B (Base), yaitu bahan dasarnya
dari kulit tua (keras dan liat) maupun tulang. Mula-mula bahan diperlakukan dengan
proses pendahuluan yaitu direndam beberapa minggu/bulan dalam kalsium hidroksida,
maka dengan ini ikatan jaringan kolagen akan mengembang dan terpisah/terurai. Setelah
itu bahan dinetralkan dengan asam sampai bebas alkali, dicuci untuk menghilangkan
garam yang terbentuk. Setelah itu dilakukan proses ekstrasi dan proses lainnya.
2; Cara kedua yaitu dengan cara pengasaman, yaitu untuk menghasilkan gelatin tipe A
(Acid). Tipe A ini umumnya diperoleh dari kulit babi, tapi ada juga beberapa pabrik yang
menggunakan bahan dasar tulang. Kulit dari babi muda tidak memerlukan penanganan
alkalis yang intensif karena jaringan ikatnya belum kuat terikat. Untuk itu disini cukup
direndam dalam asam lemah (encer) (HCl) selama sehari, dinetralkan, dan setelah itu
dicuci berulang kali sampai asam dan garamnya hilang.
2.3; Aplikasi pada Formulasi Farmasi dan Teknologi

Gelatin secara luas terpakai di berbagai formula farmasi, meliputi sebagai satu acuan
materi biodegradable pada satu pengiriman sistem implantable, yaitu penggunaan untuk
kapsul dengan bentuk yang keras atau kapsul lunak. Kapsul lunak pada pasaran meliputi
4

untuk rectal dan administrasi vaginal. Kapsul keras dapat diisi dengan padat (serbuk, butir
halus, butir, tablet, dan campuran pada hal itu), semisolid dan isi benda cair, sedangkan
kapsul lunak sebagian besar terisi dengan semisolid atau isi benda cair. Di kapsul keras, obat
aktif selalu digabungkan ke dalam isi, sementara di kapsul sering kali unsur obat juga dapat
digabungkan ke dalam kapsul tebal lunak kulit. Gelatin dapat larut di air hangat( > 30 oC ),
dan menyebabkan kapsul gelatin membengkak dan akhirnya melarutkan pada zalir lambung
untuk melepaskan konten ini dengan cepat.
Agar-agar dipergunakan untuk microencapsulation dari obat, dimana obat aktif
disegel di dalam satu kapsul microsized atau beadlet, yang yang mungkin maka jadi
ditangani sebagai satu serbuk. Yang pertama microencapsulated pukau (beadlets) apakah
minyak ikan dan vitamin berminyak di agar-agar beadlets mempersiapkan oleh coacervation.
Agar-agar bobot molekul rendah telah diselidiki berkemampuan untuk menambahkan
kelarutan dari obat per oral. Ibuprofengelatin micropellets telah dipersiapkan untuk
pelepasan terkontrol dari obat. Penggunaan lain dari gelatin meliputi formulasi dari pasta,
pastiles, pessaries, dan supositoria. Sebagai tambahan, ini dipergunakan sebagai satu binder
tablet dan sebagai penyalut, dan sebagai satu agen penambah kekentalan untuk larutan dan
semisolida. Dalam pengobatan, gelatin telah dipergunakan pada luka dan telah dipergunakan
sebagai satu plasma substitusi, walau reaksi anaphylactoid telah dilaporkan kemudian
aplikasi. Gelatin penyerap tersedia sebagai film steril, ophthalmic filmkan, spon steril, spon
terpampatkan yang steril, dan serbuk steril dari bersihkan dengan spons. Agar-agar
membersihkan dengan spons mempunyai hak milik hemostatic.
Agar-agar juga secara luas terpakai di produk makanan dan emulsi fotografi. Fungsifungsi gelatin dalam berbagai contoh jenis produk yang biasa menggunakannya antara lain :
1; Jenis produk pangan secara umum: berfungsi sebagai zat pengental, penggumpal,
membuat produk menjadi elastis, pengemulsi, penstabil, pembentuk busa, pengikat air,
pelapis tipis, pemerkaya gizi.
2; Jenis produk daging olahan: berfungsi untuk meningkatkan daya ikat air, konsistensi
dan stabilitas produk sosis, kornet, ham, dll.
3; Jenis produk susu olahan: berfungsi untuk memperbaiki tekstur, konsistensi dan
stabilitas produk dan menghindari sineresis pada yoghurt, es krim, susu asam, keju
cottage, dll.
4; Jenis produk bakery: berfungsi untuk menjaga kelembaban produk, sebagai perekat
bahan pengisi pada roti-rotian, dll
5; Jenis produk minuman: berfungsi sebagai penjernih sari buah (juice), bir dan wine.

6;

7;

Jenis produk buah-buahan: berfungsi sebagai pelapis (melapisi pori-pori buah sehingga
terhindar dari kekeringan dan kerusakan oleh mikroba) untuk menjaga kesegaran dan
keawetan buah.
Jenis produk permen dan produk sejenisnya: berfungsi untuk mengatur konsistensi
produk, mengatur daya gigit dan kekerasan serta tekstur produk, mengatur kelembutan
dan daya lengket di mulut. (www.indohalal.com)

2.4; Stabilitas

Gelatin kering stabil di udara. larutan gelatin juga stabil untuk periode yang lama jika
disimpan di bawah kondisi yang sejuk tetapi rentan terkena bakteri.
Agar-agar dapat disterilkan dengan panas kering. Gelatin harus disimpan pada satu
wadah kedap udara sejuk, terventilasi dan tempat kering.
2.5;

Keadaan kandungan gelatin dalam industri di Indonesia


Untuk keperluan industri dalam negeri Indonesia setiap tahun mengimpor gelatin

dalam jumlah yang cukup banyak. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa pada tahun
2000, Indonesia mengimport gelatin 3.092 ton dari Amerika Serikat, Perancis, Jerman,
Brasil, Korea, Cina dan Jepang. (www.iptekda.lipi.go.id) Menurut Nur Wahid, anggota
LPPOM MUI, seratus persen gelatin di Indonesia merupakan produk impor. Di luar negeri,
sebanyak 70 persen gelatin terbuat dari kulit babi. (www.republika.co.id) Karena itu, sebagai
seorang muslim, kita harus waspada terhadap produk-produk yang mengandung gelatin
seperti permen, kue tart, kosmetika, bahkan cangkang kapsul. Terlebih lagi jika produkproduk tersebut adalah produk impor. Tapi, menurut informasi yang berasal dari Badan POM,
gelatin yang masuk ke Indonesia berasal dari organ sapi.
Berdasarkan data dari indohalal.com, gelatin yang sudah mendapat sertifikasi halal
dari LPPOM MUI yaitu Hard Gelatin Capsul Indonesia yang diproduksi oleh PT. Universal
Capsules Indonesia, KCPL-Gelatin Produksi Kerala Chemical & Proteins Ltd., dan Halagel
TM ( Edible Gelatin, pharmaceutical gelatin,di-calcium phosphat) yang diproduksi oleh
Halagel.

BAB III
PENUTUP
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan, bahan simplisia terdiri dari bahan hewani,mineral dan tumbuhan.
Gelatin adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak berwarna, rapuh (jika kering), dan tak
berasa, yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari berbagai produk sampingan hewan. Gelatin
umumnya

digunakan

sebagai

zat

pembuat

gel

pada makanan, farmasi, fotografi,

dan

pabrik kosmetik. Gelatin mengandung zat glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam
glutamat, lisin, arginin, alanin, asam asparoginat, fenil-alanin, oksiprolin, dan histidin.
Gelatin bisa didapatkan dengan beberapa tahap dan proses pembuatan berdasarkan bagian apa
yang digunakan,gelatin stabil dalam udara yang kering karena sifatnya yang higroskopik dan mudah
mengkelat . Gelatin termasuk kedalam simplisia hewani yang berasal dari family suidae dan sapi.
Gelatin

merupakan

campuran

antara peptida dengan protein yang

diperoleh

dari hidrolisis kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang, tetapi secara luas
gelatin yang digunakan berasal dari ikan, sapi dan babi hingga akhirnya memiliki berbagai fungsi
termasuk kedalam fungsi didalam teknologi farmasi.

Anda mungkin juga menyukai