Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ILMU KESEHATAN DAN GIZI


Angka Kecukupan Gizi pada Makanan

Disusun oleh:
Nama

: Tyas Ana Cahyanti

NIM

: K4312066

Kelas

:B

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

Informasi Nilai Gizi pada Produk Makanan


Menurut penelitian sebenarnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk
membaca label makanan kemasan sebelum memutuskan untuk membeli makanan
tersebut sudah cukup tinggi. Namun yang diperhatikan biasanya hanya label
halal(36,5%), waktu kadaluarsa (34,9%), nama produk (20,6%) dan komposisi
bahan makanan (7,9%). Padahal yang juga tidak kalah penting adalah membaca
Informasi Nilai Gizi(ING). Pembacaan ING ini juga berdasarkan beberapa tujuan,
diantaranya:

Untuk yang menurunkan berat badan, fokus di informasi tentang kalori

meliputi karbohidrat, lemak, gula, dan protein


Untuk yang perlu memantau penyakit metabolik, fokus pada jenis gula
Untuk yang akan mengontrol kolesterol, perhatikan informasi tentang lemak
Untuk penderita hipertensi, cek kandungan sodium/anatriumnya
Salah satu keterangan yang dicantumkan dalam informasi nilai gizi adalah

jumlah zat gizi yang terdapat dalam produk pangan. Keterangan tentang
kandungan gizi tersebut harus dicantumkan dalam persentase dari angka
kecukupan gizi yang dianjurkan. Angka Kecukupan Gizi (AKG ) yang digunakan
untuk menghitung persentase AKG pada label adalah AKG pelabelan sesuai
dengan kelompok umur sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, nomor : HK.00.05.52.6291 tahun 2007
tentang Acuan Label Gizi Produk Pangan. Acuan Label Gizi dalam keputusan
tersebut dbagi dalam beberapa kelompok konsumen.
Infornasi nilai gizi diharapkan dapat dimanfaatkan konsumen dalam
melakukan pemilihan

yang bijak terhadap produk pangan, terutama yang

berkenaan dengan kandungan zat gizi di dalamnya sesuai dengan kebutuhannya.


Pada saat yang sama pihak produsen berkesempatan untuk menyampaikan
informasi zat gizi yang terkandung dalam produknya yang kemungkinan
merupakan keunggulan produk tersebut dibanding produk lainnya sesuai dengan
cara pencantuman yang telah ditetapkan.

Ketentuan pencantuman informasi nilai Gizi beserta analisi pada salah satu
kemasan makanan produk Sari Roti-Roti Tawar
INFORMASI NILAI GIZI/ NUTRITION INFORMATION
Takaran saji 2 lembar (75g)
Jumlah sajian per kemasan: 2
JUMLAH PER SAJIAN/ AMOUNT PER SERVING
Energi total 220 kkal
Energi dari Lemak 30 kkal
% AKG
Lemak total
3,5 g
5%
Lemak jenuh
3g
17%
Kolesterol
4 mg
1%
Protein
6g
10%
Karbohidrat total
43 g
14%
Serat pangan
5g
20%
Gula
14 g
Natrium
170 mg 7%
*Persen AKG berdasarkan pada kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi
Anda mungkin lebih linggi atau lebih rendah
1. Informasi yang wajib dicantumkan
Takaran saji
Merupakan jumlah produk pangan yang biasa dikonsumsi dalam
satu kali makan, dinyatakan dalam ukuran rumah tangga yang sesuai
untuk produk makanan tersebut. Penentuan takaran saji harus disetujui
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) pada saat
pendaftaran produk pangan. Pada produk Sari Roti ini takaran saji yang

tertera yaitu 2 lembar roti.


Jumlah sajian per kemasan
Jumalh sajian per kemasan menunjukkan jumlah takaran saji yang
terdapat dalam satu kemasan pangan. Pada produk Sari roti ini, jumlah
takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan yaitu 2, karena dalam satu
kemasan terdapat 4 lembar roti dan untuk setiap penyajiannya yaitu 2

lembar roti.
Catatan kaki
Merupakan informasi yang menerangkan bahwa persentase AKG
yang ditunjukkan dalam informasi Nilai Gizi dihitung berdasarkan

kebutuhan energi 2000kkal. Dalam kemasan Sari roti sudah terdapat


catatan kaki pada bagian terakhir dari tabel informasi AKG.
2. Zat gizi yang wajib dicantumkan
Energi total, dinyatakan dalam kkal

dan persentase AKG. Dalam

kemasan Sari Roti ini, energi total sebesar 220 kkal. Artinya ketika kita
mengonsumsi 2 lembar roti (sesuai takaran saji), kita akan mendapatkan

energi sebesar 220 kkal.


Lemak total, dinyatakan dalam gram dan persentase AKG. Dalam
kemasan Sari Roti ini, lemak total sebesar 3,5 g atau 5% dari besarnya
AKG. Artinya ketika kita mengonsumsi 2 lembar roti (sesuai takaran saji),
lemak total yang terdapat didalamnya yaitu sebesar 3,5 g.
Selain lemak total juga dicantumkan besarnya lemak jenuh dan kolesterol,
masing-masing 3 g dan 4 mg. Sehingga produk Sari Roti tersebut
merupakan produk yang relatif aman untuk dikonsumsi karena kadar
kolesterol dan lemak jenuhnya tergolong rendah. Jadi Sari Roti cukup
aman dikonsumsi pada penderita kolesterol maupun orang yang sedang

dalam program diet asalkan konsumsi sesuai dengan takaran saji.


Protein, dinyatakan dalam gram dan persentase AKG. Dalam kemasan
Sari Roti ini, mengandung protein sebesar 6 g atau 10% dari besarnya
AKG. Artinya ketika kita mengonsumsi 2 lembar roti (sesuai takaran saji),

protein yang terdapat didalamnya yaitu sebesar 6 g.


Karbohidrat total, dinyatakan dalam gram dan persentase AKG. Dalam
kemasan Sari Roti ini, karbohidrat total sebesar 43 g atau 14% dari
besarnya AKG. Artinya ketika kita mengonsumsi 2 lembar roti (sesuai
takaran saji), karbohidrat total yang terdapat didalamnya yaitu sebesar 43
g. Jadi ketika kita mengonsumsi roti ini dalam kondisi lapar, maka kita
akan mendapatkan sumber karbohidrat yang cukup tinggi (cukup sebagai
pengganti nasi). Selain itu produk sari roti ini juga mengandung serat
pangan yang cukup tinggi yaitu sebesar 2 g atau 20 % dari AKG, sehingga
baik untuk pencernaan. Dan juga terdapat gula yang cukup tinggi yaitu
sebesar 14 g yang kurang cocok dikonsumsi pada penderita diabetes
karena tingginya gula yang terkandung didalam produk ini.

Natrium, dinyatakan dalam gram dan persentase AKG. Dalam kemasan


Sari Roti ini, natrium sebesar 170 mg atau 7% dari besarnya AKG.
Artinya ketika kita mengonsumsi 2 lembar roti (sesuai takaran saji),
natrium yang terdapat didalamnya yaitu sebesar 170 mg.
Sesuai dengan tabel AKG, untuk perempuan berumur 19-29 tahun

membutuhkan energi sebesar 2250 kkal. Dalam satu kemasan Sari Roti jenis Roti
Tawar menghasilkan kalori sebesar 2 x 75g = 150 gr (@kemasan) dan dengan
energi total 2200 kkal. Sehingga untuk perempuan berumur 19-29 tahun ketika
mengonsumsi satu kemasan produk ini sudah cukup terpenuhi kalori yang
dibutuhkannya, hanya kekurangan kalori sebesar 50 kkal saja. Jadi produk ini
untuk satu kemasan sudah menghasilkan kalori yang cukup tinggi dan dapat
sebagai pengganti nasi atau sumber karbohidrat berat yang lainnya. Apabila
mengonsumsi lebih dari satu kemasan dalam 1 kali konsumsi, maka akan terjadi
kelebihan kalori yang akan menyebabkan terjadi timbunan kalori yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai