Hidrolisis Etil Asetat Dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
Hidrolisis Etil Asetat Dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
I.
Judul Percobaan
Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & dalam Suasana Asam Kuat
II.
Tanggal Percobaan
Senin, 8 April 2013 pukul 11.00 14.00 WIB
+ H2O
H3C
C
O
Etil
Senyawa
H2
C
C +
H3C
H2
C
OH
OH
CH3
H 3C
organik dengan
rumus
CH3CH2OC(O)CH3.
asetat.
Senyawa
ini
berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Etil asetat adalah pelarut polar
menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil
asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor
ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam. Etil asetat dapat
melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu
kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian,
senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandungbasa atau asam. Etil asetat
dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam asetat dan etanol
kembali. Katalis asam seperti asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena
berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi Fischer. Volume NaOH
yang digunakan berbeda. Ketika menghidrolisis dengan menggunakan asam asetat
1
proporsi stoikiometris,
misalnya
natrium
hidroksida.
Reaksi
ini
menghasilkan etanol dan natrium asetat, yang tidak dapat bereaksi lagi dengan
etanol:
CH3COOC2H5 + NaOH C2H5OH + CH3COONa
Untuk menghitung laju reaksi jika diperoleh data konsentrasi, maka dapat
digunakan metode integral baik secara grafik maupun non-grafik. Dengan metode
non-grafik, dapat ditentukan konstanta laju (k) dari beberapa orde secara trial dan
error. Nilai k yang berdekatan menunjukkan orde yang sesuai. Sedangkan untuk
metode grafik, orde yang sesuai diketahui dengan nilai regresi linier yang mendekati
1.
Secara teori laju hidrolisis etil asetat memiliki orde 2. Artinya, setiap
penambahan konsentrasi pereaktan sebesar 2 kali semula, maka laju akan bertambah
menjadi 22 kali laju semula, dan begitu seterusnya untuk penambahan pereaktan
sebesar n-kali. Hukum laju reaksi untuk orde 2 adalah :
(
)(
k2
1
ba x
ln
t a b a b x
k2
2,303
ba x
log
t a b
a b x
2
1
ba x
ln
t(a b) a b x
2,303
ba x
2,303
b
log
log
k 2 a b
a b x k 2 a b
a
a x
b x
2,303
k 2 a b
2,303
slopea b
ax a
1
1
t
k 2 a b k 2 a
k2
Jadi grafik
V.
1
harus lurus bila reaksi orde dua.
ax
Etil asetat
50 mL Asam Asetat 2M + 45 mL
Akuades
Dimasukkan erlenmeyer A
Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
CH3COOH encer
20 mL Etil Asetat
Dimasukkan erlenmeyer B
Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
CH3COOC2H5
Diambil 5 mL
Dimasukkan ke erlenmeyer A
Diaduk
Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran)
Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades (yang diletakkan
dalam pendingin es)
Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50 dan 100 menit
Volum
NaOH
Larutan Sisa (Erlenmeyer
A)
Dibiarkan beberapa hari
Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Volum NaOH
50 mL HCl 2M + 45 mL Akuades
Dimasukkan erlenmeyer A
Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
HCl encer
20 mL Etil Asetat
Dimasukkan erlenmeyer B
Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
CH3COOC2H5
Diambil 5 mL
Dimasukkan ke erlenmeyer A
Diaduk
Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran)
Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades (yang diletakkan dalam
pendingin es)
Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50 dan 100 menit
Volum
NaOH
Larutan Sisa (Erlenmeyer
A)
Dibiarkan beberapa hari
Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Volum NaOH
HASIL AWAL
Asam Asetat:
larutan jernih
tak berwarna
Akuades:
larutan jernih
tak berwarna
HASIL AKHIR
Asam Asetat +
Akuades (Lar.
Erlenmeyer B):
larutan jernih
tak berwarna
20 mL Etil Asetat
Dimasukkan erlenmeyer B
Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
CH3COOC2H5
Diambil 5 mL
Dimasukkan ke erlenmeyer A
Diaduk
Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran)
Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades
(yang diletakkan dalam pendingin es)
Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50
dan 100 menit
Volum NaOH
NaOH:
larutan jernih
tak berwarna
Indikator PP:
larutan jernih
tak berwarna
Lar. Erlenmeyer
A:
larutan jernih
tak berwarna
CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq)
KESIMPULAN
Orde reaksi hidrolisis
etil asetat dalam
suasana asam lemah
adalah orde 1.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(aq)
CH3COOH encer
Etil Asetat:
larutan jernih
tak berwarna
DUGAAN (REAKSI)
CH3COOH(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq)
Etil Asetat
Dibiarkan (Lar.
Erlenmeyer B):
larutan jernih
tak berwarna
Volum NaOH
Dititrasi dengan
NaOH:
larutan merah
muda
Volume NaOH
untuk titrasi:
t
V
(menit) NaOH
(mL)
5
2,41
10
2,50
20
2,52
30
2,55
50
2, 58
2880
2,60
HASIL AWAL
HCl:
larutan jernih
tak berwarna
Akuades:
larutan jernih
tak berwarna
HASIL AKHIR
DUGAAN (REAKSI)
HCl + Akuades
(Lar. Erlenmeyer
B):
larutan jernih
tak berwarna
Etil Asetat
Dibiarkan (Lar.
Erlenmeyer B):
larutan jernih
tak berwarna
HCl encer
20 mL Etil Asetat
Dimasukkan erlenmeyer B
Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
CH3COOC2H5
Diambil 5 mL
Dimasukkan ke erlenmeyer A
Diaduk
Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran)
Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades
(yang diletakkan dalam pendingin es)
Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50
dan 100 menit
Volum NaOH
Etil Asetat:
larutan jernih
tak berwarna
NaOH:
larutan jernih
tak berwarna
Indikator PP:
larutan jernih
tak berwarna
Lar. Erlenmeyer
A:
larutan jernih
tak berwarna
CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq)
KESIMPULAN
Orde reaksi hidrolisis
etil asetat dalam
suasana asam lemah
adalah orde 1.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(aq)
Volum NaOH
Dititrasi dengan
NaOH:
larutan merah
muda
Volume NaOH
untuk titrasi:
t
V
(menit) NaOH
(mL)
5
2,51
10
2,55
20
2,57
30
2,58
50
2,61
100
2,62
10
C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq
2,41
10
2,50
20
2,52
30
2,55
11
2, 58
2880
2,60
Ketika t = , maka
a-x
ln (a-x)
0,215 -1,53712
12
0,125 -2,07944
20
0,105 -2,25379
30
0,075 -2,59027
50
0,045 -3,10109
100
0,025 -3,68888
Pada orde 2
t
(menit)
a-x
1/(a-x)
0,215
-1,5371
10
0,125
-2,0794
20
0,105
-2,2538
30
0,075
-2,5903
50
0,045
-3,1011
100
0,025
-3,6889
Pada orde-orde tersebut diperoleh regresi yang mendekati satu adalah pada
orde satu. Hal tersebut menunjukkan bahwa hidrolisis etil asetat dalam suasana
asam lemah dengan metode grafik berorde 2 yaitu dengan nilai regresi sebesar R
= 0,906
Metode non grafik yaitu dengan melihat harga konstanta (k) reaksi yang
rentang nilainya tidak jauh berbeda atau mendekati konstan dari perhitungan.
Orde 1
T (menit)
kt =
5
10
20
30
50
13
Orde 2
T (menit)
kt =
5
10
20
30
50
100
Hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah lebih mengarah pada
metode non grafik karena, pada perhitungan dalam metode non grafik dihasilkan
orde 2 dan hal itu sesuai dengan teori.
menambahkan
indicator
PP,
sebagai
katalis.
Langkah
selanjutnya yaitu dititrasi dengan larutan NaOH dengan waktu 5, 10, 20, 30, 50,
100 menit dan 2 hari (sebagai titik akhir proses hidrolisis). Reaksinya ditunjukkan
sebagai berikut :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Hasil titrasi yang diperoleh adalah :
t (menit)
2,51
10
2,55
20
2,57
30
2,58
50
2,61
100
2,62
Ketika t = , maka
15
a-x
0,115
0,075
0,055
0,045
0,015
0,005
ln (a-x)
-2,16282
-2,59027
-2,90042
-3,10109
-4,19971
-5,29832
Pada orde 2
t
(menit)
5
10
20
30
50
100
a-x
0,115
0,075
0,055
0,045
0,015
0,005
1/ (a-x)
8,695652
13,33333
18,18182
22,22222
66,66667
200
Pada orde-orde tersebut diperoleh regresi yang mendekati satu adalah pada
orde dua yaitu dengan nilai regresi sebesar R = 0,950 Hal tersebut menunjukkan
bahwa hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat dengan metode grafik
memiliki orde 2. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori.
16
kt =
5
10
20
30
50
100
Orde 2
T (menit)
kt =
5
10
20
30
50
100
Dari dua data di atas, dapat disimpulkan bahwa hidrolisis etil asetat dalam
asam kuat dengan metode non grafik berorde 2, karena pada orde 2 antara
t(menit) satu dan yang lainnya rentang konstantanya tidak berbeda jauh. Hal
tersebut sudah sesuai dengan teori.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah merupakan reaksi orde 1
sedangkan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat merupakan reaksi orde
2 yang ditandai dengan hasil perhitungan metode non grafik diperoleh harga k
yang hampir konstan dan pada metode grafik dapat dilhat dari nilai R2 yang
mendekati 1.
17
X.
Jawaban Pertanyaan
Jika dilihat dari hasil percobaan, apa yang membedakan antara percobaan 5A dan
percobaan 5B ? Berikan penjelasan dan kaitkan dengan kajian pustakan anda !
Jawab :
Yang membedakan antara hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah dan asam
kuat adalah volume NaOH yang dibutuhkan dalam suasana asam lemah lebih
sedikit dari pada volume NaOH yang dibutuhkan dalam susana asam kuat.
Hal ini dikarenakan dalam suasana asam kuat, H+ yang dikeluarkan lebih
banyak daripada H+ dalam suasana asam lemah sehingga untuk menetralkannnya
dibutuhkan volume NaOH yang lebih banyak dalam suasana asam kuat.
18
2,41 ml
V10
2,50 ml
V20
2,52 ml
V30
2,55 ml
V50
2, 58 ml
V100 2,60 ml
As. Kuat
V5
2,51 ml
V10
2,55 ml
V20
2,57 ml
V30
2,58 ml
V50
2, 61 ml
V100 2,62 ml
Ketika t = , maka
19
20
b) t = 10 menit = 600 s
c) t = 20 menit = 1200 s
d) t = 30 menit = 1800 s
e) t = 50 menit = 3000 s
2,41
10
2,50
20
2,52
30
2,55
50
2,58
100
2,60
a. t = 5 menit = 300 s
21
b. t = 10 menit = 600 s
(
)
(
c. t = 20 menit = 1200 s
(
)
(
d. t = 30 menit = 1800 s
(
)
(
e. t = 50 menit = 3000 s
(
)
(
)
(
a-x
ln (a-x)
0,215 -1,53712
10
0,125 -2,07944
20
0,105 -2,25379
30
0,075 -2,59027
50
0,045 -3,10109
100
0,025 -3,68888
22
20
40
60
80
100
120
100
120
-1
ln(a-x)
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
y = -0.0207x - 1.8003
R = 0.9069
-4
-4.5
t (menit)
a-x
1/(a-x)
0,215
0,125
0,105
0,075
0,045
0,025
4,65116
8
9,52381
13,3333
22,2222
40
1/(a-x)
y = 0.3702x + 3.0236
R = 0.9958
20
40
60
80
t (menit)
23
Ketika t = , maka
0,115
10
0,075
20
0,055
30
0,045
50
0,015
100
0,005
Mencari nilai
a.
t = 5 menit = 300 s
24
t = 10 menit = 600 s
c.
t = 20 menit = 1200 s
d.
t = 30 menit = 1800 s
e.
t = 50 menit = 3000 s
f.
a) t = 5 menit = 300 s
(
)
(
b) t = 10 menit = 600 s
(
)
(
c) t = 20 menit = 1200 s
(
)
(
d) t = 30 menit = 1800 s
(
)
(
e) t = 50 menit = 3000 s
(
)
(
f)
26
a-x
ln (a-x)
-2,16282
0,115
0,075
0,055
0,045
0,015
0,005
-2,59027
-2,90042
-3,10109
-4,19971
-5,29832
20
40
60
80
100
120
-1
ln(a-x)
-2
-3
-4
-5
y = -0.0324x - 2.2127
R = 0.9682
-6
t (menit)
a-x
1/ (a-x)
0,115
0,075
0,055
0,045
0,015
0,005
8,695652
13,33333
18,18182
22,22222
66,66667
200
27
y = 2.0492x - 18.58
R = 0.9509
1/(a-x)
150
100
50
0
0
-50
20
40
60
80
100
120
t (menit)
28
HCl t = 50 menit
setelah dititrasi
29
30
31