Penyakit Gingiva
Penyakit Gingiva
Tanda klinis berupa adanya perubahan warna merah kebiruan, konsistensi lunak
TAHAP GINGIVITIS
Tahap
Waktu (Daya)
Pembuluh Darah
Epitilium Sulcular
dan Junctinal
Infiltrasi PMNs
I. Initial Lesion
2-4
Dilasi PD dan
Vaskulitis
4-7
Proliferasi
vaskuler PD
Sama seperti
tahap I
pembentukan
rete peg, area
atropi
III. Establish
Lesion
14-21
Sama seperti
tahao II ditambah
stasis darah
Sama seperti
tahap II, tapi
lebih
berkembang
Kolagen
Tanda Klinis
Kehilangan
Perivascular
Aliran cairan
gingiva
Lymfosit
Kehilangan
bertambah di
sekitar infiltrasi
Eritema,
perdarahan pada
probing
Sel plasma
Kehilangan
berlanjut
Perubahan
warna, ukuran
dan tekstur
Distribusi :
Gingivitis lokal : mengenai satu ata beberapa gigi
Gingivitis general : mehbatkan selurufi mulut
Gingivitis marginal : melibatkan margin gingiva, tapi dapat juga melibatkan bagian yg
bersebelahan dengan attach gingiva
Gingivitis papilari : melibatkan papila interdental dan kadang meluas ke bagian yang
berdekatan dengan margin gingiva
Gingivitis difus : melibatkan margin, attach dan papila interdental.
PENEMUAN PENEMUAN KLINIK
Perdarahan Gingiva
Perdarahan gingival karena faktor lokal
1. Perdarahan gingival karena faktor lokal
Penyebab umum dari perdarahan gingival adalah inflamasi kronik. Perdarahan
kronik atau kambuhan yang ditimbulkan oleh trauma mekanik.
2. Perdarahan akut
Perdarahan akut disebabkan luka luka atau penyakit gingival akut. Terjadi secara
spontan. Misal sikat gigi atau makanan keras dan bahan kimia. Perdarahan spontan
terjadi pada ANUG.
Gingivitis kronis
Perubahan klinis
2. Ditandai
dengan
agak
lunak
dan 2. degenerasi
jaringan
dan
epitel
substansi
yang
penghubung
pimpong
area
permukaan
kemera-
pada
dengan
ikat
janngan
ikat-hubungan
epitel,
Gingivitis akut
1. Difusi yang bulat dan lunak
1. Udema
yang
inflamasi
akut,
difus
pada
infiltrasi
permulan
lemak
pada
xantomatosis.
2. Berkerak dengan jonjot seperti partikel 2. Nekrosis dengan pseudo merman yang
dari debrid permukaan yang terkikis
3. Formasi vesikel
GINGIVAL ENLARGEMENT
I.
INFLAMATORY ENLARGEMENT
A. KRONIS
B. AKUT
II.
Distribusi :
Lokal
General
Marginal
Papilary
Diffuse
Discrete
Etiology :
Dental plaque & OH jelek (irritation by anatomic abnormalities and improper restorative and
orthodontic appl)
Periodontal abses
Biasanya akibat dari perluasan enlargement gingiva, tetapi juga melibatkan jaringan
periodontal.
Etiologi periodontal abses :
1. Perluasan infeksi poket periodontal kejaruigan periodontal dan lokasi proses inflamasi
supuratif sepanjang aspek lateral akar gigi.
2. Perluasan inflamasi ke lateral dan permukaan dalam poket kejaringan ikat dinding poket.
Abses ini terjadi jika drainase poket mengecil.
3. Padakompleks poket, abses terjadi pada bagian dalam yang tertutup permukaan.
4. Kalkulus yang tertinggal dalam poket saat scaling
5. Bukan karena penyakit periodontyal tetapi karena trauma pada gigi atau perforasi
dinding lateral karena terapi endodontik
Klasifikasi periodontal ases berdasar lokasi
1. Abses pada jaringan pendukung periodontal : Sepanjang aspek lateral akar dan
merupakan suatu sinus pada tulang alveolar.
2. Abses pada dinding jaringan lunak poket yang dalam
Ad ILDRUG - INDUCED GINGIVAL ENLARGEMENT
Phenytoin :
Pembesaran gingiva yang disebabkan Phenytoin (dilantin), suatu obat anti convulsant untuk
therapy epilepsi. Lebih sering terjadi pada pasien muda. Tidak ada korelasi keparahan
enlargement deugan banyaknya dosis yang diminum,konsentrasi phenytoin pada serum
atau saliva atau lama pengobatan. Tetapi beberapa laporan menyebutkan adanya korelasi
antara dosis obat dengan derajat hiperplasi.
Gambaran klinis :
Enlargement mulai tumbuh tidak terasa sakit lokasi pada interdental gingiva facial n
lingual gingival margin.
Enlargement inflammation : menutup sebagian mahkota gigi berkembang sampai
menutup oklusal gigi.
Uncomplicated inflammation : mulberry shaped, firm, pale pink, no tendency to bleed
Biasanya general tapi lebih sering pada anterior maxila dan mandibula
Terjadi pada area bergigi bukan pada edentulous
10
Dapat terjadi pada gigi dengan sedikit atau tanpa plak, tapi dengan adanya enlargement
terjadi kesulitan kontrol plak sehingga terjadi inflamasi sekunder, dan dengan adanya
komplikasi inflamasi tersebut memperparah enlargement tersebut sehingga ukuran dan
warna menjadi merah kebiruan.
Cyclosporin :
Adalah suatu agen imunosupresive untk menghindari terjadinya penolakan (reject)
terhadap transplantasi organ. Mekanisme obat ini tidak diketahui, hanya berpengaruh pada
respon seluler dan humoral imun respon. Cyclosporin diberikan intravenous atau per oral,
dan dosis > 500 mg/br dilaporkan membuat pertumbuhan enlargement gingiva.
Secara klinis pengaruh cyclosporin terhadap enlargement gingiva hampir sama
dengan phenytoin. Pertumbuhan banyak dimulai dan interdental dibanding fasial atau
lingual.
Nifedipine
Adalah obat calsium channel blocker yang berpengaruh secara langsung pada dilatasi
arteni dan arterioles coroner, menambah supply oksigen pada heart muscle, juga
menurunkan hipertensi dengan dilatasi pembuluh darah perifer. Dilaporkan tejadi
enlargement gingiva pada 20% kasus.
Idiophatic ginival fibromatosis
Suatu kondisi yang tidak diketahui penyebabnya seperti gingivomatosis, elephantiasis,
diffuse fibroma dll.
COMBINED ENLARGEMENTS
Combined enlargement terjadi jika hiperplasi gingiva terkomplikasi dengan inflamasi
sekunder. Kondisi hiperplasi memungkinkan akumulasi plak dan materia alba. Kemudian
inflamasi sekunder akan menambah ukuran hiperplasi gingiva sehingga menghasilkan
combined gingival enlargement. Penghilangan iritasi lokal akan mereduksi lesi inflamasi,
untuk yang non inflamasi hiperplasia dengan koreksi faktor penyebab.
11
Enlargement in pregnancy
Enlargement terjadi pada marginal gingiva dan biasanya general. Bisa terjadi single
atau multiple tumor like masses. Gingiva berwarna merah, lunak, halus dan mengkilat.
Sering terjadi perdarahan spontan atau perdarahan kalau ada trauma.
Enlargement gingiva ini tidak akan terjadi tanpa adanya iritasi lokal. Biasa terjadi setelah
3 bulan kehamilan atau sebelumnya. Reduksi enlargement terjadi setelah selesai kehamilan
tapi eliminasi sempuma terjadi setelah removal semua bentuk iritasi lokal.
Enlargement In puberty
Enlargement terjadi selama masa pubertas baik perempuan maupun laki - laki dan
terjadi pada area iritasi lokal. Ukuran enlargement tergantung pada faktor lokal. Pada margin
inter dental terlihat bulbous. Sering hanya terjadi pada permukaan fasial jarang pada lingual.
Setelah melewati masa pubertas, enlargement perlahan berkurang, dan hilang sama sekali
bila iritasi lokal dihilangkan.
Deficiency Vit C
Defisiensi vit
tetapi
menyebabkan hemorhagi, degenerasi kolagen dan edema jaringan ikat gingiva. Hal itu
merubah respon gingiva terhadap plak Efek kombinasi defisiensi vit c akut dan inflamasi
menghasilkan massa enlargement gingiva.
Gambaran Minis : terlihat gingiva merah kebinian, lunak, halus, mengkilat, terjadi
perdarahan spontan atau perdarahan kalau ada sedikit trauma.
12
Gambaran klinis : lesi bervariasi dari discrete spherical sampai, seperti tumor dengan
tonjolan-tonjolan sampai datar.
Granulomatous disease
Wegeners granulomatosis
Manifestasi awal penyakit ini pada regio oro fasial dan termasuk ulserasi mukosa oral,
enlargement gingiva, gigi malposisi, respon dan luka yang lama sembuh.
Gambaran klinis enlargement granuloma papilasy yaitu warna merah ungu, mudah
berdarah.
Etiologi penyakit ini tidak diketahui, tetapi kondisi ini dianggap faktor imunologi.
Neoplastic enlargement
Benign tumor :
Fibroma
Pada jaringan ikat gingiva, atau ligamen periodontal. Pertumbuhan lambat, bentuk
sperical tumor, tendensi kaku dan nodular tapi kadang lunak dan vascular. Sering
didiagnosa sebagai hiperplasi inflamatory.
Papiloma
Pheripenal giant sel granuloma
Sentral giant sel granuloma
Kista gingiva: marginal dan attach gingiva, lokasi caninus dan premolar RB seb lingual.
Tidak sakit tapi dapat meluas menimbulkan erosi tulang alveolar. Kista mi tumbuh dan epitel
odontogenik.
13
14
Sering terjadi pada anak-anak umur 6 th. Tapi kadang pada remaja dan dewasa. Terjadi
bias pada laki-laki maupun wanita. Infeksi primer asymptomatis. Sesudah infeksi primer,
virus naik ke nervus otonom sensonis dan ke dalam ganglion dan inervasi pada sisi itu
sebagai laten HSV (herpes simplex virus). Manifestasi sekunder terjadi karena ada
trauma, demam atau stres. Manifestasi sekunder termasuk herpes labialis.
Gambaran klinis : tampak seperti diffuse erythematous, mengkilat meliputi gingiva dan
batas mukosa oral dengan variasi derajat edema dan perdarahan.
Pada tahap awal terlihat adanya discrete. vesikel spencal abu-abu pada gingiva. labial
dan mkosa bukal palatum luinak dan pharink. Setelah 24 jam vesikel ruptur dan
terbentuk ulser kecil.
Perbedaan
ANUG
Etiologi :
Interaksi host & bakteri (fusospirochetes)
Kondisi nekrotik
Durasi 7 10 hari
Tidak menular
Menular
PERKORONITIS
Infeksi ggv berhubungan dengan erupsi gg sebag
Sering terjadi pada gigi molar 3 bawah
Bisa akut, sub akut dan kronis
Erupsi sebag ruang antara mahkota gigi dan flap ggv akumulasi food debris
pertumbuhan bakteri
Gambaran klinis : merah, bengkak, lesi supurasi, rasa sakit teradiasi pd telinga,
tenggorokan dan dasar mulut.
Universitas Gadjah Mada
15
16