AB Monoklonal
AB Monoklonal
PENDAHULUAN
Antibodi monoklonal dibuat dengan cara penggabungan atau fusi dua jenis
sel, yaitu sel limfosit b yang memproduksi antibodi dengan sel kanker (sel
mieloma) yang dapat hidup dan membelah terus menerus. Hasil fusi antara sel
limfosit B dengan sel kanker secara in vitro ini disebut dengan hibridoma.
Apabila sel hibridoma dibiakkan dalam kultur sel, sel yang secara genetik
mempunyai sifat yang identik akan memproduksi antibodi sesuai dengan antibodi
yang diproduksi oleh sel aslinya, yaitu sel limfosit B. Hal penting yang harus
diperhatikan adalah proses pemilihan sel klon yang identik yang dapat mensekresi
antibodi yang spesifik. Karena antibodi yang diproduksi berasal dari sel
hibridoma tunggal (mono-klon), maka antibodi yang diproduksi disebut dengan
antibodi monoklonal.
Sel hibridoma mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara tidak terbatas
dalam kultur sel, sehingga mampu memproduksi antibodi homogen yang spesifik
(monoklonal) dalam jumlah yang hampir terbatas.
Antibodi monoklonal merupakan senyawa yang homogen, sangat spesifik dan
dapat
diproduksi
dalam
jumlah
yang
sangat
besar
sehingga
sangat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari
makromolekul
yang
dikenali
oleh
sistem
kekebalan
Imunisasi Mencit
1) Antigen berupa protein atau polisakarida yang berasal dari bakteri
atau virus, disuntikkan secarasubkutan pada beberapa tempat atau
secara intra peritoneal.
2) Setelah 23 minggu disusul suntikan antigen secara intravena, mencit
yang tanggap kebal terbaik dipilih.
3) Pada hari ke-12 hari suntikan terakhir antibodi yang terbentuk pada
mencit diperiksa dan diukurtiter antibodinya.
4) Mencit dimatikan dan limfanya diambil secara aseptis.- Kemudian
dibuat suspensi sel limfa untuk memisahkan sel B yang mengandung
antibodi.
Cara imunisasi lain yang sering digunakan adalah imunisasi sekali
suntik intralimfa (Single-Shot Intrasplenic Immunization) Imunisasi cara
ini dianggap lebih baik, karena eliminasi antigen oleh tubuh dapat
dicegah.
b.
sel
diawali dengan
fusi
membran plasma
sehingga
menghasilkan sel besar dengan dua atau lebih inti sel, yang berasal
dari kedua induk sel yang berbeda jenis yang disebut heterokarion.
3) Pada waktu tumbuh dan membelah diri terbentuk satu inti yang
mengandung kromosom kedua induk yang disebut sel hibrid.
Frekuensi fusi dipengaruhi bebrapa faktor antara lain jenis medium,
perbandingan jumlah sel limpa dengan sel mieloma, jenis sel mieloma
yang digunakan, dan bahan yang mendorong timbulnya fusi (fusagon).
Penambahan polietilen glikol (PEG) dan dimetilsulfoksida (DMSO)
dapat menaikan efisiensi fusi sel.
c.
d.
mengatasi
masalah
tersebut,
beberapa
peneliti
telah
a.
b.
c.
d.
dependent
cellular
tumor, antibody
monoklonal
directed
digunakan
enzyme
prodrug
secara
sinergis
interaksi
dengan
Fc
reseptor. Antibody
dependent
cellular
Fc
reseptor
permukaan
sel
NK. Hal
ini
memicu
kaskade
komplement. Complement
dependent
attack
komplemen
ini
complex (MAC)
diakhiri
(Gambar 4c)
dengan
sehingga
terbentuk
suatu
lubang
pada
sel
membran. Membrane
++
attack
yang akan
F. Imunoterapi
Imunoterapi (IT) atau densitisasi atau hiposensitasi adalah pemberian
ekstrak alergen kepada penderita alergi yang jumlahnya secara perlahan
ditingkatkan dengan tujuan menghilangkan gejala yang ditimbulkan pejanan
dengan alergen yang merupakan penyebab penyakit. Pemberian antigen
spesifik berulang kepada penderita dengan penyakit alergi diharapkan akan
memberikan proteksi terhadap gejala dan terjadinya inflamasi (Anonim,
2012).
Imunoterapi yang merupakan teknik pengobatan baru untuk kanker, yang
mengerahkan dan lebih mendayagunakan sistem kekebalan tubuh untuk
memerangi kanker. Karena hampir selalu menggunakan bahan-bahan alami
dari makhluk hidup, terutama manusia, maka imunoterapi sering juga disebut
bioterapi atau terapi biologis.
keganasan
sel-sel
kanker,
dengan
cara
Imunoterapi Pasif
Imunoterapi secara pasif dilakukan dengan cara mentransfer antibodi
dan sel-selimun ke dalam tubuh penderita. Beberapa antibodi spesifik
atau antibodi monoklonal yang mampu bereaksi dengan antigen spesifik
berbagai jenis sel kanker dapat digunakan untuk terapi kanker. Antibodi
monoklonal tersebut akan berikatan dengan antigen yang terdapatpada
permukaan sel tumor atau sel kanker dan mengaktifkan sistem
komplemen,sehingga menyebabkan sitolisis. Disamping itu reseptor yang
terikat pada bagian Fc dari antibodi dapat merangsang sel-sel
efektorseperti sel NK, makrofag dan granulosit untuk menangkap
kompleks antigen antibodi pada permukaan sel tumor,sehingga dapat
membunuh
sel
tumor
melalui
antibody-dependent
cell-
Dengan
demikian
sel-sel
kekebalan
tidak
dapat
yangterdapat
dalam
jumlah
besar
pada
sel-sel
kankerpayudara).
b) Rituximab, digunakan untuk terapi sel B pada limfoma nonHodgkin,
bereaksi
dengan
sasaran
antigen
CD20
yang
ditemukanpada sel B.
c) Alemtuzumab, diigunakan untuk terapi B cell lymphocytic leukimia
(B-CLL) kronik yang sudah mendapat kemoterapi, Senyawa ini
menyerang antigen CD52, yang terdapat pada sel B maupun sel T.
d) Cetuximab, digunakan untuk kanker kolorektal stadium lanjut
(bersamaan dengan obat kemoterapi irinotechan) dan kanker leher
dan kepala yang tidakbisa dilakukan tindakan pembedahan. Senyawa
ini ditujukan untuk protein epidermal growth factor receptors
melawan protein
Vascular Endhotelial
FDA
untuk
terapi
kanker
adalah
Brentuximab
pertama
yang
boleh
digunakan
adalah
Ibritumomabtiuxetan
racun calicheamicin.
Racun
ini
melekat
pada
Imunoterapi Aktif
Imunoterapi Secara Aktif dilakukan dengan cara memberikan
senyawa
imunopotensiasi
(biological
response
modifiers)
untuk
meningkatkan respon imun terhadap sel tumor antara lain dengan cara
meningkatkan aktifitas makrofag dan sel NKserta meningkatkan fungsi
sel T. Aktivitas spesifik dilakukan dengan pemberian vaksin hepatitis B,
vaksin Human papiloma virus. Atau dengan cara non spesifik dengan
imunisasi
BCG
dan Corynebacterium
parvum untuk
merangsang
Produk
Efek utama
BCG, P. Acnes, muramil Mengaktifkan makrofag dan
dipeptida, trehalosa dimikolat
sel NK (melalui sitokin)
Piran, pirimidin
Menginduksi
produksi
interferon
Interferon alfa, beta dan gama Mengaktifkan makrofag dan
IL-2 dan TNF
sel NK
BAB III
PENUTUP
1.
Antibodi yang diperoleh dari produk satu klon limfosit disebut sebagai
antibodi monoklonal, sehingga antibodi monoklonal hanya memiliki
spesifisitas terhadap epitop tertentu.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://www.scribd.com/doc/90609785/Antibodi-Monoklonal
2.
http://www.scribd.com/doc/98789259/antibodi-monoklonal
3.
http://percikcahaya.blogspot.com/2011/03/antibodi-monoklonal-generasiterbaru.html
4.
http://rumahkanker.com/pengobatan/komplementer/27-imunoterapi-kankerbukan -hanya-vaksin.
5.
6.
Pada
Terapi
Target
(Targeted
Therapy)
Kanker
Radji, Maksum. 2010. Imunologi dan Virologi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan
8.
Sarmoko.
2010. Antibodi
Monoklonal.
Tersedia
http://moko31.wordpress.com/2010/06/27/antibodi-monoklonal/
Online;