Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul Randai.Ucapan terima kasih kami berikan kepada guru pembimbing kami
yang telah membantu proses pemakalah ini.Kami ucapkan pula rasa terima kasih kepada
teman-teman yang turut berpatisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap perkembangan Randai yang dari
hari kehari mengalami degradasi nilai dan kemunduran.Hal ini tentu saja tidak diinginkan
oleh nenek moyang kita orang melayu yang terdahulu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Begitu banyak
kekurangan yang ada dalam makalah ini.karena tak ada manusia di bawah langit ciptaan
tuhan yang sempurna.oleh karena itu ,penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya
membangun guna untuk perbaikan dalam pembelajaran berikutnya.akhir kata penulis
ucapkan wassalamualaikum wr.wb..

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
2.1 Asal-Usul ............................................................................................................ 2
2.2 Perkembangan Randai ........................................................................................ 3
2.3 Cara Bermain Randai ......................................................................................... 3
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 5

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Akhir-akhir ini telah banyak berbagai macam musik baru yang baru kita kenal di
masyarakat,seperti adanya musik barat, pop, dangdut, dll. Masyarakat cenderung lebih
tertarik kepada hal-hal yang baru,dan mereka melupakan musik-musk tradisional yang dari
dulunya ada sejak zaman nenek moyang kita,bahkan ada yang sama sekali tidak mengenal
musik-musik di daerahnya.

Di kalangan remaja apalagi,mereka cenderung menyukai musik-musik baru seperti


barat,pop dan dangdut,yang menurut mereka itugaul dan nge-tern.
Contoh salah satu musik daerah yang ada di Kuansing adalah seperti Randai.Randai awalnya
berasal dari Sumatera Barat,tapi kesenian Randai ini juga dimainkan oleh beberapa daerah
seperti Kuansing.
Namun,seiring dengan perkembangan zaman,pertunjukan randai

ini sudah jarang

dimainkan,oleh karena itupenulis ingin membuat karya tulis yang berjudulRandai,Hal ini
bertujuan agar penulis bisa memahami lebih jauh tentang perkembangan Randai di beberapa
daerah.

1.2 Perumusan Masalah


Mengingat banyaknya musik daerah yang mulai dilupakan oleh masyarakat dan para
kalangan remaja,mereka cenderung menyukai hal hal yang,bukan musik-musik bernuansa
remaja,bukan musik-musik yang bernuansa tradisional.

1.3 Tujuan Penulisan


Seiring dengan perkembangan zaman,pertunjukan musik daerah ini sudah jarang
dimainkan,oleh karena itu penulis ingin membuat karya tulis yang berjudulRandai,Hal ini
bertujuan agar penulis bisa memahami lebih jauh tentang perkembangan Randai di beberapa
daerah.

1.4 Manfaat Penulisan


Agar pembaca dapat memahami betapa pentingnya menghargai suatu karya dalam suatu
daerah,dan pembaca juga dapat memahami perkembangan musik daerah terutama Randai.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Asal usul


Pada awalnya randai adalah media untuk menyampaikan kaba atau cerita rakyat
melalui gurindam atau syair yang di sendangkan dan gelombang-gelombang tari yang berasal
dari gerakan 2 silat minangkabau.
Randai dalam sejarah Minangkabau Konon kabarnya ia sempat dimainkan oleh
masyarakat Pariangan Padang Panjang ketika mesyarakat tersebut berhasil menangkap rusa
yang keluar dari laut. Randai di Minangkabau suatu kesenian yang dimainkan oleh beberapa
orang, berkelompok atau beregu, dimana dalam randai ini ada cerita yang dibawakan, seperti
cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya.
Pemeran utama berjumlah satu orang, dua orang, tiga orang atau lebih tergantung dari
cerita yang dibawakan, dan dalam membawakan atau memerankannya pemeran utama
dilingkari oleh anggota-anggota lain yang bertujuan untuk menyemarakkan berlansungnya
acara tersebut.
Sekarang ini Randai merupakan sesuatu yang asing bagi pemuda-pemudi
Minangkabau, hal ini dikarenakan bergesernya orientasi kesenian atau kegemaran dari
generasi tersebut. Randai terdapat di Pasisie dan daerah Darek (daratan).
Pada awalnya Randai adalah media untuk menyampaikan kaba atau cerita rakyat
melalui gurindam atau syair yang didendangkan dan galombang (tari) yang bersumber dari
gerakan-gerakan silat Minangkabau. namun dalam perkembangannya Randai mengadopsi
gaya penokohan dan dialog dalam sandiwara-sandiwara modern, seperti kelompok Dardanela
dan Tonil pada awal abad ke 20.
Jadi, Randai adalah media untuk menyampaikan cerita-cerita rakyat, dan kurang tepat
jika Randai disebut sebagai Teater tradisi Minangkabau walaupun dalam perkembangannya
Randai mengadopsi gaya bercerita atau dialog teater atau sandiwara.
"Sebelum randai menjadi teater berkembang saat ini, dulunya adalah tari randai. Tari
randai dipelihara di perguruan silat yang mengajarkan Ulua Ambek terutama di daerah pesisir
(Padang Pariaman). Tak heran tari-tari Minang kontemporer dewasa ini, ada yang pola gerak
dan pola dialog seperti randai.

2.2. Perkembangan Randai


Randai awalnya dimainkan oleh masyarakat Sumatera Barat,tapi sekarang Randai
juga dimainkan oleh beberapa daerah seperti di Kuantan Singingi,tapi sekarang pertunjukan
Randai ini sudah jarang di pertunjukkan oleh mayarakat.
Sekarang ini randai merupakan sesuatu yang asing bagi para pemuda pemudi,hal ini
dikarenakan bergesernya orientasi kesenian atau kegemaran dari generasi tersebut.

2.3. Cara Bermain Randai


Randai dimainkan oleh pemain utama yang akan bertugas menyampaikan
cerita,pameran utama ini bisa berjumlah satu orang,2,3 atau lebih tergantung dari cerita yang
dibawakan ,dan dalam mebawakan atau memerankannya,pemeran utama diingkari oleh
anggota2 lain yang bertujuan untuk menyemarakkan berlangsungnya acara tersebut.

BAB III
A.KESIMPULAN DAN SARAN

Dari karya tulis yang dibuat penulis,kita dapat menyimpulkan bahwa musik daerah
seperti Randai harus tetap dilestarikan dan harus dikenal oleh masyarakat,terutama bagi
kalangan remaja yang mulai melupakan karya musik daerah.

Agar budaya didaerah kita tidak hilang dan mudah dikenal di masyarakat,sebaiknya
buatlah musik daerah itu semenarik mungkin,tapi tidak merubah ciri khas dari musik daerah
itu sendiri, hal ini agar musik daerah intu banyak diminati oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Koetjaraningrat. 2000, Pengantar Ilmu Antropologi. Cetakan ke-8 Jakarta: Rineka Cipta.
http://id.wikipedia.org/wiki/orang_minang
shttp://id.wikipedia.org/wiki/budaya_minangkabau

Anda mungkin juga menyukai