Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS III

SEKOLAH TINGGI MIPA


Nama
Hari/Tanggal
Dosen

:
: Minggu, 17.03.2013
: Bp. Drs. Edy Sutadi

PENETAPAN KADAR NAOH DAN NA2CO3 DALAM LARUTAN CAMPURAN SODA API
TUJUAN

Mempelajari salah satu metode analisis kuantitatif yaitu asidi-alkalimetri.

Penetapan terhadap campuran NaOH dan Na2CO3

DASAR

Campuran NaOH dan Na2CO3 dapat dititar dengan larutan HCl, mula-mula dengan penunjuk larutan PP,
kemudian dengan larutan penunjuk SM. Pada penitaran pertama (indikator PP) seluruh NaOH akan
bereaksi sampai terjadi NaHCO3, pada penitaran kedua (indikator SM), NaHCO3 yang terjadi akan
bereaksi dengan HCl.
ALAT DAN BAHAN
Buret 50 mL
Erlenmeyer 250 mL

Na-borat Na2B4O7.10H2O 0,100 N


Larutan HCl 0,100 N

Gelas ukur / takar 50 mL dan 100 mL


Pipet tetes
Pipet volum 25 mL
Gelas beker 250 mL
Penghisap

Indikator pp dan sm
Campuran NaOH-Na2CO3
Akuades

CARA KERJA :
1. Dipipet 25 mL larutan contoh yang disediakan, kedalam erlenmeyer 300 mL dan diencerkan
sedikit dengan air suling.
2. Dibubuhi larutan indikator PP 2-3 tetes, lalu dititrasi dengan larutan HCl 0.1 N dari suatu buret
hingga tercapai titik akhir warna merah jambu muda.
3. Volume larutan HCl yang dipakai dicatat ( a mL).
4. Lalu larutan dibubuhi 2-3 tetes indikator SM, lalu dititrasi dengan HCl dari buret tadi (tanpa
larutan dalam buret di nolkan lagi).
5. Dicatat volume HCl yang dipakai ( b mL).
6. Diulangi penitaran 2 kali dan dihitung kadar NaOH dan Na2CO3 dalam contoh.
HASIL PERHITUNGAN
1. Data Pengamatan
Standardisasi HCl 0.1 N
mg boraks
Volume HCl (mL)
1017
I. 8.7
II. 8.7
Penitaran contoh

Volume rata-rata (mL)


8.7

Volume
contoh ( mL)
25
25

Volume HCl 0.1 N


(mL)
1. 29.80
2. 30.00
1. 40.40
2. 39.90

Volume rata-rata
(mL)
29.90
40.15

Indikator
PP ( a
mL)
SM (b
mL)

1. Perhitungan
Standardisasi larutan HCl
N HCl =
mg boraks
fpxVolume HClxbst boraks
=
1017
10 x 8.7 x 100.61
N HCl = 0.1162 N
% NaOH

= (2a-b) x N HCl x Bst NaOH


25 x 10
= (2. 29.90 40.15) x 0.1162 x 40
250
= 0.365 % (b/v)

% Na2CO3

= 2(b-a) x N HCl x Bst Na2CO3


25 x 10
=2 (40.15 29.90 ) x 0.1162 x 53
250
= 0.51 % (b/v)

PEMBAHASAN

Pada praktikum diatas,dicari kadar NaOH dan Na 2CO3 dalam suatu larutan campuran yang tidak
diketahui praktikan persentase kadarnya. Campuran dua zat ini dapat ditentukan susunannya
berdasarkan titrasi dengan HCl, dengan menggunakan 2 jenis indikator. Karena apabila Na 2CO3 dititrasi
dengan HCl, maka akan terjadi dua tahap reaksi dimana kurva titrasinya menunjukkan dua bagian yang
curam yang cukup terpisah satu sama lain.
Reaksi yang terjadi adalah :
HCl + Na2CO3 NaCl + NaHCO3 (titik ekivalen ke1, pH = 8.35)
HCl + NaHCO3 NaCl + H2CO3 (titik ekivalen ke2, pH = 3.9)
Sehingga,berdasarkan hal tersebut, yang digunakan pertamakali adalah indikator PP, baru kemudian SM.
Kalau suatu contoh dititrasi dengan fenolftalein, maka Na2CO3 telah bereaksi menjadi NaHCO3
bila terjadi perubahan warna (warna merah hilang), disamping itu NaOH juga telah bereaksi sampai
praktis habis (belum 100% tepat pada titik ekivalen, tetapi sudah sangat mendekatinya). Jadi hasil titrasi
ini menunjukkan jumlah bersama kedua komponen campuran. Kalau setelah warna merah hilang, titrat
tersebut ditambah SM dan dititrasi lagi (titrasi dilanjutkan), maka tambahan titrant yang terpakai sampai
tercapai perubahan warna SM ialah jumlah yang perlu untuk mengubah NaHCO 3 menjadi NaCl dan
H2CO3. Jumlah ini sama dengan yang diperlukan Na2CO3 untuk berubah menjadi NaHCO3 dalam titrasi
sebelumnya, jadi jumlah NaOH yang didapat sebagai selisih kedua tahap titrasi itu.

Sehingga apabila dituangkan kedalam rumus perhitungan untuk mencari kadar masing-masing
adalah sebagai berikut:
Volume HCl yang diperlukan untuk bereaksi dengan NaOH : a-1/2b atau sama dengan 2a-b dan volume
HCl yang diperlukan untuk bereaksi dengan Na2CO3 adalah 2kali volume yang menggunakan indikator
SM, yaitu (b-a) dikali 2 atau 2(b-a).Grafik kurva titrasi yang berkaitan dengan perhitungan
Dari percobaan diatas didapatkan kadar NaOH 0.365 % dan Na2CO3 0.51 %, dimana yang
seharusnya adalah NaOH 0.35% dan Na2CO3 0.65% dalam contoh campuran tersebut. Hal ini dapat
disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam pengamatan dan penentuan titik akhir titrasi.
KESIMPULAN

Dalam penentuan kadar suatu campuran didalam contoh,dimana terdapat basa kuat dan basa
lemah.Harus digunakan dua indikator yang dapat menunjukkan titik akhir yang spesifik, dan dalam
percobaan diatas digunakan indikator PP dan SM. Hasil yang didapat dari percobaan di atas adalah
kadar NaOH 0.365 % dan Na2CO3 0.365 %,
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Edy Sutadi, 2012. Penuntun Praktikum Analisis Titrimetri, Bogor, ST MIPA.
Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Day and Underwood., 1992, Kimia Analisis Kuantitatif, edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta,
hal: 189-191.
Khopkar. S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, cet 1., UI-Press, Jakarta, hal: 36-47.

Anda mungkin juga menyukai