Rusyda Latifah D
Tsalitsa Maulida
Marina Marfiyanti
Agustin Eko Setiowati
260112140066
260112140086
260112140107
260112140109
260112140114
Identitas pasien:
Analisa Subjektif
Ruang Rawat
:: Fresia Lantai 2
Nama
J. (L)
Sub Bagian
Penyakit Dalam
Usia
70 tahun
1300XXXX
Alamat
Cikalong Wetan
Tgl. Masuk
Cara pembayaran
Umum
Tgl. Keluar
01-07-2013
Status Pulang
Perbaikan
Dokter
dr. L, Sp.PD.
Keluhan :
10 hari SMRS pasien sesak nafas semakin berat. Sesak tetap dirasakan saat istirahat,
dengan posisi setengah duduk. Dahak berwarna kuning, kental, terdapat mengi dan
panas badan. Tidak terdapat bengkak di wajah, perut, dan tungkai. BAB dan BAK tak
ada keluhan. Sebelumnya berobat ke RS Cibabat.
Analisa Subjektif
riwayat batuk lama, penurunan berat badan, maupun panas yang terlalu tinggi yang timbul.
Analisa Objektif
Compos mentis
Tekanan Darah
110/90 mmHg
Nadi
100x/menit
Respirasi
36x/menit
Suhu
37,1C
Gizi
Tinggi Badan
Berat Badan
Tanggal 25-06-13:
Foto Thorax
Kesan : pneumonia kanan, gambaran bronkhitis, bayangan opak lobulated di perihiler kanan
sugestif pembesaran kelenjar getah bening, tidak tampak kardiomegali.
EKG
Kesan : Sinus takikardia
Tanggal: 26-06-2013
Resistensi aerob
Biakan mikrobiologi Jenis sampel : Sputum
Kuman : Strepococcus viridans
Keterangan : S : Sensitif; R : Resisten; I : Intermediet
Jenis sampel : Sputum
Kuman : coccus Gram positif
Susunan : 2-2 seperti rantai
Ditemukan kuman batang Gram negatif
Leukosit : < 25 / LBp
Epitel : >10 / LBp
Antibiotik
Org. 1
Antibiotik
Org. 1
Amoksisilin Klavulanat
Cephazolin
Ampicillin-Sulbactam
Siprofloksasin
Cefadroxil
Cotrimoxazole
Seftazidim
Erithromycin
Ceftriaxone
Meropenem
Cefoperazon
Tanda-tanda
Vital
Analisis Objektif
Tanggal
Normal
26/6
27/6
28/6
29/6
30/6
1/7
100/70
120/80
120/70
110/70
130/80
130/80
Nadi
60-100x/mnt
96
92
90
96
96
90
Respirasi
12-20x/mnt
24
24
25
24
26
24
36,8
36,8
36,3
36,8
36,8
36,7
Suhu
Diagnosis Utama :
PPOK eksaserbasi akut
Diagnosis Tambahan :
Bronkiektasis terinfeksi
Analisa Objektif
Dosis
Tanggal
Rute
26/7
v
27/6
v
28/6
v
29/6
v
30/6
v
1/7
V
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
V
V
V
V
Assesment
Kesesuaian Dosis
Nama
Obat
Nebu +
Combivent
Deksametason
4mg/ml ampul
OMZ 20 mg cap
Dosis (literatur)
3-4 kali sehari 1 unit vial
(ipratium-Br 0,5 mg,
salbutamol sulfat 2,5 mg/2,5
ml) secara nebulasi dan
inhalasi (ISO Vol 45)
Parenteral: 5 mg - 40 mg per
hari (ISO Vol 45)
Sehari 1x 20-40mg,
maksimum 120 mg/hari (ISO
Vol 45)
Dosis yang
diterima
Keterangan
Tiap 6 jam
(inhalasi)
Diberikan 4x dalam
sehari (sesuai dengan
literatur)
3x2 ampul
(IV)
2x20 mg
(PO)
Assesment
Kesesuaian Dosis
Nama
Obat
Seftazidim inj
Levofloksasin tab
Ambroxol tab
Dosis (literatur)
Dosis yang
diterima
Keterangan
3x1 g
(IV)
Total pemberian
dalam sehari = 3 g
secara injeksi (sesuai
dengan literatur)
1x750 mg
(PO)
Total pemberian
sehari = 750 mg
(sesuai dengan
literatur)
3x1 tab
(PO)
Assesment
Kesesuaian Indikasi
Combivent Nebulizer
Indikasi (literatur)
Kondisi pasien
Bronkospasme
yang berkaitan
dengan PPOK
pada pasien yang
diterapi dengan
Ipratropium Br dan
salbutamol (MIMS,
2013).
Pasien
menderita
peyakit PPOK
(penyakit paru
kronik)
eksaserbasi akut
yang disertai
dengan
bronkiektasis
terinfeksi
Indikasi obat
sesuai untuk
pengobatan
pasien
Indikasi
(literatur)
Ambroksol
Penyakit saluran
pernapasan akut dan
kronik yang disertai
dengan sekresi
bronkus yang
abnormal, terutama
pada eksaserbasi
bronkitis kronik,
bronkitis asmatikus,
asma bronkial, terapi
pra dan pasca operasi
untuk pasien yang
dirawat secara intensif
guna mencegah
terjadinya komplikasi
pada paru (MIMS,
2013).
Kondisi pasien
Pasien sesak nafas
semakin berat. Sesak
tetap dirasakan saat
istirahat, dengan posisi
setengah duduk.
Pada Foto Thorax juga
menunjukkan pasien
menderita bronkhitis
Indikasi
obat sesuai
untuk
pengobatan
pasien
Deksametason
Imunosupresan/anti
alergi, anti inflamasi,
gangguan kolagen,
kulit, dermatologi dan
pernapasan, arthritis
rematoid (ISO, 2010).
Indikasi
(literatur)
Kondisi
pasien
Pasien menderita
PPOK eksaserbasi akut
dan Bronkiektasis
terinfeksi
Pemberian obat
Deksametason
sesuai untuk
menekan
inflamasi yang
diakibatkan
karena
eksaserbasi akut
dan bronkitis
kronis
OMZ (Omeprazol)
Deksama
tason
ES : Tukak
Lambung
OMZ
Indikasi (literatur)
Terapi jangka pendek
ulkus duodenal dan
lambung, tukak lambung,
refluks esofagitis,
sindroma ZollingerEllison (MIMS, 2013).
Seftazidim
Indikasi (literatur)
Kondisi pasien
Septikemia,
bakterimia,
meningitis,
pneumonia,
pleuritis. Infeksi
saluran bawah.
Infeksi pada pasien
yang
mengkonsumsi
imunosupresan
(ISO, 2010).
Indikasi
obat sesuai
untuk
pengobatan
pasien
Levofloksasin
Indikasi
(literatur)
Sinusitis maksilaris
akut, bronkitis kronik
dengan eksaserbasi
akut, pneumonia yang
didapat dari
masyarakat, infeksi
kulit, dan struktur
kulit tak terkomplikasi,
ISK terkomplikasi,
pielonefritis akut (ISO,
2010).
Kondisi pasien
Pada Foto Thorax juga
menunjukkan pasien
menderita pneumonia
dan bronkhitis
Indikasi
obat sesuai
untuk
pengobatan
pasien
Assesment
Interaksi Obat
Obat A
Deksametason
Obat B
Omeprazol
Hasil Interaksi
dexamethasone +
omeprazole
deksametason akan
menurunkan efek dari
omeprazol dengan
mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP3A4 di hati/usus.
Termasuk kedalam jenis
interaksi minor atau
tidak signifikan
Assesment
Interaksi Obat
Obat A
Obat B
Hasil Interaksi
Deksametason
Levoloxacin
dexamethasone +
levofloxacin
Penggunaan deksametason
dan levofloxacin akan
meningkatkan kedua efek
obat. Interaksi signifikan
dapat terjadi, sehingga
diperlukan moitoring secara
ketat. Coadministration
antibiotik kuinolon dan
kortikosteroid dapat
meningkatkan risiko ruptur
tendon.
Komponen DRPs
Indikasi tidak tertangani
DRPs
Keterangan
Anemia
Seftazidim
Komponen DRPs
Gagal menerima
pengobatan
Overdosis
Dosis subterapetik
DRPs
Keterangan
Deksametason
Levoflaksasin
Komponen DRPs
Reaksi obat merugikan
DRPs
Keterangan
Combivent
Deksametason
Seftazidim
Komponen DRPs
Interaksi obat
DRPs
Deksametason +
Omeprazole
Pengobatan tanpa
indikasi
Keterangan
Deksametason akan
menurunkan efek dari
omeprazol dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hati/usus.
Termasuk kedalam jenis
interaksi minor atau tidak
signifikan.
Deksametason +
Levoflaksasin
Penggunaan deksametason
dan levofloxacin akan
meningkatkan kedua efek obat.
Interaksi signifikan dapat
terjadi, sehingga diperlukan
moitoring secara ketat.
Coadministration antibiotik
kuinolon dan kortikosteroid
dapat meningkatkan risiko
ruptur tendon.
Planning
Daftar Pustaka