Anda di halaman 1dari 19

infectious coryza

(SNOT)
Wahyu Edi Sudrajad
Navilla Y. Afanin M.
Ummu Syahidah R
Dina Anisa Isnu H
Putri Lifiandari
Izzatul Maidah
Hafiz Maulana Ahmad
Syaida Hanifa
Virginia Anugrah Yutasari
Irina Natalena Osanti
Redika Yudha Kurniadi
Riesky Nudialestari

115130100111029
115130100111035
115130100111040
115130100111046
115130101111028
115130101111033
115130101111038
115130101111043
115130101111049
115130107111015
115130107111020
115130107111025

DEFINISI

Penyakit yang
menyerang
saluran
pernafasan
pada ayam

ETIOLOGI

Avibacterium
paragallinarum
(dulu dikenal
sebagai

Haemophilus
paragallinarum)

PATOGENESIS
Bakteri

Organ Lesi

Intranasal
&
Konjuntiva

Seluruh
Organ

RINITIS

Sirkulasi
Darah

Masa inkubasi selama 1-3 hari diikuti dengan onset penyakit


yang cepat selama 2-3 hari

Lanjutan......
Hewan bersin-bersin
Eksudat pada hidung
dan mata
mukopurulen sampai purulen

Bengkak
wajah dan
sekitar mata

Bau Busuk

Infeksi coryza ini jika ikut menyerang saluran


pernafasan bagian bawah
suara ngorok
yang umumnya akan terdengar jelas saat

malam hari

PENULARAN

Kontak langsung
Udara
Debu
Pakan
Air minum
Petugas kandang dan peralatan yang digunakan
pada suatu peternakan ayam.
Burung liar dapat bertindak sebagai pembawa
penyakit.

GEJALA KLINIS
Leleran pada
rongga nasalis
Edema wajah

Anoreksia dan
diare
Suara krepitasi biasanya
terdengar pada burung
dengan infeksi pada
saluran respirasi bagian
bawah.

Bau busuk tercium ketika menjadi kronis dan


komplikasi dengan bakteri lain

PEMERIKSAAN FISIK
Diamati berdasarkan dari beberapa ciri dan
gejala yang tampak secara fisik.

Frothy oculo-nasal discharge


(A and B) pada ayam
yang terinfeksi IC

LANJUTAN........
Secara umum ayam yang terkena penyakit
Coryza ditemukan adanya peradangan
kataralis akut pada membran mukosa
cavum nasi dan sinus. Sering juga ditemukan
adanya konjungtivitis dan edema

subkutan pada daerah fasialis dan


pial dan disertai kongesti paru

GAMBARAN MIKROSKOPIS
saluran nasal menunjukkan akantosis,
kongesti, mucous glanduler cell
hyperplasia, hyperplasia nasal sinus dan
parakeratosis, serta lesi pneumonik pada

paru-paru.

(kiri) Saluran nasal normal, (kanan)


adanya mukus dan
akantosis pada saluran nasal
(Pewarnaan HE, X 333)

(kiri) Gambaran mikroskopis


lesi ringan paru-paru,
(kanan) lesi
pneumonik parah pada
paru-paru (Pewarnaan HE, X
333)

Fatty change*, lipid


nodul pada macrophage
dan mikronodul pada
jantung (Pewarnaan HE, X
333)

DIAGNOSA
Isolasi bakteri gram negatif,
Satellitic
Negatif katalase dari ayam-ayam yang berasal
dari flok yang memiliki sejarah penyebaran
koriza dengan cepat

DIAGNOSA BANDING

1. Chronic Respiratory Disease (CRD)


2. Swollen Head Syndrom (SHS)
3. Infectious Bronchitis (IB)
4. Infectious Laryngotracheitis (ILT)

PENGENDALIAN DAN
PENCEGAHAN
Pengendalian masih dilakukan dengan menggunakan
antibiotik dan dikombinasikan dengan aplikasi vaksin snot
serovar A, B dan C

Pencegahan yaitu dengan


membeli anak ayam yang bebas koriza
pelihara dengan sanitasi ketat,
bila ada outbreak perlu dilakukan depopulasi , kandang
dibersihkan
desinfeksi,
lakukan vaksinasi
dicegah dengan penyemprotan desinfektan secara rutin
menggunakan spectaral-25, maupun benzaklin

TERAPI
pemberian preparat sulfat
sulfadimethoxine atau sulfathazole.

Pemberian sulfonamida kombinasi dengan tetrasiklin


untuk mengobati coryza dan berikan lewat air minum
atau di suntikan secara intramuskular.
Ayam yang telah positif terinfeksi bakteri penyebab
coryza dapat menggunakan antibiotik, tetapi
sebelum melakukan pengobatan maka yang pertama
harus dilakukan adalah memisahkan ayam yang
terinfeksi dari ayam yang sehat.

Lanjutan....
Ayam yang terinfeksi, secara individu dapat
diobati dengan menggunakan intertim la dosis
0,2 ml/kg berat badan,
apabila terjadi outbreak dan seluruh kandang
terinfeksi maka pengobatan secara massal perlu
dilakukan dengan memberikan intertrim -500
oral melalui air minum dengan dosis 1 ml : 4 liter,
atau dapat pula dengan
menggunakan cotrimazine dengan dosis 1 gram :
2 liter air minum selama 3 sampai 5 hari

Lanjutan.....
Pengobatan tradisional yaitu dengan cara
memberikan perasan tumbukan jahe,
kunir, kencur dan lempuyang.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai