Anda di halaman 1dari 30

Pendahuluan

Gejala merupakan manfestasi subyektif dari


gangguan fungsi tidak spesifik untuk satu
penyakit.
Patofisiologi : panas
Perubahan Patofisiologis pada GIT
Nyeri , mual muntah dsb.
Tanda fisik memperlihatkan proses patologis

Menegakkan Diagnosa

I. Anamnesa

II. Pemeriksaan Fisik

III. Pemeriksaan Penunjang

Anamnesa

Dicari Gejala yang berhubungan


dengan gangguan Sal. Cerna
Nyeri, mual,muntah
konstipasi,diare,hematemesis,
melena,B.a.b. berdarah dll.

Nyeri

3 jenis nyeri : 1. nyeri viseral


2. nyeri somatik
3. nyeri alih.

1. Nyeri viseral
Timbul dari organ viseral.
Tidak sensitif terhadap stimuli panas,dingin,crush.

Nyeri berasal dari lingkungannya sendiri


. Pe tekanan dinding organ berongga,
regangan
kapsul,(distensi,spasme),iskemia,rangsa
ng kimia:asam,alkali,hipertonis,ion K+
dan bradikinin
Sifat nyeri : difus,sulit dilokalisasi,
treshold tinggi, nyeri dalam.

Berhubungan dengan distribusi segmental


serabut saraf sensorik somatik yang
berasal dari segmen yang sama dengan
serabut saraf aferen viseral
Organ dari fore gut epigastrium
Orga dari mid gut sekitar umbilikus
Organ dari hind gut sekitar perut
bagian bawah.

Organ atau struktur

saraf

Tingkat persarafan

Bagian tengah difragma

n.frenikus

C.3-5

Tepi
diafragma,lambung,pank
reas,kandung
empedu,usus halus.

Pleksus seliakus

Th. 6 - 9

Apendiks,kolon
proksimal,organ panggul

Pleksus mesenterikus

Th. 10 - 11

Kolon distal,
rektum,ginjal ureter,testis

N.Splanknikus kaudal

Th. 11 L.1

Buli-buli,kolon sigmoid

Pleksus hipogastrikus

S. 2 - 4

Letak nyeri somatis


Letak

Organ

Abdomen kanan atas

Kandung
empedu,hati,duodenum,kolon,pankreas,paru
,miokard

Epigastrium

Lambung,pankreas,duodenum,paru,kolon

Abdomen kiri atas

Limpa.kolon,ginjal,pankreas, paru

Abdomen kanan bawah

Apendiks, adneksa,sekum,ureter,ilium.

Abdomen kiri bawah

Kolon,adneksa,ureter.

Supra pubis

Buli-buli,uterus usus halus.

Periumbilikal

Usus halus

Pinggang/punggung

Pankreas,aorta,ginjal

Bahu.

Diafragma.

Nyeri somatik

Berasal dari dinding


abdomen,pangkal mesenterium,dan
diafragma.
Sifat : tajam,mudah dilokalisasi,jelas,
sesuai dengan organ yang terkena,

Nyeri alih (referred pain)

Rasa nyeri dirasakan jauh dari organ yang


terkena
Dirasakan superfisial
Rasa nyeri sesuai dengan dermatom

..

Deskripsikan dengan jelas :

karakter,lokasi,waktu,faktor yang
mempengaruhi nyeri
Karakter : kolik,rasa terbakar,rasa diiris
Lokasi : awal
nyeri,menetap/pindah,punktum
maksimum.

Muntah

Adanya iritasi hebat peritoneum,regangan


mesenterium,zat racun.
Terjadi biasanya berhubungan dengan
nyeri.
Mual biasanya mendahului muntah ,tapi
dapat terjadi terpisah.

Konstipasi dan diare

Konstipasi : retensi abnormal dari feses


Adanya keterlambatan pengeluaran feses
Etiologi : fisiologis,obat,diet,gangguan
neurologi,gangguan mekanis
intrinsik/ekstrinsik, menurunnya kekuatan
otot.

Diare : Pengeluaran feses cair yang


berlebihan
Patofisiologi : peningkatan aktifitas
motorik usus transit cepat.
Akibat ketidaknormalan transport air dan
elektrolit usus.

Empat prinsip terjadinya diare

1. Sekresi Intestinal berlebihan


2. Adanya peningkatan bahan makanan yang
tidak diserap yang merupakan substansi
osmotik.
3. Terjadinya inhibisi transport aktif ion.
4. Terjadi kekacauan motilitas usus.

Anoreksia

Keadaan tidak ada nafsu makan.


Terjadi karena berbagai gangguan organik
maupun fisiologis
Etiologi : inflamasi,hepatitis,
alkoholik,penyakit ginjal,gagal
jantung,gangguan endokrin,obat-obatan.

Ikterus

Kuning/jaundice
Hiperbilirubinemia
Pre hepatik,intra hepatik, ekstra hepatik
Bedah Obstuctive jaundice
Stigmata gangguan hati

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Perkusi
4. Palpasi

Anatomi

Abdomen Luar

Inspeksi

Ekspose tubuh penderita


Posisi
Bentuk, kesimetrisan.
Kelainan, distensi,masa,pulsasi,peristaltik.
Prasat

Auskultasi

Sebaiknya dilakukan sebelum perkusi/palpasi


Perhatikan bising usus : intensitas dan
frekuensinya
Ilius obstruksi
Peritonitis
Bruit

Perkusi

Mengetahui batas organ padat


BPH, Batas Jantung
Pekak samping, pekak pindah
Rangsangan peritoneum

Palpasi

Lakukan dengan halus


Tangan pemeriksa sebaiknya hangat
Mulai dari daerah yang tidak sakit
Kelainan : nyeri tekan, DM,Nyeri lepas,nyeri
kontra lateral.
Pemeriksaan Bimanual
Ballotement
Tepi hati, ujung limpa.

Pemeriksaan Colok Dubur

Dilakukan pada penderita dengan gangguan


saluran pencernaan
Cara
Dinilai : sfinkter ani, mukosa,ampula,prostat,
darah pada sarung tangan.

Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium : darah lengkap


urine
enzim
Petanda tumor
2. Radiologi
: a. Foto polos abdomen
b. Foto abdomen 3 posisi
c. Barium follow through
d. Fluoroscopy
e. Colon in loop

USG
CT Scan
MRI
PTC

3. Endoskopi : a. Esofagoskopi
b. Gastroskopi
c. Duodenoskopi
d. ERCP
e. Kolonoskopi
f. Rektosigmoidoskopi

Anda mungkin juga menyukai