Wiyarni Pambudi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
16 & 18 September 2014
Tujuan Kepaniteraan
Kompetensi
Metode Pembelajaran
Pelaksanaan Kepaniteraan
Evaluasi Kepaniteraan
Alur Kepaniteraan
keluhan
prodromal
keluhan
utama
keluhan
tambahan
konsul/
MRS
follow up
S-O-A-P
Aspek kualitas
Sejauh mana daya toleransi dan adaptasi pasien
Aspek kuantitas
Sejauh mana keluhan mempengaruhi aktivitas,
10
11
12
Imunisasi Dasar
Imunisasi Lanjutan
0 bulan
Hepatitis B 0
18 bulan
DPT-HepB-Hib
1 bulan
BCG, Polio 1
24 bulan
Campak
2 bulan
DPT-HepB-Hib 1, Polio 2
3 bulan
DPT-HepB-Hib 2, Polio 3
4 bulan
DPT-HepB-Hib 3, Polio 4
9 bulan
Campak
13
14
16
CLINICAL REASONING
Konsep berpikir seorang dokter dalam
merumuskan masalah medis
membutuhkan koherensi dan konsistensi
20
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Seorang dokter baru dapat merumuskan diagnosis jika
21
sudah dilakukan
Mencari kemungkinan komplikasi
22
24
basa/elektrolit
Demam timbul sebelum/bersamaan/setelah diare :
krn infeksi/dehidrasi
Keluhan lain batuk/pilek : ISPA, sesak : pneumonia/
asidosis, kembung : hipoK, disuria : ISK, telinga keluar
cairan : OMA, kejang : ggn keseimbangan elektrolit/
hipoglikemia/KD/infeksi SSP, kesadaran : ensefalitis,
BB : malnutrisi
26
sudah dilakukan
Mencari kemungkinan komplikasi
28
31
sudah dilakukan
Mencari kemungkinan komplikasi
32
37.8C)
< 7 hari : demam akut : ISPA, diare, inf virus dengue,
meningitis/ensefalitis, OMA, ISK, eksantema
akut, morbili, rubela, demam skarlet, varisela
7-10 hari : demam berkepanjangan : tifoid, pneumonia,
malaria, TB, keganasan, autoimun
> 21 hari : tanpa sebab jelas : FUO
Karakteristik demam : timbul mendadak, perlahan-lahan,
terus-menerus, hilang timbul, apakah berhubungan
dengan waktu (pagi/siang/sore)
33
34
35
CONTOH KASUS
Seorang bayi berusia 16 bulan mengalami demam
CONTOH KASUS
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun menderita
CONTOH KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun menderita
Wiyarni Pambudi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
17-18 Maret 2014
KASUS 1
Anak laki-laki berusia 5 tahun, BB 20 kg
Anamnesis:
Keluhan utama : demam + nyeri telan
2 hari demam tinggi mendadak disertai nyeri telan
Batuk pilek (-), pusing, mual muntah 3x/hari isi
makanan/minuman
Nyeri sendi (-), bintik merah (-), mimisan (-)
Sudah berobat ke Puskesmas, diberi penurun panas
belum ada perbaikan
Tambahan anamnesis apalagi yang diperlukan?
41
KASUS 1
Anamnesis demam
Data tempat tinggal pasien
Keluhan utama
Lokasi
Awitan
Kronologis
Kualitas
Kuantitas
Gejala penyerta
Faktor pencetus
Faktor yang mempemberat
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
42
daerah endemik?
mendadak/menetap?
remittent/intermitten/
hectic fever?
KASUS 1
Anamnesis tambahan untuk demam:
Nyeri saat BAK (-), sering kencing (-), kencing keruh (-)
Anamnesis tambahan untuk nyeri telan:
Coryza (-), mata merah (-)
Ngorok saat tidur, sesak/kesulitan napas (-), riwayat
43
KASUS 1
Gejala penyerta tinjauan sistem
Usia
< 60 hari
: Serious Bacterial Infection
2 bulan - 3 tahun : Fever without Source
> 3 tahun
: demam dengan fokus infeksi
Sistem respirasi
Sistem digestif
Sistem kardiovaskuler
Sistem muskuloskeletal
KASUS 1
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : sadar, kurang aktif, sakit ringan, suhu
KASUS 1
Diagnosis banding
Tonsilofaringitis bakterial
Tonsilifaringitis viral
Diagnosis kerja
TONSILOFARINGITIS BAKTERIAL
KASUS 1
Kriteria modifikasi
Step 1 Skoring :
Umur 60 bulan = 3
Bacterial signs
=2
Viral signs
=0
-----------------------------Total skor
=4
47
Umur
Skor
Skor
Tanda infeksi
virus
Skor
35 bulan
36-59 bulan
60 bulan
1
2
3
1
1
1
1
1
Konjungtivitis
Coryza
Diare
1
1
1
Skor total = A + B C
Tanpa pemeriksaan swab tenggorok/RADT
Skor 2
: terapi simtomatis
Skor 3
: terapi antibiotik
Dengan pemeriksaan RADT
Skor 2
: terapi simtomatis
Skor 3 + RADT : terapi antibiotik
Skor 4
: terapi antibiotik
48
KASUS 1
Antibiotik:
Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari setiap 8 jam
selama 10 hari
Alergi Eritomisin
49
KASUS 2
Anak perempuan berusia 2 tahun, BB 12 kg
Ax:
Demam 3 hari tambah tinggi, 2 hari sblm berobat
KASUS 2
PF:
KU : sadar, kurang aktif, sakit ringan, sesak (-), suhu
KASUS 2
Lab:
Hb 11,2 g/dL, lekosit 13.600/uL, Ht 38 vol%,
52
KASUS 2
53
KASUS 2
Kriteria Centor
Demam > 39C
Eksudat tonsil
Pembesaran KGB leher
Batuk (-)
Hanya 1 yang (+)
Temuan:
Demam (+)
Batuk (+)
Pilek (+)
Diare (+)
Suspek infeksi virus
KASUS 2
Nilai normal lekosit dan hitung jenis
Usia
Lekosit
103/mm3
Segmen
Bands
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Limfosit
atipikal
0-3 hari
9.0-35.0
32-62
10-18
19-29
5-7
0-2
0-1
0-8
1-2 mgg
5.0-20.0
14-34
6-14
36-45
6-10
0-2
0-1
0-8
1-6 bln
6.0-17.5
13-33
4-12
41-71
4-7
0-3
0-1
0-8
7 bln 2 thn
6.0-17.0
15-35
5-11
45-76
3-6
0-3
0-1
0-8
2-5 thn
5.5-15.5
23-45
5-11
35-65
3-6
0-3
0-1
0-8
5-8 thn
5.0-14.5
32-54
5-11
28-48
3-6
0-3
0-1
0-8
13-18 thn
4.5-13.0
34-64
5-11
25-45
3-6
0-3
0-1
0-8
IRA atas dapat ditemukan lekositosis dg hitung jenis shift to the left
Lekosit saat awal dapat sedikit meningkat tanpa bandemia, diikuti
dengan penurunan s/d < 5000/uL setelah 4-7 hari pada 50% kasus
faringitis viral limfosit atipikal, limfositosis atau limfopenia
55
KASUS 2
Apa rencana tatalaksana pasien ini?
Apakah pasien akan diberikan antibiotik?
Tatalaksana:
Obat simtomatis
Observasi tanpa pemberian AB
56
Pertimbangkan meresepkan AB
OMA bilateral pada anak < 2 tahun
OMA pada anak dengan otorrhoea
Sakit tenggorokan akut/faringitis
akut/tonsillitis akut dengan kriteria
Centor 3
57
58
KESIMPULAN
IRA atas:
Infeksi virus >>>
Infeksi bakteri 15% GABHS
59
Keep Calm
and become
A GREAT DOCTOR
61
63
64
65
Case
67
68
69
70
Dehidrasi
71
Dehidrasi
72
Komposisi ORS
73
74
KAD
75