FASB
Akademisi
Komunitas Kuangan
(analis,banker, dll
Penyusun(misalnya
FinancialExecutives Institute)
Pemerintah
(SEC, IRS, badan badan lain
e)
f)
g)
FASB dan IASB saat ini sedang bekerja keras untuk menemukan kesepakatan umum
untuk menyangkut standar yang sudah ada dan yang di ajukan. Kedua belah pihak
menyadaribahwa vpasar global akan berjalan lebih baik apabila menggunakan satu standar
GAAP.
8. Etika Dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan
Robert Sack, berpendapat bahwa Berdasarkan pengalaman saya , lulisan baru
cenderung idealisbaguslah! Namun sangat berbahaya untuk beranggapan bahwa anda
benar- benar terlindung dari tindakan- tindakan tidak etis dan berkata kepada diri anda saya
tidak akan pernah melakukannya, takanan tidak meletak pada kita, tetapi pelan- pelan
menumpuk, dan kita sering kali tidak menyadarinya sampai tekanan- tekanan tersebut
mengalahkan kita.Sensitivitas etika dan proses pemilihan alternative ini bias di perumit oleh
tekanan- tekanan yang mungkin berbentuk tekanan waktu, tekanan kerja, tekanan, klien,
tekanan pribadi dan tekanan rekan kerja.
BAB 2
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN
1. Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka Kerja Konseptual merupakan suatu system koheren yang terdiri dari tujuan dan
konsep fundamental yang saling berhubungan.yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat,fungsi, serta batas dari akuntansi keunagan dan laporan keuangan.
Tujuan dari di bentuknya kerangka kerja konseptual :
a) Agar bermanfaat maka penetapan standar harus berdasar dan berhubungan dengan
b)
c)
Mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan menjadi dasar bagi penetapan standar
d)
e)
keputusan.
Mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi.
masa lalu.
Kewajiban : pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di massa depan,yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu ,kewajiban yang ditimbulkan olehtransaksi atau
kejadian masa lalu,untuk mentrasfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lain di
c)
massa depan.
Ekuitas : kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas,setelah di kuarangi dengan
d)
e)
aktiva,penyediaan
jasa
atau
kewajiban
oleh
perusahaan
kepada
perushaan.
Laba konprehensif : sebuah entitas selama satu priode yang di akibatkan oleh transaksi dan
kejadian lainyang bukan bersumber dari pemilik.hal ini termasuk dari perubahan
ekuitas,selama satu periode kecuali perubahan yang di akibatkan oleh investasi atau pemilik
g)
h)
perusahaan.
Beban : arus keluar atau penggunaan lain nya,atas sebuah entitas atau terjadi nya
kewajiban,dalam satu priode dari pengiriman atau produksi barang,penyediaan jasa atau
i)
aktifitas lain yang merupakan oprasi pertama atau oprasi sentral perusahaan.
Keuntungan : kenaikan ekuitas ( aktiva bersih ) ebuah perusahaan yang di timbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidentil dari semua transaksi serta kejadian lain nya,atau situasi
yang mempengaruhi perusahaan selama stau periode kecuali yang berasal dari pendapatan
atau investasi oleh pemilik.
4
j)
Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral / incidental dari semua transaksi serta kejadian lain nya dan situasi yang
mempengaruhi perusahaan, selama satu periode kecuali yang berasal dari beban atau
disrtibusi kepada pemilik.
3. Asumsi-asumsi dasar
Asumsi asumsi dasar sebagai berikut :
a) Asumsi entitas ekonomi
Aktivitas ekonomi dapat di identifikasikan dengan unit pertanggungjawaban tertentu dengan
kata lain aktivitas entitas bisnis dapat di pisahkan dan dibedakan dengan aktivitas pemilik nya
dan dengan unit bisnis lainnya.
b) Asumsi kelangsungan hidup
Perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang,pengalaman mengidentifikasi bahwa
meskipun banyak mengalami banyak kegagalan bisnis perusahaan dapat memiliki
kelangsungan hidup yang panjang.
Asumsi kelangsungan hidup berlaku dalam banyak situasi bisnis hanya pada saat likudasi
tampak tidak bisa di hindarkan lagi ,asumsi kelangsungan hidup tidak dapat di terapkan.
adalah
kapan
pendapatan
harus
c)
Dalam mengakui beban, pendekatan yng dipakai adalah biarkan beban mengikuti pendapatan
.beban diakui bukan pada saat upah di bayarkan atau ketika pekerjaan di lakukan.atau pada
saat produk di produksi tetapi keyika pekerjaan (jasa) atau produk secara actual memberikan
d)
5. Kendala
a) Hubungan biaya manfaat
Pemakai mengasumsikan bahwa informasi merupakan komuditas bebas biaya.tapi justru para
pembuat dan penyedia informasi akuntansi mengetahui bahwa hal itu salah,karena hal
tersebut ada hubungan biaya-manfaat.dalam hal ini biaya penyediaan informasi arus di
timbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi itu.umumnya badanbadanpembuat standart kini menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum menetapkan
peryaratan informasional.
b) Matrealitas.
Kendala materialitas biasanya berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi
keuangan perusahaan secara keseluruhan.suatu item akan di anggap ,aterial jika pencantuman
atau pengabdian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai
laporan.
Materialitas juga merupakan factor yang penting dalam banyak keputusan akuntansi
internal.jumlah klasifikasi yang di butuhkan dalam buku besar pembantu beban tingkat
keakuratan yang dibutuhkan ketika mengalokasikan beban ke berbagai department
perusahaan.serta sejauh mana penyesuaian harus dilakukan terhadap item-item akrual dan
deferral merupakan contoh-conto penilaian yang pada akhirnya harus diputuskan,hanya
dengan menetapkan penilaian yang baik dan keahlian professional jawaban yang tepat dan
rasional dapat di temukan yang merupakan kendala materialitas yang pantas diterapkan.
6. Praktek industry
Pertimbangan lain yang digunakan adalah praktek-praktek industri,yang bersifat unik
dari sejumlah industry. Perusahaan kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori
dasar.dalam industry utilitas publick aktiva tidak lancar di laporkan terlebih dahulu dalam neraca
untuk menunjukan karakteristik industry utilitas yang padat modal.
7. Konservatisme
Konvensi dalam akuntansi tidak begitu banyak di pahami seperti hanya kendala
konservatisme.jika ragu ,maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan
menghasilkan penetapan yang selalu tinggi bagi aktiva dan laba.konservatisme jika di aplikasikan
secara tepat akan menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit ,jangan
menyediakan angka laba bersi dan aktiva bersih yang terlalu tinggi
6
komitmen pembeliaan barang untuk persediaan oleh perusahaan.,jika timbul keraguan maka lebih
baik menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu rendah dari pada terlalu tinggi.
BAB 3
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Sistem Informasi Akuntansi
Menyelenggaran seperangkat catatan akuntansi bukan merupakan pilihan ,tapi suatu
keharusan internal revenue servis ( IRS) kewajiban perusahaan
sekelompok catatan serta dokumen yang bisa diaudit,sebagai contoh ,mari kita lihat long island
railroad (LIRR) Salah satu perusahaan KA yang sebelumnya paling sukses. Sistem pengumpulan
dan pemprosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan terhadap pihak2 yang
berkepentingan dikenal dengan nama sistem informasi akuntansi (acconting information system)
2. Terminologi Dasar
a) KEJADIAN (event) peristiwa yang berpengaruh suatu kejadian yang umunnya merupakan
sumber atau penyebab dari perubahan aktiva ,kewajiban,ekuitas,kejadian bias bersifat
b)
eksternalataupun internal.
TRANSAKSI kejadian eksternal yang melibatkan transfer atau pertukaran antara dua intisas
c)
atau lebih
AKUN catatan systematis yang memperlihalkan pengaruh dan transaksi dan kejadian lainya
d)
e)
,akun-akun
ini
muncul
pada
neraca.
Akun
nominal(temporar)adalah
menyedian pedoman ,tidak ada aturan sederhana yang bias di gunakan untuk menentukan apakah
suatu kejadian harus di catat atau tidak.
7. Pembuatan jurnal
Berbagai transaksi dan kejadian yang mempengaruhi unsur unsur bisnis dasar
(aktiva,kewajiban ,ekuitas). Di katagorikan dan di kumpulkan dalam akun.Buku besar umum
adalah kumpulan dari semua akun aktiva,kewajiban,ekuitas pemegang saham.
8. Pemindahan bukuan (posting)
Prosedur pentransferan ayat jurnal kea kun buku besar di sebut dengan pemindah
bukuan yang melibatkan beberapa langkah-langkah yaitu :
a)
Dalam buku besar,catalah, tangga,l halaman jurnal,dan jumlah debit yang tertera pada jurnal
b)
c)
d)
9. Proses dasar
Prosedur yang umumnya diikuti untuk mengurangi saldo akun nominal (temporer)
menjadi nol dalam rangka menyiapakan akun-akun tersebut untuk periode berikutnya.
10. Ayat jurnal penutup
Dalam praktek ,perusahaan biasanya membuat ayat jurnal penutup pada akhir periode
akuntansi tahunan perusahaan.
11. Memposting ayat jurnal penutup
Semua akun temporer memiliki saldo sebesar nol setelah ayat jurnal penutup di posting.
12. Neraca saldo pasca penutup
Neraca saldo di buat setelah transaksi regular selesai dipindahkan ke buku besar dan
neraca saldo kedua.
13. Ayat jurnal pembalik
Setelah laporan keungan selesai di buat dan pembukuan di tutup,perusahaan biasanya
membalik sebagai ayat jurnal yang penyesuain sebelum mencatat transaksi regular pada periode
berikutnya.
14. Ringkasan siklus akuntansi
Ringkasan langkah-langkah dalam siklus akuntansi mencerminkan urutan logis dari
prosedur akuntansi yang di pakaisepanjang periode fiscal :
10
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
BAB 4
LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI YANG BERHUBUNGAN
A. LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi (income statement, statement of earning) adalah
keberhasilan perusahaan selama periode waktu tertentu. Lapran ini menyediakan informasi yang
diperlukan oleh
jumlah,
2) angka laba sering kali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
3) pengukuran laba merupakan suatu estimasi
Kualitas Laba
Masalah umum terkait kualitas laba suatu perusahaan biasanya adanya pengelolaan laba (earning
management, yaitu suatu perencanaan waktu pendapatan, beban keuntungan dan kerigian untuk
mengurangi gejolak laba. Tujuannya yakni untuk menaikkan laba tahun berjalan dan menurunkan
laba tahun-tahu sebelumnya.
B. FORMAT LAPORAN LABA RUGI
1. Unsur-unsur Utama dalam Laporan laba Rugi
Pendapatan, adalah arus kas masuk aktiva atau
satu periode, yang dihasilkan dari pengiriman barang/ jasa atau aktivitas lainya yang merupakan
operasi utama perusahaan.
Beban, yaitu arus keluar/penurunan aktiva sebuah entitas selama satu periode yang ditimbulkan dari
aktifitas utama perusahaan.
Keuntungan, yaitu kenaikan ekuitas(aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau
insidentil kecuali yang berasal dari pendapatan dan investasi pemilik.
Kerugian, yaitu penurunan
ekuitas(aktiva bersih)
perusahaan dari
2.
3.
4.
5.
Perubahan estimasi
6.
Koreksi kesalahan
Kreditor sangat berkepentingan dengan rasio likuiditas jangka pendek. Solvensi merupakan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Fleksibilitas
keuangan sangat dipengaruhi oleh likuiditas dan solvensi yang mengukur kemampuan perusahaan
mengambil tindakan untuk mengubah jumlah dan penetapan arus kas sehingga bisa teraksi
terhadap kebutuhan yang tak terduga.
3. Keterbatasan-Keterbatasan Neraca
Keterbatasan-keterbtsan dari neraca adalah sebagai berikut :
a) Aktiva dan kewajiban kebanyakan dicatat pada biaya historis.
b) Pertimbangan dan estimasi digunakan untuk menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam
neraca.
c) Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan nilai keuangan bagi perusahaan tetapi
tidak dapat dicatat secara obyektif.
4. Klasifikasi Neraca
Financial Accounting Standards Board (FASB) menyatakan bahwa bagian dan sub
bagian dari laporan keuangan bisa lebih informatif dari pada laporan keuangan secara keseluruhan.
Dan perusahaan melaporkan secara terpisah adalah :
a) Aktiva yang berbeda jenis atau fungsi yang diharapkan dalam operasi sentral.
b) Aktiva dan kewajiban yang mempunyai implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan
perusahaan.
c) Aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik likuiditas umum yang berbeda.
Format umum dari neraca adalah :
Aktiva
Aktiva lancar
Investasi jangka panjang
Properti, pabrik, dan perusahaan
Aktiva tak berwujud
Aktiva lainnya
5. Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan kas dan aktiva lainnya diharapkan akan dapat dikonversi
menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi. Siklus
operasi adalah waktu rata-rata antara akuisisi bahan dan perlengkapan dengan realisasi kas melalui
penjualan produk. Secara umum peraturannya bahwa jika suatu aktiva akan diubah menjadi kas
atau digunakan untuk membayar kewajiban lancar dalam satu tahun, mana yang lbih panjang,
maka aktiva ini diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Ada persyaratan pengecualian, investasi
dalam saham bisa diklasifikasikan dalam aktiva lancar atau aktiva tidak lancar tergantung nit
manajemennya.
14
6. Kas
Kas umumnya terdiri dari mata uang dan giro. Ekuivalen kas adalah investasi jangka
pendek yang sangat likuid,akan jatuh tempo jangka waktu tiga bulan atau kurang.
7. Investasi Jangka Pendek
Investasi ini dibagi menjadi tiga portofolio terpisah yaitu :
a) Sekuritas yang dipegang hingga jatuh tempo (held to maturity securitie): sekuritas utang
perusahaan yang memiliki nilai positif dan kemampuan untuk dipegang jatuh tempo.
b) Sekuritas perdagangan (trading securities): sekuritas utang dan ekuitas yang dibeli dan
dipegang untuk dijual dalam waktu dekat untuk mendapatkan laba.
c) Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available for sale securities): sekuritas utang dan
ekuitas yang tidak diklasifikasikan dalam sekuritas yang dipegang hingga jatuh tempo dan
perdagangan.
8. Piutang
Untuk piutang yang berasal dari transaksi seperti penjualan properti atau pinjaman
kepada karyawan, perusahaan harus mengklasifikasikan secara terpisah sebagai piutang jangka
panjang, kecuali akan diterima dalam setahun.
9. Persediaan
Persediaan disajikan secara tepat dengan penilaian mana yang terendah antara biaya atau
harga pasar dan metode penetapan harga (FIFO atau LIFO).
10.Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar merupakan aktiva yang tidak memenuhi definisi aktiva lancar. Aktiva
ini mencakup brbagai pos yaitu :
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang terdiri dari :
a) Investasi dalam sekuritas
b) Investasi dalam aktiva tetap berwujud
c) Investasi yang disisihkan dalam dana khusus
d) Investasi dalam anak perusahaan.
Properti, Pabrik, dan Peralatan
Properti, pabrik, dan peralatan merupakan kekayaan yang bersifat tahan lama yang digunakan operasi
reguler oleh perusahaan. Aktiva ini terdiri dari tanah, bangunan, mesin, perabotan, perkakas dan
lainnya.
Aktiva Tak Berwujud
Aktiva tak berwujud bukan merupakan instrumen keuangan dan tidak memiliki substansi fisik. Aktiva
ini meliputi paten, hak cipta, waralaba, goodwill, merek dagang, dan daftar pelanggan.
11.Kewajiban
15
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang diperkirakan secara memadai akan
dilikuidasi melalui pengguna aktiv lancar. Konsepnya meliputi :
a) Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa
b) Penagihan yang diterima dimuka sebalum barang dikirimkan
c) Kewajiban lainnya yang likuidasinya dalam siklus operasi
Modal kerja disebut juga dengan kelebihan total aktiva lancar diatas total kewajiban
lancar. Modal kerja merupakan jumlah bersih dari sumber daya perusahaan yang relatif lancar.
BAGIAN 2.
LAPORAN ARUS KAS
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS
Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
ISI DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS
Diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba
bersih.
b) Aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman,perolehan dan pelepasan
investasi.
c) Aktivitas pembiayaan meliputi perolehan sumber dayadari pemilik dan peminjaman uang dari
kreditor.
Format dasar laporan arus kas
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Kenaikan (penurunan) bersih kas
Kas awal tahun
Kas akhir tahun
$XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
$XXX
17
ini. Selain itu, jumlah arus kas bebas juga menyediakan gambaran yang lebih baik kepada kreditor dan
pemegang saham tentang fleksibilitaskeuangan perusahaan.
BAB 6
KAS DAN PIUTANG
A. KAS.
1. Pengertian Umum Kas
Kas, yaitu aktiva paling likuid yang
pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas terdiri
dari uang logam, uang kertas , dan dana yang tersedia pada deposito di bank. Bentuk lainya yaitu
pos wesel, cek yang disyahkan, cek kasir, cek pribadi, wesel bank, dan rekening tabungan.
2.
Manajemen biasanya
Pengendalian
pejabat/karyawan. (2) Menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas dan
18
transaksinya dengan tepat. Untuk itu guna melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan
akuntansi kas dibutuhkan suatu pengendalian internal (internal control) yang efektif.
3.
Pelaporan Kas
a) Kas yang dibatasi (restriktif)
Kas kecil, penggajian, dana deviden adalah contoh kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu.
Restriktif kas dikelompokkan dalam aktiva lancar
tahun/periode) untuk membayar kewajiban yang ada/jatuh tempo. Jika kas dipegang untuk
periode waktgu yang lama, maka diklelompokkan pada aktiva jangka panjang.
b) Overdraft Bank
Overdraft bank terjadi jika suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu
harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan ke jumlah
yang dilaporakan sebagai hutang usaha.
c) Ekuivalen Kas
Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendaek yang sangat likuid misalnya treasury
bill,krtas komersial, dan dana pasar uang. Pos ini dilaporkan bersama dengan kas sebagai
kas dan ekuivalen kas.
Klasifikasi pos-pos yang berhubungan dengan kas dapat dilihat pada table berikut:
Pos
Klasifikasi
Keterangan
Kas
Kas
Kas
Kecil
dan
dana Kas
pertukaran
Surat
berharga
pendek
Surat
pendek
Cek mundur dan IOU
Uang muka perjalanan
Piutang
Piutang
karyawan/
Perangko ditangan
Overdraft bank
Saldo kompensasi
dipotong
dari
gaji
mereka
Diklasifikasikan
Kewajiban lancer
kurangi kas
Diklasifikasikan sebagai aktiva
terpisah
deposito
sebagai
19
B. PIUTANG
1. Definisi dan Jenis-Jenis Piutang
Piutang( receivables) adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak
lainya. Adapun jenisnya sebagai berikut:
a. Piutang lancar (current receivables)= diharapkan tertagih dalam satu tahun.
b. Piutang tidak lancar (noncurrent receivables)= pengihan > 1 tahun
c. Piutang dagang (trade receivables), adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang
dagang dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1) Piutang usaha (account receivables) adl janji lisan dari pembeli untuk membayar barang
atau jasa yang dijual.
2) Wesel tagih, adl janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa yang akan datang.
d. Piutang nondagang, merupakan piutang-piutang lain di luar piutang dagang misalnya uang
muka karyawan, piutang deviden dan bunga, dll.
2. Penggakuan Piutang Usaha
Dua faktor yang bias memperumit pengukuran piutang usaha adalah:
1) Ketersediaan diskon (diskon dagang dan diskon tunai )
Diskon dagang biasanya dikutip dalam suatu prosentase, contoh: 10%, 5%
Diskon tunai biasa dikenal juga dengan istilah termin misalnya: 2/10,n/30
2) Lamanya waktu anatara penjualan dengan tanggal jatuh tempo pembayaran.
Idealnya piutang harus diukur dalam istilah nilai sekarang, yaitu nilai diskonto dari kas yang
akan diterima dimasa depan.
3. Penilaian Piutang Usaha
Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realiasasi bersihnya- jumlah bersih yang
diperkirakan akan diterima secara tunai, yang tidak selalu sama dengan jumlah piutang secara
legal. Penentuan nilai realisasi bersih memerlukan estimasi atas piutang tak tertagih. Estimasi ini
biasanya dibuat atas dasar: (1) prosentase penjualan (2) piutang yang beredar
1) Pendekatan prosentase penjualan
Pendekatan ini menandinngkan biaya dengan pendapatan karena hal itu mengaitkan beban
pada periode dimana penjualan dicatat. Contoh : PT Chad menperkirakan 2% penjualan
kreditnya tak tertagih dari total penjualan kredit Rp. 400.000.000,- jurnalnya sbb:
Beban piutang tak tertagih
800.000
800.000
2) Pendekatan prosentase piutang
Pendekatan ini menggunakan satu tarif gabungan(compatible rate) dan mamakai skedul
umur piutang(aging schedule).
4.
20
Untuk wesel tagih jangka panjang dicatat pada nilai sekarang dari kas yang diperkiarakan akan
diterima. Jika suku bunga ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan suku bunga
pasar(efektif), maka wesel itu dijjual pada nilai nominal. Jika berbeda maka diskonto atau premi
harus dicatat.
5. Penilaian Wesel Tagih
Sama seperti piutang usaha wesel tagih janhgka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai sebagai
realisasi bersihnya, begitu juga berlaku untuk wesel tagih jangka panjang. Masalah khusus yang
ada berubungan dengan penurunan nilai dan wesel tagih yang jatu tempo di masa lalu.
6. Disposisi Piutang Usaha da Wesel Tagih
Untuk mempercepat penenrimaman kas dari pitang, pemilik bias mentransfernya
kepad
perusahaan lain secara tunai. Transfer piutang kepada pihak ketiga ini dapat dilakukan dengan
salah satu dari 2 cara:
1) Peminjaman yang dijamin
Kreditor sering kali meminta debitor untuk menunjuk atau menggadaikan piutang jaminan
pinjaman.
2) Penjualan (factoring ) piutang
Faktor adalah perusahaan keuangan atau bank yang membeli piuatang dari perusahaan dan
kemudian menagihya secara langsung dari pelanggan. Dalam banyak kasus pelaku transfer
memiliki keterlibatan kontinyu dengan piutang yang telah dijual. Pendekatan komponen
keuangan digunakan untuk mencatat jenis transaksi ini.
7. Penyajian dan Analisis Piutang
Pengungkapan piutang memerlukan akun penilaian yang tepat sebagai pengofset terhadap
piutang. Piutang harus diklasifikasikan secara tepat sebagai piutang lancar atau tidak lancar.
Piutang yang dijaminkan atu digadaikan harus diungkapkan, dan konsenttrasi resiko kredit yang
berasal dari piutang juga harus diungkapkan. Analisa dapat dilakkukan memakai rasio perputaran
piutang dan jumlah hari rata-rata pitang beredar. Rasio perputaran piutang yaitu rasio yang
mengukur berapa kali secara rata-rata piutang berhasil ditagih selama satu periode.
21
BAB 7
PENILAIAN PERSEDIAAN : PENDEKATAN DASAR BIAYA
A. Klasifikasi dan Pengendalian Persediaan
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam
operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang
yang akan dijual. Dalam laporan perusahaan dagang hanya satu akun persediaan yaitu persediaan
barang dagang yang muncul dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Sedangkan Perusahaan
Manufaktur memiliki tiga akun persediaan : Bahan Baku, Barang dalam Proses, dan Barang Jadi.
a) Persediaan Bahan Baku, yaitu Biaya yang dibebankan ke barang dan bahan yang ada
ditangan tetapi belum dialihkan dalam produksi.
b) Persediaan Barang Dalam Proses, yaitu Biaya bahan baku untuk produk yang telah dibuat
tetapi belum selesai,ditambah biaya tenaga kerja langsung yang diaplikasikan secara khusus
ke bahan baku dan biaya overhead yang dialokasikan.
c) Persdiaan Barang jadi, yaitu Biaya yang berkaitan dengan produk yang telah selesai tetapi
belum terjual pada akhir periodefiskal.
Dua jenis sistem agar pencatatan persediaan tetap akurat :
1. Sistem Perpetual
Dalam sistem persediaan perepetual, akun persediaan mengandung catatan perubahan
persediaan secara berkelanjutan. Yaitu, semua pembelian dan penjualan barang dicatat secara
langsung dalam akun persediaan pada saat terjadi.
2. Sistem Periodik
Dalam sistem persediaan periodik, kuantitas persediaan ditangan ditentukan secara
periodik. Akun persediaan tetap sama dan yang di debet adalah akun pembelian. Total akun
pembelian pada akhir periode ditambahkan ke biaya persediaan datangan pada awal periode
untuk menentukan total biaya barang yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan.
Untuk menentukan Harga Pokok Penjualan yaitu Total biaya barang yang tersedia
untuk dijual dikurangi persediaan akhir.
B.
Persediaan, laba di tahan, modal kerja, dan rasio lancar dalam neraca juga akan salah
saji.
2.
Harga pokok penjualan serta laba bersih dalam laporan laba-rugi juga akan salah saji.
Persediaan, Utang Jasa, dan rasio lancar dalam Neraca akan salah saji.
22
2.
Pembelian dan Persediaan akhir dalam laporan laba-rugi juga akan salah saji.
24
7.000
10.000
Persediaan awal
4.000 unit @ 3
12.000
Pembelian
6.000 unit @ 4
24.000
Penjualan
5.000 unti @ 12
60.000
Beban operasi
10.000
40 %
Hasil-hasil komparatif dari pemakaian biaya rata-rata, FIFO, LIFO atas laba
bersih yang telah ditunjukan.
Biaya Rata-Rata
FIFO
LIFO
Penjualan
60.000
60.000
60.000
18.000
16.000
20.000
Laba Kotor
42.000
44.000
40.000
Beban Operasi
10.000
10.000
10.000
32.000
34.000
30.000
12.800
13.600
12.000
Laba bersih
19.200
20.400
18.000
Keterangan :
Dari tabel diatas diketahui bahwa laba kotor dan laba bersih paling rendah menurut LIFO,
paling tinggi menurut FIFO, dan diantara keduanya menurut biaya rata-rata.
25
FIFO
Laba
Laba
12.800
Bersih
19.200
Tahan
29.200
( 5.000 x
(10.000
3,60)
20.000
19.200)
30.400
44.000
13.600
20.400
(5.000 x 4)
16.000
LIFO
Kotor
42.000
Pajak
(10.000
40.000
12.000
18.000
di Kas
20.200
+
19.400
+
20.400)
28.000
(4.000 x 3)
(10.000
(1.000 x 4)
18.000)
21.000
+
LIFO menghasilkan saldo kas paling tinggi pada akhir tahunkarena pajaknya rendah.
Contoh ini mengasumsikan bahwa harga terus meningkat, hasil yang sebaliknya akan muncul jika
harga terus menurun.
BAB 8
PERSEDIAAN: MASALAH PENILAIAN TAMBAHAN
26
4. Aplikasi
aturan
LCM
menggunakan
laba
normaldalam
penentuan
nilai
Metode laba kotor (gross profit method) didasarkan pada tiga asumsi ;
1) Persediaan awal ditambah pembelian sama denga total barang yang diperhitungkan
2) Barang yang belum terjual harus berada ditangan;
3) Jika penjualan dikurangi biaya ,dikurangi dari jumlah persediaan awal ditambah
pembelian ,maka hasilnya adalah persediaan akhir.
b)
c)
untuk memeriksa jumlah persediaan yang sebenarnya ada di tangan.Kedua ,metode laba
kotor menggunakan presentase masa lalu dalam penentuan markup.Walaupun masa lalu
sering kali dapat memberikan jawaban atas masalah masa depan, namun presentase masa
kini pasti lebih akurat.Disini harus diperhatikan bahwa setiap fluktuasi yang siknifikan
terjadi,presentasi ini harus disesuaikan.Ketiga aplikasi persentase laba kotor kelompok
harus dilakukan secara hati hati.
5. METODE PERSEDIAAN ECERAN
Akuntansi untuk persediaan
dalam
bisnis
eceran
memberikan
sejumlah
tantangan.Retailer yang memikiki jenis persediaan tertentu bisa memakai metode identifikasi
khusus untuk menilai persediaanny.Pendekatan seperti ini dapat diterima jika setiap unit
persediaan adalah signifikan,seperti mobil, piano,atau jas bulu.Alternatif yang bisa dilakukan
adalah menyusun persediaan menurut harga eceran.
a) Konsep Metode Eceran
Jumlah yang diperlihatkan bahwa harga eceran awal,dengan mengasumsikan bahwa
harga tidak berubah,dalam praktek harga jual sering kali di markup atau dimarkaown.Perusahaan eceran atau retailer menggunakan konsep markup dan markdown
dalam
melakukan
penilaan.Persediaan
yang
layak
pada
akhir
periode
akhir
akuntansi.mendapatkan
angka persediaan yang tepat ,markup pembatalan markup ,markdown dan pembatalan
markdown harus diperlakukan secara tepat.
b) Pos-pos khusus yang berhubungan dengan metode eceran
Metode persediaan eceran menjadi lebih rumit apabila pos-pos seperti transportasi
masuk ,retur pembelian dan pengurangan harga dan discon pembelian terlibat.Dalam metode
eceran,kita memperlakukan pos-pos semacam itu sebagai berikut:
o Biaya pengangkutan (freight cost) diperlakukan sebagai bagian dari biaya pembelian.
o Retur pembelian (purchase return)biasanya dipandang sebagai pengurangan baik pada
o
pengurangan
harga
(purchase
discount
and
harga eceran serta dilaporkan sebagai jumlah persediaan khusus atau sebagai kerugian.
Discon untuk karyawan (employee discounts),perusahaan sering kali memberikan discon
khusus kepada karyawannya untuk menngkatkan kesetiaan,kinerja yang lebih baek,dan
30
sebagainya harus dikurangi dari kolom harga eceran dengan cara yang sama seperti
dalam penjualan.
d) Evaluasi atas metode persediaan eceran
1 Agar laba bersih dapat dihitung tanpa harus melakukan perhitungan fisik persediaan
2 sebagai ukuran pengendalian dalam penentuan kekurangan persedian
3 dalam pengaturan kuantitas barang dagang ditangan
4 untuk informasi asuransi.
e) Jumlah hari rata-rata untuk menjual persediaan
Salah satu varian dari rasio perputaran persediaan adalah jumlah hari rata-rata untuk menjual
persediaan (average days to sell inventory ) ,yang merupakan jumlah hari rata-rata penjualan
persediaan yang ada ditangan Sebagai contoh jika perputaran persediaan kellog company,8
kali dibagi dengan 365 hari,maka hasilnya adalah 45,6 hari.
Tingkat persediaan umumnya berbeda beda dalam setiap industry.akan tetapi perusahaan yang
mampu mempertahankan tingkat persediaan yang rendah dan memiliki rasio perputaran
persediaan yang lebih tinggi dari pada pesaingnya,serta mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan,adalah contoh perusahaan yang paling sukses.
6. METODE ECERAN LIFO
Banyak perusahaan ritel telah beralih dari perlakuan yang lebih konvensional ke
metode eceran lifo(LIFO retail method) untuk mendapatkan keuntungan pajak yang berkaitan
dengan penilaian persediaan menurut LIFO.
Aplikasi metode eceran LIFO dilakukan dengan dua asumsi:
1.harga stabil
2.harga yang berfluktuasi
7. HARGA STABIL - METODE ECERAN LIFO
Penghitungan saldo persediaan akhir dengan asumsi lifo jauh lebih konsep daripada
metode persediaan eceran konvensional.menurut metode eceran lifo,baik markup maupun
markdown diperhitungkan dalam persentasi biaya terhadap harga eceran yang tepat oleh
perusahaan seperti WAL MART atau TARGET.
Asumsi utama dari metode eceran lifo adalah bahwa markup dan markdown hanya
berlaku untuk barang barang yang dibeli selama periode berjalan dan bukan untuk persediaan
awal.
8. HARGA BERFLUKTUASI METODE ECERAN LIFO NILAI DOLAR
Perhitungan metode eceran lifo dalam ilustrasi sebelumnya telah disederhanakan
karena perubahan harga jual persediaan diabaikan. Sekarang mari kita asumsikan bahwa
perubahan tingkat harga persediaan terjadi sebagaimana biasa.jika tingkat harga berubah
,maka perubahan harga itu harus dihilangkan karena kita sedang mengukur kenaikan
persediaan ,bukan kenaikan nilai dollarnya.pendekatan ini disebut metode eceran LIFO nilaidolar.
31
BAB 9
KEWAJIBAN JANGLA PENDEK (KEWAJIBAN LANCAR)
1
32
Bank mandiri setuju meminjamkan uang 100.000.000 kepada perusahaan APACT Int Corporate.
Pada tanggal 1 maret, jika Aic menandatangani wesel 4 bulan sebesar 100.000.000 dengan bunga
6%. Hitung beban bunga wesel dan bagaimana ayat jurnal diatas, pada tanggal 1 maret dan pada
4 bulan kemudian? Dan jatuh temponya tanggal berapa?
Bagaimana pencatatan ayat jurnalnya?
Jawab:
6% x 100.000.000x
Pada tanggal 1 maret
Kas
100.000.000
Utang wesel
100.000.000
Pada tanggal 30 juni
Utang wesel
100.000.000
Beban bunga
2.000.000
Kas
102.000.000
100.000
2.000
102.000
a)
Perusahaan harus memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka
b)
panjang.
Perusahaa harys menunjukkan kemampiuan untuk melaksanakan pendanaan kembali itu.
Maksud untuk mendanai kembali atas dasar jangka panjang berarti perusahaan
bermahsud mendanai kembali kewajiban jangka pendek sehingga penggunaan modal kerja tidak
akan diperlukan lagi selama tahun fiscal atau siklus operasi, jika lebih lama.
Kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali dapat ditunjukkan sebagai:
a) Mendanai kembali secara actual kewajiban jangka pendek dengan menerbitkan kewajiban
jangka panjang atau sekuritas ekuitas setelajh tanggal neraca tapi sebelum neraca tersebut
b)
diterbitkan.
Melakukan perjanjian pendanaan yang secara jelas mengijinkan perusahaan untuk mendanai
kembali utang atas jangka panjang pada syarat syarat yang dapat ditentukan.
Hutang deviden
Hutang dividen adalah jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para sahamnya
sebagai hasil dari otoritas dewan direksi. Dividen biasanya diterima setelah 3 bulan dari tanggal
pengumuman dalam jangka 1 tahun
a)
Pemotongan gaji
Jika jumlah yang dipotong belum diserahkan kepada pihak yang berwenang pada akhir
periode akuntansimaka jumlah itu harus diakui sebagai kewajiban lancer seperti:
Pajak jaminan social.
Jumlah pajak jaminan social pekerja dan pemberi kerja yang belum disetor atas upah kotor
b)
c)
yang dibayarkan harus dilaporkan oleh pemberi kerja sebagai kewajiban lancar.
Absensi yang dikompensasi
Absensi yang dikompensasi adalah absensi dari pekerjaan seperti cuti, sakit dan hari libur.
Perjanjian bonus
Pembayaran binus kepada karyawan data dianggap sebagai tambahan upah dan harus
dimasukkan sebagai pengurang dalam menentukan laba bersih tahun berjalan.
BAGIAN 2
KONTINJENSI
Kontinjensi adalah suatu kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan
ketidakpastian mengenai keuntungan atau jerugian kontinjensi untuk perusahaan yang pada akhirnya
akan diketahui ketika satu lebih kejadian di masa depan terjadi atau tidak terjadi.
Keuntungan kontinjensi :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Premi
Penerimaan yang mungin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dll/
Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan.
Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan
Kerugian kontinjensi
Perkara pengadilan, klaim dan pengenaan.
Biaya jaminan dan garansi.
Premi atau kupon
dapat berupa peralatan perak, piring atau alat rumah tangga kecil, mainan atau transportasi
gratis. Kupon tercetak yang dapat ditebus untuk potongan tunai atas barang yang dibeli.
35