U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
BAB I. PENDAHULUAN
A. PROPIL LULUSAN PROGRAM STUDI
Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang manajemen,
social dan ekonomi dalam bidang agribisnis peternakan dengan adaptif dan kreatif dalam
L
U KP
N P
H
AS
B. KOMPETENSI LULUSAN
Kompetensi Utama
Kompetensi Pendukung
Kompetensi Lainnya
L
U KP
N P
H
AS
ANALISIS KEBUTUHAN
L
U KP
N P
H
AS
L
U KP
N P
H
AS
4
L
U KP
N P
H
AS
5
L
U KP
N P
H
AS
6
L
U KP
N P
H
AS
7
L
U KP
N P
H
AS
8
L
U KP
N P
H
AS
BAHAN PEMBELAJARAN I
Sasaran Pembelajaran
Dapat Menjelaskan tentang konsep dasar Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek dan
ice breking
ceramah
interaktif.
Manfaat pembelajaran
L
U KP
N P
H
AS
Strategi Pembelajaran
aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat memberikan gambaran tentang konsep dasar studi
kelayakan dan evaluasi peroyek dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan
di bidang peternakan.
Deskripsi Matakuliah
Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat
membuat seorang yang ingin melakukan suatu usaha tidak cukup mengandalkan
pegalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Oleh Karena itu, dalam mendirikan
sutu usaha, dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan
dijalankan, dengan tujuan apakah ide bisnis ini layak untuk dilaksanakan atau tidak. Ide
bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan apabila dapat mendatangkan manfaat yang
lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak negative yang ditimbulkan.
mendirikan suatu usaha, maka dianggap perlu untuk mengetahui dan memahmi
menyangkut konsep dasar studi kelayakan dan evaluasi proyek dan pentingnya studi
kelayakan dan evaluasi proyek untuk dilaksanakan.
10
Sebelum mendefinisikan studi kelayakan usaha dan evaluasi proyek, maka terlebih
dahulu dibicarakan mengenai perencanaan usaha. Sering kali dikemukakan bahwa
mengapa dilakukan perencanaan bagi suatu masyarakat atau bangsa dikaitkan dengan
filsafah kemasyarakatan yang dianut oleh suatu negara. Pada masyarakat yang menganut
suatu falsafah kemasyarakatan sosialisme, atau bahkan intervensionisme terdapat suatu
keyakinan bahawa arah pembanguan masyarakat yang baik hanya dapat dilakukan melalui
suatu
pengarahan
atau
campur
tangan
pemerintah.
Dasar-dasar
alasan
yang
melatarbelakangi adalah karena tanpa adanya pengarahan atau campur tangan pemerintah
maka perkembangan masyarakat tidak didasarkan pada:
a. penggunaan sumber-sumber pembanguan secara efektif dan efisien
b. keperluan mendobrak ke arah perubahan struktural ekonomi dan sosial masyarakat
c. arah pembangunan untuk kepentingan nasional.
L
U KP
N P
H
AS
Namun demikian kenyataan tersebut dewasa ini tidak begitu berlaku lagi. Hal ini
disebabkan karena terdapatnya berbagai macam perencanaan dari yang sifatnya ketat
kepada yang sifatnya longgar di negara-negara yang menganut falsafah yang berbeda-beda.
Kecuali itu perencanaan dipergunakan lebih sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai
tujuan dengan baik. Bahkan ada perencanaan yang mengusahakan mengurangi keterlibatan
pemerintah dalam kegiatan perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Perencanaan dilihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan
dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensipotensi dan prospek-prospek perkembangan serta juga mengenai hambatan-hambatan
yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang
11
d. dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya
e. dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan atau evaluasi (control/evaluation).
Dari segi ekonomi, dasar alasan perencanaan adalah:
a. penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara
efektif dan efisien. Diusahakan dihindarinya pemborosan pemborosan. Suatu usaha
untuk mencapai output/hasil secara maksimal dari penggunaan resource/sumber-sumber
yang tersedia
b. perkembangan ekonomi yang mantap, atau pertumbuhan ekonomi yang secara terus
L
U KP
N P
H
AS
menerus meningkat
c. stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.
konjungtur
b. belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar. Dan ini akan mengakibatkan
kepincangan dalam mekanisme pasar misalnya dalam hubungan harga-harga (price
tertentu antara lain infleksibilitas suplai serta daya adsorbsi kesempatan kerja yang
lebih terbatas.
12
d. tingkat investasi yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan yang
rendah.
Dan
pada
umumnya
juga
tingkat
tabungannya.
Dengan
demikian
L
U KP
N P
H
AS
Selanjutnya yang perlu pula dibicarakan terlebih dahulu sebelum mengerti secara
mendalam apa yang dimaksud studi kelayakan bisnis dan evaluasi proyek yaitu
Investasi adalah penanaman modal dalam sktu relatif panjang uatu kegiatan yang
memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal
yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat fisik ataupun non
fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, dan proyek penelitian dan pengembangan.
Dengan perkataan lain, dengan suatu proyek inilah manusia akan berusaha untuk
meningkatkan tataf hidupnya.
whole complex of activities in valued in using resource to gain benefits, is aproject. (J.
Price Gittinger, 1972:1 dalam Djamin Zulkarnain, 1993).
terlihat masalah modal yang ditanam (investasi modal) yang merupakan biaya (cost of
project), manfaat (benefit) yang diharapkan, serta jangka waktu (umur ekonomis proyek).
13
Lazimnya suatu proyek mempunyai umur ekonomis (economic life) tahunan, dan
manfaat (benefit) yang akan diperoleh dari modal investasi, baru akan dapat dinikmati
setelah beberapa tahun proyek tersebut berjalan (in operation). Dalam hubungan inilah
demi tercapainya apa yang diharapkan dari suatu proyek tersebut, perencanaan suatu
proyek serta perhitungan-perhitungan pendahuluan (forecasting) yang didasarkan pada
suatu analisis benefit cost ratio adalah penting.
Alasan yang dapat dikemukakan betapa pentingnya suatu proyek sebelum
dilaksanakan harus terlebih dahulu direncanakan dengan seksama, sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya kiranya dapatlah dipahami mengapa perencanaan dianggap
sebagai syarat mutlat bagi realisasi usaha pembangunan, terutama bagi negara-negara yang
sedang berkembang (developing country), dimana tingkat pendapatan yang masih rendah,
kekurangan modal untuk investasi/pembangunan, kekurangan tenaga ahli serta tingkat
L
U KP
N P
H
AS
lain :
artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus
disediakan. Hal ini disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi
atau memang belum ada sama sekali,
bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau
mutu suatu produk. Hal ini dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
3) kegiatan pemerintah
Artinya merupakan
kehendak
pemerintah
dalam
masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk
melalui proyek-proyek tertentu.
Kemudian pengertian bisnis adalah kegaiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai
bidang, baik jumlah maupun waktunya.
Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia bisnis, baik keuntungan dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.Bentuk keuntungan yang diharapkan lebih banyak
14
dalam bentuk finansial. Besarnya keuntungan telah ditetapkan sesuai dengan target yang
diinginkan sesuai dengan batas waktunya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan bisnis
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan.
Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan
informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung dan dianalisis hasil penelitian tersebut
dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha
yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal dari
penelitian tersebut.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakaukan
L
U KP
N P
H
AS
untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan
dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan
non-finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga
akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, akan
tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat yang luas.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai
aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai
tertentu. Namun keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja.
Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan
dinilai nantinya.
Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya antar usaha
jasa dan usaha non jasa. Akan tetapi aspek-aspek yang digunakan untuk menyatakan layak
atau tidaknya adalah sama, sekalipun bidang usahanya berbeda.
berdiri sendiri-sendiri. Jika ada aspek yang kurang layak akan diberikan beberapa saran
perbaikan, sehingga memenuhi criteria tersebut sebaiknya jangan dijalankan.
2. Siapa Yang Membutuhkan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek
Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan
dilakukan oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepetingan terhadap usaha
15
atau
proyek
yang
dijalankan.
Perusahaan
yang
melakukan
studi
kelayakanakan
bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakan layak, sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan merasa yakin dan sangat percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah
dilakukan.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut
antara lain :
pemilih usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis studi
kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika sampai
dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu hasil studi kelayakan
yang sudah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilik, apakah akan member
keuntungan atau tidak.
kreditor
L
U KP
N P
H
AS
jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan
yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya
atau pinjaman yang diberikan akan macet akibat usaha atau proyek tersebut
sebenarnya tidak layak untuk dijalankan. Oleh karena itu untuk usaha-usaha tertentu
pihak perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam
sebelum pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam.
pemerintah
bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah bisnis
yang akan dijalankan akan memberikan manfaat bagi perekonomian secara umum.
Kemudian bisnis juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti
penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan
masyarakat luas
bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya, akan
memberikan manfaat seperti tersedianya lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar
lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudian manfaat lain adalah
terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan (terisolasi). Adanya bisnis tentu juga
16
akan menyediakan sarana dan prasarana. Misalnya, dengan dibukanya fasilitas umum,
seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sarana ibadah dan fasilitas
lainnya.
manajemen
hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan apa-apaYang sudah ditugaskan. Kinerja tersebut dapat
dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen
yang menjalankan usaha.
3.
melaksanakan usahanya. Salah satu kendala tersebut tampak dalam merencanakan serta
L
U KP
N P
H
AS
selalu diminta oleh penyandang dana atau Bank, sebagai syarat pertama dalam mengajukan
permohonan kredit atau dalam kerangka kerjasama usaha.
Dari pengalaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa project Proposal yang baik dan
benar, sesuai dengan tuntutan para penyandang dana atau bank, merupakan hal yang sangat
penting untuk memulai sebuah usaha ataupun memperbesar usaha.
Selain untuk kepentingan penyandang dana atau Bank, project proposal ini juga
penting untuk pelaksana usaha (pengusaha). Dalam ilmu manajemen kita mengenal apa
yang disebut dengan fungsi manajemen. Salah satu teorinya mengemukakan 4 (empat)
buah langkah yang sering diistilahkan POAC, yaitu; 1) Planning (perencanaan), seperti
telah
dijelaskan
sebelumnya,
2)
Organizing
(Pengorganisasian),
3)
Actuating
17
perluasan sebuah usaha selalau berlandaskan kepada hal tersebut dengan menitikberatkan
pada planning sebagai langkah awal keberhasilan.
Project Proposal merupakan pemaparan secara lengkap (actualisasi) suatu planning
usaha (bisnis) sebelum usaha tersebut dilaksanakan. Dengan demikian project proposal
dapat digunakan sebagai titik acuan teraktual untuk melaksanakan proyek, selain sebagai
bahan untuk mengajukan permohonan bantuan kredit serta pertanggungjawabannya kepada
pihak penyandang dana atau Bank.
Untuk kepentingan-kepentingan tersebut, berdasarkan project proposal yang
diajukan
maka
dan
terutama
bank
akan
selalau
mempertimbangkan
selalau
L
U KP
N P
H
AS
1. character (karakter)
penyandang dana atau Bank akan mempertimbangkan pemberian kredit berdasarkan
peneilaian terhadap segi pribadi, watak dan kejujuran pemohon kredit dalam
pemenuhan kewajiban-kewajiban finansialnya.
2. capacity
kemampuan
pemohon
kredit
beserta
sifatnya
termasuk
kemampuan
3. capital
bank harus mengetahui bagaimana perimbangan antara jumlah hutang dengan jumlah
modal sendiri (Equity).
4. collteral
adalah sejumlah aktiva (barang modal) peminjam yang dapat dipakai sebagai jaminan
atas kredit yang akan diberikan oleh penyandang dana atau bank, termasuk bila ada
permintaan bank untuk mengasuransikan aktiva peminjam tersebut. Pada umumnya
besarnya nilai jaminan yang diminta adalah sebesar 125% dari total nilai pinjaman
yang diajukan.
18
Penyandang dana atau bank dapat pula memberikan persyaratan tambahan untuk
tujuan pengamanan kredit (Covenants) yang diberikan, melalui persetujuan bersama
antara penyandang dana dengan peminjam secara fleksibel yang dapat ditinjau
kembali sesuai situasi dan kondisi saat ini, yaitu:
a. asuransi milik peminjam
b. pernyataan peminjam bahwa tidak akan meminjam barang modal untuk mendapatkan
pinjaman dari sumber lain
c. pembatasan atas jumlah pinjaman dari sumber lainnya
d. penetapan agar perusahaan senantiasa memelihara Net Working Capital yang cukup
e. persyaratan-persyaratan dalam penunjukan pimpinan perusahaan, penambahan barang
modal dan pembagian keuntungan
5. conditions
L
U KP
N P
H
AS
penyandang dana atau bank harus menilai prospek peminjam dana dengan proyek
yang diusulkan, terhadap beberapa hal yang dapat memepengaruhi kondisi saat itu,
misalnya kebijakan pemerinyah khususnya ekonomi atau trend ekonomi yang terjadi.
Selain faktor 5C, penyandang dana atau bank juga akan memegang pedoman lainnya
merupakan penilaian penyandang dana atau bank terhadap penggunaan kredit, yaitu
apakah dari kredit tersebut dapat diperoleh pendapatan (return) yang cukup untuk
menutup biaya yang telah dikeluarkan
2. repayment capacity
merupakan penilaian penyandang dana atau bank atas kemampuan pemohon kredit
3. risk-bearing ability
merupakan penilaian penyandang dana atau bank atas jaminan (collateral) yang
19
L
U KP
N P
H
AS
suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah, berarti akan gagal usaha kita
untuk memperbaiki tingkat hidup, ini berati pula pengorbanan/penghamburan terhadap
dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost) dengan
kemanfaatan (benefits) yang diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (at
Jadi suatu proyek adalah rangkaian kegiatan investasi yang dengan menggunakan
Suatu proyek merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan baik berupa barang maupun jasa. Dengan perkataan lain, kalau kita
kaitkan proses perencanaan secara nasional dimana pelaksanaan dari suatu perencanaan
tersebut akhirnya dituangkan dalam bentuk proyek, maka dalam hal ini proyek diartikan
sebagai alat untuk menterjemahkan reencana menjadi kenyataan. Jadi singkatanya, melalui
pelaksanaan suatu proyek maka hal-hal yang potensiil akan menjadi riil.
C. PENUTUP
20
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan
dikumpulkan tepat sesuai dengan jadwal yang disepakati.
2. Soal Perlatihan:
a) Jelaskan definisi dari Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek.
b) Jelaskan siapa-siapa yang membutuhkan studi kelayakan dan evaluasi
Proyek?
L
U KP
N P
H
AS
3. Daftar Bacaan:
Djamin, Zulkarnain. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta
Johan, Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu,
Jakarta.
Kasmir,. dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.
Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UinMaliki Press, Malang.
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
21
BAHAN PEMBELAJARAN II
DESAIN STUDI KELAYAKAN
1. Sasarana Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang desain studi kelayakan menyangkut: a)
L
U KP
N P
H
AS
2. Strategi Pembelajaran
- ice Breking
- ceramah
- interaktif.
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan
gambaran
tentang
desain
studi
kelayakan
dan
mengaplikasikan
23
4.
Deskripsi Matakuliah
Dalam melakukan studi kelayakan bisnis maka yang perlu dilakukan adalah
terlebih dahulu melakukan identifikasi usaha dan menentukan tujuan keputusan
investasi. Setelah itu membuat desain studi kelayakan yang meliputi penetuan
aspek-aspek yang akan diteliti, jenis data yang digunakan, sumbar data dan cara
memperolehnya. Kemudian masing-masing aspek tersebut perlu dianalisis sehingga
mempunyai gambaran kelayakan masing-masing aspek. Untuk itulah diperlukan alat
dan kerangka analisis untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber. Desain ini dilakukan sangat tergantung pada tujuan investasi yang telah
ditetapkan.
B. URAIAN PEMBELAJARAN
L
U KP
N P
H
AS
1.
Untuk melakukan identifikasi kesempatan usaha terdapat beberpa cara yang dapat
dilakukan (Husnan dan Suwarsono, 2000 dalam Sucipto Agus 2010), yaitu :
a.
mempelajari impor
terdapat sebagian pasar yang masih belum terpenuhi dengan produksi dalam negeri
sehingga harus melakukan impor, apalagi terdapat kecendrungan meningktnya
b.
c.
d.
dan
mengamati
industri-industri
yang
sedang
berkembang,
yang
e.
24
memanfaatkan
kemajuan
teknologi
terlebih
dahulu
sebelum
pihak
lain
g.
L
U KP
N P
H
AS
2.
Investasi adalah penanaman modal dalam sktu relatif panjang uatu kegiatan yang
memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal
yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat fisik ataupun non
fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, dan proyek penelitian dan pengembangan.
terdapat dua sumber dana investasi, yaitu investasi dalam negeri (ID) dan investasi luar
negeri (IF).
pemerintah), dinamakan proyek pemerintah atau proyek nasional, yang menitik beratkan
pada manfaat (benefit) yang akan diperoleh dari investasi proyek tersebut untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat banyak, dengan perkataan lain, menitik beratkan
pada manfaat ekonomisnya. Sedangkan proyek-proyek yang biaya investasinya bersumber
dari dana swasta (tabungan masyarakat) tujuannya adalah untuk memperoleh manfaat
semaksimal mungkin dalam arti keuntungan yang sebesar-besarnya. Jadi proyek tersebut
menitik beratkan pada manfaat finansialnya.
25
Demi tercapainya apa yang diharapkan dari proyek itulah, maka sebelum kita
mengambil
keputusan
untuk
melakukan
investasi,
terlebih
dahulu
harus
dianalisa/dievaluasi dari segala aspek melalui suatu studi kelayakan, yang pada umumnya
meliputi; anilsa pasar (market anlysis ), analisa teknis (technical analysis), analisa financial
(financial analysis), dan analisa profitabilitas sosial (social profitability analysis).
Terdapat beberapa langkah proses pengambilan keputusan investasi, di antaranya adalah :
a) menetapkan tujuan dan jenis keputusan investasi yang akan dipilih
b) mengidentifikasi alternatrif-alternatif investasi
c) melakukan
studi
pendahuluan
untuk
memperoleh
informasi
dalam
rangka
mewujudkan ide dari proyek yang akan dilaksanakan dalam hal ini memutuskan untuk
memilih dari beberapa alternative investasi yang ada. Jika studi pendahuluan tidak
menjamin dilakukan studi kelayakan atau terdapat tanda-tanda bahwa bisnis investasi
L
U KP
N P
H
AS
tidak layak, maka studi kelayakan tidak dilanjutkan dan perlu melakukan kajian ulang
terhadap tujuan investasi
d) melakukan studi kelyakan bisnis dalam rangka melaksanakan keputusan investasi. Jika
studi kelayakan ini tidak menjamin pelaksanaan keputusan investasi perlu dikaji ulang
dari penetapan tujuan investasi
e)
Di dalam melakukan pra studi kelayakan penelaahan dititik beratkan pada aspek-
b) deskription of market, menyangkut keadaan pasar saat ini serta proyeksi potensi pasar
berapa pabrik yang ada saat ini, dan bagaimana keahlian mereka dalam
memproduksi?
26
berapa estimate produksi jangka panjang dan atau bagaimana konsumsi di masa
mendatang?
c) Outline dari pada ilmu teknik yang berlainan (technological variants), menyangkut
pemilihan jenis teknologi yang ada saat ini untuk membuat produk tersebut harus
dilukiskan sejelas mungkin. Juga masalah-masalah pokok yang merupakan faktor yang
menentukan dalam keberhasilan produksi, yaitu:
masalah tenaga kerja, baik jumlah maupun keahlian khusus
L
U KP
N P
H
AS
d) tersedianya faktor-faktor produksi utama, seperti bahan baku, air, tenaga listrik/penggerak
(power), minyak/fuel, dan tenaga kerja terdidik (labour skill) harus diuji untuk
meyakinkan adanya faktor-faktor tersebut.
e) cost estimate dan profit estimate, menyangkut kebutuhan/biaya investasi, biaya operasi,
serta keuntungan yang dapat diharapkan.
aspek hukum
Aspek hukum dimaksudkan untuk meyakinkan apakah secara hukum rencana bisnis dapat
dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap
direalisasikan, bisnis akan mengalami risiko yang besar terutama akan dihentikan oleh
pihak yang berwajib atau akan diprotes oleh masyarakat. Analisis aspek hukum
mengkaji tentang legalitas rencana yang akan dibangun dan dioperasikan.
27
hubungan
administrasi
proyek
tersebut
dengan
pejabat-pejabat/
L
U KP
N P
H
AS
aspek teknis
Aspek teknis menyangkut input output of real goods and service yang diperlukan
dalam proses produksi dari suatu proyek yang bersangkutan.
aspek financial
earned) yang dapat dicapai/diperoleh dari proyek tersebut; apakah modal yang
diperlukan terjamin tersedianya; apakah proyek tersebut sanggup membayar kembali
utang-utangnya; apakah proyek tersebut sanggup berkembang dengan kemampuannya
sendiri (self sufficient) dikemudian hari.
aspek sosial
Dalam
menjalankan
suatu
usaha
hendaknya
memperhatikan
keseimbangan
yang berada dalam satu tatanan kehidupan yang fluralis dan kompleks, sehingga
perusahaan
mempunyai
tanggung
jawab
sosial,
sehingga
dalam
kehidupan
aspek lingkungan
28
terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap
usaha.
4. Alat dan Kerangka Analisis
Untuk melakukan analisis data umumnya memkai analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data
yang bersifat kualitatif. Hasil dari analisis adalah berupa uraian dalam bentuk naratif,
selain itu analisis kualitatif juga bisa mempertajam hasil analisis kuantitatif. Sedangkan
analisis kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan model-model statistik misalnya
pengunakan anaisis regresi, least square dan model-model perhitungan lain ynag sesuai.
5. Kriteria Penilaian
Telah di utarakan sebelumnya, bahwa lazimnya suatu proyek mampu mempunyai
umur ekonomis (economic life) tahunan (kurang dari atau di atas 5 tahuh, bahkan dapat
L
U KP
N P
H
AS
mencapi di atas 5 tahun). Bagi proyek-proyek yang yang mempunyai umur ekonomis
kurang dari atau maksimum 5 tahun, kiranya agak muda untuk melakukan perkiraanperkiraan perhitungan. Tetapi proyek-proyek yang yang mempunyai umur ekonomis di
atas lima tahun atau puluhan tahun, kiranya agak sukar untuk melakukan perhitungan-
perkiraan (force-casting ) terhadap suatu rencana investasi proyek, terhadap dua ukuran/
Ukuran/kriteria ini tidak mempersoalkan apa yang akan diperoleh dikemudian hari
(in the future), berapa nilainya sekarang (present value) diukur dengan nilai uang sekarang.
Kriteria ini dapat dipergunakan untuk menganalisa proyek-proyek yang mempunyai :
1. umur ekonomis di bawah atau maksimum lima tahun
2. turn-over capital yang cepat (quick-yielding project)
Alat-alat untuk melakukan analisa ini antara lain :
29
- bila MEC lebih besar dari i , ( MEC>i ) rencana investasi dapat diteruskan.
- bila MEC lebih kecil dari i (MEC < i ) rencana investasi ditolak
- bila MEC sama dengan i, (MEC = i) tercapai break event, dalam hal ini tergantung
pada investor, apakah akan diteruskan atau ditolak/ditunda.
b. ranking by inspection
analisa ini menitik beratkan pada selisih antara gross benefit (benefit kotor) dengan
biaya operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance cost).
c. payback period
L
U KP
N P
H
AS
analisa investasi didasarkan pada pelunasan biaya investasi oleh net benefit.
(2) Discounted-Criterion
Ukuran kriteria ini mempersoalkan apa yang akan diperoleh di kemudian hari (in
the future), berapa nilainya sekarang (present value) dengan perkataan lain, semua aliran
biaya (cost) dan manfaat (benefits) selama umur ekonomis proyek,kita ukur dengan nilai
uang sekarang. artinya kita mendiscount nilai dikemudian hari dengan suatu discount
faktor, misalnya denga ukuran tingkat bunga (i) yang berlaku saat ini/sekarang, sebagai
discount faktor. Hasil daripada perhitungan. Ada tiga kemungkinannya :
-
bila B/C sama dengan 1, tercapai break-event, dalam hal ini tergantung pada pemilik
modal/perencana, apakah rencana investasi diteruskan atau dibatalkan/ditunda.
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah.
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
c. Mahasiswa
diwajibkan
menyelesaikan
tugas-tugas
yang
diberikan
dan
2. Soal Perlatihan
30
L
U KP
N P
H
AS
Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UinMaliki Press, Malang.
Suliyanto. 2010. Studi
Yogyakarta.
Kelayakan
Bisnis
(Pendekatan
Praktis).
Penerbit
ANDI,
31
L
U KP
N P
H
AS
ASPEK HUKUM
PENDAHULUAN
1.
Sasarana Pembelajaran
hukum.
2.
Strategi Pembelajaran
ceramah
interaktif
tugas Mandiri.
32
3.
Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan
gambaran
tentang
aspek
hukum
dalam
studi
kelayakan
dan
Deskripsi Matakuliah
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Suatu usaha terkadang mengami kegagalan
karena terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat.
Sebaik apapun prospek bisnis yang akan dijalankan, kalau legalitas usaha tidak ada , maka
usaha tersebut tidak akan dapat beroperasi dalam waktu yang lama dan berkelanjutan,
sehingga setiap bisnis yang akan dilakukan harus dilengkapi dengan legalitas uasaha (
L
U KP
N P
H
AS
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Analisis aspek hukum mengkaji tentang
legalitas rencana bisnis yang akan dibangun dan dioperasikan. Hal ini berarti bahwa setiap
rencana bisnis yang akan didirikan dan dibangun serta dioperasikan di wilayah tertentu
harus memenuhi aturan hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.
B. URAIAN PEMBELAJARAN
1.
Aspek hukum merupakan aspek yang pertama kali harus dikaji. Hal ini karena jika
berdasarkan analisis pada aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses
tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-aspek yang lain.
Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus
dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis uasaha
berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otomi daerah
menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal
yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.
33
L
U KP
N P
H
AS
yang hendak kita teliti. Demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan
suatu proyek atau usaha maka perlu dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan
aspek hukum ini. Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis
bertujuan untuk :
a)
b)
menganalisis ketepatan bentuk badan hokum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan
c)
d)
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang
akta pendirian usaha dari notaris setempat apakah berbentuk badan usaha PT, CV,
perseorangan, dll.
b.
c.
d.
34
e.
f.
g.
SIUP setempat
h.
b.
c.
d.
e.
Teknik analisis yang digunakan untuk menilai apakah proyek atau bisnis yang akan
L
U KP
N P
H
AS
didirikan layak dari aspek hukum adalah teknik kualitatif (judgement). Dalam teknik ini
tolak ukurnya adalah kelengkapan dari data yang disyaratkan oleh aparat pemerintah dan
diterbitkannya surat-surat ijin tersebut.
badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang
akan didirikan
komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komoditas) yang diperbolehkan atau
dilarang undang-undang
teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.
Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan perizinan yang
diperlukan untuk menjalankan usaha. Bentuk badan usaha yang dipilih tergantung pada
modal yang dibutuhkan dari jumlah pemilik. Pemilihan usaha didasarkan oleh beberapa
pertimbangan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
35
Berikut ini beberapa bentuk badan hukum beserta kelebihan dan kekurannya
masing masing :
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh
seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan
perusahaan. Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi
dengan milik perusahaan, maka harta benda pribadi juga merupakan kekayaan
perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang-utang perusahaan.
Peraturan perundangan : tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan
perseorangan, yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan setempat.
2. Firma (Fa)
Firma
adalah
persekutuan
untuk
menjalankan
perusahaan
dengan
memakai
L
U KP
N P
H
AS
nama bersama (Manullang, 1975 dalam Suliyanto). Jadi ada bebrpa orang yang
Kitab Undang Undang Dagang yang bunyinya : Perseroan di bawah firma adalah
Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian,
dimana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu
dengan maksud laba yang diperoleh dibagi antara mereka.
3. Komanditer (CV)
perundangan
ketentuan
ketentuan
tentang
Perserikatan
36
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu dan satu orang atau lebih sebagai
pelepas uang pada pihak lain.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan
untuk mengelola usaha bersama, di mana perusahaan memberikan kesempatan kepada
masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke perusahaan dengan cara membeli
saham perusahaan. Pada PT, penanganan aspek hokum yang rumit karena dalam
pendirian Pt memerlukan akta notaries dan izin khusus untuk usaha tertentu.
5. Koperasi
Pengertian koperasi menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun
1992 tentang operkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang
atau
badan
hokum
koperasi
dengan
melandaskan
kegiatannya
L
U KP
N P
H
AS
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
asas kekluargaan.
Perusahaan Negara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang
modalnya secara keseluruhan dimilki oleh negara, kecuali jika ada hal-hal khusus
berdasarkan Undang- Undang. Tujuan dari pendirian perusahaan negara ini adalah
untuk membangun ekonomi nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur.
usaha beserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya. Dokumen dan
izin-izin ini diperlukan untuk melindungi kepentingan perusahaan itru sendiri dari berbagai
hal.
Dalam prakteknya terdapat beragi jenis usaha yang dijalankan. Banyaknya izin dan
jenis-jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin
yang dimaksud adalah :
Izin-izin usaha
37
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang
harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis usaha perusahaan tersebut.
Izin-izin tersebut antara lain :
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Izin Gangguan
L
U KP
N P
H
AS
Di smping keabsaha dokumen di atas maka yang paling penting adalah penelitian
dokumen lain, yaitu :
Bukti Diri
Sertifikat Tanah
C. Prosedur Perizinan/Legalitas
Perusahaan Perseorangan
Persiapan :
Pendaftaran ke notaris
38
untuk
mendapatkan
akta
notaris
tentang
pendirian
perusahaan
membentuk
Perserikatan
perseorangan.
2.
Perserikatan Komanditer
Persiapan :
1. membuat
kesepakatan
antar
pihak
yang
akan
komanditer
2. menyiapkan KTP pihak yang membentuk CV
3. menentukan calon nama yang akan digunakan oleh CV
4. menentukan tempat kedudukan CV
5. menentukan pihak yang akan bertindak selaku persero aktif dan pihak yang akan
bertindak selaku persero pasif
L
U KP
N P
H
AS
Pendaftaran ke notaris
Perserikatan Komanditer yang telah didrikan dengan akta notaris didaftarkan pada
pengadilan negeri setempat dengan membawa kelengkapan berikut :
-
3.
Perseroan Terbatas
3. nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham,
dan nilai nominasi atau nilai yang diperjanjikan dan saham yang telah ditempatkan
dan disetor pada saat pendirian.
39
L
U KP
N P
H
AS
dan komisaris.
Akta notaris yang telah dibuat harus mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman
permohonan
tersebut
ditolak,
Menteri
Kehakiman
memberitahukan
kepada pemohon secara tertulis disertai dengan alasannya dalam jangka waktu 60 hari itu
juga.
Pendaftaran Wajib
selanjutnya wajib didaftar dalam daftar perusahaaan paling lambat 30 hari setelah tanggal
pengesahan PT atau tanggal diterimanya laporan.
40
1.
Pengurusan NPWP
o
untuk Badan Usaha : fotocopy akta pendirian, KTP pengurus, Surat keterangan
kegiatan usaha dari lurah, dan Surat TDP.
2.
3.
L
U KP
N P
H
AS
fotocopy akta pendirian perusahaan, NPWP, KTP, surat kesanggupan membayar ganti
rugi.
4.
KTP, Sertifikat tanah yang sah, pembayaran PBB tahun terakhir, rekomendasi dinas,
gambar rencana bangunan, perhitungan konstruksi dan instalasi, permohonan
dilegalisasi lurah dan camat.
5.
Izin gangguan dan atau kerugian atau bahaya. Foto copy IMB, KTP, NPWP, Akta
pendirian, PBB, sertifikat tanah, gambar denah lokasi persetujuan tetangga atau
masyarakat, SPPL, berita acara, pemeriksaan kecamatan.
6.
KTP asli keterangan tempat usaha dari lurah, akta pendirian, pengesahan Men. Keh.
(PT), izin HO, rekomendasi dinas, NPWP, susunan pengurus, pas foto pemilik, pengurus
dan penanggung jawab.
7.
KTP asli keterangan tempat usaha dari lurah, akta pendirian, fotokopi pengesahan Men.
Keh, izin HO, NPWP, susunan pengurus.
8.
41
Untuk nilai investasi Rp 200.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) diberikan pada
perusahaan industry. KTP, persetujuan prinsip, akta pendirian, izin HO, NPWP,
dokumen AMDAL.
9.
10.
Izin Reklame
Izin pemasangan reklame di tempat umum. Rekomendasi dari dinas, Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah, tanda lunas sewa rekomendasi pemasangan reklame, IMB,
NPWP, surat pernyataan kesanggupan pembongkaran reklame yang telah habis masa
berlakunya.
11.
L
U KP
N P
H
AS
Untuk perusahaan layanan jasa pelaksanaan kontruksi. Sertifikat badan usaha, akta
pendirian, NPWP, TDP, surat keterangan domisili, pas foto pemilik, Pembina
penanggung jawab, surat izin lokasi dari Bupati, rekomendasi kadin, surat tanda
rekaman dari pemda setempat, SIUP, surat tanda terbit, sertifikat tanah.
C.
PENUTUP
1.
Tugas-Tugas
a.
Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b.
Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
c.
Mahasiswa
diwajibkan
menyelesaikan
tugas-tugas
yang
diberikan
dan
2.
3.
Soal perlatihan
a.
b.
c.
Daftar Bacaan
42
Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu,
Jakarta.
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.
Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UinMaliki Press, Malang.
Kelayakan
Bisnis
(Pendekatan
Praktis).
Penerbit
ANDI,
L
U KP
N P
H
AS
43
L
U KP
N P
H
AS
BAHAN PEMBELAJARAN IV
44
A. PENDAHULUAN
1. Sasaran Pembelajaran
dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek
ekonomi dan pemasaran pada studi kelayakan
2. Strategi Pembelajaran
-
ceramah
tugas Mandiri.
L
U KP
N P
H
AS
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan gambaran tentang aspek ekonomi dan pemasaran yang dianalisis dalam
4. Deskripsi Matakuliah
Aspek pasar dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam studi
kelayakan dan evaluasi proyek, karena tidak akan mungkin bisnis didirikan dan
dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap menerima produk dari perusahaan. Jika pasar
yang dituju tidak jelas, prospek bisnis ke depan pun menjadi tidak jelas, sehingga resiko
kegagalan bisnis menjadi besar. Oleh karena itu perlu mengkaji lebih jauh hal-hal
mengenai aspek pasar dan Pemasaran
Pada
aspek
pasar menganalisis
jenis produk
yang akan
diproduksi,
banyaknya
produk yang diminta oleh konsumen, seta banyaknya produk yang ditawarkan oleh
konsumen. Sedangkan aspek pemasaran menganalisis cara dan strategi agar produk yang
dihasilkan dapat sampai ke konsumen dengan lebih efisien dibandingkan pesaing.
B. URAIAN PEMBELAJARAN
45
Keberhasilan
perusahaan sangat
ditentukan
oleh
besarnya
permintaan
dan
penawaran produk yang akan dihasilkan. Selain itu, untuk menjamin kelancaran proses
produksi pasokan bahan yang cukup dari para pemasok harus tersedia. Artinya bahan harus
tersedia
bagi
perusahaan
untuk
membuat
produk
pada
tingkat
produksi
yang
menguntungkan. Keterkaitan antara pasar input, proses produksi, dan pasar output dapat
L
U KP
N P
H
AS
kemampuan dari semua perusahaan yang menghasilkan input bagi perusahaan, namun
perusahaan tidak akan semua membeli input dari pasar input. Hal ini disesuaikan dengan
kebutuhan, keterbatasan kemampuan perusahaan, baik dari segi keuangan maupun
penyimpanan, serta adanya input yang dibeli oleh perushaan-perusahaan lain. Pada analisis
pasar input hal yang paling penting bagi perusahaan adalah apakah input senantiasa
tersedia di pasar sesuai dengan jumlah kebutuhan dan kemampuan perusahaan.
Analisis potensi pasar hasil produksi merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan kelayakan bisnis pada aspek pasar dan pemasaran. Potensi pasar hasil
produksi harus berada pada tingkat yang menguntungkan. Artinya potensi yang ada harus
berada pada tingkat di mana perusahaan dapat menutup semua biaya dan memperoleh
margin keuntungan yang cukup.
Permintaan akan produk dapat dibedakan menjadi permintaan efektif dan permintaan
potensial. Permintaan efektif adalah permintaan sejumlah produk yang diperkirakan pasti
46
akan dibeli, sedangkan permintaan potensial merupakan permintaan sejumlah produk yang
mungkin akan dibeli oleh masyarakat atau industri pada masa yang akan dating.
Analisis permintaan (demand) digunakan untuk mengetahui secara riil jumlah
kebutuhan produk/jasa yang akan dihasilkan di daerah tertentu dan dalam periode waktu
tertentu pula. Permintaan suatu produk perlu dianalisis secara cermat. Hal ini karena
permintaan produk sering kali berubah. Faktor-faktor yang dapat menentukan besarnya
permintaan adalah sebagai berikut:
L
U KP
N P
H
AS
peningkatan pendapatan akan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan daya beli
masyarakat yang beli akan semakin banyak sehingga potensi pasar suatu produk juga
akan semakin besar. Daerah dengan pendapatan penduduk yang tinggi memilki potensi
pasar yang lebih tinggi dibandingkan daerah dengan pendapatan penduduk yang rendah.
perkembangan mode
perkembangan mode sangat berpengaruh terhadap potensi pasar. Produk dengan mode
yang sedang popular akan memilki potensi pasar yang besar. Namun, setelah produk
tersebut tidak popular, penjualan akan mengalami penurunan. Pelaku bisnis harus
mampu memproyeksikan selera pasar pada masa yang akan dating untuk menyesuaikan
produk dengan selera pasarnya.
menurun sehingga potensi pasar akan menurun. Sebaliknya jika harga turun,
kemampuan masyarakat untuk membeli produk akan semakin besar sehingga potensi
pasar akan naik. Perubahan harga sangat dipengaruhi biaya untuk menghasilkan produk
tersebut.
47
L
U KP
N P
H
AS
Analisa pasar ini dapat dilakukan terpisah, sebagai studi tersendiri atau merupakan
bagian dalam keseluruhan (economic) studi kelayakan. Berbeda dengan studi yang telah
dilakukan dalam pra studi kelayakan. Di dalam studi kelayakan, studi pasar dianalisis lebih
mendalam, karena harus dapat memberikan jawaban apakah dari aspek pemasaran, proyek
yang
direncanakan
tersebut
dapat
dilanjutkan
atau
tidak.
Apabila
hasil
analisa
menunjukkan keragu-raguan dalam pemasaran hasil produksinya kelak, lebih baik rencana
proyek tersebut ditunda saja atau ditolak. Perlu dicatat bahwa tidak semua rencana proyek
(rencana produksi) memerlukan analisa pasar. Bagi proyek-proyek pemerintah atau bagi
proyek-proyek industri yang pemasarannya sudah pasti karena adanya kebutuhan produk
tersebut, maka di dalam produk-produk semacam ini tidak diperlukan lagi analisa pasar.
Tetapi bagi produk yang sama sekali baru, misalnya membangun industri baru; analisa
pasar harus dilakukan.
Tujuan analisa pasar adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain sebagai
berikut:
48
berapa yang diharapkan dapat dijual kepada setiap konsumen setiap tahunnya dan
berap harganya?
L
U KP
N P
H
AS
hampir
serupa,
dengan
para
makelar
(brokers),
pesaing
(competitor),
langganan serta perorangan lainnya di ruang laingkup industri. Apabila data-data yang
diperoleh dengan cara investigasi informal ini sudah dapat memberikan gambaran
uraian mengenai sifat (characteristic) daripada keadaan pasar yang ada saat ini,
perkiraaan terhadap keadaan pasar di masa yang akan datang terhadap barang-
barang produksi dan si pemakai akhir (forcast feature market demand production
and end use), rencana penjualan (sales plan), kesimpulan serta saran-saran dalam
akhir dari analisa (market analysis) menunjukkan hasil-hasil positif, maka dapat
ditingkatkan pada analisis teknis.
49
Adapun inti penyajian aspek pemasaran dalam studi kelayakan bisnis dan evalusi
proyek antara lain adalah:
1. informasi permintaan pasar (maket demand) atas produk hasil usaha dan keterkaitannya
dengan volume penjualan yang direncanakan
2. harga jual produk, perkembangan serta analisanya
3. usaha (strategi dan siasat) pemasaran yang tepat untuk usulan yang dimaksud
4. standar kualitas produk yang ditetapkan serta prosedur untuk memenuhi standar tersebut.
perihal kompetititor dan startegi serta siasat untuk memenangkan kompetisi.
Sementara itu dalam pemasaran perlu diperhatikan apa yang disebut Marketing
Mix atau 4P yang terdiri dari; product (produk), price (harga), place (tempat), dan
promotion (promosi). Berdasarkan marketing mix disusun uraian aspek pemasaran sebagai
L
U KP
N P
H
AS
berikut:
sebaiknya disajikan dalam bentuk angka baik (%) maupun angka nominal dari
jumlah permintaan, serta grafik dan atau data naik/turun (fluktuasi) jumlah
permintaan dalam kurun periode tertentu (misalnya per tahun/per semester)
sajikan kesimpulan dari data tersebut dan pengaruhnya terhadap rencana usaha.
sajikan harga beli produk terbaru (saat dibut proyek proposal), serta ramalan harga
beli pada masa yang akan datang
sajikan perkembangan harga beli produk tersebut dalam mkurun periode tertentu
dalam bentuk grafik dan atau data (misalnya pertahun atau persemester)
sebagai tambahan, sajikan pula kesimpulan dari data diatas disertai pengaruhnya
terhadap rencana usaha yang direncanakan.
setiap produk memiliki standar kualitas tertentu yang harus dipenuhi oleh produsen
jika produsen tersebut dapat diterima pasar
sajikan data lengkap tentang standar kualitas produk dari produk yang direncanakan
adalah hal yang jauh lebih baik apabila dalam pembangunan usaha telah ada
hubungan negosiasi dengan para calon pembeli dari produk yang akan diproduksi,
sehingga kontrak pemesanan dan pembelian produk sekalipun itu masih berupa
50
draft kontrak dan belum dalam bentuk dokumen kontak (contrak of sales) atau letter
of intent (LOI) dapat disajikan
dalam draft maupun dalam kontrak pemesanan dan penjualan minimal, cantumkan
jumlah produk yang akan dijual, harga jual, dan syarat penyerahannya, standar
kualitas produk yang dikehendaki, dan tempat penyerahan barang.
distribusi penjualan produk adalah proses pengiriman produk yang telah dan yang
akan dibeli dari tempat usaha atau pabrik sampai ke tempat pembeli.
untuk menjalankan fungsi tersebut maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa hal
yang mempengaruhi distribusi, antara lain:
L
U KP
N P
H
AS
konsumen)
6.
dalam pemasaran, perlu kiranya menyadari adanya suatu product life cycle, karena
semua produk pasti akan melalui life cycle. Siklus hidup produk akan membantu
calon pengusaha atau pengusaha dalam mengontrol produk dan pemasarannya
terhadap perkembangan produk usaha dan pesaing
7.
51
yang
dilakukan
sesering
mungkin
juga
dapat
mengingatkan
konsumen
terhadap produk yang dijual (sambil mendesak pasar untuk membeli produk
yang dipasarkan
lain),
sekaligus
dapat
L
U KP
N P
H
AS
adalah hal biasa, namun jika dianggap sepele akan berakibat buruk. Untuk
menyikapi
keadaan
ini
pengusaha
harus
merancang
taktik
dan
strategi
pelayanan
adalah
startegi
yang
paling
baik
dalam
meningkatkan
dapat
inmaterial
diandalkan).
yang
ada
Sedangkan
dalam
goodwill
perusahaan.
itu
Goodwill
sendiri
dapat
merupakan
nerupa
aktiva
keunggulan
52
dalam proyek proposal, terutama bila produk yang dihasilkan belum memiliki pembeli,
data hasil ramalan usaha sangat diperlukan dalam menentukan perhitungan Profit Loss
Proforma sebagai factor income usaha.
Ramalan adalah proyeksi masa lalu ke masa depan. Oleh karena itu hasil sebuah
ramalan penjualan haruslah dibuat sedekat dan seakurat mungkin dengan kenyataan yang akan
terjadi.
Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. selalu mengikuti dan menganalisa seluruh operasi usaha
2. membuat catatan data yang terjadi dalam usaha yang sedang atau akan dijalankan
L
U KP
N P
H
AS
dijalankan
Ramalan penjualan dapat dilakukan dengan 3 cara perhitungan antar lain sebagai
berikut:
sekular perbandingan.
Maka perhitungan untuk ramalan penjualan tahun 2006 adalah sebagai berikut:
1. dengan Cara Tanpa Pola (Irregular)
53
2. sekular pertambahan
menghitung ramalan melalui sekuler pertambahan adalah dengan menanbahkan besar
L
U KP
N P
H
AS
3. Sekuler Perbandingan
54
L
U KP
N P
H
AS
memiliki permintaan yang tinggi pada bulan novenber hingga januari, yaitu saat musim
dingin di eropa misalnya. Melalui ramalan volume penjualan, maka dapat ditetapkan
ramalan jumlah income yang akan diterima perusahaan dari hasil penjualan produknya
3. Strategi pemasaran
Strategi pemsarana adalah seangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan
yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing
tingkatan
serta
lokasinya.
Menurut
Kotler
dalam
1997
dalam
Suliyanto
2010
menyatakan bahwa strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu
segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi
pasar (positioning). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar dan posisi pasar maka
strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga,
penyaluran/distribusi, dan promosi (Assauri, 1999 dalam suliyanto, 2010) dapat disusun.
1) Segmentasi Pasar (Segmenting)
bersifat homogeny (Swasta, 1984 dalam Suliayanto, 2010). Pasar suatu produk
sangat beraneka ragam, baik dilihat dari sisi kebutuhan, keinginan, maupun dari daya
beli. Segmentasi pasar bertujuan agar perusahaan lebih mudah dalam melayani
berbegai kebutuhan dan keinginan pasar. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut :
55
geografis, yaitu kegiatan membegai-bagi pasar didasarkan atas lokasi konsumen atau
daerah penjualan, misalnya lokasi kota dan desa, lokasi pantai dan pegunungan dan
lain-lain
segmentasi psikografis yaitu kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktorfaktor psikologis, misalnya sikap, gaya hidup dan lain-lain.
dapat dijangkau
cukup besar
dapat dilaksanakan
L
U KP
N P
H
AS
kebutuhan karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Pemilihan target pasar
perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
-
sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi
pembedaan maupun dengan strategi pembedaan
variabilitas produk
pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang standar, misalnya telur,
gula pasir.
produk dalam tingkat kedewasaan dalam siklus hidup produk lebih cocok
menggunakan strategi konsentrasi, yaitu memilih salah satu target pasar
variabilitas pasar
jika selera pasar cendrung homogen maka strategi tanpa pembedaan akan lebih
tepat .
strategi Pesaing
jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih
dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.
56
3) diferensiasi
diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk
membedakan
penawaran
perusahaan
dari
penawaran
pesaing
(Kotler,
1997).
L
U KP
N P
H
AS
4. Strategi produk
Produk akan menjadi hal yang penting karena produk akan dinikmati oleh para
konsumen sehingga penentuan kualitas dan kuantitas sangat krusial. Untuk penentuan
produk ini, diperlukan sebuah penelitian yang mendalam termasuk dari segi desain bentuk
luarnya, komunikasinya ke konsumen.
manfaat apa yang akan diberikan oleh produk tersebut. Manfaat manfaat tersebut
dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk. Untuk produk barang,
misalnya dalam bentuk mutu yang menunjukkan kemampuan suatu produk untuk
menjalankan
fungsinya,
membedakan
produk
cirri
produk
perusahaan
yang
dengan
merupakan
produk
sarana
kompetito,
kompetitif
desain
yang
untuk
dapat
menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi produk barang tidak
hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simple,
aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusi.
57
Setiap produk memiliki siklus hidup produk (Product life cycle) yang berbeda dari
masa ke masa dan memiliki proses keuntungan yang berbeda di tiap tahapan.
Product life cycle ini memiliki empat tahapan utama yaitu :
1. introductory stage (tahap perkenalan)
2.
L
U KP
N P
H
AS
58
Dari tahap kedewasaan menuju tahap kemunduran, suatu produk akan melewati suatu
tahap yang dinamakan dengan tahap kejenuhan.
Ciri-ciri serta langkah antisipasi dari masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
1. introductory stage (tahap perkenalan)
cirinya :
langkah antisipasi:
adanya segmentasi (pembatasan) target konsumen dalam promosi
politik harga:
the skim cream pricing (harga penyaring)
L
U KP
N P
H
AS
membeli dengan harga tinggi dan bila telah tercapai maka harga diturunkan.
harga penetrasi
yaitu penetapan harga serendah rendahnya dengan syarat memiliki posisi produk
yang kurang kuat di pasar dan biaya produksi yang rendah.
peningkatan penjualan
banyaknya pesaing
langkah antsipasi:
langkah antsipasi:
59
peningkatan promosi
pesaing berkurang
harga menurun
penjualan menurun
Langkah antsipasi:
melakukan inovasi produk termasuk mutu produk
L
U KP
N P
H
AS
Tahap kejenuhan yang terjadi antara maturity dan decline stage memiliki ciri sebagai
berikut:
Langkah antsipasi:
Adapun strategi produk yang dilakuak oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan
logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan motto merupakan serangkaian
kata-kata yang berisiskan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik
logo maupun motto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan
motto adalah sebagai berikut :
60
1)
2)
3)
L
U KP
N P
H
AS
4)
tujuannya untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki
kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga ditentukan
setinggi mungkin. Karena masih ada anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah
produk yang harganya lebih tinggi dari harga pesaing
5)
karena pesaing
dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar
harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.
Besarnya nilai harga yang harus dipasang tentu disesuaikan dengan tujuan
penentuan harga. Terdapat beberapa metode dalam penentuan suatu harga produk antara lain:
1. modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan:
a. menurut pelanggan
yaitu harga yang dibedakan berdasarkan konsumen utama (primer) atau nasabah
biasa (sekunder). Konsumen utama adalah konsumen yang loyal dan memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan.
c. menurut tempat
62
yaitu harga yang ditentukan berdasarkan lokasi/wilayah, daerah dimana produk atau
jasa ditawarkan.
d. menurut waktu
yaitu harga yang ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu dapat berupa
jam, hari, mingguan, atau bulanan.
2. penetapan harga untuk produk baru
a) market skimming pricing
yaitu harga awal produk yang ditetaptikan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa
produk atau jasa memiliki kualitas tinggi
b) market penetration pricing
yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk
menguasai pasar.
Strategi distribusi
L
U KP
N P
H
AS
6.
Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi dan distribusi baik untuk
kantor cabang, kantor pusat, pabrik ataupun gudang. Penentuan lokasi dan distribusi
beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar
nasabah mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau
jasa. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman
kepada seluruh konsumennya.
Kegiatan pemasaran selanjutnya adalah menentukan metode dan jalur yang akan
dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar. Strategi distribusi adalah penting untuk
menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan
fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.
1.
63
sasarannya pasar konsumen atau pasar industri. Lokasi geografis dan ukuran pasar juga
penting dipertimbangkan
2.
karakteristik produk
produk yang kompleks, dibuat khusus dan mahal cenderung menggunakan saluran
distribusi yang pendek dan langsung. Contoh: alat kedokteran. Daur hidup produk juga
menentukan pilihan saluran distribusi, pada tahap awal pembuatan produk dijual secara
langsung tapi dalam perkembangannya dapat menggunakan jasa perantara. Kepekaan
produk, produk yang tak tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek
3.
L
U KP
N P
H
AS
Suatu saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-fungsi
fungsi transaksi
membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan dan
manfaat dari produk tersebut.
fungsi logistik
64
yang meliputi mengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi perbedaan sementara
dan tempat menyimpan untuk memelihara dan melindungi barang.
fungsi fasilitas
yang meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni mengumpulkan informasi
tentang anggota-anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah memastikan
bahwa anggota saluran tersebut mempunyai uang yang cukup guna memudahkan aliran
barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir.
L
U KP
N P
H
AS
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a.
Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b.
Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
c.
Mahasiswa
diwajibkan
menyelesaikan
tugas-tugas
yang
diberikan
dan
2. Soal Perlatihan
a.
b.
c.
3. Daftar Bacaan
Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu,
Jakarta.
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.
65
Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UinMaliki Press, Malang.
2010. Studi
Yogyakarta.
Kelayakan
Bisnis
(Pendekatan
Praktis).
Penerbit
ANDI,
L
U KP
N P
H
AS
Suliyanto.
66
BAHAN PEMBELAJARAN V
L
U KP
N P
H
AS
A. PENDAHULUAN
1. Sasarana Pembelajaran
dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek teknis
produksi
2. Strategi Pembelajaran
ceramah
tugas Mandiri.
3. Manfaat Pembelajaran
67
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan gambaran tentang aspek teknis produksi dalam studi kelayakan dan
mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan.
4. Deskripsi Matakuliah
Penilaian terhadap aspek teknis penting dilaksanakan sebelum bisnis dijalankan,
karena akan sangat terkait dengan teknik/operasional, sehingga akan berakibat fatal di
kemudian hari jika akan dilakukan analsis.
Pada aspek teknis ini akan diuraikan mengenai produk dan material, penentuan
lokasi,spesifikasi mesin dan peralatan dan penentuan lay-out (tata letak). Kelengkapan
kajian aspek teknik sangat tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Dengan demikian
L
U KP
N P
H
AS
analisis ini dilakukan untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
B. URAIAN PEMBELAJARAN
1. Produk dan Material
Langkah pertama dari analisis teknis ini adalah untuk menentukan alternative yang
Informasi data yang diperlukan dalam analisis teknis ini terdiri dari:
a)
b)
c)
Spesifikasi (specification)
Pengadaan (availability)
68
d)
seleksi pendahuluan (pre selection) dan telah dianalisa lebih lanjut dalam analisa pasar
(market analysis), demikian pula mengenai market informasi. Informasi mengenai
spesifikasi dari bahan-bahan mentah (raw materials), pengadaan (availability) dan
informasi-informasi lain yang menyangkut bahan bahan dapat diperoleh (berasal) dari
spesifikasi produk (product specification).
Berdasarkan masukan dari bagian pemasaran dengan dikombinasikan dengan
L
U KP
N P
H
AS
teknologi yang dimiliki, maka design produk dimulai. Tentunya perancangan ini tidak
akan sekali langsung jadi, akan tetapi melalui beberapa tahapan uji coba. Untuk produk
yang canggih tentunya akan dilakukan uji coba yang lama dan berulang-ulang.
Rancangan (design) produk adalah suatu proses yang melibatkan semua bagian di
perusahaan, karena produk itu akan dipasarkan ke konsumen dan juga mempengaruhi
harga dan biaya produksi. Dengan produk yang sudah disetujui dan mau diluncurkan, akan
ditentukan keperluan material per unit, harga material per unit, kapasitas sumber daya
manusia yang diperlukan, cara penjualan, harga dan keuntungan yang akan dicapai.
2. Penentuan Lokasi
dengan baik dan mendalam dengan memperhatikan sumber daya yang mau dipakai baik
sumner daya bahan baku, sumber daya manusia, transportasi, dampak terhadap lingkungan
sekitar, dan lainnya. Lokasi sebuah perusahaan adalah untuk jangka panjang dan investasi
awal pembangunan gedung selalu mahal serta tidak dapat dengan mudah dipindahkan dan
dijual kembali.
Begitu juga untuk produk jasa, penentuan lokasi sangat penting, sehingga sangat
menjadikan sebagai salah satu P yakni Physical Apperance. Konsumen sendiri yang akan
dating menikmati jasa di tempat
69
Penentuan lokasi bisnis ditentukan oleh beberapa variabel yang dapat digolongkan
menjadi variabel utama (primer) dan variabel pendukung (sekunder).
Variebel-variabel utama dalam pemilihan lokasi bisnis yaitu :
1. ketersediaan bahan mentah
merupakan variabel utama yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi bisnis.
Hal hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
a)
jumlah bahan mentah yang dibutuhkan dalam satu periode dan selama
investasi
b)
harga bahan mentah, baik sekarang maupun proyeksi harga bahan mentah
pada masa yang akan datang
c)
kapasitas, kualitas, dan kontinuitas sumber bahan mentah yang ada di lokasi
L
U KP
N P
H
AS
tersebut
d)
lokasi bisnis sebaiknya lebih mendekat ke pasar jika biaya transportasi barang jadi ke
konsumen lebih besar dibandingkan biaya transportasi bahan mentah ke lokasi bisnis
4. ketersediaan tenaga kerja jumlah tenaga kerjayang dibutuhkan, upah tenaga kerja
karakteristik sikap dan tingkat keterampilan tenaga kerja yang ada, biaya pendahuluan
yang diperlukan sebelum tenaga kerja bekerja
70
L
U KP
N P
H
AS
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah
lay-out gedung dan ruang kantor. Lay-out masing-masing gedung, ruangan tentu berbedabeda. Usahakan lay-out ruangan senyaman mungkin dengan susunan meja, kursi dan
peralatan lainnya. Demikian juga untuk lay-out pabrik. Dalam hal penyusunan mesin juga
harus diperhatikan faktor keamanan. Kedua lay-out ini saling mendukung kenyamanan dan
keamanan karyawan dan konsumen dalam berurusan dengan perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay-out gedung adalah sebagai berikut:
71
L
U KP
N P
H
AS
studi
kelayakan
untuk
proyek-proyek
di
Negara
sedang
berkembang,
sebab
peralatan/mesin-mesin yang kita pesan berasal dari Negara maju (developed countries)
yang padat modal (capital intensive), dengan demikian mesin-mesin tersebut mempunyai
tingkat teknologi yang tinggi yang kurang mempergunakan tenaga manusia. Sedangkan
countries) yang padat karya (labour intensive) dan kurang memilki tenaga-tenaga
terdidik/ahli (scarce of technical skill). Oleh karena itu di dalam memilih alternative mesin-
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Kebutuhan tenaga penggerak (power), air, udara, bahan baku atau bahan-bahan
lainnya yang diperlukan.
10)
72
11)
Resiko teknis
12)
menyertakan informasi yang berhubungan dengan mesin tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Kapasitas maksimum produksi perjam baik input (total bahan baku yang diolah) maupun
output (total produk yang dihasilkan).
Spesifikasi mesin produksi, antara lain:
L
U KP
N P
H
AS
6.
Peralatan mesin tambahan lain yang disediakan sendiri oleh importer, yang telah
menggunakan mesin produksi tersebut atau memilih mesin produksi lain. Keputusan ini
dapat diambil dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
b) Berdasarkan factory plant layout, biaya pembengunan pabrik termasuk luias tanah yang
diperlukan.
Ukuran mesin untuk menghitung biaya transportasi ke pabrik, yaitu biaya sewa truk
trailer dengan panjang tertentu.
Terhadap consumption mesin produksi yang dibutuhkan, apakah dapat terpenuhi dan
bila terpenuhi berapakah biaya yang harus disiapkan.
73
a) Input: apakah tersedia bahan baku dan berapakah biaya yang harus disiapkan untuk
penyediaan bahan baku.
b) Output: apakah hasil produknya dapat memberikan income (pendapatan) yang memadai
(baik dari sisi kuatitas dan kualitas) sehingga menjadi proyek tersebut layak (feasible)
3. Dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dihitung besarnya biaya operasional dan
investasi yang dibutuhkan.
4. Dengan mempelajari flow chart produksi dan fungsi masing-masing peralatan mesin,
maka dapat dipelajari kehandalan, efektifitas, dan efisiensi dari mesin tersebut.
Seluruh data informasi mengenai mesin produksi tersebut disampaikan dalam
L
U KP
N P
H
AS
proyek proposal, baik dalam uraian aspek produksi maupun dalam aspek keuangan,
sebagai bahan perhitungan dalam menilai layak (feasible) atau tidak layaknya proyek
tersebut untuk dilaksanakan. Sedangkan gambar layout factory plan dan data spesifikasi
mesin disajikan dalam bagian lampiran.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masalah mesin produksi ini juga
demikian
seiring
dijumpai
beberapa
produsen
mesin
produksi
tidak
mempersiapkan pembangunan pabrik dengan cara seperti di atas (satu paket), sehingga
perusahaan harus melakukan perencanaan produksi sendiri.
maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan kerangka susunan (lay out of phisycal
facilities) dan berdasarkan kerangka susunan tersebut mulailah dijajaki kemungkinan/
diperlukan dalam proses produksi. Baik untuk produksi barang maupun jasa, tata letak
74
(Layout) menjadi penting karena jika memunculkan hambatan dan bisa meningkatkan
biaya produksi, menjadikan penghamburan sumber daya yang sia-sia, tata letak yang ada,
penumpukan
produk-produk,
serta
menghambat
produksi,
maka
perlu
dilakukan
L
U KP
N P
H
AS
a) Produk oriented Layout, yaitu pengaturan mensin atau work stations menurut uruturutan proses produksi, mulai dari proses bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Layout ini banyak digunakan pada pabrik dengan proses produksi berkesinambungan
a) Layout proses atau fungsional yaitu proses mesin dan peralatan yang memfunyai
fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang
tertentu. Layout ini cocok bagi perusahaan yang berproduksi untuk pesanan dimana
banyak pesanan yang berbeda, baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
b) Layout produk atau garis, yaitu produk mesin dan peralatan disusun berdasarkan
urutan operasi yang diperlukan untuk produk yang akan dibuat. Layout ini cocok
digunakan bagi perusahaan yang berproduksi secara terus- menerus dalam jumlah
yang besar.
75
c) Layout kelompok yaitu mesin dan peralatan yang memuat serangkaian komponen
yang sama dikelompokkan pada suatu tempat. Layout ini merupakan kombinasi antara
Layout
b)
c)
d)
e)
f)
g)
L
U KP
N P
H
AS
Dalam manajemen produksi dikenal 3 (tiga) cara penyusunan mesin produksi atau
Yaitu penempatan mesin yang sejenis dalam satu ruangan yang sama. Contohnya,
Kelebihan:
Kerusakan satu buah mesin tidak akan mempengaruhi mesin lain dalam ruangan tersebut,
serta tidak akan membuat proses produksi lainnya terganggu.
Kekurangan:
Tingginya ongkos transport intern pabrik (misalnya ongkos angkut barang produksi dalam
proses dari satu ruangan produksi ke ruang produksi lainnya.
b.
Yaitu seluruh mesin disusun dalam suatu rangkaian proses produksi, sehingga barang
produksi dalam proses mengalir dari mesin pertama hingga terakhir yang menghasilkan
final product.
\Kelebihan:
Rendahnya ongkos transport intern pabrik, karena barang produksi dalam proses mengalir
dari satu mesin ke mesin lain secara otomatis.
Kekurangan:
Bila terjadi kerusakan mesin maka rangkaian mesin berikutnya akan mengalami stagnasi
(penganmgguran) yang selanjutnya akan mendongkrak biaya produksi.
76
L
U KP
N P
H
AS
C. Penutup
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang diberikan
oleh dosen.
2. Soal Perlatihan
77
produksi.
c) Jelaskan 3 macam tipe layout (tataletak) pabrik/proses produksi.
2. Daftar Bacaan
Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu,
Jakarta.
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.
Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri
Pertanian. FATETA IPB. Bogor.
L
U KP
N P
H
AS
Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UinMaliki Press, Malang.
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Pendekatan Praktis). Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
78
L
U KP
N P
H
AS
BAHAN PEMBELAJARAN VI
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
79
1. Sasarana Pembelajaran
Dapat mengidentifikasi komponen penting yang harus diuraikan dalam aspek
organisasi dan manajemen
2. Strategi Pembelajaran
ceramah
tugas mandiri
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan gambaran tentang aspek manajemen dan organisasi yang dianalisis dalam
L
U KP
N P
H
AS
4. Deskripsi Matakuliah
Analisis aspek manajemen dan organisasi merupakan salah satu aspek yang penting
diperlukan manajemen. Aspek manajemen dalam pembahasan ini lebih terkait dengan
manajemen proyek dan manajemen sumber daya manusia. Sedangkan aspek organisasi
berkaitan dengan bentuk organisasi dan segala kelengkapan yang akan dibuat dan
selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusia untuk menduduki dan
memegang bagian dari fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan. Proses
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan tidak akan optimal
apabila prinsip-prinsip manajemen tidak diterapkan secara konsisten.
80
Manajemen
proyek
dibentuk
untuk
merealisasikan
kegiatan
yang
telah
direncanakan dalam studi kelayakan bisnis dengan batas waktu tertentu. Kegiatan dalam
manajemen proyek terkait dengan pembangunan di bidang fisik sebelum bisnis beroperasi.
Pembangunan fisik dilakukan untuk menyediakan sarana dan prasaran operasional
perusahaan yang akan didirikan/ dibangun. Batasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan instruktur ini menjadi ciri khas suatu proyek sebab berhubungan alokasi
sumber dan jadwal kegiatan.
Dengan demikian, sebenarnya masa pembangunan proyek adalah bukan hanya
pembangunan sarana fisik saja, tetapi berbagai sarana lain, sampai proyek melakukan
produksi percobaan. Kegiatan yang penting adalah bagaimana kita bisa menjadwalkan
berbagai kegiatan yang memerlukan berbagai sumber daya, mengkoordinasikan kegiatan-
L
U KP
N P
H
AS
kegiatan tersebut agar membentuk suatu kesatuan kegiatan, sehingga proyek nantinya bisa
beroperasi tepat pada waktunya. Tentu saja dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan ini
perlu diperhatikan factor biaya. Secara umum akan ada trade off antara biaya dan waktu
penyelesaian. Semakin cepat waktu penyelesaian semakin tinggi biaya yang harus
ditanggung.
Agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan baik, maka kegiatan tersebut harus
direncanakan dengan baik serta pengendalian kegiatan yang tepat guna. Perencanaan
dipakai sebagai acuan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, kemudian dipakai sebagai alat pengendalian. Alat yang dip[akai untuk
sistematis dan terpadu sehingga dicapai waktu penyelesaian dan alokasi sumber daya
perusahaan secara optimal dinamai penjadwalan proyek.
81
2. Struktur Organisasi/Kelembagaan
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen
bagian-bagian
dan
posisi-posisi
dalam
suatu
organisasi.
Struktur
organisasi
L
U KP
N P
H
AS
departemen
atau
bagian-bagian
dalam
suatu
organisasi
dapat
produk yang dihasilkan tidak banyak. Bentuk dari struktur organisasi fungsional dapat dilihat
pada gamber 3.
82
L
U KP
N P
H
AS
dikelompokkan menjadi satu titik. Struktur organisasi ini cocok diterapkan jika organisasi
tersebut memproduksi lini produk yang banyak. Bentuk struktur organisais produk dapat
dilihat pada gambar 4.
Struktur organisasi produk memiliki kelebihan dan kekurangan yang di uraikan pada tabel
berikut :
83
L
U KP
N P
H
AS
memiliki dua posisi, baik posisi pada fungsi maupun posisi pada produk yang
dihasilkan/dipasarkan. Struktur organisasi matriks cocok untuk organisasi yang kompleks.
Struktur organisasi matriks memiliki kelebihan dan kekurangan yang di uraikan pada
tabel berikut:
84
Ringkasan jabatan
Kondisi kerja
L
U KP
N P
H
AS
Untuk lebih jelasnya mengenai deskripsi jabatan, maka diberikan contoh deskripsi
85
L
U KP
N P
H
AS
Setelah deskripsi pekerjaan dibuat, langkah selanjutnya adalah menentukan siapa saja
yang akan menjalankan pekerjaan tersebut. Untuk dapat menjalankan pekerjaan sesuai
dengan yang telah diuraikan dalam deskripsi jabatan, diperlukan orang yang cocok atau
mampu melaksanakan segala tugas dan kewajiban sesuai dengan deskripsi jabatannya.
Proses penentuan kriteria orang yang dapat memangku jabatan disebut dengan spesifikasi
jabatan.
agar seseorang dapat menjalankan suatu pekerjaan dengan baik. Contoh spesifikasi jabatan
untuk seorang teller pada sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebagai berikut.
86
L
U KP
N P
H
AS
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan
oleh dosen.
2. Soal Perlatihan
87
3. Daftar Bacaan:
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta.
Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin-Maliki
Press, Malang.
Kelayakan
Bisnis
(Pendekatan
Praktis).
Penerbit
ANDI,
L
U KP
N P
H
AS
88
L
U KP
N P
H
AS
89
Ceramah
Tugas Mandiri
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
gambaran
tentang
aspek
finansial
dalam
studi
kelayakan
dan
L
U KP
N P
H
AS
memberikan
Aspek finansial merupakan aspek terpenting dalam sebuah proyek proposal karena
melalui aspek finansial dapat diketahui dengan sesungguhnya seluruh keadaan proyek
yamg direncanakan. Setiap penyandang dana atau bank selalu meminta pengusaha
(pengusul proyek proposal) untuk menyampaikan Cash Flow Projection (proyeksi aliran
kas).
Sebuah proyek proposal bisa ditolak oleh penyandang dana karena kesalahan,
B. URAIAN PEMBELAJARAN
90
1) Rencana/target penjualan (sales plan): berdasarkan data-data yang diperoleh dari analisa
pasar, dtentukan hasil penjualan (sales revenue) setiap tahunnya, yaitu:
Q x Price.
2) Hasil-hasil/pendapatan (income) lainnya setiap tahun.
3) Biaya-biaya meliputi:
a. Biaya operasional (operation cost), antara lain:
i.
L
U KP
N P
H
AS
b. Penyusutan (depresiasi)*)
d. Pajak***)
Penjelasan:
*) = Tidak
diperhitungkan
lagi
dalam
evaluasi
sebagai
pengeluaran
(project
Yang
proyek,
Di dalam neraca perhitungan rugi laba, penyusutan dihitung sebagai biaya operasi
yang merupakan cerminan biaya modal.
**) =
Angsuran utang pokok dan angsuran bunga, dalam evaluasi yang menitik beratkan
pada analisa ekonomis, tidak diperhitungkan. Tetapi dalam evaluasi yang menitik
beratkan pada analisa finansial, harus diperhitungkan.
***) =
Pajak, dalam evaluasi yang menitik beratkan pada analisa ekonomis, tidak
diperhitungkan, merupakan transfer of payment
91
b. Langkah-kedua, berdasarkan data-data analisa pasar dan analisa teknis, serta data-data
yang diperoleh dan dihitung dalam langkah pertama, kita mengidentifikasi biaya dan
manfaat proyek (cost and benefit) sbb:
Biaya Proyek
Pada hakekatnya biaya proyek dapat digolongkan menjadi :
1.
2.
1)
Investment (Ko):
Merupakan biaya-biaya proyek yang dikeluarkan untuk keperluan investasi
(sebelum proyek beroperasi), misalnya: untuk tanah, konstruksi, peralatan dan
L
U KP
N P
H
AS
sebagainya.
a.
Cara perhitungan ini akan timbul pada proyek-proyek yang dana investasinya tidak
terikat untuk suatu proyek tertentu.
b.
Biasanya perhitungan ini akan timbul apabila prpyek dibiayai oleh dana
khusus/pinjaman khusus untuk proyek tersebut.
1) Preliminary design
Misalnya: biaya untuk feasibility study, biaya ini tidak diperhitungan dalam biaya proyek,
karena belum ada kepastian proyek diterima atau tidak.
2) Final design.
Biaya-baiaya untuk final design, diperhitungkan dalam biaya investasi, karena final design
dibuat setelah proyek diputuskan untuk dilaksanakan.
b. Tanah
Biaya tanah untuk proyek diperhitungkan sebagai biaya proyek, sedangkan dalam
analisa ekonomi disebut foregone output (hasil yang hilang), karena tanah digunakan
untuk proyek.
92
L
U KP
N P
H
AS
Dalam analisa financial dan ekonomi biasanya digunakan adalah gaji/upah yang
diterima karena gaj/upah skilled labour dianggap sama dengan shadow wage-nya.
Dalam analisa ekonomi, yang dihitung adalah shadow wage-nya (foregone output) dari
unskilled labour, yang biasanya lebih rendah dari upahnya. (dijelaskan lebih lanjut
dalam analisa ekonomi).
Kadang-kadang biaya bunga dimasukkan dalam biaya investasi tetapi tidak dibayar
sebelum proyek mulai menghasilkan. Dalam hal ini selama masa konstruksi bunga
bukan merupakan biaya ekonomis.
Tetapi bila bunga harus dibayar selama masa konstruksi, perlu diperhatikan, bila biaya
investasi diperhitungkan pada saat investasi dikeluarkan, maka perlu dihitung karena
sudah termasuk dalam biaya investasi keseluruhan. Bila yang nerupakan biaya adalah
pelunasan dan bunga, modal/hutang, maka bunga masa konstruksi diperhitungkan.
e. Modal kerja
sedang berjalan.
Nilai investasi dan modal kerja yang masih tersisa waktu proyek berakhir memiliki value
karena merupakan keuntungan proyek.
93
L
U KP
N P
H
AS
g) Gaji,upah
h) Lain-lain.
a) Sunk cost : biaya yang sudah dikeluarkan sebelum ada keputusan proyek dilaksanakan.
b) Penyusutan : tidak dimasukkan dalam biaya proyek, karena biaya investasi telah
dimasukkan biaya proyek. Pemasukan penyusutan sebagai biaya proyek akan
menimbulkan double counting.
Project Benefit
1) direct benefit
2) indirect benefit
3) intangible benefit.
1) Direct Benefit
Direct benefit ini disebabkan karena adannya kenaikan nilai output proyek yang
Dalam hal ini kita asumsikan permintaan produk elastis. Dengan penurunan harga 1%, tiga
jumlah barang yang diminta naik lebih dari 1% sehingga total penerimaan total naik.
94
Bila kualitas produk naik, maka meskipun jumlah produk tetap, harga bias naik (karena
nilai produk naik), sehingga penerimaan total naik.
c. Perubahan lokasi dan waktu penjualan
Dengan merubah/menindahkan waktu dan lokasi penjualan hasil produksi, menunjukkan
permintaan produk naik, sehingga total penerimaan bisa naik.
d. Perubahan bentuk (grading processing)
Misalnya: penggilingan daging: pengalengan daging dan sebagainya. Benefit dari proyek
biasa terjadi karena adanya penurunan cost yang berupa:
L
U KP
N P
H
AS
2) Indirect Benefit
Benefit yang timbul di luar proyek (faktor eksternal) yang disebabkan karena adanya
proyek lain. Misalnya:
Benefit yang timbul karena adanya Economic Advantage dari proyek lain.
3) Intangible Benefit
Benefit proyek yang timbul yang sulit diukur dengan uang, misalnya:
Perbaikan lingkungan
Dari item-item tersebut di atas kita persiapkan project budget (biaya proyek), meliputi
perkiraan:
Contoh kedua anggaran yaitu anggaran pelaksanaan dan anggaran opeasional masingmasing dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 :
95
L
U KP
N P
H
AS
c. Langkah ketiga, berdasarkan data-data yang tersebut di atas, kita susun rencana
penerimaan dan pengeluaran (pro forma income statement). Pro forma income
96
statetment ini penting dalam rangka financial forecasting karena akan menggambarkan
the income projection, yang akan mejawab, apakah rencana investasi proyek tersebut
menguntungkan (profitable) pada tingkat produksi (at the volume of production) yang
direncanakan,
serta
kemungkinan-kemungkinan
untuk
perluasan/expansion
di
L
U KP
N P
H
AS
(pengusul proyek proposal) untuk menyampaikan Cash Flow Projection (proyeksi aliran
kas).
Sebuah proyek proposal bias ditolak oleh penyandang dana karena kesalahan, ketidak-
telitian dan bahkan ketidaktahuan pengusaha dalam menyajikan aspek financial karena
meraka menganggap proyek yang diajukan tidak layak untuk dilaksanakan. Oleh sebab itu
kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi sangat dituntut dalam penyusunan aspek keuangan.
rencana usaha. Berikut ini uraian mengenai cara perhitungan aspek keuangan.
1. Total Investasi
c) Lama masa pinjaman dana (term of loan) dalam bulan, semester, tahun dsb)
d) Grace period atau masa tunda di awal pembayaran pinjaman, bias dalam
bulan, semester, tahun, dst.
97
L
U KP
N P
H
AS
atas, dan berdasarkan perkiraan kenaikan harga barang dan biaya lainnya
yang dibutuhkan.
Apabila yakin dengan biaya atau harga barang yang telah dimasukkan ke
Adalah perhitungan detail dari total investasi secara umum yang telah diuraikan
sebelumnya.
Profit loss proforma adalah estimasi (perkiraan) perhitungan keuntungan usaha yang
direncanakan. Melalui perhitungan ini dapat diketahui pula kerugian usaha yang
mungkin terjadi (hasil negative di akhir perhitungan)
Pada dasarnya table profit loss proforma memuat selisih hasil perhitungan
antara penerimaan (revenue/income) dari hasil penjualan produk dengan segala macam
pengeluaran yang berkaitan dengan produksi. Karenanya table terdiri dari:
Biaya prpduksi
98
Biaya operasi
Pembayaran pajak
Hasil selisih perhitungan disebut laba bersih/net profit/earning after tax (EAT).
Dalam profit loss proforma ataupun statement, pengembalian pokok pinjaman
cash
flow
statement,
karena
pengembalian
pokok
pinjaman merupakan
pembelanjaan yang telah dilaksanakan pada waktu lampau. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa profit los proforma/statement juga menggambarkan atau mengukur
operasional produksi dengan menganalisa besarnya biaya produksi yang dikeluarkan.
L
U KP
N P
H
AS
Cash flow adalah suatu cara tertentu untuk mengetahui dana kas yang sesungguhnya
b. Net cash flow (net cash proceeds/proceeds) yaitu selisih antara cash inflow dengan
cash outflow.
Dalam bagian cash inflow terdapat nilai earning after tax (EAT) yang kemudian
ditambahkan dengan nilai depresiasi. Perlu disampaikan di sini bahwa dalam ilmu
ekonomi dikenal 2 (dua) paham mengenai depresiasi:
1.
2.
depresiasi adalah sumber dana yang tersedia dan merupakan dana kas yang belum
terpakai. Karena itu dalam perhitungan cash flow, depresiasi dimasukkan sebagai
bagian dari inflow, sehingga depresiasi menjadi bagian net cash flow.
99
Panduan ini mengacu pada paham kedua (2), yaitu depresiasi merupakan sumber dana
yang belum terpakai, sehingga dihitung dalam cash flow projection (dalam cash
inflow).
NPV (Net Present Value)
NPV merupakan salah satu teknik capital budgeting yang banyak digunakan
karena pertimbangan nilai waktu uang. Dengan demikian NPV merupakan alat untuk
mengimbangi kekurangan dari payback period.
NPV merupakan selisih antara net cash flow yang didiskonto (discount) pada
tingkat bunga minimum (pada tingkat cost of capital), dengan nilai investasi (initial
investasi/capital outlays)
Dalam proses perhitungan yang harus dihitung pertama kali adalah nilai sekarang yang
L
U KP
N P
H
AS
1. Positif atau net cash flow lebih besar dari initial investasi, maka investasi yang
diusulkan diterima.
Adalah tingkat bunga (%) yang akan menyatakan jumlah nilai sekarang dari net
cash flow yang diharapkan diterima dengan jumlah initial investasi dari proyek.
IRR dapat pula didefenisikan sebagai tingkat bunga yang dapat membuat NPV
sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan
sama dengan pengeluaran modal (initial investment/capital outlays).
diterima, tetapi akan lebih baik lagi bila IRR lebih besar dari rate of return yang
dikehendaki (cost of capital).
Dalam melakukan perhitungan secara manual, daftar faktor harus digunakan untuk
menghitung nilai sekarang dari jumlah tahunan di waktu yang akan datang.
Contoh Perhitungan:.
100
Untuk menghitung NPV dan IRR dengan cara manual mengikuti cara sebagai berikut:
1. Melakukan coba-coba dengan mencari tingkat bunga dalam daftar factor untuk
menghitung nilai sekarang dari jumlah tahunan di waktu yang akan dating, hingga
ditemukan rate yang sebenarnya.
2. Selanjutnya dengan mencoba angka bunga tertentu dan kemudian mencatat faktornya
sesuai dengan tahun rencana usaha. Langkahnya adalah:
L
U KP
N P
H
AS
a) Dengan bunga yang dicari dan factor-faktornya, carilah nilai NPV negative
yang terkecil.
b) Kemudian dengan bunga yang lebih kecil dari bunga yang menghasilkan NPV
negative terkecil. Carilah nilai NPV positif terkecil yang paling dekat dengan
angka NPV negative terkecil yang telah dihitung sebelumnya.
(membayar lunas) investasi yang digunakan, dengan memakai perhitungan sebagai berikut:
1. Nilai dalam earning after tax (EAT) dan depresiasi dalam perhitungan profit loss
proforma.
2. Total nilai rata-rata net cash flow dalam perhitungan cash flow projection.
Ad. 1 Menggunakan Profit Loss Proforma
101
L
U KP
N P
H
AS
Untuk menghitung maksimum payback period digunakan tabel cash flow projection,
dapat di lihat pada Tabel 9 (lihat lampiran)
maka harus ditetapkan berdasarkan apa yang disebut maximum payback period.
Bila payback period terjadi sebelum maksimum payback period maka investasi
disarankan untuk diterima. Sebaliknya jika melebihi maximum payback period
maka investasi dapat ditolak.
Seberapa tepat terjadinya payback period dan tahun berapa maximum payback
period sehingga investasi ini dapat diterima atau ditolak, dihitung dengan cara
berikut ini:
102
Berdasarkan hasil sebelumnya diketahui bahwa payback period terjadi di tahun ke3, dengan nilai Rp 600.000,00 (angka positif pertama selama perhitungan
dilakukan). Maka investasi yang diusulkan dapat diterima.
L
U KP
N P
H
AS
memberikan keuntungan dan manfaat. Oleh karena itu dalam setiap perencanaan proyek
harus
dipertimbangkan dan
yang kan
dilaksanakan itu
menguntungkan atau tidak. Jika proyek yang akan dilaksanakan, dianggap menguntungkan
maka proyek tersebut layak untuk dikerjakan, demikian pula sebaliknya, jika dari hasil
analisis diragukan apakah proyek akan dapat memberikan manfaat atau keuntungan, maka
proyek tersebut tidak layak. Pengertian menguntungkan dapat berbeda antara proyek
perorangan atau proyek swasta dengan proyek pemerintah.
Suatu proyek hanya dapat memberikan keuntungan atau manfaat jika proyek itu
dapat dijalankan. Proyek hanya dapat dijalankan jika memenuhi persyaratan teknis, tidak
melanggar hokum, dapat diterima oleh masyarakat, dan dari segi politis serta keamanan
juga dapat diterima. Secara umum untuk dapat menyatakan proyek itu layak atau tidak,
perlu terlebih dahulu memenuhi tiga aspek utama:
103
3. Secara
hukum,
social,
politis,
keamanan
dan
lingkungan
dapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk
dapat
melakukan
perhitungan
yang
didasarkan
pada
perbandingan
(comparison) antara benefit (B) dengan cost (C), kita pergunakan criteria (evaluation
criterion) yang didasarkan pada:
1. Undiscounted criteria, antara lain:
a) Membandingkan MEC dengan tingkat bunga (i), meliputi:
Bila MEC = (i), proyek break even point, (pada tingkat ini, tergantung pada investor,
apakah akan dilaksanakan atau tidak).
L
U KP
N P
H
AS
b) Rangking by inspection. Memilih investasi yang didasarkan atas selisih antara gross
benefits dengan operation dan mainternance cost (O & M cost)
c) Payback period, penilaian investasi, didasarkan pada pelunasan biaya investasi (cost) oleh
net benefit.
Undiscounted criterion ini, adalah ukuran atau criteria tanpa memperhitungkan apa yang
akan diperoleh dikemudian hari, nilainya saat ini.
2. Discounted criteria.
(present value). Caranya adalah dengan menggunakan discounting factor, sebagai berikut:
104
Hasil dari formula tersebut di atas harus menunjukkan NPV positif (+) yang akan
diperoleh dari jumlah benefit kotor setiap tahunnya (total annual gross benefit)
dikurangi jumlah biaya pertahunnya, hasilnya didiscount dengan discount factor untuk
L
U KP
N P
H
AS
Cara lain untuk mengevaluasi suatu proyek feasible, adalah dengan menghitung
IRR (perhitungan tingkat investasi atau tingkat penghasilan lebih). Tingkat investasi (IRR),
adalah suatu tingkat bunga (dalam hal ini sama artinya discount rate) yang menunjukkan
bahwa jumlah nilai sekarang neto (NPV) sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi
proyek. Dengan perkataan lain, IRR adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash
flow sesudah di-presen-value-kan sama jumlahnya dengan investmen cost, project cost
atau initial cost, atau dengan rumus :
105
Di dalam analisis IRR, kita akan mencari pada tingkat bunga berapa (discount rate)
akan dihasilkan NPV sama dengan, atau mendekati Ko, dengan perkataan lain NPV = 0.
Untuk menentukan berapa tepatnya tingkat bunga yang ideal, adalah dengan
melakukan
percobaan-percobaan
terus
atau
dengan
menggunakan
metode
L
U KP
N P
H
AS
2)
3)
Lokasi proyek, penjelasan mengenai letak luas tanah, serta alasan mengapa lokasi
tersebut dipilih
4)
5)
6)
106
L
U KP
N P
H
AS
107
L
U KP
N P
H
AS
Apa yang telah diuraikan sebelumnya (lihat diagram) merupakan tahapan persiapan
suatu proyek, mulai dari mengidentifikasi beberapa alternative sampai pada tahap
pengambilan keputusan. Setelah keputusan diambil (decision made) proyek mana atau
alternative mana yang akan dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan
proyek tersebut.
2. penandatanganan kontrak-kontrak
3. engineering design
Agar pelaksanaan proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
direncanakan/ditetapkan,
maka
sebelum
pekerjaan
dimulai,
maka
terlebih
dahulu
dipersiapakan suatu network planning (baik dengan GANT CHART maupun PERT/CPM
108
Network). Dengan network planning ini kita memonitor pelaksanaan pekerjaan, sehingga
pengawasan dapat dilakukan seefektif mungkin.
Apabila pekerjaan konstruksi sudah selesai dilaksanakan,peralatan-peralatan/mesinmesin, instalasi listrik, air dan sebagainya, telah siap dikerjakan, maka diadakan
percobaan-percobaan (trial run). Bila dalam masa percobaan ini tidak ditemukan
kekurangan-kekurangan, maka ini berarti proyek sudah siap untuk beroperasi.
b. Tahap Operasi (Project Operation)
Tahap ini merupakan tahap saat proyek mulai memberikan hasil/manfaat (benefit).
Disinilah kita (dalam tahap operasi) berhadapan dengan unsur ekonomis proyek (economic
life of the project), yang lazimnya dinyatakan dengan symbol t (time factor) di dalam
analisa-analisa. Setelah proyek berjalan (in operation) maka timbul masalah lain, yaitu
L
U KP
N P
H
AS
akan memberikan informasi data-data secara sistematis dan umpan balik (feed-back)
kepada pimpinan/perencana, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan
keputusan dapat diambil dengan tepat.
Hasil monitoring yang telah dilakukan akan merupakan input bagi perencana untuk
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu proyek setelah proyek itu berjalan untuk
suatu periode tertentu ataupun untuk melakukan evaluasi pada akhir umur proyek. Evaluasi
yang dilakukan setelah proyek berjalan (in operation) dinamakan post evaluation dan
evaluasi yang dilakukan pada saat proyek belum berjalan (in the planning stage),
dinamakan pre evaluation.
d. Tahap Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan pada tahap ini adalah evaluasi setelah proyek berjalan.
Baik/tidaknya hasil evaluasi yang dilakukan tergantung pada input yang diperoleh dari
monitoring system yang dilakukan selama proyek berjalan. Hasil evaluasi ini akan
memberikan umpan balik (feed back) kepada perencana mengenai apakah proyek yang
telah berjalan, telah memberikan hasil sesuai dengan target yang telah direncanakan,
masalah-masalah apa yang merupakan hambatan selama proyek beroperasi, dan umpan
balik ini akan merupakan bahan bagi perencana untuk melakukan perencanaan selanjutnya
untuk proyek-proyek yang hampir sama.
109
Dari apa yang telah diuraikan di atas tahapan analisa dalam suatu studi kalayakan
L
U KP
N P
H
AS
110
Dari apa yang telah diuraikan, maka tahap-tahap mulai dari tahap identifikasi
sampai tahap evaluasi akhir (post evaluation), dapat digambarkan ke dalam project cycle,
L
U KP
N P
H
AS
111
L
U KP
N P
H
AS
112
L
U KP
N P
H
AS
Angka 94,73, berarti bahwa hasil bersih (net benefit) yang kita terima selama 5 tahun
mendatang sebesar 620,00, nilainya sekarang (NPV) sebesar 94,73 dengan
memperhitungkan asumsi tingkat bunga 10% setiap tahun.
113
L
U KP
N P
H
AS
Cara lain untuk mengevaluasi feasibility suatu proyek, adalah dengan menghitung IRR
(perhitungan tingkat investasi atau tingkat penghasilan lebih). Tingkat investas (IRR), adalah
suatu tingkat bunga (dalam hal ini sama artinya dengan discount rate) yang menunjukkan
jumlah nilai sekarang netto (NPV) sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi proyek.
Dengan perkataan lain, tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash
flow sesudah di PV-kan sama jumlahnya dengan investment cost, project cost atau initial cost,
atau dengan rumus:
114
Di dalam analisis IRR, kita akan mencari pada tingkat bunga berapa (discount rate)
akan dihasilkan NPV sama dengan, atau mendekati Ko, dengan perkataan lain NPV = 0.
Sebagai contoh: rencana proyek pabrik kertas, dimana Ko sama dengan US$
172.000 pada tingkat bunga (DF) 15% diperoleh total discount net cash flow US$ 299.38
dikurangi US$ 113.00 sama dengan US$ 186.280, berarti total discount net cash flow (atau
total discounted net benefit) dari tahun 2001 sampai 2006 masih lebih besar dari Ko, yaitu
adanya kelebihan US$ 14.280 (diperoleh dari US$ 186.280 dikurangi US$172.000). Ini
berarti, tingkat bunga (DF) 15% masih kurang tinggi. Oleh karena itu kita harus terus
L
U KP
N P
H
AS
kelebihan US$ 5.320 (NPV = +), ternyata tingkab bunga (DF) 16 masih kurang tinggi.
Sehingga kita harus melakukan percobaan kedua, misalkan kita naikkan tingkat bunga (DF)
sampai 20%. Pada tingkat bunga 20%, hasilnya adalah negative., yaitu US$ 28.730 (NPV
= -). Ini berarti tingkat bunga (DF) 20% terlalu tinggi. Dengan demikian tingkat bunga
dimana jumlah investasi sama dengan NPV atau NPV = 0 terletah di bawah 20% dan
diatas 15%.
Untuk menentukan berapa tepatnya tingkat bunga yang ideal, adalah dengan
melakukan
percobaan-percobaan
terus
atau
dengan
menggunakan
metode
115
Berdasarkan
pendahuluan
hasil
yang
information
telah
dilakukan
gathering
terhadap
serta
suatu
perhitungan-perhitungan
rencana
investasi
proyek,
L
U KP
N P
H
AS
Pajak keuntungan 20% setahun, mulai diperhitungkan pada tahun ketiga (t3) dan
seterusnya.
Kredit perbankan
Dari perkiraan cash flow ternyata pihak bank dapat menyetujui kredit yang diperlukan
sebesar Rp 40.000.000,-, dengan syarat-syarat : 1) bunga 12% setahun, 2) pembayaran
kembali 6 tahun termasuk masa tenggang waktu 2 tahun dan selama tenggang waktu,
bunga tetap dibayar
Dari data-data tersebut, diharapkan untuk menghitung barapakah return to capital invested
akan diperoleh selama umur ekonomis proyek, bila diasumsikan bahwa opportunity cost of
capital adalah 15% setahun.
116
L
U KP
N P
H
AS
117
Artinya return to capital invested selama umur ekonomis proyek (6 tahun) adalah 22,93%
Contoh 2):
Para investor di Amerika dapat mengharapakan pengembalian (return) sebesar 10
sampai 20% pertahun (sebelum dikenakan pajak) dari setiap dollar yang diinvestasikan
L
U KP
N P
H
AS
pada suatu proyek, atau para investor tersebut dapat pula tanpa bersusah payah membeli
surat-surat berharga yang dijamin memperoleh keuntungan, katakanlah 8% setahun.
Seandainya ada suatu rencana proyek yang akan dibangun dengan data pada table 16.
118
tersebut menguntungkan atau tidak (feasible or not feasible). Langkah pertama dalam kita
menganalisis adalah menghitung net benefit (sebelum discounting) yaitu dengan
menjumlahkan semua benefit dan dikurangi dengan semua biaya. Langkah selanjutnya
adalah net benefit kita kalikan dengan discounting factor untuk setiap tahun (annual benefit
x discounting factor). Kemudian annual discounted benefit tersebut kita jumlahkan maka
akan diperoleh total discounted net benefit (present value). Masalahnya adalah, pada
tingkat berap
L
U KP
N P
H
AS
mengharapkan pengembalian sebesar 10 -20% setiap tahun dari setiap dollar yang yang
diinvestasikan pada suatu proyek, atau tanpa bekeja sama sekali dapat memperoleh
keuntungan 8% setahun apabila mereka membeli surat-surat berharga (high grade bonds).
Oleh karena itu seorang investor akan tertarik untuk melakukan investasi suatu proyek
apabila ia dapat mengharapkan return yang lebih besar dari 8%, katakanlah 15% pertahun.
Jadi bila rencana pabrik tersebut tidak dapat memberikan return lebih besar dari 15%
setahun, maka rencana proyek pabrik tersebut dianggap bukanlah merupakan competitive
investment, dan sebaliknya tidak dilanjutkan sebagai investasi.
discounting factor dalam analisa kita, dan tahun 2000 kita anggap sebagai permulaan
proyek (t0). Dengan demikian investasi permulaan (Ko) adalah US$ 172.000, sedangkan
manfaat-manfaat (benefit) dan operating cost baru timbul mulai tahun pertama (2001)
proyek berjalan (in actual operation), sebagaimana dilihat dalam perhitungan NPV .
119
L
U KP
N P
H
AS
Dari hasil perhitungan ternyata IRR (tingkat penghasilan lebih) adalah 16,62%,
berarti lebih tinggi dari tingkat keuntungan minimum yang diharapkan, yaitu 15%. IRR
sama dengan 16,62% artinya dari setiap US$ atau rupiah yang diinvestasikan selama umur
ekonomis proyek akan memberikan return to capital invested 16,62% kali US$ 172, sama
dengan US$ 28,59. jadi rencan investasi pabrik tersebut ditinjau dari segi ekonomis
ternyata feasible dan dinyatakan go.
Dengan demikian apabila hasil evaluasi kita berdasarkan NPV meragukan maka
dengan hasil evaluasi IRR, keraguan tersebut akan hilang. Dengan perkataan lain, hasil
120
evaluasi berdasarkan IRR ini akan meyakinkan kita untuk memutuskan apakah suatu
proyek dinyatakan go atau tidak.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua usulan rencana investasi proyek dapat
dievaluasi
berdasarkan analisa
B/C,
misalnya
proyek-proyek irigasi
atau
proyek
L
U KP
N P
H
AS
Analisis sensitivitas
didasarkan pada perhitungan-perhitungan serta pada hasil evaluasi NPV, B/C dan IRR),
namun di dalam kenyataan tidak tertutup kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan dalam
perhitungan yang meleset yang disebabkan kenaikan-kenaikan harga misalnya: baik
pada saat proyek mulai dikerjakan, maupun pada saat proyek mulai berproduksi, misalnya
karena adanya kenaikan harga bahan baku sehingga biaya produksi meningkat, atau
karena turunnya harga hasil produksi yang menyebabkan akan berkurangnya benefit yang
diharapkan semula. Dengan adanya kemungkinan-kemungkinan tersebut, berarti harus di
adakan analisa kembali untuk mengetahui sampai dimana atau sampai sejauh mana dapat
Analisis sensitivitas, bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil
analisa proyek jika ada suatu perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya maupun
benefit.
121
a. Kenaikan dalam biaya konstruksi, misalnya karena perhitungan yang terlalu rendah yang
kemudian ternyata pada saat pelaksanaannya biaya meningkat disebabkan kenaikan harga
peralatan-peralatan, ataupun kenaikan harga bahan bangunan.
b. Perbahan dalam harga hasil produksi, misalnya karena turunnya harga hasil produksi
dipasaran pada umumnya.
c. Terjadinya penundaan pelaksanaan pekerjaan (terjadi delay dalam implementasi).
d. Dalam usaha pertanian mungkin pula terjadi kesalahan perhitungan dalam hasil per hektar.
Contoh dari analisis sensitivitas dalam suatu usaha penggilingan padi yang
berdasarkan perhitungan-perhitungan yang telah dilaksanakan sebelum proyek dilaksanakan
menunjukkan hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 19 (lihat lampiran)
NPV = Rp 4.965 juta (+)
IRR = 33,8%
L
U KP
N P
H
AS
Evaluasi didasarkan pada discount factor 15%. Setelah usaha dilaksanakan ternyata terjadi
peningkatan pada biaya produksi dan pemeliharaan (O & M Cost) sebesar 30%, dan
perhitungan mengenai kenaikan biaya operational sebesar 30%.
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
2. Soal Pelatihan
122
3. Daftar Bacaan
Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian
(terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
L
U KP
N P
H
AS
Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit Uin-Maliki
Press, Malang.
123
L
U KP
N P
H
AS
ASPEK SOSIAL
A. PENDAHULUAN
1. SasaranaPembelajaran
Dapat memahami hal penting yang harus diuraikan pada aspek sosial
2. Strategi Pembelajaran
124
Ceramah
Tugas Mandiri
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan gambaran tentang aspek sosial yang dianalisis dalam studi kelayakan dan
mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang peternakan
4. Deskripsi Matakuliah
Aspek sosial (masyarakat) merupakan aspek yang harus dibahas secara jelas dan jujur
dalam sebuah project proposal, setelah serentetan dampak ekonomi yang berpatokan
pada profitabilitas (tingkat keuntungan) yang tertinggi. Dalam menjalankan bisnisnya
perusahaan hendaknya memperhatikan keseimbnagan kehidupan sosial karena perusahaan
L
U KP
N P
H
AS
hidup bersama dengan komponen-komponen lain yang berada dalam satu tatanan
kehidupan yang pluralis dan kompleks, sehingga perusahaan mempunyai tanggung jawab
B. URAIAN PEMBELAJARAN
Namun
alangkah
jauh
lebih
bagus
lagi
bila
masyarakat
setempat
2. Analisis Sosial
125
Dalam penyusunan proyek proposal pada bagian ini hendaknya menyampaikan halhal sebagai berikut:
1. Jumlah masyarakat di sekitar tempat usaha yang dilibatkan dalam operasi usaha detail
dengan posisinya masing-masing.
2. Rata-rata pendapatan dan atau peningkatan pendapatan atas masyarakat setempat yang
terlibat usaha selama usaha diestimasikan berjalan.
3. Kelebihan lain yang didapatkan masyarakat setempat selain terlibat langsung dalam usaha
yang direncanakan berjalan.
Apabila terdapat hal yang mungkin dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi
masyarakat setempat, perlu juga dikemukakan langkah antisipasi untuk mengatasinya.
Dan komponen sosial yang perlu ditelaah antara lain meliputi :
a. Komponen demografi
Struktur penduduk
Pertumbuhan penduduk
Tenaga kerja
L
U KP
N P
H
AS
b. Komponen budaya
Proses sosial
Warisan budaya
Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan
c. Kesehatan Masyarakat
Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian)
Jadi dari aspek sosial perlu dianalisis bahwa apakah jika usaha atau proyek bisnis
yang dijalankan akan memberikan manfaat sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya.
Diharapkan proyek bisnis yang dijalankan nantinya dapat memberi dampak yang lebih
126
positif lebih banyak. Atinya dengan berdirinya usaha atau proyek tersebut secara sosial
dapat memberikan manfaat di bandingkan dengan kerugiannya.
3. Dampak Sosial
Adapun dampak sosial yang timbul akibat adanya suatu proyek atau investasi,
antara lain meliputi :
Adanya perubahan demografi melalui terjadinya :
Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, pendidikan dan agama.
Perubahan tingkat kepadatan penduduk
Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi.
Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatan kerja maupun
tingkat pengangguran.
L
U KP
N P
H
AS
Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai dan norma
budaya setempat.
Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs purbakala maupun cagar budaya.
Perubahan sikap dan peresepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau kegiatan.
Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli dan
pendatang.
127
L
U KP
N P
H
AS
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
2. Soal Pelatihan
a. Jelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam penyusunan proyek proposal dilihat pada
aspek sosialnya!
b. Sebukan dan jelaskan dampak sosial yang timbul akibat adanya suatu proyek atau
investasi!
Daftar Bacaan
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Predana Media, Jakarta
Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis (Analisis dan Studi Kasus). Penerbit UinMaliki Press, Malang.
128
L
U KP
N P
H
AS
BAHAN PEMBELAJARAN IX
ASPEK LINGKUNGAN
129
A. PENDAHULUAN
1. SasaranaPembelajaran
Dapat menjelaskan hal-hal penting yang diuraikan pada aspek lingkungan.
2. Strategi Pembelajaran
Ceramah
Tugas Mandiri
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
L
U KP
N P
H
AS
4. Deskripsi Matakuliah
kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi
kelyakan ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi
pengambilan keputusan.
Oleh karena itu sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaiknya
dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik
dampak sekarang maupun di masa yang akan datang. Studi ini di samping untuk
mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi
dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL).
B. URAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian AMDAL
130
L
U KP
N P
H
AS
manusia. Hal ini berarti kegiatan pembangunan proyek dan pengoperasian unit hasil
proyek harus berpatokan pada wawasan lingkungan. Untuk mencapai maksud tersebut
diusahakan dengan cara sebagai berikut:
berkesinambungan
demikian,
dengan
diharapkan
tidak
dapat
menurunkan
menjamin
potensi
sumber
pembangunan
daya
yang
yang
dapat
diperbaharui.
Oleh karena itu sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaiknya
dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik
dampak sekarang maupun di masa yang akan datang. Studi ini disamping untuk
mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi
dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan AMDAL.
sekitarnya, baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek yang akan dijalankan.
Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang
131
berada di sekitar rencana lokasi, baik dampak rencana usaha dan atau kegiatan terhadap
kegiatan-kegiatan yang sudah ada.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian kegiatan
studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi kelyakan
ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi pengambilan
keputusan.
Jadi pengertian AMDAL menurut PP no 27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaah secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.
Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk mengalisis apakah proyek yang
akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tik dan jika ya, maka diberikanlah
jalan alternatif pencegahannya.
L
U KP
N P
H
AS
sistematika urutan langkah tertentu yang garis besarnya terlihat pada gambar 4 dengan
keterangan sebagai berikut:
1. Usulan proyek
Usulan proyek datang dari pemrakarsa, yaitu orang atau badan yang mengajukan yang
bertanggungjawab atas suatu rencana kegiatan yang di laksanakan.
informasi lingkungan PIL. PIL di susun oleh pemrakarsa sesuai dengan pedoman yang
tetapkan. Penilian terhadap PIL dikerjakan oleh sebuah komisi yang di bentuk oleh instansi
yang bertanggungawab yang menentukan usulan proyek ke dalam 3 kemungkinan:
Perlu dibuatkan ANDAL, karena dinilai proyek akan menimbulkan dampak penting
Tidak perlu dibuatkan ANDAL karena diperkirakan tidak akan menimbulkan dampak
penting. Pemrakarsa kemudian menyiapkan RPL dan RKL.
PIL kurang lengkap dan kembalikan ke pemrakarsa untuk perbaikan sebelum diajukan
kembali.
132
Dalam hal itu, bila pemrakarsa sejak awal berpendapat bahwa usulan proyeknya akan
memiliki dampak penting maka pemrakarsa bersama instansi yang betanggung jawab dapat
langsung membuat ANDAL dengan terlebih dahulu menyiapkan kerangka acuan. Jadi, dalam
hal ini tidak diperlukan PIL. Pada PP No. 51 tahun 1993 ketentuan mengenai PIL tersebut
ditiadakan.
3. Menyusun Kerangka Acuan
Bila instansi yang bersangkutan memutuskan perlu membuat AMDAL, maka
pemrakarsa bersama instansi tersebut menyusun kerangka acuan TOR sesuai dengan pedoman
L
U KP
N P
H
AS
133
4. Membuat AMDAL
Pemrakarsa membuat AMDAL sesuai pedomam yang ditetapkan, kemudian
diajukan kepada instansi yang bertanggung jawab untuk dikaji dan mendapatkan
keputusan. Terdapat 3 kemungkinan penilaian :
a. ANDAL disetujui kemudian pemrakarsa melanjutkan membuat RKL dan RPL.
b. ANDAL ditolak karenma dianggap kuranm lengkap atau kurang sempurna. Untuk ini
perlu perbaikan dan diajukan kembali.
c. ANDAL ditolak karena diperkirakan dampak negative yang tidak dapat ditanggulangi oleh
ilmu dan teknologi yang telah ada lebih besar dibanding dampak positif
Untuk butir c. pemrakarsa diberi kesempatan mengajukan keberatan kepada instansi
yang berwenang.
L
U KP
N P
H
AS
pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) untuk diajukan
kepada instansi yang bertanggung jawab. Demikian pula halnya dengan usulan atau
rencana proyek ANDAL yang tidak perlu karena tidak ada dampak penting.
Bila RKL dan RPL telah disetujui maka implementasi proyek dapat dimulai yang
proyek
yang diperkirakan
menimbulkan
dampak
penting
terhadap
lingkungan saja yang diwajibkan membuat ANDAL. Dalam hubungan ini, indikasi
dampak penting suatu kegiatan terhadap lingkungan hidup ditandai oleh hal-hal sebagai
berikut:
Intensitas dampak
134
Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tidak terbarui.
Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan
dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam.
Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial dan budaya.
L
U KP
N P
H
AS
lingkungan.
Terlihat bahwa ketentuan dan identifikasi di atas masih umum dengan kriteria yang
amat luas.. Kedaan demikian memberikan kepada pihak pengambil keputusan kesempatan
pengkajian yang ekstensif, tetapi lebih mengandung lebih besar kemungkinan perbedaan
interpretasi. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang subjective dan banyaknya variabel
yang bersangkutan seperti pengalaman, latar belakang pendidikan, dan pandangan hidup
dari penilai. Ditambah lagi faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik yang mendorong
diusahakannnya prioritas yang dapat berbeda dari satu daerah atau negara dengan negara
lainnya.
luas, maka pihak yang berkepentingan dengan pengkajian lingkungan hidup pun terdiri
dari berbagai kalangan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pemrakarsa
Pemrakarsa
adalah
pihak
yang
mempunyai
inisiatif
mengajukan
rencana
kegiatan atau proyek. Dapat sebagai perorangan atau suatu badan. Pemrakarsa dapat
juga sebagai pemilik proyek atau pihak lain (konsultan) yang diserahi tugas
mengadakan AMDAL. Untuk proyek E-MK, misalnya proyek pembangunan industri,
maka sewajarnya bila pemrakarsa adalah pihak yang pertama-tama memiliki
135
perkiraan atau pengetahuan teknis mengenai jenis dan lingkup kegiatan yang akan
dikerjakan (lahan yang akan terkena pembangunan, tenaga kerja yang diperlukan, jenis
pekerjaan, dll) serta identifikasi limbah yang akan dihasilkan oleh operasi industri
yang akan dibangun. Jadi, pemrakarsa yang akan berperan aktif dalam memberikan
deskripsi proyek dan telaah lapangan, baik mengenai sifat fisik, maupun sosial budaya.
Mungkin sekali pada tahap awal proyek informasi mengenai hal tersebut masih
bersifat umum, tetapi bila dianggap perlu pengkajian dapat dilanjutkan pada tahap
berikutnya. Pemrakarsa juga mempunyai kesempatan untuk memperoleh sumber dari
para pakar dan tenaga ahli, misalnya dari konsultan dan telaah kepustakaan untuk
mengidentifikasi dampak dan lingkungan analisisnya. Keterangan mengenai hal-hal
tersebut akan menjadi bahan utama dalam menyiapkan ANDAL.
L
U KP
N P
H
AS
kegiatan. Untuk menilai dokumen AMDAL dibentuk komisi pusat dan daerah dengan
tugas-tugas antara lain, menetapkan kerangka acuan untuk pembuatan ANDAL
menilai ANDAL, menilai RKL dan RPL. Agar dapat melaksanakan pekerjaan itu,
anggota tim yang dibentuk instansi tersebut harus menguasai peraturan perundangundangan, PP, GBHN, kebijaksanaan pemerintah, prosedur, kondisi sosial, ekonomi,
kependudukan dan lain-lain yang erat hubungannya dengan lingkungan. Disamping
berfungsi sebagai penilai dan meberikan persetujuan, instansi tersebut karena sifat
profesinya dan keahliannya seringkali dapat menjadi nara sumber yang berbobot baik
dalam aspek sosial, politik, budaya maupun teknik untuk penyusunan lingkup analisis
dan TOR.
3. Masyarakat
Masyarakat
yang
berkepentingan
khususnya
mereka
yang
akan
terkena
dampak dan mereka yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan pada umumnya
dapat terdiri dari perorangan atau organisasi, pemikir, pakar, pemimpin informal, dll.
Karena sebagai pihak yang akan merasakan langsung dampak yang akan timbul, maka
masukan dari masyarakat perlu didengarkan dan diperhatikan. Bahkan seringkali harus
136
sering pula terdapat pakar-pakar dan ahli lingkungan yang dapat dihubungi dan
diminta masukan bagi maksud identifikasi dan lingkup analisis. Mengirim daftar
pertanyaan (kuisioner) kepada anggota masyarakat merupakan salah satu cara untuk
mengetahui pendapat mereka terhadap kegiatan proyek yang akan dilakukan. Dengan
penyaring dan menganalisis jawaban yang akan menambah informasi yang diperlukan
dalam menyusun lingkup analisis.
B. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL
Beberapa hal yang perlu diketahui menyangkut perangkat Undang-undang dan Peraturan
Penmerintah mengenai dampak lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
Pemerintah telah membuat perangkat peraturan, antara lain :
I. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup, beserta penjelasannya, yang secara singkat diuraikan sebagai
L
U KP
N P
H
AS
berikut :
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
hidup perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Bab I Pasal
I ayat 1)
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melstarikan fungsi lingkungan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. (Bab I Pasal 1
Ayat 12)
137
Limba bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun dan karena sifat atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahluk hidup lainnya. (Bab I Pasal 1 Ayat 18)
d) Kewajiban masyarakat
Setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan berkewajiban memberikan
L
U KP
N P
H
AS
informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingklungan hidup (Bab II
Pasal 6 Ayat 2).
Setiap usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup untuk
memperoleh izin melakukan usaha dan atau kegiatan (Bab VI Pasal 18 Ayat 1)
Izin melakukan usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1)
Dalam izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan persyaratan dan
kewajiban untuk melakukan upaya pengemdalian dampak lingkungan hidup (Bab VI
Pasal 18 Ayat 3).
DSalam menerbitkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan, wajib diperhatikan:
b. Pendapatan masyarakat
c.
Pertimbangan dan rekomendasi pejabat yang berwenag yang berkaitan dengan usaha
Keputusan izin melakukan usaha dan atau kegiatan wajib diumumkan (Bab VI Pasal
19 Ayat 2)
Tanpa suatu keputusan izin, setiap orang dilarang melakukan pembungan limbah ke
media lingkungan hidup (Bab VI Pasal 20 Ayat 1).
138
Barang siapa yang secara melanggar hokum dengan sengaja melakukan perbuatan
yang mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup, dinacam
dengan pidana penjara palaing lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan mati atau luka
berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta
L
U KP
N P
H
AS
Barang siapa yang karena kealpaannya melakukan perb uatan yang mengakibatkan
pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda palin g banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang mati
atau luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana lenjara paling lama 5
(lima) tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (sertus lima puluh juta rupiah)
Selain itu ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam kitab undang-undang Hukum
Pidana dan Undang Undang ini, terhadap pelakuk tindak pidana lingkungan hidup
dapat pula dikenakan tindakan tata tertib berupa :
Sementara itu dengan melalui Sistem Manajemen Kulitas ISO 14000 yang
menetapkan standarisasi lingkungan hidup dalam proses produksi dan hal ini merupakan
upaya tindakan preventif yang proaktif bagi lingkungan hidup.
139
II. Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah
Berbahaya dan Beracun (Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999 tanggal 7 Oktober 1999)
dan penjelasannya.
Yang dimaksud dengan limbah bahan berbahaya dan beracun atau yang disebut dengan
limbah B3 adalah limbah yang mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Untuk menangani limbah B3 diperlukan sarana
pengelolaan limbah B3 atau disebut pula dengan Waste Management.
Adapun proses dari Waste Management meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Pengelolaan Limbah
Terdiri dari beberapa tahapan yaitu penyimpanan limbah, pengumpulan limbah,
pengangkutan limbah, dan penimbunan limbah.
Minimalisasi Limbah
L
U KP
N P
H
AS
Usaha untuk meminimalkan limbah saat ini telah dilakukan oleh dunia, seperti negara-
negara Eropa yang mensyaratkan kemasan (packing) produk yang harus bersifat
recovery, reuse atau recycle bila ingin diterima di pasar.
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang
diberikan oleh dosen.
c. Mahasiswa
dikumpulkan
diwajibkan
menyelesaikan
tugas-tugas
yang
diberikan
dan
3. Soal Perlatihan
a. Jelaskan pengetian AMDAL dalam kaitannya dengan studi kelayakan pproyek atau usaha
bisnis!
140
b. Berikan alasan anda mengapa sebelum investasi dijalankan, perlu lebih dahulu dilakukan
studi AMDAL?
c. Sebutkan dan Jelaskan siapa yang berkepentingan pada AMDAL!
4. Daftar Bacaan
Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian
(terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Pradana Media, Jakarta.
Soesarsono. 2003. Memulai dan Menggerakkan Wirausaha. Jurusan Teknologi Industri
Pertanian. FATETA IPB. Bogor.
L
U KP
N P
H
AS
Zulkarnain Jamin 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
BAHAN PEMBELAJARAN X
141
Ceramah
Tugas Mandiri
L
U KP
N P
H
AS
3. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
memberikan gambaran tentang aspek monitoring dan evaluasi yang dianalisis dalam
studi kelayakan dan mengaplikasikan langsung dalam pengambilan keputusan di bidang
peternakan
142
4. Deskripsi Matakuliah
Apabila keputusan telah diambil, proyek mana yang akan dilaksanakan, disini
timbul masalah bagaimana mengontrol pelaksanaan proyek tersebut, baik pada tahap
implementasi, maupun pada tahap operasional (saat proyek mulai berproduksi). Untuk
dapat melakuka pengawasan yang baik terhadap kegiatan-kegiatan di lapangan, diperlukan
sistem monitoring yang baik.
Monitoring memegang peranan penting dalam pelaksanaan suatu proyek atau
pekerjaan, karena monitoring akan memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan
(managers) dan para perencana, sehingga pimpinan dapat mengetahui setiap saat apa yang
terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan yang akan membawa akibat
tertundannya
suatu
pengamanannya
kegiatan,
agar
kesukaran
dapat
selesai
dapat
segera
mengambil
dapat
segera
diatasi,
sesuai
dengan
rencana.
langkah-langkah
sehingga
Dengan
pelaksanakaan
perkataan
lain,
L
U KP
N P
H
AS
pekerjaan/kegiatan
pimpinan
B. URAIAN PEMBELAJARAN
control and decision (Alberto D. Pene, 1980:78). Monitoring report akan memberikan
umpan balik (feed back) pada pimpinan sehingga pimpinan dapat mengetahui setiap saat
apa yang terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan dalam suatu kegiatan,
pimpinan dapat dengan segera mengambil langkah langkah penanganannya agar persoalan
dapat segera di atasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat waktunya.
Dengan
perkataan
lain,
dengan
system
monitoring
yang
baik,
pimpinan
dapat
monitoring report akan memberikan input bagi perencana untuk melakukan evaluasi
terhadap terhadap pelaksanaan proyek tersebut dan perencanaan selanjutnya. Oleh karena
itu, untuk dapat melaksanakan monitoring yang baik, diperlukan:
143
sehingga
b. Orang yang tepat (right people), maksudnya, (a) penaggung jawab terhadap setiap
kegiatan: (b) pimpinan yang dapat mengintegrasikan laporan dari suatu kegiatan ke
kegiatan lainnya, untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian dalam kegiatan.
Apabila diperhatikan fase the project cycle tersebut, mulai dari fase I sampai fase
IV, dilakukan kegiatan- kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada diagram tahap. Persiapan
suatu rencana investasi, mulai dari setting up the the objective sampai pada pengambilan
keputusan alternative yang akan dilaksanakan. Semua kegiatan-kegiatan ini dilakukan
oleh pemilik proyek. Kemudian dalam rangka kredit yang diperlukan maka project
L
U KP
N P
H
AS
proposal yang diajukan kepada bank (lembaga keuangan) dilakukan appraisal (pengujian)
oleh bank yang bersangkutan, untuk dianalisa/evaluasi apakah rencana investasi tersebut
ditinjau dari segia perbankan adalah bankable, sehingga dapat disetujui untuk diberikan
kredit yang diperlukan.
bersangkutan, akan mengirim seorang appraisal mission. Setelah pihak bank yang
bersangkutan menyetujui permohonan kredit yang diperlukan didasarkan pada hasil
appraisal mission, maka pelaksanaan proyek tersebut dapat dimulai (fase-V). dalam tahap
pelaksanaan proyek, pihak bank yang bersangkutan akan mengiring/menempatkan tenagatenaga supervisi untuk mengawasi apakah kredit yang diberikan digunakan sesuai dengan
rencana. Kemudian, setelah proyek berjalan, diadakan evaluasi kembali (post evaluation
fase-VIII) untuk mengetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.
Untuk melakukan pengawasan/fungsi control yang baik inilah, fungsi monitoring
memegang peranan penting.
c. Informasi yang benar. Informasi yang benar hanya dapat diperoleh bila penggungjawab
setiap kegiatan/langkah di tangani oleh orang-orang yang tepat.
d. Waktu yang tepat. Gejala-gejala hendaknya dilaporkan/diatasi sebelum terjadi, agar dapat
dilakukan tindakan-tindakan pengamanan jauh sebelumnya.
144
L
U KP
N P
H
AS
Untuk mengetahui saat melakukan monitoring, kiranya perlu diketahui dahulu the
project cycle sebagaimana berikut ini:
Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat adanya tiga periode sebagai berikut:
a. Planning stage, meliputi kegiatan-kegiatan/fase (I) indentifikasi, fase (II) formulasi, fase
(III) analisis, fase (IV) evaluasi dan pengambilan keputusan. Pada planning stage ini
evaluasi yang dilakukan adalah sebelum keputusan diambil, dinamakan pre evaluation.
berproduksi (fase VI), yang mencerminkan pula ekonomis proyek (economic life of
the project)
3) Post evaluation period, merupakan periode (fase VIII) dimana akan dilakukan evaluasi
setelah proyek berjalan beberapa saat atau setelah berakhirnya umur ekonomis proyek.
Hasil daripada post evaluation ini, akan memberikan jawaban, apakah proyek berjalan
sesuai dengan rencana atau tidak, dan hasil dari post evaluasi ini sangat tergantung
pada sistem monitoring (fase-VII) yang dilakukan selama proyek berjalan, yang akan
memberikan feed back bagi perencanaan selanjutnya.
145
L
U KP
N P
H
AS
PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation dan Review Technique atau
teknik menilai dan meninjau kembali program. Teknik ini dikembangkan oleh Navy
Special Projects Office (Biro Proyek-proyek Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat)
dalam kerjasama dengan Booz, Allen and Hamilton, suatu perusahaan konsultasi
manajemen.
Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi
adanya
penundaan,
maupun
gangguan
dan
konflik
produksi;
suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur. PERT merupakan metode untuk menentukan
jadwal dan anggaran dari sumber-sumber, sehingga suatu pekerjaan yang sudah ditentukan
lebnih dahulu dapat diselesaikan tepat pada waktunya. PERT merupakan suatu fasilitas
komunikasi dalam hal bahwa PERT dapat melaporkan kepada manajer, perkembangan
yang terjadi, baik yang bersifat menguntungkan maupun tidak. PERT dapat menjaga agar
para manajer mengetahui dan mendapat keterangan ini secara teratur. Lebih dari itu semua,
PERT merupakan suatu pendekatan yang baik sekalai untuk mencapai penyelesaian proyek
tepat pada waktunya.
146
Harap diperhatikan bahwa baik PERT maupun teknik manajemen yang lain tidak
dapat memecahkan persoalan yang dihadapi oleh para manajer. Sebaliknya teknik ini
membantu seorang manajer untuk menyadari masalah yang dihadapinya, pemecahannya
yang bersifat realistis, serta kekuatan dan kelemahahnya menilai semua faktor dan
pertimbangan yang mempunyai hubungan dengan keputusan mereka. Walaupun PERT
tidak dapat menggantikan kecerdasan dan pengamatan serta pengalaman dan kebijakan
seorang manajer, tetapi dapat menjadi pembantu dan alat yang sangat berarti dalam
membuat keputusan.
PERT bukanlah merupakan suatu alat manajemen yang baru dan revolusioner.
Sebagaimana kebanyakan teknik manajemen, PERT merupakan perkembangan dari usahausaha terdahulu yang dilakukan para manajer untuk dapat melaksanakan pengendalian
yang lebih baik terhadap hal-hal yang harus mereka pimpin.
L
U KP
N P
H
AS
a) Event : Suatu event (kejadian) adalah suatu keadaan yang terjadi pada suatu saat
tertentu)
b) Aktivitas : Suatu aktivitas adalah pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
kejadian.
Dalam jaringan PERT, kejadian biasanya dilukiskan dalam bentuk lingkaran, dan
aktivitas-aktivitas dilukiskan dalam bentuk tanda panah yang menghubungkan dua buah
lingkaran. Gambar 9 menggambarkan dua event yang dihubungkan oleh suatu aktivitas.
Event-event
ini
diberi
nomor
agar
kita
dapat
membedakannya.
Tiap-tiap
even
menggambarkan titik waktu tertentu; event 1 dapat menggambarkan titik waktu pekerjaan
dimulai, dan 2 event dapat menggambarkan titik waktu pekerjaan selesai. Tanda panah
atau aktivitas yang menghubungkan kedua event ini menggambarkan pekerjaan yang
sesuangguhnya dikerjakan; ia menggambarkan waktu-yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
merencanakan dan melaksanakan pekerjaan yang sebenarnya.
Dari gambar yang sederhana ini kita dapat lihat bahwa event-event ini sendiri tidak
membutuhkan waktu tetapi hanya merupakan tanda saat dimulainya atau berakhirnya suatu
147
aktivitas. Jadi dalam PERT, yang membutuhkan waktu, uang dan sumber-sumber adalah
aktivitas-aktivitas dan bukan event. Dalam hal ini H.L Gantt sangat tepat dalam
menyatakan
event-event
sebagai
babakan,
dengan
pengertian
bahwa
event
ini
menunjukkan saat dimulai dan berakhirnya pekerjaan dan bukan menunjukkan pekerjaan
itu sendiri.
Berikut ini diberikan dua defenisi resmi.
Suatu event dalam PERT adalah:
Suatu keadaan yang terjadi seketika itu juga pada titik waktu tertentu, tetapi keadaan itu
sendiri tidak membutuhkan waktu atau sumber-sumber.
Suatu aktivitas dalam PERT adalah:
Bagian tertentu dari suatu proyek kerja, yang membutuhkan waktu dan sumber-sumber
untuk menyelesaikannya.
L
U KP
N P
H
AS
penggalian fondamennya. Langkah pertama ini akan dinyatakan dalam terminologi PERT
pada Gambar 9. Event 1 akan dinyatakan sebagai penggalian fondamen dimulai; event 2
akan dinyatakan sebagai penggalian fondamen selesai. Aktivitasnya, yang berdasarkan
sistem PERT dinamakan aktivitas 1-2 (menunjukkan event-event permulaan dan akhir),
akan dinyatakan sebagai penggalian fondamen.
Dari contoh sederhana ini dapat kita lihat dengan mudah bahwa event 1 dan 2
sendiri tidak membutuhkan waktu; event ini hanya menandakan permulaan dan akhir
pekerjaan. Aktivitas 1-2 menunjukkan kerja yang sesungguhnya dibutuhkan. Perhatikan
jaringan PERT dalam Gambar 5. nyata bahwa aktivitas mengalir dari kiri ke kanan; ini
adalah hukum umum yang berlaku bagi semua jaringan PERT. Juga perhatikan bahwa
antara 2 event hanya terdapat satu aktivitas, dan diberi nama sesuai dengan even permulaan
dan akhir.
masing event dan aktivitas-aktivitasnya dinyatakan dalam terminology PERT yang tepat.
Jadi berdasarkan gambar tersebut kita dapat membedakan masing-masing even, dapat
menunjuk pada setiap aktivitas yang terdapat dalam jaringan. hubungan event-aktivitas ini
merupakan pengertian dasar yang menjadi dasar PERT.
Istilah jaringan menunjukkan bahwa jika beberapa event dan aktivitas digabungkan
dan kemudian hasilnya digambarkan pada gambar 10. Gambar tersebut akan berbentuk
148
seperti jaringan. Ada kemungkinan terdapatnya beberapa cabang tergantung pada rumitnya
L
U KP
N P
H
AS
proyek.
Misalnya, jaringan yang digambarkan dalam Tabel 21 dan gambar 11. menunjukkan
event dan aktivitas yang dibutuhkan untuk menanan sebuah pipa saluran kecil diantara
sebuah sumur dengan sebuah rumah. Mula-mula setiap aktivitas digambarkan dalam Tabel
20 bersama dengan event permulaan dan event akhir. Kemudian semua event dan aktivitas
149
Jelas bahwa jaringan yang digambarkan dalam gambar 11 merupakan jaringan jenis
garis lurus; artinya, bagi setiap aktifitas berlaku syarat bahwa aktivitas yang berbeda tepat
sebelumnya harus diselesaikan lebih dahulu agar aktivitas yang terdapat tepat sesudahnya
dapat dimulai. Tentu saja banyak terdapat jaringan yang tidak termasuk jenis ini. Jika
misalnya kita ingin menggambarkan penanaman dua buah pipa saluran yang sejenis dan
kita ingin menunjukkan secara khusus bahwa pekerjaan yang satu dapat berlangsung tanpa
L
U KP
N P
H
AS
tergantung pada pekerjaan lain, maka jaringan yang dihasilkan akan berbentuk seperti
gambar 12. Di sini diasumsikan bahwa masing-masing pipa saluran meliputi ketujuh
aktivitas yang sama seperti yang ditunjukkan oleh gambar 12.
untuk menyelesaikan pipa saluran 1 (aktivitas 1-2, 2-3, 3-4, 4-5, 5-6, dan 6-7) dapat
150
L
U KP
N P
H
AS
paralel atau hubungan seri yang sederhana saja. Jika terdapat saling hubungan yang rumit
dalam suatu jaringan, maka tentu saja jaringan itu harus digambarkan oleh suatu diagram.
Perhatikanlah
suatu
jaringan
yang
digambarkan
dalam
gambar
14.
Berdasarkan
pengetahuan kita sebelumnya mengenai dasar-dasar jaringan, dapat kita ketahui bahwa
event 1 nerupakan event yang pertama dari jaringan ini. Event ini biasanya dinamakan
event permulaan jaringan dan dinamakan demikian sebab ia tidak berasal dari suatu
aktivitas. Dengan cara yang sama, dapat kita lihat bahwa event 8 merupakan event akhir
jaringan, ia dinamakan demikian karena ia tidak mengakibatkan terjadinya suatu aktivitas.
Kita masih dapat melihat beberapa hubungan lain dari gambar 14. dengan
memperhatikan event 6, kita dapat melihat bahwa ia berasal dari aktivitas-aktivitas 5-6 dan
2-6; dengan demikian dapat kita katakan bahwa event 6 merupakan event akhir bagi dua
buah aktivitas. Berdasarkan alasan yang sama dapat kita lihat bahwa event 2
mengakibatkan dimulainya dua aktivitas, yatu aktivitas 2-5 dan 2-6; jadi dapat kita katakan
bahwa event 2 merupakan event permulaan bagi dua aktivitas. Event 8 merupakan event
akhir dari tiga aktivitas dan disamping itu juga merupakan event akhir jaringan
151
L
U KP
N P
H
AS
152
L
U KP
N P
H
AS
Di samping PERT, metode jalur kritis (CPM) yaitu metode untuk merencanakan
Perbedaan pokok antara CPM dan PERT adalah bahwa CPM memasukkan konsep
biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian. Dengan ini tidak berarti bahwa konsep
PERT sama sekali tidak mengabaikan konsep biaya. Dalam PERT diasumsikan bahwa
besarnya biaya berubah-ubah sesuai dengan lamanya waktu dari aktivitas-aktivitas yang
terdapat dalam suatu proyek. Jadi jika kita telah berhasil mempersingkat waktu untuk suatu
proyek maka diasumsikan bahwa dengan demikian biaya untuk proyek ini juga berhasil
diperkecil. Selanjutnya harus pula diasumsikan bahwa penyingkatan waktu selama satu
minggu yang dilakukan terhadap suatu aktivitas yang terletak pada suatu jalur kritis,
secara ekonomis adalah sama produktifnya dengan penyingkatan waktu selama satu
153
minggu yang dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas lain yang terletak pada jalur kritis yang
lain. Jika waktu tercepat yang diharapkan untuk event akhir jaringan telah berhasil
dikurangi, maka dianggap bahwa biaya juga telah berhasil dikurangi.
Perbedaan penting lain antara CPM dengan PERT terletak pada metode untuk
menentukan perkiraan waktu. Para pemakai CPM dianggap mempunyai dasar yang lebih
kuat sebagai landasan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
setiap aktivitas.
Perbedaan utama dalam penerapan kedua teknik ini dapat dimengerti jika kita
perbandingkan suatu perusahaan, misalnya perusahaan bangunan dengan perusahaan
lainnya, perusahaan atau biro penelitian dan pengembangan misalnya. Seorang estimator
yang cerdik dari suatu perusahaan bangunan akan memberikan perkiraan biaya dan angkaangka mengenai waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu fondasi beton. Mungkin
L
U KP
N P
H
AS
saja terdapat perbedaan kecil di sana-sini tetapi jika perusahaannya pernah mengerjakan
pekerjaan itu sebelumnya, maka perkiraannya mengenai biaya dan waktu biasanya akan
cukup tepat.
prinsip yang telah dibahas sebelumnya dalam PERT. Jadi mereka yang sudah mengenal
PERT dengan baik, tidak memenuhi kesulitan lagi dalam mempergunakan CPM, sejauh
hal itu menyangkut pembentukan jaringannya. Perbedaan utama terletak pada penentuan
perkiraan waktunya.
Dalam sistem CPM ditentukan dua jenis perkiraan waktu dan biaya untuk setiap
aktivitas yang terdapat dalam jaringan. Kedua perkiraaan ini adalah perkiraan normal (normal
estimate) dan perkiraan cepat (crash estimate). Perkiraan waktu yang normal kira-kira
sama dengan perkiraan waktu yang paling mungkin dalam PERT. Biaya normal
adalah tentu saja biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam waktu
normal. Perkiraan waktu cepat adalah waktu yang dibutuhkan untuk suatu proyek jika
biaya yang dikeluarkan tidak jadi pertimbangan dalam usaha mempersingkat waktu.
a) Penyusunan kegiatan
b) Berdasarkan major events tersebut pada butir 1 ditetapkan waktu yang diperlukan untuk
setiap pelaksanaan kegiatan seperti yang yang terlihat pada tabel 22.
154
L
U KP
N P
H
AS
presentable one) yang penting adalah menunjukkan urutan yang paling masuk akal dan
ada hubungan 155imbale balik antara kegiatan-kegiatan.
155
Dari gambar tersebut di atas, dapat kita melihat dengan menarik garis (panah) dari titik
(0) yang merupakan saat mulainya (starting events), akan berakhir pada event (8) yang
merupakan saat berakhirnya (ending event). Dari event tersebut dapat kita tentukan
critical paths
Jadi critical paths merupakan langkah kegiatan yang menentukan, karena pada langkah
ini diperlukan kesempurnaan langkah-langkah penunjangnya. Angka-angka disisi panah
menunjukkan jangka waktu (duration) dari setiap pelaksanaan kegiatan (activity). Jadi ada
L
U KP
N P
H
AS
delapan activities dan dari ke-8 activities, terdapat 4 path, dapat dilihat pada Tabel 23.
hubungan antar kegiatan kegiatan. Contoh, dummy activity (5 7) artinya bahwa sebelum
percobaan mesin dapat dilakukan (try-run) yaitu activitiy (7 8), para teknisi sudah harus
mendapat latihan.
Dari empat path tersebut kita melihat bahwa path 2 mempunyai jangka waktu
terpanjang (the longest total duration) yaitu 39 minggu (0-1-3-7-8) dan inilah yang
dinamakan the critical path (jalur kritis) artinya seluruh kegiatan untuk penyelesaian
proyek tersebut diperlukan waktu = 39 minggu dan setiap delay dalam pekerjaan
sepanjang sepanjang jalur kritis tersebut akan dapat menyebabkan menurunnya (delay)
156
Dalam hal ini waktu dapat dirubah dan dengan sendirinya jalur kritis harus dirubah atau
disesuaikan.
(2) Time Scale Network
Setelah diadakan perbaikan-perbaikan kita meningkat ke jadwal waktu kegiatan yang
harus dimulai.
(3) Gantt Chart
Time scaled network akan pula digambarkan/diterjemahkan dalam bentuk gantt chart.
Misalnya project implementation dimulai pada tanggal 1 september 1997. selesai
dalam waktu 39 minggu = 9 bulan, 3 minggu.
Start actual operation = minggu terakhir bulan juni 1998. sebagaimana terlihat pada
Gambar 16 (lihat lampiran)
Langkah ketiga
L
U KP
N P
H
AS
jawab kegaiatan, menyusun suatu progress report. Progress reports dibuat/disusun oleh
operation level berdasarkan standar operational procedure (SOP), dimana SOP ini
ditetapkan oleh pimpinan proyek yang meliputi:
1. Laporan-laporan (reports)
Menunjukkan persentase pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu minggu atau
satu bulan.
4. Penyimpangan-penyimpangan (deviation)
157
L
U KP
N P
H
AS
Berdasarkan
progress
reports
yang
diterima
dari
setiap
penanggung
jawab
pelaksanaan, wakil pimpinan proyek akan memonitornya/mencatat pada gantt chart. Dari
progress reports ini akan dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan, dan kalau ada
penyimpangan, assisten manager akan melaporkan kepada manager (pimpinan proyek).
Berdasarkan laporan yang diterima pimpinan proyek akan segera memanggil para
penanggung jawab pelaksana, untuk melakukan tindakan-tindakan pengamanannya.
PERT bukanlah merupakan salah satu alat manajemen yang baru dan revolusioner.
usaha terdahulu yang dilakukan para manajer untuk dapa melaksanakan pengendalian yang
lebih baik terhadap hal-hal yang harus mereka pimpin.
Sebagaian besar daripada para pelajar bidang manajemen tentunya mengenal nama
H.L. Gantt. Gantt hidup dalam masa yang sama dengan F.W Taylor, yang merupakan
bapak
scientific
management
(manajemen
yang
ilmiah).
Dalam
usaha
untuk
158
yang terkenal itu, yang sampai sekarang masih dapat dijumpai dalam kantor para manajer
bagian pengendalian produksi; kemungkinan besar beberapa pendapat Gantt yang telah
dikembangkan inilah yang menjadi pelopor PERT.
Gantt mempergunakan apa yang dinamakan Gantt milestone chart (peta tonggak
batas Gantt); peta ini pada dasarnya menggambarkan pekerjaan yang harus dilakukan,
tetapi lebih penting lagi adalah peta ini juga menunjukkan saling hubungan yang terdapat
antar semua fase atau tingkat dari pekerjaan. Dengan perkataan lain, secara sederhana peta
ini menunjukkan koordinasi yang dibutuhkan antara berbagai tingkatan dari suatu proyek.
Gambar 14. menunjukkankan salah satu dari Gantt milestone chart, dengan
menggunakan alat ini, dengan skala waktu yang terdapat pada garis dasar, orang dapat
dengan mudah mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
proyek.
lingkaran
atau
milestone
yang
terdapat
dalam
peta
ini
L
U KP
N P
H
AS
Masing-masing
Peta Gantt ini menunjukkan hubungan yang terdapat diantara babakan dalam satu
tugas yang sama; dari Gambar 8 dapat kita lihat bahwa babakan 2 tidak dapat dimulai sebelum
babakan 1 selesai. Dengan memperhatikan ketiga babakan yang terdapat dalam tugas Y, dapat
kita
lihat
juga
bahwa
babakan
tidak
dapat
dimulai
seblum
babakan
selesai. Tetapi bagaimana dengan hubungan antara tugas X dengan tugas Y atau antara
tugas Y dengan tugas Z? Dengan berdasar pada peta Gantt tidak menunjukkan apakah
babakan 6 dapat
159
babakan 6 dan 7 tergantung pada babakan yang terdapat pada tugas X atau tidak? Dan
disinilah terletak batas kesanggupan alat ini. Singkatnya melalui Gantt milestone chart dapat
kita ketahui hubungan antara dua babakan tertentu yang terdapat dalam satu tugas, tetapi peta
ini tidak menunjukkan hubungan yang terdapat antara babakan yang terletak dalam tugas yang
berbeda.
Para pencipta PERT memperbaiki Gantt milestone chart yang asli dan mengubahnya sehingga
dapat menunjukkan saling hubungan diantara semua babakan yang terdapat dalam keseluruhan
proyek. Pada dasarnya, hal ini dilaksanakan dalam tiga langkah peralihan. Kita akan lebih
menghargai kelebihan PERT dari teknik perencanaan dan pengendalian yang dikebangkan
Gantt tadi, jika kita mengikuti langkah-langkah ini secara lebih teliti dan terinci yang terlihat
pada Tabel 24 (lihat lampiran)
L
U KP
N P
H
AS
C. PENUTUP
1. Tugas-tugas
a. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti kuliah
b. Membuat makalah individu yang obyek garapannya sesuai dengan materi yang diberikan
oleh dosen.
b. Berikan alasan anda aspek monitoring dan evaluasi memegang peranan penting pada
pelaksanaan proyek proposal!
3. Daftar Bacaan
Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
160
Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian
(terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Djamin Zulkarnain. 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Pradana Media, Jakarta.
L
U KP
N P
H
AS
161
BAHAN PEMBELAJARAN XI
L
U KP
N P
H
AS
162
A. PENDAHULUAN
1. Sasarana Pembelajaran
Dapat menyajikan laporan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek
2. Strategi Pembelajaran
Mata kuliah ini menggunakan metode pembelajaran Project Base yang dipadukan
dengan ceramah dan tugas-tugas kajian pustaka dan review penelitian relevan.
Metode pembelajaran Project Base ini menuntut aktivitas langsung mahasiswa
dalam menyelesaikan project yang telah ditugaskan secara individu dalam bentuk
suatu laporan laporan studi kelayakan lengkap. Semua tahapan kegiatan tersebut
L
U KP
N P
H
AS
dipantau dan dibimbing langsung oleh asisten dan dosen mata kuliah dengan
melakukan asistensi secara berkala dan terjadwal, tutorial; dan presentasi didepan
kelas.
d. Manfaat Pembelajaran
Matakuliah ini merupakan mata kuliah aplikasi yang menuntut mahasiswa dapat
163
L
U KP
N P
H
AS
A. Kata Pengantar
B. Daftar Isi
C. Resume (summary)
D. Latar Belakang Perusahaan (Company Profile) dan atau Pribadi (Curriculum Vitae)
E. Aspek Hukum
K. Aspek Lingkungan
L. Lampiran,
Namun demikian ada pula yang mengemukakan bahwa project proposal pada
164
KESIMPULAN
Masalah ekonomi yang dihadapi oleh setiap Negara khusunya Negara yang sedang
berkembang (developing countris) adalah di satu pihak adanya sumber-sumber faktor
produksi yang terbatas ketersediaannya (limited resources), seperti tenaga kerja, modal,
tanah, keahlian (tingkat teknologi yang masih rendah), serta factor produksi lainnya; di lain
pihak adanya kebutuhan manusia yang beraneka ragam dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Dengan adanya sumber faktor produksi yang terbatas tersedianya, pilihan
harus dilakukan di antara alternative-alternative mana yang akan dapat memberikan
manfaat semaksimal mungkin dalam tujuan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang
beraneka ragam tersebut. Dalam kita melakukan pilihan diantara alternative-alternative
penggunaan sumber faktor produksi yang terbatas tersebut, analisa proyek merupakan
salah
satu
metode/cara
dalam
mengevaluasi
alternative-alternative
tersebut
yang
L
U KP
N P
H
AS
dapat
melakukan
perhitungan
yang
didasarkan
pada
perbandingan
(comparison) antara benefit (B) dengan cost (C), kita pergunakan criteria (evaluation
criterion) yang didasarkan pada undiscounted criterion
Bila MEC = (i), proyek break even point, (pada tingkat ini, tergantung pada investor,
apakah akan dilaksanakan atau tidak).
b) Rangking by inspection. Memilih investasi yang didasarkan atas selisih antara gross
benefits dengan operation dan mainternance cost (O & M cost)
c) Payback period, penilaian investasi, didasarkan pada pelunasan biaya investasi (cost) oleh
net benefit.
Undiscounted criterion ini, adalah ukuran atau criteria tanpa memperhitungkan apa
165
bawah 5 tahun), dan sifat usaha adalah quick fielding project, artinya proyek tersebut
mempunyai turned over capital yang cepat dengan modal yang relative kecil.
Untuk proyek-proyek dengan modal investasi yang cukup besar dan umur ekonomi
yang panjang (di atas lima tahun bahkan sampai puluhan tahun), oleh karena itu untuk
proyek-proyek semacam ini, seyogyanya untuk melakukan evaluasi dengan discounted
criterion.
Discounted Criterion
Kriteria /ukuran ini digunakan dalam evaluasi suatu proyek yang didasarkan pada
perhitungan/perbandingan anatara manfaat (benefit) yang akan diterima dengan biaya
(cost) yang harus dikeluarkan selama umur ekonomis proyek, berapa nilainya sekarang (at
present). Dengan perkataan lain, kita menghitung present value (PV) of a stream of future
income.
menghitung
present
value
(PV)
dipergunakan
ukuran-ukuran
yang
L
U KP
N P
H
AS
Untuk
sebagai berikut:
akhir perhitungan NPV adalah positif (+), maka proyek adalah feasible, sebaliknya bila
negative (-), proyek tidak feasible. Demikian pula dalam perhitungan benefit dan cost.
Apabila perbandingan/rasio antara benefit dan cost lebih besar atau sama dengan satu (1)
maka rencana proyek yang bersangkutan adalah feasible, tetapi apabila perbandingan
(ratio) tersebut lebih kecil dari satu (<1), rencana proyek tersebut sebaiknya dibatalkan
166
Sebagaimana telah diuraikan terdahulu, bahwa berbicara soal manfaat suatu proyek
(benefit of project), maka ada manfaat yang dapat diukur/dinilai dengan uang yang dap
berupa manfaat langsung dan mafaat tidak langsung, dan benefit ini dinamakan tangible
benefit. Tetapi adapula benefit yang tidak dapat/sukar diukur dengan nilai uang walaupun
dapat kita rasakan manfaatnya, dinamakan intangible benefit. Untuk intangible benefit ini,
salah satu cara/alat untuk menganalisisnya, adalah analisis cost effectiveness.
Proyek merupakan alat untuk menjadikan suatu rencana menjadi kenyataan. Ini
dapat pula berarti, bila pelaksanaan suatu proyek mengalami kegagalan-kegagalan yang
mungkin disebabkan karena kurang matangnya persiapan-persiapan, berarti pula gagalnya
rencana-rencana sebagaimana diharapkan semula, serta penghamburan sumber/factor
produksi yang sudah terbatas tersedianya (limited resources) dalam masyarakat.
Oleh Karen itu dalam merencanakan suatu proyek, hendaknya diikuti tahapan-
L
U KP
N P
H
AS
tahapan dalam suatu project cycle demi keberhasilan suatu rencana. Apabila kita ikuti
tahapan-tahapan dalam project cycle tersebut, maka sebelum kiat meningkat pada tahap
evaluasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, terlebih dahulu dilakukan
Aspek hukum
Aspek hukum dimaksudkan untuk meyakinkan apakah secara hukum rencana bisnis
dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap
direalisasikan, bisnis akan mengalami risiko yang besar terutama akan dihentikan oleh
pihak yang berwajib atau akan diprotes oleh masyarakat. Analisis aspek hukum
mengkaji tentang legalitas rencana yang akan dibangun dan dioperasikan.
Aspek manajemen agak sukar untuk dianalisis, tetapi aspek ini dapat merupakan
kunci bagi keberhasilan suatu proyek atau dapat pula merupakan penyebab gagalnya
suatu proyek. Aspek ini menyangkut capability/keahlian (skill) dari pesonalia dalam
proyek yang bersangkutan. Sedangkan untuk aspek organissasi ini menyangkut
167
Aspek ini menyangkut masalah input supplies (goods and services) yang diperlukan,
baik pada saat pembangunan proyek tersebut (construction works) ataupun setelah
proyek yang bersangkutan mulai beroperasi (starting producing), terutama hal
bagaimana penerapan strategi pemasaran dalam rangka meraih sebagian pasar potensial
atau peluang pasar yang ada.
Aspek teknis
Aspek teknis menyangkut input output of real goods and service yang diperlukan dalam
proses produksi dari suatu proyek yang bersangkutan.
Aspek financial
Menyangkut masalah perbandingan antara biaya dan manfaat/hasil usaha (revenue
earned) yang dapat dicapai/diperoleh dari proyek tersebut; apakah modal yang
diperlukan terjamin tersedianya; apakah proyek tersebut sanggup membayar kembali
L
U KP
N P
H
AS
Aspek sosial
dalam satu tatanan kehidupan yang fluralis dan kompleks, sehingga perusahaan
Aspek Lingkungan
dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis
terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap
usaha.
dalam
melakukan
evaluasi
yang
didasarkan
pada
analisis
finansial,
168
Apabila keputusan telah diambil, proyek mana yang akan dilaksanakan, disini
timbul masalah bagaimana mengontrol pelaksanaan proyek tersebut, baik pada tahap
implementasi, maupun pada tahap operasional (saat proyek mulai berproduksi). Untuk
dapat melakuka pengawasan yang baik terhadap kegiatan-kegiatan di lapangan, diperlukan
sistem monitoring yang baik.
Monitoring memegang peranan penting dalam pelaksanaan suatu proyek atau
pekerjaan, karena monitoring akan memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan
(managers) dan para perencana, sehingga pimpinan dapat mengetahui setiap saat apa yang
terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan yang akan membawa akibat
tertundannya
suatu
pengamanannya
pekerjaan/kegiatan
agar
kesukaran
dapat
segera
mengambil
dapat
segera
diatasi,
selesai
sesuai
dengan
rencana.
monitoring
yang
baik
dapat
system
pimpinan
(PERT/CPM
langkah-langkah
sehingga
Dengan
pelaksanakaan
perkataan
ataupun
lain,
Gantt-Chart),
L
U KP
N P
H
AS
penggunaan
kegiatan,
169
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Prabhaswara. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal. Edisi kedua. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Dennis J. Casley dan Krisna Kumar. 1991. Pemantauan dan Evaluasi Proyek Partanian
(terjemahan). Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Djamin Zulkarnain Jamin 1993. Perenccanaan Dan Analisa Proyek. Edisi ketiga. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Johan Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Penerbit Graha Ilmu,
Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Pradana Media, Jakarta.
L
U KP
N P
H
AS
Kelayakan
Bisnis
(Pendekatan
Praktis).
Penerbit
ANDI,
170
L
U KP
N P
H
AS
LAMPIRAN
171
L
U KP
N P
H
AS
172
L
U KP
N P
H
AS
173
L
U KP
N P
H
AS
174
L
U KP
N P
H
AS
175