Anda di halaman 1dari 26

BAB I

Pendahuluan

A.

Latar Belakang
Mengkondisikan anak anak usia dini dalam pembelajaran sangatlah

sulit karena usia dini identik dengan perilaku bermain, walaupun demikian
masih ada juga anak anak yang tidak fokus pada pelajaran. Seorang guru
yang baik harus mampu menyusun suatu strategi pembelajaran yang mampu
membawa peran serta siswa secara aktif belajar dikarenakan kesadaran dan
ketertarikan siswa yang cukup tinggi, bukan semata-mata untuk memenuhi
kewajiban. Guru dituntut dapat menyajikan kegiatan belajar mengajar yang
mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan
motor penggerak yang menjadikan siswa secara aktif melibatkan diri untuk
belajar. Usaha guru untuk membangkitkan motivasi belajar pada siswa
diarahkan pada unsur internal (siswa) dan unsur eksternal (diluar siswa).
Contoh dari unsur eksternal tersebut adalah suasana kelas yang efektif untuk
belajar. Untuk mewujudkan tujuan ini sangat diperlukan peran guru secara
aktif sebab guru sebagai pengelola proses pembelajaran bertindak selaku
fasilitator hendaknya berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang
kondusif,

mengembangkan

bahan

pengajaran

dan

meningkatkan

kemampuan siswa untuk menyimak dan menguasai tujuan pendidikan yang


harus mereka capai, oleh karena itu guru dituntut mampu mengelola proses

pembelajaran yang dapat memberikan rangsangan kepada siswa sebagai


subyek utama belajar.
Pendekatan Quantum Learning sebagai salah satu alternatif dalam
pembelajaran di ruang kelas yang membawa siswa belajar dalam suasana
yang lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih bebas dalam
menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya, sehingga
diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Proses interaksi
ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru.

B.

Perumusan Masalah

Untuk mengkaji permasalahan dalam fokus penelitian di atas, maka peneliti


melandasi penelitian ini dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah hakekat dari model pembelajaran Quantum Learning?
2. Mengapa model pembelajaran Quantum Learning perlu dilakukan dalam

proses belajar mengajar?


3. Bagaimana

implementasi

model

pembelajaran

Quantum

Learning

terhadap anak TK A dalam pendidikan anak usia dini?

BAB II
PEMBAHASAN

Page | 2

A. Menjawab tentang Apa dari topik yang dibahas


1. Pengertian

Quantum adalah interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya. 1


Proses belajar-mengajar merupakan fenomena yang sangat kompleks.
Segala sesuatunya berarti; setiap kata, pikiran, tindakan dan asosiasi
bahkan sampai sejauh mana kita mengubah lingkungan, presentasi,
dan

rancangan

pengajaran,

sejauh

itu

pula

proses

belajar

berlangsung.2 Istilah lain yang dapat digunakan adalah pemercepatan


belajar (accelerated learning). Menurut DePorter, dkk. (2010: 34)
pemercepatan
menghalangi

belajar
proses

adalah
belajar

menyingkirkan
alamiah

dengan

hambatan
secara

yang

sengaja

menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun


bahan

pengajaran

yang

sesuai,

cara

efektif

penyajian,

dan

keterlibatan aktif.3
Sedangkan
mengemukakan

Habilih
bahwa

mengutip
Quantum

dari

Akmad

Learning ialah

Sudrajat
kiat,

(2008)

petunjuk,

strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam


pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu
proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Menurut Moh. Sholeh
1 Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching:
Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas (Bandung: Kaifa, 2010), h.34.
2 Hidayat, Keefektifan Pendekatan Quantum Learning Dalam Peningkatan Nilai Mata
Belajar Nahwu I dalam Jurnal Saung Guru, Vol. 1, No. 2, 2010, h. 68.
3 Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, op. cit. h. 34

Page | 3

Hamid (2011, h. 78) Quantum Learning adalah seperangkat falsafah


dan metode belajar yang efektif untuk semua tipe orang dan segala
usia yang menghasilkan semacam kemampuan atau kompetensi yang
berlipat ganda.
Sedangkan menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2000, h.
16) mendefinisikan Quantum Learning sebagai interaksi-interaksi
yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah
energi. Rumus yang terkenal dalam fisika quantum adalah massa
dikali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi (E = mc2).
Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuannya
adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan,
inspirasi agar menghasilkan energi cahaya. 4
Dari penjelasan Bobbi DePorter dapat dipahami bahwa Quantum
Learning

merupakan

sebuah

metode

belajar

yang

berusaha

mengumpulkan segala faktor-faktor pendukung keberhasilan siswa,


bahkan hal sekecil apapun namun mampu mendukung keberhasilan
siswa maka akan menjadi sesuatu hal yang penting dalam metode
Quantum Learning.
2. Tujuan

Penggunaan

metode

ini

bertujuan

untuk

menciptakan

dan

memberikan suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh,


lingkungan yang mendukung dan rancangan belajar yang dinamis
4 Habilih, Pengaruh Metode Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Materi Segi Empat
Pada Siswa Kelas Vii SMP Waskita Madya Tangerang (Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Tangerang: 2013), h. 24-25

Page | 4

melalui penyajian yang prima, fasilitas yang luwes, keterampilan


belajar, dan keterampilan hidup (Bobbi De Porter, 2003: 9).

Dengan

kata lain Quantum Learning dapat meningkatkan partisipasi siswa


melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat
belajar,

meningkatkan

kebersamaan,

daya

meningkatkan

ingat
daya

dan
dengar,

meningkatkan
dan

rasa

meningkatkan

kehalusan perilaku.
3. Asas

Asas pendekatan Quantum (baik

Quantum Teaching

maupun

Quantum Learning) adalah Bawalah dunia mereka (anak/ siswa) ke


dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. 6

B. Menjawab tentang Mengapa


1. Teori

Quantum
Learning
menggabungkan
suggestologi,
teknik
pemercepatan belajar, dan neurolinguistik (NLP) dengan konsep-konsep
kunci dari berbagai teori dan strategi belajar 7 (teori dan strategi belajar
yang lain, seperti teori otak kanan dan kiri, teori otak triune (3 in 1),
pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik), teori kecerdasan
ganda, pendidikan, holistic (menyeluruh), belajar berdasarkan
pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning), serta
simulasi atau pemainan.).
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode Quantum Learning
menawarkan perlu dimasukkannya musik dan estetika dalam situasi
5 Hidayat, op. cit. h. 69
6 Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, op.cit. h. 34
7 Hidayat, op. cit. h. 69
Page | 5

belajar sebagai upaya mengimbangi kerja dari kedua bagian otak


tersebut. Bobbi DePorter mengemukakan bahwa Penelitian mendukung
penggunaan musik barok (Bach, Corelli, Tartini, Vivaldi, Pachelbel,
Mozart) dan musik klasik (Satie, Rachmaninoff) untuk merangsang dan
mempertahankan lingkungan belajar optimal. Bobbi DePorter juga
mengemukakan bahwa Untuk menambah variasi dalam tempo, irama
dan dinamika perlu adanya penyesuaian antara instrumen dengan
nada-nada atas dan instrumen dengan nada-nada lebih ringan sesuai
dengan situasi belajar.8 Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses
belajar yang menargetkan tumbuhnya kehormatan diri yang terdorong
emosi positif yang mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan
keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada penciptaan kehormatan diri.
Dari uraian yang telah dipaparkan, maka Quantum Learning
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran dengan daya kreatifitas
dan akselerasi potensi yang sangat menakjubkan. Dengan
menggunakan teknik-teknik canggih, menyenangkan dan dalam waktu
relatif singkat, mampu melakukan sebuah perubahan besar pada setiap
individu yang menggunakan metode Quantum Learning.
2. Prinsip

Dalam Quantum9 (baik Quantum Teaching dan Quantum Learning),


prinsip yang digunakan adalah sebagai berikut:

Segalanya Berbicara, semua yang anda lakukan merupakan


pengiriman pesan tentang belajar, segalanya dari lingkungan kelas
hingga bahasa tubuh anda, dari kertas yang anda bagikan hingga
rancangan pelajaran anda.

Segalanya Bertujuan, semua yang terjadi dalam pengubahan anda


mempunyai tujuan.

8 Habilih, op.cit. h. 29-30


9 Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, op.cit. h.7
Page | 6

Pengalaman Sebelum Pemberian Nama, proses belajar paling baik


terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka
memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. karena otak
kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks,
yang akan menggerakan rasa ingin tahu.

Akui Setiap Usaha, belajar berarti melangkah keluar dari


kenyamanan, pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka
patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri
mereka.

Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan!, perayaan


memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan
asosiasi emosi positif dengan belajar. ini merupakan sarana pelajar
juara.

3. Pendekatan

Metode

pembelajaran

Quantum

Learning

merupakan

metode

pembelajaran yang mencakup aspek global atau menyeluruh (Global


Learning). Pendekatan Global Learning dimaksudkan untuk menutup
kekurangan dalam gaya masing-masing siswa dalam belajar dengan
pendekatan berbagai macam segi atau aspek yang ada untuk
mempercepat dalam memahami dan menyerap informasi yang diberikan
\sesuai dengan kecenderungan siswa dalam belajar.10
1. Mind Mapping

10 Fuat Muchlisin, op. cit. h. 4


Page | 7

Pentingnya penggunaan metode pembelajaran quantum learning


yaitu

berusaha

pada

pendekatan

pembelajaran

yang

dapat

menyingkirkan hambatan-hambatan dan menghalangi saat proses


pembelajaran dilakukan, salah satunya dengan menggunakan peta
pemikiran atau mind mapping. Peta pemikiran sangat berhubungan
dengan gaya belajar siswa yang saat ini dikenal banyak mengenai
gaya belajar. Menurut Muchlisin (Sandy MacGregor: 2001; 48)
menyebutkan bahwa peta pikiran atau Mind Mapping atau Mind
Chatting, Mindscapes, Mind Clustering adalah suatu ketrampilan
dalam mencatat untuk menemukan pikiran-pikiran utama yang
digunakan untuk memecahkan masalah, untuk mengingat dan
melakukan sesuatu pada saat pikiran memasuki otak.11
Hal ini berkaitan erat dengan karakteristik yang menarik dan unik dari
metode Quantum Learning yaitu bagaimana metode Quantum
Learning bisa mensugesti kerja otak kanan, sehingga dapat
disesuaikan

dengan

kerja

otak

kiri.

Orang

yang

mampu

memanfaatkan kedua belahan otak ini juga cenderung seimbang


dalam setiap aspek kehidupannya. Otak tidak sekedar menerima
informasi tetapi juga mengolahnya. Untuk mengolah informasi secara
efektif, otak akan terbantu dengan melakukan perenungan secara
eksternal juga internal. Otak akan melakukan tugas proses belajar
yang lebih baik jika membahas informasi dengan orang lain dan jika

11 Ibid
Page | 8

diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang itu (Silberman, 2006:


26).12
2. Suggestology

Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memberikan sugesti


positif

adalah

mendudukkan

mahasiswa

secara

nyaman,

meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk


memberikan kesan besar dan semangat yang mendalam pada
mahasiswa untuk lebih termotivasi dalam kegiatan belajar (Bobbi De
Porter, 1999: 14). Selain itu ada pula prinsip motivasi AMBAK (Apa
Manfaatnya Bagiku). AMBAK adalah motivasi yang didapat dari
pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu
keputusan.
3. Teknik Memperkuat Hapalan

Ada lima teknik menghapal dalam prinsip belajar Quantum Learning,


yaitu: asosiasi, menghubungkan, sistem cantol, metode lokasi dan
akronim. (Bobbi De Porter, 1999: 216).
4. Rancangan Pengajaran TANDUR mengandung lima prinsip:
(a) Tumbuhkan: Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan

AMBAK.
(b) Alami: Berikan mereka pengalaman belajar.
(c) Namai: Berikan "data", tepat saat minat memuncak.

12 Habilih, op. cit. h. 28


Page | 9

(d) Demonstrasikan: Berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka


menghayati dan menjadikannya sebagai pengalaman pribadi
(e) Ulangi: Rekatkan gambaran keseluruhannya.
(f) Rayakan: Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.

Perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif . (Porter,


Reardon & Nourie, 2000: 89)
5. Teknik Permainan merupakan strategi dari salah satu prinsip

TANDUR, yaitu Alami.


6. Model Keberhasilan Belajar, digunakan dengan bertujuan untuk

mengurangi tingkat kesulitan mata belajar dan derajat resiko pribadi.


13

4. Karakteristik

Karakteristik yang ada dalam Quantum Learning adalah sebagai berikut14:


1. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga seorang guru
lebih bersifat sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
2. Proses pembelajaran dilakukan dalam suasana yang menyenangkan,
santai dan rileks, serta lingkungan dan suasana yang tidak terlalu
formal sehingga proses belajar siswa akan sangat efektif.
3. Setiap siswa mempunyai gaya belajar, bekerja dan berfikir yang
berbeda-beda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga guru
tidak perlu merubahnya, dengan demikian perasaan nyaman dan
positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang
diberikan oleh guru.

13 Hidayat, op. cit. h. 69-70


14 Habilih, op. cit. h. 35-36
Page | 10

4. Modul pembelajaran disajikan dalam bentuk sederhana dan lebih


banyak ke suatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
5. Materi disajikan dalam bentuk visualisasi yang menarik sehingga lebih
mudah dicerna dan dipahami.
6. Metode peran dimana setiap siswa berperan lebih aktif dalam
membahas materi sesuai dengan kemampuannya.
7. Penataan lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun
mental, suasana yang nyaman dan santai dengan pengaturan tempat
duduk yang berubahubah, penataan alat-alat bantu pembelajaran,
temperatur serta pencahayaan.
8. Iringan musik yang disesuaikan dengan suasana hati menggunakan
berbagai jenis musik instrumen merupakan kunci menuju Quantum
Learning.
9. Menggunakanlah pengingat-pengingat visual untuk mempertahankan
sikap positif dengan menggunakan chart dalam proses pembelajaran.
10. Membina interaksi yang baik antara guru, siswa dan lingkungan
belajar.
5. Kelebihan

Berdasarkan paparan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa


Quantum Learning memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Quantum Learning yang diterapkan dengan cara membangun

lingkungan

yang

menstimulus

tiap

indra

sehingga

akan

mempengaruhi kemampuan otak yang luar biasa.


2. Quantum Learning efektif dan memberikan prestasi belajar yang

lebih baik daripada yang konvensional.

Page | 11

3. Quantum Learning merupakan salah satu metode dalam

Student

Centered Learning (SCL) yang dapat meningkatkan kemampuan


siswa.

C. Menjawab tentang Bagaimana


1. Prosedur/ Tahapan kerja dari model pembelajaran Quantum

Learning
Adapun

pelaksanaan

langkah-langkah

pembelajaran

Quantum

Learning adalah sebagai berikut15:

1. Kekuatan Ambak (Apa Manfaatnya Bagi AKu)


Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental
antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Pada langkah
ini siswa akan diberi motivasi oleh guru agar siswa dapat
mengidentifikasi dan mengetahui manfaat atau makna dari setiap
pengalaman atau peristiwa yang dilaluinya dalam hal ini adalah
proses belajar.
2. Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan
lingkungan yang dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman,
dengan perasaan aman dan nyaman ini akan menumbuhkan
konsentrasi belajar siswa yang baik. Penggunaan musik dalam
lingkungan belajar memiliki pengaruh yang positif. Para siswa yang
suka
mendengarkan
musik
untuk
mengkombinasikan
pendengarannya dalam belajar, sesungguhnya sedang melatih
15 Ibid. h. 36-42
Page | 12

dirinya untuk mampu beradaptasi dan tetap fokus walau dalam


keadaan bising sekalipun.
3. Memupuk sikap juara dan menumbuhkan sikap positif terhadap
kegagalan

4. Bebaskan gaya belajarnya


DePorter membagi gaya belajar menjadi 3 bagian yaitu: visual,
auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning, guru harus
mengetahui gaya belajar siswa dan harus mampu merespon
dengan tindakan yang tepat.
5. Membiasakan mencatat
Tujuan mencatat adalah mendapatkan pola-pola kecil dari buku
laporan, materi pelajaran dan sebagainya. Catatan yang baik dan
efektif akan membantu untuk mengingat detail-detail tentang poinpoin kunci, memahami konsep utama dan melihat kaitannya. Ada 2
teknik mencatat yang efektif dan menyenangkan yaitu dengan
teknik clustering (pengelompokan) dan fast writing (menulis cepat).
6. Membiasakan membaca
Kemajuan dalam proses belajar, 80% ditentukan oleh kesediaan
siswa untuk membaca (Wicaksana, 2011, h.17).
7. Jadikan anak lebih kreatif
Untuk menumbuhkan kreatifitas siswa, maka seorang guru dapat
melakukan hal-hal berikut, misalnya menghormati anak didiknya
sebagai individu yang berbeda-beda, menggunakan simulasi,
permainan, lagu, atau mengajak siswa tersebut membuktikan
sendiri suatu teori dalam pembelajaran.
8. Melatih kekuatan memori
Selain memori mampu menambah kreatifitas, memori juga
merupakan perwujudan belajar karena merupakan unsur pokok

Page | 13

dalam berpikir asosiatif. Jadi siswa yang telah mengalami proses


belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan materi
berupa pengetahuan dan pengertian dalam memori mereka.
Pengaplikasian kedelapan tahap atau langkah pembelajaran model
Quantum Learning dapat dilihat dalam Satuan Kegiatan Harian (SKH)
yang terdapat dalam lampiran 1.
2. Evaluasi Program Untuk Menilai Keberhasilan Model Quantum

Learning.
Untuk mengetahui keberhasilan model Quantum Learning, yang harus
dilakukan oleh guru adalah melakukan observasi atas pembelajaran
yang dilaksanakan oleh siswa. Selain itu guru bisa melakukan pre test
dan atau post test atas pembelajaran tersebut.

D. Kiat Keberhasilan
1. Kiat dan Saran bagi Guru/ Pihak Sekolah

Menurut DePorter untuk meningkatkan Quantum Learning, dibutuhkan


peningkatan kinerja pengajaran dengan menggunakan metodologi
Quantum Teaching.16 Dalam penerapan Quantum Teaching di dalam
kelas, guru harus memahami dan mengaplikasikan dua seksi utama
Quantum Teaching yaitu:
1. Konteks17

Konteks

adalah

segala

sesuatu

yang

dibutuhkan

untuk

menyampaikan isi dengan baik. Bagian bagiannya ialah:


1. Suasana yang memberdayakan
16 Bobbi DePorter, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie, op.cit. h. 31
17 Ibid, h. 38
Page | 14

1. Kepercayaan guru akan kemampuan dan motivasi siswa


harus terlihat jelas. Guru perlu punya pandangan positif
terhadap siswanya.

Memperhatikan

emosi

siswa

dapat

membantu

mempercepat pembelajaran mereka.


2. Supaya siswa terlibat dalam belajar, guru harus membangun
hubungan,

yaitu

dengan

menjalin

rasa

simpati

dan

pengertian. Siswa (sebagai manusia) lebih penting dari


materi.
3. Perlunya membawa kegembiraan dalam proses belajar
mengajar melalui: afirmasi (penguatan), pengakuan, dan
perayaan.

RESIKO + KEGEMBIRAAN = KERIANGAN

4. Resiko membangkitkan keinginan bertualang bagi para


pelajar. Tanpa resiko, mereka akan tinggal dalam zona
nyaman yang membosankan.
5. Membuat semua siswa merasa saling memiliki satu
dengan yang lain. Kepaduan tim ini membuat orang merasa
berdaya untuk keluar dan mempertaruhkan zona nyaman
mereka demi sukses dan belajar.

Page | 15

6. Keteladanan sangat penting. Diri Anda lebih penting dari


pengetahuan Anda.
2. Landasan yang kukuh
1. Komunitas belajar perlu memiliki tujuan yang sama (yang
disepakati di awal perbelajaran).
2. Prinsip prinsip (sama dengan nilai nilai moral yang
dipegang oleh kelas). Tentukanlah hal itu bersama sama,
dan peganglah sepanjang semester sesuai dengan 8 kunci
keunggulan

(Integritas,

kegagalan

awal

kesuksesan,

bicaralah dengan niat baik, hidup di saat ini, komitmen,


tanggung

jawab,

sikap

luwes

atau

fleksibel,

dan

keseimbangan).
3. Yakin akan kemampuan Anda mengajar, dan kemampuan
siswa Anda belajar.
4. Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan. Semakin
jelas, siswa akan semakin merasa aman dan minim kejutan.
5. Menjaga komunitas tetap berjalan (dan bertumbuh)

Siswa adalah mitra (bukan obyek) dalam belajar.

Penggambaran tentang masa depan, AMBAK bagi siswa


dalam kehidupannya nanti sangat penting.

Page | 16

3. Lingkungan yang mendukung (lebih cocok untuk siswa di


sekolah)
4. Rancangan belajar yang dinamis
1. Merancang pengajaran dengan konsep: Bawalah dunia
mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia
mereka.
2. Memahami modalitas V, A, K (Visual, Auditorial, dan
Kinestetik).
3. Pergunakanlah konsep rancangan pengajaran (SAP):

Multisensori (V, A, K), pemotongan menjadi segmen, dan


pengulangan.

Kelompok

besar

>

kelompok

kecil

>

individu

(mengurangi resiko)
4. Kerangka rancangan Quantum Teaching (TANDUR):

T: Tumbuhkan. Pikat mereka, puaskan AMBAK.

A:

Alami.

Berikan

mereka

pengalaman

belajar,

tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui sesuatu

N: Namai. Berikan data, nama, kunci saat minat


memuncak.

Page | 17

D: Demonstrasikan. Beri kesempatan mereka untuk


menghayati

dan

membuat

pengetahuan

sebagai

milik/pengalaman pribadi.

U: Ulangi. Rekatkan gambar keseluruhannya.

R: Rayakan. Jika layak dipelajari, maka layak pula


dirayakan. Perayaan menambatkan pengalaman belajar
dengan asosiasi positif.

5. Multiple Intelligence dan Slim n Bil


6. Penggunaan metafora, perumpamaan dan sugesti (positif)
dalam pengajaran.
2. Isi

adalah

materi

yang

Anda

bawakan

beserta

cara

penyampaiannya kepada siswa18. Bagian bagiannya meliputi :


1. Penyajian yang prima
1. Tujuh pedoman presentasi sukses
1. Memahami apa yang Anda inginkan
2. Membina hubungan dengan siswa
3. Membaca kondisi terkini mereka
4. Memiliki target untuk keadaan mereka
5. Menggunakan modalitas mereka (V, A, K)
6. Memanfaatkan ruangan

18 Ibid, h. 38
Page | 18

7. Bersikap tulus
2. Menjadi quantum teacher
Ciri-ciri guru yang memperoleh hasil quantum dengan
siswanya antara lain antusias (menampilkan semangat
untuk hidup), berwibawa (menggerakkan orang), positif
(melihat peluang dalam setiap saat), supel (mudah menjalin
hubungan

dengan

beragam

siswa),

humoris,

luwes

(menemukan lebih dari satu cara untuk mencapai hasil),


fasih (berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur), tulus
(memiliki niat dan motivasi positif), spontan (dapat mengikuti
irama dan tetap menjaga hasil), menarik dan tertarik
(mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup
siswa dan peduli akan diri siswa), menganggap siswa
mampu, serta menetapkan dan memelihara harapan tinggi
3. Pencocokan modalitas
4. Empat prinsip komunikasi ampuh
1. Munculkan kesan positif
2. Arahkan fokus dengan kata kata
3. Bersikap inklusif (mengajak), bukan memaksa
4. Jelas dan spesifik (bersifat tepat sasaran)

Page | 19

5. Komunikasi nonverbal. Dilihat dari kontak mata, ekspresi


wajah, nada suara/intonasi, gerak tubuh, dan sosok/postur
6. Paket presentasi efektif, guru sebagai penemu, pemimpin
dan pengarah
7. Penambatan. Perlunya tambatan pribadi bagi masing
masing siswa sehingga mereka dapat mengakses yang
terbaik dari kemampuan Anda.
2. Fasilitasi yang luwes dilakukan dengan bertujuan untuk
mempermudah kesiapan dan kemampuan belajar siswa serta
tingkat partisipasi yang guru inginkan. Hal ini disesuaikan
dengan prinsip KEG (Know it know what you want; Explain it
explain what you want; dan Get it get what you want and give
feedback). Model kesuksesan ini dapat dicapai dengan cara: (1)
gambaran

keseluruhan;

(2)

pengenalan

pertama

akan

multisensory; (3) pemotongan menjadi segmen; dan (4) ulangi


sesering mungkin. Fasilitas yang luwes juga mencakup:
1. Membaca pendengar Anda
2. Mempengaruhi Perilaku Melalui Tindakan
3. Menciptakan Strategi Berpikir

Memberi kesempatan untuk menghargai siswa.

Mencapai Higher-Order Thinking Skills (HOTS)

Page | 20

4. Tanya jawab belajar (apa yang terjadi?; apa yang kamu

pelajari?; dan bagaimana menerapkan apa yang telah kamu


pelajari?)
3. Ketrampilan belajar untuk belajar
Strategi agar siswa memiliki ketrampilan belajar adalah sebagai
berikut:
1. Modalitas Belajar

Dalam kenyataannya manusia pada umumnya memiliki tiga


macam gaya belajar yaitu gaya belajar Visual, Auditorial,
dan Kinestetik.
Pelajar Visual
Pelajar Auditorial
Pelajar Kinestetik
- Membuat banyak simbol - Mendengarkan belajar, - Proyek terapan
- Melalui lakon pendek dan
dan gambar
contoh dan cerita serta
- Membuat table dan
lucu (menerapkan)
mengulang informasi
- Belajar melalui gerakan
grafik
- Merekam pada kaset
- Menghafal informasi dengan
- Membuat peta pikiran
- Menyimak dan
- Membuat gambaran
mengasosiasikan gerakan
mendengarkan lagi.
keseluruhan dan
- Mendengar musi sambil dengan setiap fakta
- Menjauhkan diri dari bangku
melakukan tinjauan
belajar
- Berbicara pada diri
dan duduk di lantai dan
umum, sebelum terjun
sendiri sambil bekerja.
menyebutkan pelajaran di
ke dalam perinciannya.
- Membaca.
sekeliling mereka

2. Keterampilan Yang Merangsang Belajar

Siswa belajar lebih cepat dan efektif jika mereka memiliki


keterampilan di bawah ini.
a.

Konsentrasi terfokus.

Page | 21

b. Mengorganisasikan informasi: peta pikiran, catatan TS

dan Belajar Memutar untuk persiapan tujuan.


c.

Baca cepat

d. Teknik mengingat.

4. Keterampilan hidup
2. Kiat Keberhasilan Dari Penataan Kelas

DePorter mengungkapkan keberhasilan dari penataan kelas dalam


mengorkestrasi lingkungan yang mendukung. 19 Ia menjelaskan bahwa
memahami kaitan antara pandangan sekeliling dan otak itu penting
untuk mengorkestrasi lingkungan yang mendukung. Guru akan
dengan mudah memanfaatkan kemampuan siswa untuk secara tidak
sadar menyerap informasi melalui kemitraan otak mata, seperti:
1. Menggunakan poster ikon
2. Menggunakan poster motivasi afirmasi
3. Menggunakan warna dalam pembuatan poster

Pengaturan ulang bangku untuk memudahkan jenis interaksi yang


diperlukan.SATUAN KEGIATAN HARIAN
Kelompok
: TK A
Lingkunganku
Semester
:1
Tema : Bunga
Minggu/ Hari
: 1/ 3
Alokasi Waktu
: 45 Menit

Tema

:
Sub

Pembukaan/ Morning Meeting:


19 Ibid, h. 103-108
Page | 22

Salam pagi hari: menyambut kedatangan setiap anak dengan


kehangatan, cinta dan suasana yang menyenangkan melalui tokoh
pembuka
Berdoa: Anak bersama guru, boleh dipimpin oleh satu anak yang bersedia
Jurnal pagi: Guru dapat menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi
ini, membicarakan kegiatan kemarin, dan kegiatan yang akan dilakukan
hari ini.

Kegiatan Inti:
Aspek
Strategi Pembelajaran
Pengalaman Belajar
Tujuan
Materi
Metode
Media
Pengembangan
Dan Urutan
Dan Indikator
Kegiatan
Logika
Berhitung dan
Bercakap Big book - Guru mengatur - Memudahkan
Matematika:
Mengelompokkan
posisi anak (saat guru maupun
cakap
siswa
melingkar/ circle
Mengelompokk sesuai bentuk dan
berinteraksi
warna
time)
an benda
dalam
kelas
- Guru
benda yang
(Penataan
memperlihatkan
sama jenis
kelas)
gambar bunga, - Memotivasi
Mengelompokk
biji, dan daun di
siswa
dalam
an menurut
melakukan
big
book
warna
kekuatan
- Anak diajak
Mengenal
Ambak
(Apa
untuk
konsep
Manfaatnya
mengelompokka
bilangan 1-5
Bagi AKu)
n dan
dengan benda
menghitung
benda
sesuai bentuk
- Anak diajak
untuk
mengelompokka
n dan mengitung
sesuai warna
Ekspresi gerak
Dapat
menyanyikan tubuh
lagu Aku
Suka dengan
ekspresi tubuh
(Seni Musikal)

Praktek
Langsung

- Guru
- Menjadikan
anak lebih
mempersilakan
kreatif
anak secara
bersama-sama
untuk
menyanyikan
dan
mengekspresika
Page | 23

Mengekspresik
an emosi
melalui
wajahnya pada
oran lain saat
senang dan
gembira

Circle time
area

n melalui gerak
tubuh dan sesuai
dengan irama
lagu Aku Suka
- Setiap anak
dapat
mengekspresika
n rasa senang
dan gembira di
wajah mereka
- Guru
memberikan
penghargaan
atas prestasi
anak pada hari
ini

Penutup:
Jurnal siang: Review kegiatan hari ini
Umpan balik (immediate feedback)
Informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak
Doa pulang, salam perpisahan dan pesan untuk bertemu kembali esok
hari

Jakarta, Februari 2014


Mengetahui
Kepala TK
Guru Kelas

DAFTAR PUSTAKA

Page | 24

Bebaskan gaya
belajarnya

Memupuk
sikap juara dan
menumbuhkan
sikap positif
terhadap
kegagalan

DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie. Quantum


Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas.
Bandung: Kaifa, 2010.
Habilih, Pengaruh Metode Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Materi
Segi Empat Pada Siswa Kelas VII SMP Waskita Madya Tangerang.
Skripsi, Universitas Muhammadiyah Tangerang, 2013.
Hidayat. Keefektifan Pendekatan Quantum Learning Dalam Peningkatan
Nilai Mata Belajar Nahwu I dalam Jurnal Saung Guru. Vol. 1. No. 2,
2010.
Muchlisin, Fuat. Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning Dengan
Pendekatan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Motor Diesel Di SMK Muhammadiyah
3 Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta, 2012.

Page | 25

MODEL QUANTUM LEARNING SEBAGAI IMPLEMENTASI KONSEP


PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
PADA TK A

MONICA ROITO AMBARITA


7516130374

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014.

Page | 26

Anda mungkin juga menyukai