Acid/SFA) adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh tidak peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh. Efek dominan dari asam lemak jenuh adalah peningkatan kadar kolesterol total dan K-LDL (kolesterol LDL).1 Asam lemak jenuh selain banyak ditemukan pada lemak hewani juga terdapat pada minyak kelapa, kelapa sawit serta minyak jelantah, meskipun pada mulanya adalah asam lemak tak jenuh.2 Hasil studi subklinik dan klinik menunjukkan bahwa penggantian asam lemak jenuh dengan asam lemak tak jenuh dalam diet, berhasil menurunkan kadar kolesterol total dan KLDL tanpa menurunkan K-HDL (kolesterol HDL), sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.1
Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal
Asam Lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/ MUFA) merupakan jenis asam lemak yang mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap pada rantai atom karbon. Asam lemak ini tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA), yang kebanyakan ditemukan dalam minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, dan kanola. Secara umum, lemak tak jenuh tunggal berpengaruh menguntungkan kadar kolesterol dalam darah, terutama bila digunakan sebagai pengganti asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) lebih efektif menurunkan kadar kolesterol darah, daripada asam lemak tak jenuh jamak (PUFA)..3,5 Salah satu jenis MUFA adalah Omega-9 (Oleat), memiliki sifat lebih stabil dan lebih baik perannya dibandingkan PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid/asam lemak tak jenuh jamak). PUFA dapat
menurunkan kolesterol LDL, tetapi dapat
menurunkan HDL. Sebaliknya MUFA dapat menurunkan K-LDL dan meningkatkan K-HDL. Substitusi lemak jenuh (S) dengan lemak tak jenuh jamak (P) dan lemak tak jenuh tunggal (M) atau yang diformulasikan dengan kenaikan nilai (P+M)/S dapat menurunkan kadar kolesterol baik jumlah kolesterol total ataupun kolesterol LDL. PUFA terbukti dapat menurunkan K-LDL, sedangkan MUFA selain menurunkan kolesterol total juga terbukti dapat menurunkan KLDL dan meningkatkan K-HDL lebih besar dibandingkan dengan PUFA.1
Asam Lemak Tak Jenuh Jamak
Asam Lemak tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA) adalah asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu kamar bahkan tetap cair pada suhu dingin, karena titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan MUFA atau SFA. Minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal maupun jamak merupakan asam lemak yang memiliki ikatan atom karbon rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Semakin banyak jumlah ikatan rangkap itu (polyunsaturated), semakin mudah bereaksi atau berubah menjadi asam lemak jenuh. Minyak yang baik adalah minyak dengan kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak jenuhnya, salah satunya adalah minyak nabati.2 Contoh PUFA adalah asam linoleat (omega-6), dan omega-3, tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA). PUFA (asam lemak arakhidonat, linoleat dan linolenat) antara lain berperan penting dalam transpor dan metabolisme lemak, fungsi imun, mempertahankan fungsi dan integritas membran sel. Asam lemak omega- 3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein kilomikron dan kemungkinan juga dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein), serta menurunkan produksi trigliserida dan apolipoprotein b
(beta) di dalam hati. Selain berperanan
dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan artritis, asam lemak omega-3 dianggap penting untuk memfungsikan otak dan retina secara baik..4,5 Asam alfa linoleat (omega 6) dan asam alfa linolenat (omega 3) termasuk dalam asam lemak esensial. Turunan asam lemak yang berasal dari asam lemak esensial adalah asam arakidonat dari asam linoleat, EPA (eikosapentaenoat), dan DHA (dokosaheksaenoat) dari asam linolenat. Asam lemak esensial merupakan prekursor sekelompok senyawa eikosanoid yang mirip hormon, yaitu prostaglandin, prostasiklin, tromboksan, dan leukotrien. Senyawa-senyawa ini mengatur tekanan darah, denyut jantung, fungsi kekebalan, rangsangan sistem saraf, kontraksi otot serta penyembuhan luka.4 Minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh jamak (Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA)diakui dapat menurunkan kolesterol darah serta meningkatkan nilai kesehatan lainnya. Namun jika digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang, maka asam lemak tidak jenuh (baik dari minyak penggoreng maupun dari makanan yang digoreng) akan berubah menjadi asam lemak "Trans", gugus peroksida serta senyawa radikal bebas lainnya yang dapat merangsang terjadinyakeganasan.6
Proses Terjadinya Asam Lemak
Trans Sumber utama asupan asam lemak trans adalah minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian guna menghasilkan cooking fats dan margarin. Proses hidrogenasi (pemberian atom hidrogen) melibatkan penggunaan temperatur tinggi, tekanan dan katalis (biasanya nikel). Asam lemak tak jenuh dalam minyak nabati berikatan dengan permukaan katalis pada suatu ikatan rangkap terbuka. Penambahan hidrogen tersebut pada tempat ini menjenuhkan ikatan, akan tetapi ikatan dengan katalis itu tidak stabil sehingga jika asam lemak dilepaskan sebelum penjenuhan, ikatan rangkap dapat
diregenerasi baik dengan konfigurasi "Cis"
ataupun "Trans". 7 Suatu proses penghilangan bau dari minyak-minyak nabati dengan menggunakan temperatur tinggi guna menghambat senyawa yang mempunyai rasa dan aroma tidak diinginkan, juga memicu perubahan dari "Cis" ke "Trans". Perubahan isomer asam lemak menjadi trans terjadi setelah pemaparan hingga 280C. Di bawah kondisi tersebut, 3 - 6 % asam lemak trans akan terbentuk.7 Selama proses hidrogenasi yang digunakan untuk mengeraskan (misalnya : mengubah minyak tak jenuh jamak dari bentuk cair menjadi padat), suatu kombinasi dari proses-proses berikut dapat terjadi: a), penjenuhan dari beberapa karbon yang berikatan rangkap; b). perubahan dari konfigurasi ikatan rangkap alami "Cis" menjadi "Trans"; c). perpindahan ikatan rangkap di sepanjang rantai asil dari asam lemak.8 Hasil penelitian yang telah dilakukan di Universitas Maryland dan instansi-instansi lain,menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak trans dari minyak/lemak nabati yang dihidrogenasi sebagian guna memadatkan minyak/lemak mempunyai banyak pengaruh buruk terhadap kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, imunitas, reproduksi, laktasi serta kegemukan.9 Akibat dari kenaikan asam lemak trans adalah peningkatan kadar low density lipoprotein (LDL), trigliserol dan lipoprotein, penurunan high density lipoprotein (HDL), dan mempengaruhi metabolisme asam lemak bebas yang akan menyebabkan dislipidemia dan arterosklerosis.2
Sumber
Ratu Ayu Dewi Sartika.
KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2, No. 4, Februari 2008. Tersedia online di lib.fkm.ui.ac.id/file? file=pdf/metadata-77157.pdf Sulistyowati Tuminah.2009.Efek Asam Lemak Jenuh Dan Asam Lemak Tak Jenuh "Trans" Terhadap Kesehatan. Tersedia online di http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.p hp/MPK/article/view/751 Daftar Pustaka 1.Muller H, Lindman AS, Brantsaeter AL, Pedersen JI. The serum LDL/HDL cholesterol ratio is influenced more favorably by exchanging saturated with unsaturated fat than by reducing saturated fat in the diet of women. J Nutr. 2003. 2. Sartika, RA. Pengaruh asupan asam lemak trans terhadap profil lipid darah. [Disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia. 2007. 3. de Roos NM, Bots ML, Katan MB. Replacement of dietary saturated fatty acids by trans fatty acids lowers serum HDL cholesterol and impairs endothelial function in healthy men and women. Arterioscler Thromb Vasc Biol. 2001;21(7):1233-7.
4. Mayes PA. Biosintesis asam lemak. In:
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, editors. Biokimia. Jakarta. 2003. 5. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;2001.p.52-76 6. Mozaffarian D, Katan MB, Ascherio A, Stampfer MJ, Willet WC. Trans fatty Acids and Cardiovascular Disease. The N Engl J Med. 2006;354:1601-1613. 7. Doyle E. Trans Fatty Acids. Journal of Chemical Education. 1997 (74) 1030 [Sep] 8. Baraas F, Jufri M. Antologi Rehal Kolesterol dan Aterosklerosis. Prima Kardia Pers. Jakarta. 1997; 44^5, 5253, 8889. 9. Health Risks from Processed Foods and the Dangers of Trans Fats, [cited 2003 Oct]. Available from URL://www.mercola.com/2000/June/10/tr ans_ fats.htm