MakaLah Fungsi Hati 1
MakaLah Fungsi Hati 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hati, aluran empedu, dan pankreas, semuanya berkembang sebagai
cabang dari usus depan fetus pada daerah yang kemudian dari menjadi
duodenum, semunya berhubungan erat dengan fisiologi pencernaan.
Karena letak anatomi yang berdekatan, fungsi yang berkaitan, dan
keasamaan dalam kompleks gelaja yang ditimbulkan oleh gangguan pada
ketiga stuktur ini.
Hati merupakan kelenjer terbesar dalam tubuh, rata-rata ekitar 1500
gr atau 2,5 % brat badan pada orang dewasa normal. Hati merupakan
organ platis lunak yang tercetak oleh stujtur sekitarnya. Selain merupakan
organ parenkim yang berukuran besar, hati juga menduduki urutan
pertama dalam hal banyaknya, kerumitan dan ragam dan fungsinya. Hati
sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperan hampir setiap
fungsi metabolik tubuh, dan khususnya bertanggung jawab atas lebih dari
500 aktivitas berbeda. Untunglah, hati memiliki kapasita cadangan yang
besar, dan hanya dengan 10-20% jaringan berfungsi, hati mampu
mempertahankan kehidupan. Dekstruksi total atau pembumbuangan hati
mengakibatkan kematian dalam 10 jam. Hati mempunyai kemampuan
regenerasi yang memngagumkan. Pada kennyakan kasus, pengangkatan
sebagian hati, baik karena sel sudah mati atau sakit, akan diganti dengan
jaringan baru
I.2 Maksud Percobaan
yang
terdapat
dalam
spesimen
relawan
yang
diperikasa
dilaboratorium
I.4 Prinsip percobaan
Pengukuran penanda SGPT untuk penilaian fungi hati dengan dengan
menggunakan humalyzer dimana bear absorbansi sampel dapat dibaca
karena adanya sumber cahaya yang polikromatis dan monokromatis oleh
monokromator hingga cahaya fokus dan sinyalnya ini akan dideteksi oleh
detektor dan diperkuat oleh amplifier sehingga besar absorbansinya dapat
terbaca dilayar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Hati merupakan organ yang sangat penting dalam pengaturan
homeostatis
tubuh
meliputi
metabolisme,
biotransfromasi,
sintesis,
hampir
setiap
fungsi
metabolik
tubuh,
dan
khususnya
bertanggung jawab atas lebih dari 500 aktivitas berbeda. Untunglah, hati
memiliki kapasita cadangan yang besar, dan hanya dengan 10-20%
jaringan berfungsi, hati mampu mempertahankan kehidupan. Dekstruksi
total atau pembumbuangan hati mengakibatkan kematian dalam 10 jam.
Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang memngagumkan. Pada
kennyakan kasus, pengangkatan sebagian hati, baik karena sel sudah
mati atau sakit, akan diganti dengan jaringan baru (2 : 426- 429)
Pembentukan dan eksresi empedu merupakan fungsi utama hati,
saluran empedu hanya mengangkut empedu sedangkan kandung empedu
menyimpan dan mengeluarkan empedu ke usus halus sesuai kabutuhan.
Hati mensekresi sekitar 1 liter empedu kuning setiap hari. Unsur utama
empedu adalah air ( 97%), elektrolit, garam empedu, fosfolipid (terutama
biliribinterkunjugasi). Garam empedu penting untuk pencernaan absobsi
lemak dalam halus, maka sebagian besar garam empedu akan
direabsorbsi ileum, mengalami resirkulasi ke hati, serta kembali dikonjugai
dan
disekrei.
Bilirubin
(pigmen
empedu)
merupakn
hasil
akhir
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan yaitu jarum/spoit,
torniquet, entrifige, humalyzer junior, tabung sentrifuge, kuvet, pipet
mikron.
III.2 Bahan Percobaan
100 mmol/H
500 mmol/L
600 u/L
600 u/L
15 mmol /L
0.18 mmol/L
BAB IV
Normal
Serum I
Serum II
5-35 u/L
12,2 u/L
10,4 u/L
IV.2 Pembahasan
Hati berfungsi mensintesis protein plasma, faktor pembekuan asam
empedu, katabolime hormon dan sebagai organ detoksifikasi. Adapun
fungsi lainnya yaitu fungsi untuk pengolahan zat makanan yang disrap
usus, fungsi penyimpanan dan pepembentukan zat yang doperlukan
tubuh dan penetralan obat.
Hati yang juga mengalami gangguaan fungsi yang biasa saja
disebabkan oleh virus hepatitis, perlemakan hati dapat melalui berbagai
pemeriksaan seperti pemeriksaan SGPT dan SGOT, bilirubin direct dan
indirec, fosfatase alkali, kolesterol total, albumin, globulin dan globulin
gamma. Kali ini hanya akan dibatasi mengenai pemerikaan SGPT ( serum
Glutamic piruvat Transferase)
SGPT juga disebut ALT (Alanin
aminotransferase)
mampu
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinis. 2007. Pharmaceutical
care untuk penyakit hati. Dpertemen Kesehatan RI : Jakarta
2. A. Price Sylvia dan Wilson M Lorraine. 2002. Patofisiologi konsep
klinis proses-proses penyakit. Penerbit Buku Kedokteran, EGC :
Jakarta
3. Kasim, Syaharuddin. 2010. Penuntun Praktikum kimia Klinik dasar.
Unhas : Makassar