107 Buku1
107 Buku1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
hidayah dan karunia-Nya maka penyusunan Buku Data dan
Statistika Pulp di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik.
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................
Daftar Isi ............................................................................
Daftar Tabel ........................................................................
Daftar Gambar ....................................................................
Daftar Lampiran ..................................................................
I. Pulp .............................................................................
a. Pengertian Pulp ....................................................
b. Ruang Lingkup Industri Pulp ...............................
c. Jenis-Jenis Serat Dan Pulp ...................................
d. Proses Pembuatan Pulp ........................................
II. Bahan Baku Pulp ..........................................................
a. Bahan Baku Pulp ..................................................
b. Jenis-Jenis Kayu Sebagai Bahan Baku Pulp ........
c. Jenis-Jenis Bahan Baku Non-Kayu ......................
III. Pasokan Bahan Baku Pulp ...........................................
a. Kebutuhan Bahan Baku Pulp ...............................
b. Perkembangan HTI-Pulp ......................................
c. Persentase Pasokan Bahan Baku Pulp .................
IV. Perkembangan Industri Pulp ........................................
a. Ruang Lingkup Industri Pulp ................................
b. Pasar Pulp .............................................................
V. Prospek Industri Pulp ...................................................
a. Prospek Industri Pulp Di Dunia ...........................
b. Potensi Industri Pulp Di Indonesia .......................
c. Permasalahan Industri Pulp Di Indonesia ...........
VI. Penutup .......................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................
Lampiran ............................................................................
iii
v
vi
vii
viii
1
1
2
3
6
9
9
11
14
15
15
16
19
21
21
22
27
27
29
31
33
35
39
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
5
8
9
18
vii
DAFTAR LAMPIRAN
39
45
61
87
88
95
a. Serat mineral
Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa,
Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil
seperti tembaga, emas, atau perak.
Serat karbon
b. Serat polimer
Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis
ini dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum
digunakan untuk membuat serat polimer:
polyamida nilon,
PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat
botol plastik,
fenol-formaldehid (PF)
serat polivinyl alkohol (PVOH)
serat polivinyl khlorida (PVC)
poliolefin (PP dan PE)
polyethylene (PE),
Elastomer, digunakan untuk membuat spandex,
poliuretan.
Pada bagan di bawah terlihat bahwa pulp sebagian besar
diolah menjadi pulp kertas dan sisanya adalah terlarut atau
pulp alfa. Bahan baku untuk pembuatan pulp kertas adalah
pulp kayu, pulp kertas bekas dan pulp nonkayu. Proses
pembuatan pulp kayu menjadi pulp kertas diklasifikasikan
menjadi pulp mekanis, pulp semikimia dan pulp kimia.
Namun demikian, proses semikimia (pulp semikimia) belum
banyak digunakan. Proses pulp mekanis digolongkan lagi
menjadi pulp kayu asah, pulp mekanis refiner dan pulp
Data dan statistika Pulp di Indonesia
4
Pulp
Mekanis
Pulp
Mekanis
Refiner
Pulp
Semi Kimia
Pulp
Thermo
Mekanis
Pulp Alfa
(Dissolving)
Pulp Kayu
Pulp
Pulp
Kertas
Pulp
Kertas
Bekas
Pulp
Kimia
Pulp
(nonkayu)
Pulp
Sulfat
Belum
Putih Kayu
Jarum
(NUKP)
Pulp
Soda
Semi Putih
Kayu Jarum
(SBKP)
Pulp
Sulfit
Putih Kayu
Jarum
(NBKP)
Putih Kayu
daun
(LBKP)
Bahan
Kimia
Kayu
Pengulitan
dan
Penyerpiha
n
Air
Pemasaka
n
Air
Pencucian
Air
Penyaringa
n dan
Pengentalan
Bahan Air
Kimia
Steam
Pemutihan:
a. Konvensi
onal
b. ECF
c. TCF
Steam
Bahan
Kimia
Pemulihan
Kembali
bahan kimia
energi
Produk pulp
putih:
- LBKP
- NBKP
1.
2.
3.
4.
Kayu
Daun
Jarum
Kayu
Daun
Lebar
Bahan
Baku
NonKayu
42 2 %
45 2 %
36 2 %
27 2 %
30 5 %
38 2 %
28 3 %
53%
20 4 %
32%
12 4 %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SiO2 (%)
Abu (%)
Lignin (%)
Holoselulosa
Selulosa (%)
Sari (%)
Pentosan (%)
Kelarutan dalam :
Air Dingin (%)
Air Panas (%)
1% NaOH (%)
Ampas
Tebu
Rami
Jerami
0,70
4,08
18,80
67,88
45,39
23,40
3,01
3,82
22,09
37,66
1,81
27,97
7,87
7,97
23,45
65,85
41,90
2,51
12,29
21,26
23,75
12,94
37,66
1,81
19,79
0,47
27,90
45,59
5,00
11,94
8,56
29,72
0,96
3,32
37,07
7,39
7,55
35,85
8,68
12,82
34,66
1,25
3,08
13,93
Kayu
Jarum
(Pinus
Merkussi)
Tandon
Kosong
Sawit
(TKS)
Kelas Kualitas
II
III
> 45
< 18
> 24
<2
< 0,2
40-45
18-35
21-24
04-Feb
0,2-6
< 40
> 33
< 21
>4
>6
11
Tabel 4. Kelas kualitas kayu sebagai bahan baku pulp berdasarkan sifat kayu.
No.
Kelas Kualitas
Sifat Kayu
I (Baik)
II (Sedang)
III
(Rendah)
1
2
3
Warna kayu
Berat jenis
Panjang serat (mm)
Putih - kuning
< 0,501
> 2,00
Coklat -hitam
0,501-0,600
1,00-2,00
Hitam
> 0,600
< 1,00
4
5
6
7
8
9
10
Holoselulosa (%)
Lignin (%)
Zat ekstraktif (%)
Panjang serat(mm)
Bilangan Runkel
Daya tenun
Nisbah Muhlsteph
> 65
< 25
<5
> 2,00
< 0,25
> 90
< 30
60-65
25-30
5-7
1,00-2,00
0,25-0,50
50-90
30-60
< 60
> 30
>7
< 1,00
> 0,5-1,0
< 50
> 60
11
12
Nisbah fleksibilitas
Koefisien kekakuan
> 0,8
< 0,1
0,5-0,8
0,1-0,15
< 0,5
> 0,15
13
A.
15
2010
79,2
7,8
31,7
4,5
0,0
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
4,1
0,2
76,0
8,5
29,3
5,4
0,0
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
1,6
0,2
82,1
9,4
34,6
6,3
0,0
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
0,6
0,2
82,5
10,3
33,6
7,2
0,0
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
0,1
0,2
94,9
11,4
44,2
8,1
0,0
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
0,1
0,2
230,2
20,1
65,1
21,4
92,4
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
0,0
0,2
231,4
32,4
60,8
25,1
72,0
0,9
6,0
6,0
10,0
8,0
0,0
0,2
30,8
13,1
3,5
30,4
12,8
3,8
30,8
13,1
3,5
31,5
13,7
3,7
32,4
14,4
3,8
98,4
41,7
15,7
95,0
44,0
14,4
B.
Perkembangan HTI-Pulp
Indonesia masih mempunyai hutan yang sangat luas. Menurut
data Departemen Kehutanan, sampai dengan Juni 2010 luas
kawasan hutan di Indonesia adalah 136.559.885,28 ha dengan
rincian sebagai berikut:
a. Hutan KSA/KPA
: 23.610.098,57 ha;
b. Hutan Lindung (HL)
: 31.029.946,02 ha;
c. Taman Baru
: 109.351,00 ha;
d. Hutan Produksi (HP)
: 37.178.870,43 ha;
e. Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 22.059.660,26 ha;
f. Hutan Produksi Konversi (HPK) : 22.574.959,00 ha.
17
Luas (Ha)
140.000,00
120.000,00
100.000,00
80.000,00
60.000,00
40.000,00
20.000,00
-
Tahun
Gambar 4. Realisasi pembangunan HTI-Pulp di Indonesia tahun 1989/1990 2004
( Sumber: Ditjen Bina Produksi Kehutanan, 2008 )
Tahun
1989/1990
1990/1991
1991/1992
1992/1993
19993/1994
1994/1995
1995/1996
1996/1997
1997/1998
1998/1999
1999/2000
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Luasan (Ha)
29.160,00
65.661,36
104.221,85
83.962,00
113.066,00
117.940,00
162.199,78
172.320,18
100.882,87
82.603,84
85.744,00
58.151,56
56.299,00
87.614,00
100.497,00
112.714,00
142.598,00
200.169,36
1.875.804,80
19
Kapasitas
Pabrik
(Ton)
Kebutuhan
Bahan
Baku (M3)
Realisasi
Produksi
HTI (M3)
Pasokan
Kayu Hutan
Alam (M3)
Persentase
Hutan
Alam (%)
2003
2004
2005
2006
2007
2008
6.287.100
6.287.100
6.447.100
6.483.100
6.483.100
6. 483.100
28.291.950
28.291.950
29.011.950
29.173.950
29.173.950
29.173.950
5.343.353
7.329.028
12.818.199
11.451.249
20.614.209
22.321.885
22.948.597
20.962.922
16.193.751
17.722.701
8.559.741
6.852.065
81
74
56
61
29
23
Industri Pulp
Industri pulp di Indonesia terus berkembang seiring
meningkatnya kebutuhan konsumsi kertas dunia. Pada awal
berdirinya (tahun 1923-1970), jumlah pabrik pulp dan kertas
hanya 3 buah pabrik yang selanjutnya terus bertambah
mencapai 81 pabrik pada akhir tahun 2006 (APKI, 2007),
yang terdiri dari 71 pabrik kertas, 5 pabrik pulp dan 9 pabrik
pulp dan kertas.
Berdasarkan data tersebut, terlihat ada 14 pabrik yang
membutuhkan bahan baku pulp mayoritas berupa kayu. Total
kapasitas produksi pulp per tahunnya adalah 6,6 juta ton
(Tabel 8). Dengan kapasitas produksi pulp tersebut, Indonesia
telah berhasil menempati peringkat 9 dari industri pulp di
dunia.
Tabel 8. Daftar industri pulp di Indonesia
No.
Nama Perusahaan
Lokasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Bekasi, Jabar
Mojosari, Jatim
Perawang, Riau
Probolinggo, Jatim
Tanjab Barat, Jambi
Bandung, Jabar
Mojokerto, Jatim
Lhokseumawe, NAD
Lampung Utara
Berau, Kaltim
Pangkalan Kerinci, Riau
Muaraenim, Sumsel
Toba Samosir, Sumut
14
Pontianak, Kalbar
Kapasitas Pulp
(Ton/Tahun)
90.000
30.500
1.980.000
72.000
701.000
3.000
145.000
165.000
42.000
525.000
2.000.000
450.000
420.000
39.600
Jumlah
6.630.100
21
B.
Pasar Pulp
Pasar pulp dunia pulp selama ini didominasi oleh negaranegara di Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada) dan
negara-negara di kawasan Scandinavia, seperti : Swedia,
Finlandia dan Norwegia. Kelompok negara-negara tersebut
sering disebut sebagai NORSCAN (North America and
Scandinavia). Kapasitas produksi pulp di dunia disajikan
pada Tabel 9.
Tabel 9. Kapasitas pulp dan kertas di dunia tahun 2007
URAIAN
Kapasitas Dunia
NORSCAN
Amerika Utara
Scandinavia
Asia
Amerika Selatan
Lainnya
Juta Ton
PULP
Persentase (%)
226,8
115,1
85,3
29,8
56,2
22,2
33,3
100,00
50,75
24,78
9,79
14,68
Kapasitas
Produksi
Impor
Ekspor
Konsumsi
1987
515.000
325.000
232.500
7.500
550.000
1988
605.900
368.400
199.300
7.700
560.000
1989
705.900
461.400
208.000
86.480
582.920
1990
1.000.000
697.000
217.000
181.000
733.000
1991
1.100.000
850.000
242.300
107.200
985.100
1992
1.100.000
870.000
447.700
111.000
1.206.700
1993
1.334.700
900.000
705.700
123.600
1.482.100
1994
2.054.700
1.314.00
687.000
243.200
1.758.100
1995
2.628.600
2.022.120
511.850
576.200
1.957.770
1996
2.740.600
2.560.510
836.080
1.127.390
2.269.200
1997
4.226.600
3.058.450
943.970
1.186.020
2.816.400
1998
4.323.600
3.430.000
839.510
1.656.740
2.612.770
1999
4.543.600
3.694.630
956.960
1.179.400
3.472.190
2000
5.228.100
4.089.550
768.590
1.329.460
3.528.680
2001
5.587.100
4.665.920
564.130
1.698.580
3.531.470
2002
6.087.100
4.969.000
825.700
2.245.200
3.549.500
2003
6.287.100
5.194.310
735.560
2.375.250
3.554.620
2004
6.287.100
5.208.680
899.050
2.476.960
3.630.770
2005
6.447.100
5.467.540
885.580
2.562.970
3.790.150
2006
6.447.100
Sumber : APKI, 2007
5.672.210
922.520
2.800.680
3.794.050
23
Ekspor (Ton)
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
1.186.020
1.656.740
1.179.400
1.329.460
1.698.580
2.245.200
2.375.250
2.476.960
2.562.970
2.800.680
Nilai Ekspor
(Ribu US $)
489.337
689.885
474.949
707.802
563.180
706.805
790.250
869.900
932.710
1.119.680
Negara
2006
Volume
(kg)
Devisa
(US$)
Volume
(kg)
Devisa
(US $)
1.021.090.222
713.641.882
380.487.327
253.295.268
1.357.499.143
613.153.524
552.902.124
232.787.682
1
2
China
Korea
Italia
152.755.058
49.547.924
164.595.056
58.256.378
Jepang
143.409.045
56.712.067
156.346.738
72.389.922
India
133.021.354
47.390.260
133.522.377
52.338.117
25
A.
27
US$ 400 per ton (akhir tahun 2008). Namun sejak kwartal 2
tahun 2009, keadaan mulai membaik dimana harga pulp pada
bulan Juli 2009 telah meningkat menjadi US$ 550 per ton.
Pada Tabel 13 terlihat bahwa bulan Juli 2009, harga pulp
cenderung naik. Selain itu, juga terlihat bahwa harga pulp di
Asia selalu lebih rendah dibandingkan harga pulp di Eropa
dan USA. Hal ini disebabkan karena kualitas pulp di Asia
lebih rendah dibandingkan Eropa dan USA.
Tabel 13. Perkembangan Harga Pulp (US $/Ton)
Eropa
Asia
USA
Bulan
Serat
panjang
Serat
pendek
Serat
panjang
Serat
pendek
Serat
panjang
Serat
pendek
Juli 2008
Maret 2009
Apr-09
Juli 2009
Agustus 2009
Oktober 2009
November 2009
Desember 2009
Januari 2010
Februari 2010
Maret 2010
April 2010
Mei 2010
Desember 2010
Januari 2011
Februari 2011
920
570
660
690
760-770
780-800
800
830
860
890
930
960
950
950
950
840
480
530
560
650
700
700
730
760
790
840
890
870
850
860
770
470
490
580
600
670-680
690-710
690-710
720
750
780
830
870
830
840
860-870
840
480
480
530
560
580-590
620-630
640-660
670-690
720
750
800
850
670
670
670
800
830
830
850
880
910
960
1000
960
960
960-970
700
750
730
760
770
820
870
920
900
900
900
29
C.
31
3. Teknologi/Infrastruktur:
Infrastruktur Research & Development masih sangat
terbatas, terutama terkait dengan peralatan atau
permesinan. Peralatan serta permesinan di Indonesia
sudah sangat tua sehingga efisiensi dan produktivitasnya
menurun. Selain itu, Indonesia belum berhasil dalam
merekayasa atau membuat peralatan atau permesinan
sendiri. Mayoritas peralatan atau permesinan industri
pulp masih tergantung dari luar negeri.
4. Lain-lain
Indonesia masih mengimpor kebutuhan serat panjang. Di
Indonesia hingga saat ini hanya terdapat 2 perusahaan
yang memproduksi serat panjang, yaitu PT. Inti
Indorayan Utama dan PT. Kertas Kraft Aceh, yang
sebagian hasil produksinya digunakan untuk keperluan
produksi pabriknya yang terintegrasi dengan pabrik pulp.
PENUTUP
33
DAFTAR PUSTAKA
http://kuliah.wikidot.com/pulp-
35
37
LAMPIRAN
1. Jenis Tanaman Advanced
A. Acacia mangium
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Fabaceae (Mimosoideae)
Spesies : Acacia mangium Willd.
Nama Daerah :
Mangium, Tongke hutan, Mangge hutan,
Nak (Maluku)
Habitus
Pohon berukuran sedang hingga besar,
tinggi dapat mencapai 35 m, batang
bergaris tengah 90 cm, kulit batang
berwarna ciklat keabuan hingga coklat tua;
daun lurus di satu sisi dan melengkung di
sisi lain (seperti bulan sabit dengan
cekungan dangkal), panjang 25 cm dan
lebar 3.5-9 cm, memiliki 4 (atau 5) urat
daun utama yang memanjang; perbungaan
bulir, panjang bunga 1.2-1.5 mm, terdiri
dari 5 daun bunga; buah kering lurus atau
melingkar, panjang 10 cm dan lebar 0.3-0.5
cm, berkayu
39
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
Kelas Kuat
: 0,49%
: III-IV
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 59,6%
Kandungan Lignin
: 22,9%
Kandungan Zat Ekstaktif : 3%
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
:
:
:
:
910
21,16
4,39
12,38
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 0,71%
Perbandingan Runkell
: 43,01%
Perbandingan Muhlsteph : 65,77%
Perbandingan Flexibilitas : 0,59%
Koefisien Kekakuan
: 0,21%
Rendeman
Pulp reject
Konsumsi kayu
Konsumsi Alkali Aktif
Bilangan Kappa
Sifat Pulp
: Klasifikasi IAWA : M
:
:
:
:
:
51,8
0,33
4
120
20
B. Acacia crassicarpa
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Leguminoceae
Spesies : Acacia crassicarpa A. Cunn. Ex
Benth
Nama Daerah
Akasia crassicarpa
Habitus
Tinggi pohon
Diameter
Density kayu
Tipologi
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
:
:
:
:
25-30 cm
50 cm
531 kg/km3
tropik & subtropik, ketinggian 0-450 mdpl.
: 0,53%
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 55,4
Kandungan Lignin
: 24,9
Kandungan Zat Ekstaktif : 2,17
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 1,175
41
: Queensland,
Papua New
Guinea, Irian
Jaya
- Region Ekologi Mayor : Sumatera,
Kalimantan,
Jawa
- Region Penyebaran
: Tesso, Lenggam
(Riau)
C. Gmelina arborea
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Lamiaceae
Genus : gmelina
Spesies : G. arboreae
Nama Daerah
Gamhar
Habitus
- Tinggi pohon
- Diameter
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 30 m
: 1,2 4 m
: 0,40%
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 55,5
Kandungan Lignin
: 29,2
Kandungan Zat Ekstaktif : 2,51
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 950
43
D. Eucalyptus pellita
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Myrtaceae
Spesies : Eucalyptus pellita . F.Muell
Habitus
- Tinggi pohon
- Diameter
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 40 m
: 6m
: 0,52%
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 54,2
Kandungan Lignin
: 28
Kandungan Zat Ekstaktif : 0,79
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 1060
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Gutiferae/Hypericeae
Genus : Cratoxylon
Spesies : Cratoxylon arborescens BL
Nama Daerah
Dori, madang baro, mampat, mentemu,
mennel, liu-liu, silung-silung,
simarunggang, temau, adat, dat, erat, orat,
mepa, tenok.
Habitus
Jenis pohon menengah sampai besar
dengan Tinggi pohon dapat mencapai 40 m
dengan panjang bebas cabang sampai 27
m, Diameter dapat mencapai 100 cm.
Wood properties
Sifat Fisik
Jenis
: Hard wood
Berat Jenis : 0,47 (0,36 - 0,71)
Warna Kayu : kayu teras berwarna merah
jambu - coklat,
gubal
berwarna kuning
Kelas Kuat : IV
Kelas Awet : III - IV
Arah serat
: lurus, atau bergelombang,
kadang agak berpadu
45
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 53,1%
Kandungan Lignin
: 22,2%
Kandungan Pentosan
: 18,4 %
Kandungan Zat Ekstaktif : 4,10 %
Kandungan Abu
: 1,0%
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 855 1,180m
Diameter Serat
:19,00 22,30m
Tebal Dinding Sel : 2,40 2,60 m
Diameter Lumen :14,20m-17,10m
Sifat Pulp
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 45 - 53
Perbandingan Runkell
: 0,3 0,4
Perbandingan Muhlsteph :41,245,7
Perbandingan Flexibilitas:0,750,77
Koefisien Kekakuan
:0,12 -0,13
Kelas Kualitas
: II
Rendeman
: 44,97 %
Konsumsi Alkali Aktif : 16,39
Bilangan Kappa
: 15,35
Daerah Sebaran Alami
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Syarat Tumbuh
Tumbuh pada hutan rawa gambut dan
juga lahan mineral sampai pada
keringgian tempat 1700 m dpl.
Iklim A- C
Tanah kering atau tanah lembab,
pinggir sungai, tanah liat atau tanah
berpasir (alluvial), rawa gambut dengan
ketebalan sedang (40 cm 200 cm)
Termasuk jenis cepat tumbuh
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Celastraceae
Genus : Lophopetalum
Spesies : Lophopetalum javanicum Zoll.
Nama Daerah
Perupuk, medang, kerupuk, medang-gambi
(Sumatera), kayu untut (Sulawesi), pupu,
punti, dolakra (Jawa), prana, kelilawa pute,
momei.
Habitus
Tinggi pohon bisa mencapai 45 m
dengan panjang batang bebas cabang
15 30 cm, diameter mencapai 100
cm, berbanir sampai tinggi 5 m. Di
Kalimantan tinggi dan diameter
perupuk umur 4 tahun adalah 2,21 m
dan 6,40 cm
Kulit kayu berwarna kelabu atau coklat
muda,
beralur
dalam,
tidak
mengelupas, tebal 10 mm.
Wood properties
Sifat Fisik
Jenis
: Hard wood
Berat Jenis : 0,56 (0,40 -0,69)
Warna Kayu: Kayu teras berwarna kuning,
kayu
gubal
berwarna
kuning merata
Kelas Kuat : II - III
Kelas Awet : IV-V
47
Arah serat
: Umumnya berpadu
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
Kandungan Lignin
Kandungan Pentosan
Kandungan Abu
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Ekologi dan Distibusi
: 47%
: 25,8%
: 19%
: 1,4%
: 1.125 m
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Euphorbiceae
Genus : Macaranga
Spesies : Macaranga pruinosa
Nama Daerah
Mahang keriting, sedaman, mahag kelep
Habitus
Tinggi mencapai diatas 25 m dengan
diameter diatas 30 cm
Termasuk jenis cepat tumbuh
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 0,38
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 1.607 m
: 33,81m
: 3,071 m
: 27,67 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 48
Perbandingan Runkell
: 0,22
Perbandingan Muhlsteph : 23
Perbandingan Flexibilitas : 0,82
Koefisien Kekakuan
: 0,09
49
Rendeman
Konsumsi Alkali Aktif
Bilangan Kappa
Indeks Tarik
Indeks Retak
Indeks Sobek
: 42,05 %
: 17 %
: 39,32
: 61,99 Nm/g
: 4,56 KPa.m2/g
: 3,57 Nm2/kg
Sifat Pulp
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Moraceae
Genus : Antocarpus
Spesies : Artocarpus elasticus Reinw.
Nama Daerah
Terap, kelulun (Aceh), sampang
(Sumatera), penangkeoam
Habitus
Tinggi pohon mencapai 45 m , diameter 70
cm dan bergetah putih, termasuk jenis fast
growing.
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
Kelas Kuat
Kelas Awet
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 1.293 m
: 17,80 m
: 1.90 m
: 74,00 m
51
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 45
Perbandingan Runkell
: 0,22
Perbandingan Muhlsteph : 33,00
Perbandingan Flexibilitas : 0,82
Koefisien Kekakuan
: 0,09
Kelas Kualitas
: II
Kelas untuk Pulp
: Klasifikasi IAWA : II
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Spesies : Alstonia pneumatophora
Nama Daerah
pulai puteh, pulai basong, basung,Pulai,
gabus, goti, tuturan, baritihung, jelentik,
kebita, pelantan, larme, lingorei, loi,
mantoli, rita, angar, hounge.
Habitus
Tinggi pohon 40 - 45 m, tinggi bebas
cabang 6 - 30 m, diameter 40 - 60 cm
bahkan hingga 100 cm,
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 0,3 (0,21 - 0,48)
Warna Kayu : Kayu teras putih krem,
kayu gubal putih
Kelas Awet : IV - V
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 54,1%
Kandungan Lignin
: 24,6%
Kandungan Pentosan
: 14,9 %
Kandungan Zat Ekstaktif : 2,30 %
53
Kandungan Abu
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 0,9 %
: 1.171m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 31
Perbandingan Runkell
: 0,30
Perbandingan Muhlsteph : 41,8
Perbandingan Flexibilitas : 0,77
Koefisien Kekakuan
: 0,2
Rendeman
Konsumsi Alkali Aktif
Bilangan Kappa
Panjang Putus
Faktor Jebol
Faktor Sobek
Ketahanan Lipat
Daya Renggang
Sifat Pulp
: Klasifikasi IAWA : II
: 45,0 %
: 15,15 %
: 19,15
: 4,95m
: 29,99m /kg
: 68,81 N/kg
: 19,4
: 1,16
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Anacardiaceae
Genus : Campnosperma
Spesies : Campnosperma auriculata Hook f
Nama Daerah
Terentang, antubis pofiri, lemayerari, dalipo,
erwan, kemendo, tapam, tetang
Habitus
Tinggi pohon mencapai 38 m, diameter
mencapi kisaran 80 - 135 cm, batang lurus
Wood properties
Sifat Fisik
Jenis
Berat Jenis
Warna Kayu
Kelas Kuat
Kelas Awet
Arah serat
: hardwood
: 0,4 (0,32 - 0,52)
: Kayu teras putih kelabu,
kayu gubal merah muda
: III - IV
: IV (V)
: lurus atau berpadu
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 1363 m
Diameter Serat
: 24,4 m
Tebal Dinding Sel : 2,7 m
55
Diameter Lumen
: 19 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 51
Perbandingan Runkell
: 0,25
Perbandingan Muhlsteph : 38,3
Perbandingan Flexibilitas : 0,8
Koefisien Kekakuan
: 0,1
Kelas Kualitas
:I
Kelas untuk Pulp
: Klasifikasi IAWA : I
: Syarat Tumbuh
Tipologi lahan gambut dan lahan kering :
hutan rawa gambut (ketebalan gambut
sedang sampai dalam/40 cm -200 cm) dan
tergenang terutama pada hutan skunder
Dataran rendah - 1.500 m dpl
Jenis bersifat cepat tembuh
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Euphorbiaceae
Genus : Endispermum
Spesies : Endispermum malaccense Muell
Nama Daerah
Sesendok, kayu labu,famo, sendok, lokhao,
madang tapak kudu, thapong, membulan,
garung, kayu labuh, sendok-sendok, terbulan
Habitus
Tinggi pohon mencapai 40 m m, diameter
mencapai 150 cm, batang lurus, tanaman
muda bersifat cepat tumbuh.
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,44 (0,3 0,61)
Kelas Kuat : II - III
Kelas Awet : V
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 2.012 m
: 37,3 m
: 3,92 m
: 29,4 m
57
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 54
Perbandingan Runkell
: 0,27
Perbandingan Muhlsteph : 37,7
Perbandingan Flexibilitas : 0,79
Koefisien Kekakuan
: 0,11
Kelas Kualitas
: II
Kelas untuk Pulp
: Klasifikasi IAWA : II
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Melastomataceae
Genus : Dactylocaldos
Spesies : Dactyloclados stenostachys Oliv
Nama Daerah
Embuawan, entibu, madang, mentibu,
marabung, pardu, sangkalikit,medang tabak,
medang miang
Habitus
Tinggi pohon 40 - 45 m, tinggi bebas cabang
6 - 30 m, diameter setinggi dada 40 - 100
cm.dan bisa menacapai 120 150 cm
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 0,53 (0,41 -0,61)
Warna Kayu : Kayu teras coklat muda
putih, Kayu gubal : coklat
muda - putih
Kelas Kuat
: III
Kelas Awet : IV - V
Arah serat
: Berpadu
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
Kandungan Lignin
Kandungan Pentosan
Kandungan Zat Ekstaktif
: 56,2%
: 24,1%
: 14,4%
: 3,71%
59
Kandungan Abu
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 0,2 %
: 1.494 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 51,2
Perbandingan Runkell
: 0,2
Perbandingan Muhlsteph : 30,30
Perbandingan Flexibilitas : 0.83
Koefisien Kekakuan
: 0,08
Konsumsi Alkali Aktif : 15,53 %
Bilangan Kappa
: 15.56
Sifat Pulp
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Rubiaceae
Genus : Anthocephalus
Spesies : Anthocephalus cadamba Roxb.
Nama Daerah
Jabon, kelampian, gelumpai, hara pean, johan,
taloh, tuak toneh, tuek, bance, pute, laran
(Kalimantan), emajang (Sumatera), sure
bundik (Sulawesi Utara).
Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 45 m dengan
panjang bebas cabang 30 m; diameter dapat
mencapai 160 cm
Jenis
fast
growing
dengan
laju
pertumbuhan diameter 7 cm/tahun dan laju
pertumbuhan volume 10-26 m3/tahun
Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi
dengan cabang mendatar, berbanir sampai
ketinggian 1,5 m.
Kulit luar berwarna kelabu coklat sampai
coklat sedikit beralur dangkal
61
Wood properties
Sifat Fisik
Jenis
: Hard wood
Berat Jenis
: 0,42 (0,29-0,56);
Warna Kayu : Kuning - putih semu, kuning
muda
Kelas Kuat
: III IV
Kelas Awet
:V
Arah serat
: Lurus atau berpadu
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 52,4 %,
Kandungan Lignin
: 25,4 %,
Kandungan Pentosan
: 16,2 %
Kandungan Zat Ekstaktif : 1.36 %
Kandungan Abu
: 0,6 %
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 1,245 1,979 m
Diameter Serat : 29,3 47,90 m
Tebal Dinding Sel : 2,50 3,30 m
Diameter Lumen : 24.30 41,30 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 30 45
Perbandingan Runkell : 0,16 0,21
Perbandingan Muhlsteph: 24,6 25,70
Perbandingan Flexibilitas: 0,83-0,86
Koefisien Kekakuan
: 0,07 0,09
Sifat Pulp
: Rendeman
: 44,14 %
: 0,13 % (5 thn)
:6,4 m3 kayu/ton pulp
(5 thn)
Konsumsi Alkali Aktif : 17
Bilangan Kappa
: 20,.09
Indeks Tarik
: 48,55 Nm/g
Indeks Retak
: 2,94 KPa..m2/g
Indeks Sobek
: 3,70 Nm2/kg
Pulp reject
Konsumsi kayu
63
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Datiscaceae
Genus :Octomeles
Spesies : Octomeles sumaterana Miq.
Nama Daerah
Benuang bini, Benuwang, binuang
(Sumatera); banuang, benuang, benuang bini,
bunuang (Kalimantan); benua, benua motutu,
wenuang, winuang (Sulawesi) afu, faara, fada,
ngafi, palaka, senao, tina, walada, (Maluku);
buwar, kijare, (Papua)
Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 45 m atau
lebih dengan panjang bebas cabang
sampai 30 m. Diameter dapat mencapai
90 cm atau lebih.
Batang tegak berbanir yang tingginya
dapat mencapai 3 m, kulit luar tebal
sampai 5 mm berwarna kelabu, berakar
dangkal dan mengelupas kecil-kecil tipis
Wood properties
Sifat Fisik
Jenis
Berat Jenis
Warna Kayu
Kelas Kuat
Kelas Awet
Arah serat
: Hard wood
: 0,33 (0,16 - 0,48)
: Kuning-kelabu, kuning-pucat
: IV - V
:V
: Berpadu
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 49,1%
Kandungan Lignin
: 23,2%
Kandungan Pentosan
: 24,2 %
Kandungan Zat Ekstaktif : 9,9%
Kandungan Abu
: 1,1%
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Sifat Pulp
: 1,536m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 61,7
Perbandingan Runkell
: 0,30
Perbandingan Muhlsteph : 40,70
Perbandingan Flexibilitas : 0,77
Koefisien Kekakuan
: 0,13
Rendeman
: 44,97 %
Konsumsi Alkali Aktif : 17
Bilangan Kappa
: 24,07
Indeks Tarik
: 41,1 8Nm/g
Indeks Retak
: 2,22 KPa.m2/g
Indeks Sobek
: 3,70 Nm2/kg
Klasifikasi IAWA : kelas I
Daerah Sebaran Alami
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Irian, Riau, P. Halmahera, P. Seram
Syarat Tumbuh
Tipologi lahan mineral dengan topografi
datar-berbukit, sepanjang aliran air.
Curah hujan A - C (2000 5000 mm/th)
Pada ketinggian 0 - 900 m dpl.
Temperatur 18C - 34C
Tekstur tanah ringan-sedang, pH asam
Drainase baik, lembab
Jenis bersifat intoleran
Pembungaan dan Pembuahan
Desember Januari, Mei Juni
65
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus macrophyllus Roxb
Nama Daerah
Tisuk, anuk-anuk (Batak), waru gunung,
barukasi, barusebsa
Habitus
Tinggi pohon mencapai 30 m, panjang
batang bebas cabang mencapai 12 m,
diameter mencapai 80 cm, kadangkadang berbanir kecil
Termasuk jenis fast growing
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 1.003 1.453 m;
1,22 m (umur
2,5 4,5 thn)
Diameter Serat
: 22,60 24,20 m
Tebal Dinding Sel : 2,18 2,24 m
Diameter Lumen : 18,20 19,70 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 44 - 60
Perbandingan Runkell
: 0,23 0,24
Perbandingan Muhlsteph : 33,7 34,9
Perbandingan Flexibilitas : 0,81
Koefisien Kekakuan
: 0,09 0,10
Sifat Pulp
Rendeman
: 48,2 %
Pulp reject
: 0,02 %
Konsumsi kayu
: 5,8 m3kayu/ton pulp
Konsumsi Alkali Aktif : 20%
Klasifikasi IAWA : I - II
67
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Euphorbiceae
Genus : Macaranga
Spesies : Macaranga hypoleuca
Nama Daerah
Mahang putih
Habitus
Tinggi pohon mencapai lebih dari 40 m
dengan diameter mencapai lebih dari 50
cm
Termasuk jenis fast growing
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,34 (0,21-0,47)
Kelas Kuat : III - IV
Kelas Awet : I
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
Kandungan Lignin
Kandungan Pentosan
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 52,23 %
:26,99 %
: 15,45 %
: 1.455m
: 36,82 m
: 2,28 m
: 32,27m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 40
Perbandingan Runkell
: 0,14
Perbandingan Muhlsteph : 23
Perbandingan Flexibilitas : 0,88
Koefisien Kekakuan
: 0,06
Kelas Kualitas
:I
Sifat Pulp
Rendeman
Konsumsi Alkali Aktif
Bilangan Kappa
Indeks Tarik
Indeks Retak
Indeks Sobek
: 40,56 %
: 17 %
: 15,34
: 42,53 Nm/g
: 2,83 KPa.m2/g
: 4,05 Nm2/kg
Klasifikasi IAWA : I
Klasifikasi Vandemicum Kehutanan
:I
69
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Euphorbiceae
Genus : Macaranga
Spesies : Macaranga gigantea
Nama Daerah
Biruwak, serkubung (Sumatera); dahan
kagurangen (Sulawesi);
Habitus
Pohon tinggi hingga kurang lebih bisa
mencapai 30 m dengan diameter mencapai
40 cm
Termasuk jenis fast growing
Wood properties
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 1.598 m
: 26,34m
: 2,36m
: 18,04m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 61
Perbandingan Runkell
: 0,26
Perbandingan Muhlsteph : 53
Perbandingan Flexibilitas : 0,68
Koefisien Kekakuan
: 0,09
Sifat Pulp
Rendeman
Konsumsi Alkali Aktif
Bilangan Kappa
Indeks Tarik
Indeks Retak
Indeks Sobek
: 48,72 %
: 17 %
: 38,87
: 39,26 Nm/g
: 2,52 KPa.m2/g
: 4,34 Nm2/kg
Sifat Pengolahan
Rendeman Sisa
: 0,35 %
71
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Magnoliaceae
Genus : Manglieta
Spesies : Manglieta glauca Blume
Nama Daerah
Manglid, baros (Sumatera), cempaka bulus
(Jawa)
Habitus
Pohon berdimensi kecil sampai sedang, tinggi
dapat mencapai 40m dengan diameter 150
cm/
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 0,32 - 0,58
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
: 48,87 %
Kandungan Lignin
: 21,96 %
Kandungan Zat Ekstaktif : 2,35 %
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 1666 m
: 28,5 m
: 4,15 m
: 20,2 m
Nilai Turunan
Perbandingan Runkell
: 58,76
Perbandingan Muhlsteph : 49,84
Perbandingan Flexibilitas : 0,71
Koefisien Kekakuan
: 0,15
Kelas Kualitas
: II
Ekologi dan Distibusi
73
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Meliaceae
Genus : Khaya
Spesies : Khaya anthotecha
Nama Daerah
Khaya, Mahoni Afrika
Habitus
Termasuk pohon dengan berukuran kecil
sampai besar dengan tinggi dan diameter bisa
mencapai 60 m dan diameter 150-400 cm
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
: 0,46 0,8
: Syarat Tumbuh
Dataran rendah sampai 500 m dpl
Tipe iklim A C , CH 1200 1800
mm/thn
Pada tanah subur dan dalam
Jenis bersifat cepat tumbuh
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Polygalaceae
Genus : Xanthophyllum
Spesies : Xanthophyllum flavescens Roxb
Nama Daerah
seng dong, dugi, ki endog, bok-bok, banig, hu
yuan, jerukan, endog-endogan, medang batu
Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 50m dengan
diameter setinggi dada 120 cm
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,68 (0,43 - 0,87)
Warna Kayu : Kayu teras kuning
Kelas Awet : II - III
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
Kandungan Lignin
Kandungan Pentosan
Kandungan Abu
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 46,80 %
: 25,81 %
: 16,18%
: 1,91%
: 1.660 37 m
75
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 38
Perbandingan Runkell
: 0,22
Perbandingan Muhlsteph : 33,1
Perbandingan Flexibilitas : 0,82
Koefisien Kekakuan
: 0,09
Ekologi dan Distibusi
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Apocynaceae
Genus : Dyera
Spesies : Dyera costulata
Nama Daerah
jelutung, letung, lebuai, melobuai, pidoron,
pantung, jorenang, pule.
Habitus
Tinggi pohon 25 - 45 m, diameter 100 cm
namun tinggi dan diameter bisa mencapai 60
m dan 260 cm.
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis
Warna Kayu
Kelas Kuat
Kelas Awet
Arah serat
Sifat Kimia
Kandungan Sellulosa
Kandungan Pentosan
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
: 57,2 %
: 13,0 %
: 1.470 m
: 35 m
77
Klasifikasi IAWA : II
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus tilliaceus L.
Nama Daerah
Waru laut
Habitus
Tinggi pohon dan diameter pada umur 11
tahun ada pada kisaran 20 28 m dan 24 31
cm.
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,46 & 0.52
Kelas Kuat : II - III
Kelas Awet : III
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
: 1.103 & 1.432 m
Diameter Serat
: 31,4 & 20 m
Tebal Dinding Sel : 2,32 & 2,28 m
Diameter Lumen : 26,8 &15,4 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 35 & 72
Perbandingan Runkell
: 0,17 & 0,3
Perbandingan Muhlsteph : 27,4 &40,7
79
Syarat Tumbuh
Dataran rendah sepanjang pantai berpasir
Dapat tumbuh pada tanah miskin hara
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Annonaceae
Genus : Cananga
Spesies : Cananga odorata
Nama Daerah
kenanga
Habitus
Tinggi pohon bisa mencapai 30 m
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,33 (0,20 0,44)
Kelas Kuat : IV - V
Kelas Awet : V
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 961 m
: 30,8 m
: 2,22 m
: 26,4 m
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 31
Perbandingan Runkell
: 0,17
Perbandingan Muhlsteph : 26,8
Perbandingan Flexibilitas : 0,86
Koefisien Kekakuan
: 0,07
81
Kelas Kualitas
:I
Klasifikasi IAWA : I
Syarat Tumbuh
Tumbuh pada hutan skunder dataran
rendah
Jenis bersifat cepat tumbuh
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Euphorbiaceae
Genus : Endispermum
Spesies : Endispermum malaccense Muell
Nama Daerah
Sesendok, kayu labu,famo, sendok, lokhao,
madang tapak kudu, thapong, membulan,
garung, kayu labuh, sendok-sendok, terbulan
Habitus
Tinggi pohon mencapai 40 m m, diameter
mencapai 150 cm, batang lurus, tanaman
muda bersifat cepat tumbuh.
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,44 (0,3 0,61)
Kelas Kuat : II - III
Kelas Awet : V
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 2.012 m
: 37,3 m
: 3,92 m
: 29,4 m
83
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 54
Perbandingan Runkell
: 0,27
Perbandingan Muhlsteph : 37,7
Perbandingan Flexibilitas : 0,79
Koefisien Kekakuan
: 0,11
Kelas Kualitas
: II
Kelas untuk Pulp
Klasifikasi IAWA : II
Identitas Jenis
Taksonomi
Familiy : Sonneratiaceae
Genus : Duabanga
Spesies : Duabanga moluccana
Nama Daerah
Benuang laki (Kalimantan), gayawas hutan
(Maluku), kalanggo (Sumbawa)
Habitus
Merupakan pohon berukuran sedang sampai
besar dengan tinggi dan diameter bisa
mencapai 45 m dan 100cm.
Wood properties
Sifat Fisik
Berat Jenis : 0,39 (0,27 0,51)
Warna Kayu : putih samapai
kecoklatan
Dimensi Serat
Ukuran Serat
Panjang Serat
Diameter Serat
Tebal Dinding Sel
Diameter Lumen
: 1.264 m
: 31,70 m
: 4,90 m
: 21,9 m
85
merah
Nilai Turunan
Daya Tenun
: 40
Perbandingan Runkell
: 0,45
Perbandingan Muhlsteph : 53,30
Perbandingan Flexibilitas : 0,69
Koefisien Kekakuan
: 0,16
Kelas Kualitas
: II
Kelas untuk Pulp
Klasifikasi IAWA : II
TOTAL
SK
SEMENTARA
Luas
Unit
(Ha)
TOTAL JUMLAH
NO
PROPINSI
NAD
233.870
7.300
241.170
SumUt
298.485
298.485
SumBar
50.649
22.555
73.204
Riau
51
1.669.551
51
1.669.551
Jambi
18
663.809
59.960
20
723.769
SumSel
19
1.375.632
21.000
5.485
21
1.402.117
Bengkulu
Lampung
155.654
155.654
Bangka
67.935
146.739
214.674
10
Kalbar
26
1.291.101
250.080
12
687.233
43
2.228.414
11
Kalteng
15
478.160,43
44.700
107.796
22
630.656,43
12
Kalsel
12
488.420
56.500
12.195
16
557.115
13
Kaltim
29
1.376.486
33.200
11
312.058
45
1.721.744
14
SulUtara
7.500
7.500
15
Sul Teng
13.400
5.300
33.980
52.680
16
SulTenggara
17
SulSel
29.000
59.900
88.900
18
Gorontalo
88.680
88.680
19
Sulbar
13.300
76.980
90.280
20
NTB
64.780
6.140
70.920
21
NTT
6.880
77.350
84.230
22
Maluku
71.720
90.050
161.770
23
Maluku
Utara
37.873
37.873
24
Papua
Total
SK DEFINITIF
Luas
Unit
(Ha)
TOTAL
PENCADANGAN
Luas
Unit
(Ha)
Unit
Luas
(Ha)
376.200
911.667
1.287.867
207
8.763.525
25
484.860
48
2.638.868
280
11.887.253,20
Ket :
Status SK Definitif :
Status HTI yang telah diberikan IUPHHK-HTI melalui Keputusan Menteri Kehutanan. Atas IUPHHK-HTI
tersebut dikenakan hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Kehutanan tersebut
Status SK Sementara : Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri yang diberikan melalui Keputusan Menteri Kehutanan yang proses
definitifnya dilanjutkan pemenuhan kelengkapan persyaratan sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Menteri Kehutanan tentang Pemberian HPHT/IUPHHK pada hutan tanaman yang (Keputusan yang belum
definitif karena terdapat kekurangan pemenuhan kelengkapan persyaratan)
Status Pencadangan :
HTI yang telah memperoleh persetujuan prinsip pembangunan hutan tanaman
Sumber :
Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman Direktorat Jenderal Bina
Produksi
Kehutanan
87
88
88
5. Perkembangan Perusahaan HTI-Pulp Pemegang Ijin Usaha di Indonesia hingga tahun 2009
Data dan statistika Pulp di Indonesia
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Luas
(Ha)
Lokasi
Jenis Tanaman
Dominan
95/Kpts-II/1992
05/08/92
111.000
556/Kpts-II/1997
09/01/1997
97.300
SUB TOTAL
208.300
82/Kpts-II/2001
15/03/2001
42.530
360/Kpts-II/1989
19/07/1989
30.000
262/Menhut-II/2004
21/07/2004
65.000
351/Menhut-II/2004
28/09/2004
269.060
SUB TOTAL
Tapanuli Selatan
Tapanuli Utara;
Tapanuli Selatan
Labuhan Batu;
Tapanuli Selatan
406.590
257/Kpts-II/2000
23/08/2000
28.617
Dharmasraya
Acacia
129/Kpts-II/1998
18/02/1998
6.675
Pasaman Barat
Sengon
SUB TOTAL
35.292
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Lokasi
Luas
(Ha)
Jenis Tanaman
Dominan
Provinsi Riau
743/Kpts-II/1996
25/11/1996
299.975
Kampar, Bengkalis,
Pelalalawan
122/Menhut-II/2007
22/04/2007
10.740
Indragiri Hulu
20/Menhut-II/2007
05/01/2007
22.250
Siak
555/Menhut-II/2006
22/12/2006
19.870
Rokan Hulu
64/Menhut-II/2007
23/02/2007
7.550
Siak
207/Menhut-II/2006
08/06/2006
28.890
Indragiri Hilir
K.Meranti,R.Campuran,
K.Indah
365/Kpts-II/2003
30/10/2003
33.605
Bengkalis
Acacia
67/Menhut-II/2007
23/02/2007
13.420
Indragiri Hulu
Acacia
70/Menhut-II/2007
23/02/2007
4.010
Pelalawan
10
68/Menhut-II/2007
23/02/2007
15.360
Indragiri Hulu
11
88/Menhut-VI/2007
22/03/2007
21.880
Rokan Hilir
12
733/Kpts-II/1997
01/12/1997
9.300
13
217/Menhut-II/2007
31/05/2007
10.390
Bengkalis
14
69/Menhut-II/2007
23/02/2007
5.970
Pelalawan
15
101/Menhut-II/2006
11/04/2006
9.240
Pelalawan
Acacia, Eucalyptus
Acacia
89
90
88
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Lokasi
Luas
(Ha)
Jenis Tanaman
Dominan
16
71/Menhut-II/2007
23/02/2007
14.800
Indragiri Hulu
17
66/Menhut-II/2007
23/02/2007
7.480
Pelalawan
18
21/Menhut-II/2007
19/07/2007
9.300
Siak
19
241/Menhut-II/2007
12/11/2002
26.880
Kampar Pelalawan
20
75/Menhut-II/2007
23/02/2007
13.170
Bengkalis
21
104/Menhut-II/2006
11/04/2006
15.640
Pelalawan
22
553/Menhut-II/2006
22/12/2006
8.670
Indragiri Hulu
23
542/Kpts-II/1997
25/08/1997
12.000
Bengkalis, Siak,
Kampar
Acacia
24
327/Menhut-II/2009
12/06/2009
350.165
Kuantan Sengingi,
Pelalawan
Acacia, Eucalyptus,
Maesopsis eminii, Kayu
indah
25
61/Menhut-II/2006
22/03/2006
9.570
Indragiri Hilir
26
554/Menhut-II/2006
22/12/2006
22.930
Siak
27
79/Menhut-II/2007
23/02/2007
23.340
Indragiri Hulu
28
552/Menhut-II/2006
22/12/2006
5.630
Siak
Acacia
29
65/Menhut-II/2007
23/02/2007
8.030
Pelalawan
Acacia
44.330
30
18/Menhut-II/2007
05/01/2007
Acacia
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Lokasi
Luas
(Ha)
Jenis Tanaman
Dominan
31
366/Kpts-II/2003
30/10/2003
46.230
Bengkalis
32
378/Menhut-II/2008
28/10/2008
20.000
Indragiri Hilir
33
244/Kpts-II/2000
22/08/2000
76.017
Indragiri Hulu
Acacia
19/Menhut-II/2007
05/01/2007
9.300
Merawang
Acacia
102/Menhut-II/2006
11/04/2006
11.830
Pelalawan
Acacia
34
35
36
22/Menhut-II/2007
05/01/2007
18.767
Siak
37
202/Menhut-II/2007
16/05/2007
23.030
Pelalawan, Kampar
38
71/Kpts-II/2001
15/03/2001
34.972
Kota Dumai
39
215/Menhut-II/2007
28/05/2007
1.480
Pelalawan
40
PT. Uniseraya
214/Menhut-II/2007
28/05/2007
33.360
Pelalawan
41
362/Menhut-II/2007
25/10/2007
7.465
Kampar
SUB TOTAL
1.366.836
Provinsi Jambi
1
464/Menhut-II/2009
05/08/2009
10.785
Sarolangun
436/Menhut-II/2009
23/07/2009
8.000
Sarolangun
342/Menhut-II/2004
09/09/2004
15.012
Merangin
Acacia
Acacia
91
92
88
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Lokasi
Luas
(Ha)
419/Menhut-II/2009
13/07/2009
37.500
Bungo
68/Menhut-II/2004
09/03/2004
51.260
401/Menhut-II/2006
19/07/2006
19.770
Tebo
SUB TOTAL
142.327
339/Menhut-II/2004
07/11/2004
192.700
338/Menhut-II/2004
07/11/2004
127.870
337/Menhut-II/2004
07/11/2004
59.345
Musi Banyuasin
38/Kpts-II/1996
29/01/1996
296.400
PT. Pakerin
226/Kpts-II/1998
27/02/1998
43.700
347/Menhut-II/2004
10/11/2004
142.355
29/Menhut-II/2006
13/02/2006
30.040
Musi Banyuasin
207/Menhut-II/2006
29/05/2005
7.550
90/Menhut-II/2007
22/03/2007
67.100
SUB TOTAL
967.060
Jenis Tanaman
Dominan
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Lokasi
Luas
(Ha)
750/Kpts-II/1996
02/12/1996
299.700
Sanggau; Sintang
329/Kpts-II/1998
27/02/1998
113.196
Ketapang
80/Menhut-VI/2006
04/03/2006
25.580
210/Menhut-II/2007
28/05/2007
27.250
SUB TOTAL
Ketapang
465.726
908/Kpts-II/1999
14/10/1999
74.730
219/Kpts-II/1998
27/02/1998
92.150
SUB TOTAL
166.880
88/Kpts-II/1996
12/03/1996
201.821
383/Kpts-II/1997
22/07/1997
65.659
184/Kpts-II/1996
23/04/1996
161.127
Pasir; Kutai
156/Kpts-II/1996
08/04/1996
183.300
Kutai
641/Kpts-II/1996
08/10/1996
180.330
SUB TOTAL
792.237
Bulungan
Jenis Tanaman
Dominan
93
94
88
No
PERIJINAN
Nomor SK
Tanggal
SK
Luas
(Ha)
Lokasi
SUB TOTAL
G R A N D
5/Kpts-II/1998
05/01/1998
206.800
206.800
T O T A L
4.758.048
Source : BP2HP Wil.III Pekanbaru dan Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman Departemen Kehutanan Indonesia, 2009
Jenis Tanaman
Dominan
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
Mulai Produksi
Kapasitas
Terpasang
Jenis Produk
Tenaga Kerja
:
:
2.
:
:
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
:
:
Jenis Produk
Tenaga Kerja
95
3.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
-
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
Tenaga Kerja
4.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
Tenaga Kerja
:
:
:
:
5.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
:
:
Jenis Produk
Tenaga Kerja
:
:
State Enterprises
Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darusalam
Kantor Pusat :
Lhokseumawe Telp. (0645) 41733 , Fax
(0645) 41482
Kantor Jakarta :
Jakarta Telp. (021) 65867286, Fax. (021)
65867288
1988
Pulp 165.000 ton/tahun; Kertas 135.000
ton/tahun
Pulp, kertas semen, Kraft liner
Indonesia 889
Asing -
97
6.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
:
:
Jenis Produk
Tenaga Kerja
7.
State Enterprises
Leces, Probolinggo, Jawa Timur
Kantor Pusat :
Probolinnggo, Telp. (0335)680993, Fax.
(0335) 680954, Email : ptklnet@idola.net.id,
website :http://www.kertasleces.co.id
Kantor Jakarta :
Kebayoran Baru, Jakarta Telp.
(021)7202773,Fax(021) 7221416
1939
Pulp 72.000 ton/tahun ; kertas 195.000
ton/tahun
Pulp, kertas tulis dan cetak, kertas koran,
corrugating medium, kraft liner
Indonesia 3.017
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
:
:
Jenis Produk
Tenaga Kerja
8.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
:
:
:
Tenaga Kerja
9.
State Enterprises
Padalarang, bandung, Jawa Barat
Kantor Pusat :
Padalarang, bandung, Jawa Barat, Telp.
(022) 6809393, Fax. (022) 6809284, Email :
ptkp@indosat.net.id
Unit I : 1923 Unit II : 1976
Pulp 3000 ton/tahun Kertas 7900 ton/tahun
Pulp, kertas tulis dan cetak, security paper,
kertas rokok
Indonesia 473
Asing -
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
:
:
Jenis Produk
Tenaga Kerja
99
10.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
:
:
:
Tenaga Kerja
11.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
Tenaga Kerja
:
:
:
:
12.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
Tenaga Kerja
13.
:
:
:
:
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
:
:
Jenis Produk
Tenaga Kerja
:
:
101
14.
Status
Lokasi Pabrik
Alamat Perusahaan
:
:
Mulai Produksi
Kapasitas Terpasang
Jenis Produk
Tenaga Kerja
:
:
:
:
103