JU dan AIKI
Dalam khasanah beladiri Jepang kita akan menemukan
perguruan seni beladiri yang dikenali atas dasar prinsip sistem yang
dipelajarinya, yaitu "Ju" dan Aiki". Ju dalam bahasa Inggris
diartikan sebagai Suppleness" dan Aiki berarti harmonisasi atau
penyelarasan "Ki".
Pada perkembangannya Ju-Jutsu berkembang dengan
"JUDO" dan Aiki-Jutsu berkembangan dengan "AIKIDO"nya. Jutsu
lebih cenderung pada suatu seni ataupun metode yaitu pada aspek
fisik dan teknisnya, sedangkan do diartikan sebagai "way" atau jalan
yang mempunyai aspek pemahaman spiritual.
Jadi, Aikido diartikan sebagai jalan untuk mempelajari
keselarasan atau mengharmonisasikan "Ki" (Ki diartikan sebagai
jiwa atau energi hidup) yang mengandung pemahaman penempaan
latihan secara fisik dan mental.
SOKAKU TAKEDA
Sokaku Takeda mempelajari
Aikijutsu dari Saigo Tanomo,
seorang
pemimpin
keluarga
Takeda yang merupakan pewaris
terakhir ilmu rahasia Oshikiuchi.
Dalam suatu huru hara
nasional Jepang, keluarga Takeda
sebagai pengikut setia Tokugawa
diserang dan hanya sebagian
anggotanya yang lolos dari maut.
Sokaku Takeda termasuk di antara
yang selamat.
Kemudian, sebagai pewaris
ilmu rahasia keluarga, Sokaku
Takeda banyak melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain
sambil menyebarkan ilmu Aikijutsu kepada orang yang ia pilih.
Tidak sembarang orang bisa menjadi muridnya. Selama masa
perjalanan dan pengajaran ilmu rahasianya tersebut Takeda
menjadi sangat terkenal ke seluruh Jepang dan menjadi legenda
tersendiri.