Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian
penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut,
antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok,
lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.

1.2.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini rangkaian system kelistrikan body.

1.3.

Tujuan Makalah
Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan setiap siswa khususnya

kelas xii dapat memahami fungsi dan cara kerja kelistrikan body standart.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KELISTRIKAN BODY
Kelistrikan body adalah

semua sistem kelistrikan pada body

kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat


berkendara. Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan,
meter kombinasi, wiper & washer.
2.1. 1 JARINGAN KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan
komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan.
Wiring harness terdiri dari :
1. Kabel
2. Komponen-komponen penghubung
a. Junction block
b. Relay block
c. Konektor
d. Baut massa
3. Komponen-komponen pelindung sirkuit
a. Sekring (fuse)
b. Fusible link
c. Circuit breaker

2.1.2 KABEL
Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh :

Besarnya arus yang lewat


2

Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan


Penurunan tegangan yang diijinkan
2.2. KOMPONEN PENGHUBUNG
Wiring harness dibagi dalam beberapa bagian untuk memudahkan
pemasang-an pada kendaraan. Untuk itu pada wiring harness dibutuhkan
komponen penghubung.
Junction Block Dan Relay Block
Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak (block)
tempat pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan.
Perbedaannya adalah pada junction block terdapat PCB (printed
circuit board) atau papan cetakan sirkuit.
3

Pada relay block terdapat:


1.

Relay

2.

Sekring (fuse)

3.

Fusible link

Connector
Connector berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau
jaringan kabel dengan komponen.
Jantan

Connector dibagi menjadi :


1

1. Female (Betina)
2. Male (Jantan)

Baut Massa
Baut massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kael ke body
kendaraan (massa).
2.3. KOMPONEN PELINDUNG SIRKUIT
Komponen pelindung sirkuit berfungsi untuk mencegah rusaknya
komponen-komponen kelistrikan akibat arus yang berlebihan.
Sekring (Fuse)
1

Fuse dibagi menjadi 2 tipe :


1. Blade
2. Cartridge (tabung)
Fuse blade mempunyai identifikasi :

Kapasitas
5A
7.5 A
10 A
15 A
20 A
25 A
30 A

Warna
Coklat kekuningan
Coklat
Merah
Biru
Kuning
Tidak berwarna
Hijau

Fusible Link
1

Fusible link terbagi menjadi :


1. Tipe cartridge
2. Tipe link (kabel)
Fusible link mempunyai identifikasi :
Kapasitas

Warna

30 A
40 A
50 A
60 A
80 A
100 A

Merah muda
Hijau
Merah
Kuning
Hitam
Biru

Circuit Breaker
Circuit

breaker

adalah

kompo-nen pelindung yang


didesain

un-tuk

membuka

saat arus yang berlebihan


melewatinya.

2.4. SAKLAR DAN RELAY


2.4.1 SAKLAR
Saklar (switch) berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
arus listrik pada sirkuit kelistrikan.
Saklar Putar (Rotary Switch)
Pengoperasian

switch

ini

dengan cara diputar


Switch putar digunakan pada
kunci

kontak,

wiper,

dan

head lamp.

Saklar Tekan (Push Switch)


Pengoperasian

switch

ini

dengan cara ditekan


Switch tekan digunakan pada
lampu hazard (Elf), washer
5

Saklar Ungkit (Seesaw Switch)


Switch

ungkit

digunakan

pada lampu kabut, hazard.

Saklar Tuas (Lever Switch)


Pengoperasian

switch

ini

dengan cara digerakkan ke


atas, ke ba-wah, ke kiri, ke
kanan.
Switch tuas digunakan pada
lam-pu sein.
Reed Switch
Switch ini akan ON saat
ferrite

magnet

bertemu

dengan reed switch.


Dan digunakan pada water
sedi-meter

dan

indikator

permukaan minyak rem.

Temperatur Switch
Switch
berdasarkan
suhu.

ini

bekerja
perubahan

Dan digunakan pada sistem


ke-listrikan water temperatur
gauge.
2.4.2 RELAY
Relay berfungsi untuk :

Memperpanjang umur switch.


Memperkecil voltage drop karena sirkuit dapat diperpendek.
Bila

arus

listrik

mengalir

antara titik A dan B, maka


pada

coil

akan

kemagnetan

terjadi
yang

menyebabkan

plunger

tertarik dan menghubungkan


titik A dan C.
Tipe relay diatas adalah relay electromagnetic tipe plunger 3 kaki
normally open (kondisi awal terbuka).
1

Tipe lainnya adalah :


1. Relay 4 kaki normally
open
2. Relay 4 kaki normally
closed

3. Relay

double

throw

(engsel)
2.5. SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan (lighting system) berfungsi untuk keselamatan
berkendara di malam hari.
Dan terdiri dari :
1. Lampu kepala (head light)
2. Front combination light

Clearance light (lampu jarak)

Turn signal & hazard warning light

3. Rear combination light


-

Tail light & stop light

Turn signal & hazard warning switch

Back up light

4. Dome light
5. Licence plate light
6. Meter combination light

4
5

1
3

2.5.1 LAMPU BESAR


Sistem lampu besar berfungsi untuk menerangi jalan pada bagian
depan ken-daraan.
1

Dan terdiri dari :

1.

Lampu dekat (low beam)

2.

Lampu jauh (high beam)

Pada sistem ini menggunakan 2 tipe lampu, yaitu :


1. Sealed beam
Pada tipe ini lampu menjadi satu
dengan rumahnya dan bila lampu
putus kita harus mengganti satu
set (assy)

2. Semi-sealed beam
Pada tipe ini bila lampu putus kita dapat mengganti lampunya saja.
Tipe bola lampu terbagi menjadi 2 tipe :
1. Lampu biasa

2. Lampu quartz halogen

Bola lampu tipe quartz halogen tidak boleh dipegang karena lemak
atau garam yang terdapat pada tangan kita akan menempel pada
lampu yang akan menyebabkan umur lampu pendek.

Cara Kerja
1. Saat Low Beam (Lampu Dekat)

Light control switch = H + E dan B + T


Dimmer switch = HL + HS
Battery fuse 15 A B light control switch T light control
switch tail light massa.
- Lampu- lampu kecil menyala.

Battery headlight filamen low HL dimmer switch HS


dimmer switch H light control switch E light control switch
massa.
- Lampu besar dekat menyala.
2. Saat High Beam (Lampu Jauh)

10

Light control switch = H + E dan B + T


Dimmer switch = HU + HS
Battery fuse 15 A B light control switch T light control
switch tail light massa.
- Lampu- lampu kecil menyala.

11

Battery headlight filamen high & high beam indicator light


HU dimmer switch HS dimmer switch H light control switch

E light control switch massa.


- Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala.

3. Saat Flash (Passing)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

12

Kelistrikan body adalah

semua sistem kelistrikan pada body

kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat


berkendara. Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan,
meter kombinasi, wiper & washer.
Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan
komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan.
Wiring harness terdiri dari :
4. Kabel
5. Komponen-komponen penghubung
e. Junction block
f. Relay block
g. Konektor
h. Baut massa
6. Komponen-komponen pelindung sirkuit
d. Sekring (fuse)
e. Fusible link
f. Circuit breaker

B. SARAN
Setelah membuat makalah, dan kesimpulan, penulis memberikan
saran kepada para pembaca, mengingat makalah ini masih perlu perbaikan
dan kritik, maka dari itu, penulis sarankan agar para pembaca dapat
membacanya dengan baik dan mempelajarinya dan kemudian lengkapilah
jika disana ada yang perlu di lengkapi, dan jika ada kesalahan, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan.

13

DAFTAR PUSTAKA

m-Edukasi.net
http://anistkr.blogspot.com/2012/05/sistem-kelistrikan-body.html

14

Anda mungkin juga menyukai