Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia merupakan potensi yang harus digali sebagai asset
nasional, modal dasar pembangunan bangsa.

Potensi hanya dapat digali,

dikembangkan dan dipupuk secara efektif melalui strategi dalam pendidikan ,


pembelajaran secara terarah dan terpadu dengan pengelolaan secara proposional,
serasi, seimbang dalam mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
Bab IV pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak
mengarahkan, membimbing dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kurikulum sebagai salah
satu subtansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan
silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian sekolah atau
daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi
pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Sebagian besar
kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standart Nasional Pendidikan
dilaksanakan sekolah atau daerah.
Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidkan (KTSP) yang
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, stuktur dan muatan
KTSP, kalender pendidikan dan silabus dengan cara melakukan penjabaran dan
penyesuaiuan Standart isi yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun
2006 dan Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Kepmendiknas

No. 23 Tahun 2006. Kelompok Mata pelajaran estetika yang mencakup Mata
Pelajaran Seni Budaya dan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek sastra
khususnya teater memiliki karakteristik pembelajaran yang khas dalam mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Dalam mata pelajaran seni budaya sendiri aspek budaya dibahas secara
terintegrasi dengan seni. Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena
keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/ kreasi dan berapresiasi.
Pendidikan seni budaya bersifat multilingual, multidemensional dan
multikultural.

Multilingual

bermakna

pengembangan

kemampuan

mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti
bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidemensional
bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi pengetahuan,
pemahaman, analisis dan evaluasi.
Apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, kinestetika dan etika. Sifat multikultural mengandung makna
pendidikan seni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi
terhadap beragam seni budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan
wujud pembentukan sikap demokratis. Dan Cara yang diyakini akan mampu
meningkatkan potensi sumber daya manusia secara utuh bagi perserta didik
dengan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, dengan upaya dilakukan
secara berkesimambungan, dimulai dari konsep, pengembangan pedoman,
sosisalisasi dan penerapan kurikulum.

Pendidikan seni budaya memiliki peran dalam pembentukan kepribadian


perserta didik yang harmonis dan membantu siswa dalam usaha membandingkan
dengan bangsa lain yang masih banyak mengalami hambatan kebudayaan dalam
usaha mengetahui kepribadian bangsa dan kemampuan mengenali SDM yang
dimiliki bangsa tersebut.
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Duduksampeyan melalui pembelajaran
berdasar strategi pendekatan proses dalam keterampilan meniru dalam berkarya
seni rupa yang selama ini mengharapkan aktifitas siswa dalam mendalami materi
dirasa sangat kurang, terutama dalam usaha membaca literature yang ada di
perpustakaan, usaha belajar kelompok dan siskusi kelompok ternyata masih
sangat kurang. Usaha-usaha meningkatkan dan mengoptimalkan pembelajaran
hasil kegiatan siswa .
B.

RUMUSAN MASALAH
Masalah dalam penelitian ingin mengetahui efektifitas keterampilan meniru
dalam mata pelajaran seni rupa siswa siswa SMP Kelas VII.

Apakah aktifitas dalam meniru obyek gambar dapat menghasilkan


nilai yang lebih baik dan efektif dalam pembelajaran seni rupa.

C.

TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui efektifitas dalam meniru dalam pelajaran seni rupa
dapatkah menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada proses belajar mengajar
seni budaya.
2. Untuk mengetahui efektifitas strategi pendekatan proses kegiatan meniru pada
pembelajaran seni rupa di sekolah.

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1.

Bagi Siswa

Tercipta suasana belajar yang lebih menyenangkan dan kreatif.

Pengalaman belajar mengajar yang sangat bervariasi.

Siswa yang kurang dapat mencari cara belajar lebih menyenangkan.

Meniru merupakan cara belajar yang selalu penuh dengan model bagi
siswa yang ingin belajar.

2. Bagi Guru

Meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan.

Bahan yang dapat menjadi informasi dalam usaha meningkatkan


prestasi siswa , setelah mengetahui hasil pembelajarannya.

Guru dapat terbantu dalam usaha penguatan hasil pembelajaran siswa.

Memberikan motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian.

3.

Bagi Pengembangan Kurikulum

Memberikan alternatif model-model metode pembelajaran.

Sebagai bahan yang dapat dijadikan informasi dan pertimbangan


dalam penelitian lebih lanjut tentang model-model metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

4.

Bagi Pengembangan Sekolah

Ketuntasan belajar dapat dengan mudah tercapai.

Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil pendidikan siswa.

Memberikan inovasi untuk guru dalam melakukan penelitian.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TIDAKAN
A. KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran merupakan proses yang lenkap dan komplek dan melibatkan
berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam usaha menciptakan pembelajaran
yang kreatif dan menyenangkan diperlukan keterampilan pembelajaran dan
keterampilan mengajar. ( Mulyasa; 2005 ).
Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna bila
informasi yang akan dipelajari siswa dengan struktur kognitif yang dimilikinya,
sehingga siswa tersebut dapat mengkaitkan iformasi barunya dengan struktur
kognitif yang dimilikinya. (Hudaya, 1990, 54)
Dalam teori belajar Robert M. Gagne yang diungkapkan

Ruseffendi

(1980, 138) dikatakan bahwa dalam belajar ada dua obyek yang dapat diperoleh
siswa, obyek langsung dan obyek tidak langsung. Obyek tidak langsung antara
lain ialah kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah mandiri (belajar,
bekerja, dll).

Berdasar analisa kontek tentang pendekatan proses, Funk

berpendapat (Dimyati, dkk 1999) yang dimaksud pendekatan proses adalah


pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa belajar dengan ilmu
pengetahuan. Siswa merasa senang dan gembira karena mereka aktif membaca
di perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan umum karena mereka dapat
mencari bahan dan contoh sendiri dalam belajar menulis.
Pendekatan proses menurut Tompkins siswa aktif dalam proses
pembelajaran. Menurut Brown (1994) guru jangan mendominasi aktifitas proses

belajar mengajar, tetapi memberikan kesempatan seluas-luasnya dengan banyak


membaca di perpustakaan agar siswa mudah berinteraksi, baik dengan guru,
teman maupun bacaan di perpustakaan.
Bersikap positif terhadap pembelajaran bahasa, seni dan mengerti
bagaimana seharusnya belajar. Obyek langsung adalah sebagai berikut :
1. Fakta
Contoh fakta ialah dalam melakukan pengamatan belajar di saat siswa
melakukan pekerjaan meniru obyek yang diberikan oleh guru dalam mata
pelajaran seni rupa.
2. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan
cepat.
Misalnya; Mengerjakan tugas yang dibebankan ke siswa dalam meniru obyek
yang diberikan guru dalam mata pelajaran seni rupa.
3. Konsep
Konsep merupakan ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan
bentuk-bentuk hasil pekerjaan kedalam contoh.
4. Aturan
Aturan ialah obyek yang paling abstrak yang dapat berupa sifat, dalil dan
teori.
Diskusi dapat diartikan sebagai percakapan respon yang dijalin oleh
pertanyaan problematik yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah.
(Mulyana, 2005).

Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan oleh


guru saja, melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin
mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar. Pembelajaran mencakup
kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio,
Televisi, Film maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut (Gagne dan Briggs,
1979). Dengan demikian fungsi pembelajaran bukan hanya fungsi guru, melainkan juga fungsi pemanfaatan sumber-sumber belajar lain yang digunakan oleh
siswa untuk belajar dengan kelompoknya.
Belajar tuntas adalah suatu system yang mengharapkan sebagian besar
siswa dapat menyelesaikan tujuan instruksional umum dari satuan atau unit-unit
pelajaran secara tuntas.

Mengenai Ketuntasan siswa yang memperoleh nilai

ulangan harian kurang dari 7 perlu diberikan program perbaikan dengan menitik
beratkan pada materi yang belum dikuasai (Ahmad, 1995;20 , Nadiono, 1990;1)
menjelaskan bahwa maksud utama belajar tuntas adalah memungkinkan
pencapaian 70 % keterampilan dan 75 % untuk konsep. Pada belajar tuntas siswa
diharapkan

mencapai

tingkatan

penguasaan

tertentu,

terhadap

tujuan

instruksional dari satuan pelajaran tertentu sebelum melanjutkan kesatuan


pelajaran berikutnya.

Peneliti ingin membandingkan keberhasilan belajar

mempergunakan metode Eksperimen dan metode belajar mandiri di perpustakaan


mana yang lebih berhasil dengan penelitian tidakan kelas (PTK).
B. RENCANA TINDAKAN
Dalam Penelitian ini kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1. Persiapan

Dalam persiapan yang dilakukan guru adalah membentuk kelompok


terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan memperhatikan pemerataan ability dan
gender.
2. Tindakan
Memberi permasalahan sesuai dengan kompetensi dasar yang ada untuk
didiskusikan dan selanjutnya diberikan tes secara individu.
3. Pengamatan
Dalam hal pengamatan yang perlu diamati adalah proses diskusi atau
kerja sama siswa dalam kelompok.
4. Penilaian
Penilaian didasarkan padfa hasil test tiap siswa, yang nilainya dihitung
rata-rata secara berkelompok, sehingga masing-masing siswa dalam satu
kelompok memiliki nilai yang sama.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1. Tempat Pelaksanaan Penelitian.
SMP Negeri 1
NAMA SEKOLAH
Duduksampeyan
Kelas
VIII E
Alamat
Sumengko Duduksampeyan
2. Karakteristik dan Komposisi siswa.
Siswa Laki-Laki
Kelas
Jumlah
Persen
VIII E
19
47,5 %
VIII F
21
53,85 %

SMP Negeri 1
Duduksampeyan
VIII F
Sumengko Duduksampeyan

Siswa Perempuan
Jumlah
Persen
21
52,5 %
18
46,15 %

3. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua


Kondisi Orang Tua
Kelas
Mampu
Sedang
VIII E
10
35,0 %
23
57,5 %
VIII F
9
23,08 %
25
64,10 %
4. Kemampuan Akademik Siswa
Kemampuan Akademik Siswa
Kelas
Tinggi
Menengah
VIII E
7
17,5 %
26
65,0 %
VIII F
9
23,08 %
24
61,54 %

Jumlah
40
39

Tidak Mampu
7
17,5 %
5
12,82 %

7
6

Rendah
17,5 %
15,38 %

SMP Negeri 1 Duduksampeyan terletak di Sumengko Duduksampeyan dan


banyak rumah penduduk serta ladang disekitar sekolah.

Di Sumengko dan

sekitarnya banyak sawah dan perumahan penduduk pendatang yang rata-rata


kehidupan menengah kebawah.

Banyak toko-toko sehingga warga yang putranya ke SMP Negeri 1


Menganti mempunyai kehidupan sosial ekonomi menengah. Dari segi pendidikan
orang tua siswa rata-rata mempunyai pendidikan menengah, dan akan banyak
mendukung proses belajar mengajar serta kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.

B. PERSIAPAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini guru perlu mempersiapkan :
i.

Soal yang berkaitan dengan pembelajaran diberikan


sesuai kompetensi dasar.

ii.

Daftar nama dan daftar nilai siswa.

iii.

Dukumen proses.

C. SIKLUS PENELITIAN
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
D. PEMBUATAN INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan berupa daftar nilai, blangko pengamatan dan
soal tes dan tugas berdasar pembagian kelompok dalam menyelesaikannya .
E. ANALISIS DAN REFLEKSI
Dalam penelitian diperoleh hasil pengamatan mengenai keaktifan siswa
dalam diskusi dan dalam mengerjakan tugas, nilai siswa hasil tes dan tugas-tugas
kelompoknya. Dalam penilaian masing-masing siswa dalam satu kelompok, baik
siswa yang pandai maupun yang tidak pandai memperoleh nilai yang sama.

10

Sehingga siswa yang merasa lebih pandai akan merasa kurang puas dengan nilai
yang diperolehnya karena nilai yang dirata-ratakan.

Diharapan siswa yang

pandai akan berusaha keras untuk menjelaskan pemecahan masalah dan


membantu siswa yang kurang pandai.

Dalam mengerjakan tugas dari guru

dengan harapan tes berikutnya dan siswa yang kurang pandai dalam mengerjakan
tugas dalam kelompok memperoleh nilai yang lebih baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1.

SMP NEGERI 1 DUDUKSAMPEYAN


1. Siklus I Dalam Perlakuan dengan metode Meniru dan diskusi
a. Perencanaan
No.

Tanggal

1.

4 September 2006

2.

6 September 2006

Uraian Kegiatan
Pembuatan instrumen (daftar nilai,
blangko pengamatan, soal, lembar
jawaban dan Tugas).
Sosialisasi kepada siswa (penjelasan
metode dan penilaiannya)

Keterangan

b. Pelaksanaan ( Tanggal 9 September 2006 )


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Uraian Kegiatan
Pembukaan
Pembentukan Kelompok
Penyampaian materi
Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan)
Tugas
Penutup / Pemberian Kesimpulan / penguatan

Waktu
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
30 menit
5 menit

c. Pengamatan
Pada siklus I diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dari tugas-tugas
dalam metode meniru sebagai berikut:
Tabel Pengamatan.

11

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kelompok

I
II
III
IV
V
VI
VII
Jumlah
Presentasi
Tabel Penilaian
No.U
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Kegiatan Individu
Aktif
Pasif
Lain-lain
2
3
1
3
2
2
2
2
2
3
1
4
2
2
3
1
2
3
17
18
5
42,5 %
45,0 %
12,5 %

Jumlah Siswa
6
5
6
6
6
6
5
40
100 %

NAMA SISWA

KELOM

ADITYA KURNIAWAN P.
AMROH
ANDRI AGUNG PRAKOSO
ANDRI SULISTIYO
APRILIA KURNIA HESTI
ASENAH
AZALIA AJENG RAHANDAYANI
BAYU MELATI
BENY PUTRA MAHERA
DIAN ANGGRAINI
DIAN AYU LESTARI
DIAN EKASARI
DICKY POERNAWAN
FADHIL AINUDDIN
FARIS ADE FERNANDA
FEBRINIA RACHMASIAN
FERNANDO DWIKI ABADI
FITRIANA FATMAWATI S.
FREDY DWI ANDRIANSYAH
ILHAM QIROMI
KARLENI DWI MUTIASARI
LIDIA TRI ANGGRAINI
MADA WITA TRISULA
NEMU CAHYONO
NOVIA INTAN KURNIA
PUNGKI ANDRI ASMAWAN
RAGIL SATRIA PAMBUDI
RAKHMAD ARWAN KHABIBI
RESYA NURDIAWATI
SEPTIYAN ALDY SAPUTRA
SHERLEY ANI PUSPITASARI

12

I
I
I
I
I
I
II
II
II
II
II
III
III
III
III
III
III
IV
IV
IV
IV
IV
IV
V
V
V
V
V
V
VI
VI

NILAI
Individu Kelompok
69
69,33
68
70
73
71
65
68
67,40
67
69
67
66
65
67,67
66
68
69
74
64
70
68,67
73
67
69
65
68
65
72,50
67
80
82
70
71
65
68,33
67

32
33
34
35
36
37
38
39
40

SINGGIH BAGUS CHAHYONO


SITI KUSWATI
SITI MARIYAM
SRI WILUJENG
SUGENG SETIAWAN
VIVI DIANA VITASARI
WIDIYAWATI
WIDYA DWI INDRIYANTI
YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A.

VI
VI
VI
VI
VII
VII
VII
VII
VII

69
70
74
65
69
70
66
72
65

68,40

RATA-RATA
68,90
Dari hasil tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam kondisi kurang,
siswa masih bersifat individualistis dan beberapa siswa ada yang tidak mengikuti
diskusi, hasil tes dan kuis rendah. Ada beberapa nilai yang sangat menyolok
dalam satu kelompok, sehingga siswa yang mempunyai nilainya baik akan
dirugikan oleh siswa lain dalam kelompoknya yang mempunyai nilainya kurang.
d.

Refleksi
Dalam siklus berikutnya diharapkan siswa yang mampu berusaha untuk
membantu siswa yang kurang mampu, sehingga diskusi dan tugas akan menjadi
lebih aktif. Guru perlu memberikan penekanan pentingnya kerja sama kelompok
dalam menyelesaikan tugas-tugas untuk meningkatkan nilai kelompok. Kelas
yang belajar dengan bimbingan guru dalam metode ekspresi diri dan kelas yang
belajar dengan cara meniru obyek melalui pengamatan langsung.

2. Siklus II
a. Perencanaan
No.

Tanggal

1.

11 September 2006

2.

13 September 2006

Uraian Kegiatan
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban, dan tugas)
Sosialisasi kepada siswa untuk
siklus II.

13

Keterangan

b.

Pelaksanaan (Tanggal 16 September 2005)


No.U.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Uraian Kegiatan
Pembukaan
Pembentukan Kelompok
Penyampaian Materi
Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan)
Tugas
Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan

c.

Waktu
5 menit
5 menit
15 menit
30 menit
15 menit
10 menit

Pengamatan
Pada siklus II diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dalam
memberikan nilai tugas sebagai berikut

Tabel Pengamatan
No.U.

Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

I
II
III
IV
V
VI
VII
Jumlah
Presentasi

Jumlah
Siswa
5
6
6
6
5
6
6
40
100 %

Aktif
4
3
4
4
3
3
3
24
60,0 %

Kegiatan
Pasif
1
2
2
1
2
2
2
12
30,0 %

Lain-lain
1
1
1
1
4
10,0 %

Tabel Penilaian
No.U.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NAMA SISWA

KELOM

ADITYA KURNIAWAN P.
AMROH
ANDRI AGUNG PRAKOSO
ANDRI SULISTIYO
APRILIA KURNIA HESTI
ASENAH
AZALIA AJENG RAHANDAYANI
BAYU MELATI
BENY PUTRA MAHERA
DIAN ANGGRAINI
DIAN AYU LESTARI

14

I
VII
V
II
I
IV
III
VI
VII
I
II

NILAI
Individu Kelompok
72
75,20 (I)
73
75
76
78,67 (II)
77
70
72
74,0 (III)
70
73
72
70

12
DIAN EKASARI
13
DICKY POERNAWAN
14
FADHIL AINUDDIN
15
FARIS ADE FERNANDA
16
FEBRINIA RACHMASIAN
17
FERNANDO DWIKI ABADI
18
FITRIANA FATMAWATI S.
19
FREDY DWI ANDRIANSYAH
20
ILHAM QIROMI
21
KARLENI DWI MUTIASARI
Tabel Lanjutan

III
IV
VI
III
I
III
VII
III
II
IV

No. U

NAMA SISWA

KELOM

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

LIDIA TRI ANGGRAINI


MADA WITA TRISULA
NEMU CAHYONO
NOVIA INTAN KURNIA
PUNGKI ANDRI ASMAWAN
RAGIL SATRIA PAMBUDI
RAKHMAD ARWAN KHABIBI
RESYA NURDIAWATI
SEPTIYAN ALDY SAPUTRA
SHERLEY ANI PUSPITASARI
SINGGIH BAGUS CHAHYONO
SITI KUSWATI
SITI MARIYAM
SRI WILUJENG
SUGENG SETIAWAN
VIVI DIANA VITASARI
WIDIYAWATI
WIDYA DWI INDRIYANTI
YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A.

VI
II
IV
III
II
IV
VII
VI
V
II
VI
V
VII
VI
V
IV
VII
V
I

RATA-RATA

71
70
75
74
80
70
76
80
75
76

76,67 (IV)

NILAI
Individu Kelompok
80
84
75
77
90
92
80
81
75
77,2 (V)
77
79
80
79
75
76,67 (VI)
74
77
73
75,67 (VII)
82
75
76,30

Dari hasil penilaian tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam diskusi
mengalami peningkatan yang cukup baik, dengan metode meniru dalam
melakukan tugas selalu dengan senang, tetapi belum maksimal dan hasil tes / kuis
dan pekerjaan tugasnya sudah cukup tinggi.
d.

Refleksi

15

Dalam siklus berikutnya diharapkan diskusi dalam kelompok dapat lebih baik.
3. Siklus III a. Perencanaan
No.

Tanggal

1.

18 September 2006

2.

20 September 2006

Uraian Kegiatan
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban)
Sosialisasi kepada siswa untuk
siklus III.

Keterangan

b. Pelaksanaan (Tanggal 23 September 2006)


No.U.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Uraian Kegiatan
Pembukaan
Pembentukan Kelompok
Penyampaian Materi
Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan)
Kuis
Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan

Waktu
5 menit
5 menit
15 menit
25 menit
20 menit
10 menit

c. Pengamatan
Pada siklus III diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut:
No.U

Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

I
II
III
IV
V
VI
VII
Jumlah
Presentasi

Jumlah
Siswa
6
5
6
6
5
6
6
40
100 %

Kegiatan
Pasif
1
1
1
1
2
6
15 %

Aktif
5
4
6
5
5
5
4
34
85 %

Lain-lain
0%

Tabel Penilaian
No.
1
2
3
4
5

N AM A

KELOM

ADITYA KURNIAWAN P.
AMROH
ANDRI AGUNG PRAKOSO
ANDRI SULISTIYO
APRILIA KURNIA HESTI

I
VII
V
II
I

16

NILAI
Individu Kelompok
82
85,5 (I)
83
90
86
87

6
7
8
9
10
11
12
13
14

ASENAH
AZALIA AJENG RAHANDAYANI
BAYU MELATI
BENY PUTRA MAHERA
DIAN ANGGRAINI
DIAN AYU LESTARI
DIAN EKASARI
DICKY POERNAWAN
FADHIL AINUDDIN

IV
III
VI
VII
I
II
III
IV
VI

No.

NAMA

KELOM

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

FARIS ADE FERNANDA


FEBRINIA RACHMASIAN
FERNANDO DWIKI ABADI
FITRIANA FATMAWATI S.
FREDY DWI ANDRIANSYAH
ILHAM QIROMI
KARLENI DWI MUTIASARI
LIDIA TRI ANGGRAINI
MADA WITA TRISULA
NEMU CAHYONO
NOVIA INTAN KURNIA
PUNGKI ANDRI ASMAWAN
RAGIL SATRIA PAMBUDI
RAKHMAD ARWAN KHABIBI
RESYA NURDIAWATI
SEPTIYAN ALDY SAPUTRA
SHERLEY ANI PUSPITASARI
SINGGIH BAGUS CHAHYONO
SITI KUSWATI
SITI MARIYAM
SRI WILUJENG
SUGENG SETIAWAN
VIVI DIANA VITASARI
WIDIYAWATI
WIDYA DWI INDRIYANTI
YAHYA FEBRIAN KRISTANTO A.

III
I
III
VII
III
II
IV
VI
II
IV
III
II
IV
VII
VI
V
I
VI
V
VII
VI
V
IV
VII
V
I

RATA - RATA

90
92
85
90
82
85
91
80
85

89,0 (II)

NILAI
Individu Kelompok
84
87,3 (III)
90
80
86
90
85
90
88,7 (IV)
95
94
85
87
95
100
90
87
85
86,8 (V)
87
90
85
80
85
87,8 (VI)
84
87
85
85,7 (VII)
90
85
87,26

17

Tampak keaktifan siswa dalam diskusi semakin meningkat dan nilai hasil
kuis dan tes sangat menggembiraakan tetapi belum keseluruhan memuaskan
dengan hasil yang makin mendekati sempurna dalam mengerjakan tugasnya.
d. Refleksi
Dalam siklus selanjutnya diharapkan seluruh siswa aktif dalam diskusi dan
membantu temannya karena masih ada siswa yang tidak ikut belajar kelompok.

B. SMP NEGERI 1 MENGANTI KELAS VII D


1. Siklus I
a. Perencanaan
No.

Tanggal

Uraian Kegiatan

1.

4 September 2006

2.

6 September 2006

Keterangan

Pembuatan instrumen (daftar nilai,


blangko pengamatan, soal dan
lembar jawaban).
Sosialisasi kepada siswa (penjelasan
metode dan penilaiannya).

b. Pelaksanaan ( Tanggal 9 September 2005 )


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Uraian Kegiatan
Pembukaan
Pembentukan Kelompok
Penyampaian materi
Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan)
Tugas
Penutup / Pemberian Kesimpulan / penguatan

Waktu
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
30 menit
5 menit

c. Pengamatan
Pada siklus I diperoleh hasil pengamatan dan penilaian dalam
melakukan tugas dengan metode meniru sebagai berikut:
Tabel Pengamatan.

18

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kelompok
I
II
III
IV
V
VI
VII
Jumlah
Presentasi

Kegiatan Individu
Aktif
Pasif
Lain-lain
2
3
1
4
1
3
2
3
2
1
3
2
2
3
1
3
2
1
20
15
4
51,28 %
38,46 %
10,26 %

Jumlah Siswa
6
5
5
6
5
6
6
39
100 %

Tabel Penilaian
No.U

NAMA SISWA

KELOM

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

ACHMAD KHUSNUL FAIZIN


AGUNG SIGIT PRIHARSONO
ALFIYATUS SOLICHA
ANA AGUSTINA
ANANDA ILHAM SUCIONO
ANI SADILAH
ANNA MATHOFANI
BAGUS SETIA PUTRA
BAGUS YUNARKO
DEDY IRAWAN
DWI INDAH LESTARI
DWI LESTARI
EKO RAHMAWANTO
FARIS MAULANA DWI CAHYANTO
FATCHUN NADHANIA
FIORY DYAH LARASATI
FIRMANSYAH
FRISKA AGNES VELANIA
GARDA JUSTIE PRADANA
ISMA FARIDA
JALU SATRIO KUNCORO JATI
KIKI MARIA OCVIYANTI
MOH. EFENDI
MUCHAMAD SYAIFUDIN
MUHAMMAD HEDA PERMANA P.
MUHAMMAD YUDA WASTU P.
NICO WAHYU PRIBADI
NILAWATI DEWI PRAMESWARI
RATNA AGUSTINA

I
I
I
I
I
I
II
II
II
II
II
III
III
III
III
III
IV
IV
IV
IV
IV
IV
V
V
V
V
V
VI
VI

19

Nilai
Individu Kelompok
65
67,3
65
70
66
68
70
74
69,8
67
66
68
74
72
68,4
68
66
69
67
64
70,17
79
65
79
66
68
68
67,2
67
65
68
68
70
69,83
68

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

RIKA ISMIYATIN
RISTA DARWATI
SEPTIAN NANDA DIPUTRA R.
SITI MUFAROKAH
SITI NUR CHOLIFAH
TOTOK HARDIYANTO
TRI FAUJI FEBRIARI
VIVI KANSISKA
YOULANDA OCTAV LUKYTANIA
YUNITA DWI ASTRI ANTINI

VI
VI
VI
VI
VII
VII
VII
VII
VII
VII

69
68
62
82
74
68
69
72
67
70

70,0

RATA-RATA
68,96
Dari hasil tersebut tampak bahwa keaktifan siswa dalam kondisi kurang,
siswa masih bersifat individualistis dan beberapa siswa ada yang tidak
mengikuti diskusi, hasil tes dan tugas rendah. Ada beberapa nilai yang sangat
menyolok dalam satu kelompok, sehingga siswa yang nilainya baik dirugikan
oleh siswa lain dalam kelompoknya yang nilainya kurang. Dan siswa kelas
VIII C diberi perlakuan yang berbeda dan mereka betul-betul disuruh belajar
dengan metode meniru.
e. Refleksi
Dalam siklus berikutnya diharapkan siswa yang merasa mampu berusaha
untuk membantu siswa yang kurang mampu, sehingga diskusi dan mengerjakan
tugas dapat membantu teman akan menjadi lebih aktif. Guru perlu memberikan
penekanan pentingnya kerja sama kelompok untuk meningkatkan nilai
kelompok.
2. Siklus II
a. Perencanaan
No.

Tanggal

1.

11 September 2006

2.

13 September 2006

Uraian Kegiatan
Keterangan
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban)
Sosialisasi kepada siswa untuk

20

siklus II.
b. Pelaksanaan (Tanggal 16 September 2006)
No.U.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
e.

Uraian Kegiatan
Pembukaan
Pembentukan Kelompok
Penyampaian Materi
Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan)
Tugas
Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan
Pengamatan

Waktu
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
30 menit
5 menit

Pada siklus II diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut


dalam metode ekspresi diri.
Tabel Pengamatan
No.U.

Kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

I
II
III
IV
V
VI
VII
Jumlah
Presentasi

Jumlah
Siswa
6
6
5
6
5
6
5
39
100 %

Aktif
3
5
3
4
4
3
4
26
66,67 %

Kegiatan
Pasif
2
1
2
1
1
2
1
10
25,64 %

Lain-lain
1
1
1
3
7,69 %

Tabel Penilaian
No.
U
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NAMA SISWA

KELOM

ACHMAD KHUSNUL FAIZIN


AGUNG SIGIT PRIHARSONO
ALFIYATUS SOLICHA
ANA AGUSTINA
ANANDA ILHAM SUCIONO
ANI SADILAH
ANNA MATHOFANI
BAGUS SETIA PUTRA
BAGUS YUNARKO

I
III
IV
VI
V
II
I
VII
III

21

Nilai
Individu
Kelompok
80
74,17 (I)
70
73
79
77
70
75,17 (II)
75
73
69
71,8 (III)

10 DEDY IRAWAN
11 DWI INDAH LESTARI
12 DWI LESTARI
13 EKO RAHMAWANTO
14 FARIS MAULANA DWI CAHYANTO
15 FATCHUN NADHANIA
16 FIORY DYAH LARASATI
17 FIRMANSYAH
18 FRISKA AGNES VELANIA
19 GARDA JUSTIE PRADANA
20 ISMA FARIDA
21 JALU SATRIO KUNCORO JATI
Tabel Lanjutan
No.
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

NAMA SISWA

II
IV
V
VII
VI
I
IV
III
V
II
VI
VII

KELOM

KIKI MARIA OCVIYANTI


MOH. EFENDI
MUCHAMAD SYAIFUDIN
MUHAMMAD HEDA PERMANA P.
MUHAMMAD YUDA WASTU P.
NICO WAHYU PRIBADI
NILAWATI DEWI PRAMESWARI
RATNA AGUSTINA
RIKA ISMIYATIN
RISTA DARWATI
SEPTIAN NANDA DIPUTRA R.
SITI MUFAROKAH
SITI NUR CHOLIFAH
TOTOK HARDIYANTO
TRI FAUJI FEBRIARI
VIVI KANSISKA
YOULANDA OCTAV LUKYTANIA
YUNITA DWI ASTRI ANTINI
RATA - RATA

I
VI
III
II
IV
V
VI
II
I
III
IV
V
VII
VI
I
II
IV
VII

78
84
78
70
75
73
76
69
85
75
77
70

76,67 (IV)

NILAI
Individu
Kelomp
75
70
73
79
77
70
77,6 (V)
75
73
69
78
84
78
70
75
75,17 (VI)
73
76
69
85
73,6 (VII)
74,88

Dari hasil penilaian dan pengamatan tersebut tampak bahwa keaktifan


siswa dalam diskusi dan membantu teman dalam menyelesaikan tugas
mengalami peningkatan yang cukup baik, tetapi belum maksimal dan hasil tes /
kuis sudah cukup tinggi.

22

f.

Refleksi
Dalam siklus berikutnya diharapkan diskusi dalam kelompok dapat lebih baik.

3. Siklus III

a. Perencanaan

No.

Tanggal

1.

18 September 2006

2.

20 September 2006

Uraian Kegiatan
Keterangan
Pembuatan Instrumen (soal dan
lembar jawaban)
Sosialisasi kepada siswa untuk
siklus III.

b. Pelaksanaan (Tanggal 23 September 2006)


No.U.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Uraian Kegiatan
Pembukaan
Pembentukan Kelompok
Penyampaian Materi
Kerja kelompok (guru melakukan pengamatan)
Tugas
Penutup / pemberian kesimpulan / penguatan

Waktu
5 menit
5 menit
10 menit
20 menit
30 menit
10 menit

c. Pengamatan
Pada siklus III diperoleh hasil pengamatan dan penilaian sebagai berikut:
Tabel Pengamatan
No.U.

Kelompok

Jumlah Siswa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

I
II
III
IV
V
VI
VII

6
6
5
5
5
6
6
39
100 %

Jumlah
Presentasi

Aktif
5
4
5
5
4
4
5
32
82,05 %

Kegiatan
Pasif
1
2
1
2
6
15,38 %

Lain-lain
1
1
2,56 %

Tabel Penilaian
No.U

NAMA SISWA

KELOM

23

NILAI
Individu Kelompok

1
ACHMAD KHUSNUL FAIZIN
2
AGUNG SIGIT PRIHARSONO
3
ALFIYATUS SOLICHA
4
ANA AGUSTINA
5
ANANDA ILHAM SUCIONO
6
ANI SADILAH
7
ANNA MATHOFANI
8
BAGUS SETIA PUTRA
9
BAGUS YUNARKO
10
DEDY IRAWAN
11
DWI INDAH LESTARI
12
DWI LESTARI
13
EKO RAHMAWANTO
Tabel Lanjutan

VI
I
VII
III
V
II
IV
I
VII
VI
II
III
IV

No.

NAMA

KELOM

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

FARIS MAULANA DWI CAHYANTO


FATCHUN NADHANIA
FIORY DYAH LARASATI
FIRMANSYAH
FRISKA AGNES VELANIA
GARDA JUSTIE PRADANA
ISMA FARIDA
JALU SATRIO KUNCORO JATI
KIKI MARIA OCVIYANTI
MOH. EFENDI
MUCHAMAD SYAIFUDIN
MUHAMMAD HEDA PERMANA P.
MUHAMMAD YUDA WASTU P.
NICO WAHYU PRIBADI
NILAWATI DEWI PRAMESWARI
RATNA AGUSTINA
RIKA ISMIYATIN
RISTA DARWATI
SEPTIAN NANDA DIPUTRA R.
SITI MUFAROKAH
SITI NUR CHOLIFAH
TOTOK HARDIYANTO
TRI FAUJI FEBRIARI
VIVI KANSISKA
YOULANDA OCTAV LUKYTANIA
YUNITA DWI ASTRI ANTINI

VII
I
IV
III
VI
II
V
VII
I
VI
III
II
IV
V
VI
II
I
III
IV
V
VII
VI
I
II
V
VII

RATA-RATA

80
75
90
85
82
75
94
88
78
82
91
79
85

Individu
84
80
86
79
95
85
87
80
85
80
85
89
87
80
85
83
79
88
94
88
80
90
83
96
89
85

81,67 (I)

86,5 (II)

83,2 (III)

NILAI
Kelompok
89,2 (IV)

85,2 (V)

85,33 (VI)

82,83 (VII)

84,85

24

Tampak keaktifan siswa dalam diskusi semakin meningkat dan nilai hasil
tugas dan tes cukup menggembirakan, tetapi belum keseluruhan memuaskan
dengan hasil yang semakin mendekati baik. Dalam tugas meniru menunjukkan
peningkatan kerjasama kelompok semakin baik dengan nilai hasil individu juga
meningkat mendekat sempurna.

d. Refleksi
Dalam siklus selanjutnya diharapkan seluruh siswa aktif dalam diskusi
dan bekerja kelompok diharapkan makin aktif , karena masih ada siswa yang
tidak aktif dalam melakukan diskusi dan kerjasama antar siswa dalam
kelompok diharapkan semakin kompak dalam kerja kelompok. Sampai dengan
siklus III masih juga ada siswa yang acuh terhadap kerja kelompok dan diskusi.
SISWA AKTIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS
No. U
1
2

KELAS
VII A
VII D
SELISIH

SIKLUS I
40,5 %
47,6 %
7,1 %

PENGAMATAN
SIKLUS II
59,5 %
57,1 %
2,4 %

SIKLUS III
76,2 %
73,8 %
2,4 %

Melihat persentasi pengamatan dalam keaktifan diskusi nampak tidak


jauh berbeda. Dan yang paling jauh selisihnya pada siklus I dengan selisih 7,1
%.
SISWA YANG PASIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS
No. U

KELAS

1
2

VII A
VII D

SIKLUS I
42,9 %
35,7 %

25

PENGAMATAN
SIKLUS II
31,0 %
28,6 %

SIKLUS III
19,0 %
19,0 %

SELISIH

7,2 %

2,4 %

0%

Melhat kenyataan siswa yang pasifpun tidak jauh berbeda dengan selisih
yang tidak signifikan. Yang paling menyolok pada siklus I dengan selisih 7,2 %.
SISWA TIDAK AKTIF DALAM DISKUSI DAN TUGAS
No. U
1
2

KELAS
VII A
VII D
SELISIH

SIKLUS I
16,6 %
16,7 %
0,1 %

PENGAMATAN
SIKLUS II
9,5 %
14,3 %
5,8 %

SIKLUS III
4,8 %
7,2 %
2,4 %

Melihat persentasi pengamatan dalam tidak aktif diskusi nampak tidak


jauh berbeda. Yang paling menyolok ada pada siklus II dengan selisih 5,8 %.
HASIL PENGAMATAN DARI SELISIH NILAI RATA-RATA TUGAS METODE
MENIRU DAN TUGAS METODE EKSPRESI DIRI
No. U
1
2

KELAS
VII A
VII D
SELISIH

SIKLUS I
70,90
68,66
2,24

Hasil pengamatan dari

PENGAMATAN
SIKLUS II
76,53
69,37
7,16

SIKLUS III
82,01
79,23
2,78

selisih nilai tugas dengan metode meniru dan

metode ekspresi diri pada siklus pertama hanya mempunyai selisih 2,24 dalam
selisih nilai rata-rata siswa kelas VII A dan VII D. Dan pada siklus II selisih nilai
rata-ratanya cukup tinggi dengan selisih 7,16 dan cukup signifikan, ada
kemungkinan siswa senang meniru gambar atau lukusan yang mereka lihat dari
mereka yang mempergunakan metode ekspresi diri karena mereka memerlukan
daya pikir dan nalar.. Pada siklus III kembali selisih nilai rata-rata mereka tidak
begitu menyolok dengan selisih nila 2,78, tetapi secara umum metode meniru pada
siswa lebih baik dan lebih mengaktifkan karena siswa mungkin sudah tiudak

26

berpikir hanya menirukan tugas dalam menggambar dan melukis, berbada dengan
metode ekspresi diri.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa dalam diskusi dan
menyelesaikan tugas-tugasnya nilai kuis pada penelitian tindakan kelas atau
action research pada SMP Negeri 1 Menganti tampak bahwa metode meniru
belajar mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas meniru di kelas lebih
menyenangkan dan lebih menggairahkan keinginan siswa dalam melakukan
diskusi dan mengamati hasil pembelajaran dan tugas di kelas atau ruang seni rupa
mereka. Melihat hasil pembelajaran dengan berdasar nilai yang diperoleh siswa
dalam melakukan kegiatan dan aktifitasnya terlihat sangat banyak berbeda.
Siswa yang belum mengerti takut untuk bertanya karena mereka diberi
tugas dalam belajar. Berbeda dengan siswa yang melakukan kegiatan dengan
metode meniru terlihat mereka sangat kebingungan dalam kegiatan mengerjakan
tugas dengan metode meniru tidak begitu senang biar selalu diawasi dan dibantu
guru yang mengajar, mungkin karena mereka langsung berpikir dalam metode

27

meniru dari tugas yang mereka kerjakan.

Siswa mempergunakan metode

mencontoh (meniru) minat mereka dalam mengamati perkembangan tugas


mereka setelah melihat dari hasil tugas mereka, bila melihat nilai juga cukup
meningkat.
Dalam mengikuti pembelajaran secara meniru siswa lebih senang dan
menarik karena mereka harus tanpa berpikir lebih dahulu baru dapat mengerjakan
tugas dan seperti dengan rela untuk mengerjakan tugas dalam menyimak yang
secara teori kurang mereka mengerti. Kerja secara kelompok sungguh
mengembirakan dan dapat memacu keinginan siswa dalam belajar karena
langsung menghadapi secara nyata dan tugas meniru terlihat lebih meringankan
siswa yang berlangsung terus menerus selama siklus dilaksanakan.
Hasil angket yang diberikan untuk siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Menganti lebih banyak yang menyukai metode meniru pada tugas-tugas yang
mereka lakukan, sedang siswa kelas VII D merasa senang karena mereka harus
belajar tanpa berpikir dahulu seperti teman-teman mereka kelas VII A, sedangkan
di kelas meniru mereka tidak perlu berfikir dalam menyelesaikan tugas tukup
meniru obyek yang diberikan guru.
B. SARAN
Berdasar hasil laporan penelitian yang penulis peroleh maka saran-saran
yang peneliti harapkan agar pembelajaran memperoleh hasil yang lebih baik perlu
mengadakan perlakuan pembelajaran yang berfariasi :
1. Untuk guru Seni Rupa
Sering-sering mengadakan pembelajaran dengan memberikan tugas
meniru yang dapat menyelesaikan tugas lebih baik dari siklus-siklus terdahulu

28

dan penelitian agar siswa tidak bosan dan lebih menyenangkan dengan metode
yang berfariasi dan mandiri. Dalam membandingkan dua metode mana yang
lebih berhasil dilakukan dan mana yang lebih menyenangkan untuk belajar
dan kemauan praktek langsung dari buku yang dapat mereka tiru, bila dengan
metode meniru dapat diminati siswa dapat dengan bergiliran metodenya dapat
dirubah-ubah sesuai minat dan keinginan.

2. Untuk Guru Umum.


Metode ini dapat dilakukan secara bergantian agar siswa dapat
berfariasi dalam menyelesaikan tugas ada tugas yang memerlukan pemikiran
dan penalaran pada setiap mata pelajaran yang mengandung unsur
keterampilan dalam kesenirupaan dan siswa akan selalu berusaha untuk
menemukan hasil yang lebih baik dalam berkarya dan berekspresi, mereka
memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang berfariasi terutama pada
mereka guru guru seni budaya terutama guru seni rupa.

29

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad, 1982, Penelitian Pendidikan Prosedur & Strategi, Bandung:


Penerbit Angkasa.
Best John W., 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya : Penerbit Usaha
Nasional.
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2004,
Panduan Penataran dan Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas bagi
Dosen LPTK se Indonesia, Solo: Dikti-Diknas.
Elliott, John, 1991, Action Research for Educational Change, Philadelphia : Open
University Press.
Garha Oho, 1981, Pendidikan Kesenian Seni Rupa, Dep. P dan K, Jakarta: Gramedia
dan Mutiara.
Gegne, Robert M. and Leslie J. Briggs, 1979, Principles of Instructional Design, New
York, Rinchart and Winston.
Hadi Sutrisno, 1982, Statistik I,II & III, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
Hadi Sutrisno, 1982, Metodologi Reasearct, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
Lowenfelg Victor and W. Lambert Brittain, 1975, Creative and Mental Growth, New
York: Macmillan Publishing Co., Inc.

30

Mulyasa, 2005, Menjadi Guru Profesional, Dandung : PT. Remaja Rosdakarya


Offset.
Partowisastro, Koestoer, 1986, Dianosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, Jakarta ;
Erlangga.
Rochiati Wiriaatmadja. Prof. Dr., 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya.

31

Anda mungkin juga menyukai