Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang

Mucuna brakteata merupakan tanaman penutup tanah yang kebutuhan benih per hektar 6 kg
dapat juga berfungsi sebagai menahan pukulan hujan, menahan laju air limpasan, menambah
N, menambah BO (memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah), melindungi permukaan dari
erosi, mengurangi pencucian unsur hara, mempercepat pelapukan barang sisa LC/replanting,
menekan pertumbuhan gulma dan juga dampak negatif yakni; persaingan dengan tanaman
pokok, menggangu tanaman pokok, sebagai tempat bersarang tikus, kadang menjadi inang
dari bakteri, viru dan jamur. (Ir. Bambang Mahmudi, M.Si.)
Beberapa perlakuan sebelum penanaman benih LCC yakni; peremdaman benih dalam air
selama 2 jam pada suhu 750 C, diremdam dalam larutan glyserin selama 2 jam pada suhu 60
0 C, diremdam dalam larutan asam (asam sulfat) selama 8 15 menit, penipisan kulit benih
(sklarifikasi) , supaya pertumbuhan dan perkembangan LCC berlangsung dengan baik,
sebelum benih di tanama perlu diinokulasi dengan menggunakan Rhizobium.
Lima pertama sering disebut LCC konvensional. Mucuna bracteata sebagai tanaman penutup
tanah mempunyai keunggulan dibanding jenis kacang kacangan lain karena mudah ditanam
dengan input yang rendah, lebih tahan terhadap naungan, tidak disukai ternak karena daunnya
mengandung kadar fenol yang tinggi, kurang disukai hama (toleran terhadap serangga hama
dan penyakit), tahan terhadap kekeringan, memberikan bahan organic (serasah) lebih banyak
dan memberikan unsur hara nitrogen yang jumlahnya tidak kalah dibandingkan dengan
campuran kacang kacangan konvensional, memiliki sifat alelopati sehingga memiliki daya
kompetisi yang tinggi terhadap gulma, memiliki perakaran yang dalam sehingga dapat
memperbaiki sifat fisik tanah.(Suhendri,2002)
Penanaman dengan cara murni adalah menanam kacang kacangan Mb pada sebuah areal
(tanpa campuran Pj, Cm, Cc, dan Mc). Kacang kacangan Mb biasanya akan lebih vigor dan
pertumbuhannya lebih cepat ditanam melalui stek. Stek ditanam pada babybag (kantung
plastic kecil putih) berukuran 10 cm x 8 cm x 0,1 mm dengan media top soil dan dipelihara
selama 2 bulan. Penanaman Mb dapat juga dilakukan dengan menanam benih dalam babybag
selama 1,5 2,0 bulan. Untuk mendapatkan 2000 kantong bibit siap tanam, diperlukan
sekitar 6000 benih (daya kecambah 70% dan setipa kantong diisi 2 benih). Umumnya 1 Kg
1

benih Mb terdiri dari 22.000 23.000 benih. Untuk meningkatkan hasil dan mempercepat
perkecambahan, benih kacang kacangan direndam dalam air panas bertemperatur 750C
selama 2 jam. Setelah air menjadi dingin, benih diangkat dan disimpan selam 1 malam.
Penanaman dapat dilakukan pada esok harinya. Biji Mb juga dapat direndam dalam larutan
asam sulfat pekat selama 30 menit untuk melunakkan kulit bijinya yang keras, kemudian
dibilas dengan air untuk menghilangkan larutan asam sulfat (Daslin, 2000)
Penanaman TPT dilakukan sebelum penanaman tanaman utama. Penanaman kacang
kacangan dapat dilakukan dengan cara campuran dan cara murni. Penanaman dengan cara
campuran merupakan penanaman kombinasi benih Pj, Cm, dan Cc dalam larikan Mc. Pada
penanaman cara campuran, kacang kacangan yang ditanama terdiri dari campuran 6 Kg Pj /
Ha dan 0,5 Kg Cc / Ha. Untuk memperoleh kacang kacangan yang mempunyai daya tahan
dilapangan yang lebih lama, sebaiknya dilakukan penambahan Mc 2 Kg / Ha, dimana
pemberian Cp dapat dikurangi atau ditiadakan.(Ir. Bambang mahmudi, M.Si)
Penanaman Mb dengan sistem Stek dalam babybag lebih optimal karena biaya
pemeliharaannya jauh lebih rendah dari campuran Pj, Cm, Cc dan Mc.

1.2.

Tujuan Praktikum

1.

Untuk mempelajari pengecambahan benih Mucuna bracteata

2.

Sebagai laporan praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Kelapa Sawit dan Karet

1.3.

Metodologi

Pelaksanaan praktikum ini dimulai pada tanggal April-Juni dan bertempat di Porlak
Simalingkar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Sistematika

Menurut Germplasm Resources Information Network Amerika tanaman mucuna memilki


klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub divisio

: Angiospermae

Ordo

: Fabales

Family

: Fabaceae

Genus

: Mucuna

Species

: Mucuna bracteata DC.

2.2.

Morfologi

Akar
Mucuna bracteata memiliki perakaran tunggang berwarna putih kecoklatan, dan memilki
bintil akar berwarna merah muda segar dan sangat banyak, pada nodul dewasa terdapat
kandungan leghaemoglobin. Laju pertumbuhan akar relatif cepat pada umur tiga tahun
panjang akar dapat mencapai 3 meter kedalam tanah.
Batang
Batang tanaman ini berwarna hijau kecoklatan umumnya batang tumbuh menjalar, merambat
dan membelit diameter batang dewasa dapat mencapai 0,4 - 1,5 cm dan pada umumnya
memilki buku-buku dengan panjang dapat mencapai 25 - 35 cm. Batang mucuna pada
umumnya tidak berbulu, bertekstur cukup lunak, lentur dan mengandung serat dan berair.
Batang yang telah tua akan mengeluarkan binti - bintil kecil berwarna putih yang bila
bersinggungan dengan tanah akan berdiferensiasi menjadi akar baru.
3

Daun
Daun berbentuk oval pada setiap tangkai daun terdapat 3 helai anak daun berwarna hijau dan
muncul disetiap ruas batang. Ukuran daun dewasa dapat mencapai 15 x 10 cm. Jika suhu
meningkat maka helaian daun dapat menutup sehingga mengurangi respirasi pada permukaan
daun.

Bunga
Bunga tanaman Mucuna bracteata berbentuk tandan menyerupai anggur. Panjang tangkai
bunga dapat mencapai 20 - 35 cm dan termasuk kedalam jenis monoceous. Warna bunga biru
terong dan dapat mngeluarkan bau yang menyengat untuk dapat menarik perhatian kumbang
penyerbuk.
Biji
Biji berbentuk bulat oval berwarna itam dan pada umumya memiliki kulit biji yang tebal
sehingga perbanyakan melalui biji dapat dilakukan dengan perlakuan benih melalui
skarifikasi dan penggunaan larutan kimia. Bobot biji dapat mencapai 0,5 - 1 g/biji.

2.3.

Syarat Tumbuh

Iklim
Tanaman Mucuna bracteata dapat tumbuh baik di berbagai daerah baik dataran tinggi maupun
dataran rendah. Tetapi untuk dapat melakukan pertumbuhan generatif atau berbunga tanaman
ini memerlukan ketinggian > 1000 m dpl, jika berada di bawah 1000 m dpl maka
pertumbuhan akan jagur tetapi tidak dapat terjadi pembentukan bunga.
Untuk dapat melakukan pembungaan tanaman ini memerlukan suhu harian berkisar antara 12
0C 23 0C. Apabila suhu berada diatas 18 0C maka pembungaan akan sulit terjadi.
Curah hujan yang dibutuhkan agar pertumbuhan tanaman mucuna baik berkisar antara 1000 2500 mm/thn dan 3 - 10 merupakan hari hujan setiap bulannya. Sedangkan untuk kelembaban
tanaman ini adalah 80%. Jika kelembaban terlalu tinggi akan berakibat bunga busuk, layu dan

kering. Untuk panjang penyinaran, Mucuna bracteata membutuhkan lama penyinaran penuh
antara 6 - 7 jam/hari
Tanah
Tanaman mucuna dapat tumbuh baik hampir setiap jenis tanah, pertumbuhan akan lebih baik
apabila tanah mengandung bahan organik yang cukup tinggi, gembur serta tidak jenuh.
Apabila mucuna di tanam pada tanah yang tergenang akan mengakibatkan pertumbuhan
vegetatif sedikit serta lambat. Untuk pertumbuhan tanaman mucuna secara umum dapat
tumbuh baik pada kisaran pH 4,5 - 6,5.

Zat Pengatur Tumbuh


1.

Asam Giberelat (GA3)

Dormansi dapat diatasi dengan penggunaan zat kimia dalam perangsangan perkecambahan
benih, dengan bahan misalnya: KNO3 sebagai pengganti fungsi cahaya dan suhu serta untuk
mempercepat penerimaan benih akan O2; untuk mengatasi dormansi digunakan sitokinin
serta 2,4 - D; dan giberelin (GA3) dapat digunakan untuk memulihkan kembali vigor benih
yang telah menurun. Lapisan atas tanah atau top soil cukup banyak mengandung bahan
organik dan biasanya berwarna gelap karena penimbunan bahan organik. Sedangkan tanah
sub soil adalah tanah yang mengalami cukup pelapukan, mengandung lebih sedikit bahan
organik. Produktifitasnya sedikit karena ditentukan oleh keadaan subsoil tersebut.
Perkembangan impermeable seed coats berpengaruh secara langsung terhadap fase istirahat.
Impermeable seed coats bagi biji yang sedang mengalami dormansi, dapat mereduksi
kandungan oksigen yang ada di dalam biji, sehingga dalam keadaan anaerobik, terjadi sintesa
zat penghambat tumbuh (growth inhibiting subtance). Fase akhir dari dormansi adalah fase
berkecambah. Setelah fase istirahat berakhir, maka aktivitas metabolisme meningkat dengan
disertai meningkatnnya aktivitas enzim dan respirasi (respiration rate). Terkait aktivitas
metabolisme, giberelin mempunyai peranan penting. Hormon tumbuh ini dihasilkan oleh
embrio kemudian ditranslokasikan ke lapisan aleuron sehingga menghasilkan enzim
amylase. Proses selanjutnya yaitu enzim tersebut masuk ke dalam endosperm, maka
terjadilah perubahan-perubahan yaitu berubahnya pati menjadi gula dan menghasilkan energi
5

yang berguna untuk aktivitas sel dan pertumbuhan. Tahapan ini merupakan akhir dari
dormansi biji.
Tingginya tingkat giberelin yang ada dalam biji, biasanya meningkat selama proses penuaan,
oleh karena itu biji yang kering mengandung level yang sangat rendah. Giberelin berasal dari
embrio yang merangsang produksi daripada amylase pada aleuron. Bagaimanapun
hambatan daripada biosintesis giberelin tidak mempengaruhi produksi daripada amylase,
yang mengindikasikan bahwa meskipun giberelin diproduksi oleh embrio, kebutuhan
giberelin pada endosperm selama perkecambahan tidak meningkat secara langsung dengan
sintesis baru, tetapi dari sebelum terbentuknya penyatuan giberelin. Alternatif penafsiran dari
hasil tersebut adalah giberelin tidak berisyarat untuk memproduksi amylase meskipun ada
dalam jumlah yang besar. Giberelin (GA3) mungkin faktor yang utama untuk mengontrol
pemanjangan sebaik respon aleuron.
2.

Media Tanam

Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara
fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat
tanah yang tiada taranya. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation berasal dari bahan
organik. Ia merupakan sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber
energi dari sebagian besar organisme tanah.
Perkembangan areal penanaman kelapa sawit sangat pesat, dan diperkirakan luas areal
perkebunan kelapa sawit pada tahun 2006 mencapai lebih dari enam juta ha (Witjaksana,
2006). Semakin luasnya perkebunan kelapa sawit proses produksi minyak sawit, Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah terbesar yaitu sekitar 23 % tandan buah
segar (TBS).
TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) adalah limbah pabrik kelapa sawit yang jumlahnya
sangat melimpah. Setiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) akan dihasilkan TKKS
sebanyak 22 23% TKKS atau sebanyak 220 230 kg TKKS. Jumlah limbah TKKS seluruh
Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan mencapai 18.2 juta ton. Jumlah yang luar biasa
besar. Ironis sekali, limbah ini belum dimanfaatkan secara baik oleh sebagian besar pabrik
kelapa sawit (PKS) di Indonesia. Komponen utama limbah pada kelapa sawit ialah selulosa
dan lignin, sehingga limbah ini disebut sebagai limbah lignoselulosa.

Tandan Kosong Kelapa Sawit mempunyai kadar C/N yang tinggi yaitu > 45 %. Hal ini
menyebabkan N pada tanah kurang tersedia karena N terimobilisasi dalam proses
perombakan bahan organik oleh mikroba tanah. Oleh sebab itu usaha penurunan kadar C/N
dapat dilakukan dengan proses pengomposan seperti penumpukan tandan kosong kelapa
sawit,sampai kadar C/N mendekati kadar C/N tanah. Tumpukan tersebut diberi urea dan
limbah cair pabrik kelapa sawit serta dijaga kadar airnya sehingga diperoleh kompos yang
baik.

BAB III
BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
3.1. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah mucuna bracteata, polibeg, Top Soil dan pasir, air. Alat
yang digunakan adalah gunting.
3.2. Prosedur Kerja

Pada percobaan ini praktikan dikelompokkan menjadi tiga sub group

Setiap sub group menyediakan satu set percobaan, terdiri dari 10 polibeg. Masing
masing polibeg ditanami dengan satu benih Mucuna yang telah diberi perlakuan
sebelumnya.

Ambil 10 benih Mucuna. Satu sub group tanpa perlakuan ( M0) Satu sub group
memberi perlakuan merendamnya dengan air selama 15 menit (M1) dan satu sub
group lagi memberi perlakuan menggunting kulit biji pada salah satu sisinya dengan
gunting (jangan sampai merusak embrio) dan merendamnya dengan air selama 15
menit (M2).

Lakukan pemelliharaan antara lain penyiraman setiap hari dan pembersihan gulma.

Lakukan pengamatan daya kecambah setiap minggu.

Anda mungkin juga menyukai