Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul aktivitas bela diri Pencak Silat
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian pencak silat atau yang lebih khususnya
membahas tentang sikap sikap pencak silat yg baik dan benar. Mudah-mudahan dengan
mempelajari makalah ini kita bisa mendapat manfaat dan hikmah dari makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini,dan demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Sukabumi, 4 Februari
Pengedit,
Angga Hardiyansah

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Pembatasan Masalah

3
4
4

BAB II : Pembahasan/Isi
1. Sikap Pasang

2. macam - macam sikap pasang


BAB III : Penutup
A. Kesimpulan
B. Kritik dan saran

10
10

Daftar Pustaka

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencak Silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok
masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli negara-negara di kawasan Asia Tenggara
(Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura,
Thailand dan Vietnam).
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura dan Bali, sedangkan kata
Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan) dan Filipina.
Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan
pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan perguruan Silat di
Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu Pencak Silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat.
Di dunia Internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi
Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, disingkat
PERSILAT, di Jakarta pada. tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan, kata Pencak
dan Silat masih digunakan secara terpisah.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah pencak silat di Indonesia
2. Untuk mengetahui definisi dari pencak silat itu sendiri
C. Pembatasan Masalah
Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan sarana.
Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan, adalah cara dan sarana
fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
fisik, di antaranya adalah apa yang disebut "jurus" dan senjata.

"Jurus" adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun
menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana
dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia.
Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia. Demikian
pula senjata yang digunakan.
Masyarakat pribumi Asia tenggara pada umumnya merupakan masyarakat agraris yang
hubungan sosialnya dilaksanakan dengan sistem peguyuban. Warga masyarakat yang
demikian mempunyai dasar pandangan dan kebijaksanaan hidup yang sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai serta kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat. Dengan dasar itulah
sistem paguyuban yang diperlukan bagi kehidupan agrarisnya dapat dilaksanakan dan
ditegakkan.
Dalam kaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah itu, "jurus" harus digunakan secara
bertanggungjawab. Hal ini dapat terlaksana apabila si pengguna mampu mengendalikan diri.
"Jurus" hanya boleh digunakan untuk pembelaan diri. Di dalam memenuhi kebutuhan
kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan berbagai cara dan sarana di antaranya
dengan pengembangan "jurus" ke dalam bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan
kesejahteraan batin dan lahir.
Dalam perkembangan sosial dan budayanya, masyarakat pribumi Asia tenggara telah
menyerap pengaruh luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama maupun
moral yang dijunjung tinggi. Berkaitan dengan itu, falsafah dari luar yang selaras dengan
nilai-nilai dan kaidah-kaidah tersebut,telah diserap dan digunakan untuk mengemas
pandangan dan kebijaksanaan hidup masyarakat pribumi Asteng. Dengan demikian jati diri
Pencak Silat ditentukan oleh tiga hal pokok sebagai satu kesatuan yakni :

1.

Budaya masyarakat pribumi Asia tenggra sebagai sumber dan coraknya.

2.

Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunaannya.

3.

Substansi Pencak Silat itu sendiri yang mempunyai aspek mental spiritual (pengendalian
diri), beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.
Pencak Silat dengan jatidiri yang demikian baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah
adanya kerajaan-kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan hidup
masyarakat pribumi Asteng. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula Hindu,kemudian Budha dan
terakhir Islam, Pencak Silat dikembangkan dan menyebar luas.

BAB II
Pembahasan / Isi

1. Sikap Pasang
sikap pasang, yaitu kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi kuda-kuda atau tanpa
kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan mental dan indera secara total. Ditinjau dari
penggunaannya, sikap pasang terdiri atas berikut.
a. Sikap pasang terbuka, yaitu sikap pasang dengan tangan, dada, lengan tidak melindungi
tubuh.
b. Sikap pasang tertutup, yaitu dengan sikap tangan dan lengan melindungi tubuh

2. macam - macam sikap pasang


Macam-macam sikap pasang adalah sebagai berikut :
a. Sikap pasang satu, caranya sebagai berikut :
- Sikap kuda-kuda tengah ke belakang.
- Berat badan di tengah dan posisi kanan dan kiri sejajar.
- Posisi kedua tangan di depan dada dengan telapak tangan dibuka.
b. Sikap pasang dua, caranya sebagai berikut :
- Posisi kaki kuda-kuda tengah serong.
- Tangan kiri di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka.
- Tangan kanan juga diletakkan di depan dalam keadaan mengepal.
c. Sikap pasang tiga, caranya sebagai berikut :
- Posisi kaki dengan kuda-kuda samping lutut kanan ditekuk dan kaku kiri lurus.
- Tangan kanan lurus dengan jari-jari dibuka dan tangan kiri menyilang di depan dada
telapak tangan juga dibuka atau posisi sebaliknya.
d. Sikap pasang empat, caranya sebagai berikut :
- Posisi kaki dengan kuda-kuda depan.
- Tangan yang ada di depan mengepal dan telapak tangan lainnya menyilang di depan dada
dengan telapak tangan dibuka.
e. Sikap pasang lima, caranya sebagai berikut :
- Posisi kaki kuda-kuda tengah. Salah satu tangan mengepal menghadap ke atas dan telapak
lainnya dibuka menyilang di depan dada.

f. Sikap pasang enam, caranya sebagai berikut :


- Posisi kaki kuda-kuda tengah.
- Kedua tangan disilangkan di depan dada dengan telapak tangan dibuka menghadap ke luar.
g. Sikap pasang tujuh, caranya berikut :
- Posisi tubuh berdiri dengan salah satu kaki disilangkan di belakang kaki yang lain.
- Salah satu tangan diluruskan dengan telapak tangan terbuka dan tangan yang lain diangkat

sejajar dengan kepala dengan telapak tangan dibuka.


h. Sikap pasang delapan, caranya sebagai berikut :
- Posisi berdiri salah satu kaki disilangkan ke depan.
- Kedua tangan diletakkan di depan dada dengan salah satu telapak tangan menghadap ke
atas dan yang lain menghadap ke depan dengan pergelangan tangan ditekuk
i. Sikap pasang sembilan, caranya sebagai berikut :
- Posisi kaki kuda-kuda belakang.
- Kedua tangan diletakkan di depan dada salah satu tangan dengan telapak tangan dibuka
dan tangan yang lain mengepal.
j. Sikap pasang sepuluh, caranya sebagai berikut :
- Posisi berdiri satu kaki sedangkan kaki yang lain diangkat ke depan.
k. Sikap pasang sebelas, caranya sebagai berikut :
- Salah satu lutut bertumpu di lantai dan kaki yang lain lutut ditekuk secara tegak lurus. Salah
satu lengan diluruskan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas dan tangan yang
lain diluruskan ke atas dengan pergelangan tangan ditekuk telapak tangannya menghadap ke
atas.
l. Sikap pasang dua belas, caranya sebagai berikut :
- Duduk bersila dengan kedua tangan diangkat dan telapak tangan menghadap ke atas.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum sebagai
berikut :

Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asteng serta
memiliki jatidiri tersendiri.
1.

Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah substansi dan
sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh yang berkualitas

2.

tinggi baik mental maupun fisikal.


Tantangan-tantangan yang dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu diatasi dengan
penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat, falsafah Pencak Silat dan kaidah
Pencak Silat serta meningkatkan jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan professional.
Semoga uraian tentang nilai-nilai dan perkembangan Pencak Silat ini dapat memberikan
tambahan pengetahuan sekitar Pencak Silat bagi mereka yang berminat.

B. Kritik dan Saran


Pencak Silat harus lebih dibina lagi agar kehidupannya lebih berkembang. Harus adanya
bantuan dari berbagai pihak dalam kata lain, harus adanya dukungan dari pemerintah dan
juga masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai