Intan Nurul Aini (08041181320004)
Intan Nurul Aini (08041181320004)
NIM
: 08041181320004
DOSEN PENGAMPU
SOAL
1. Sebutkan taman-taman nasional yang ada di Indonesia beserta karaktristik dari taman
nasional tersebut.
Jawab:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taman nasional adalah kawasan
pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan untuk kegiatan ilmu pengetahuan,
pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata. Sementara menurut pasal 1
butir 14 UU No. 5 tahun 1990, taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata,
dan rekreasi.
Di Indonesia, jumlah taman nasional sangat banyak dan tersebar secara merata dari
Sabang hingga Merauke. Masing-masing pulau memiliki beberapa taman nasional
yang benar-benar dikelola dan dijaga baik oleh pemerintah. Adapun daftar taman
nasional yang ada di Indonesia sebagai berikut:
Pulau Sumatera
Pulau Jawa
Gunung Leuser
Siberut
Kerinci Seblat
Bukit Tigapuluh
Bukit Duabelas
Berbak
Sembilang
Bukit Barisan Selatan
Way Kambas
Batang Gadis
Tesso Nilo
Ujung Kulon
Kepulauan Seribu
Gunung Halimun
Gunung Gede Pangrango
Karimunjawa
Bromo Tengger Semeru
Meru Betiri
Baluran
Alas Purwo
Gunung Merapi
Gunung Merbabu
Gunung Ciremai
Pulau Kalimantan
Pulau Sulawesi
Gunung Palung
Danau Sentarum
Betung Kerihun
Bukit Baka-Bukit Raya
Tanjung Puting
Kutai
Kayan Mentarang
Serbangau
Bunaken
Bogani Nani Wartabone
Lore Lindu
Taka Bonerate
Rawa Aopa Watumohai
Wakatobi
Kepulauan Togean
Bantimurung-Bulusaraung
Karakeristik
Pulau Sumatera
1. Taman Nasional Kerinci Seblat
Pembentukan Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan hasil penyatuan
beberapa kawasan cagar alam Kerinci, seperti Cagar Alam Indrapura dan Bukit Tapan,
Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat. Di
dalam cagar alam tersebut terdapat kawasan hutan lindung dan hutan produksi.
Kawasan hutan berfungsi menghasilkan air guna memenuhi kebutuhan air bagi
masyarakat yang hidup di sepanjang bantaran sungai, seperti Sungai Batanghari dan
Sungai Musi. Taman ini memiliki luas 1.368.000 Ha. Di taman nasional ini terdapat
beberapa tipe ekosistem hutan, mulai dari tpe ekosistem hutan dataran rendah sampai
ekosistem sub alpin dan beberapa ekosistem khas seperti rawa gambut, rawa air tawar,
dan danau. Taman nasional ini juga memiliki hutan primer dengan beberapa tipe
vegetasi:
a. Vegetasi hutan dataran rendah (200 m 600 m dpl)
b. Vegetasi pegunungan/bukit (600 m 1500 m dpl)
c. Vegetasi montana (1500 m 2500 m dpl)
d. Vegetasi belukar Gleichenia/paku-pakuan (2500 m 2800 m dpl)
e. Vegetasi sub alpine (2300 m 3200 m dpl)
Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan
dataran rendah sampai ekosistem sub-alpin serta beberapa ekosistem yang khas antara
lain rawa gambut, rawa air tawar dan danau. Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat
memiliki 4.000 jenis tumbuhan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae.
Tumbuhan yang langka dan endemik seperti pinus kerinci (Pinus merkusii strain
Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborea), bunga raflesia (Rafflesia arnoldi dan R.
hasseltii), dan bunga bangkai (Amorphophallus titanum dan A. decus-silvae).
Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 37 jenis mamalia, 10 jenis reptilia, 6
jenis amfibia, 8 jenis primata dan 139 jenis burung.
Pulau Jawa
1. Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sebagai suatu kawasan
pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan
dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan budidaya,
rekreasi, dan pariwisata. Batasan pengertian pemanfaatan taman nasional tersebut
berkaitan dengan sektor pelayanan jasa dan konsep pemanfaatan sumber daya alam
yang berkesinambungan. Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) adalah
salah satu taman nasional yang terletak di Jawa bagian barat. Keanekaragaman hayati
yang dikandungnya termasuk yang paling tinggi, dengan keberadaan beberapa jenis
fauna penting yang dilindungi di sini seperti elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa,
surili dan lain-lain. Kawasan TNGHS dan sekitarnya juga merupakan tempat tinggal
beberapa kelompok masyarakat adat, antara lain masyarakat adat Kasepuhan Banten
Kidul dan masyarakat Baduy.
Tutupan hutan di taman nasional ini dapat digolongkan atas 3 zona vegetasi:
a. Zona perbukitan (colline) hutan dataran rendah, yang didapati hingga
ketinggian 9001.150 m dpl.
b. Zona hutan pegunungan bawah (submontane forest), antara 1.0501.400 m
dpl; dan
c. Zona hutan pegunungan atas (montane forest), di atas elevasi 1.500 m dpl.
Catatan sementara mendapatkan lebih dari 500 spesies tumbuhan, yang tergolong
ke dalam 266 genera dan 93 suku, hidup di kawasan konservasi ini. Suku yang
dominan adalah Fagaceae, yang diwakili oleh 10 spesies dan 144 (dari total 519)
individu pohon; diikuti oleh Lauraceae, yang diwakili oleh 9 spesies dan 26 individu
pohon.. Di taman nasional ini juga didapati sekurang-kurangnya 156 spesies anggrek;
diyakini jumlah ini masih jauh di bawah angka sebenarnya apabila dibandingkan
dengan kekayaan anggrek Jawa Barat yang tidak kurang dari 642 spesies
Hutan-hutan primer dan pelbagai kondisi habitat lainnya menyediakan tempat
hidup bagi aneka jenis margasatwa di TN Gunung Halimun Salak. Tidak kurang dari
244 spesies burung, 27 spesies di antaranya adalah jenis endemik Pulau Jawa yang
memiliki daerah sebaran terbatas. Dari antaranya terdapat 23 spesies burung migran.
Catatan sementara herpetofauna di taman nasional ini mendapatkan sejumlah 16
spesies kodok, 12 spesies kadal dan 9 spesies ular. Daftar ini kemudian masingmasing bertambah dengan 10, 8, dan 10 spesies, berturut-turut untuk jenis-jenis
kodok, kadal, dan ular. Namun, daftar ini belum lagi mencakup jenis-jenis biawak dan
kura-kura yang hidup di sini.
Mamalia terdaftar sebanyak 61 spesies. Di antaranya termasuk jenis-jenis langka
seperti macan tutul jawa (Panthera pardus melas), owa jawa (Hylobates moloch),
surili (Presbytis aygula), lutung budeng (Trachypithecus auratus), dan juga ajag
(Cuon alpinus)
2. Taman Nasional Karimunjawa
Kawasan Taman Nasional Karimunjawa yang mempunyai luas kawasan 111.625
hektar merupakan satu-satunya kawasan pelestarian alam di propinsi Jawa Tengah
yang mempunyai ekosistem yang unik dan lengkap. Kawasan Taman Nasional
Karimunjawa merupakan perwakilan lima tipe ekosistem yaitu ekosistem terumbu
karang, padang lamun dan rumput laut, hutan mangrove, hutan pantai, serta hutan
hujan tropis dataran rendah. Ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah menempati
ketinggian 0-506 m dpl di Pulau Karimunjawa. Hutan hujan tropis dataran rendah
yang ada di Pulau Karimunjawa merupakan hutan sekunder yang dicirikan dengan
keberadaan perintis seperti Medang Wangi (Crytocarya tementosa).
Pulau Bali dan Nusa Tenggara
1. Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan
hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara.
Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain
jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum
javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing
(Dipterocarpus hasseltii), rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2
jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis.
Selain terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus
hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani),
lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (Manis javanica),
Pulau Kalimantan
1. Taman Nasional Danau Sentarum
Taman Nasional Danau Sentarum berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu
Provinsi Kalimantan Barat. Letaknya 700 km dari Pontianak.
Kawasan Danau Sentarum cukup kaya akan jenis tetumbuhan. Dari hasil
pendataan diketahui bahwa jenis tumbuhan yang ada di kawasan TNDS ini berjumlah
675 jenis (species) yang tergolong dalam 97 suku (familia), Dari jumlah tersebut 33
jenis merupakan jenis endemik dan 10 jenis merupakan jenis baru. Sedangkan
tanaman anggrek sampai saat ini yang berhasil didata sebanyak 135 Jenis. Jenis
tumbuhan yang terdapat di Danau Sentarum ini sangat spesifik dimana hampir
sebagian besar jenis tumbuhannya mempunyai penampakan yang berbeda dengan
tumbuhan yang berada di luar Danau Sentarum. Yang paling mengagumkan di
kawasan Danau Sentarum terdapat jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan
endemik yang ada di Amazon. Oleh masyarakat Danau tumbuhan tersebut dikenal
dengan sebutan pohon Pungguk (Crateva religiosa).
IKAN
Ikan air tawar di Taman Nasional Danau Sentarum tercatat sebanyak 265 jenis.
Mulai dari yang kecil sekitar 1 cm yaitu ikan Linut (Sundasalax cf. Microps) sampai
ikan Tapah (Wallago leeri) yang dapat mencapai ukuran lebih dari 200 cm. Jenis ikan
untuk konsumsi seperti ikan toman, lais, belida, jelawat dan patin terdapat disini. Jenis
ikan hias misalnya ikan ulanguli (Botia macracantho) dan ikan siluk merah super
(Scleropages formosus).
MAMALIA
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki jenis mamalia langka atau menjelang
kepunahan seperti bekantan (Nasalis larvatus), kepuh (Presbytis melalaphos
cruniger), orangutan (Pongo pygmaeus), ungko tangan hitam (Hyobates agilis),
kelampiau Kalimantan (Hylobates muelleri), macan dahan (Neofelis nebulosa) dan
sebagainya (sekitar 23 jenis lainnya).
BURUNG
Di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum terdapat 310 jenis burung dan
termasuk jenis burung bangau hutan rawa (Ciconia stormi) yang tergolong langka,
dan beluk ketupa (Ketupa ketupa), bangau tuntong (Leptoptilus javanicus) dan 8 jenis
rangkong (Bucerotidae) yang dilindungi secara Internasional. Jumlah jenis burung
yang terdapat di kawasan ini juga dikategorikan kaya karena dari 1.519 jenis burung
yang ada di Indonesia 20% diantaranya dapat ditemukan disini.
REPTIL
Di Danau Sentarum terdapat 31 jenis dari kelompok hewan melata atau Reptilia
(Reptil). Delapan jenis diantaranya merupakan jenis yang dilindungi seperti buaya
muara (Crocodylus porosus), buaya seyulong (Tomistoma schlegelli), labi-labi, ular,
biawak dan lain-lain. Bahkan buaya katak atau buaya rabin (Crocodylus raninus)
yang di Asia telah dinyatakan punah sejak 150 tahun yang lalu diperkirakan masih
ditemukan di kawasan ini.
Taman Nasional Kutai memiliki berbagai tipe vegetasi utama yaitu vegetasi hutan
pantai/mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan genangan dataran
rendah, hutan ulin/meranti/kapur dan hutan Dipterocarpaceae campuran. Taman
nasional ini merupakan perwakilan hutan ulin yang paling luas di Indonesia.
Beberapa tumbuhan yang ada di taman nasional seperti bakau (Rhizophora sp.),
tancang (Bruguiera sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), simpur (Dillenia sp.),
meranti (Shorea sp.), benuang (Octomeles sumatrana), kapur (Dryobalanops sp.), ulin
(Eusideroxylon zwageri), 3 jenis raflesia dan berbagai jenis anggrek.
Taman nasional ini juga memiliki potensi keanekaragaman satwa yang tinggi, yaitu
dari kelompok primata seperti orangutan (Pongo satyrus), owa kalimantan (Hylobates
muelleri), bekantan (Nasalis larvatus), kera ekor panjang (Macaca fascicularis
fascicularis), beruk (M. nemestrina nemestrina), dan kukang (Nyticebus coucang
borneanus).
Pulau Sulawesi
1. Taman Nasional Kepulauan Togean
Taman Nasional Kepulauan Togean adalah sebuah sebuah taman nasional di
Kepulauan Togean yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Hasil survei
Marine Rapid Assessment Program (MRAP) oleh Conservation International
Indonesia (CII) tahun 1998 di Kepulauan Togean dan Banggai menunjukkan bahwa
kepulauan Togean merupakan salah satu bagian ekosistem terumbu karang penting
dari coral triangle yang meliputi wilayah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua
Nugini, Jepang dan Australia. Terumbu karang di Kepulauan Togean kaya akan
keanekaragaman hayati laut dengan 4 type terumbu karang : karang tepi (fringing
reef), karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef), dan karang cincin
(atoll).
Hasil Marine RAP mencatat dan 262 spesies karang yang tergolong kedalam 19
Familia pada 25 titik terumbu karang yang tersebar di Kepulauan Togean. Hasil
Marine RAP juga mencatat adanya jenis karang endemik Togean, yaitu Accropora
togeanensis pada 11 titik pengamatan terumbu karang. Enam jenis karang baru juga
ditemukan di Kepulauan Togean dan Banggai yaitu masing-masing satu jenis dari
genus Acropora, Porites, Leptoseris, Echinophyllia dan 2 jenis dari genus Galaxea.
Jenis ikan terumbu karang tercatat 596 spesies ikan yang termasuk dalam 62 Familia.
Jenis Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp diduga kuat merupakan endemik
yang hanya bisa ditemukan di Kepulauan Togean. Selain itu juga tercatat 555 spesies
moluska dari 103 famili, 336 jenis Gastropoda, 211 jenis Bivalvia, 2 jenis
Cephalopoda, 2 jenis Scaphopoda dan 4 jenis Chiton.
2. Taman Nasional Taka Bonerate
Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia yaitu
setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva. Luas
atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas
500 km.
Topografi kawasan sangat unik dan menarik, dimana atol yang terdiri dari gugusan
pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk
pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Diantara pulau-pulau gosong karang,
terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan
rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh
terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan
diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.
Tumbuhan yang terdapat di daerah pantai didominasi oleh kelapa (Cocos nucifera),
pandan laut (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), dan ketapang
(Terminalia catappa).
Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili
diantaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites
cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis
karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi
(fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih
utuh.
Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang
bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus
spp.), napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp.). Sebanyak
244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing
(Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik
(Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga
(Nautilus pompillius). Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang
(Dermochelys coriacea).
Pulau Maluku dan Papua
1. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi
Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha; Lorentz merupakan taman
nasional terbesar di Asia Tenggara. Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di
Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung ( 70 % dari burung yang ada di
Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini
ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis
burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih
ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii),
babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing
hutan, dan kanguru pohon.
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans),
bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia
marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
2.