HCL Dan H2so4
HCL Dan H2so4
2013
Industri HCl
Konsumsi dan Aplikasinya
Hidrogen klorida (HCl)
hidrogen (H) yang berikatan dengan sebuah atom. Molekul HCl tersebut dapat
stabil dalam fasa gas (dikenal dengan gas hidrogen klorida) atau dalam larutan
( dikenal dengan asam klorida atau asam muriatik).
Manufaktur
Manufaktur HCl dapat berasal dari beberapa proses yang dipengaruhi oleh
ketersediaan reagen, permintaan produk samping, dan kemurniannya. Beberapa
proses yang sering digunakan adalah:
1. Produk samping reaksi organik. Kekurangan dari proses ini adalah HCl yang
dihasilkan dapat terkontaminasi oleh klorin yang tidak bereaksi, senyawa
organik yang mengandung klorida dan residu katalis sehingga diperoleh HCl
dengan kemurnian rendah.
2. Pembakaran Klorin. Proses ini membutuhkan reagen gas hidrogen (H2) dan
gas klorida (Cl2) yang mahal dengan raksi eksotermik dan dapat meledak
sehingga membutuhkan adsorben panas efisien. Kelebihan dari proses ini
adalah kemurnian HCl yang diperoleh tinggi.
H2SO4
1.
Proses Kontak
Pembuatan asam Sulfat Menurut Proses Kontak Industri lainnya yang
dengan proses kontak. Secara garis besar tahapan proses kontak yang terjadi
diuraikan sebagai berikut :
1. Pencairan belerang padat di melt tank
2. Pemurnian belerang cair dengan cara filtrasi
3. Pengeringan udara proses
4. Pembakaran belerang cair dengan udara kering untuk menghasilkan sulfur
dioksida (SO2)
5. Reaksi oksidasi lanjutan SO2 menjadi SO3 dalam empat lapis bed konverter
dengan menggunakan katalis V2O5
6. Pendinginan gas
7. Penyerapan SO3 dengan asam sulfat 93%-98,5%
(Fairlie, 1951) :
Reaksi ini berlangsung pd suhu sekitar 500 oC, tekanan 1 atm dgn katalisator
V2O5. Kemudian gas SO2 dilarutkan dalam asam sulfat pekat hingga menjadi
asam sulfat pekat berasap (dsb oleum, H2SO4.SO3 atau H2S2O7).
SO3(g) + H2SO4(l) -------> H2S2O7(l)
Dari proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dengan kadar 98%
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi
kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini
hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi justru
kesetimbangan bergeser ke kiri.
Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5.
sebenarnya
tekanan
besar
akan
menguntungkan
produksi
SO3,
tetapi
2. Proses Chamber
Sulfur dioksida dihasilkan dengan membakar unsur belerang atau pemanggangan
bijih piritik dalam udara:
S8 + 8 O2 8 SO2
3 FeS2 + 8 O2 Fe3O4 + 6 SO2
Nitrogen oksida dihasilkan oleh dekomposisi niter yang mengandung asam sulfat
atau hidrolisis asam nitrosylsulfuric:
2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + NO + NO2 + O2
2 NOHSO4 + H2O 2 H2SO4 + NO + NO2
Dalam ruang reaksi, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida larut dalam reaksi
liquor. Nitrogen dioksida hidrat untuk menghasilkan asam nitrit yang kemudian
Industri HCl dan H2SO4
mengoksidasi belerang dioksida menjadi asam sulfat dan oksida nitrat. Reaksi ini
tidak dikategorikan baik tetapi diketahui bahwa asam nitrosylsulfuric merupakan
produk intermediate. Reaksi keseluruhan utama adalah:
2 NO2 + H2O HNO2 + HNO3
SO2 (aq) + HNO3 NOHSO4
NOHSO4 + HNO2 H2SO4 + NO2 + NO
SO2 (aq) + 2 HNO2 H2SO4 + 2 NO
Nitrat oksida keluar dari reaksi liquor dan kemudian reoxidized oleh oksigen
molekuler menjadi nitrogen dioksida. Ini menentukan langkah dalam proses [3]:
2 NO + O2 2 NO2
Nitrogen oksida diserap dan regenerasi dalam proses, dan dengan demikian
berfungsi sebagai katalis untuk reaksi keseluruhan:
2 SO2 + 2 H2O + O2 2 H2SO4
TABEL PERBANDINGAN
Kesimpulan:
Proses kontak mempunyai banyak keunggulan di bandingkan dengan proses Lead
Chamber dan WSA.