Anda di halaman 1dari 22

Deflection

By HaGun

Enerji regangan lentur kolom

Untuk elemen dengan kekakuan lentur konstan EI maka


dapat diperoleh enerji regangan sbb:

enerji gaya luar adalah, dengan menganggap beban


simetri terhadap tengah bentang pada
2

Jadi total enerji potensi

Untuk bentuk lendutan yang berkeseimbangan, maka nilai stationer tersebut diderifasikan terhadap a dan
dalam kondisi seimbang, sehingga.

Disederhanakan:

Solusi trivial pada kondisi keseimbangan untuk nilai a = 0 menghasilkan Pkritis sbb:

Maka:

ANALISIS
DEFLEKSI MATERIAL

Pada Pembebanan simetris, berlaku:

R1=R2=wo(L+2a)


At x = 0, y = 0, therefore C1 = 0
At x = L, y = 0

Therefore,

At x = 0 (midspan)

At x = 0 when a = 0

Maka:

Uji KLinis
Baja adalah bahan yang (meskipun tidak 100%)
dapat dianggap homogen sehingga dengan
demikian bersifat isotroph (artinya kekuatannya
dalam semua arah sama)
I. Sifat Mekanis
1. Untuk mengetahui bahan baja dilakukan
percobaa Batang Tarik sebagai berikut:
A0

L0
Gambar
1

Hasil percobaan pada batang tarik dinyatakan dalam suatu


grafik/diagram tegangan-regangan

Gambar 2

Pada bagian lurus OP tegangan yang ada masih sebanding

dengan regangan yang terjadi


Pada bagian ini keadaannya masih tunduk pada hukum
Hooke. (Robert Hooke)
Titik batas P ini disebut titik proporsional.
8

Setelah melampaui titik ini bahan baja sedah tidak


tunduk lagi dengan / pada hukum R. HOOKE
Untuk memudahkan dalam praktek maka
penyimpangan setelah melalui titik P ini diabaikan.
Modifikasi grafik gb. 2 sebagai berikut

daerah
plastis

e 1

Gambar 3

Grafik ini sering dipakai untuk perhitungan selanjutnya.


9

Hal-hal penting pada grafik:


a. Hukum Hooke.
b. max
c. Titik leleh -> Tegangan leleh
d. Tangen sudut
a.Untuk Baja, seolah-olah hukum Hooke berlaku tetapi hanya

sampai titik 1. Titik ini menunjukkan batas elastis


b. Ada suatu harga max, bila beban bertambah terus
c. Titik leleh adalah titik:
di mana keadaan ini dicapai dan untuk kemudian setelah
melewati titik ini
dengan tanpa penambahan beban, akan timbul deformasi
juga.
d. Tangen sudut yang dibuat oleh grafik dari hasil percobaan
ter-hadap sumbu menunjukkan harga modulus elastisitas.
10

Harga ini besarnya sama untuk seluruh jenis


baja.
Dari hukum Hooke: = /, sedangkan dari
grafik didapat hubungan: tg = / sehingga
didapat hubungan: tg = E ( E= modulus
Elastisitas = modulus Young)
2. Identifikasi Baja
Dahulu dikenal dengan cara identifikasi baja
dengan cara sebagai berikut:
St-37
St-52
Sekarang dengan Fe (Fe = Ferrum)
Fe 360 artinya: minimum dijamin ada tegangan
baja sebesar 360 Nt/mm 2 yang merupakan
tegangan maksimumnya.
11

Fe.E.240 artinya: Tegangan elastis berada pada


batas sebesar 240 Nt/mm 2 (tegangan batas elastis
= titik leleh)
Baja yang sering digunakan sehari-hari adalah baja
lunak yang dahulu dikenal dengan St-52 atau
sekarang
dikenal dengan Fe-360
Untuk keperluan struktur sering digunakan Fe 360
dan
Fe 510 yang kedua-duanya mempunyai harga E yang
sama

12

Diagram - untuk Fe 360 & Fe 510

e
e

Fe 510
Fe 360

0.2 %
Gambar 4

Catatan:
Makin kuat baja berarti makin kecil daerah plastisnya.
Belum tentu baja yang kuat dimasukkan ke dalam
kategori baja yang paling baik, karena perlu
diperhatikan faktor ductility atau
13

kegetasannya. Faktor ini berbahaya bila ada gempa.


Baja Fe 510 diperoleh dengan menambahkan kadar

Carbon. Kadar Carbon ini yang menyebabkan baja


semakin getas. Apabila kadar karbonnya diperbesar
akan menyebabkan pada suatu saat baja akan
putus; ini menunjukkan bahwa batas plastisnya baja
tidak jelas.
Untuk baja yang batas plastisnya tidak jelas maka
diambil batas plastisnya pada kondisi tegangan
yang membuat regangan sebesar 0.2%

14

Harga modulus elastisitas baja adalah E = 2,1


x 106
kg/cm2
Titik untuk Fe 360 adalah 2400 kg/cm2 dan
untuk Fe 510 diambil 3600 kg/cm2)
Harga p untuk Fe 360 adalah 2100 kg/cm2
catatan: Hati-hati dalam menggunakan harga
p karena besaran ini akan berpengaruh pada
tekuk.
3. Sistem Perhitungan

15

Teori Elastis
Pada teori ini Hukum Hooke dapat diterapkan dengan
asumsi :
deformasi kecil
deformasi sebanding dengan penyebab deformasi
batasannya < e
Teori Plastisitas
Pada teori ini hukum Hooke tidak berlaku lagi
Untuk teori plastis ini, tegangan yang selalu timbul adalah
= e.
Kemajuan teori ini pesat sekali di mana seakan-akan
menggeser teori elastis, akan tetapi menurut para ahli teori
elastis akan dapat bertahan lama sebab perhitungannya
yang sederhana
16

Teori Plastis sama sekali tidak mementingkan tegangan,


yang di-pentingkan adalah kapan konstruksi akan
ambruk dan dengan pem-bebanan berapa konstruksi
akan ambruk tanpa menyinggung tegangannya.
II. TEORI ELASTISITAS
Syarat batas < e
Dalam perhitungan dipakai 2 cara:
Sistem Faktor Keamanan (V)
Sistem Load Factor (J)
1) Sistem Faktor Keamanan (V)
Pada sistem ini yang diamankan adalah tegangannya,
yaitu bahwa: e/v =
17

Contoh: Untuk mutu BJ 37 atau Fe 360


e = 2400 kg/cm2
= 1600 kg/cm2
e/1,5 = 2400/1,5 = 1600 kg/cm2
Harga V diambil 1,5.
Sistem Load Factor (J)
Pada sistem ini yang diamankan adalah bebannya.
Jenis pembebanan:
- beban tetap
- beban sementara
Di Indonesia kedua jenis pembebanan diambil sama
yaitu 1,5 p = p/J
18

2) Macam-macam :
untuk baja karena bahannya homogen dan isotrop
maka :
tarik=tekan=lentur==1600 kg/cm2
disebut tegangan izin.
e/1,5= disebut batas elastis
< bukan e
apabila >e, tidak langsung runtuh, di mana tandatanda tak terkendalikan bagaimanapun akan turun
Teg > e
e

19

Tegangan Geser =
tidak melalui pecobaan tetapi melalui hypotesa
patah dari Huber dan Hencky.
Hipotesa patah (Huber & Hencky)
Jika pada penampang bekerja & bersamaan maka
akan timbul suatu tegangan, maka akan timbul
suatu tegangan yang disebut tegangan idiil = I
besarnya: i= 2 + 32 , I
Menurut Mekanika teknik:
apabila max maka = 0
max maka = 0
20

Untuk max maka = 0

i 2 3 2 max

max

3
2

3 0.58

0,58 boleh dibulatkan menjadi 0,6 untuk bangunan rumah.


Tidak boleh 0,6 dibulatkan untuk jembatan.
contoh: Baja Fe 360
=2400/1,5kg/cm2 =1600 kg/cm2
= 0,58 = 928 kg/cm2
E=2,1X106 kg/cm2 -> harga ini tidak tergantung dari
kualitas baja.
21

Tabel harga tegangan dasar


Macam
Baja

Tegangan leleh
I

Tegangan dasar

kg/cm2

M Pa

kg/cm2

M Pa

Bj 34

2100

210

1400

140

Bj 37

2400

240

1600

160

Bj 41

2500

250

1666

166,6

Bj 44
Bj 50

2800
2900

280
290

1867
1923

186,7
193,3

Bj 52

3600

360

2400

240

Mpa = Mega Pascal- satuan SI


1 Mpa = 10 kg/cm2

22

Anda mungkin juga menyukai